20
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas IV semester II di SD Negeri Banyubiru 01 dan Sd Negeri Kebondowo 02 yang merupakan satuan pendidikan tingkat sekolah dasar yang berada dalam satu gugus, yaitu Gugus Diponegoro, yang terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Beberapa hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian di kedua sekolah dasar tersebut dikarenakan letaknya yang cukup dekat. SD Negeri Banyubiru 01 terletak di Jln. Melati no. 04, Banyubiru dan SD Negeri Kebondowo 02 terletak di Jln. Delima no. 08, Kebondowo. Ditambah dengan lingkungan di sekitar sekolah yang relatif sama, membuat tidak adanya perbedaan yang signifikan yang dimiliki oleh kedua sekolah dasar tersebut. Dilihat dari jumlah peserta didiknya, kedua SD ini memiliki peserta didik yang tidak jauh berbeda, untuk SD Negeri Banyubiru 01 mempunyai peserta didik berjumlah 150 sedangkan SD Negeri Kebondowo 02 mempunyai peserta didik berjumlah 139 anak. Di kedua SD ini, sebagian besar peserta didiknya memeluk agama Islam. Dilihat dari jumlah guru, kedua SD ini juga memiliki tenaga pendidik dan karyawan sekolah yang relatif sama, untuk SD Negeri Banyubiru 01 mempunyai tenaga pendidik dan karyawan sekolah sebanyak 15 orang dan SD Negeri Kebondowo 02 mempunyai tenaga pendidik dan karyawan sekolah sebanyak 14 orang. Untuk penelitian ini, peneliti membutuhkan peserta didik yang berada di kelas IV, baik dari SD Negeri Banyubiru 01 maupun SD Negeri Kebondowo 02. Untuk SD Negeri Banyubiru 01 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Kebondowo 02 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 25 peserta didik dan kelompok kontrol terdiri dari 22 peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didik kelas IV di kedua Sekolah Dasar terbiasa menggunakan metode pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajarannya, setiap kegiatan pembelajaran terpusat pada guru dan peserta 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas IV semester II di SD

Negeri Banyubiru 01 dan Sd Negeri Kebondowo 02 yang merupakan satuan

pendidikan tingkat sekolah dasar yang berada dalam satu gugus, yaitu Gugus

Diponegoro, yang terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa

Tengah. Beberapa hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian di

kedua sekolah dasar tersebut dikarenakan letaknya yang cukup dekat. SD Negeri

Banyubiru 01 terletak di Jln. Melati no. 04, Banyubiru dan SD Negeri

Kebondowo 02 terletak di Jln. Delima no. 08, Kebondowo. Ditambah dengan

lingkungan di sekitar sekolah yang relatif sama, membuat tidak adanya perbedaan

yang signifikan yang dimiliki oleh kedua sekolah dasar tersebut. Dilihat dari

jumlah peserta didiknya, kedua SD ini memiliki peserta didik yang tidak jauh

berbeda, untuk SD Negeri Banyubiru 01 mempunyai peserta didik berjumlah 150

sedangkan SD Negeri Kebondowo 02 mempunyai peserta didik berjumlah 139

anak. Di kedua SD ini, sebagian besar peserta didiknya memeluk agama Islam.

Dilihat dari jumlah guru, kedua SD ini juga memiliki tenaga pendidik dan

karyawan sekolah yang relatif sama, untuk SD Negeri Banyubiru 01 mempunyai

tenaga pendidik dan karyawan sekolah sebanyak 15 orang dan SD Negeri

Kebondowo 02 mempunyai tenaga pendidik dan karyawan sekolah sebanyak 14

orang.

Untuk penelitian ini, peneliti membutuhkan peserta didik yang berada di

kelas IV, baik dari SD Negeri Banyubiru 01 maupun SD Negeri Kebondowo 02.

Untuk SD Negeri Banyubiru 01 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri

Kebondowo 02 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 25 peserta

didik dan kelompok kontrol terdiri dari 22 peserta didik. Dalam pelaksanaan

pembelajaran, peserta didik kelas IV di kedua Sekolah Dasar terbiasa

menggunakan metode pembelajaran konvensional yang dalam proses

pembelajarannya, setiap kegiatan pembelajaran terpusat pada guru dan peserta

44

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

45

didik hanya mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Peserta didik cenderung bersikap pasif pada saat mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini menyebabkan peserta didik sering merasa bosan dengan

meteri yang harus mereka pelajari dan seringkali materi yang mereka pelajari

mudah sekali hilang dalam ingatan mereka, karena mereka hanya membuat

catatan-catatan verbal saat melakukan kegiatan pembelajaran tanpa ada usaha

untuk membuat mereka lebih mendalami materi secara keseluruhan.

Kedua kelas mempunyai varian yang sama pada kemampuan

akademisnya. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan

dua variabel variabel terikat. Variabel bebasnya adalah metode pembelajaran

Mind Mapping dan sebagai variabel terikatnya adalah minat belajar peserta didik

dan hasil belajar IPS pada pokok bahasan perkembangan teknologi.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas IV semester II di SD

Negeri Banyubiru 01 yang berjumlah 25 peserta didik dan SD Negeri Kebondowo

02 yang berjumlah 22 peserta didik pada tahun pelajaran 2010/2011. Kemudian

menentukan kelompok eksperimen dan kontrol yang sudah diuji kesamaan varian

menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data berdistribusi

normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini

menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai

kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi

perlakuan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Mind mapping dan

kelas kontrol menggunakan metode yang konvensional. Setelah diberi perlakuan

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir. Dalam pembelajaran

ini waktu yang digunakan adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran).

Pada awal pelaksanaan perlakuan pada kelas eksperimen banyak peserta

didik yang merasa kebingungan ketika ingin membuat catatan dengan

menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping, karena mereka telah terbiasa

menggunakan catatan-catatan linier untuk mempelajari suatu materi IPS. Tapi

dengan bimbingan dan penjelasan guru mengenai metode pembelajaran Mind

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

46

Mapping beserta dengan contoh Mind Map yang dibawa oleh guru membuat

peserta didik merasa tertarik untuk mencoba membuat Mind Map-nya sendiri.

Untuk selanjutnya peserta didik mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan

diri dengan metode ini. Dengan adanya kebebasan yang untuk membuat Mind

Map sesuai dengan keinginan para peserta didik proses pembelajaran terkadang

mengalami hambatan tentang informasi apa saja yang harus diketahui mengenai

materi yang dipelajari, akan tetapi hal ini dapat dikendalikan oleh guru dengan

telah menentukan topik yang akan dibahas dan selalu memberikan bimbingan

kepada peserta didik ketika mereka membuat Mind Map agar hasil yang dibuat

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.

Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran yang konvensional.

Dalam pembelajaran peserta didik tidak membuat banyak keributan di dalam

kelas. Namun peserta didik terlihat bosan dengan pembelajaran yang dilakukan

dan kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Untuk pelaksanaan tes disesuaikan dengan jadwal regular yang ditetapkan

oleh masing-masing sekolah dasar, baik dari kelas eksperimen maupun kelas

kontrol. Kelas kontrol melakukan tes terlebih dahulu, yaitu pada tanggal 9 Maret

2012 dan selanjutnya di kelas eksperimen yang melaksanakan tes pada tanggal 12

Maret 2012. Situasi pada kelas eksperimen dan kontrol relatif tenang saat

mengerjakan tes tersebut.

4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen

4.3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar

Tabel 4.1

Hasil Validitas Instrumen Angket Minat Belajar

Bentuk Instrument Item Soal Valid Tidak Valid

Pernyataan 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50

2, 3, 4, 6, 9, 10, 13, 14, 17, 22, 24, 25, 26, 30, 33, 34, 36, 37, 39, 40, 43, 45, 47, 49

1, 5, 7, 8, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 29, 31, 32, 35, 38, 41, 42, 44, 46, 48, 50

Total 50 item pernyataan angket 24 valid 26 tidak valid

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

47

Data diatas merupakan hasil validitas instrumen angket minat belajar

setelah diolah dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0

Hasil dari reabilitas angket minat belajar dapat dilihat dalam tabel dibawah

ini:

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar

Hasil dari reabilitas angket minat belajar ysng terdiri dari 20 item

pernyataan terdapat Cronbach’s Alpha (r) sebesar 0,916, maka instrumen

dinyatakan reliabilitas memuaskan.

4.3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Berikut merupakan hasil validitas instrumen angket minat belajar setelah

diolah dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0:

Tabel 4.3

Hasil Validitas Instrumen Tes

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

Pernyataan 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35

2, 4, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 34

3, 5, 9, 11, 13, 19, 24, 28, 35

Total 35 item pernyataan angket 24 valid 9 tidak valid

Uji validitas instrumen tes dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

tiap item tes yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Dengan

terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji yaitu kelas IV SD Negeri Banyubiru 05.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.934 20

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

48

Hasil dari reabilitas angket minat belajar dapat dilihat dalam tabel dibawah

ini:

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Tes

Hasil dari reabilitas instrumen tes yang terdiri dari 24 soal dapat dilihat

Cronbach’s Alpha (r) sebesar 0,871, maka instrumen dinyatakan reliabilitas baik.

4.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Berikut hasil uji tingkat kesukaran soal yang diolah dari soal yang telah

diberikan pada kelas uji:

Tabel 4.5

Uji Tingkat Kesukaran Soal

Jumlah Soal Kriteria Keterangan 2 0,00 – 0,03 Sukar 8 0,31 – 0,70 Sedang

14 0,71 – 1,00 Mudah

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2 butir soal termasuk

dalam kategori sukar, 8 butir soal termasuk kategori sedang, dan 14 soal termasuk

dalam kategori mudah. Penentuan kriteria kesukaran telah sesuai dengan standar

yang tingkat kesukaran soal.

4.5 Deskripsi Data

4.5.1 Deskripsi Metode Pembelajaran Mind Mapping

1. Pelaksanaan Try Out Metode Pembelajaran Mind Mapping

Sebelum diadakan penelitian, terlebih dahulu perlu digunakan try out guna

menguji coba cara mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang

akan diteliti, sehingga dapat diketahui kesiapan peneliti dalam menggunakan

metode yang akan diteliti. Dalam try out tersebut peneliti mengajar dengan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.871 24

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

49

menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping sesuai dengan metode yang

akan diteliti. Tidak hanya peneliti yang mengajar, tetapi juga pengamat yang akan

melakukan kegiatan observasi ketika melakukan kegiatan belajar mengajar

dengan metode pembelajaran Mind Mapping.

Tindakan try out ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 03 Maret 2012 di

kelas IV SDN Banyubiru dengan menggunakan metode pembelajaran Mind

Mapping. Dalam menggunakan metode ini guru memberikan topik pembelajaran

kepada siswa. Kemudian siswa dibagi dalam dalam beberapa kelompok. Bersama

guru, siswa menentukan kata kunci dari topik pembelajaran yang telah diberikan.

Setelah itu siswa diminta untuk mencari informasi sesuai dengan kata kunci yang

telah ditentukan bersama. Kemudian siswa melakukan presentasi dari hasil diskusi

yang telah dilakukan dalam kelompok. Selanjutnya siswa dan guru membuat

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Kendala yang dialami ketika melakukan tindakan try out adalah siswa

belum terbiasa menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping untuk

mencatat materi pembelajaran. Tetapi dengan bimbingan dari peneliti yang

mengajar kendala tersebut dapat diatasi dan proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancer. Hasil dari tindakan try out dapat diketahui bahwa guru dan

penagmat telah siap melakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran Mind

Mapping.

2. Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan perlakuan yang

dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

pembelajaran Mind Mapping. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai

pengamat adalah guru dari SDN Banyubiru 01 yang dilakuka secara intensif, hasil

dari kegiatan observasi dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Data Penerapan Metode Pembelajaran “Mind Mapping”

No Langkah-Langkah Pertemuan

I II III Kegiatan Awal 1. Menyampaikan topik pembelajaran yang √ √ √

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

50

akan dipelajari Kegiatan Inti 2. Membagi siswa dalam beberapa

kelompok diskusi √ √ √

3. Membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok √ √ √

4. Membimbing siswa untuk memilih kata kunci yang sesuai dengan topik pembelajaran

√ √ √

5. Melibatkan siswa untuk mencari informasi yang berhubungan dengan topik yang dibahas

√ √ √

6. Meminta siswa untuk mencari informasi yang lebih spesifik untuk ditambahkan dalam cabang-cabang baru

√ √ √

7. Meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas

√ √ √

8. Siswa bersama guru memberi konfirmasi pada setiap kelompok yang telah melakukan presentasi

√ √ √

9. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok yang telah di presentasikan

√ √ √

Kegiatan Akhir 10. Siswa mendapatkan refleksi dari guru

mengenai topik yang telah dipelajari √ √ √

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi kegiatan pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Pertemuan I dilaksanakan

pada hari Rabu tanggal 7 Maret 2012. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 10 Maret 2012. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12

Maret 2012. Dalam penelitian tersebut, pada setiap pembelajaran dihadiri oleh

peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian di SDN Banyubiru 01 sekaligus

bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode

pembelajaran Mind Mapping, dan pengamat adalah guru lain di SDN Banyubiru

01 yang bertugas mengobservasi jalannya proses pembelajaran agar dapat

diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Mind

Mapping sudah berjalan baik, sesuai dengan kajian metode pembelajaran Mind

Mapping. Metode ini menggunakan kemampuan siswa untuk menuangkan ide-ide

dari para siswa sesuai dengan topik pembelajaran dalam sebuah catatan berbentuk

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

51

peta yang dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) mata pelajaran IPS yang telah dibuat.

4.5.2 Analisis Deskripsi Minat belajar

Pada variabel minat belajar peneliti menggunakan teknik angket pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian angket minat belajar diberikan di

awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan. Adapun hasil data angket minat

belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7

Analisis Deskriptif Minat Belajar

No. Nilai Ket. Minat Belajar Awal Minat Belajar Akhir

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Jml % Jml % Jml % Jml %

1. 97 – 120 Sangat Tinggi

- - 14 56% -

2. 73 – 96 Tinggi 18 72% 13 59,1% 11 44% 17 77,3%

3. 49 - 72 Sedang 7 28% 9 40,9% - 5 22,7%

4. 25 – 48 Rendah - - -

5. 0 – 24 Sangat Rendah

- - - -

6. Rata-rata 76

(tinggi)

72

(sedang)

97

(sangat tinggi)

77

(tinggi)

7. Tertinggi 89 83 108 91

8. Terendah 54 55 85 56

Dari analisis deskriptif hasil awal angket yang diperoleh dari skor angket

kelas IV pada kelas eksperimen pada mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai hasil

awal dengan rata-rata 76,04. Sedangkan hasil awal angket kelas IV pada kelas

kontrol pada mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai skor awal dengan rata-rata

72,27. Untuk hasil awal angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi

(maksimum) 89,00 dan terendah (minimum) 54,00, sedangkan untuk kelas kontrol

memiliki skor tertinggi 83,00 dan terendah (minimum) 55,00.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

52

Dari analisis deskriptif hasil akhir angket yang diperoleh dari nilai hasil

posttest kelas IV dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah

kedua kelas tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan

dari hasil yang diperoleh karena metode pembelajaran yang diberikan untuk kedua

kelas tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan metode

pembelajaran Mind Mapping dan kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional. Pada kelas eksperimen pada mata pelajaran IPS

diperoleh skor angket rata-rata sebesar 97,32. Sedangkan skor angket rata-rata

kelas IV pada kelas kontrol pada mata pelajaran IPS sebesar 77,09. Untuk hasil

akhir angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi (maksimum) 108,00 dan

terendah (minimum) 85,00, sedangkan untuk kelas kontrol memiliki skor tertinggi

91,00 dan terendah (minimum) 56,00.

4.5.3 Analisis Deskripsi Hasil Belajar

Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum

pemberian perlakuan diberikan Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan metode

pembelajaran Mind Mapping dan kelas kontrol tanpa penerapan model

pembelajaran konvensional. Adapun hasil nilai pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kontrol dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

Analisis Deskriptif Hasil Belajar IPS

No. Nilai

Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

jumlah % jumlah % Jumlah % jumlah %

1 (≥70) Tuntas 16 64% 15 68,2% 25 100% 21 95,5%

2 (<70) Tidak Tuntas 9 36%

7

31,8% 0 0% 1 4,5%

3 Tertinggi 87,50 79,20 95,30 95,30 4 Terendah 37.50 37,50 70,80 58,30 5 Rata-rata 65,00 65,34 85,46 79,52

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

53

Dari analisis deskriptif hasil pretest yang diperoleh dari niali pretest kelas

IV pada kelas eksperimen pada mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai nilai awal

dengan rata-rata 65,00. Sedangkan nilai hasil pretest kelas IV pada kelas kontrol

pada mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 65,34.

Kedua rata-rata nilai baik dari kelas eksperimen dan kontrol telah mencapai

batasan minimal ketuntasan belajar di kedua kelas tersebut yaitu 65. Untuk nilai

pretest, kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi (maksimum) 87,50 dan terendah

(minimum) 37,50, sedangkan untuk kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 79,20

dan terendah (minimum) 37,50.

Dari analisis deskriptif hasil posttest yang diperoleh dari skor angket akhir

kelas IV dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah kedua kelas

tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan dari hasil

yang diperoleh karena metode pembelajaran yang diberikan untuk kedua kelas

tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran

Mind Mapping dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Pada kelas eksperimen pada mata pelajaran IPS diperoleh nilai rata-

rata sebesar 85,46. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas IV pada kelas kontrol

pada mata pelajaran IPS sebesar 79,52. Untuk nilai posttest, kelas eksperimen

memiliki nilai tertinggi (maksimum) 95,30 dan terendah (minimum) 70,80,

sedangkan untuk kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 95,30 dan terendah

(minimum) 58,30.

4.6 Analisis Data Tahap Awal

Dalam penelitian ini terdapat hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Pretest

dan awal pada kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 2 Maret 2012. Sedangkan

Pretest atau tes awal pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 3 Maret 2012.

Pretes atau tes awal dilakukan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

54

4.6.1 Hasil Uji Prasyarat Hasil Belajar

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

pada nilai pretest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok

eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS

16.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pada SD Negeri

Banyubiru 01 yang digunakan sebagai kelas eksperimen menunjukkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,369 dan pada SD Negeri Kebondowo 02 yang

digunakan sebagai kelas kontrol menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,544. Dari kedua data tersebut, maka kelas eksperimen maupun kelas kontrol di

atas menunjukkan bahwa signifikansinya > 0.05, jadi kedua data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal. Hasil normalitas uji normalitas data pretest

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Normalitas Data Pretest

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan pada nilai pretest yang didapat dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas

menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi

atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,199 lebih besar dari 0,05), maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov Z

Mean N Sig.

pretest_kel.eksperimen 65,00 25 .369

pretest_kel.kontrol 65,34 22 .544

a. Test distribution is Normal.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

55

tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen. Seperti yang terdapat

dalam tebel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Data Pretest

4.6.2 Hasil Uji Prasyarat Minat Belajar

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

pada hasil awal angket minat belajar sebelum dilaksanakan pembelajaran baik

pada kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas

menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Tabel 4.11

Uji Normalitas Data Awal Angket Minat Belajar

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov Z

Mean N Sig.

minat_awal_kel.eksperimen 76,04 25 .536

minat_awal_kel.kontrol 72,27 22 .498

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pada SD Negeri

Banyubiru 01 yang digunakan sebagai kelas eksperimen menunjukkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,536 dan pada SD Negeri Kebondowo 02 yang

digunakan sebagai kelas kontrol menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,498. Dari kedua data tersebut, maka kelas eksperimen maupun kelas kontrol di

atas menunjukkan bahwa signifikansinya > 0.05, jadi kedua data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

1.697 .199

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

56

Uji Homogenitas dilakukan pada hasil awal angket minat belajar yang

didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil analisis uji

homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Tabel 4.12

Uji Homogenitas Data Awal Angket Minat Belajar

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi

atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,205 lebih besar dari 0,05), maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

4.7 Analisis Data Tahap Akhir

Dalam analisis tahap akhir ini berisi tentang hasil analisis deskriptif dan

hasil uji persyaratan data posttest yang telah dilakukan setelah diberi perlakuan

baik di kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dari instrument tes dan angket

minat belajar. Kemudian dari data tersebut dapat dilakukan uji hipotesis.

4.7.1 Hasil Uji Prasyarat Hasil Belajar

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok

eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS

16.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pada SD Negeri

Banyubiru 01 yang digunakan sebagai kelas eksperimen menunjukkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,277 dan pada SD Negeri Kebondowo 02 yang

digunakan sebagai kelas kontrol menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,897. Dari kedua data tersebut, maka kelas eksperimen maupun kelas kontrol di

atas menunjukkan bahwa signifikansinya > 0.05, jadi kedua data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

1.653 .205

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

57

Tabel 4.13

Uji Normalitas Data Posttest

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan pada nilai posttest yang didapat dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas

menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Tabel 4.14

Uji Homogenitas Data Posttest

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi

atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,051 lebih besar dari 0,05), maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen.

4.7.2 Hasil Uji Prasyarat Minat Belajar

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pada hasil

awal angket minat belajar sebelum dilaksanakan pembelajaran baik pada

kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas

menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov Z

Mean N Sig.

posttest_kel.eksperimen 85,46 25 .277

posttest_kel.kontrol 79,52 22 .897

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

4.011 .051

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

58

Tabel 4.15

Uji Normalitas Data Akhir Angket Minat Belajar

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov Z

Mean N Sig.

minat_akhir_kel.eksperimen 97,32 25 .999

minat_akhir_kel.kontrol 77,09 22 .943

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pada SD Negeri

Banyubiru 01 yang digunakan sebagai kelas eksperimen menunjukkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,999 dan pada SD Negeri Kebondowo 02 yang

digunakan sebagai kelas kontrol menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0,943. Dari kedua data tersebut, maka kelas eksperimen maupun kelas kontrol di

atas menunjukkan bahwa signifikansinya > 0.05, jadi kedua data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan pada hasil akhir angket minat belajar yang

didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan.

Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for

windows.

Tabel 4.16

Uji Homogenitas Data Akhir Angket Minat Belajar

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi

atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,068 lebih besar dari 0,05), maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

3.489 .068

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

59

4.8 Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka uji

hipotesis ketiga variabel dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Jika probabilitas atau signifikan < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak

Untuk mengetahui dari hasil ketiga variabel tersebut dapat mengggunakan

batuan SPSS 16.0 for windows. Sehingga dengan adanya software itu kita dapat

menganalisa minat belajar dan hasil belajar siswa yang dapat meningkat dengan

cara menggunakan media powerpoint. Berikut ini adalah hasil analis data dengan

bantuan SPSS 16.0 for windows.

4.8.1 Uji Hipotesis Hasil Belajar

Dengan terpenuhinya persamaan nilai rata-rata hasil pembelajaran IPS

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan penelitian terhadap

kedua kelas tersebut. Masing- masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu

kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran

Mind Mapping dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Materi pembelajaran yang digunakan sama yaitu mengenai

perkembangan teknologi. Setelah dilakukan pembelajaran dengan materi yang

sama tetapi dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda, kemudian

kedua kelas tersebut diberi tes dengan ketentuan soal yang sama. Hasil tes tersebut

dapat dilihat dari hasil analisis statistik sebagai berikut:

Tabel 4.17

Tabel Uji Hipotesis Hasil Belajar IPS

Kontrol Eksperimen

N Mean N Mean T tStat P

22 79,52 25 85,46 2,014 2,686 0,010

P=≤0,05

Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varians adalah homogen atau

mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji F menunjukkan > 0,05

yaitu 2,014. Didapatkan bahwa t hitung sebesar 2,686, nilai signifikansi 0,010.

Karena signifikansi pada T Test lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

60

diterima yang berarti terdapat perbedaan yang nyata terhadap hasil belajar IPS

antara metode pembelajaran Mind Mapping selama pembelajaran IPS dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran konvensional.

4.8.2 Uji Hipotesis Minat Belajar

Dengan terpenuhinya persamaan nilai rata-rata hasil angket minat belajar

pembelajaran IPS antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan

penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing- masing kelas diberi perlakuan

yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan

metode pembelajaran Mind Mapping dan kelas kontrol menggunakan metode

pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran yang digunakan sama yaitu

mengenai perkembangan teknologi. Setelah dilakukan pembelajaran dengan

materi yang sama tetapi dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda,

kemudian kedua kelas tersebut diberi tes dengan ketentuan soal yang sama. Hasil

tes tersebut dapat dilihat dari hasil analisis statistik sebagai berikut:

Tabel 4.18

Tabel Uji Hipotesis Minat Belajar

Kontrol Eksperimen

N Mean N Mean T tStat P

22 72,27 25 76,04 2,014 8,645 0,000

P=≤0,05

Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varians adalah

homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji F

menunjukkan > 0,05 yaitu 2.014. Didapatkan bahwa t hitung sebesar 8,645, nilai

signifikansi 0,000. Karena signifikansi pada T Test lebih kecil dari 0,05, maka H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang nyata terhadap minat

belajar IPS antara metode pembelajaran Mind Mapping selama pembelajaran IPS

dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran konvensional.

4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis nilai pretest IPS semester II seluruh siswa kelas

IV SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02, Kecamatan

Banyubiru tahun pelajaran 2010/2011 yang telah dibagi menjadi kelas eksperimen

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

61

(Kelas IV SD Negeri Banyubiru 01) dan kelas kontrol (Kelas IV SD Negeri

Kebondowo 02) menunjukkan bahwa kelas tersebut homogen. Artinya data

berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan.

Hal ini ditunjukkan dengan hasil pretest yang telah dilakukan oleh peneliti. Oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat

diberi perlakuan yaitu dengan metode pembelajaran Mind Mapping dalam

pembelajaran IPS dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberikan tes akhir. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 3 kali

pertemuan (6 jam pelajaran).

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan, diketahui

bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan baik,

mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan

sesuai dengan prosedur dalam pembelajaran metode pembelajaran Mind Mapping.

Selanjutnya, siswa pada masing-masing kelas diberikan posttest dengan soal yang

sama untuk mengetahui perbedaan selisih antara sebelum dan sesudah pemberian

perlakukan.

Metode pembelajaran Mind Mapping dapat digunakan untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas IV pada pokok bahasan

perkembangan teknologi. Hal itu ditunjukkan dari hasil yang diperoleh sebelum

dan sesudah diberi perlakukan yang cenderung Pada minat belajar siswa setelah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji T dapat diketahui mempunyai

signifikansi 0,000 atau Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping

dengan penerapan metode konvensional terhadap minat belajar siswa.

Sejalan dengan hal itu berdasarkan hasil uji T hasil belajar siswa pada

pokok bahasan perkembangan teknologi yang berasal dari nilai posttest yang

mempunyai signifikansi 0,000 atau Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan metode pembelajaran

Mind Mapping dengan penerapan metode konvensional terhadap hasil belajar IPS.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

62

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan metode

Mind Mapping mempunyai mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan

mean posttest metode konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest

sampai dengan posttest pada kelas yang menggunakan metode demonstrasi lebih

besar daripada peningkatan mean pada kelas kontrol. Ini membuktikan bahwa

metode Mind Mapping berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar IPS siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional.

Pada kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan metode

pembelajaran Mind Mapping dan menggunakan metode konvensional. Peranan

yang lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dimainkan oleh guru yang lebih

banyak memainkan aktivitas dibandingkan dengan siswa. Tingkat minat belajar

dalam proses pembelajaran kurang karena dengan metode pembelajaran yang

monoton dan membosankan sehingga siswa menjadi kurang tertarik. Dan dengan

menggunakan metode konvensional ini merupakan kegiatan mengajar yang

terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan tentang materi, mengelola

dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa.

Sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banyak melakukan kegiatan.

Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil

belajar peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum

adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena

pada kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping yang

membuat minat belajar siswa tinggi dan akhirnya berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa kelas IV SD N Banyubiru 01.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat dijelaskan beberapa

implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis:

Setelah membandingkan teori tenang Mind Mapping dengan penelitian ini

hasilnya dapat berjalan dengan baik. Selain itu setelah dilakukan uji perbandingan

mean pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Mind Mapping dan

kelas kontrol menggunakan metode konvensional didapat hasil bahwa kelas

dengan pembelajaran metode Mind Mapping mempunyai hasil belajar yang lebih

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1009/5/T1_292008513_BAB IV.pdf · 14 0,71 – 1,00 Mudah Dari hasil tersebut dapat diketahui

63

tinggi dibanding kelas dengan metode konvensional. Dalam penelitian ini terbukti

bahwa metode Mind Mapping terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Implikasi Praktis:

Pembelajaran dengan metode Mind Mapping dapat digunakan sebagai

salah satu metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dalam metode Mind Mapping guru memberikan sebuah topik pembelajaran

kepada siswa. Selanjutnya guru bersama siswa menentukan kata kunci dari topik

yang telah ditentukan. Guru meminta siswa untuk mencari informasi yang

berhubungan dengan kata kunci yang diberikan dan setelah itu mempresentasikan

di depan kelas. Dan pada akhirnya guru dan siswa membuat kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih efektif. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan bisa menguasai

materi dengan baik.