Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
42
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum RSUP Dr Kariadi Semarang
4.1.1 Sejarah RSUP Dr Kariadi Semarang
Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang berlokasi di
jalan Dr. Sutomo No.16, Semarang. Rumah Sakit didirikan sejak penjajahan
Belanda pada9 September 1925 yang dikenal dengan nama Centrale Buzgerlijke
Ziekewsichting (CBZ), kemudian pada jaman penjajahan Jepang berganti nama
menjadi “Purusara” (Pusat Rumah Sakit Rakyat). Menjadi rumah sakit vertikal
milik Departemen Kesehatan dengan nama RSUP Dr. Karadi berdasarkan SK
Menteri Kesehatan RI No. 21215/Kab/1964 tanggal 14 April 1964.
RSUP Dr. Kariadi merupakan rumah sakit negeri kelas A, juga disebut
rumah sakit pusat karena mampu membeikan pelayanan kedokteran spesialis dan
subspesialis dengan jumlah dokter terbanyak di Jawa Tengah yaitu 268 dokter
dengan kapasitas tempat rawat inap sejumlh 928 tempat tidur. Oleh sebab itu
rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan di Jawa Tengah.
Tugas pokok RSUP Dr. Kariadi adalah menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan
berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta
melaksankan upaya rujukan dan upaya lain sesuai dengan kebutuhan. RSUP Dr.
Kariadi sebagai Rumah Sakit vertikal tipe A Pendidikan, juga menyelenggarakan
fungsi:
43
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
1. Pelayanan Medik (Spesialistik dan Sub Spesialistik)
2. Pelayanan penunjang medik dan non medik
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan
4. Pengelolaan SDM rumah sakit
5. Pelayanan rujukan
6. Diklat di bidang kesehatan
7. Penelitian dan pengembangan
8. Administrasi umum dan Keuangan
4.1.2 Visi, Misi dan Value RSUP Dr Kariadi Semarang
RSUP Dr. Kariadi Semarang memiliki visi “Menjadi Rumah Sakit
pendidikan dan rujukan nasional yang unggul”. Visi tersebut kemudian dijabarkan
ke dalam dan misi sebagai berikut:
1. Menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna, bermutu tinggi,
menjamin keselamatan pasien dan menjangkau keseluruh rakyat;
2. Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
tetap berorientasi pada keselamatan pasien; dan
3. Melaksanakan dan menfasilitasi penelitian yang berkualitas sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang
menjamin keselamatan pasien.
44
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Selain visi dan misi juga memiliki value yang baik sebagai landasan
tenaga medis serta karyawan yang bekerja. Value tersebut terdiri dari
Kepercayaan, Integritas, Peduli, Profesional, Efisien, dan Kebersamaan.
4.1.3 Jenis Pelayanan RSUP Dr Kariadi Semarang
Jenis-jenis pelayanan di RSUP Dr Kariadi Semarang meliputi:
1. Pelayanan Unggulan: Bedah Epilepsi, Geriatri, dan Leptospira
2. Pelayanan Menonjol: Operasi Transplantasi Ginjal, Operasi Transplantasi
Sumsum Tulang (dilakukan sejak 1987, sempat vakum, mulai 2012 pelayanan
ini sudah dibuka kembali, Operasi Penyesuaian Kelamin, Operasi Kembar
Siam, Operasi Jantung Terbuka, Operasi Prothesa Penis, Operasi Cangkok
Hati, dan Team Hospital Infection.
3. Pelayanan Rawat Jalan: Poliklinik Geriatri, Poliklinik Rehabilitasi Medik,
Poliklinik Rawat Jalan (Poliklinik penyakit dalam, Poliklinik bedah umum,
Poliklinik anak, Poliklinik obsgyn, Klinik THT, Klinik mata, Klinik saraf,
Klinik DOTS TB, Klinik metadon, Klinik hemodialisa, Klinik sitostatika /
kemoterapi, Poliklinik kulit dan kelamin, Klinik kesehatan jiwa / psikiatri,
Poliklinik gigi dan mulut, Poliklinik tumbuh kembang, Poliklinik KB dan
infertilitas, Poliklinik CDC, Klinik psikologi, Klinik gizi, Klinik VCT dan
Klinik anestesi.
4. Klinik Jantung dan Pembuluh Darah: Check up cardiovaskule
5. Poliklinik Privat Paviliun Garuda: Klinik spesialis penyakit dalam, Klinik
spesialis kandungan & kebidanan, Klinik spesialis anak, Klinik spesialis
45
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
neurologi, Klinik spesialis kulit & kelamin, Klinik spesialis gigi & mulut,
Klinik spesialis andrologi, Klinik spesialis radioterapi, Klinik spesialis
kedokteran nuklir, Klinik spesialis bedah, Klinik spesialis THT, Klinik
spesialis mata, Klinik spesialis rehabilitasi medik, Klinik sub spesialis
genetika, Klinik spesialis psikologi, Klinik spesialis bedah saraf, Klinik
spesialis psikiatri, dan General check up.
6. Pelayanan Rawat Inap: Ruang presiden suit, Ruang VVIP, Ruang VIP, Kelas I,
II, III, Ruang rawat intensif, dan Ruang isolasi
7. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat 24 Jam: Gawat darurat bedah dan non
bedah, Gawat darurat kebidanan, Gawat darurat anak, Gawat darurat penyakit
dalam, Dokter jaga, dan Pelayanan ambulance 24 jam
8. Pelayanan Penunjang: Radiologi, Rehabilitasi medik, Central diagnostic clinic,
Hemodialisa, Farmasi 24 jam, Laboratorium, Laundry dan CSSD, Gizi dan
Pemulasaran jenasah
9. Pelayanan Lainnya: Pelayanan general check up, Pelayanan check up
kardiovaskular, Mobil jenasah gratis, dan Tempat praktek pendidikan
10. Fasilitas Umum: Fasilitas parkir, Ruang tunggu pengunjung pasien, Kantin
dan pertokoan, Fotokopi, Bank / ATM, Internet dan hotspot, Perpustakaan
11. Pelayanan Asuransi: JKN (BPJS), JAMSOSTEK, JAMKESDA, dan Asuransi
lain.
4.1.4 Instalasi Rekam Medis RSUP Dr Kariadi Semarang
Instalasi Rekam Medis RSUP Dr Kariadi Semarang adalah suatu unit yang
mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan rekam
46
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
medis dan pemantauan mutu rekam medis di seluruh unit pelayanan serta
menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan admisi pasien rawat jalan,
pasien rawat inap, dan perawatan khusus.
Visi dari Instalasi Rekam Medis RSUP Dr Kariadi Semarang adalah
“Menjadi pusat pelayanan dan pengembangan rekam medik yang komprehensif di
lingkungan RSUP Dr. Kariadi yang bertaraf Internasional“. Visi tersebut
dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
1. Mempelopori inovasi pengembangan pelayanan kesehatan di Rekam Medis
melalui pendidikan dan penelitian yang unggul di RSUP Dr. Kariadi
Semarang;
2. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga rekam medik dalam rangka
mendukung pendidikan dan pelayanan kesehatan di bidang Rekam Medik
RSUP Dr. Kariadi Semarang;
3. Memberikan pelayanan rekam medik yang optimal kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan; dan
4. Menjunjung tinggi sikap profesionalisme untuk mencapai pengembangan
pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian dalam Rekam Medik di RSUP
Dr. Kariadi Semarang.
47
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Gambar 4.1
Sumber: Bagian Medik RSUP Dr Kariadi Semarang (2018)
Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Medik RSUP Dr Kariadi Semarang
1. Kepala Instalasi Rekam Medis
Kepala Instalasi Rekam Medis memiliki fungsi mengelola fasilitas dan
penyelenggaraan rekam medis dan informasi kesehatan. Fungsi tersebut
dijabarkan dalam uraian tugas:
a. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi
terkait;
b. Menyiapkan bahan usulan program Instalasi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan;
48
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
c. Menyusun rencana kerja Instalasi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Rumah Sakit;
d. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan rekam medis
dan informasi kesehatan;
e. Menyiapkan bahan rancangan Prosedur Tetap Instalasi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan;
f. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Instalasi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan;
g. Menyusun usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga di lingkungan
Instalasi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan;
h. Menyusun usulan kebutuhan dan pemeliharaan sarana penyelenggaraan
Rekam Medis dan Informasi kesehatan;
i. Menyiapkan bahan Laporan eksternal maupun internal;
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Instalasi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan;
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Rekam Medis
danInformasi Kesehatan;
l. Memberi rekomendasi DP 3 Staff Instalasi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan dalam
rangka kelancaran tugas rumah sakit.
49
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
2. Penjab Pelayanan & Mutu Pelayanan: bertanggung jawab kepada Kepala
Instalasi Rekam Medis dalam Staff IRJA, Staff IGD, PJRM, dan Staff
Casemix.
3. Penjab Sarana dan Prasarana: bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Rekam Medis dalamStaff Pengelola Rekam Medik, Staff Pelaporan,
Administrasi dan Surat Kedokteran, serta Staff Logistik dan Penyimpanan
Rekam Medis.
4.2 Gambaran Umum Responden
Penelitian ini menggunakan seluruh karyawan rekam medis RSUP Dr
Kariadi Semarang, sebanyak 36 orang. Gambaran umum dari responden sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin dan Usia Responden
Jenis
Kelamin
Usia Total
26-34
tahun
35-42
tahun
43-50
tahun
51-58
tahun
Perempuan 8 1 3 8 20
80,0% 25,0% 50,0% 50,0% 55,6%
Laki-laki 2 3 3 8 16
20,0% 75,0% 50,0% 50,0% 44,4%
Total 10 4 6 16 36
100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa responden yang berusia 26-34 tahun,
mayoritas berjenis kelamin perempuan (80%). Responden yang berusia 35-42
tahun, mayoritas berjenis kelamin laki-laki (75%). Jumlah responden laki-laki dan
perempuan yang berusia 43-58 tahun sama banyaknya.
50
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Tabel 4.2
Jenis Kelamin dan Pendidikan Responden
Jenis Kelamin Pendidikan Total
SMA D3 S1 S2
Perempuan 1 18 1 0 20
2,8% 50,0% 2,8% 0,0% 55,6%
Laki-laki 1 11 3 1 16
2,8% 30,6% 8,3% 2,8% 44,4%
Total 2 29 4 1 36
5,6% 80,6% 11,1% 2,8% 100,0%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah responden yang berpendidikan
SMA antara perempuan dan laki-laki sama banyaknya. Responden yang
berpendidikan D3 mayoritas berjenis kelamin perempuan. Responden yang
berpendidikan S1 dan S2 mayoritas berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin dan Lama Kerja Responden
Jenis Kelamin Lama Kerja Total
0,5 – 12 Tahun 13 – 24 Tahun 25 – 36 Tahun
Perempuan 8 2 10 20
72,7% 40,0% 50,0% 55,6%
Laki-laki 3 3 10 16
27,3% 60,0% 50,0% 44,4%
Total 11 5 20 36
30,6% 13,9% 55,6% 100,0%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa responden yang memiliki lama kerja 0,5-
12 tahun adalah perempuan. Mayoritas responden yang memiliki lama kerja 13-24
tahun adalah laki-laki. Responden yang memiliki lama kerja 24-36 tahun antara
laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang sama.
51
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Tabel 4.4
Usia dan Lama Kerja Responden
Usia Lama Kerja Total
0,5 – 12 Tahun 13 – 24 Tahun 25 – 36 Tahun
26-34 tahun 4 0 0 4
36,4% 0,0% 0,0% 11,1%
35-42 tahun 7 3 0 10
63,6% 60,0% 0,0% 27,8%
43-50 tahun 0 2 4 6
0,0% 40,0% 20,0% 16,7%
51-58 tahun 0 0 16 16
0,0% 0,0% 80,0% 44,4%
Total 11 5 20 36
30,6% 13,9% 55,6% 100,0%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa responden yang memiliki lama kerja 0,5-
24 tahun berada pada usia 35-42 tahun. Sedangkan mayoritas responden yang
memiliki lama kerja 25-36 tahun berada pada usia 51-58 tahun.
Tabel 4.5
Pendidikan dan Lama Kerja Responden
Pendidikan Lama Kerja Total
0,5 – 12 Tahun 13 – 24 Tahun 25 – 36 Tahun
SMA 0 0 2 2
0,0% 0,0% 5,6% 5,6%
D3 11 5 13 29
30,6% 13,9% 36,1% 80,6%
S1 0 0 4 4
0,0% 0,0% 11,1% 11,1%
S2 0 0 1 1
0,0% 0,0% 2,8% 2,8%
Total 11 5 20 36
30,6% 13,9% 55,6% 100,0%
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.5memperlihatkan bahwa seluruh responden yang memiliki lama
kerja 0,5-36 tahun berpendidikan D3. Dengan demikian, seluruh responden
berdasarkan lama kerja memiliki pendidikan D3.
52
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
4.3 Hasil Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif memperlihatkan tanggapan responden terhadap
masing-masing variabel penelitian. Penjelasan dari hasil statistik deskriptif
sebagai berikut:
4.3.1 Persepsi Responden Mengenai OCB
OCB adalah perilaku individu yang bersifat sukarela dan tidak diakui
secara langsung oleh sistem penghargaan formal, yang dibentuk dari dimensi
altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue. Persepsi
responden mengenai OCB sebagai berikut:
Tabel 4.6
Persepsi Responden Mengenai OCB
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
Altruism
1 Saya bersedia
membantu teman dalam menyelesaikan
pekerjaan
0 0 26 10 0 118 3,28 Sedang
2 Bekerja giat
membantu pekerjaan
teman hanya
membuang waktu
saja, sehingga
enggan saya lakukan
0 0 28 8 0 116 3,22 Sedang
3 Ketika teman
mengalami kesulitan
kerja, saya ikut
membantu berpikir
untuk memecahkannya
0 2 29 3 2 113 3,14 Sedang
53
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.6
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
4 Ketika teman ada
yang mendapat
kesulitan, saya pura-
pura sibuk agar tidak
dimintai tolong
0 2 27 6 1 114 3,17 Sedang
5 Ketika target pribadi
saya tercapai, saya
rela mengerahkan
energy untuk mencapai target
teman dalam
kelompok saya
0 0 32 4 0 112 3,11 Sedang
6 Saya enggan
memberikan waktu
dan tenaga saya
untuk kepentingan
kelompok karena
tidak ada keuntungan
langsung bagi saya
0 4 27 2 3 112 3,11 Sedang
Nilai rata-rata Altruism 3,17 Sedang
Conscientiousness
7 Saya hadir di tempat
kerja tepat waktu
atau datang lebih
awal dari waktu yang ditentukan
0 3 28 4 1 111 3,08 Sedang
8 Saya merasa rugi jika
tidak memanfaatkan
jatah cuti tahunan
0 2 29 3 2 113 3,14 Sedang
9 Sebisa mungkin saya
tidak absen dalam
bekerja, kecuali
benar-benar ada
halangan di luar
kendali saya
0 0 29 6 1 116 3,22 Sedang
10 Saya tidak perlu
menjaga kebersihan
tempat kerja karena
itu tugas office boy atau cleaning service
0 2 27 5 2 115 3,19 Sedang
11 Saya senantiasa
mengasah
keterampilan saya
untuk menunjang
keberhasilan kerja
0 0 29 6 1 116 3,22 Sedang
12 Saya bekerja
sewajarnya saja atau
sebatas pada jobdesc
ription
(tanggungjawab)
saya saja
0 0 28 7 1 117 3,25 Sedang
54
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.6
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
Nilai rata-rata 3,19 Sedang
Sportmanship
13 Sekalipun
mengalami hambatan
kerja atau tekanan
kerja, saya tetap
berupaya
menyelesaikan
pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab saya
0 0 28 7 1 117 3,25 Sedang
14 Saya enggan
mengerjakan tugas
yang menuntut
banyak pemikiran
0 0 27 8 1 118 3,28 Sedang
15 Saya tidak mengeluh
(tetap memiliki
energy) untuk
bekerja sekalipun
saya merasa tertekan
dengan pekerjaan
tersebut
0 2 29 3 2 113 3,14 Sedang
16 Saya mudah
menyerah terhadap
pekerjaan yang sulit bagi saya
0 3 26 6 1 113 3,14 Sedang
17 Saya dapat menerima
kondisi kerja yang
kurang nyaman bagi
saya
0 4 27 4 1 110 3,06 Sedang
18 Saya lebih nyaman
dengan cara kerja
yang sudah biasa
saya lakukan,
meskipun hasilnya
kurang maksimal
0 2 29 3 2 113 3,14 Sedang
Nilai rata-rata Sportmanship 3,17 Sedang
Courtesy
19 Saya memberi tahu
kepada teman kerja
tentang permasalahan yang
sesungguhnya
sedang terjadi
0 0 32 4 0 112 3,11 Sedang
20 Saya enggan
memberi informasi
jika hal tersebut
kurang
menguntungkan bagi
saya
0 5 26 4 1 109 3,03 Sedang
55
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.6
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
21 Saya mau memberi
data yang
sesungguhnya demi
kepentingan
kelompok saya di
perusahaan
0 0 29 6 1 116 3,22 Sedang
22 Ketika dimintai pendapat tentang
pekerjaan teman,
saya cenderung
malas dalam
mengutarakannya
0 2 30 2 2 112 3,11 Sedang
23 Saya senantiasa
mengantisipasi
kemungkinan dalam
permasalahan kerja
0 5 26 5 0 108 3,00 Sedang
24 Saya cenderung
menggunakan cara
lama dalam bekerja
meskipun hasilnya sering gagal /
menimbulkan
masalah
0 2 29 5 0 111 3,08 Sedang
Nilai rata-rata Courtesy 3,09 Sedang
Civic Virtue
25 Saya dapat menekan
keinginan pribadi
demi kepentingan
team kerja
0 2 29 5 0 111 3,08 Sedang
26 Saya lebih mengikuti
prinsip pribadi
meskipun
bertentangan dengan
aturan perusahaan
0 0 27 9 0 117 3,25 Sedang
27 Saya dapat menerima
kritikan demi
kepentingan perusahaan,
meskipun kritikan
tersebut saya rasa
kurang nyaman
0 0 29 7 0 115 3,19 Sedang
28 Ketika tidak sesuai
dengan pendapat
pribadi saya, saya
cenderung ingin
membangkang
terhadap aturan yang
sudah di sepakati
team kerja saya
0 0 28 8 0 116 3,22 Sedang
56
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.6
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
29 Saya bersedia
melibatkan diri lebih
jauh untuk
kepentingan team
saya di perusahaan
0 1 30 5 0 112 3,11 Sedang
30 Saya kurang tanggap
dengan permasalahan yang terjadi di
tempat kerja
0 6 23 7 0 109 3,03 Sedang
Nilai rata-rata Civic Virtue 3,15 Sedang
Nilai rata-rata OCB 3,15 Sedang
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel di atas menunjukkan bahwa OCB pada karyawan rekam medis di
Dr. Kariadi Semarang tergolong sedang, yang diindikasikan dengan cukup
tingginya skor altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness dan
conscientiousness. Skor altruismyang cukuptinggi artinya karyawan rela untuk
membantu rekan kerja baru dan mau memberi waktu kepada orang lain. Skor
courtesyyang cukuptinggi artinyakaryawan rela untuk memberikan pemberitahuan
terlebih dahulu, memberi pengingat, dan mengkomunikasikan informasi yang
tepat, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan masalah. Skor civic virtue
yang cukup tinggi artinya karyawan bersedia untuk melayani organisasi atau
komite, dan dengan sukarela menghadiri dan mengedepankan kepentingan
organisasi. Skor conscientiousness yang cukuptinggi artinyakaryawan secara
sukarela bersedia untuk meningkatkan cara dalam menjalankan pekerjaannya
secara kreatif agar kinerja organisasi meningkat. Skor sportsmanship yang cukup
tinggi artinya karyawan rela untuk bertahan dalam suatu keadaan yang tidak
menyenangkan tanpa mengeluh.
57
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
4.3.2 Persepsi Responden Mengenai Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap positif karyawan yang ditunjukkan dengan
adanya perasaan senang terhadap pekerjaannya, yang dibentuk dari dimensi
kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, pengawasan
dan rekan kerja. Persepsi responden mengenai kepuasan kerja sebagai berikut:
Tabel 4.9
Persepsi Responden Mengenai Kepuasan Kerja
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-rata
Kategori
1 2 3 4 5
Pekerjaan itu sendiri
1 Saya merasa
beruntung bekerja di
sini karena mendapat
kesempatan untuk
belajar hal yang baru
0 2 27 6 1 114 3,17 Sedang
2 Saya agak bosan
bekerja di sini karena
pekerjaannya
monoton
0 4 27 4 1 110 3,06 Sedang
3 Adanya kesempatan
untuk menerima
tanggung jawab
membuat saya
bangga dengan pekerjaan ini
0 1 28 6 1 115 3,19 Sedang
4 Kurangnya
kesempatan untuk
belajar banyak hal
membuat saya ingin
mencari pekerjaan di
tempat lain
0 1 30 4 1 113 3,14 Sedang
5 Tugas dari pekerjaan
di sini menarik buat
saya sehingga saya
senang menjalaninya
0 0 29 6 1 116 3,22 Sedang
6 Saya kurang nyaman
dengan pekerjaan di
sini karena tidak sesuai dengan bidang
saya
0 2 29 4 1 112 3,11 Sedang
Nilai rata-rata pekerjaan itu sendiri 3,15 Sedang
58
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.9
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
Gaji
7 Saya merasa cukup
dengan gaji yang
saya terima
0 1 29 5 1 114 3,17 Sedang
8 Gaji yang saya
terima selama ini
kurang memuaskan
bagi saya
0 1 28 6 1 115 3,19 Sedang
9 Menurut saya, gaji yang saya terima
cukup adil jika
dibanding dengan
karyawan lain
0 3 30 1 2 110 3,06 Sedang
10 Bayaran yang saya
terima masih minim
menurut saya
0 0 26 10 0 118 3,28 Sedang
11 Saya merasa bahwa
perusahaan memberi
gaji saya sesuai
dengan keterampilan
kerja saya
0 0 25 10 1 120 3,33 Sedang
12 Saya merasa kurang
mendapat keadilan
dalam hal gaji karena sering tugas luar
kota, tetapi tidak
mendapat uang
transport
0 0 26 10 0 118 3,28 Sedang
Nilai rata-rata gaji 3,22 Sedang
Kesempatan Promosi
13 Jenjang karir di
perusahaan ini jelas
sehingga saya
merasa betah bekerja
di sini
0 1 30 3 2 114 3,17 Sedang
14 Saya setengah hati
menjalani kerja di
sini karena tidak ada
jenjang karir yang jelas
0 0 23 12 1 122 3,39 Sedang
15 Adanya peluang
mengembangkan
karir membuat saya
senang bekerja di
perusahaan ini
0 0 26 9 1 119 3,31 Sedang
16 Saya ingin mencari
pekerjaan lain yang
dapat menjanjikan
jenjang karir yang
0 0 22 13 1 123 3,42 Sedang
59
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
lebih baik
17 Saya senang karena mendapat promosi
pekerjaan sesuai
kemampuan saya
0 2 28 5 1 113 3,14 Sedang
18 Di sini yang
mendapat promosi
jabatan adalah
karyawan yang dekat
dengan pimpinan
saja sehingga
membuat saya kesal
0 3 30 2 1 109 3,03 Sedang
Nilai rata-rata kesempatan promosi 3,24 Sedang
Pengawasan
19 Saya betah bekerja di
sini karena pimpinan
dan karyawan dapat
saling menghargai
0 0 29 6 1 116 3,22 Sedang
20 Saya merasa pimpinan kurang
memperhatikan
kondisi karyawannya
0 0 24 11 1 121 3,36 Sedang
21 Saya betah bekerja di
sini karena pimpinan
saya cukup bijaksana
dalam
memperlakukan
karyawan-
karyawannya
0 0 24 9 3 123 3,42 Sedang
22 Bagi saya pimpinan
pilih kasih dalam
memberi tugas kepada masing-
masing bawahannya
0 2 28 5 1 113 3,14 Sedang
23 Saya merasa senang
bekerja di sini karena
atasan bersedia
membantu saya
berpikir dalam
memecahkan
permasalahan kerja
0 0 26 9 1 119 3,31 Sedang
24 Saya sebal karena
pimpinan malah
menghindar ketika
tahu saya akan meminta bantuannya
0 4 29 1 2 109 3,03 Sedang
Nilai rata-rata pengawasan 3,25 Sedang
60
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.9
No. Pernyataan Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
Rekan Kerja
25 Teman kerja saya
memberikan
semangat ketika saya
sedang kurang
bersemangat dalam
bekerja
0 0 30 5 1 115 3,19 Sedang
26 Perdebatan dengan
rekan-rekan kerja
membuat saya kesal
0 0 27 7 2 119 3,31 Sedang
27 Saya betah bekerja di sini karena rekan-
rekan kerja saya
cukup hangat dalam
berhubungan dengan
saya
0 0 28 7 1 117 3,25 Sedang
28 Persahabatan sesame
rekan kerja saya rasa
masih kurang
0 0 24 11 1 121 3,36 Sedang
29 Kami tetap dapat
bekerja sama dengan
baik meskipun
berbeda pendapat
pada sesma rekan
kerja
0 1 27 7 1 116 3,22 Sedang
30 Rekan kerja saya acuh ketika saya
berkeluh kesah
dengannya
0 0 24 12 0 120 3,33 Sedang
Rata-rata rekan kerja 3,28 Sedang
Rata-rata kepuasan kerja 3,23 Sedang
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan rekam medis di Dr. Kariadi
Semarang merasa cukup puas dalam bekerja, yang diindikasikan dengan cukup
tingginya skor kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, kepuasan terhadap gaji,
kepuasan terhadap kesempatan promosi, kepuasan terhadap pengawasan, dan
kepuasan terhadap rekan kerja. Cukup tingginya skor kepuasan terhadap
pekerjaan itu sendiri berarti pekerjaan yang dijalankan dapat memberikan tugas
61
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
yang menarik kepada pekerjanya, memberikan kesempatan untuk belajar, serta
kesempatan untuk menerima tanggung jawab.
Cukup tingginya skor kepuasan terhadap gaji berarti tingkat gaji atau upah
yang diterima karyawan adil, pantas, dan sesuai dengan hasil jerih payahnya yang
dikeluarkan untuk pekerjaannya itu. Cukup tingginya skor kesempatan promosi
artinya tersedianya kemajuan dalam peningkatan jenjang karier karyawan dalam
pekerjannya. Cukup tingginya skor pengawasan artinya pengawasan dari pihak
penyelia untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku memadai.
Cukup tingginya skor kepuasan terhadap rekan kerja artinya rekan kerja yang
pandai secara teknis, yang dapat bekerja secara professional dan menguasai
pekerjannya, serta dapat bekerja sama dan mendukung secara sosial antar satu
sama lain.
4.3.3 Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional adalah perasaan identifikasi, keterlibatan, dan
kesetiaan yang diekspresikan karyawan terhadap perusahaan, yang dibentuk dari
komponen afektif, normatif, dan continuance. Persepsi responden mengenai
komitmen organisasional sebagai berikut:
62
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Tabel 4.10
Persepsi Responden Mengenai Komitmen Organisasional
No. Pernyataan Frekuensi Jawaban Total Rata-rata
Kategori
1 2 3 4 5
Komitmen Afektif
1 Permasalahan yang terjadi di kantor
merupakan
permasalahan saya
juga sebagai
karyawan
0 0 26 10 0 118 3,28 Sedang
2 Saya ikut
bertanggung jawab
dan memberikan
usaha terbaik bagi
kantor
0 0 27 9 0 117 3,25 Sedang
3 Nilai-nilai yang
diterapkan kantor
sesuai dengan nilai-nilai dalam diri saya
0 2 32 2 0 108 3,00 Sedang
4 Saya tidak peduli
dengan urusan kantor
karena saya sudah
sibuk memikirkan
pekerjaan saya sendiri
0 0 27 8 1 118 3,28 Sedang
5 Saya merasa tidak
akrab dengan rekan
kerja dan merasa
kurang menjadi
bagian dalam kantor
0 3 25 8 0 113 3,14 Sedang
6 Saya malas untuk
datang dalam acara
yang diadakan oleh
kantor
0 2 29 4 1 112 3,11 Sedang
Nilai rata-rata komitmen afektif 3,16 Sedang
Komitmen Normatif
7 Saya akan bekerja sebaik mungkin agar
tidak keluar dari
pekerjaan saya dan
selalu berusaha untuk
bekerja sesuai dengan
nilai organisasi
0 0 29 7 0 115 3,19 Sedang
8 Bila saya keluar dari
kantor dan pekerjaan
akan sangat berat dan
merugikan bagi saya
0 0 28 8 0 116 3,22 Sedang
9 Saat ini tetap bekerja
di kantor ini
merupakan kebutuhan sekaligus juga
keinginan saya
0 0 28 8 0 116 3,22 Sedang
63
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Lanjutan Tabel 4.10
No. Pernyataan Frekuensi Jawaban Total Rata-
rata
Kategori
1 2 3 4 5
10 Kantor tempat saya
bekerja memberikan
gaji yang sedikit
0 0 27 9 0 117 3,25 Sedang
11 Kantor tempat saya
bekerja tidak
memberikan
penghargaan dan
sanjungan kepada
karyawan yang berprestasi
0 2 33 1 0 107 2,97 Sedang
12 Saya merasa
menyesal
berkecimpung di
dalam pekerjaan saya
sekarang
0 3 26 7 0 112 3,11 Sedang
Nilai rata-rata komiten normatif 3,12
Komitmen Continuance
13 Pekerjaan yang saya
kerjakan dapat
meningkatkan potensi
diri
0 1 29 5 1 114 3,17 Sedang
14 Saya percaya loyalitas
adalah penting, maka
saya merasa tetap
bekerja di kantor ini
merupakan kewajiban moral sebagai
karyawan
0 2 30 2 2 112 3,11 Sedang
15 Apa yang telah
diberikan kantor
kepada saya
sebanding dengan
usaha yang saya
berikan kepada kantor
dan pekerjaan
0 6 26 4 0 106 2,94 Sedang
16 Saya merasa berat
jika harus tetap
bekerja pada kantor
ini
0 3 29 4 0 109 3,03 Sedang
17 Saya merasa bahwa saya tidak memiliki
komitmen pada
pekerjaan ini
0 2 30 4 0 110 3,06 Sedang
18 Meninggalkan
pekerjaan ini
merupakan hal yang
mudah bagi saya
0 1 27 8 0 115 3,19 Sedang
Nilai rata-rata komitmen continuance 3,09 Sedang
Rata-rata komitmen organisasional 3,13 Sedang
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
64
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan rekam medis di Dr. Kariadi
Semarang memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap organisasi, yang
diindikasikan dengancukup tingginya skor komitmen afektif, komitmen normatif
dan komitmen continuance. Skor komitmen afektif yang cukup tinggi artinya
karyawan memiliki ikatan emosional dengan organisasi, mengidentifikasi
terhadap organisasi, dan memiliki keterlibatan yang tinggi di dalam organisasi.
Skor komitmen normatif yang cukup tinggi artinya karyawan merasa terikat
dengan kewajiban untuk tetap bekerja pada organisasi. Skor komitmen
continuance yang cukup tinggi artinya karyawan terikat dengan organisasi karena
khawatir tindakannya tersebut lebih banyak membawa kerugian.
4.3.4 Hasil Analisis Inferensial
Uji hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan uji t, dimana
memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -15,628 5,866 -2,664 ,012
KEPUASAN KERJA ,449 ,100 ,410 4,485 ,000
KOMITMEN ORGANISASIONAL
1,176 ,183 ,588 6,422 ,000
a. Dependent Variable: OCB
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
65
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Dari Tabel 4.1 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -15,628 + 0,449X1+ 1,176X2
Keterangan :
Y = OCB
X1 =Kepuasan Kerja
X2 = Komitmen Organisasional
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai koefisien ß1 (0,449), yang memberikan arti bahwa terdapat pengaruh yang
positif dari variabel kepuasan kerja terhadap OCB.
2. Nilai koefisien ß2 (1,176), yang memberikan arti bahwa terdapat pengaruh
yang positif dari variabel komitmen organisasional terhadap OCB.
Interprestasi hasil hipotesis sebagai berikut:
1. Uji hipotesis pertama diperoleh nilai koefisien regresi 0,449 dan signifikansi
0,00 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05) yang artinya kepuasan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Semakin puas
karyawan dalam bekerja maka karyawan semakin rela untuk melakukan OCB.
Dengan demikian H1 diterima.
2. Uji hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien regresi1 0,176 dan signifikansi
0,00 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), yang artinya komitmen
organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Semakin
tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi maka karyawan semakin rela
untuk melakukan OCB. Dengan demikian H2 diterima.
66
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Uji hipotesis ketiga dilakukan dengan uji F, dimana memberikan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3721,828 2 1883,432 178,760 ,000b
Residual 392,728 33 10,536
Total 4114,556 35
a. Dependent Variable: OCB
b. Predictors: (Constant), KOMITMEN ORGANISASIONAL, KEPUASAN
KERJA
Sumber: Data primer yang diolah (2018)
Tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai signifikansi 0,00 dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari α (0,05) maka H3 diterima, artinya kepuasan kerja dan
komitmen organisasional berpengaruh terhadap OCB.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB
Hipotesis pertama diterima karena nilai koefisien regresi 0,449 dan
signifikansi 0,00 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), yang artinya
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Semakin puas
karyawan dalam bekerja maka karyawan semakin rela untuk melakukan OCB.
Kepuasan kerja berpengaruh terhadap OCB karena karyawan yang puas
umumnya akan bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya,
bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin di luar tugasnya (Pratama &
Utama, 2017). Selain itu, karyawan yang puas cenderung berbicara positif tentang
67
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
organisasinya, bahkan lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaannya (perilaku
ekstra peran atau OCB) sebagai respon yang dihasilkan dari pengalaman positif
mereka.
Pada penelitian ini tingkat kepuasan kerja karyawan rekam medis RS Dr.
Kariadi Semarang tergolong cukup tinggi, yang diindikasikan dengan cukup
tingginya skor kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, kepuasan terhadap gaji,
kepuasan terhadap kesempatan promosi, kepuasan terhadap pengawasan, dan
kepuasan terhadap rekan kerja.Cukup tingginya skor kepuasan terhadap pekerjaan
itu sendiri berarti pekerjaan yang dijalankan dapat memberikan tugas yang cukup
menarik kepada pekerjanya, memberikan kesempatan untuk belajar, serta
kesempatan untuk menerima tanggung jawab. Cukup tingginya skor kepuasan
terhadap gaji berarti tingkat gaji atau upah yang diterima karyawan cirasa cukup
adil, pantas, dan sesuai dengan hasil jerih payahnya yang dikeluarkan untuk
pekerjaannya itu. Cukup tingginya skor kesempatan promosi artinya ada
kemungkinan yang cukup besar peluang meningkatkan karir. Cukup tingginya
skor pengawasan artinya pengawasan dari pihak penyelia untuk memberikan
bantuan teknis dan dukungan perilakucukup memadai. Cukup tingginya skor
kepuasan terhadap rekan kerja artinya rekan kerja yang pandai secara teknis, yang
dapat bekerja secara professional dan menguasai pekerjannya, serta dapat bekerja
sama dan mendukung secara sosial antar satu sama lain
Hasil ini mendukung temuan Widayanti & Farida (2016) bahwa kepuasan
kerja berpengaruh positif terhadap OCB. Hasil ini juga mendukung temuan
68
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
Darmawati, dkk (2015) dan Pratama & Utama (2017) bahwa semakin tinggi
kepuasan kerja maka semakin tinggi OCB.
4.4.2 Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap OCB
Hipotesis kedua diterima karena nilai koefisien regresi 1,176 dan
signifikansi 0,00 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), yang artinya
komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB.
Semakin tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi maka karyawan semakin
rela untuk melakukan OCB.
Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap OCB karena para
karyawan yang merasa bangga terhadap perusahaan, memiliki kekhawatiran akan
resiko yang diterima jika meninggalkan organisasi dan percaya bahwa tidak etis
jika karyawan meninggalkan organisasinya. OCB yang meningkat ditandai
dengan niat membantu rekan sekerja dengan sukarela, patuh terhadap peraturan
perusahaan, tidak memberikan isu-isu yang dapat menjatuhkan karyawan lain,
membatu meringankan masalah-masalah yang dihadapi sesama karyawan dan
mendukung fungsi-fungsi organisasi secara profesional (Pratama & Utama, 2017).
Pada penelitian tingkat komitmen karyawan rekam medis di Dr. Kariadi
Semarang memiliki komitmen yang cukup tinggi terhadap organisasi, yang
diindikasikan dengan cukup tingginya skor komitmen afektif, komitmen normatif
dan komitmen continuance. Skor komitmen afektif yang cukup tinggi artinya
karyawan memiliki ikatan emosional dengan organisasi, mengidentifikasi
terhadap organisasi, dan memiliki keterlibatan yang cukup tinggi di dalam
69
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
organisasi. Skor komitmen normatif yang cukup tinggi artinya karyawan merasa
terikat dengan kewajiban untuk tetap bekerja pada organisasi. Skor komitmen
continuance yang cukup tinggi artinya karyawan cukup terikat dengan organisasi
karena khawatir tindakannya tersebut lebih banyak membawa kerugian.
Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap OCB karena
komitmen organisasional yang cukup tinggi akan mendorong karyawan merasa
wajib terikat pada organisasi dan cenderung akan terlibat dalam kegiatan
organisasi dan peduli terhadap kelangsungan perusahaan (Kurniawan, 2015).
Hasil ini mendukung temuan Widayanti & Farida (2016) bahwa komitmen
organisasional berpengaruh positif terhadap OCB. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan temuan Kurniawan (2015) bahwa pentingnya untuk
meningkatkan komitmen organisasional supaya OCB karyawan meningkat.
4.4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap
OCB
Hipotesis ketiga diterima karena nilai signifikansi 0,00 dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari α (0,05) artinya kepuasan kerja dan komitmen
organisasional berpengaruh terhadap OCB. Semakin tinggi kepuasan kerja dan
semakin tinggi komitmen organisasional maka karyawan cenderung memiliki
sikap dan pikiran bahwa organisasi merupakan tempat yang benar bagi dirinya
atau organisasi merupakan tempat yang ideal untuk bekerja, sehingga karyawan
akan lebih mudah dalam menerima tugas dari organisasi, tanggung jawab bekerja
meningkat, dan akhirnya karyawan akan bekerja secara maksimal termasuk
70
Progam Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata
melakukan perilaku ekstra peran (sukarela). Hasil ini mendukung temuan
Widayanti & Farida (2016) bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional
secara simultan berpengaruh terhadap OCB.