62
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian SMP PL Santo Michael Salatiga adalah salah satu cabang dari Yayasan Pangudi Luhur yang berada di Salatiga. Sering dikenal dengan sebutan SMP PL Salatiga. Berdiri pada tanggal 2 Juni 1947, dengan SK pendirian No. 0106/II/AP/78 TG 1 April 1978, tanggal akte notaris 6 Oktober 1954 no 16, notaris Tan A Siee. Alamat SMP PL Salatiga di Jalan Diponegoro. 90 Kotak Pos 9 Salatiga 507014, Telp 0298 325390. Letaknya tepat berada di pingggir jalan Provinsi, sehingga memudahkan siswa untuk menggunakan jasa transportasi umum untuk pergi ke sekolah. Dibawah ini dijelaskan mengenai visi dan misi, tujuan, sasaran, strategi pencapaian sasaran, filosofi serta motto SMP PL Salatiga, yang diperoleh dari dokumen sekolah tahun 2011, sebagai berikut: 4.1.1 Visi Yang menjadi Visi SMP PL St. Michael Salatiga adalah Pendampingan kaum muda yang berorientasi pada budi pekerti luhur, terampil, dan berprestasi berlandaskan kasih. 4.1.2 Misi 1. Menanamkan budi pekerti luhur kepada siswa, 2. Mengembangkan bakat minat, dan keterampilan siswa, meningkatkan potensi siswa dalam meraih prestasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · Salatiga adalah ruang kelas dalam kondisi baik dan bersih, perpustakaan yang menyediakan buku sebagai penunjang dan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 68

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

    SMP PL Santo Michael Salatiga adalah salah satu cabang dari Yayasan

    Pangudi Luhur yang berada di Salatiga. Sering dikenal dengan sebutan SMP PL

    Salatiga. Berdiri pada tanggal 2 Juni 1947, dengan SK pendirian No.

    0106/II/AP/78 TG 1 April 1978, tanggal akte notaris 6 Oktober 1954 no 16,

    notaris Tan A Siee. Alamat SMP PL Salatiga di Jalan Diponegoro. 90 Kotak Pos 9

    Salatiga 507014, Telp 0298 325390. Letaknya tepat berada di pingggir jalan

    Provinsi, sehingga memudahkan siswa untuk menggunakan jasa transportasi

    umum untuk pergi ke sekolah.

    Dibawah ini dijelaskan mengenai visi dan misi, tujuan, sasaran, strategi

    pencapaian sasaran, filosofi serta motto SMP PL Salatiga, yang diperoleh dari

    dokumen sekolah tahun 2011, sebagai berikut:

    4.1.1 Visi

    Yang menjadi Visi SMP PL St. Michael Salatiga adalah Pendampingan

    kaum muda yang berorientasi pada budi pekerti luhur, terampil, dan berprestasi

    berlandaskan kasih.

    4.1.2 Misi

    1. Menanamkan budi pekerti luhur kepada siswa,

    2. Mengembangkan bakat minat, dan keterampilan siswa, meningkatkan potensi

    siswa dalam meraih prestasi.

  • 69

    4.1.3 Tujuan

    1. Terbentuknya siswa yang santun, disiplin, jujur, dan bertanggungjawab,

    2. Menghasilkan siswa yang terampil sesuai bakat dan minatnya,

    3. Menghasilkan siswa berprestasi sesuai potensi yang dimilikinya.

    4.1.4 Sasaran

    Dengan sasaran:

    1. Pembiasaan sikap saling menghormati di lingkungan sekolah maupun

    masyarakat umum,

    2. Pembiasaan sikap patuh pada peraturan, peningkatan keterampilan di bidang

    seni budaya (menyanyi, drum band, dance, teater, tari Bali),

    3. Peningkatan keterampilan di bidang olah raga (basket dan futsal),

    4. Peningkatan prestasi akademis untuk meraih kelulusan 100%.

    4.1.5 Strategi Pencapaian Sasaran

    Guna mencapai sasaran maka digunakan strategi:

    1. Membiasakan warga sekolah untuk saling senyum, salam, sapa dan santun,

    2. Mensosialisasikan dan menerapkan peraturan-peraturan secara intensif,

    3. Memberikan pembekalan tentang dunia remaja (pendidikan seksualitas,

    bahaya narkoba, tertib lalulintas, AIDS) bekerja sama dengan narasumber

    yang kompeten,

    4. Menjalin kerja sama dengan orang tua dalam pendampingan siswa,

  • 70

    5. Membiasakan warga sekolah hidup bersih dan cinta lingkungan (misalnya

    sabtu bersih, memisahkan sampah organik dan non organik, membuat pupuk

    kompos),

    6. Melaksanakan pelatihan secara intensif bekerja sama dengan instruktur yang

    berkompeten di bidang (menyanyi, drum band, dance, teater, tari Bali),

    7. Melaksanakan pelatihan secara intensif bekerja sama dengan instruktur yang

    berkompeten di bidang futsal dan basket,

    8. Melaksanakan les tambahan secara efektif,

    9. Melaksanakan kegiatan belajar melalui tutor sebaya,

    10. Menerapkan model pembelajaran inovatif secara efektif.

    4.1.6 Filosofi

    Filosofi diambil dari Santo Mickhael:

    1. Semangat membela kebenaran dan memberantas kejahatan

    2. Membela kaum beriman

    3. Semangat melindungi, menjaga supaya tahan menghadapi godaan/gangguan

    dan tidak terjadi perepecahan

    4.1.7 Motto

    Setia dalam kebenaran.

  • 71

    4.1.8 Fasilitas Penunjang Kegiatan Belajar

    Fasilitas penunjang proses belajar mengajar yang terdapat di SMP PL

    Salatiga adalah ruang kelas dalam kondisi baik dan bersih, perpustakaan yang

    menyediakan buku sebagai penunjang dan sebagai bahan referensi bagi siswa,

    halaman yang luas memungkinkan siswa untuk dapat belajar di luar kelas dan

    bermain ketika istirahat pelajaran, lapangan basket dalam kondisi baik

    memungkinkan siswa dapat menggunakannya dengan maksimal, sebuah aula

    yang digunakan ketika ada pertemuan dan sebagainya. Dengan fasilitas yang

    tersedia, diharapkan dapat menunjang serta menciptakan kondisi belajar mengajar

    yang maksimal.

    4.1.9 Struktur Organisasi SMP PL Salatiga

    Sebagai sebuah institusi pendidikan formal, dalam melaksanakan tugas

    dan tanggungjawabnya sehari-hari, maka dibuatlah sebuah struktur organisasi,

    yang bertujuan untuk memudahkan pengorganisasian. Melalui bagan dibawah ini

    akan digambarkan struktur organisasi SMP PL Salatiga sebagai berikut:

  • 72

    Bagan I

    Struktur Organisasi SMP PL Salatiga

    Sumber: Dokumen Sekolah tahun 2011

    Ka Kandep

    Diknas

    Drs. Susanto

    Kep Sek

    Ign. Wijayanto S. Pd

    Karyawan

    Sayuti

    Tugimin

    Agung Purwono

    Satpam

    Fx Lilik Ardani

    Tata Usaha

    Administrasi

    P.Suryani

    Keuangan

    Th. Saktiana Aktarina

    Pustakawan

    Fx. Harwahyudi

    Wk Ks. Kurikulum

    Mg. Fitri Ana Mintarsih

    Wk. Kesiswaan

    Y. Nugraha

    BK

    Trikahesti

    Wali Kelas

    VIIA: Y Sabar VIIIC: Fitri Ani

    VIIB: Fr Thomas IXA: Budi Priyanto

    VIIC: Br Y. Sinu IXB: Fr Supriyanto

    VIIIA: Heni Prima IXC: Widyatiningsih

    VIIIB: L.Puji Rahayu

    Kepala Kantor YPL

    Br. Theo Suwariyanto, FIC

  • 73

    Keterangan:

    Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan bahwa, Drs. Susanto sebagai kepala

    Kandep Diknas. Bruder Theo Suwariyanto sebagai kepala kantor yayasan pangudi

    luhur. Ignasius Wijayanto S.Pd sebagai kepala sekolah SMP PL Salatiga. Dalam

    menjalankan tugasnya kepala sekolah didukung oleh karyawan yaitu Sayuti,

    Tugimin, Agung Purwono dan Satpam Lilik Ardani. Untuk bagian administrasi P.

    Suryani, bagian keuangan di bantu oleh Saktiana Oktarina. Bagian perpustakaan

    ole Harwahyudi. Yang menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah

    Fitri Ana Mintarsih, sedangkan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan adalah Y.

    Nugraha, selanjutnya BK adalah Trika Hesti. Untuk wali kelas masing-masing

    kelas adalah sebagai berikut, untuk kelas VII A adalah Y. Sabar, B ialah Fr

    Thomas, C oleh Br.Y. Sinu. Sedangkan kelas VIII A adalah Heni Prima, untuk

    kelas B adalah Puji Rahayu, sedangkan kelas C adalah Fitri Ani. Untuk kelas IX

    A adalah Budi Priyanto, kelas IX oleh Fr. Supriyanto dan untuk kelas IX C adalah

    Widyatiningsih.

    4.1.10 Guru dan Karyawan di SMP PL Salatiga

    Mengenai tenaga pengajar dan karyawan yang ada di SMP PL Salatiga,

    akan digambarkan melalui tabel berikut ini:

  • 74

    Tabel 4.1

    Data Guru dan Karyawan SMP PL Salatiga Tahun 2011/2012

    No Nama Golongan Pendidikan

    1 Ign. Wijayanto III D SI B. Inggris

    2 Mg. Fitri Ane III C SI Matematika

    3 Y Nugraha III C SI B. Indonesia

    4 Fr. Supriyanto IV A SI Matematika

    5 Mr. Widyatiningsih III D SI B. Inggris

    6 A Heni Prima III D SI Sejarah

    7 L Puji Rahayu III D SI B Indonesia

    8 Budi Priyanto III B SI PGSD Orkes

    9 Fr. Domas Ngatini III C SI B Indonesia

    10 Kristin Sulistyani III B SI Sejarah

    11 Fl. Trika Hesti III D SI BK

    12 Y. Sabar Subiyanto III B SI Tek Elektro

    13 Y. Hanik Indrayani III A SI Fisika

    14 Br. A. Hariyadi II A STM

    15 Fr. Hari Wahyudi III A STM

    16 A Lilik Ardani IB SPG

    17 Tugimin SD

    18 Agung Purwono SMP

    Sumber:Dokumen Sekolah tahun 2011

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar, guru yang mengajar

    di SMP PL Salatiga sudah sesuai dengan bidang pendidikannya masing-masing.

    Walupun untuk PKn di kelas VIII pengajarnya adalah seorang guru lulusan BK.

    Namun untuk mata pelajaran lain telah sesuai dengan latar belakang pendidikan

    gurunya masing-masing.

    4.1.11 Siswa yang Menjadi Subjek Penelitian

    Jumlah siswa di SMP PL Salatiga untuk tahun 2011/2012 bisa dikatakan

    dalam kategori ideal. Masing-masing kelas terdiri dari + 29 siswa, sehingga secara

    keseluruhan siswa berjumlah + 261 siswa. Sedangkan kelas-kelas yang ada terdiri

    dari kelas A sampai C. Sehingga total kelas yang ada berjumlah 9 kelas, yang

    terdiri dari VII A, VII B, VII C, selanjutnya kelas VIII A, VIII B, dan VIII C,

    serta IX A, IX B dan IX C. Siswa yang dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini

    adalah siswa kelas VIII A dan kelas VII B yang masing-masing kelas berjumlah

  • 75

    29 siswa, sehingga total subjek 58 siswa. Jumlah siswa laki-laki untuk kelas VIII

    A adalah 17 orang dan 12 orang siswa perempuan. Sedangkan untuk kelas VIII B

    siswa laki-laki berjumlah16 siswa, dan 13 siswa perempuan. Secara keseluruhan

    subjek penelitian berjumlah 58 siswa.

    4.2 Hasil Penelitian Penerapan TKN di Kelas VIII A dan VIII B

    4.2.1 Penerapan TKN Model Reportase Akurat di Kelas VIII A

    4.2.1.1 Langkah-langkah Pembelajaran dan Hasil Pencapaian Tujuan

    Pembelajaran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

    Langkah-langkah yang dilakukan:

    a) Persiapan

    Tujuan kegiatan belajar dalam sub pokok bahasan ini adalah siswa

    diharapkan dapat menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi. Dengan media

    stimulus berupa gambar mengenai kerusuhan yang terjadi pada mei 1998. Target

    nilai yang ingin dicapai adalah hati nurani siswa tersentuh dengan peristiwa

    tersebut bahwa kejadian tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran akan

    pentingnya demokrasi sehingga menimbulkan kerusuhan. Maka lahirlah

    kesadaran siswa akan pentingnya kehidupan demokrasi dalam kehidupan serta

    dapat mengembangkan sikap hidup kebersamaan dengan semangat kekeluargaan.

    Tujuan pembelajaran aspek afektif yang diharapkan mampu ditunjukkan oleh

    siswa adalah sikap menghargai, persahabatan, toleransi dan sinergi. Tujuan

    pembelajaran aspek psikomotorik yaitu tindakan yang mencerminkan demokrasi

    selama kegiatan belajar mengajar, dengan perilaku tidak mendominasi dalam

    kelompok saat presentasi dan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada

  • 76

    kelompok. Kegiatan belajar mengajar disajikan dalam waktu 2 x 40 menit

    bertempat di kelas VIII A.

    b) Pelaksanaan

    1) Guru menggunakan media stimulus berupa gambar tentang kerusuhan yang

    terjadi pada Mei 1998. Mengedarkan stimulus, membiarkan siswa

    bergerombol dan berkomentar sambil memonitor komentar dan raut wajah

    siswa sebagai masukan di awal berklarifikasi nilai

    2) Identifikasi liputan siswa (individual lalu kelompok) tanpa dikomentari guru

    dan tanpa meminta alasan temuan siswa.

    Siswa membuat catatan mengenai identifikasi media gambar yang diberikan

    oleh guru mengenai kerusuhan Mei 1998. Secara individu, kemudian

    kelompok. Tanggapan siswa terhadap stimulus tersebut adalah:

    (a) Terdapat banyak konflik yang terjadi pada tahun 1998, khususnya bulan

    Mei serta banyak praktik-praktik penyimpangan dan penyalahgunaan

    kekuasaan.

    (b) Hak Asasi setiap warga negara tidak terjamin serta belum terciptanya

    pemerintahan yang berwibawa.

    (c) Demokrasi belum terlaksana dengan baik di Indonesia, karena masih

    banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat

    negara dalam menjalankan roda pemerintahan.

    (d) Di masa pemerintahan Presiden Soeharto, masyarakat tidak berani

    menyuarakan pendapat atau inspirasinya, karena takut di tangkap dan

    sebagainya.

  • 77

    (e) Jika warga negara memahami pentingnya sikap demokratis maka tidak

    akan terjadi kerusuhan, pembunuhan, ketidakamanan dalam kehidupan

    bernegara, masyarakat merasa terjamin keamanan serta hak asasinya.

    (f) Gambar tersebut adalah sebagian dari gambaran buruknya demokrasi di

    Indonesia, karena warga negara dan pemerintah belum menyadari

    pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    3) Klarifikasi masalah (guru merumuskan kejelasan jawaban atau tanggapan

    siswa sambil mengarah ke konsep/materi).

    Guru mencatat hasil tanggapan siswa yang mendekati target nilai dan

    menjadikannya sebagai awal penyimpulan materi pembelajaran.

    4) Penyimpulan oleh siswa bersama guru dan pelurusan menuju konsep atau

    materi pelajaran.

    Kesimpulannya adalah berdasarkan stimulus yang disajikan dapat diketahui

    bahwa:

    (1) Manfaat sikap demokratis dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat

    dan bernegara, yaitu sebagai berikut:

    a) Terjaminnya hak asasi setiap warga negara

    b) Terwujudnya keharmonisan dalam kehidupan masyarakat

    c) Terciptanya pemerintahan yang berwibawa

    d) Didukungnya program pemerintah dalam melaksanakan

    pembangunan

    e) Ditegakkannya supremasi hukum dalam masyarakat

  • 78

    f) Terhindarnya praktik-praktik penyimpangan dan penyalahgunaan

    kekuasaan

    5) Evaluasi (post test) tertulis

    6) Tindak lanjut

    Hasil yang diperoleh setelah kegiatan belajar mengajar adalah untuk tujuan

    pembelajaran aspek kognitif adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.2

    Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Model Reportase Akurat kelas VIII A

    No Nama Siswa

    Kelas VIII A

    Nilai Keterangan

    1 AR 77 Melampaui KKM

    2 ARP 83 Melampaui KKM

    3 BDR 90 Melampaui KKM

    4 CG 82 Melampaui KKM

    5 CDAK 89 Melampaui KKM

    6 DRW 85 Melampaui KKM

    7 DHSC 80 Melampaui KKM

    8 FF 79 Melampaui KKM

    9 FAW 89 Melampaui KKM

    10 GAW 75 Mencapai KKM

    11 HSP 75 Mencapai KKM

    12 HS 91 Melampaui KKM

    13 HN 93 Melampaui KKM

    14 JKA 77 Melampaui KKM

    15 KMY 80 Melampaui KKM

    16 KBP 85 Melampaui KKM

    17 MTU 75 Mencapai KKM

    18 MKA 87 Melampaui KKM

    19 RHN 89 Melampaui KKM

    20 RR 84 Melampaui KKM

    21 RAPN 87 Melampaui KKM

    22 RF 79 Melampaui KKM

    23 RH 86 Melampaui KKM

    24 SPPS 81 Melampaui KKM

    25 SDT 75 Mencapai KKM

    26 S 80 Melampaui KKM

    27 TEK 89 Melampaui KKM

    28 T 75 Mencapai KKM

    29 YP 75 Mencapai KKM

    Nilai tertinggi 93

    Nilai terendah 75

    Rata-rata kelas 82,4

  • 79

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi siswa 93

    (melampaui KKM) sedangkan nilai terendah 75 (mencapai KKM). Hasil belajar

    siswa tersebut apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 75, maka semua siswa kelas VIII

    A pada penerapan model reportase akurat memperoleh nilai ≥ 75. Perolehan nilai

    tersebut mempengaruhi pencapaian nilai rata-rata kelas menjadi 82,4.

    Untuk memperjelas nilai tertinggi serta nilai terendah siswa dapat dilihat

    pada diagram berikut:

    Diagram 4.1

    Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Model Reportase Akurat di Kelas VIII A

    Keterangan:

    Siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada tahap pertama penerapan teknik

    klarifikasi nilai model reportase akurat adalah siswa nomor urut 13 dengan nilai

    93. Selanjutnya siswa dengan nomor 12 dengan nilai 91. Nilai tertinggi ketiga

    diperoleh oleh siswa nomor 3 dengan nilai 90. Sedangkan siswa yang memperoleh

    nilai terendah adalah siswa nomor 10, nomor 11, siswa nomor 17, siswa nomor

    25, siswa nomor 28 dan siswa nomor 29 dengan nilai 75.

  • 80

    Sedangkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran pada aspek afektif

    pada pertemuan pertama siswa kelas VIII A dengan TKN model reportase akurat

    adalah sebagai berikut.

    Tabel 4.3

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Afektif Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Sikap yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    Mampu

    Prosentase

    1 Menghargai 25 87% 4 13%

    2 Persahabatan 24 83% 5 17%

    3 Toleransi 23 80% 6 20%

    4 Sinergi 18 63% 11 37%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan indikator masing-masing aspek afektif

    menghargai indikatornya adalah dengan memberi salam dan menyapa siswa/ guru

    dengan cara yang santun, menghargai pendapat siswa lain, mengerti keadaan

    siswa lain, mengakui kelebihan/ kekurangan siswa lain, dan menghargai siswa

    lain/ guru apa adanya, siswa yang mampu menunjukkannya sebanyak 25 (87%)

    siswa, sedangkan 4 (13%) siswa yang lain belum mampu menghargai. Untuk

    persahabatan, indikatornya adalah membantu siswa lain dengan ikhlas,

    berperilaku penuh kasih, bersimpati kepada siswa lain dalam keadaan sulit,

    mendukung/ memberi kesempatan siswa lain untuk maju/ berkembang, yang

    mampu menunjukkannya sebanyak 24 (83%) siswa, sedangkan 5 (17%) siswa

    yang lain belum mampu menunjukkan sikap tersebut. Selanjutnya untuk aspek

    afektif toleransi, indikatornya bersikap terbuka, menghargai keberagaman,

    menghindari deskriminasi dan toleran terhadap kekeliruan siswa lain sebanyak 23

  • 81

    (80%) siswa mampu menunjukkan menunjukkan sikap tersebut, sedangkan 6

    (20%) siswa yang lain belum mampu. Untuk aspek afektif sinergi, indikatornya

    adalah sikap meminta dan memberi pendapat/ saran dengan santun,

    mengingatkan siswa lain tentang sesuatu yang harusnya dilakukan, sebanyak 18

    (63%) siswa yang mampu menunjukkannya, sedangkan 11 (37%) siswa lain

    belum mampu menunjukkan sikap tersebut.

    Untuk hasil dari tujuan pembelajaran siswa pada aspek psikomotorik

    dalam penerapan TKN model reportase akurat adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.4

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Psikomotorik Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Tindakan yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    Mampu

    Prosentase

    1 Tidak mendominasi

    dalam kelompok

    saat presentasi

    26 90% 3 10%

    2 Tidak memaksakan

    pendapat pribadi

    kepada kelompok

    22 76% 7 24%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa hasil yang diperoleh untuk

    pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik dalam tindakan tidak

    mendominasi dalam kelompok saat presentasi, terdapat 26 (90%) siswa yang

    mampu, sedangkan 3 (10%) siswa belum mampu menunjukkan tindakan

    tersebut. Selanjutnya dalm tindakan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada

    kelompok terdapat 22 (76%) siswa yang mampu sedangkan 7 (24%) siswa yang

    lain belum mampu bertindak demikian.

  • 82

    4.2.1.2 Kendala yang Dihadapi Selama Penerapan TKN Model Reportase

    Akurat dan Solusi

    Kendala yang dihadapi dalam penerapan TKN model reportase akurat di kelas

    VIII A oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar mengenai pentingnya

    kehidupan demokratis dengan menerapkan teknik klarifikasi nilai model reportase

    akurat dari sisi guru kendala yang dihadapi adalah keterbatasan waktu untuk

    menggali jawaban serta tanggapan siswa terhadap hasil analisis yang diberikan,

    selebihnya untuk jalannya kegiatan belajar mengajar dengan teknik klarifikasi

    nilai model reportase akurat ini berjalan dengan baik sesuai langkah persiapan dan

    pelaksanaan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun kendala

    yang dihadapi oleh siswa selama proses belajar dengan model reportase akurat

    tersebut adalah belum terbiasa dengan penerapan teknik klarifikasi nilai sehingga

    menyebabkan ada beberapa siswa yang belum mampu mengikuti dengan baik hal

    ini terbukti dengan pencapaian hasil tujuan pembelajaran aspek afektif pada sikap

    menghargai terdapat 4 siswa (13%) yang belum mampu menunjukkan sikap

    tersebut, 5 siswa (17%) belum mampu menunjukkan sikap persahabatan, 6 siswa

    (20%) belum mampu menunjukkan sikap toleransi, dan 11 siswa (37%) yang

    belum mampu menunjukkan sikap sinergi. Untuk pencapaian tujuan pembelajaran

    aspek psikomotorik terdapat 3 siswa (10%) yang mendominasi dalam kelompok

    saat presentasi dan 7 siswa (24%) yang tampak memaksakan pendapat pribadinya

    kepada kelompok. Maka solusi yang diberikan guna mengatasi kendala yang

    dihadapi selama proses belajar mengajar dari sisi guru yaitu harus mampu

    memaksimalkan penggunaan waktu yang digunakan selama proses belajar

  • 83

    mengajar sehingga dapat menggali kejelasan tanggapan dan alasan siswa dengan

    baik dan merata sehingga siswa secara keseluruhan dapat memberikan

    tanggapannya. Sedangkan solusi untuk membantu siswa dalam mengikuti proses

    belajar mengajar dengan menerapkan teknik klarifikasi nilai model reportase

    akurat pada pencapaian tujuan pembelajaran aspek afektif dan psikomotorik

    adalah guru harus mampu memotivasi siswa untuk mau berperan aktif dalam

    proses belajar mengajar baik melalui pertanyaan maupun motivasi. Hal tersebut

    harus diiringi oleh keterampilan guru selama proses belajar mengajar baik dalam

    penerapan strategi mengajar yang digunakan maupun keterampilan dasar

    mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam hal ini keterampilan

    bertanya (dasar dan lanjutan) serta keterampilan memberi penguatan guna

    mencapai tujuan pembelajaran baik aspek afektif maupun psikomotorik.

    4.2.1.3 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan TKN Model Reportase

    Akurat

    Setelah proses belajar mengajar dilakukan, maka guru memberikan angket

    yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan teknik

    klarifikasi nilai model reportase akurat. Dari angket tersebut diperoleh hasil

    sebagai berikut:

  • 84

    Tabel 4. 5

    Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik Klarifikasi Nilai Model Reportase Akurat di kelas

    VIII A

    No Pernyataan

    Skala

    SS

    (4)

    S

    (3)

    TS

    (2)

    STS

    (1)

    1 Penerapan teknik klarifikasi nilai sangat membantu saya

    dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru

    26

    (90%)

    3

    (10%)

    2 Dengan teknik klarifikasi nilai membuat saya lebih berani

    untuk mengemukakan pendapat

    25

    (87%)

    4

    (13%)

    3 Pembelajaran PKn dengan TKN model reportase akurat

    memberi peluang kepada saya untuk membuat laporan

    mengenai apa yang telah saya lihat dan dengar

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    4 Penerapan teknik klarifikasi nilai membuat saya lebih

    bersemangat dalam belajar PKn karena selalu disajikan

    dalam bentuk cerita atau gambar yang menarik

    28

    (97%)

    1

    (3%)

    5 Dengan TKN guru memberi kebebasan kepada siswa untuk

    memberikan pendapat

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    6 Dalam teknik klarifikasi nilai selain bisa memperoleh hasil

    pada aspek kognitif, saya juga bisa memiliki nilai aspek

    afektif dan psikomotorik

    28

    (97%)

    1

    (3%)

    7

    Teknik klarifikasi nilai sangat tepat diterapkan pada

    pembelajaran PKn di kelas VIII pada topik demokrasi

    29

    (100%)

    Keterangan:

    Berdasarkan hasil tanggapan siswa di atas, terdapat 26 siswa (90%) yang sangat

    setuju dengan pernyataan penerapan teknik klarifikasi nilai sangat membantu saya

    dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru serta 3 siswa (10%) yang

    menyatakan setuju. Untuk penyataan dengan teknik klarifikasi nilai membuat

    saya lebih berani untuk mengemukakan pendapat sebanyak 25 siswa (87%)

    sangat setuju, 4 siswa (13%) setuju. Selanjutnya untuk pernyataan pembelajaran

    PKn dengan TKN model reportase akurat memberi peluang kepada saya untuk

    membuat laporan mengenai apa yang telah saya lihat dan dengar terdapat 27 siswa

    (93%) sangat setuju, 2 siswa (7%) setuju. Untuk pernyataan penerapan teknik

    klarifikasi nilai membuat saya lebih bersemangat dalam belajar PKn karena selalu

  • 85

    disajikan dalam bentuk cerita atau gambar yang menarik sebanyak 28 siswa

    (97%) yang menyatakan sangat setuju, 1 siswa (3%) setuju. Selanjutnya untuk

    pernyataan dengan TKN guru memberi kebebasan kepada siswa untuk

    memberikan pendapat sebanyak 27 siswa (93%) menyatakan sangat setuju, 2

    siswa (7%) setuju, dan untuk pernyataan dalam teknik klarifikasi nilai selain bisa

    memperoleh pada aspek kognitif, saya juga bisa memiliki nilai aspek afektif dan

    psikomotorik terdapat 28 siswa (97%) sangat setuju dan 1 siswa (3%)

    menyatakan setuju. Selanjutnya untuk pernyataan teknik klarifikasi nilai sangat

    tepat diterapkan pada pembelajaran PKn di kelas VIII pada topik demokrasi

    sebanyak 29 siswa (100%) yang menyatakan sangat setuju.

    4.2.2 Penerapan TKN Model Kartu Keyakinan di Kelas VIII A

    4.2.2.1 Langkah-langkah Pembelajaran dan Hasil Pencapaian Tujuan

    Pembelajaran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

    Langkah-langkah yang dilakukan:

    a) Persiapan

    Tujuan kegiatan belajar mengajar dalam sub pokok bahasan ini adalah

    siswa diharapkan dapat menampilkan sikap demokratis dalam berbagai

    kehidupan. Target nilai yang ingin dicapai adalah siswa memberikan sikap positif

    terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan serta dapat

    menampilkannya dalam berbagai kehidupan. Tujuan pembelajaran aspek afektif

    yang diharapkan mampu ditunjukkan oleh siswa adalah sikap menghargai,

    persahabatan, toleransi dan sinergi. Untuk tujuan pembelajaran aspek

  • 86

    psikomotorik adalah tindakan yang dilakukan oleh siswa yang mencerminkan

    sikap demokratis selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu menerima

    masukan dari guru dan teman serta menghargai teman saat mengemukakan

    pendapat. Kegiatan belajar mengajar disajikan dalam waktu 2 x 40 menit

    bertempat di kelas VIII A.

    b) Pelaksanaan

    1) Guru menyajikan beberapa artikel yang akan dianalisa oleh siswa yaitu:

    a) Partisipasi politik sebagai penguatan peran rakyat dalam pembangunan

    b) Berbagai pola kecurangan dalam pemilu 2009

    c) Kebobrokan hukum di Indonesia

    d) Aparat dan Birokrasi korupsi

    e) Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah

    2) Siswa memilih salah satu permasalahan dan melakukan analisa terhadap

    media tersebut dalam bentuk kartu keyakinan. Sementara siswa melakukan

    analisa guru mengamati kegiatan siswa tersebut.

    3) Siswa diminta membacakan hasil analisanya dengan cara menukarkan

    dengan hasil analisa siswa lain.

    Nama lengkap siswa: BDR

    Masalah yang dipilih: Bagaimana cara menunjukkan partisipasi kita

    dalam pelaksanaan sikap demokratis dalam berbagai aspek kehidupan

    Dasar Pemikiran: Bahwa setiap warga masyarakat di tuntut untuk

    bersedia melibatkan diri (aktif) di dalam perumusan kebijakan publik

    sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.

  • 87

    Pendapat Saya: Sebagai siswa partisipasi saya adalah dengan

    menghargai teman yang lain, menghormati teman dan guru,

    menghormati orang tua, ikut dalam pemilihan ketua kelas, ikut dalam

    pemilihan OSIS, mengikuti musyawarah yang dilaksanakan dalam

    lingkungan tempat tinggal dan sebagainya.

    4) Guru mencatat tanggapan siswa dan membuat kesimpulan dan

    mengarahkan menuju konsep.

    Kesimpulannya adalah:

    Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melaksanakan demokrasi dalam

    masyarakat, sebagai contoh, ikut dalam pemilihan OSIS, rapat RT atau

    RW, mengikuti rapat organisasi di mana kita menjadi anggota dengan

    membrikan suara atau pendapat dalam rapt-rapat resmi. Namun

    masyarakat juga harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa

    demokrasi yang dimiliki bukan berarti kebebasan mencampuri

    kewenangan dan kekuasaan pemerintah karena sikap ini akan merusak

    citra bangsa bahkan akan menyebabkan kegagalan tujuan masyarakat

    itu sendiri. oleh karena itu sikap yang harus dimiliki masyarakat dalam

    melaksanakan demokrasi adalah:

    a) Pengendalian diri dengan melaksanakan kebebasan yang

    bertanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku

    b) Menerima, mendukung, dan melaksanakan hasil kesepakatan atau

    keputusan yang diambil dengan cara musywarah

    c) Menyampaikan aspirasi melalui wadah-wadah yang tersedia

  • 88

    d) Menyelesaikan masalah dengan cara dialog secara damai dan

    bersahaja

    e) Menghindarkan diri sikap permusuhan

    Adapun kegiatan-kegiatan yang dpaat mengembangkan sikap

    demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

    (1) Melaksanakan hak pilih dalam pemilu

    (2) Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

    (3) Menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum

    (4) Tidak main hakim sendiri

    (5) Mendukung dan melaksanakan program pembangunan

    5) Evaluasi (tertulis)

    6) Tindak lanjut

    Hasil yang diperoleh setelah kegiatan belajar mengajar untuk tujuan pembelajaran

    aspek kognitif dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

  • 89

    Tabel 4. 6

    Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Model Kartu Keyakinan di Kelas VIII A

    No Nama Nilai Deskiripsi

    1 AR 89 Melampaui KKM

    2 ARP 90 Melampaui KKM

    3 BDR 100 Melampaui KKM

    4 CG 92 Melampaui KKM

    5 CDAK 95 Melampaui KKM

    6 DRW 92 Melampaui KKM

    7 DHS 90 Melampaui KKM

    8 FF 87 Melampaui KKM

    9 FAW 82 Melampaui KKM

    10 GAW 81 Melampaui KKM

    11 HSP 80 Melampaui KKM

    12 HS 99 Melampaui KKM

    13 HN 100 Melampaui KKM

    14 JKA 85 Melampaui KKM

    15 KMY 90 Melampaui KKM

    16 KBP 90 Melampaui KKM

    17 MTU 86 Melampaui KKM

    18 MKA 97 Melampaui KKM

    19 RHN 99 Melampaui KKM

    20 RR 97 Melampaui KKM

    21 RAPN 95 Melampaui KKM

    22 RF 88 Melampaui KKm

    23 RH 94 Melampaui KKM

    24 SPPS 89 Melampaui KKM

    25 SDT 89 Melampaui KKM

    26 S 90 Melampaui KKM

    27 TEK 97 Melampaui KKM

    28 T 87 Melampaui KKM

    29 YP 88 Melampaui KKM

    Nilai Tertinggi 100

    Nilai Terendah 80

    Rata-rata 90,9

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi siswa 100

    ( melampaui KKM) sedangkan nilai terendah 80 (melampaui KKM). Hasil belajar

    siswa tersebut apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 75, maka semua siswa kelas VIII

    A pada penerapan model kartu keyakinan memperoleh nilai ≥ 75. Perolehan nilai

    tersebut mempengaruhi pencapaian nilai rata-rata kelas menjadi 90.9.

  • 90

    Untuk memperjelas nilai tertinggi serta nilai terendah siswa dapat dilihat

    pada diagram berikut:

    Diagram 4.2

    Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Model Kartu Keyakinan di Kelas VIII A

    Keterangan:

    Berdasarkan diagram tersebut dapat dijelaskan bahwa yang memperoleh nilai 100

    adalah siswa dengan nomor urut 3, dan 13. Selanjutnya siswa nomor urut 12 dan

    19 memperoleh nilai 99, nilai 97 diperoleh oleh siswa nomor 18, 20, dan 27. Nilai

    95 diperoleh oleh siswa nomor 5, dan 21. Nilai 94 diperoleh oleh siswa nomor

    urut 23. Nilai 92 diperoleh siswa nomor 4, dan 6. Nilai 90 diperoleh siswa nomor

    2, 7, 16 dan nomor 26. Selanjutnya nilai 89 adalah siswa dengan nomor 1, 24, dan

    25. Nilai 88 diperoleh siswa nomor 22, dan 29. Nilai 87 diperoleh siswa nomor 8.

    Siswa nomor 17 memperoleh nilai 86. Nilai 85 diperoleh siswa nomor 14. Nilai

    82 siswa nomor 9. Nilai 81 diperoleh siswa nomor 10. Nilai 80 diperoleh siswa

    nomor 11.

    Sedangkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran pada aspek afektif pada

    pertemuan kedua siswa kelas VIII A dengan TKN model kartu keyakinan adalah

    sebagai berikut:

  • 91

    Tabel 4. 7

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Afektif Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Sikap yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    Prosentase

    1 Menghargai 29 100%

    2 Persahabatan 27 93% 2 7%

    3 Toleransi 26 90% 3 10%

    4 Sinergi 25 87% 4 13%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk aspek afektif menghargai

    dengan indikator menyampaikan salam dan menyapa siswa/ guru dengan cara

    yang santun, menghargai pendapat siswa lain, mengerti keadaan siswa lain,

    mengakui kelebihan atau kelemahan siswa lain, dan menghargai siswa lain

    terdapat 29 siswa(100%) yang mampu menunjukkannya, pada aspek afektif

    persahabatan dengan indikator membantu siswa lain dengan ihklas, berperilaku

    penuh kasih, bersimpati kepada siswa lain dalam keadaan sulit, mendukung/

    memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk maju terdapat 27 siswa (93%)

    yang mampu menunjukkannya sedangkan 2 siswa (7%) yang lain belum mampu

    menunjukkannya. Untuk aspek afektif toleransi dengan indikator bersikap terbuka

    (open minded), menghargai keberagaman, menghindari diskriminasi, dan toleran

    terhadap kekeliruan siswa lain sebanyak 26 siswa (90%) yang mampu sedangkan

    3 siswa (10%) belum mampu menunjukkan sikap tersebut. Sedangkan untuk

    aspek afektif sinergi yang indikatornya adalah meminta dan memberi pendapat

    dengan santun serta mengingatkan siswa lain tentang sesuatu yang harus

    dilakukan terdapat 25 siswa (87%) yang mampu sedangkan 4 siswa (13%) yang

    lain belum mampu menunjukkan sikap tersebut.

  • 92

    Selanjutnya untuk hasil dari tujuan pembelajaran aspek psikomotorik

    siswa pada penerapan TKN model kartu keyakinan adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.8

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Psikomotorik Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Tindakan yang dinilai Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    Prosentase

    1 Menerima masukan dari

    guru dan teman

    29 100%

    2 Menghargai teman saat

    mengemukakan pendapat

    29 100%

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa hasil yang diperoleh untuk

    pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik untuk menerima masukan

    dari guru dan teman, terdapat 29 (100%) siswa yang mampu bertindak demikian,

    dan untuk menghargai teman saat mengemukakan pendapat sebanyak 29 siswa

    (100%) yang mampu bertindak demikian.

    4.2.2.2 Kendala yang Dihadapi Selama Penerapan TKN Model Kartu

    Keyakinan dan Solusi

    Secara keseluruhan penerapan TKN model kartu keyakinan pada

    pertemuan kedua di kelas VIII A ini berjalan dengan baik, dalam arti guru dan

    siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dalam teori dan

    sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran. Bermula dari persiapan

    hingga pelaksanaan dapat berjalan dengan baik. Kendala yang ditemukan adalah

    pada pencapaian tujuan pembelajaran aspek afektif yaitu masih terdapat 2 siswa

    (7%) yang belum mampu menunjukkan sikap persahabatan, 3 siswa (10%) yang

  • 93

    belum mampu menghargai, dan terdapat 4 siswa (13%) yang belum menunjukkan

    sikap pada aspek afektif sinergi.

    Solusi yang diberikan guna mengatasi kendala pada pertemuan kedua

    dengan teknik klarfikasi nilai model kartu keyakinan ini adalah guru harus lebih

    mampu memberikan motivasi kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses

    belajar, sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran aspek afektif.

    4.2.2.3 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan TKN Model Kartu Keyakinan

    Untuk tanggapan siswa terhadap penerapan TKN model kartu keyakinan

    di kelas VIII A adalah sebagai berikut:

  • 94

    Tabel 4. 9

    Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik Klarifikasi Nilai Model Kartu Keyakinan di

    kelas VIII A

    No Pernyataan

    Skala

    SS

    (4)

    %

    S

    (3)

    %

    T

    S

    (2)

    %

    STS

    (1)

    %

    1 Penerapan teknik klarifikasi

    nilai sangat membantu saya

    dalam memahami materi

    yang disampaikan oleh guru

    29 100%

    2 Dengan teknik klarifikasi

    nilai membuat saya lebih

    berani untuk mengemukakan

    pendapat

    27 93% 2 7%

    3 Penerapan teknik klarifikasi

    nilai model kartu keyakinan

    membantu saya untuk

    mampu mengklarifikasi

    masalah dan memberikan

    penilaian saya

    27 93% 2 7%

    4 Penerapan teknik klarifikasi

    nilai membuat saya lebih

    bersemangat dalam belajar

    PKn karena selalu disajikan

    dalam bentuk cerita atau

    gambar yang menarik

    28 97% 1 3%

    5 Dengan TKN guru memberi

    kebebasan kepada siswa

    untuk memberikan pendapat

    29 100%

    6 Dalam teknik klarifikasi nilai

    selain bisa memperoleh hasil

    pada aspek kognitif, saya

    juga bisa memiliki nilai

    aspek afektif dan

    psikomotorik

    29 100%

    7

    Teknik klarifikasi nilai

    sangat tepat diterapkan pada

    pembelajaran PKn di kelas

    VIII pada topik demokrasi

    29 100%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 29 (100%) siswa yang

    menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pertama yaitu penerapan teknik

    klarifikasi nilai sangat membantu saya dalam memahami materi yang

  • 95

    disampaikan oleh guru, selanjutnya untuk pernyataan nomor 2 yaitu dengan

    teknik klarifikasi nilai membuat saya lebih berani untuk mengemukakan pendapat

    terdapat 27 siswa ( 93%) sangat setuju dan 2 siswa (7%) menyatakan setuju.

    Untuk pernyataan nomor 3 yaitu penerapan teknik klarifikasi nilai model kartu

    keyakinan membantu saya untuk mampu mengklarifikasi masalah dan

    memberikan penilaian saya terdapat 27 (93%) siswa yang menyatakan sangat

    setuju, dan 2 (7%) siswa menyatakan setuju. Selanjutnya pernyataan nomor 4

    yaitu penerapan teknik klarifikasi nilai membuat saya lebih bersemangat dalam

    belajar PKn karena selalu disajikan dalam bentuk cerita atau gambar yang

    menarik terdapat 28 siswa (97%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 2 siswa

    (7%) yang lain menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Selanjutnya

    untuk pernyataan nomor 5 yaitu dengan TKN guru memberi kebebasan kepada

    siswa untuk memberikan pendapat sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan sangat

    setuju terhadap pernyatan tersebut, selanjutnya untuk pernyataan nomor 6 yaitu

    dalam teknik klarifikasi nilai selain bisa memperoleh nilai pada aspek kognitif,

    saya juga bisa memiliki nilai aspek afektif dan psikomotorik terdapat 29 siswa

    (100%) yang menyatakan sangat setuju, serta untuk pernyataan nomor 7 yaitu

    TKN sangat tepat diterapkan pada pembelajaran PKn di kelas VIII pada topik

    demokrasi terdapat 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju terhadap

    pernyataan tersebut.

  • 96

    4.2.3 Penerapan TKN Model Analisis Nilai Akurat di Kelas VIII B

    4.2.3.1 Langkah-langkah Pembelajaran dan Hasil Pencapaian Tujuan

    Pembelajaran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

    a) Persiapan

    Tujuan kegiatan belajar dalam sub pokok bahasan ini adalah siswa

    diharapkan dapat menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi. Dengan media

    stimulus berupa gambar mengenai kerusuhan yang terjadi pada mei 1998. Target

    nilai yang ingin dicapai adalah hati nurani siswa tersentuh dengan peristiwa

    tersebut bahwa kejadian tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran akan

    pentingnya demokrasi sehingga menimbulkan kerusuhan. Maka lahirlah

    kesadaran siswa akan pentingnya kehidupan demokrasi dalam kehidupan serta

    dapat mengembangkan sikap hidup kebersamaan dengan semangat kekeluargaan.

    Tujuan pembelajaran aspek afektif yang diharapkan mampu ditunjukkan oleh

    siswa adalah sikap menghargai, persahabatan, toleransi dan sinergi. Untuk tujuan

    pembelajaran aspek psikomotorik yaitu tindakan yang mencerminkan demokrasi

    selama kegiatan belajar mengajar, dalam tindakan tidak mendominasi dalam

    kelompok saat presentasi dan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada

    kelompok. Kegiatan belajar mengajar disajikan dalam waktu 2 x 40 menit

    bertempat di kelas VIII B.

    b) Pelaksanaan

    (a) Guru menyajikan stimulus dengan mengedarkan gambar, mengenai

    kerusuhan yang terjadi pada bulan Mei 1998, membiarkan siswa

  • 97

    bergerombol beberapa saat dan memonitor raut wajah siswa sebagai

    masukan entery behavior saat awal berklarifikasi nilai

    (b) Siswa dalam kelompok kecil diminta melakukan kajian terhadap media

    dan mencatatkan:

    1) Meneliti secara detail media tersebut dan membuat deskripsi hal

    tersebut:

    2) Membuat perbandingan-perbandingan hal yang sama/sejenis yang

    diketahui mereka

    3) Membuat hasil telaah/analisis yang didasarkan konsep/argument

    yang mereka miliki

    4) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan komentar lainnya

    (c) Pelaporan hasil kajian terhadap media

    1) Hasil kajian terhadap media adalah: ke empat gambar yang disajikan

    merupakan gambar kerusuhan yang terjadi pada tanggal 2 Mei 1998, di

    akhir masa rezim Orde Baru

    2) Demokrasi belum terlaksana dengan baik di Indonesia, karena masih

    banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat

    negara dalam menjalankan roda pemerintahan.

    3) Di masa pemerintahan Presiden Soeharto, masyarakat tidak berani

    menyuarakan pendapat atau inspirasinya, karena takut di tangkap dan

    sebagainya.

    4) Jika warga negara memahami pentingnya sikap demokratis maka tidak

    akan terjadi kerusuhan, pembunuhan, ketidak amanan dalam

  • 98

    kehidupan bernegara, masyarakat merasa terjamin keamanan serta hak

    asasinya.

    5) Gambar tersebut adalah sebagian dari gambaran buruknya demokrasi di

    Indonesia, karena warga negara dan pemerintah belum menyadari

    pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    6) Banyak konflik yang terjadi pada periode Mei 1998, jika mencari

    mencari di internet mengenai kerusuhan Mei 1998 banyak sekali hal-

    hal sejenis yang di tunjukkan oleh google.

    (d) Melaksanakan adu pendapat berkelompok

    (e) Penyimpulan oleh siswa bersama guru dan pelurusan menuju materi

    pelajaran.

    Kesimpulannya adalah berdasarkan stimulus yang disajikan dapat

    diketahui bahwa:

    (1) Manfaat sikap demokratis dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat

    dan bernegara, yaitu sebagai berikut:

    a) Terjaminnya hak asasi setiap warga negara

    b) Terwujudnya keharmonisan dalam kehidupan masyrakat

    c) Terciptanya pemerintahan yang berwibawa

    d) Didukungnya program pemerintah dalam melaksanakan

    pembangunan

    e) Ditegakkannya supremasi hukum dalam masyarakat

    f) Terhindarnya praktik-praktik penyimpangan dan penyalahgunaan

    kekuasaan

  • 99

    (f) Evaluasi (post test) tertulis

    Hasil yang diperoleh setelah kegiatan belajar mengajar untuk tujuan

    pembelajaran aspek kognitif adalah sebagai berikut:

    Tabel 4. 10

    Hasil Tujuan Pembelajaran Aspek Kognitif Siswa di Kelas VIII B

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi di kelas VIII B

    ketika penerapan TKN model analisis akurat adalah 95 (≥ 75) dan nilai terendah

    adalah 75 (≤75) jika dikaitkan dengan pencapaian ketuntasan tujuan pembelajaran

    aspek kognitif yaitu 75 maka penerapan teknik klarifikasi nilai model analisis

    No Nama Nilai Deskripsi

    1 ALS 85 Melampaui KKM

    2 AP 85 Melampaui KKM

    3 AA 88 Melampaui KKM

    4 AA 87 Melampaui KKM

    5 CP 89 Melampaui KKM

    6 CV 86 Melampaui KKM

    7 DHW 85 Melampaui KKM

    8 DPDLR 80 Melampaui KKM

    9 ES 88 Melampaui KKM

    10 FW 80 Melampaui KKM

    11 I 92 Melampaui KKM

    12 JKIL 79 Melampaui KKM

    13 LA 95 Melampaui KKM

    14 MR 79 Melampaui KKM

    15 MC 92 Melampaui KKM

    16 PHUP 86 Melampaui KKM

    17 PAPS 75 Melampaui KKM

    18 PSJ 79 Melampaui KKM

    19 RAY 90 Melampaui KKM

    20 RSP 85 Melampaui KKM

    21 R 86 Melampaui KKM

    22 RAP 80 Melampaui KKM

    23 RA 80 Melampaui KKM

    24 SLLDV 85 Melampaui KKM

    25 SMN 81 Melampaui KKM

    26 TW 89 Melampaui KKM

    27 YDP 87 Melampaui KKM

    28 YMP 75 Mencapai KKM

    29 YS 76 Melampaui KKM

    Nilai tertinggi 95

    Nilai terendah 75

    Nilai rata-rata 84

  • 100

    nilai akurat pada pertemuan pertama dikelas VIII B dapat meningkatkan tujuan

    pembelajaran pada aspek kognitif.

    Untuk memperjelas nilai tertinggi serta nilai terendah siswa dapat dilihat

    pada diagram berikut ini:

    Diagram 4.3

    Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Model Analisis Nilai Akurat di Kelas VIII B

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan demikian, nilai tertinggi adalah 95

    diperoleh oleh siswa nomor 13. Nilai 92 siswa nomor 11. Nilai 90 siswa nomor

    19. Nilai 89 siswa nomor 5 dan 26. Nilai 88 siswa nomor 9 dan 18. Nilai 87 siswa

    nomor 4 dan 27. Nilai 86 siswa nomor 6, 16, dan 21. Nilai 85 siswa nomor 1, 2,

    7,20, dan 24. Nilai 81 diperoleh siswa nomor 25. Nilai 80 diperoleh siswa nomor

    8, 10, 22, dan 23. Nilai 79 diperoleh siswa nomor 12 dan 14. Nilai 76 diperoleh

    siswa nomor 28, nilai 75 diperoleh oleh siswa nomor urut 17 dan 28.

    Sedangkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran pada aspek afektif pada

    pertemuan pertama siswa di kelas VIII B dengan TKN model analisis nilai akurat

    adalah sebagai berikut:

  • 101

    Tabel 4.11

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Afektif Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Sikap yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    Prosentase

    1 Menghargai 29 100%

    2 Persahabatan 28 97% 1 3%

    3 Toleransi 26 90% 3 10%

    4 Sinergi 24 83% 5 17%

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, untuk aspek aspek afektif

    menghargai dengan indikator menyampaikan salam dan menyapa siswa /guru

    dengan santun, menghargai pendapat siswa lain, mengerti keadaan siswa lain,

    mengakui kelebihan atau keunggulan siswa lain serta menghargai siswa lain

    terdapat 29 siswa (100%) telah mampu menunjukkan sikap tersebut, selanjutnya

    pada aspek afektif persahabatan dengan indikator membantu siswa lain dengan

    ihklas, berperilaku penuh kasih, bersimpati kepada siswa lain dalam keadaan sulit,

    mendukung/ memberikan kesempatan siswa lain untuk maju terdapat 28 siswa

    (97%) yang mampu menunjukkan sikap tersebut dan 1 siswa (3%) yang belum

    mampu menunjukkan sikap tersebut, untuk aspek afektif toleransi dengan

    indikator bersikap terbuka (open minded), menghargai keberagaman, menghindari

    diskriminasi dan toleran terhadap kekeliruan siswa lain ketulusan terdapat 26

    siswa (90%) yang mampu menunjukkan sikap tersebut 3 siswa (10%) lain belum

    mampu menunjukkannya, selanjutnya untuk aspek afektif sinergi dengan

    indikator meminta dan memberi pendapat dengan santun serta mengingatkan

    siswa lain tentang sesuatu yang harus dilakukan sebanyak 24 siswa (83%)

    mampu menunjukkan sikap tersebut sedangkan 5 siswa (17%) lain belum mampu

    menunjukkan sinergi.

  • 102

    Selanjutnya untuk pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik

    dapat digambarkan melalui tabel berikut ini:

    Tabel 4.12

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Psikomotorik Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Tindakan yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    prosentase

    1 Tidak mendominasi

    dalam kelompok

    saat presentasi

    29 100%

    2 Tidak memaksakan

    pendapat pribadi

    kepada kelompok

    26 90% 3 10%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, hasil yang diperoleh untuk

    pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotor untuk tidak mendominasi

    dalam kelompok saat presentasi sebanyak 29 siswa (100%) telah mampu

    bertindak demikian. Untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada kelompok

    sebanyak 26 siswa (90%) yang mampu menunjukkannya sedangkan 3 siswa

    (10%) yang lain masih terlihat memaksakan pendapat pribadi kepada kelompok.

    4.2.3.2 Kendala yang Dihadapi Selama Penerapan TKN Model Analisis Nilai

    Akurat dan Solusi

    Penerapan TKN model analisis nilai akurat pada pada pertemuan

    pertama di kelas VIII B ini berjalan dengan baik, sesuai dengan langkah-langkah

    yang ada dalam teori dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

    Adapun kendala yang ditemukan selama penerapan teknik klarifikasi nilai model

    analisis nilai akurat di kelas VIII B pada pertemuan pertama ini adalah siswa

    belum terbiasa dengan penerapan teknik klarifikasi nilai maka untuk pencapaian

    tujuan pembelajaran aspek afektif pada sikap persahabatan terdapat 1 siswa (3%)

  • 103

    yang belum mampu menunjukkan sikap tersebut, selanjutnya untuk toleransi

    terdapat 3 siswa (10%) yang belum mampu menunjukkan sikap tersebut, dan

    sikap sinergi sebanyak 5 siswa (17%) yang belum mampu menunjukkannya.

    Sedangkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik dalam

    tindakan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada kelompok masih terdapat 3

    siswa (10%) yang belum mampu bertindak demikian. Maka solusi yang diberikan

    guna pencapaian tujuan pembelajaran aspek afektif dan psikomotorik ini adalah

    guru harus mampu memotivasi siswa untuk mampu berperan aktif dalam proses

    belajar mengajar baik melalui pertanyaan maupun motivasi. Hal tersebut harus

    didukung oleh keterampilan guru selama proses belajar mengajar baik dalam

    penerapan strategi mengajar yang digunakan maupun keterampilan dasar

    mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam hal ini keterampilan

    bertanya (dasar dan lanjutan) serta keterampilan memberi penguatan guna

    mencapai tujuan pembelajaran aspek afektif.

    4.2.3.3 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan TKN Model Analisis Nilai

    Akurat di kelas VIII B

    Untuk tanggapan siswa terhadap penerapan TKN model analisis nilai

    akurat di kelas VIII B adalah sebagai berikut:

  • 104

    Tabel 4.13

    Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik Klarifikasi Nilai Model Analisis Nilai Akurat

    di kelas VIII B

    No Pernyataan Skala

    SS

    (4)

    % S

    (3)

    % TS

    (2)

    % STS

    (1)

    %

    1 Penerapan teknik klarifikasi nilai sangat

    membantu saya dalam memahami materi yang

    disampaikan oleh guru

    27 (93%) 2 (7%)

    2 Dengan teknik klarifikasi nilai membuat saya

    lebih berani untuk mengemukakan pendapat

    26 (90%) 3 (10%)

    3 Pembelajaran PKn dengan model analisa

    secara akurat memungkinkan saya untuk

    berimajinasi menyusun fakta dan konsep nilai

    tentang apa yang diperoleh sebagai hasil

    liputan secara akurat

    28 (97%) 1 (3%)

    4 Penerapan teknik klarifikasi nilai membuat

    saya lebih bersemangat dalam belajar PKn

    karena selalu disajikan dalam bentuk cerita

    atau gambar yang menarik

    29 100%

    5 Pada penerapan teknik klarifikasi nilai guru

    memberi kebebasan kepada siswa untuk

    memberikan pendapat

    29 100%

    6 Dalam teknik klarifikasi nilai selain bisa

    memperoleh nilai yang baik ketika tes, saya

    juga merasa lebih bersemangat karena selalu

    ada masalah yang perlu dianalisis dan

    diklarifikasi atau problem solving

    29 100%

    7 Teknik klarifikasi nilai sangat tepat diterapkan

    dalam pembelajaran PKn di kelas VIII pada

    topik demokrasi

    29 100%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk pernyataan

    nomor 1 yaitu penerapan teknik klarifikasi nilai sangat membantu saya dalam

    memahami materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 27 siswa (93%) yang

    menyatakan sangat seuju, dan 2 siswa (7%) yang menyatakan setuju. Selanjutnya

    untuk pernyataan nomor 2 yaitu dengan teknik klarifikasi nilai membuat saya

    lebih berani untuk mengemukakan pendapat terdapat 26 siswa (90%) yang

    memilih sangat setuju, sedangkan 3 siswa (10%) yang lain menyatakan setuju

    terhadap pernyataan tersebut. Untuk pernyataan nomor 3 yaitu pembelajaran PKn

    dengan model analisa secara akurat memungkinkan saya untuk berimajinasi

  • 105

    menyusun fakta dan konsep nilai tentang apa yang diperoleh sebagai hasil liputan

    secara akurat terdapat 28 siswa (97%) sangat setuju, 1 siswa (3%) menyatakan

    setuju. Untuk pernyataan nomor 4 yaitu penerapan teknik klarifikasi nilai

    membuat saya lebih bersemangat dalam belajar PKn karena selalu disajikan dalam

    bentuk cerita atau gambar yang menarik sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan

    sangat setuju, untuk pernyataan nomor 5 yaitu pada penerapan teknik klarifikasi

    nilai guru memberi kebebasan kepada siswa untuk memberikan pendapat

    sebanyak 29 siswa (100%) sangat setuju terhadap pernyatan tersebut, untuk

    pernyataan nomor 6 yaitu dalam teknik klarifikasi nilai selain bisa memperoleh

    nilai yang baik ketika tes, saya juga merasa lebih bersemangat karena selalu ada

    masalah yang perlu dianalisis dan diklarifikasi/ problem solving sebanyak 29

    siswa (100%) menyatakan sangat setuju, serta pernyataan nomor 7 yaitu TKN

    sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran PKn di kelas VIII pada topik

    demokrasi sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju terhadap

    pernyataan tersebut.

    4.2.4 Penerapan TKN Model Pungutan Suara di Kelas VIII B

    4.2.4.1 Langkah-langkah Pembelajaran dan Hasil Pencapaian Tujuan

    Pembelajaran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

    (a) Persiapan

    Tujuan kegiatan belajar mengajar dalam sub pokok bahasan ini adalah

    siswa diharapkan dapat menampilkan sikap demokratis dalam berbagai

    kehidupan. Target nilai yang ingin dicapai adalah siswa memberikan sikap positif

  • 106

    terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan serta dapat

    menampilkannya dalam berbagai kehidupan. Tujuan pembelajaran aspek afektif

    yang diharapkan mampu ditunjukkan oleh siswa adalah sikap menghargai,

    persahabatan, toleransi dan sinergi. Untuk tujuan pembelajaran aspek

    psikomotorik adalah tindakan yang dilakukan oleh siswa yang mencerminkan

    sikap demokratis selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu menerima

    masukan dari guru dan teman serta menghargai teman saat mengemukakan

    pendapat. Kegiatan belajar mengajar disajikan dalam waktu 2 x 40 menit

    bertempat di kelas VIII B.

    (b) Pelaksanaan

    (1) Guru menyajikan beberapa artikel yang akan dianalisa oleh siswa

    yaitu:

    a) Partisipasi politik sebagai penguatan peran rakyat dalam

    pembangunan

    b) Berbagai pola kecurangan dalam pemilu 2009

    c) Kebobrokan hukum di Indonesia

    d) Aparat dan Birokrasi korupsi

    e) Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di

    daerah

    (2) Siswa memilih salah satu permasalahan dan melakukan analisa

    terhadap stimulus. Sementara siswa melakukan analisa guru

    mengamati kegiatan siswa tersebut.

  • 107

    (3) Guru mengajukan pertanyaan seputar stimulus setelah siswa

    melakukan identifikasi stimulus tersebut

    Daftar pertanyaan tersebut adalah:

    Mengapa warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi

    dalam perumusan kebijakan publik?

    Apa manfaat partisipasi dalam kebijakan pemerintah?

    Dalam bentuk apa saja partisipasi dalam pelaksanaan otonomi

    daerah bisa diwujudkan?

    Bagaimana cara anda menunjukkan partisipasi dalam

    pelaksanaan sikap demokratis dalam berbagai aspek

    kehidupan?

    Jawaban siswa terhadap pertanyaan guru tersebut adalah:

    Partisipasi berarti berperan serta (disuatu kegiatan), ikut seta:

    seluruh masyarakat harus menyukseskan pembangunan bangsa

    dan negara.Partisipasi dalam pelaksanaan otonomi daerah dapat

    diartikan sebagai kegiatan atau peran serta warga negara demi

    suksesnya pelaksanaan otonomi daerah. Hal ini sejalan dengan

    tujuan pemerintahan yang demokratis yaitu pemerintahan yang

    berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

    Manfaat partisipasi ini adalah dapat membentuk perilaku atau

    budaya demokrasi, dapat membentuk masyarakat umum, dapat

    membentuk masyarakat yang bermoral dan berakhlak mulia,

    dapat membentuk masyarakat madani yaitu masyarakat yang

  • 108

    memiliki kesukarelaan, tidak menggantungkan pada orang lain

    (keswasembadaan), tidak menggantungkan diri pada negara

    (kemandirian), keterkaitan ada nilai-nilai yang disepakati.

    Wujud partisipasi ini dalam bentuk:

    Partisipasi tenaga, dapat dilakukan dengan cara

    menyumbang tenaganya misalnya aktif dalam kegiatan

    gotong-royong untuk mempelancar pembangunan di

    daerah-daerah.

    Partisipasi buah pikiran, dapat dilakukan dengan cara

    memberikan saran, gagasan, pendapat baik secara lisan

    ataupun tertulis kepada pihak-pihak yang berwenang

    agar otonomi daerah berjalan dengan lancar, sesuai

    dengan harapan.

    Partisipasi harga benda dan uang/modal, dapat

    dilakukan dengan cara memberikan sumbangan harta

    benda/uang kepada pemerintah atau badan/lembaga

    tertentu, atau menabung uang di bank-bank pemerintah,

    untuk menunjang dan mendorong agar otonomi daerah

    berjalan lancar dan pembangunan berjalan sesuai

    program pemerintah.

    Partisipasi keterampilan, dapat dilakukan dengan

    menyumbang keterampilan/keahliannya kepada

  • 109

    pemerintah demi kelancaran otonomi

    daerah/pembangunan nasional.

    Sebagai siswa partisipasi saya adalah dengan menghargai

    teman lain, menghormati teman dan guru, menghormati orang

    tua, ikut dalam pemilihan ketua kelas, ikut dalam pemilihan

    OSIS, mengikuti musyawarah yang dilaksanakan dalam

    lingkungan tempat tinggal dan sebagainya.

    (4) Guru membuat kesimpulan dan mengarahkan menuju konsep.

    Kesimpulannya adalah:

    Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melaksanakan demokrasi dalam

    masyarakat, sebagai contoh:

    Ikut dalam pemilihan OSIS, rapat RT atau RW, mengikuti rapat

    organisasi di mana kita menjadi anggota dengan membrikan suara atau

    pendapat dalam rapt-rapat resmi. Namun masyarakat juga harus

    memiliki kesadaran yang tinggi bahwa demokrasi yang dimiliki bukan

    berarti kebebasan mencampuri kewenangan dan kekuasaan pemerintah

    karena sikap ini akan merusak citra bangsa bahkan akan menyebabkan

    kegagalan tujuan masyarakat itu sendiri. oleh karena itu sikap yang

    harus dimiliki masyarakat dalam melaksanakan demokrasi adalah:

    a) Pengendalian diri dengan melaksanakan kebebasan yang

    bertanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku

    b) Menerima, mendukung, dan melaksanakan hasil kesepakatan

    atau keputusan yang diambil dengan cara musywarah

  • 110

    c) Menyampaikan aspirasi melalui wadah-wadah yang tersedia

    d) Menyelesaikan masalah dengan cara dialog secara damai dan

    bersahaja

    e) Menghindarkan diri sikap permusuhan

    Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan sikap

    demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

    1) Melaksanakan hak pilih dalam pemilu

    2) Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

    3) Menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum

    4) Tidak main hakim sendiri

    5) Mendukung dan melaksanakan program pembangunan

    (5) Evaluasi (tertulis)

    (6) Tindak lanjut

    Hasil yang diperoleh setelah kegiatan belajar mengajar untuk tujuan

    pembelajaran aspek kognitif adalah sebagai berikut:

  • 111

    Tabel 4.14

    Hasil Belajar Aspek Kognitif Model Pungutan Suara Siswa di kelas VIII B

    No Nama Nilai Deskripsi

    1 ALS 94 Melampaui KKM

    2 AP 90 Melampaui KKM

    3 AA 95 Melampaui KKM

    4 AA 90 Melampaui KKM

    5 CP 98 Melampaui KKM

    6 CV 90 Melampaui KKM

    7 DHW 91 Melampaui KKM

    8 DPDLR 90 Melampaui KKM

    9 ES 99 Melampaui KKM

    10 FW 100 Melampaui KKM

    11 I 99 Melampaui KKM

    12 JKIL 94 Melampaui KKM

    13 LA 92 Melampaui KKM

    14 MR 91 Melampaui KKM

    15 MC 90 Melampaui KKM

    16 PHUP 92 Melampaui KKM

    17 PAPS 90 Melampaui KKM

    18 PSJ 90 Melampaui KKM

    19 RAY 89 Melampaui KKM

    20 RSP 88 Melampaui KKM

    21 R 92 Melampaui KKM

    22 RAP 89 Melampaui KKM

    23 RA 88 Melampaui KKM

    24 SLLDV 100 Melampaui KKM

    25 SMN 90 Melampaui KKM

    26 TW 90 Melampaui KKM

    27 YDP 91 Melampaui KKM

    28 YMP 89 Melampaui KKM

    29 YS 90 Melampaui KKM

    Nilai tertinggi 100

    Nilai terendah 88

    Nilai rata-rata 92,1

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi di kelas VIII B

    ketika penerapan TKN model pungutan suara adalah 100 (≥75) dan nilai terendah

    adalah 88 (≥75), jika dikaitkan dengan pencapaian ketuntasan tujuan

    pembelajaran aspek kognitif yaitu 75 maka penerapan teknik klarifikasi nilai

    model pungutan suara pada pertemuan kedua dikelas VIII B dapat meningkatkan

    tujuan pembelajaran pada aspek kognitif.

  • 112

    Untuk memperjelas nilai tertinggi serta nilai terendah siswa dapat dilihat

    pada diagram berikut:

    Diagram 4.4

    Hasil belajar Siswa Aspek Kognitif Model Pungutan Suara di Kelas VIII B

    Keterangan:

    Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa nilai 100 diperoleh oleh siswa nomor

    urut 10 dan 24. Nilai 99 diperoleh oleh siswa nomor 9 dan 11. Nilai 98 siswa

    nomor urut 5. Nilai 94 diperoleh siswa nomor urut 1 dan 12. Nilai 92 diperoleh

    siswa nomor urut 16 dan 21. Nilai 91 diperoleh siswa nomor urut 7, 14, dan 27.

    Nilai 90 diperoleh oleh siswa nomor urut 2, 8, 15, 17, 18, 25. 26, dan 29. Nilai 89

    diperoleh siswa nomor urut 19 , 22, dan 28. Nilai 88 diperoleh oleh siswa nomor

    urut 20 dan 23.

  • 113

    Sedangkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran pada aspek afektif pada

    pertemuan kedua siswa kelas VIII B dengan TKN model pungutan suara adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 4.15

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Afektif Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Sikap yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    Prosentase

    1 Menghargai 29 100%

    2 Persahabatan 28 97% 1 3%

    3 Toleransi 27 93% 2 7%

    4 Sinergi 26 90% 3 10%

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk aspek afektif menghargai

    dengan indikator menyampaikan salam dan menyapa siswa / guru dengan santun,

    menghargai pendapat siswa lain, mengerti keadaan siswa lain, mengakui

    kelebihan atau keunggulan siswa lain, serta menghargai siswa lain terdapat 29

    siswa (100%) telah mampu menunjukkan sikap tersebut. Selanjutnya

    persahabatan dengan indikator sikap membantu siswa lain dengan ikhlas,

    berperilaku penuh kasih, bersimpati kepada siswa lain dalam keadaan sulit,

    mendukung/ memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk maju terdapat 28

    siswa (97%) yang mampu menunjukkannya sedangkan 1 siswa (3%) belum

    mampu. Untuk aspek afektif toleransi dengan indikator bersikap terbuka,

    menghargai keberagaman, menghindari deskriminasi serta toleransi terhadap

    kekeliruan siswa lain terdapat 27 siswa (93%) siswa yang mampu

    menunjukkannya sedangkan 2 siswa (7%) lain belum mampu, selanjutnya untuk

    aspek afektif sinergi dengan indikator meminta dan memberi pendapat dengan

  • 114

    santun serta mengingatkan siswa lain tentang sesuatu yang harusnya dilakukan

    terdapat 26 siswa (90%) telah mampu menunjukkannya sedangkan 3 siswa (10%)

    yang lain belum mampu menunjukkan sinergi.

    Selanjutnya untuk pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik

    dapat digambarkan melalui tabel berikut ini:

    Tabel 4.16

    Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Psikomotorik Berdasarkan Jumlah Siswa

    No Tindakan yang

    dinilai

    Jumlah siswa

    Mampu Prosentase Belum

    mampu

    prosentase

    1 Menerima masukan

    dari guru dan

    teman

    29 100%

    2 Menghargai teman

    saat

    mengemukakan

    pendapat

    29 100%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa hasil yang diperoleh untuk

    pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik untuk menerima masukan

    dari guru dan teman, terdapat 29 (100%) siswa yang mampu bertindak demikian,

    dan untuk menghargai teman saat mengemukakan pendapat sebanyak 29 siswa

    (100%) yang mampu bertindak demikian.

    4.2.4.2 Kendala yang Dihadapi Selama Penerapan TKN Model Pungutan

    Suara dan Solusi

    Penerapan TKN model pungutan suara pada pertemuan kedua di kelas

    VIII B, terlaksana dengan baik, dan pelaksanaan pembelajaran ini sesuai dengan

    langkah-langkah dalam teori mengenai pelaksanaan TKN model pungutan suara

  • 115

    dan sesuai dengan rancana pelaksanaan pembelajaran. Kendala yang ditemukan

    selama penerapan teknik klarifikasi nilai model pungutan suara di kelas VIII B

    pada pertemuan kedua ini adalah masih ada beberapa siswa yang belum mampu

    menunjukkan sikap-sikap yang menjadi pencapaian tujuan pembelajaran aspek

    afektif yaitu sikap persahabatan terdapat 1 siswa (3%) belum mampu

    menunjukkannya. Untuk aspek afektif toleransi 2 siswa (7%) lain belum mampu,

    dan terdapat 3 siswa (7%) belum mampu menunjukkan sinergi. Solusi yang

    diberikan guna pencapaian tujuan pembelajaran aspek afektif ini adalah guru

    harus mampu memotivasi siswa untuk mampu berperan aktif dalam proses belajar

    mengajar baik melalui pertanyaan maupun motivasi.

    4.2.4.3 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan TKN Model Pungutan

    Suara di kelas VIII B

    Untuk tanggapan siswa terhadap penerapan TKN model pungutan suara di

    kelas VIII B adalah sebagai berikut:

  • 116

    Tabel 4.17

    Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik Klarifikasi Nilai Model Pungutan Suara di

    kelas VIII B

    No Pernyataan Skala

    SS

    (4)

    % S

    (3)

    % TS

    (2)

    % STS

    (1)

    %

    1 Penerapan teknik klarifikasi

    nilai sangat membantu saya

    dalam memahami materi

    yang disampaikan oleh guru

    27 (93%) 2 (7%)

    2 Dengan teknik klarifikasi

    nilai membuat saya lebih

    berani untuk

    mengemukakan pendapat

    29 100%

    3 Pembelajaran PKn dengan

    menerapkan teknik

    klarifikasi nilai model

    pungutan suara membuat

    saya terlatih berani

    memiliki pendirian dengan

    dilihat oleh teman-teman

    lain serta menghargai

    tanggapan teman

    29 100%

    4 Penerapan teknik klarifikasi

    nilai membuat saya lebih

    bersemangat dalam belajar

    PKn karena selalu disajikan

    dalam bentuk cerita atau

    gambar yang menarik

    29 100%

    5 Pada penerapan teknik

    klarifikasi nilai guru

    memberi kebebasan kepada

    siswa untuk memberikan

    pendapat

    29 100%

    6 Dalam teknik klarifikasi

    nilai selain bisa

    memperoleh nilai yang baik

    ketika tes, saya juga merasa

    lebih bersemangat karena

    selalu ada masalah yang

    perlu dianalisis dan

    diklarifikasi atau problem

    solving

    29 100%

    7 Teknik klarifikasi nilai

    sangat tepat diterapkan

    dalam pembelajaran

    Pendidikan

    Kewarganegaraan dikelas

    VIII pada topik demokrasi

    29 100%

  • 117

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel hasil tanggapan siswa di atas dapat dijelaskan bahwa untuk

    pernyataan nomor 1 yaitu penerapan teknik klarifikasi nilai sangat membantu saya

    dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 27 siswa (93%)

    menyatakan sangat setuju, 2 siswa (7%) menyatakan setuju. Selanjutnya untuk

    pernyataan nomor 2 yaitu dengan teknik klarifikasi nilai membuat saya lebih

    berani untuk mengemukakan pendapat terdapat 29 siswa (100%) menyatakan

    sangat setuju. Untuk pernyataan nomor 3 yaitu pembelajaran PKn dengan

    menerapkan TKN model pungutan suara membuat saya terlatih berani memiliki

    pendirian dengan dilihat oleh teman-teman lain serta menghargai tanggapan teman

    sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju. Pernyataan nomor 4 yaitu

    penerapan TKN membuat saya lebih bersemangat dalam belajar PKn karena

    selalu disajikan dalam bentuk cerita atau gambar yang menarik terdapat 29 siswa

    (100%) sangat setuju. Untuk pernyataan nomor 5 yaitu pada penerapan TKN guru

    memberi kebebasan kepada siswa untuk memberikan pendapat terdapat 29 siswa

    (100%) menyatakan sangat setuju, untuk pernyataan nomor 6 yaitu dalam teknik

    klarifikasi nilai selain bisa memperoleh nilai yang baik ketika tes, saya juga

    merasa lebih bersemangat karena selalu ada masalah yang perlu dianalisis dan

    diklarifikasi/ problem solving terdapat 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju.

    Selanjutnya nomor 7 yaitu TKN sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran PKn

    di kelas VIII pada topik demokrasi, sebanyak 29 siswa (100%) memberikan

    tanggapan sangat setuju pada pernyataan tersebut.

  • 118

    Untuk mempermudah melihat pencapaian berbagai aspek tujuan

    pembelajaran serta tanggapan siswa di kelas VIII A dan VIII B terhadap

    penerapan beberapa model teknik klarifikasi nilai, dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini:

    Tabel 4.18

    Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Kelas VIII A dan B

    No TKN Model Kelas

    Dan TM

    Nilai Rata-rata

    kelas

    1 Reportase Akurat VIII A/

    TM I

    82,4

    2 Kartu Keyakinan VIII A/

    TM II

    90,9

    3 Analisis Nilai

    Akurat

    VIII B/

    TM I

    84

    4 Pungutan Suara VIII B/

    TM II

    92,1

    Keterangan :

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, nilai rata-rata kelas VIII A pada

    tatap muka pertama dengan menerapkan TKN model reportase akurat adalah 82,4.

    Untuk rata-rata kelas dengan menerapkan TKN model kartu keyakinan pada tatap

    muka kedua di kelas VIII A menjadi 90,9. Selanjutnya untuk nilai rata-rata kelas

    VIII B tatap muka pertama dengan TKN model analisis nilai akurat adalah 84,

    kemudian meningkat menjadi 92,1 pada tatap muka kedua dengan menerapkan

    TKN model pungutan suara.

    Selanjutnya untuk memperjelas pencapaian tujuan pembelajaran aspek

    afektif masing-masing model teknik klarifikasi nilai pada masing-masing tatap

    muka, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  • 119

    Tabel 4.19

    Rekapitulasi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Afektif Siswa Kelas VIII A dan VIII

    B

    No Aspek

    Afektif

    Jumlah siswa yang mampu Jumlah siswa yang belum mampu

    TM I/

    VIII A

    TM II/

    VIII A

    TM I/

    VIII B

    TM II/

    VIII B

    TM I/

    VIII A

    TM II

    /VIII A

    TM I /

    VIII B

    TM II/

    VIII B

    1 Menghargai 25

    (87%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    4

    (13%)

    2 Persahabatan 24

    (82%)

    27

    (93%)

    28

    (97%)

    28

    (97%)

    5

    (17%)

    2

    (7%)

    1

    (3%)

    1

    (3%)

    3 Toleransi 23

    (80%)

    26

    (90%)

    26

    (90%)

    27

    (93%)

    6

    20%)

    3

    (10%)

    3

    (10%)

    2

    (7%)

    4 Sinergi 18

    (63%)

    25

    (87%)

    24

    (83%)

    24

    (83%)

    11

    (37%)

    4

    (13%)

    5

    (17%)

    5

    (17%)

    5 Rata-Rata 78% 92,5% 92,5% 93,2% 21,75% 10% 10% 9%

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang mampu

    bersikap menghargai pada tatap muka pertama di kelas VIII A sebanyak 25

    (87%), sedangkan 4 siswa (13%) belum mampu, 29 siswa (100%) yang mampu

    pada tatap muka kedua. Sedangkan untuk pencapaian siswa di kelas VIII B tatap

    muka pertama dan kedua terdapat 29 siswa (100%) yang mampu menghargai.

    Untuk kemampuan menunjukkan sikap persahabatan sebanyak 24 siswa (82%)

    mampu menunjukkannya pada tatap muka pertama di kelas VIIIA, sedangkan 5

    siswa (17%) yang lain belum mampu, 27 siswa (93%) mampu menunjukkannya

    pada tatap muka kedua, 3 siswa (10%) yang lain belum mampu. Untuk

  • 120

    pencapaian siswa di kelas VIII B tatap muka pertama terdapat 28 siswa (97%)

    siswa yang mampu, 1 siswa (3%) yang belum mampu, demikian pula pada tatap

    muka kedua terdapat 28 siswa (97%) yang mampu, dan 1 (3%) belum mampu

    menunjukkan sikap persahabatan. Untuk sikap toleransi pada tatap muka pertama

    di kelas VIII A sebanyak terdapat 23 siswa (80%) siswa yang mampu bersikap

    toleransi, 6 siswa (20%) belum mampu menunjukkannya, tatap muka kedua

    terdapat 26 siswa (90%) siswa yang mampu, 3 siswa (10%) yang lain belum

    mampu, untuk siswa kelas VIII B tatap muka pertama pada sikap toleransi

    terdapat 26 siswa (90%) yang mampu serta 3 siswa (10%) belum mampu bersikap

    demikian. untuk tatap muka kedua di kelas VIII B terdapat 27 siswa (93%) yang

    mampu dan 2 siswa (7%) yang belum mampu menunjukkan sikap toleransi.

    Untuk aspek afektif pada sikap sinergi di kelas VIII A tatap muka pertama

    terdapat 18 siswa (63%) yang mampu, 11 siswa (37%) yang belum mampu, tatap

    muka kedua sebanyak 25 siswa (87%) yang mampu, 4 siswa (13%) belum mampu

    menunjukkan sikap tersebut, selanjutnya tatap muka pertama di kelas VIII B

    sebanyak 24 siswa (83%) yang mampu, 5 siswa (17%) belum mampu, tatap muka

    kedua 24 siswa (83%) yang mampu serta 4 siswa (17%) yang lain belum mampu

    menunjukkan sikap sinergi. Maka jika dirata-rata pencapaian aspek afektif pada

    pertemuan pertama pada siswa di kelas VIII A model reportase akurat adalah

    78%, model kartu keyakinan adalah 92,5%, untuk siswa di kelas VIII B model

    analisis nilai akurat adalah 92,5% dan model pungutan suara adalah 93,5%.

    Sedangkan rata-rata yang belum mampu mencapai tujuan pembelajaran pada

    aspek afektif adalah 21,75% pada siswa di kelas VIII A model reportase akurat,

  • 121

    10% pada model kartu keyakinan, untuk siswa di kelas VIII B model analisis nilai

    akurat adalah 10% dan model pungutan suara adalah 9%.

    Untuk memperjelas pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik

    masing-masing model teknik klarifikasi nilai pada tiap tatap muka, dapat dilihat

    pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.20

    Rekapitulasi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Psikomotorik Siswa Kelas VIII A dan

    VIII B

    No TKN

    model

    Tindakan yang dinilai Siswa

    yang

    mampu

    Rata-

    rata

    Siswa

    belum

    mampu

    Rata-

    rata

    1 Reportase

    akurat

    Tidak mendominasi dalam kelompok

    saat presentasi

    26

    (90%)

    86,5%

    3 (10%)

    17% Tidak memaksakan pendapat pribadi

    kepada kelompok

    22

    (76%)

    7 (24%)

    2 Kartu

    keyakinan

    Menerima masukan dari guru dan teman 29

    (100%)

    100%

    Menghargai teman saat mengemukakan

    pendapat

    29

    (100%)

    3 Analisa

    Nilai

    Akurat

    Tidak mendominasi dalam kelompok

    saat presentasi

    29

    (100%)

    95%

    3 (10%)

    Tidak memaksakan pendapat pribadi

    kepada kelompok

    26 (90%)

    4 Pungutan

    Suara

    Menerima masukan dari guru dan teman 29

    (100%)

    100%

    Menghargai teman saat mengemukakan

    pendapat

    29

    (100%)

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada penerapan TKN model

    reportase akurat sebanyak 26 siswa (90%) mampu menunjukkan tindakan tidak

    mendominasi dalam kelompok saat presentasi, sedangkan 3 siswa yang lain belum

  • 122

    mampu bertindak demikian. Sedangkan bersikap tidak memaksakan pendapat

    pribadi kepada kelompok sebanyak 22 siswa (76%) mampu menunjukkannya, dan

    7 siswa (24%) siswa yang lain belum mampu, jika dirata-rata pencapaian tujuan

    pembelajaran aspek psikomotorik TKN model reportase akurat adalah 86,5%.

    Untuk ketrampilan yang menjadi tujuan pembelajaran pada aspek psikomotorik

    dalam penerapan teknik klarifikasi nilai model kartu keyakinan yaitu menerima

    masukan dari guru dan teman serta menghargai teman saat mengemukakan

    pendapat masing-masing terdapat 29 siswa (100%) mampu bertindak demikian,

    sehingga rata-rata pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik TKN

    model kartu keyakinan pada siswa di kelas VIII A adalah 100%. Pencapaian

    tujuan pembelajaran aspek psikomotorik bagi siswa di kelas VIII B TKN model

    analisis nilai akurat pada tindakan tidak mendominasi dalam kelompok saat

    presentasi terdapat 29 siswa (100%) yang mampu bertindak demikian, selanjutnya

    tidak memaksakan pendapat pribadi kepada kelompok terdapat 26 siswa (89%)

    yang mampu bertindak demikian, sedangkan 3 siswa (10%) belum mampu, maka

    jika dirata-rata pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik TKN model

    analisis nilai akurat adalah 95%. Untuk pencapaian tujuan pembelajaran aspek

    psikomotorik TKN model pungutan suara yaitu dalam menerima masukan dari

    guru dan teman serta menghargai teman saat mengemukakan pendapat, masing-

    masing terdapat 29 siswa (100%) yang mampu bertindak demikian, maka jika

    dirata-rata pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotorik penerapan TKN

    model pungutan suara bagi siswa di kelas VIII B adalah 100%.

  • 123

    Untuk hasil tanggapan siswa terhadap penerapan teknik klarifikasi nilai dengan

    berbagai model yang telah diterapkan pada siswa di kelas VIII A dan VIII B,

    dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.21

    Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas VIII A dan VIII B Terhadap Penerapan Teknik

    Klarifikasi Nilai

    No Penyataan Tanggapan siswa

    TM I/ VIII A

    TM II/ VIII A

    TM I/ VIII B

    TM II/ VIII B

    SS S SS S SS S SS S

    1 Penerapan TKN sangat membantu saya

    dalam memahami materi yang

    disampaikan oleh guru

    26

    (90%)

    3

    (10%)

    29

    (100%)

    27

    (93%)

    2 (7%) 27

    (93%)

    2

    (7%)

    2 Dengan TKN membuat saya lebih

    berani untuk mengemukakan pendapat

    25

    (87%)

    4

    (13%)

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    26

    (90%)

    3 (10%) 29

    (100%)

    3 Pembelajaran Pkn berbagai model TKN

    memberi peluang kepada saya untuk

    membuat analisa serta memberi

    tanggapan terhadap media stimulus

    yang disajikan oleh guru

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    28

    (97%)

    1 (3%) 29

    (100%)

    4 Penerapan TKN membuat saya lebih

    bersemangat dalam belajar PKn karena

    selalu disajikan dalam bentuk cerita

    atau gambar yang menarik

    28

    (97%)

    1

    (3%)

    28

    (97%)

    1

    (3%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    5 Dengan TKN guru memberi kebebasan

    kepada siswa untuk memberikan

    pendapat

    27

    (93%)

    2

    (7%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    6 Dalam TKN selain bisa memperoleh

    hasil pada aspek kognitif, saya juga

    memiliki nilai aspek afektif dan

    psikomotor

    28

    (97%)

    1

    (3%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    7 TKN sangat tepat diterapkan pada

    pembelajaran PKn di kelas VIII pada

    materi demokrasi

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    29

    (100%)

    Keterangan:

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 26 (90%) siswa di

    kelas VIII A pada TM pertama menyatakan sangat setuju, 3 siswa (10%)

  • 124

    menyatakan setuju, 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju pada TM Kedua,

    sedangkan TM pertama di kelas VIII B terdapat 27 siswa ( (93%) menyatakan

    sangat setuju, 2 siswa (7%) menyatakan setuju, dan pada pertemuan kedua

    terdapat 27 siswa (93%) dan 2 siswa (7%) menyatakan setuju dengan pernyataan

    penerapan TKN sangat membantu saya dalam memahami materi yang

    disampaikan oleh guru. Untuk pernyataan dengan TKN membuat saya lebih

    berani untuk mengemukakan pendapat pada TM I pada siswa di kelas VIII A

    sebanyak 25 siswa (87%) menyatakan sangat setuju, 4 siswa (13%) menyatakan

    setuju, pada TM II sebanyak 27 siswa (93%) menyatakan sangat setuju, 2 siswa

    (7%) setuju, untuk TM I pada siswa di kelas VIII B sebanyak 26 siswa (90%)

    menyatakan sangat setuju, 3 siswa (10%) menyatak setuju, untuk TM II pada

    siswa di kelas VIII B sebanyak 29 (100%) siswa menyatakan sangat setuju

    terhadap pernyataan tersebut. Untuk pernyataan pembelajaran Pkn berbagai model

    TKN memberi peluang kepada saya untuk membuat analisa serta memberi

    tanggapan terhadap media stimulus yang disajikan oleh guru pada TM I di kelas

    VIII A TM I sebanyak 27 siswa (93%) menyatakan sangat setuju, 2 siswa (7%)

    menyatakan setuju, pada TM II sebanyak 27 siswa (93%) sangat setuju, 2 siswa

    (7%) setuju, dengan pernyataan tersebut, untuk tanggapan siswa di kelas VIII B

    TM I sebanyak 28 siswa (97%) menyatakan sangat setuju, serta 1 siswa (3%)

    setuju, pada TM II sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Pada pernyataan penerapan TKN membuat saya lebih

    bersemangat dalam belajar PKn karena selalu disajikan dalam bentuk cerita atau

    gambar yang menarik untuk tanggapan siswa di kelas VIII A TM I sebanyak 28

  • 125

    siswa (97%) sangat setuju, 1 siswa (3%) setuju dengan pertanyaan tersebut,

    sedangkan untuk TM II sebanyak 28 siswa (97%) sangat setuju, 1 siswa (3%)

    setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan untuk tanggapan siswa di kelas VIII

    B TM I dan II menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Tanggapan

    siswa terhadap pernyataan dengan TKN guru memberi kebebasan kepada siswa

    untuk memberikan pendapat pada siswa di kelas VIII A TM I terdapat 27 siswa

    (93%) sangat setuju, 2 siswa (7%) setuju, untuk TM II sebanyak 29 siswa (100%)

    menyatakan sangat setuju, sedangkan pada TM I dan II pada siswa di kelas VIII B

    masing-masing sebanyak 29 siswa (100%) menyatakan sangat setuju dengan

    pernyataan tersebut. Untuk pernyataan dalam TKN selain bisa memperoleh hasil

    pada aspek kognitif, saya juga memiliki nilai aspek afektif dan psikomotor serta

    tanggapan siswa untuk penrnyataan TKN sangat tepat diterapkan pada

    pembelajaran PKn di kelas pada materi demokrasi sebanyak 29 (100%) siswa

    menyatakan sangat setuju. Secara garis besar bila dilihat 100% siswa di kelas VIII

    A dan B menyatakan bahwa penerapan TKN model reportase akurat, kartu

    keyakinan, analisis nilai akurat dan pungutan suara sangat tepat dalam PKn.

    4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

    Menurut Djahiri (1985) pembelajaran PKn sangat cocok apabila

    menggunakan model VCT, sebab model tersebut dapat menyampaikan pesan-

    pesan kognitif dan afektif sebagaimana terkandung dalam materi pembelajaran

    PKn yang cenderung penuh dengan muatan moralitas, nilai-nilai Pancasila dan

  • 126

    norma yang berhubungan langsung dengan ungkapan sikap atau prilaku sebagai

    warga negara yang mempelajari PKn tersebut.

    Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan penelitian mengenai penerapan

    teknik klarifikasi nilai model reportase akurat, kartu keyakinan, analisis nilai

    akurat dan pungutan suara dalam pembelajaran PKn untuk mencapai tujuan

    pembelajaran aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil yang dicapai pada

    tujuan pembelajaran aspek kognitif pada tatap muka pertama dengan menerapkan

    teknik klarifikasi nilai model reportase akurat pada siswa di kelas VIII A nilai

    tertinggi 93, nilai terendah 75, dan nilai rata- rata kelas 82,4. Untuk TM II dengan

    menerapkan teknik klarifikasi nilai model kartu keyakinan nilai tertinggi 100,

    nilai terendah 80, nilai rata-rata kelas 90,9. Sedangkan pencapaian tujuan aspek

    kognitif siswa di kelas VIII B pada TM I dengan teknik klarifikasi nilai analisis

    nilai akurat nilai tertinggi 95, nilai terendah 75, nilai rata-rata kelas 84. Pada TM

    II dengan menerapkan teknik klarifikasi nilai model pungutan suara nilai tertinggi

    100, nilai terendah 88, nilai rata-rata kelas 92,1. Hasil tersebut dapat dikatakan

    baik karena telah mencapai KKM yaitu 75, bahkan terdapat beberapa siswa yang

    memperoleh nilai melampaui KKM tersebut.

    Untuk pencapaian tujuan pembelajaran pada aspek afektif diperoleh hasil

    sebagai berikut untuk sikap menghargai bagi siswa di kelas VIII A TM I 25 siswa

    (85%), TM II 29 siswa (100%), dan TM I siswa di kelas VIII B 29 (100%), TM II

    29 siswa (100%) mampu menghargai. Persahabatan pada siswa di kelas VIII A

    TM I 24 siswa (82%), TM II 27 siswa (93%), TM I pada siswa di kelas VIII B 28

    siswa (97%), TM II 28 siswa (97%) yang mampu menunjukkan sikap

  • 127

    persahabatan. Untuk toleransi pada TM I bagi siswa di kelas VIII A 23 siswa

    (80%), TM II 26 siswa (90%), bagi siswa di kelas VIII B TM I 26 siswa (90%),

    TM II 27 siswa (93%) yang mampu menunjukkan sikap toleransi. Untuk sinergi

    pada TM I bagi siswa di kelas VIII A 18 siswa (63%), TM II 25 siswa (8