Upload
hoangmien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengumpulan data telah dilaksanakan sejak pengambilan data penelitian telah
dilakukan proses penyelesaian sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.1 Pembelajaran Pra Siklus (Kondisi Awal)
a. Hasil Pengamatan
Pada kondisi awal pembelajaran yang berlangsung masih banyak menggunakan
ceramah dan belum menggunakan media kartu perkalian dan pembagian melalui
demonstrasi. Sehingga saat guru menjelaskan pelajaran siswa masih kelihatan
tegang dan kurang dapat menerima materi pelajaran.
b. Data Hasil Tes Kondisi Awal
Hasil belajar matematika pada kondisi awal yang diperoleh siswa kelas II SDN
Keniten semester II tahun pelajaran 2011/2012 adalah tertulis pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 6 Daftar Hasil Belajar Kondisi Awal
No Kode Siswa KKM Nilai Keterangan
1 SD 001 60 66 Tuntas
2 SD 002 60 55 Tidak Tuntas
3 SD 003 60 45 Tidak Tuntas
4 SD 004 60 48 Tidak Tuntas
43
5 SD 005 60 56 Tidak Tuntas
6 SD 006 60 64 Tuntas
7 SD 007 60 58 Tidak Tuntas
8 SD 008 60 48 Tidak Tuntas
9 SD 009 60 70 Tuntas
10 SD 010 60 54 Tidak Tuntas
11 SD 011 60 46 Tidak Tuntas
12 SD 012 60 48 Tidak Tuntas
13 SD 013 60 56 Tidak Tuntas
14 SD 014 60 50 Tidak Tuntas
15 SD 015 60 52 Tidak Tuntas
16 SD 016 60 70 Tuntas
17 SD 017 60 40 Tidak Tuntas
18 SD 018 60 64 Tuntas
19 SD 019 60 45 Tidak Tuntas
20 SD 020 60 54 Tidak Tuntas
21 SD 021 60 67 Tuntas
22 SD 022 60 46 Tidak Tuntas
23 SD 023 60 58 Tidak Tuntas
24 SD 024 60 56 Tidak Tuntas
Jumlah nilai 1316
Rerata nilai siswa 54,83
44
Siswa yang memperoleh nilai tuntas 6
Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas 18
Sementara itu rentang nilai hasil belajar kondisi awal dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 7 Rentang Nilai Hasil Belajar Kondisi Awal
No. Rentang Nilai Frekuensi Keterangan
1 40 – 49 8 Tidak Tuntas
2 50 – 59 10 Tidak Tuntas
3 60 – 69 4 Tuntas
4 70 – 79 2 Tuntas
Data pada tabel 7 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 3 Diagram Hasil Belajar Kondisi Awal
0
2
4
6
8
10
12
40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79
Frek
uen
si
Rentang Nilai
Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
< 60
>60
45
c. Ketuntasan Kondisi Awal
Pada kondisi awal siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 6 orang dari
24 siswa yang ada atau sekitar 25%, sedangkan yang nilainya tidak tuntas ada
18 orang dari 24 siswa yang ada atau 75%. Untuk lebih jelasnya tingkat
ketuntasan siswa tersebut dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.
Gambar 4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal
4.1.2. Pembelajaran Siklus I
a. Hasil Pengamatan
Siklus I merupakan proses pembelajaran operasi perkalian dengan
menggunakan media kartu perkalian yang dilaksanakan pada bulan Maret 2012
dengan alokasi waktu tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 2 jam pelajaran (2 x
35 menit)
Pada pertemuan pertama dan kedua untuk persiapan dan pelaksanaan
tindakan sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk melaksanakan tes siklus
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Jum
lah
Sis
wa
Ketuntasan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Tuntas
Tidak Tuntas
46
I. Guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah ditentukan, yaitu guru
menjelaskan cara operasi perkalian dengan menggunakan media kartu
perkalian melalui metode demonstrasi. Guru menyuruh salah seorang siswa
untuk mencoba mengoperasikan perkalian dengan cara siswa itu sendiri, dan
guru mengamati serta membimbing pengoperasian perkalian yang telah
dilakukan siswa dengan mendemonstrasikan penggunaan kartu perkalian.
Langkah-langkah penggunaan kartu perkalian adalah sebagai berikut:
Media kartu perkalian dibagikan kepada siswa
Siswa menjodohkan kartu perkalian dengan hasil yang sesuai.
Pada siklus I ini saat guru menjelaskan materi, siswa sudah tidak
kelihatan tegang lagi dan sebagian siswa sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b. Data hasil tes siklus I
Dari tes siklus I yang diberikan pada siswa, diperoleh rata-rata nilai 1440 :
24 = 60. Dengan demikian, banyak siswa yang mendapat nilai ≥ 60 ada 50 %
atau sebanyak 12 anak dari 24 siswa.
Tabel 8 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Kode Siswa KKM Nilai Keterangan
1 SD 001 60 70 Tuntas
2 SD 002 60 65 Tuntas
3 SD 003 60 55 Tidak Tuntas
47
4 SD 004 60 55 Tidak Tuntas
5 SD 005 60 50 Tidak Tuntas
6 SD 006 60 75 Tuntas
7 SD 007 60 65 Tuntas
8 SD 008 60 50 Tidak Tuntas
9 SD 009 60 70 Tuntas
10 SD 010 60 50 Tidak Tuntas
11 SD 011 60 45 Tidak Tuntas
12 SD 012 60 60 Tuntas
13 SD 013 60 55 Tidak Tuntas
14 SD 014 60 55 Tidak Tuntas
15 SD 015 60 50 Tidak Tuntas
16 SD 016 60 65 Tuntas
17 SD 017 60 55 Tidak Tuntas
18 SD 018 60 70 Tuntas
19 SD 019 60 50 Tidak Tuntas
20 SD 020 60 70 Tuntas
21 SD 021 60 65 Tuntas
22 SD 022 60 55 Tidak Tuntas
23 SD 023 60 70 Tuntas
24 SD 024 60 70 Tuntas
Jumlah nilai 1440
48
Rerata nilai siswa 60
Siswa yang memperoleh nilai tuntas 12
Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas 12
Sedangkan rentang nilai hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 9 Rentang Nilai Hasil Belajar Siklus I
No. Rentang Nilai Frekuensi Keterangan
1 40 – 49 1 Tidak Tuntas
2 50 – 59 11 Tidak Tuntas
3 60 – 69 5 Tuntas
4 70 – 79 7 Tuntas
Data pada tabel 9 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 5 Diagram Hasil Belajar Siklus I
0
2
4
6
8
10
12
40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79
Fre
kuen
si
Rentang Nilai
Hasil Belajar Siswa Siklus I
< 60
≥60
49
c. Ketuntasan siklus I
Tingkat ketuntasan siswa pada siklus pertama ini mengalami peningkatan
dibanding dengan kondisi awal. Pada kondisi awal siswa yang tuntas hanya ada
6 siswa, sedangkan pada hasil siklus I yang tuntas ada 12 siswa. Untuk siswa
yang tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami penurunan dari kondisi awal
sejumlah 18 siswa menjadi 12 siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel
dan diagram dibawah ini :
Tabel 10 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No Uraian Tuntas Tidak tuntas
1 Hasil Siklus I 12 12
Gambar 6 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
Sis
wa
Ketuntasan
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
50
4.1.3 Pembelajaran Siklus II
a. Hasil pengamatan
Siklus II merupakan proses pembelajaran operasi pembagian dengan
menggunakan media kartu perkalian dan pembagian yang dilaksanakan pada
bulan April 2012 dengan alokasi waktu dua kali pertemuan, setiap 1 kali
pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pertemuan pertama digunakan untuk
menjelaskan operasi pembagian, pertemuan kedua digunakan untuk tes siklus
II.
Guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah direncanakan yakni
guru menjelaskan cara mengoperasikan pembagian dengan menggunakan
media kartu pembagian melalui demonstrasi, selanjutnya siswa disuruh untuk
mencoba melakukan operasi hitung pembagian secara berturut-turut dengan
menggunakan media kartu pembagian melalui media demonstrasi.
Setelah siswa mampu mengoperasikan perkalian dan pembagian secara
individual secara tidak langsung siswa telah memahami konsep operasi
perkalian dan pembagian. Di sini siswa mulai tampak berani dan aktif, hal ini
dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa mulai meningkat.
b. Data hasil tes Siklus II
Rata-rata nilai tes 1800 : 24 = 75
Banyak siswa yang mendapat nilai ≥ 60 ada 75 % atau sebanyak 18 anakdari
24 siswa.
51
Tabel 11 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Kode Siswa KKM Nilai Keterangan
1 SD 001 60 85 Tuntas
2 SD 002 60 80 Tuntas
3 SD 003 60 80 Tuntas
4 SD 004 60 85 Tuntas
5 SD 005 60 55 Tidak Tuntas
6 SD 006 60 85 Tuntas
7 SD 007 60 80 Tuntas
8 SD 008 60 55 Tidak Tuntas
9 SD 009 60 85 Tuntas
10 SD 010 60 70 Tuntas
11 SD 011 60 50 Tidak Tuntas
12 SD 012 60 80 Tuntas
13 SD 013 60 75 Tuntas
14 SD 014 60 80 Tuntas
15 SD 015 60 55 Tidak Tuntas
16 SD 016 60 80 Tuntas
17 SD 017 60 55 Tidak Tuntas
18 SD 018 60 85 Tuntas
19 SD 019 60 80 Tuntas
20 SD 020 60 85 Tuntas
52
21 SD 021 60 90 Tuntas
22 SD 022 60 55 Tidak Tuntas
23 SD 023 60 85 Tuntas
24 SD 024 60 85 Tuntas
Jumlah nilai 1800
Rerata nilai siswa 75
Siswa yang memperoleh nilai tuntas 18
Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas 6
Sedangkan rentang nilai hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 12 Rentang Nilai Hasil Belajar Siklus II
No. Rentang Nilai Frekuensi Keterangan
1 50 – 59 6 Tidak Tuntas
2 60 – 69 - Tidak Tuntas
3 70 – 79 2 Tuntas
4 80 – 89 15 Tuntas
5 90 – 99 1 Tuntas
Data pada tabel 12 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
53
Gambar 7 Diagram Hasil Belajar Siklus II
c. Ketuntasan siklus II
Tingkat ketuntasan siswa pada siklus Kedua ini mengalami peningkatan
dibanding dengan kondisi siklus I. Pada siklus I siswa yang tuntas hanya ada 12
siswa, sedangkan pada hasil siklus II yang tuntas ada 18 siswa. Untuk siswa
yang tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami penurunan dari kondisi awal
sejumlah 12 siswa menjadi 6 siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel dan
diagram dibawah ini:
Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Uraian Tuntas Tidak tuntas
1 Hasil Siklus II 18 6
0
2
4
6
8
10
12
14
16
50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99
Fre
kuen
si
Rentang Nilai
Hasil Belajar Siswa Siklus II
< 60
≥60
54
Diagram 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pelaksanaan tindakan siklus I ini secara keseluruhan
proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu perkalian dan pembagian
sebagai alat bantu pembelajaran melalui metode demonstrasi belum ada peningkatan
yang signifikan hasil belajar siswa dalam operasi perkalian dan pembagian. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mendapat nilai > 60 sebanyak 50 % atau
sebanyak 12 anak dari 24 siswa dengan rata-rata nilai tes 60.
Dilihat dari indikator yang ditetapkan maka hasil dari siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan. Hal ini di sebabkan karena sebagian besar dari siswa banyak
yang belum begitu paham tentang tatacara pengoperasian media kartu perkalian dan
pembagian secara maksimal, tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awalnya sudah
ada peningkatan. Maka dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, penelitian
dilanjutkan ke siklus II.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20Ju
mla
h S
isw
a
Ketuntasan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
55
Hasil pengamatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II ini secara
keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu perkalian dan
pembagian melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal
itu terbukti dari hasil tes siklus II, Hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang
mendapat nilai > 60 ada 75 % atau sebanyak 18 anak dari 24 siswa dengan rerata
nilai tes 75 dan keaktifan siswa 83,33 % atau sebanyak 20 anak dari 24 siswa. Setelah
dilakukan siklus II hasil rerata tes ternyata sudah cukup memuaskan atau telah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan terhadap hasil pembelajaran
siswa. Untuk lebih jelasnya dapat penulis sajikan dalam bentuk tabel dan diagram di
bawah ini
Tabel 14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
No. Uraian Rerata Nilai Siswa
1 Kondisi Awal 54,83
2 Siklus I 60
3 Siklus II 75
Diagram 9. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
0
20
40
60
80
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Rer
ata
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
56
Dari analisis data siklus I dan II pada hasil penelitian tindakan kelas ini yaitu
analisis terhadap pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar dengan
menggunakan media kartu perkalian dan pembagian melaui demonstrasi pada siswa
kelas II SDN Keniten Kecamatan Pecalungan diperoleh hasil menuju arah perbaikan
dan peningkatan pemahaman konsep operasi perkalian dan pembagian serta
meningkatkannya hasil belajar siswa serta layanan guru dalam menangani proses
belajar. Pengunaan media kartu perkalian dan pembagian sangatlah efektif karena
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel dan diagram di bawah ini.
Tabel 15. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar siswa
No Uraian Tuntas Tidak tuntas
1 Kondisi Awal 6 18
2 Hasil Siklus I 12 12
3 Hasil Siklus II 18 6
Diagram 10. Ketuntasan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kondisi awal Siklus I Siklus II
Jum
lah
Sis
wa
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
57
Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan tidak
bosan. Untuk meningkatkan penguasaan berhitungnya, siswa berusaha bermain
pengoperasian perkalian dan pembagian dengan media kartu perkalian dan
pembagian semaksimal mungkin, sehingga jelas bahwa penggunaan media kartu
perkalian dan pembagian dapat membangkitkan keaktifan siswa. Keaktifan belajar
siswa merupakan faktor yang mempunyai peran penting dalam belajar matematika.
Dengan keaktifan belajar yang tinggi akan menentukan keberhasilan belajar siswa.