22
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Data penelitian Penelitian ini dilakukan pada satu keluarga inti dari remaja SMA yang hamil di luar nikah di Desa Gamnyial, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. 4.1.2 Pelaksanaan penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 31 Maret 2014 dengan melakukan observasi untuk memilih partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitan dan bersedia menandatangani informed consent sebagai tanda bahwa partisipan berpartisipasi dalam penelitian. Keluarga yang menjadi partisipan dalam penelitian ini, beranggotakan sembilan orang, terdiri dari: satu ayah (Tn. BB), satu ibu (Ny. AB), lima orang anak kandung. Anak pertama (VB), anak kedua SB (remaja yang hamil di luar nikah), anak ketiga (STB), anak keempat (SVB) dan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

4.1.1 Data penelitian

Penelitian ini dilakukan pada satu keluarga inti dari

remaja SMA yang hamil di luar nikah di Desa Gamnyial,

Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat,

Maluku Utara.

4.1.2 Pelaksanaan penelitian

Penelitian dimulai pada tanggal 31 Maret 2014

dengan melakukan observasi untuk memilih partisipan

yang sesuai dengan kriteria penelitan dan bersedia

menandatangani informed consent sebagai tanda bahwa

partisipan berpartisipasi dalam penelitian.

Keluarga yang menjadi partisipan dalam penelitian ini,

beranggotakan sembilan orang, terdiri dari: satu ayah (Tn.

BB), satu ibu (Ny. AB), lima orang anak kandung. Anak

pertama (VB), anak kedua SB (remaja yang hamil di luar

nikah), anak ketiga (STB), anak keempat (SVB) dan anak

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

35

kelima (SNB). Selain kelima anak kandung tersebut,

terdapat juga satu calon istri (Nn. JN) dari putra pertama

keluarga dan satu kakek (Bpk. ASB) yang tinggal serumah

dengan keluarga. Walaupun keluarga ini baranggotakan

sembilan orang, namun tidak semuanya ikut berpartisipasi

dalam penelitian ini. Karena ada anggota keluarga yang

tidak berbersedia diwawancarai dan terdapat anggota

keluarga yang tidak memenuhi kriteria penelitian.

Anak keempat (SVB) dari keluarga yang menjadi

partisipan menolak diwawancarai dengan alasan: malu

dan jawaban yang akan ia berikan pasti sama dengan

anggota keluarga yang diwawancarai. Sedangkan

anggota keluarga lainnya seperti: anak kelima (SNB),

kakek (Bpk. ASB) dan calon istri (Nn. JN) dari putra

pertama, tidak berpartisipasi dalam penelitian ini karena

tidak memenuhi kriteria penelitian. Sehingga, anggota

keluarga yang menjadi partisipan dan bersedia

diwawancarai oleh peneliti adalah ayah (Tn. BB), ibu (Ny.

AB), kakak (VB) dan adik (STB) dari SB (remaja SMA yang

hamil di luar nikah).

Setelah mendapatkan partisipan yang sesuai dengan

kriteria penelitian dan bersedia menandatangani informed

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

36

consent, selanjutnya peneliti melakukan pendekatan

terlebih dahulu selama kurang lebih 1 minggu dimulai pada

tanggal 01 April 2014. Pendekatan dilakukan dengan cara

peneliti mendatangi rumah partisipan dan tinggal

bersama-sama dengan partisipan dari pagi hingga malam

hari. Setelah partisipan dinilai telah nyaman bercerita

dengan peneliti, peneliti mulai melakukan wawancara

pada tanggal 08 April 2014.

4.1.3 Gambaran riset partisipan

Nama Usia

(Tahun)

Jenis

kelamin

Hubungan

dengan

SB

Pendidikan Pekerjaan

Tn. BB 40 Laki-laki Ayah

kandung

SD Wiraswasta

Ny. AB 37 Perempuan Ibu

kandung

SD Petani

VB 22 Laki-laki Kakak

kandung

SMP Wiraswasta

STB 15 Perempuan Adik

kandung

SD Tidak ada (-

)

4.2 Hasil Penelitian

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

37

Ny. AB mengatakan awal mula ia mengetahui kabar

kehamilan SB melalui telepon dari SB untuk memberitahukan

kehamilannya, karena pada saat itu SB sedang tidak berada di

rumah. Ny. AB mengungkapkan bahwa ia adalah orang pertama

yang mengetahui kehamilan yang terjadi pada SB karena pada

saat SB memberitahukan kabar kehamilannya, anggota

keluarga yang lain sedang melakukan aktivitas mereka masing-

masing di luar rumah. Setelah mendengar kabar kehamilan yang

disampaikan SB, Ny. AB bisa memahami SB yang tidak pulang

kerumah untuk menyampaikan kabar tersebut secara langsung

atau bertatap muka karena Ny. AB bisa merasakan ketakutan

yang dirasakan SB seperti ketakutan akan dimarahi atau bahkan

dipukuli jika Tn. BB dan anggota keluarga yang lain mengetahui

tentang kabar kehamilan tersebut. Sehingga Ny. AB

mengatakan kepada SB bahwa ia akan membantu SB

memberitahukan kabar kehamilan tersebut kepada Tn. BB dan

anggota keluarga yang lain.

Reaksi yang berbeda-beda didapatkan pada anggota

keluarga yang menjadi partisipan ketika mendengar kabar

kehamilan SB. Seperti Ny. AB yang sangat terkejut, menangis,

kecewa, menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada SB

(hamil di luar nikah). Berbeda dengan Ny. AB, Tn. BB sangat

marah sampai mengeluarkan kata-kata kasar (memaki), ingin

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

38

memukuli SB, malu, kecewa. Reaksi lain dari VB yaitu marah,

ingin memukuli pacar SB. Selanjutnya reaksi yang ditunjukan

STB yaitu terkejut, tidak percaya, dan hanya diam mendengar

kabar kehamilan SB tersebut. Namun disaat yang sama, SB

belum pulang ke rumah.

Ny. AB kemudian menelpon SB dan membujuk SB agar

segera pulang ke rumah, karena Ny. AB merasa kasihan

terhadap SB yang saat itu sedang berada di luar kota dan Ny.

AB khawatir dengan kondisi SB. Setelah berhasil membujuk, SB

akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, SB mendapat perlakuan yang

berbeda dari setiap anggota keluarga yang menjadi partisipan.

Ny. AB sebagai ibu yang saat melihat kedatangan SB merasa

iba dan mencoba mengalihkan ketakutan yang dialami SB

dengan menyuruh SB untuk makan. Sedangkan Tn. BB yang

melihat kehadiran SB di rumah memutuskan untuk tidak mau

berbicara dengan SB selama lebih dari dua minggu. Saudara SB

yang lain, yaitu VB dan STB bersikap seperti biasa, seolah-olah

tidak terjadi apa-apa diantara mereka, walaupun VB dan STB

sebelumnya sudah mengetahui kabar kehamilan SB.

Melihat respon Tn. BB yang tidak mau berbicara dengannya

selama lebih dari dua minggu, SB memohon maaf kepada Tn.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

39

BB. Namun Tn. BB tetap tidak mau berbicara kepada SB. Selang

beberapa waktu, Tn. BB berpikir bahwa harus sampai kapan ia

marah pada anaknya (SB). Selain itu istrinya, Ny. AB juga

membujuk Tn. BB untuk memaafkan SB. Akhirnya Tn. BB mulai

luluh dan memutuskan untuk memaafkan SB dan mulai

berbicara kembali dengan SB seperti biasa.

Hasil penelitian yang akan dipaparkan diperoleh peneliti di

lapangan dan dianalisis berdasarkan aspek-aspek sesuai tema

yang dipilih yakni:

4.2.1 Dukungan emosional

4.2.2 Dukungan informatif

4.2.3 Dukungan instrumental

4.2.4 Dukungan penilaian

4.3 Analisis Pemberian Tema Berdasarkan Representasi Makna

dari Data Verbatim

4.3.1 Dukungan emosional

Verbatim Representasi makna

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

40

Dorang bukang orang nasrani,

dong orang Islam kong. Dong

pe orang tua mau tanggung

jawab tapi dong pe orang tua

bilang SB musti maso iko pa

dorang, sedangkan torang ni

tara mau, tong mau tu dorang

yang maso pa torang. Jadi,

om tara mau kase kaweng pa

dong dua. (Tn. BB, 363-368).

Tindakan yang diambil oleh Tn.BB: tidak

menikahkan SB karena perbedaan

keyakinan dengan pacarnya.

Kita ni terserah tong mama

deng papa saja, dong pe

keputusan apa kita iko saja.

Kita juga tara selesai skolah

jadi kita mana-mana kita pe

orang tua saja,dong mo kase

nikah SB deng dia pe cowo ka

tarada? itu kita iko pa dorang

saja. Tapi kalo kita ni, tara

setuju soalnya tong pe agama

kan beda to deng dorang. (VB,

419-425).

Sikap VB (kakak SB) terhadap

kehamilan SB: pasrah (menyerahkan

segala keputusan kepada orang

tuanya). Walaupun VB menyerahkan

segala keputusan kepada kedua orang

tuanya, VB sendiri juga tidak menyetujui

hubungan SB dengan pacarnya karena

perbedaan agama.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

41

pas dia sampe di rumah tanta

so tara bisa marah sudah me

tanta so pasrah, lagian dia

tong pe anak mo marah juga

so terjadi, kong tanta suru dia

makang dulu. (Ny. AB, 504-

507).

Ny. AB memberikan rasa aman dan

nyaman (mengalihkan ketakutan SB

waktu pertama kali tiba di rumah dengan

menyuruhnya makan).

Biasa kalo dia kaluar malam

bagitu tong jaga suru bawah

bawang putih, guraka deng

gunting supaya setang tara

brani badekat. (Ny. AB, 902-

905).

Perhatian yang diberikan Ny. AB ketika

SB keluar dimalam hari: menyarankan

SB membawah bawang putih, jahe dan

gunting sebagai alat perlindungan diri.

Kalo om tu, yang penting dia

batul-batul mau skolah, tara

malu mo skolah ulang deng

dia jang biking bagini lagi tu,

om akang kase skolah ulang.

(Tn.BB, 1091-1093).

Tn. BB menenggapi keinginan SB untuk

melanjutkan: menyerahkan segala

keputusan kepada SB dengan harapan

SB bersekolah dengan sungguh-

sungguh dan tidak melakukan hal yang

sudah terjadi sebelumnya (hamil di luar

nikah).

Biar suda tong yang urus SB

pe ana nanti. Baru SB dia me

tara mau kase lagi, dia bilang

Ny. AB mendukung keputusan SB untuk

merawat anaknya dan Ny. AB juga

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

42

biar dia yang jaga suda. Jadi,

tong me kase iko saja, biar

nanti tanta yang bantu-bantu

pa SB. Baru, om dia sayang

skali lagi, soalnya ini tong pe

cucu yang pertama kong. (Ny.

AB, 1117-1121).

bersedia membantu SB merawat

anaknya.

kita lia ka SB so datang tu, kita

biasa-biasa saja (STB, 543-

544).

Tong me tara dekat jadi tara

pernah baku curhat. Kalo lagi

sama-sama paling tong cuma

makang deng banonton tv

saja. (STB, 928-931).

Setelah mengetahui kehamilan SB dan

melihat keadaan SB, STB bersikap biasa

saja seolah-olah tidak terjadi sesuatu

kepada SB.

STB merasa kurang begitu dekat

dengan SB, baik STB maupun SB tidak

pernah berbagi cerita.

Dukungan emosional dalam bentuk memberikan perhatian,

cinta, bersimpati dan empati terhadap persoalan yang dihadapi

bahkan mau memecahkan masalah yang dihadapi, tidak dilakukan

oleh semua pertisipan. Seperti, STB yang tidak peduli terhadap

masalah yang dihadapi SB karena merasa jarang berkomunikasi dan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

43

merasa tidak begitu dekat walaupun tinggal serumah dengan SB.

Berbeda dengan STB yang tidak perduli terhadap persoalan yang

dihadapi SB, VB walaupun ia menyerahkan segala keputusan

kepada kedua orang tuanya untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi SB, namun VB sendiri juga tidak menyetujui hubungan SB

dengan pacarnya karena adanya perbadaan agama tersebut.

Sedangkan Tn. BB, walaupun tidak memiliki banyak waktu untuk

bersama dengan SB karena pekerjaan yang ia lakukan dari pagi

hingga sore hari sehingga dalam memberikan perhatian kepada SB

memang tidak bisa maksimal lagi. Namun sebagai keluarga, melihat

SB yang memiliki masalah, Tn. BB merasa kasihan dan tidak tega

membiarkan SB menghadapi masalahnya seorang diri. Bukan hanya

merasa kasihan, Tn. BB bahkan mau membantu memecahkan

masalah atau mencari solusi dari persoalan yang dihadapi SB

dengan tidak menikahkan SB dengan pacarnya karena perbedaan

keyakinan. Selain itu, ketika mendengar permintaan SB yang ingin

melanjutkan sekolahnya lagi setelah melahirkan, Tn. BB memberikan

respon yang baik dengan menyetujui permintaan SB tersebut.

Mengetahui bahwa SB sangat membutuhkan dukungan dari

keluarganya, Ny. AB memberikan perhatiannya seperti

menyarankan SB membawa gunting dan bawang putih sebagai alat

perlindungan diri hantu apabila SB keluar di malam hari, memberikan

rasa aman dan nyaman pada SB ketika berada dirumah, menyuruh

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

44

SB memeriksa kandungannya di puskesmas yang jaraknya dekat

dari rumah, mendukung keputusan SB yang ingin merawat anaknya

dan bersedia membantu SB apabilamengalami kesusahan dalam

merawat anaknya.

4.3.2 Dukungan informatif

Verbatim Representasi makna

Kita pe hidup me tara batul-

batul lagi, tara kase selesai

skolah jadi kita me tara pernah

kase nasehat pa dia. (VB, 811-

813).

Karena tidak menyelesaikan

pendidikannya di sekolah dengan baik

dan merasa kehidupannya tidak lebih

baik, VB (kakak SB) merasa tidak

pantas memberikan nasehat kepada SB

tanta ada bilang pa dia lagi

deng puru basar bagitu tu tara

boleh pake yang ta’kep-ta’kep

kage kong pengaruh pa dia pe

anak. (Ny. AB, 687-689).

Ny. AB: melarang SB memakai pakaian

yang ketat karena akan memberikan

pengaruh pada janin yang dikandung

SB.

kalo tanta paling jaga kase-

kase inga makang tu jang talu

banya deng jaga suru-suru pa

dia, biar dia bagara-bagara,

bajalang pagi supaya kalo

melahirkan kabawah tu tara

Ny. AB: mengontrol pola makan SB dan

menyarankan SB berjalan di pagi hari

agar proses melahirkan nanti tidak

mengalami kesulitan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

45

stengah mati. (Ny. AB, 865-

868).

Ada pacaran deng sapa tu

bilang la tong tau lagi ka bawa

kamari la tong kanal lagi, jang

ngoni babadiam nanti so

bagini baru manyasal. (Tn.

BB, 853-856).

Tn.BB: menyarankan agar kedepannya

jika SB mempunyai seorang pacar,

sebaiknya diberitahukan dan dikenalkan

kepada keluarga.

Kita tara selesai skolah bagini,

baru kaka SB tu lebe tua dari

kita jadi kita tara pernah kase

saran. (STB, 927-928).

Karena tidak menyelesaikan

pendidikannya di sekolah dan merasa

kalau SB adalah orang yang lebih tua

darinya sehingga STB tidak pernah

memberikan saran kepada SB.

Keluarga mengetahui pentingnya memberikan informasi

tentang kehamilan pada SB yang masih remaja dan belum memiliki

pengalaman agar SB tidak melakukan hal-hal yang dapat

membahayakan kesehatan SB dan anaknya. Oleh karena itu, Ny. AB

melarang SB memakai pakaian ketat karena akan memberikan

pengaruh pada kesehatan janin yang dikandung SB, melarang SB

makan makanan secara berlebihan karena Ny. AB takut anak yang

dikandung SB terlalu besar dan menyarankan agar SB berjalan di

pagi hari supaya proses melahirkan nanti tidak mengalami kesulitan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

46

Dukungan informatif dalam bentuk nasehat dilakukan oleh

Tn. BB yang menasehati SB agar kedepannya dapat memilih teman

dangan baik dan apabila nantinya SB memiliki seorang pacar, Tn.

BB menyarankan agar dikenalkan pada anggota keluarga yang lain.

Dukungan informatif berupa pemberi nasehat, pengarahan,

ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan klien tidak dilakukan

oleh semua anggota keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil

wawancara yang dilakukan pada VB dan STB. Dukungan informatif

tidak dilakukan VB karena VB merasa bahwa ia tidak memiliki

kehidupan yang baik yang dapat dijadikan contoh bagi SB karena

pada saat ia bersekolah dibangku SMA, ia tidak menyelesaikan

sekolahnya tersebut. Sama seperti VB, dukungan informatif juga

tidak dilakukan oleh STB karena tidak menyelasaikan pendidikannya

dibangku SMP, selain itu STB merasa tidak pantas dan merasa kalau

ia tidak berhak menasehati SB kerana SB adalah kakaknya.

4.3.3 Dukungan instrumental

Verbatim Representasi makna

Dia makang apa saja yang

tong masa, yah biasanya tu

sayor deng ikang. (Ny. AB,

634-635).

Pengetahuan Ny. AB tentang makanan

yang di makan SB.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

47

tanta pe baju-baju yang basar-

basar dia so ambe pake suda

(tersenyum). Deng tanta ada

bali dia pe daster-daster lagi.

(Ny. AB, 689-692).

Ny. AB memberikan pakaiannya yang

berukuran besar dan membelikan

beberapa daster kepada SB .

Oh kalo baju bayi so ada sdh.

Nanti pake SB pe ade SNB pe

baju yang waktu dia masi bayi.

Tanta masi simpang me masi

bagus, masi bae-bae samua

balong tarobe-tarobe jadi pake

yang itu suda. (Ny. AB, 699-

702).

Ny. AB telah mempersiapkan pakaian

bayi untuk anak SB nantinya

manyimpang rumah, cuci

piring, jaga pa SNB, laeng kali

kalo dong mama ada pi

kabong kita yang mamasa.

(STB, 820-822).

STB membantu SB dalam melakukan

pekerjaan rumah seperti: membersihkan

rumah, mencuci piring, membantu SB

merawat SNB dan menyiapkan

makanan.

tong baojek kasana-kamari

panas-panas, tong piara orang

pe sapi hanya untuk dong

skolah (Tn. BB, 344-346).

Tn. BB melakukan pekerjaannya

sebagai wiraswasta untuk membiayai

sekolah SB dan adik-adiknya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

48

kita bawa bentor dari pagi

nanti so sore baru pulang,

kadang malam baru kita

pulang, yah cari doi biar

sasadiki yang penting bisa

bantu-bantu dong dirumah pe

kebutuhan hari-hari (VB, 796-

800).

Memiliki pekerjaannya sebagai

wiraswasta, VB melakukan

pekerjaannya tersebut dari pagi hingga

malam hari untuk membantu kedua

orang tuannya dalam memenuhi

kebutuhan hidup keluarga.

Dukungan instrumental berupa barang dan jasa atau

menolong secara langsung kesulitan yang dihadapi SB dilakukan

oleh semua partisipan. Seperti yang dilakukan oleh Ny. AB yang

memberikan beberapa pakaiannya yang berukuran besar dan

membelikan beberapa daster untuk dipakai SB. Selain itu, Ny. AB

juga telah mempersiapkan pakaian bayi untuk anak SB. Berbeda

dengan Ny. AB yang memberikan dukungan berupa barang, STB

memberikan dukungannya dengan cara membantu SB melakukan

pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah dan mencuci piring.

Selain itu, STB juga membantu Ny. AB dalam menyediakan

makanan untuk klien. Sedangkan Tn. BB dan VB memberikan

dukungan instrumental berupa uang. Tn. BB dan VB melakukan

pekerjaan meraka setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarga.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

49

4.3.4 Dukungan penilaian

Verbatim Representasi Makna

om jaga bilang ini ni kase jadi

pelajaran, supaya kasana-

kasana ngoni pe hidup lebe

bae lagi, jang biking bagini

lagi! (Tn. BB, 848-850).

Tn. BB Mengingatkan kepada SB: apa

yang sudah terjadi pada SB (hamil di

luar nikah) hal tersebut harus di jadikan

sebagai pelajaran agar tidak membuat

kesalahan yang sama (hamil di luar

nikah) dan kedepannya dapat hidup

lebih baik lagi.

Tanta ada bilang pa dia, itu

toh, tong orang tua so kase

skolah pa ngoni, ngoni tara

skolah bae-bae, baru pi biking

bagini, so bagini baru ngoni

minta skolah ulang. (Ny. AB,

1080-1083).

Ny. AB mengatakan kepada SB: apa

yang sudah terjadi (hamil di luar nikah)

harus dijadikan bahan instropeksi diri

agar tidak melakukan hal yang sama

kedepannya.

Dukungan penilaian sebagai bahan instropeksi diri dan

motivasi agar berbuat lebih baik dari sebelumnya dilakukan oleh Tn.

BB dan Ny. AB dengan cara mengatakan kepada SB bahwa apa

yang sudah terjadi (hamil di luar nikah), harus di jadikan pelajaran

agar tidak membuat kesalahan yang sama dan kedepannya dapat

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

50

hidup lebih baik lagi. Sedangkan VB dan STB tidak memberikan

dukungan berupa bahan instropeksi diri dan motivasi kepada SB.

4.4 Pembahasan

Menurut Smet (1994) dukungan sosial menggambarkan

tingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal yang

melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dari stres.

Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa

tenang, diperhatikan, dicintai dan timbul rasa percaya diri (dalam

Kumalasari, 2012).

Struart & Sundeen (1995) menyatakan dukungan sosial

merupakan unsur terpenting dalam membantu individu

menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya

diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah

yang terjadi akan meningkat (dalam Tamher & Noorkasiani,

2009). Terdapat empat bentuk dukungan sosial menurut House

(dalam Setiadi, 2008) yaitu:

4.4.1 Dukungan emosional

Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari

orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan

empati, cinta dan kepercayaan dan penghargaan. Dengan

demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

51

dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada

orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala

keluhannya, bersimpati dan empati terhadap persoalan

yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan

masalah yang dihadapinya (House dalam Setiadi, 2008).

Dukungan emosional yaitu keluarga sebagai sebuah

tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi

(Friedman, 1998 dalam Harnilawati 2013).

Dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa dari

keempat anggotakeluarga didapatkan tiga anggota

keluarga yang memberikan dukungan emosional yaitu, Tn.

BB, Ny. AB dan VB. Dukungan emosional yang diberikan

oleh Tn. BB, Ny. AB dan VB yaitu, membantu

memecahkan masalah yang dihadapi SB, bersimpati dan

empati terhadap persoalan yang dihadapi SB,

memberikan perhatian kepada SB, bersedia

mendengarkan dan mendukung apa yang menjadi

keinginan SB untuk masa depannya dan memberikan rasa

aman dan nyaman kepada SB ketika sedang berada

dirumah. Sedangkan satu anggota keluarga yaitu, STB

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

52

tidak memberikan dukungan emosional kepada SB kerena

STB merasa tidak begitu dekat dengan SB.

4.4.2 Dukungan informatif

Dukungan informatif, yaitu keluarga berfungsi sebagai

kolektor (penyebar informasi). Bantuan informasi yang

disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam

menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi,

meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau

informasi lainnya yang dibutuhkan (House dalam Setiadi,

2008).

Dari hasil penelitian didapatkan dua dari empat

anggota keluarga yaitu, Tn. BB dan Ny. AB yang

memberikan dukungan informatif berupa informasi tentang

kehamilan seperti tidak boleh memakai pakaian ketat,

memantau pola makan SB, menyarankan SB berjalan di

pagi hari dan memberikan nasehat kepada SB seperti

memberitahukan dan memperkenalkan kepada keluarga

dengan siapa SB berpacaran. Sedangkan dua partisipan

lainnya yaitu, VB dan STB tidak memberikan dukungan

informatif dengan alasan tidak menyelesaikan pendidikan

dibangku sekolah sehingga merasa tidak memiliki

kehidupan yang lebih baik, yang dapat menjadi contoh

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

53

bagi SB. Selain itu, STB merasa tidak pantas memberikan

nasihat kepada SB karena SB adalah orang yang lebih tua

darinya.

4.4.3 Dukungan instrumental

Dukungan instrumental, yaitu dukungan keluarga

yang berupa barang dan jasa yang dapat membantu

kegiatan individu. Bantuan bentuk ini bertujuan untuk

mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya

berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya

atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapi,

misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan

memadai bagi penderita, menyediakan obat-obat yang

dibutuhkan dan lain-lain. (House dalam Setiadi, 2008).

Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa keempat

anggota keluarga ikut serta dalam memberikan dukungan

instrumental seperti menyediakan makanan, memberikan

beberapa daster, menyediakan keperluan bayi, membantu

melakukan pekerjaan rumah seperti membersihkan

rumah, mencuci piring dan memberikan dukungan

instrumental berupa uang.

4.4.4 Dukungan penilaian

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

54

Dukungan penilaian yaitu keluarga bertindak sebagai

sebuah umpan balik, membimbing dan menengahi

pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator

identitas keluarga. (Friedman, 1998 dalam Harnilawati,

2013).

Menurut House (dalam Setiadi, 2008), dukungan

penilaian, yaitu dukungan keluarga terhadap individu

sebagai bahan instropeksi diri dan motivasi agar berbuat

baik dari sebelumnya. Penghargaan yang diberikan

seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi

sebenarnya dari penderita. Penilaian ini bisa bersifat

positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti

bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan keluarga

maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian

yang positif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat

anggota keluarga terdapat dua anggota keluarga yaitu, Tn.

BB dan Ny. AB yang memberikan dukungan penilaian

berupa bahan instropeksi diri dan motivasi kepada klien.

Sedangkan VB dan STB tidak memberikan dukungan

penilaian kepada klien.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting … · menyuruhnya makan). Biasa kalo dia kaluar malam bagitu tong jaga suru bawah bawang putih, guraka deng gunting supaya setang

55

Dari hasil uraian diatas mengenai empat dukungan

sosial keluarga yaitu, dukungan emosional, dukungan

informasi, dukungan instrumental dan dukungan penilaian

yang dilakukan keluarga terhadap SB didapatkan dua

anggota keluarga yaitu Tn. BB dan Ny. AB yang mampu

memenuhi semua aspek dukungan sosial. Sedangkan dua

pertisipan lainnya yaitu VB dan STB hanya mampu

memenuhi sebagian aspek dukungan sosial. Hal serupa

juga ditemukan oleh Maharani & Andayani (2003) yang

mengatakan bahwa orang tua merupakan orang yang

peling dekat dengan remaja, mengenal diri remaja dan

sebagai tempat yang aman bagi remaja untuk berbagi

masalah, informasi dan kasih sayang.