Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi Sistem
Menurut Tantra (2012:1) sistem adalah “entitas atau satuan yang terdiri
dari dau atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang salin
berhubungan dan terkait untuk mancapai suatu tujuan.”
Menurut Enger yang dikutip oleh Sutabri (2012, 7) “sistem terdiri atas
kegiatan – kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan – tujuan perusahaan
seperti pengendalian produksi atau penjadwalan”
Definisi sistem menurut Sutabri (2012, 6) sistem adalah sekelompok
unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip Sutabri
(2012, 7) suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsur atau komponen
– komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa
sehingga unsur – unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau
pengolahan yang tertentu.
Banyak hal yang kita temui sehari – hari adalah sistem. Sepada adalah
sistem, yang ter diri atas, sasis, dua roda, pedal, rantai, roda gigi, setang dan rem
dengan tujuan digunakan sebagai alat teransportasi. Demikian juga dengan
9
mobil, termometer, instalasi listrik, sokalah, dan bank. Rumah sakit dapat
dikatakan sebagai sebuah sistem. Sebagai contoh dalam sebuah sistem instalasi
rawat inap dengan sussistem didalamnya dokter, perawat, bagian administrasi,
rekam medik, farmasi, gizi, dan manajemen.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ; Perangkat keras
atau hardware (CPU, disk, printer, tape).Perangkat lunak atau software (sistem
operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program
aplikasi).Personil atau brainware (yang mengoperasikan sistem, menyediakan
masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem).Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka
waktu tertentu). Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi yang cocok dengan sistem infomasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) adalah Decision support system strategic planning system. Sistem
yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer
mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.
Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan
sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem
ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi
matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik
(tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan mengenai sistem. Sistem
yaitu suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
10
2.1.2 Definisi Informasi
Informasi merupakan proses yang lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai. Informasi seringkali tidak tepat pemakaiannya, informasi dapat
merujuk kesuaru data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi
dan lainnya. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan menjadi kerdil dan
akhirnya berkahir.
Menurut Tantra (2012 :1) informasi dapat dipahami sebagai pemrosesan
yang terorganisir, memiliki arti, dan berguna bagi orang yang
menerimanya.Informasi harus memiliki arti sehingga dapat dimanfaatkan. Agar
memiliki arti, informasi harus memeliki beberapa karekteristik, yaitu dapat
diandalkan
Menurut Sutabri (2012, 22) informasi adalah data yang telah diklarifikasi
atau diolah atau diintrpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan
keputusan.
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi (System Information) menurut C. Laudon dan P Laudon
(2007 : 15) secara teknis dapat difenisikan sebagai sekumpulan komponen yang
saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi. Sistem informasi juga dapat membantu
manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal – hal
yang rumit dan menciptakan produk baru.
11
Menurut Alter yang dikutip oleh Kadir (2014, 9) sistem informasi
adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi
yg diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi menurut Bodnar dan Hopwood yang dikutip oleh
Kadir (2014, 9) merupakan kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
di rancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang
berguna.
Menurut Celinas, Oram, dan Wiggins yang dikutip oleh Kadir (2014,
9) sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai.
Menurut Wilkinson yang dikutip oleh Kadir (2014, 9) sistem informasi
adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya(manusia, komputer)
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran – sasaran perusahaan.
Sistem informasi menurut Sutabri (2012, 38) adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan
yang diperlukan oleh pihak tertentu.
12
2.1.4 Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “ managemen “ yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen juga berasal dari
bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti mengendalika, terutama dalam
konteks mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti
tangan. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
management yang memiliki arti seni melaksanakandan mengatur.
Manajemen juga berasal dari bahasa inggris yaitu manage, atau dalam
bahasa Indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola. Sedangkan,
definisi manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya
manusia dengan cara efektif dan efisien. Manajemen merupakan seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut George R. Tery yang dikutip oleh Rosidah (2009 : 8)
“Management is the accomplishing of the predetermined, objective through the
efforts of other people.” (Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan /
organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan
orang lain).
Manajemen menurut Koontz dan Donnel yang dikutip Rosidah (2009 :
8 ) “Management is getting thing doe, through other people.” (manajemen adalah
penyelesaian pegawai melalui orang lain).
Menurut John M. Pfifner yang dikutip Rosidah (2009 : 8 ) “
Management is concerned with the direction of these individuals and functions to
13
achieve ends previously determined.” (Manajemen berhubungan dengan
pengarahan orang dan tugas – tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan).
Manajemen menurut Stoner dan Freeman yang dikutip Rosidah (2009 :
8 ) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain – lain
sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
2.1.5 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Dalam kurun waktu setengah abad sejak komputer digital untuk tujuan
umum pertama kali dipasang disebuah organisasi bisnis, piranti keras telah
mengalami berlipat – lipat kali kenaikkan kecepatan dan kapasitas yng juga
disertai dengan pengurangan ukuran secara dramatis. Dalam waktu yang sama
aplikasi komputer juga telah mengalami evolusi dari yang sebelumnya digunakan
untuk mengolah transaksi akuntansi secara sederhana.
Aplikasi bisnis pertama melibatkan pengolahan transaksi – transaksi
akuntasi. Sistem ini merupakan sistem virtual dimana ia mengolah dan
menyimpan data yang mencerminkan sistem fisik perusahaan. Setelah sistem
pengolahn transaksi akuntansi terpasang, perusahaan menggeser fokus sistemnya
pada penyediaan informasi kepada manajer – manajernya untuk memecahkan
masalah.
Sistem pertama yang berorientasi pada informasi disebut sistem informasi
manajemen / SIM (Management Information System-MIS), dan sasarannya adalah
memberikan dukungan secara luas kepada seluruh manajer dari sebuah unit
14
organisasi. Langkah besar berikutnya adalah penyempurnaan konsep SIM untuk
menghasilkan satu kelas sistem yang disebut sistem pendukung pengambilan
keputusan (decision support system – DSS), yang ditujukan bagi manajer secara
spesifik dan masalah – masalah tertentu.
Menurut McLeod, jr dan P. Shell (2012, 11) Sistem Informasi
Manajemen (management information system – MIS) sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang
memiliki kebutuhan serupa.
2.1.6 Definisi Rumah Sakit
Rumah sakit berasal dari kata yunani yaitu hospitium “Yang mempunyai
arti sebagai tempat untk menerima orang-orang asing dan pejiarah jaman dahulu.
Dalam bentuknya yang pertama rumah sakit memang hanya melayani para
pejiarah, orang-orang miskin, dan kemudian penderita penyakit pes. Seiring
dengan berjalananya waktu, rumah sakit mulai berkembang setahp demi setahap
hingga menjadi bentuk yang kompleks seperti sekarang ini. Saat ini rumah sakit
merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk
memperoleh upaya penyembuhan. Upaya inilah yang merupakan fungsi utama
suatu rumah sakit umumnya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah:
“Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.
15
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit, dinyatakan bahwa :
“Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan”.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang
mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada
masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau
keluarga dan lingkungan rumah.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan
diantaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan,
pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat
pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat penelitian
dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan serta untuk menghindari
risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu
adanya penyelenggaan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan
persyaratan kesehatan.
16
2.1.7 Definisi Kinerja
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
pandanannya dalam bahasa Inggris adalah performance. Istilah performance
sering diindonesiakan sebagai performa. Peningkatan kinerja merupakan hal yang
diinginkan baik dari pihak karyawan dan pihak manajemen. Tidak jarang suatu
perusahaan gagal dalam meningkatkan produktivitas karena tidak menerapkan
sistem kinerja yang baik, yang mengakibatkan kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel yang dikutip Rosidah (2009 : 276) kinerja
merupakan catatan out come yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau
keiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Menurut Mangkunegara (2011:67) definisi kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yg di capai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Menurut Rosidah (2009 : 277) kinerja adalah merupakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yangdapat dinilai dari hasil kerja.
Menurut Wilson (2012 : 231) kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai
seseorang berdasarkan persyaratan – persyaratan pekerjaan ( job requirement )
Kinerja menurut Wirawan (2012 : 5) adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi – fungsi atau indikator – indikator pekerjaan atau suatu profesi dalam
waktu tertentu.
17
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
SIMRS adalah sistem informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan.
Sistem informasi ini terintegrasi untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk
pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen Oleh sebab itu SIRMS sangat penting dalam penyampain informasi
kepada seluruh petugas kesehatan.
2.1.9 Hipotesis
Menutur Sugiyono (2012:84) “Hipotesis dalam penelitian merupakan
jawaban sementara yang masih akan dibuktikan kebenarannya melalui suatu
penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan
dua variabel atau lebih”.
Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode
pengumpulan data kontinum yang merupakan data yang diperoleh dari hasil
pengukuran seperti data Interval dan rasio maka hipotesa yang tepat dalam
penelitian ini adalah hipotesa Asosiatif.
18
Menurut Sugiyono (2012:224) hipotesa Asosiatif merupakan dugaan
tentang adanya hubungan antara variabel dalam populasi yang akan diuji melalui
hubungan antara variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut,
dengan melakukan pendekatan koefisien kolerasi.
Adanya pengaruh sistem informsi dalam hal ini SIMRS (variabel X)
terhadap kinerja karyawan (variabel Y) di instalasi rawat inap RSPAD Gatot
Soebroto. Dalam hal ini untuk menguji apakah dua variabel (X) dan (Y)
berbentuk Interval dan Rasio, dan sumber data dari dua variabel itu adalah sama
mengggunakan Koefisien Korelasi Pearson Product Moment.
2.1.10 Metode Penelitian Kuantitatif
Kuantitatif adalah sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode pengumpulan data kuantitatif dikelompokan menjadi 2 yaitu
diskrit dan kontinum. Data diskrit diperoleh dari data menghitung atau
membilang(bukan mengukur) dan ordinal. Sedangkan kontinum data yang
diperoleh dari hasil pengukuran seperti data Interval dan rasio.
19
.
Sumber : Sugiyono (2012 :24)
Gambar. II.1 Macam – Macam Data Penelitian
2.1.11 Metode Regresi Linear sederhana
Menurut Sugiyono (2013: 261) regeresi linear sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional atau kausal satu variabel independen dan satu variabel
dipenden. Hal ini dapat dijelaskan dengan persamaan umum regeresi linear
sederhana dibawh ini :
𝐘 = 𝒂 + 𝒃𝐗
𝒂 =(Ʃ𝐘) − 𝒃(Ʃ𝐗)
𝐧𝒃 =
𝐧(∑𝚾𝐘) − (∑𝚾)(∑𝐘)
𝐧(∑𝚾𝟐) − (∑𝚾)𝟐
dimana : X= Variabel Bebas b = Koefisien Regresi
Y = Variabel Terikat n = Jumlah Sampel
∑= Jumlah a= Konstanta bila X = 0
20
Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b (koefisien regresi) juga besar,
sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b rendah atau kecil. Begitu
pula jika koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif. Dengan demikian
akan di ketahui apakah penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) dalam hal ini variabel X dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam
hal ini Variabel Y di instalasi rawat inap RSPAD Gatot Soebroto.
Menurut Sugiyono (2013,228), digunakan rumus Koefisien Korelasi
Pearson Product Moment (PPM) untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh
antara variabel X (SIMRS) dengan variabel Y (Kinerja Karyawan).
𝐫 =𝐧(∑𝚾𝐘) − (∑𝚾)(∑𝐘)
√[𝐧(∑𝚾𝟐) − (∑𝚾)𝟐] [𝐧(∑𝐘𝟐) − (∑𝐘)𝟐]
Dimana : r= Koefisien Korelasi
n= JumlahSampel
∑= Jumlah
X = Variabel Bebas (SIMRS)
𝐘= Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)
21
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka
dapat digunakan pedoman seperti yang terterap ada table dibawah ini :
Tabel II.1
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber :Sugiyono (2013, 231)
a. Koefisien Penentu Koefisien penentu atau sering disebut koefisien
determinasi adalah tolak ukur untuk menilai kontribusi atau
sumbangan variabel X terhadap naik turunnya variabel Y. Rumus
koefisien penentu adalah sebagai berikut :
KP =𝐫𝟐 x 100%
Keterangan :
KP = Koefisien Penentu
r = Koefisien Korelasi
22
Tabel II. 2
Instrumen Variabel X (Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit)
SIMRS
Variabel Indikator Pernyataan
SIMRS (X)
1. Perangkat Keras
1. Spesifikasi komputer yang
digunakan dapat
menunjang semua
pekerjaan pengguna.
2. Komputer dapat merespon
dengan cepat sesuai
dengan yang
diperintahkan.
2. Perangkat Lunak
3. Sistem menggunakan
tampilan yang user
friendly.
4. Sistem dapat memenuhi
kebutuhan pengguna
dalam menyelesaikan
pekerjaan.
3. Manusia
5. Karyawan dapat
mengoperasikan sistem
sesuai dengan prosedur.
6. Karyawan dapat
memaksimalkan sistem
untuk menyelesaikan
pekerjaan
4. Prosedur
7. Tahap pengoperasian
sistem sesuai dengan
Standart Operational
Procedure (SOP).
5. Basis Data
8. Informasi/data yang
ditampilkan sudah sesuai
dengan data yang di input.
9. Informasi/data dapat di
akses secara akurat dan
relevan.
6. Jaringan Komunikasi
10. Kemampuan sistem
digunakan lebih dari 1
(satu) orang dalam waktu
yang bersamaan.
Sumber : Darmawan dan Fauzi (2013, 13)
23
Tabel II. 3
Instrumen Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Variabel Indikator Pernyataan
Kinerja
Karyawan (Y)
1. Jumlah Pekerjaan
1. Kemampuan sistem
dalam menampung
informasi/data yang
semakin banyak.
2. Karyawan mampu
menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan target
3. Karyawan mampu
mengerjakan pekerjaan
melebihi target yang
sudah ditentukan.
2. Kualitas Pekerjaan
4. Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan
dengan meminimalisir
kesalahan.
5. Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan prosedur.
3. Ketepatan
6. Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu.
7. Karyawan dapat
mengatur dan
memanfaatkan waktu
kerja dengan maksimal.
4. Kehadiran
8. Dengan adanya sistem
dapat memotivasi
karyawan untuk hadir
bekerja.
5. Kemampuan Kerjasama
9. Sistem membuat
komunikasi antar
divisi/department
menjadi lebih efektif.
10. Kemampuan sistem
memotivasi karyawan
untuk saling menjaga
hasil pekerjaan.
Sumber: Wilson (2012: 233)
24
2.2. Penelitian Terkait
Berbagai macam penelitian mengenai pengaruh penerapan sistem
informasi manajemen terhadap kinerja karayawan telah banyak dilakukan oleh
para peneliti terdahu, yang dapat digunakan sebagai dasar teori dan penguat
dalam pembentukan hipotesis dalam penelitian ini. Penelitian yang telah
dilakukan antara lain :
2.2.1. Kadek Wahyu Indralesmana dan I.G.N. Agung Suaryana (ISSN:
2302-8556 / 2014 : 345-356) dalam skripsinya yang berjudul
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP KINERJA INDIVIDU PADA USAHA KECIL DAN
MENENGAH DI NUSA PENIDA dengan Menggunakan Metode
regresi linear sederhana : Penelitian ini menganalisa tentang apakah
penerapan sistem informasi dapat berpengaruh terhadap UKM yang ada
di Nusa Penida.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan
bahwa:
1. Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden didapatkan
bahwa pada variabel sistem informasi akuntansi paling banyak
pada kategori sangat baik yaitu sebanyak 15 responden atau
sebesar 50% yang berarti sistem informasi akuntansi yang
dimiliki oleh UKM di Kecamatan Nusa Penida sangat baik.
2. Analisis terhadap 30 responden juga mendapatkan hasil bahwa
pada variabel kinerja individu secara dominan berada pada
kategori sangat baik yaitu sebanyak 20 responden atau sebesar
25
66,7% dan berarti kinerja pegawai yang dimiliki oleh UKM di
Kecamatan Nusa Penida sangat baik.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu. Variabel
sistem informasi akuntansi sebesar 34,5% berpengaruh terhadap
variabel kinerja individu pada UKM di Kecamatan Nusa Penida.
2.2.2. Ganda Sirait (ISSN 2337- 3350 Vol 2, No 2,2014 : 1-20) dalam
Tesisnya yang berjudul PENGARUH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI
PADA HOLLAND BAKERY BATAM dengan Menggunakan Metode
regresi linear sederhana : Penelitian ini menganalisa tentang apakah
penerapan sistem informasi manajemen yang relavan, tepat, waktu dan
akurat dapat berpengaruh terhadap efektifitas kerja karyawn holland
bakery.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan
bahwa:
1. Sistem informasi manajemen dipersepsikan sudah baik bagi
pegawai pada Holland Bakery Batam, kesimpulan ini dibuat
dengan menghitung skor rata-rata dan nilai rentang skala dapat
diklasifikasikan pada tabel rentang skala.
2. Efektifitas kerja Pegawai dipersepsikan sudah baik oleh pegawai
pada Holland Bakery Batam,kesimpulan ini dibuat dengan
menghitung skor rata-rata dan nilai rentang skala dapat
diklasifikasikan pada tabel rentang skala.
26
3. Sistem informasi manajemen berpengaruh secara signifikan
terhadap efektifitas kerja pegawai pada Holland Bakery Batam.
2.2.3. Nita Nur Fadillah (ISSN 2355-5408 Vol 5, No 1, 2017 : 79 - 92)
dalam skripsinya yang berjudul PENGARUH KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT JIWA ATMA
HUSADA MAHAKAM KOTA SAMARINDA dengan Menggunakan
Metode regresi linear sederhana : Penelitian ini menganalisa tentang
apakah penerapan sistem informasi dapat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka pada
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja pegawai pada
Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam Kota Samarinda. Hal
ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi linear sederhana.
Dalam kategori ini memiliki hubungan yang tinggi antara
kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Rumah Sakit Atma
Husada Mahakam Kota Samarinda.
2. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui
pengujian nilai koefisien determinasi ternyata variabel
kompensasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai di
Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam Kota Samarinda, dan
sisanya ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain
yang tidak disertakan di dalam penelitian. Dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak.
27
2.3 Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian
2.3.1 Latar Belakang dan Sejarah RSPAD Gatot Soebroto
Pembangunan instalasi Rumah Sakit Militer di Nusantara pada awal abad
19 adalah salah satu bagian dari strategi militer Belanda dalam rangka mendukung
politik kolonialisme, untuk tetap mempertahankan tanah jajahan Nederlands Indie,
yang dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi. Hal ini juga merupakan
salah satu alasan mengapa diperlukan adanya suatu Rumah Sakit lapangan serta
tetap dipertahankannya instalasi Rumah Sakit Militer meskipun fasilitas
pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit Umum maupun Puskesmas sudah
menyebar sampai ke pelosok pedesaan.
Untuk mengetahui lebih jauh alasan mengapa Pemerintah Kolonial
Belanda mendirikan marilah kita tengok sejenak lembaran sejarah, yang disarikan
dari tulisan yang pernah dimuat dalam buku "catur windu RSPAD Gatot Soebroto'
dan `45 tahun RSPAD Gatot Soebroto'.
Gambar II.1. RSPAD Gatot Soebroto (Hospitaalweg) Tenang dan Sunyi di jalan
dr.Abdulrachman Saleh
28
Pada akhir abad ke 18, tepatnya tahun 1789 daratan Eropa digetarkan oleh
pecahnya Revolusi Perancis dibawah Napoleon Bonaparte. Perang terus terjadi
antara Perancis melawan Inggris, Rusia, Austria, Belanda dan lain-lain. Gaung
revolusi ini sangat kuat dan sangat ditakuti, akibat lebih jauh dari revolusi ini telah
membuat catatan sejarah dimana Indonesia pernah menjadi wilayah koloni Inggris
antara tahun 1811-1816.
Pada akhir abad ke 18 ini pula Verenigde Oost-Indische Companie (VOC)
atau lebih akrab dengan sebutan Kumpeni mengalami kebangkrutan, bukan saja
karena hutang-hutangnya yang banyak, adanya miss manajemen dan korupsi
tetapi juga kalah bersaing dengan East India Company (EIC) milik orang-orang
Inggris yang didukung kekuatan angkatan laut kerajaan Inggris yang sangat kuat
dan menguasai hampir seluruh lautan, sehingga pada waktu itu tidak ada
kapal¬kapal VOC yang sampai ke Indonesia. VOC dibubarkan dan diambil alih
oleh pemerintah Belanda pada tanggal 31 Desember 1799.
Untuk meningkatkan ketahanan pemerintahannya, Gubernur Jenderal
Daendels bukan saja membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan yang selesai
dalam waktu satu tahun, tetapi juga memperkuat Militernya dan salah satu
upayanya adalah dengan membentuk Dinas Kesehatan Militer (Militaire
Geneeskundige Dients, MGD) dan mendirikan 3 Rumah Sakit Militer (Groot-
Militaire Hospitalen) masing-masing di Jakarta (bukan di lokasi RSPAD
sekarang), Semarang dan Surabaya. Selain itu juga dibangun Rumah Sakit
Garnizun di dalam atau di dekat tangsi militer.
29
Daendels dalam membangun Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Militer
dibantu oleh J.Heppener salah seorang murid Prof.Brugmans seorang organisator
ulung dan pembaharu dinas kesehatan militer di Eropa, yang memasukan fungsi
kesehatan preventif dalam dinas kesehatan militer (MGD). Rumah Sakit dibangun
menurut petunjuk Brugmans, misalnya : bangunan yang luas, sistim ventilasi yang
memudahkan sirkulasi udara. "Gangraena Nosocomialis" harus dicegah dengan
jarak penempatan tempat tidur yang cukup jauh, baju pasien dan perlengakapan
tempat tidur harus sering diganti, bangsal harus bersih, makanan harus bergizi dan
pasien dipisahkan menurut jenis penyakitnya.
Pada tanggal 8 Maret 1942, Angkatan Perang Hindia Belanda di bawah
pimpinan Letnan Jenderal H. Ter Poorten menyerah kepada tentara Jepang di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitosyi Imamura. Sejak saat itu berakhirlah
Pemerintahan Hindia Belanda di tanah air Indonesia tercinta dan digantikan oleh
Pemerintahan Dai Nipon Sang Saudara Tua. Namun RS Militer ini selama
pemerintahan Jepang tetap berfungsi sebagai RS Militer dibawah komando
Angkatan Darat (Rikugun) Jepang sebagai Penguasa Militer Jawa dan kemudian
dikenal sebagai Rikugun Byoin.
Jepang dipaksa menyerah kepada Tentara Sekutu pada tanggal 15 Agutus
1945 setelah Hiroshima dan Naga-saki dijatuhi Bom atom. Dan pada tanggal 17
Agustus 1945 Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan ke seluruh penjuru tanah
air. Namun dunia khususnya Belanda masih belum mengakui kedaulatan
Indonesia, akhirnya pusat pemerintahan Republik Indonesia dipindahkan ke
Yogyakarta dan Rikugun Byoin (RS Militer) kembali kembali dikuasi oleh KNIL
dan berubah menjadi Militaire Geneeskundige Dienst (Rumah Sakit Jawatan
30
Kesehatan Angkatan Darat) dan terkenal dengan nama lain "Leger Hospitaal
Batavia" yang terletak dijalan Hospitaal Weg, sekarang JI. dr. Abdul Rahman
Saleh.
Nama RSPAD ini berjalan sampai akhir 1970, untuk memberi kehormatan
kepada tokoh TNI Angkatan Darat yang banyak jasanya terhadap para prajurit
yang menderita sakit yaitu Jenderal TNI Gatot Soebroto mantan wakil Kepala Staf
Angkatan Darat. Maka kepala staf Angkatan Darat dengan Surat Keputusannya
Nomor SKEP-582/X/1970 tanggal 22 Oktober 1970 menetapkan nama RSPAD
menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat Rumkit Gatot Soebroto. Akhirnya
untuk membuat keseragaman sebutan nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI
Angkatan Darat, Kajankesad dengan surat edaran Nomor SE/18/VIII/1977
tanggal 4 Agustus 1977 menetapkan sebutan untuk Rumah Sakit Gatot Soebroto
menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot
Soebroto). Guna menghormati dan mengenang jasa Letjen TNI Gatot Soebrot.
Saat ini RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit tingkat satu dan
menjadi rujukan tertinggi di jajaran TNI yang memberikan perawatan kesehatan
untuk prajurit TNI AD, Pegawai Negeri Sipil serta masyarakat umum. Hal ini
ditandai dengan adanya ruangan untuk perawatan umum dan pavilliun seperti
Pavilliun Kartika, Pavilliun Darmawan dan Dr. Imam Suyidi. Selain itu RSPAD
Gatot Soebroto saat ini ditunjuk pemerintah sebagai Rumah Sakit Kepresidenen
sejak 2015. Dengan demikian tugas dan tanggung jawab bukan hanya dalam
lingkup kemiliteran melainkan juga lebih luas untuk kepentingan kenegaraan.
Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto,Sp Rad (K) RI adalah kepala RSPAD
Gatot Soebroto sejak 2015 – saat ini.
31
2.3.2 Visi dan Misi RS Kepresidenan RSPAD GATOT SOEBROTO
1. Visi dari RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto :
Menjadi Rumah Sakit Kepresidenan Berstandar Internasional,
Rujukan Tertinggi, dan Rumah Sakit Pendidikan Utama serta
Kebanggaan Prajurit, ASN, Keluarga dan Masyarakat.
2. Misi dari RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:
a. Menyelenggarakan fungsi perumahsakitan tingkat pusat dan
rujukan tertinggi bagi rumah sakit TNI dalam rangka
mendukung tugas TNI AD.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan dukungan
kesehatan yang profesional, bermutu dan berorientasi
keselamatan pasien bagi prajurit/ASN TNI, Kemhan RI dan
keluarga serta masyarakat.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi Presiden, Wakil
Presiden, Pejabat Negara, Tamu Negara, dan VVIP lainnya.
d. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan melalui
pendidikan berkelanjutan.
e. Mengembangkan keilmuan dan riset secara
berkesinambungan berdasarkan Evidence Based Practice
33
2.3.3. Struktur Organisasi RSPAD GATOT SOEBROTO
Gambar II.3. Struktur Organisasi RSPAD Gatot Subroto
34
2.3.4 Penghargaan RSPAD Gatot Soebroto
1. Pengakuan WHO terhadap RSPAD Gatot Soebroto melalui adaptasi
TTX Pandemi Infleunsa Pada konferensi kesahatan Militer di Meksiko
2017
2. Sertifikat Akreditas Rumah Sakit Internasonal dari Joint Commission
International (JCI) 2014
3. Penunjukkan pemrintah kepada RSPAD Gatot Soebroto sebagai
rumah sakit kepresidenan sejak 2015
4. Rekor MURI Penemu Terapi Cuci Otak” dan “Pengerjaan DSA (
Digital Subtraction Angiogram ) terbanyak 2017