25
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa sebanyak 265. Siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II berjumlah 44 siswa, kelas III berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas V berjumlah 40 siswa, dan kelas VI berjumlah 48 siswa.Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V dengan jumlah siswa laki-laki 17 siswa, dan perempuan 23 siswa, total frekuensi subjek adalah 40 siswa. 4.2. Deskripsi Pra Siklus 4.2.1. Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus Perolehan data melalui angket motivasi belajar pra siklus siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 yang dilakukan pada tanggal 25 Maret 2016, tersedia pada tabel 4.1 di bawah: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Pra Siklus Rentang Kategori Frekuensi Persentase 21-40 Kurang 1 2.5% 41-60 Cukup 15 37.5% 61-80 Baik 24 60% 81-100 Sangat baik 0 0% Total 40 100% Skor Max 75 Skor Min 35 Berdasarkan data tabel 4.1 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori kurang hingga cukup baik sebanyak 16 siswa 40%, kategori baik hingga sangat baik sebanyak 24 siswa 60%.Skor tertinggi sebesar 75, dan skor terendah sebesar 35.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 46

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Kondisi Sekolah dan Subjek Penelitian

    Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

    Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa sebanyak

    265. Siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II berjumlah 44 siswa, kelas III

    berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas V berjumlah 40 siswa, dan

    kelas VI berjumlah 48 siswa.Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V dengan

    jumlah siswa laki-laki 17 siswa, dan perempuan 23 siswa, total frekuensi subjek

    adalah 40 siswa.

    4.2. Deskripsi Pra Siklus

    4.2.1. Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus

    Perolehan data melalui angket motivasi belajar pra siklus siswa kelas V

    Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 yang dilakukan pada tanggal 25 Maret 2016,

    tersedia pada tabel 4.1 di bawah:

    Tabel 4.1

    Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Pra Siklus

    Rentang Kategori Frekuensi Persentase

    21-40 Kurang 1 2.5%

    41-60 Cukup 15 37.5% 61-80 Baik 24 60%

    81-100 Sangat baik 0 0%

    Total 40 100%

    Skor Max 75 Skor Min 35

    Berdasarkan data tabel 4.1 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di

    atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori kurang hingga cukup baik sebanyak

    16 siswa 40%, kategori baik hingga sangat baik sebanyak 24 siswa 60%.Skor

    tertinggi sebesar 75, dan skor terendah sebesar 35.

  • 47

    4.2.2. Hasil Belajar Pra Siklus

    Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran

    IPA pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai

    keriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 40 siswa yang

    tidak tuntas sebanyak 35% atau 14 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 65% atau

    26 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90, dan nilai terendalah sebesar 65.

    Nilai rata-rata kelas 76,38. Distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 4.2

    Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus

    Rentang Kategori Pra Siklus

    Keterangan Frekuensi Persen

    88 - 100 Tinggi 0 0% Tuntas

    75 - 87 Sedang 26 65%

    62 - 74 Rendah 14 35% Tidak Tuntas

    … - 61 Sangat Rendah 0 0%

    Total 40 100%

    Nilai Max 90

    Nilai Min 65

    Rata-Rata 76.38

    KKM 75

    Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal 75, hasil perolehan nilai pra siklus

    siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa 65%, dan tidak tuntas sebanyak 14 siswa 35%.

    4.3. Deskripsi Hasil Siklus I

    4.3.1. Perencanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan Siklus I pada kelas V Sekolah Dsara Negeri Salatiga 02,

    dilakukan melalui tiga kali tatap muka atau 6 jam pelajaran. Pada tahap perencanaan

    peneliti mmbuat RPP dengan materi pokok Struktur Pembentukan Tanah dengan

    Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya

    dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1. Mendeskripsikan

    proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  • 48

    Implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama

    membahas tentang jenis-jenis batuan, pertemuan kedua tentang proses pembentukan

    tanah karena pelapukan batuan (pelapukan fisika, kimia, dan biologi), dan pada

    pertemuan ke tiga, kegiatan yang dilakukan adalah mengulas kembali materi

    pertemuan pertama dan ke dua kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif,

    yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar dalam penerapan

    pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

    4.3.2. Pelaksanaan Tindakan

    4.3.2.1. Pertemuan 1

    Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat, 1 April

    2016, melalui kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan Awal

    Kegatan diawali dengan menyiapkan kelas, salam pembuka

    dilanjutkan berdoa sebelu, belajar dan persensi siswa untuk menecek

    kehadiran siswa. Selanjutnya siswa diminta untuk menyiapkan peralatan tulis

    yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Guru memotivasi siswa

    dengan meminta seluruh siswa mengucapkan yel-yel kelas, dilanjutkan

    dengan menyanyikan lagu tentag jeis batuan yang diciptakan oleh guru. Guru

    melakukan apersepsi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan

    sehari-hari yang bertemakan dengan materi yang akan dipelajari.

    2. Kegiatan Inti

    Kegiatan inti diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang

    harus dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran, selanjutnya guru

    menyampaikan mekanisme kegiatan belajar dengan menerapkan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation kepada siswa. Langkah berikutnya adalah

    guru membagi siswa mejadi beberapa kelompok yang heterogen (gender,

    akademik, ras) yang beranggotakan 5-6 siswa (memilih topik).Siswa

    menyimak penjelasan guru melalui persentasi power poin tentang materi

    pelajaran. Selanjutnya siswa bersama guru menyusun kegiatan yang akan

  • 49

    dilakukan oleh kolompok berdsarkan materi (perencanaan kooperatif). Guru

    memberikan arahan kepada seluruh kelompok untuk melakukan kegiatan

    dengan berbagai refersensi (buku paket, LKS) sebagai wujud (implementasi)

    kegiatan kooperatif.

    Dari hasil kegiatan implementasi, masing-masing kelompok diminta

    untuk melakukan (analisis dan sintesis) bahan yang telah didiskusikan

    bersama untuk dipersentasikan di depan kelas. Kegiatan persentasi hasil final

    oleh kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain dengan bantuan atau

    bimbingan guru. Selanjutnya menyimpulkan materi dan melakukan refleksi

    secara bersama.

    3. Kegiatan Akhir

    Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

    menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi

    pelajaran.Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di

    rumah, dan mengakhiri pembelajaran.

    4.3.2.2. Pertemuan 2

    Pertemuan ke dua pada siklus I dilaksanakan hari Selasa, 5 April 2016,

    melalui kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan Awal

    Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum

    belajar, kemudian persensi kehadiran siswa. Guru memberikan motivasi

    kepada siswa dengan bernyanyi jenis-jenis pelapukan dengan lirik yang

    diciptakan oleh guru dan ucapan yel-yel kelas V. Setelah kegiatan motivasi,

    guru melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab kegiatan sehari-

    hari siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas bersama.

  • 50

    2. Kegiatan Inti

    Kegiatan diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru

    dan mengingatkan kembali mekanisme kegiatan pembelajaran kooperatif tipe

    group investigation. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai

    kelompok pertemuan pertama. Siswa mengambil lembar kerja yang telah

    disediakan oleh guru (memilih topik). Guru bersama siswa menyusun rencana

    kegiatan belajar sesuai materi yang diperoleh kelompok (perencanaan

    kooperatif).

    Sesuai arahan guru siswa melakukan kegiatan pengamatan di

    lingkungan sekolah sebagai wujud implementasi kegiatan kooperatif yang

    direncanakan. Setelah data diperoleh, siswa diminta untuk melakukan analisis

    dan sintesis yang hasil akhirnya dipersentasikan di depan kelas.

    Persentasi hasil final oleh kelompok, di tanggapi kelompok lainnya

    dengan bimbingan dan arahan guru.Kemudian melakukan refleksi terhadap

    materi yang telah dipelajari.

    3. Kegiatan akhir

    Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan Tanya jawab dan

    menarik kesimpulan materi yang dipelajari dan mencatat hal penting

    pelajaran.Dilanjutkan dengan penugasan dan menutup pelajaran.

    4.3.2.3. Pertemuan 3

    Siklus I pertemuan Ketiga diadakan pada hari Jumat, 8 April 2016, melalui

    kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan Awal

    Guru mengawali dengan salam pembuka, berdoa, dan absensi kelas

    mengecek kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa dengan

    menyanyikan lagu wajib sebagai wujud penanaman karakter cinta tanah air

    kepada siswa. Selanjutnya melakukan apersepsi dengan melakukan kegiatan

    Tanya jawab berdasarkan pembelajaran pertemuan sebelumnya dan

    pengalaman sehari-hari siswa yang bertemakan materi pembelajaran.

  • 51

    2. Kegiatan Inti

    Kegiatan inti mengulang kembali materi dan mengkoreksi catatan

    siswa mengenai pertemuan sebelumya sebelum dilakukan kegiatan tes

    formatif.Selanjutnya meminta siswa untuk menyiapkan alat tuli yang

    digunakan pada tes formatif (pulpen, pensil dan penghapus). Guru

    membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan meminta siswa mengisi

    identitas pribadi (nama, nomor absen, dan kelas). Siswa mengerjakan soal tes

    formatif dengan waktu yang telah ditetapkan yaitu 40 menit dengan jumlah

    butir soal sebanyak 25. Setelah seselai mengerjakan soal, siswa diminta untuk

    mengumpulkan hasil pekerjaan dengan urutan kursi belakang hingga kuris

    depan secara berurutan (estapet).

    3. Kegiatan Akhir

    Kegiatan akhir dilakukan dengan Tanya jawab berdasarkan soal yang

    telah dikerjakan.Selanjutnya meminta siswa mengisi angket motivasi belajar,

    sebagai data untuk pengukuran tingkat motivasi belajar setelah penerapan

    pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilaksanakan.

    4.3.3. Hasil Pengamatan Siklus I

    4.3.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru

    Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan

    siklus I sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V,

    pelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group. investigation,

    Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

    hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.Kompetensi dasar 7.1.

    Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Dapat dilihat pada

    tabel berikut:

  • 52

    Tabel 4.3

    Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

    No Aspek pengamatan Pertemuan

    1 2 3

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan

    alat serta media pembelajaran

    √ √ √

    2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √

    3 Guru menyampaikan apersepsi dan

    motivasi kepada siswa

    √ √ √

    4 Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran kepada siswa

    √ √ √

    5 Guru membentuk siswa menjadi

    beberapa kelompok kecil

    √ √ √

    6 Guru menjelaskan secara singkat hal

    penting dalam materi pelajaran

    √ √ √

    7 Guru menyampaikan kesepakatan

    dalam pelaksanaan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation

    pada siswa

    √ √ √

    8 Guru membagikan materi dan media

    pembelajaran pada masing-masing

    kelompok

    √ √ √

    9 Guru membimbing kelompok secara

    merata dalam implementasi rencana

    √ √ √

    10 Guru memberi kesempatan kelompok

    melakukan persentasi di depan kelas

    √ √ √

    11 Guru memotivasi kelompok untuk

    membangun kreatifitas dan partisipasi

    siswa dalam kelompok

    √ √ √

    12 Guru membimbing siswa dalam

    menyusun rangkuman materi pelajaran

    √ √ √

    13 Guru melakukan refleksi bersama

    siswa memperbaiki penyimpangan

    terhadap materi

    √ √ √

    14 Guru memberi umpan balik, adanya

    hubungan timbal balik

    √ √ √

    15 Guru melakukan evaluasi pada akhir

    pembelajaran

    √ √ √

    16 Guru menutup pelajaran dengan

    meminta siswa merapikan peralatan

    tulis.

    √ √ √

    Jumlah 12 4 10 6 16

    Total skor 52 54 64

    Rata-rata 3.25 3.37 4

    Kategori Baik Baik Sangat Baik

  • 53

    Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,

    perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 52 dengan skor rata-rata 3.25

    kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 54 skor rata-rata 3.37 kategori baik, dan

    pertemuan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

    4.3.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa

    Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus I selama tiga

    pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.4

    Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

    No Aspek pengamatan Pertemuan

    1 2 3

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran √ √ √

    2 Mendengarkan secara seksama saat

    dijelaskan kompetensi/tujuan pembelajaran

    yang akan dicapai

    √ √ √

    3 Memperhatikan dengan baik ketika

    dijelaskan materi pembelajaran

    √ √ √

    4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam

    proses pembelajaran

    √ √ √

    5 Adanya interaksi positif antara siswa

    dengan model pembelajaran yang

    diterapkan

    √ √ √

    6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik

    dalam menyelesaikan lembar kerja

    kelompok

    √ √ √

    7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat

    kegiatan persentasi di depan kelas

    √ √ √

    8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

    diajukan oleh guru

    √ √ √

    9 Siswa secara aktif ketika merangkum

    materi pelajaran

    √ √ √

    10 Siswa merespon secara positif ketika

    diadakan evaluasi

    √ √ √

    Jumlah 2 6 2 8

    2

    2

    8

    Total skor 30 32 38

    Rata-rata 3 3.2 3.8

    Kategori Baik Baik Baik

  • 54

    Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama

    tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 30 dengan skor

    rata-rata 3 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 32 dengan rata-rata 3.2 kategori

    baik dan ketiga sebanyak 38 skor rata-rata 3.8 kategori baik.

    4.3.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus I

    Perolehan data berdasarkan skor angket yang diberikan kepada responden

    yaitu siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02, hasilnya terdapat pada tabel berikut:

    Tabel 4.5

    Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus I

    Rentang Kategori Frekuensi Persentase

    21-40 Kurang 0 0%

    41-60 Cukup 9 22.5%

    61-80 Baik 31 77.5%

    81-100 Sangat baik 0 0%

    Total 40 100%

    Skor Max 77

    Skor Min 47

    Berdasarkan data tabel 4.5 distribusi frekuensi motivasi belajar pra siklus di

    atas bahwa, motivasi belajar siswa pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,

    kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skot terendah

    sebesar 47.

    4.3.5. Hasil Belajar Siklus I

    Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siklus I,

    terlihat bahwa hasil belajar dari 40 siswa mata pelajaran IPA, nilai tertinggi yang

    diperoleh siswa adalah 96, nilai terendah 56, dan nilai rata-rata kelas 79,70. Berikut

    ini tabel data distribusi frekuensi hasil belajar siswa siklus I.

  • 55

    Tabel 4.6

    Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

    Rentang Kategori Siklus I

    Keterangan Frekuensi Persen

    88-100 Tinggi 7 17.5% Tuntas

    75-87 Sedang 25 62.5%

    62-74 Rendah 8 20% Tidak Tuntas

    … - 61 Sangat Rendah 0 0%

    Total 40 100%

    Nilai Maksimal 96

    Nilai Minimum 56

    Rata-Rata 79.7

    KKM 75

    Bedasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu

    75, maka siswa yang tuntas sebanyak 32 (80%), dan siswa yang tidak tuntas

    sebanyak 8 (20%).

    4.3.6. Refleksi Siklus I

    Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation, terjadi peningkatan dari hasil motivasi belajar pra

    siklus. Motivasi belajar siswa siklus I pada kategori cukup sebanyak 9 siswa 22,5%,

    kategori baik sebanyak 31 siswa 77.5%. Skor tertinggi sebesar 77, dan skor terendah

    sebesar 47. Kemudian ketuntasan hasil belajar siswa siklus I sebanyak 80% siswa

    tuntas dan 20% tidak tuntas.

    Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer

    melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam

    pelaksanaan siklus I mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama

    dan kedua didominasi pada kategori baik, pertemuan ketiga sudah pada kategori

    sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar

    3.25, pertemuan kedua 3.37, dan pertemuan ketiga 4.

  • 56

    Kegiatan belajar siswa pada pertemuan pertama, ketika guru menjelaskan

    materi pelajaran siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru, masih terdapat

    siswa yang tidak aktif. Selanjutnya ketika persentasi hasil final kelompok, siswa

    masih tidak percaya diri dengan hasil kelompok yang dipersentasikan di depan kelas.

    Untuk pertemuan kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan

    siswa dikategorikan baik. Ketika kegiatan belajar mengajar siswa sudah aktif dan

    memperhatikan guru ketika menjelaskan materi di depan kelas. Pada kegiatan

    kelompok yang berlangsung dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

    Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang kembali

    pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan tes

    formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan

    skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3, pertemuan kedua

    3,2 dan pertemuan ketiga 3.8.

    4.4. Deskripsi Hasil Siklus II

    4.4.1. Perencanaan Tindakan

    Pelaksanaan siklus II dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan

    kekurangan yang dijumpai pada pelaksanaan siklus I. Implementasi rencana

    pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan tiga kali pertemuan.

    Materi pokok pada pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah tentang

    Struktur, Jenis-jenis, Serta Pemanfaatan Tanah.Standar kompetensi 7.Memahami

    perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya

    alam.Kompetensi dasar 7.2.mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

    Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II, pada pertemuan pertama

    membahas tentang susunan tanah beserta jenis-jenisnya, pertemuan kedua membahas

    tentang pemanfaatan tanah dalam kehidupan sehari-hari, dan pertemuan ke tiga

    kegiatan yang dilakukan adalah membahas kembali materi pada pertemuan pertama

    dan ke dua, dilanjutkan dengan kegiatan tes formatif. Selanjutnya dilanjutkan dengan

  • 57

    pengisian lembar angket motivasi belajar oleh siswa, untuk mengukur motivasi

    belajar setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

    4.4.2. Pelaksanaan Tindakan

    4.4.2.1. Pertemuan 1

    Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari Jumat, 14 April

    2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegaiatan awal

    Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, berdoa, dan persensi siswa

    untuk mengecek kehadiran siswa. Sebelum masuk pada kegiatan belajar guru

    memotivasi siswa melalui menyanyikan lagu menanam jagung, dan ucapan yel-

    yel kelas V. Setelah memotivasi siswa guru melakukan apersepsi dengan

    melakukan Tanya jawab bersama siswa mengenai pengalaman sehari-hari yang

    berhubungan dengan materi.

    2. Kegiatan inti

    Kegiatan inti diawali dengan penyampaian kegiatan pembelajaran yang

    hendak dicapai setelah pembelajaran disampaikan. Guru menjelaskan mekanisme

    kegiatan pembelajaran kepada siswa mengenai kegiatan kooperatif tipe group

    investigation. Siswa mennyimak penjelasan guru melalui media powet poin

    tentang materi yang akan dibahas melalui kegiatan investigasi kelompok.

    Selanjutnya pembenatukan kelompok dan pembagian materi dan lembar kerja

    kelompok. Guru bersama siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai dengan

    topik atau materi kelompok yang diperoleh. Siswa malaksanakan kegiatan yang

    telah direncanakan bersama melalui kegiatan investigasi percobaan dan

    pengamatan. Siswa melakukan analisis dan sintesis hasil pengamatan. Hasil final

    dari kegiatan kelompok di persentasikan di depan kelas dana dilanjutkan dengan

    kegiatan Tanya jawab berdasarkan materi kelompok yang melakukan persentasi.

  • 58

    3. Kegaiatan akhir

    Kegiatan akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat suatu

    kesimpulan dan mencatat hal-hal penting materi yang telah dipelajari. Menutup

    pelajaran dengan merapikan peralatan tulis dan salam penutup.

    4.4.2.2. Pertemuan 2

    Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April

    2016 melalui kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan awal

    Guru mengawali dengan mengucapkan salam, dan menyiapkan siswa untu

    berdoa sebelum belajar, dilanjutkan dengan absensi kelas.Kegiatan motivasi guru

    meminta siswa mengucapkan yel-yel kelas dan dilanjutkan menyanyikan lagu

    menanam jagung. Setelah memotivasi siswa guru melakukan kegiatan apersepsi

    melalui kegiatan Tanya jawab bersama siswa mengenai pelajaran sebelumnya,

    dan menanyakan pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi.

    2. Kegiatan inti

    Kegiatan inti diawali guru dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang

    harus dicapai, mekanisme dalam kegiatan investigasi kelompok sesuai materi

    yang diperoleh dan persentasi singkat materi yang akan dibahas. Siswa dibentuk

    menjadi beberapa kelompok dengan anggota 5-6 siswa. Guru membagikan lembar

    kegiatan investigasi dan media yang akan digunakan pada kegiatan belajar.

    Kemudian siswa merencanakan kegiatan kooperatif sesuai instruksi dari guru.

    Siswa mengimplikasikan rencana kooperatif melalui kegiatan investigasi secara

    berkelompok. Hasil kegiatan yang diperoleh, siswa melanjutkan dengan

    melakukan analisis dan sintesis yang nantinya akan dipersentasikan di depan

    kelas sebagai hasil final. Kegiatan persentasi hasil final oleh kelompok ditanggapi

    oleh kelompok lain dan dibimbing oleh guru, melakukan refleksi bersama

    terhadap penyimpangan pada pembahasan materi.

  • 59

    3. Kegiatan akhir

    Siswa bersama guru meringkas dan menyimpulkan materi pelajaran yang

    telah dipelajari bersama. Menutup pelajaran dengan merapikan alat tulis, memberi

    motivasi kepada seluruh siswa oleh guru untuk mengulang dan belajar mandiri di

    rumah, keudian salam penutup.

    4.4.2.3. Pertemuan 3

    Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April

    2016 melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    1. Kegiatan awal

    Guru mengawali dengan salam pembuka, menyiapkan siswa untuk berdoa

    sebelum belajar, dan absensi kelas. Kegiatan berikutnya adalah memotivasi siswa

    dengan mengajak siswa menyanyikan lagu wajib sebagai wujud cinta tanah air,

    dan menanamkan karakter. Kegiatan apersepsi dilakukan oleh guru dengan

    melakukan Tanya jawab mengenai pembelajaran sebelumya.Menanyakan

    pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan materi sebelumnya.

    2. Kegiatan inti

    Kegiatan inti pada pertemuan ketiga dilakukan dengan membahas tentang

    materi sebelumnya. Guru menginformasikantata tertib pelaksanakan evaluasi

    kepada siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa

    dan meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi

    sebanyak 25 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal

    evaluasi selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan

    urutan kuri belakang ke kursi depan (estapet).

    3. Kegiatan akhir

    Pada kegiatan akhir siswa diminta untuk mengisi lembar angket sebanyak

    30 item pertanyaan berupa pernyataan yang berhubungan dengan pelaksanaan

    pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam kegiatan belajar.

  • 60

    Setelah selesai dikerjakan siswa mengumpulkan kembali lembar angket

    kepada guru. Sebelum menutup pelajaran siswa diminta untuk merapikan alat

    tulis masing-masing, dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

    4.4.3. Hasil Pengamatan Siklus II

    4.4.3.1. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru

    Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan

    siklus II sebanyak tiga pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V

    Ibu Padmi, pelajaran IPA Standar kompetensi 7. Memahami perubahan yang

    terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumnber daya alam.

    Kompetensi dasar 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah, melalui penerapan

    pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

    Berdasarkan hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II, perolehan

    total skor pertemuan pertama sebanyak 55 dengan skor rata-rata 3.66 kategori

    baik, pertemuan kedua dan ketiga sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori sangat

    baik. Jadi disimpulkan bahwa kegiatan mengajar guru pelaksanaan siklus II dari

    pertemuan pertama dikategorikan baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah sangat

    baik. Tabel perolehan skor dapat di lihat pada tabel berikut:

  • 61

    Tabel 4.7

    Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

    No Aspek pengamatan Pertemuan

    1 2 3

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan

    alat serta media pembelajaran

    √ √ √

    2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √ √

    3 Guru menyampaikan apersepsi dan

    motivasi kepada siswa

    √ √ √

    4 Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran kepada siswa

    √ √ √

    5 Guru membentuk siswa menjadi

    beberapa kelompok kecil

    √ √ √

    6 Guru menjelaskan secara singkat hal

    penting dalam materi pelajaran

    √ √ √

    7 Guru menyampaikan kesepakatan

    dalam pelaksanaan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation pada

    siswa

    √ √ √

    8 Guru membagikan materi dan media

    pembelajaran pada masing-masing

    kelompok

    √ √ √

    9 Guru membimbing kelompok secara

    merata dalam implementasi rencana

    √ √ √

    10 Guru memberi kesempatan kelompok

    melakukan persentasi di depan kelas

    √ √ √

    11 Guru memotivasi kelompok untuk

    membangun kreatifitas dan partisipasi

    siswa dalam kelompok

    √ √ √

    12 Guru membimbing siswa dalam

    menyusun rangkuman materi pelajaran

    √ √ √

    13 Guru melakukan refleksi bersama siswa

    memperbaiki penyimpangan terhadap

    materi

    √ √ √

    14 Guru memberi umpan balik, adanya

    hubungan timbal balik

    √ √ √

    15 Guru melakukan evaluasi pada akhir

    pembelajaran

    √ √ √

    16 Guru menutup pelajaran dengan

    meminta siswa merapikan peralatan

    tulis.

    √ √ √

    Jumlah 10 5 16 16

    Total skor 55 64 64

    Rata-rata 3.66 4 4

    Kategori Baik Sangat baik Sangat baik

  • 62

    4.4.3.2. Hasil Analisis Observasi Kegiatan Siswa.

    Analisis data hasil kegiatan belajar siswa pelaksanaan siklus II selama tiga

    pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V, dapat dilihat pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.8

    Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

    No Aspek pengamatan Pertemuan

    1 2 3

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Kesiapan peserta didik mengikuti

    pelajaran

    √ √ √

    2 Mendengarkan secara seksama saat

    dijelaskan kompetensi/tujuan

    pembelajaran yang akan dicapai

    √ √ √

    3 Memperhatikan dengan baik ketika

    dijelaskan materi pembelajaran

    √ √ √

    4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam

    proses pembelajaran

    √ √ √

    5 Adanya interaksi positif antara siswa

    dengan model pembelajaran yang

    diterapkan

    √ √ √

    6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik

    dalam menyelesaikan lembar kerja

    kelompok

    √ √ √

    7 Siswa bertanggung jawab dengan baik

    saat kegiatan persentasi di depan kelas

    √ √ √

    8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

    diajukan oleh guru

    √ √ √

    9 Siswa secara aktif ketika merangkum

    materi pelajaran

    √ √ √

    10 Siswa merespon secara positif ketika

    diadakan evaluasi

    √ √ √

    Jumlah 4 6 2 8 10

    Total skor 36 38 40

    Rata-rata 3.6 3.8 4

    Kategori Baik Baik Sangat baik

    Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus II selama

    tiga pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 36 dengan skor

    rata-rata 3.6 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 38 dengan rata-rata 3.8

    kategori baik dan ketiga sebanyak 40 skor rata-rata 4 kategori sangat baik.

  • 63

    4.4.4. Hasil Motivasi Belajar Siklus II

    Berdasarkan hasil angket pengukuran motivasi belajar siswa kelas V SD

    Negeri Salatiga 02 terhadap mata pelajaran IPA pada akhir kegiatan siklus II

    penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation, dan hasilnya terdapat

    pada tabel 4.9 di bawah ini:

    Tabel. 4.9

    Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siklus II

    Rentang Kategori Frekuensi Persentase

    21-40 Kurang 0 0%

    41-60 Cukup 4 10%

    61-80 Baik 36 90%

    81-100 Sangat baik 0 0%

    Total 40 100%

    Skor Max 77

    Skor Min 54

    Berdasarkan data hasil angket pada pelaksanaan siklus II di atas menunjukan

    siswa yang motivasi belajarnya pada kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara

    pada kategori baik berjumlah 36 orang 90%.Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54.

    4.4.5. Hasil Belajar Siklus II

    Berdasarkan proses belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation pada siklus II, terlihat hasil belajar dari 40 siswa

    mata pelajaran IPA, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 76, nilai tertinggi

    sebesar 100. Nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90.80. Pada tabel 4.10 berikut

    tersedia daftar distribusi hasil belajar siklus II.

  • 64

    Tabel 4.10

    Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

    Rentang Kategori Siklus II

    Keterangan Frekuensi Persen

    88-100 Tinggi 24 60% Tuntas

    75-87 Sedang 16 40%

    62-74 Rendah 0 0% Tidak Tuntas

    … - 61 Sangat Rendah 0 0%

    Total 40 100%

    Nilai Max 100

    Nilai Min 76

    Rata-Rata 90.8

    KKM 75

    Berdasarkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu

    75, maka data ketuntasan hasil perolehan nilai pada siklus II adalah sebanyak 100%

    siswa tuntas dalam belajar.Pada kategori nilai tinggi sebanyak 60% dan kategori

    sedang sebanyak 40%.

    4.4.6. Refleksi Siklus II

    Implementasi rencana pelaksaanan pembelajaran dan angket motivasi belajar

    perolehan hasil motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation, pada pelaksanaan siklus II motivasi belajar pada

    kategori baik berjumlah 4 siswa10% , sementara pada kategori baik berjumlah 36

    orang 90%. Skor tertinggi 77 dan skor terendah 54. Kemudian ketuntasan hasil

    belajar siswa siklus II sebanyak 100% siswa tuntas dalam belajar. Pada kategori nilai

    tinggi sebanyak 60% dan kategori sedang sebanyak 40%.

    Berdasarkan analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh observer

    melalui kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga pertemuan dalam

    pelaksanaan siklus II mengambarkan bahwa, kegiatan guru pada pertemuan pertama

    didominasi pada kategori baik, pertemuan kedua dan ketiga sudah pada kategori

    sangat baik. Skor rata-rata pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama sebesar

  • 65

    3.66, pertemuan kedua dan ketiga 4. Hal tersebut sebagai bukti bahwa guru

    melakukan kegiatan pembelajaran dengan persiapan yang lebih baik. Ditinjau dari

    penguasaan materi, manajemen kelas dan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

    group investigation meningkat dari pelaksanaan siklus I sebelumnya.

    Pelaksanaan siklus II kegiatan belajar siswa untuk pertemuan pertama dan

    kedua hasil observasi yang dilakukan sudah menunjukan kegiatan siswa

    dikategorikan baik. Pelaksanaan pertemuan ketika kegiatan belajar siswa mengulang

    kembali pembelajaran pertemuan pertama dan kedua kemudian dilanjutkan dengan

    tes formatif sehingga hasil observasi didominasi pada kategori sangat baik. Perolehan

    skor rata-rata setiap pertemuan yaitu, pertemuan pertama sebesar 3.6, pertemuan

    kedua 3,8 dan pertemuan ketiga 4.

    4.5. Rekapitulasi Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan hasil penelitian ditemui adanya peningkatan motivasi belajar IPA

    pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran kooperatif

    tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan motivasi belajar IPA pada pra

    siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

    Tabel. 4.11

    Rekapitulasi Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

    Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

    Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen

    Kurang 1 2.5% 0 0% 0 0%

    Cukup 15 37.5% 9 22.5% 4 10%

    Baik 24 60% 31 77.5% 36 90%

    Sangat baik 0 0% 0 0% 0 0%

    Total 40 100% 40 100% 40 100%

    Skor Max 75 77 77

    Skor Min 35 47 54

  • 66

    Berdasarkan data hasil penyebaran angket sebelum melakukan tindakan

    hingga pelaksanaan siklus II tabel 4.11 di atas, menunjukan bahwa motivasi belajar

    siswa pra siklus dikategorikan kurang sebanyak 1 siswa (2.5%), kategori cukup

    sebanyak 15 siswa (37.5%), dan pada kategori baik berjumlah 24 siswa (60%).

    Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation,

    motivasi belajar siswa siklus I, pada terkategori cukup baik sebanyak 9 siswa

    (22.5%), dan katergori baik sebanyak 31 siswa (77.5%).Selajutnya pada pelaksanaan

    siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan

    yaitukategori cukup sebanyak 4 siswa(10%) dan kategori baik 36 siswa (90%).

    4.6. Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar

    IPA pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 melalui penerapan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada

    pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut i:

    Tabel. 4.12

    Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

    Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Salatiga 02

    Rentang Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

    Keterangan Fn Persen Fn Persen Fn Persen

    88-100 Tinggi 0 0% 7 17.5% 24 60% Tuntas

    75-87 Sedang 26 65% 25 62.5% 16 40%

    62-74 Rendah 14 35% 8 20% 0 0% Tidak Tuntas … - 61 Sangat Rendah 0 0% 0 0% 0 0%

    Total 40 100% 40 100% 40 100%

    Nilai Max 90 96 100

    Nilai Min 65 56 76

    Rata-Rata 76.38 79.7 90.8

    KKM 75 75 75

  • 67

    Hasil rekapitulasi di atas, menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

    siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02.Pada pra siklus ditemui 35% siswa tidak tuntas,

    dan yang tuntas sebanyak 65%. Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation, persentasi ketuntasan meningkat sebanyak 20%

    siswa yang tidak tuntas sebanyak 80%. Selanjutnya pada pelaksanaan siklus II

    persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100%.

    4.7. Pembahasan

    Penelitian tindakan kelas ini difokuskan untuk membuktikan apakah ada

    peningkatan pada motivasi dan hasil belajar IPA melalui penerapan pembelajaran

    kooperatif tipe group investigation bagi siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02

    Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penerapan

    pembelajaran koopertatif tipe group investigation, ditemui siswa yang tidak tuntas

    dalam belajar IPA. Terjadinya ketidak tuntasan belajar tersebut diindikasikan bahwa,

    kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan menoton dan pembelajaran yang

    bersifat konvensional. Kurangnya hubungan timbal balik antara guru dan siswa, dan

    antar siswa lainnya dapat berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar. Berdasarkan

    data yang diperoleh persentasi hasil motivasi dan ketuntasan belajar siswa pra siklus

    adalah dari 40 jumlah siswa kelas V, motivasi belajar siswa pada pra siklus, siswa

    yang motivasi belajarnya terkategori kurang sebanyak 1 siswa 2.5%, pada katergori

    cukup sebanyak 15 siswa 37.5%, dan kategori baik sebanyak 24 siswa 60%.

    Selanjutnya data hasil belajar pra siklus ditemui 26 siswa 65% yang tuntas dan

    14 siswa 35% belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum

    dilakukan tindakan adalah 90, nilai terendah 60, dan nilai rata-rata kelas 76.38.

    Kurangnya motivasi belajar dan tidak tuntasnya siswa dalam belajar harus dilakukan

    tindakan yang dapat mengatasi permasalah yang dialami siswa.

  • 68

    Motivasi belajar siswa pelajaran IPA pada siklus I melalui penerapan

    pembelajaran kooperatif tipe group investigation, siswa yang terkategori baik

    sebanyak 31 siswa 77.50%, dan cukup sebanyak 9 siswa 22.50%.Selajutnya pada

    pelaksanaan siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, pada katergori

    cukup sebanyak 4 siswa 10% dan pada kategori baik sebanyak 36 siswa 90%.

    Berdasarkan persentasi motivasi belajar siswa dari siklus I hingga siklus II

    mengalami peningkatan yang signifikan.

    Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation juga sangat

    mempengaruhi hasil dan ketuntasan belajar siswa. Pada pelaksanaan Siklus I terdapat

    32 siswa 80% yang tuntas dan 8 siswa 20% yang belum tuntas. Nilai tertinggi

    meningkat menjadi 96, nilai terendah yang diperoleh adalah 56, dengan rata-rata

    kelas 79,70. Selanjutnya pelaksanaan siklus II sebanyak 100%. Nilai tertinggi

    diperoleh siswa adalah 100, dan nilai terendah yang diperoleh 76. Nilai rata-rata kelas

    siklus II meningkat menjadi 90.80.

    Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

    Mutmainah, (2013) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

    Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa

    Kelas V SDIT Bina Insani (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SDIT Bina Insani

    Kelas V Semester II Serang-Banten)”.

    Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar matematika siswa pada

    pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe group

    investigation meningkat, pada siklus I skor kategori tinggi rata-rata motivasi belajar

    matematika siswa mencapai 11,11%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi

    66,67%.Hasil tes Matematika siklus I dan siklus II menunjukan ada peningkatan hasil

    belajar matematika dilihat dari rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM yang

    ditentukan yaitu 75. Pada siklus I rata-rata peresentase nilai matematika dengan

    capaian KKM 74,07%. Sedangkan pada siklus II capaian KKM meningkat menjadi

    92,59%.

  • 69

    Selanjutnaya penelitian yang dilakukan oleh Handayani, A. T. (2013).

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk

    Meningkatkan Prestasi Belajar Tema Lingkungan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

    SDN Labani Suko Wringinanom.

    Subjek penelitian siswa kelas II SDN Lebani Suko Wringinanom yang

    berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data dengan metode observasi tes. Hasil prestasi

    belajar siswa mengalami peningkatan selama 2 siklus pembelajaran, dengan

    persentasi ketuntasan 53.33% pada siklus I, 86.66% pada siklus II.

    Selain dari hasil penelitian terdahulu, penelitian ini juga sejalan dengan

    pendapat B. Uno dalam Suprijono (2013:163), bahwa siswa akan mengalami motivasi

    belajar yang baik apabila (1). adanya hasrat dan keingian berhasil, (2). adanya

    dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3). adanya harapan dan cita-cita masa depan,

    (4). adanya penghargaan dalam belajar, (5). adanya kegiatan yang menarik dalam

    belajar, (6). adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

    seorang siswa dapat belajar dengan baik.

    Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan kegiatan

    pembelajaran yang diawali dengan pembagian kelompok, memilih topik-topik,

    melakukan investigasi berdasarkan perencanaan, menganalisis data, membuat

    keimpulan sebagai hasil akhir untuk dipersentasikan. (Suprijono, 2013).

    Kemudian pada pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan bahwa “Investigasi” adalah

    penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan

    dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang

    peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya); penyidikan.Sehingga dalam

    pembelajaran siswa melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan yang telah

    direncanakan dalam kelompok untuk menyelidiki suatu phenomena kemudian

    membandingkan fakta yang telah ada sebelumnya hingga menemukan hal baru

    terhadap suatu topik.

  • 70

    Melalui kegiatan investigasi siswa akanlebih aktif dalam bersosialisasi baik

    antar siswa maupun guru dan siswa. Tingginya rasa ingin tahu membuat siswa

    termotivasi untuk mencapai sesuatu yang hendah dicapai dengan hasil yang lebih

    baik, melalui kegiatan kelompok bahkan kegiatan mandiri.Siswa terlibat secara

    langsung dalam proses pembelajaran, pengalaman demi pengalaman akan lebih

    bermakna dan mudah untuk dipahami atau tersimpan dalam ingatan.

    Berdasarkah penjelasan hasil penelitian dan temuan terdahulu, maka dapat

    dipaparan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

    1. Implikasi Teoritis

    Implementasi pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan

    serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

    IPA.

    2. Implikasi Praktis

    a. Kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe

    group investigation dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi dan

    hasil belajar, hal tersebut terjadi dikarenakan, dalam pembelajar siswa

    yang aktif, sementara guru hanya sebatas moderator dan fasilitator.

    b. Pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation siswa

    dituntut untuk bekerja mandiri, saling mendukung dalam kelompok, hal

    tersebut akan membangun rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa juga dituntut

    untuk mampu mempertanggung jawabkan apa yang mejadi beban dalam

    kelompoknya.