Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing
variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh
variabel bebas yaitu: Panjang Lengan, Luas telapak tangan, Tinggi badan, Power otot lengan,
Koordinasi mata tangan, Fleksibilitas Togok dan Kelincahan serta variabel terikatyaitu
Keterampilan teknik dasar tenis lapangan tang meliputi pukulan forehand, backhand, servis,
dan pukulan voli. Selengkapnya dapat dilihat dilampiran halaman 95. Dibawah ini akan
disajikan deskripsi hasil analisis statistic deskriptif kemampuan keterampilan teknik dasar
tenis lapangan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik deskripsi tes Anthropometri dan Kondisi Fisik pembinaan prestasi tenis
lapangan UNS
Jumlah Minimal Maksimal Rata-rata
Std.
Deviation
Panjang Lengan 30 50,00 60,00 55,30 2,73
Luas Telapak Tangan 30 67,50 105,00 85,56 11,32
Tinggi Badan 30 150,00 177,00 164,53 6,96
Power Otot Lengan 30 20,00 57,00 35,03 9,81
Koordinasi Mata Tangan 30 2,00 10,00 5,27 1,84
Flesibilitas Togok 30 28,00 51,00 40,87 5,42
Kelincahan 30 8,29 13,67 10,74 1,32
Servis 30 0,00 40,00 17,63 12,03
Backhand 30 5,00 42,00 19,43 11,72
Forehand 30 10,00 39,00 24,40 8,81
Pukulan Voli 30 9,00 24,00 15,63 4,25
Berdasarkan tabel diskripsi statistik penelitian diatas diperoleh informasi diskripsi
data untuk Panjang Lengan berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sejumlah 30
mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata Panjang Lengan sebesar 553.00
dengan standar deviasi sebesar 2,73 skor tertinggi 60 dan skor terendah 50.
Diskripsi Statistik untuk variabel Luas Telapak Tangan berdasarkan hasil penelitian
dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenisUNS diperoleh rata-rata
Luas Telapak Tangan sebesar 85,56 dengan standar deviasi sebesar 11,32 skor tertinggi
105dan skor terendah 67,50.
Diskripsi statistik untuk variabel Tinggi Badan berdasarkan hasil penelitian dengan
sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenisUNS diperoleh rata-rata Tinggi
Badan 164,53 dengan standar deviasi sebesar 6,96 skor tertinggi 177 dan skor terendah 150.
Diskripsi statistik untuk variabel Power Otot Lengan berdasarkan hasil penelitian
dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa pembinaan prestasi tenisUNS diperoleh rata-rata
Power Otot Lengan sebesar 35,03 dengan standar deviasi sebesar 9,81 skor tertinggi 57 dan
skor terendah 20.
Diskripsi statistik untuk variabel Koordinasi Mata Tangan berdasarkan hasil
penelitian dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenisUNS diperoleh
rata-rata Koordinasi Mata Tangan sebesar 5,27 dengan standar deviasi sebesar 1,80 skor
tertinggi 10 dan skor terendah 2.
Diskripsi statistik untuk variabel Fleksibilitas Togok berdasarkan hasil penelitian
dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenisUNS diperoleh rata-rata
Fleksibilitas Togok sebesar 40,87 dengan standar deviasi sebesar 5,42 skor tertinggi 51 dan
skor terendah 28.
Diskripsi statistik untuk variabel Kelincahan berdasarkan hasil penelitian dengan
sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata
Kelincahan sebesar 10,74 dengan standar deviasi sebesar 1,32 skor tertinggi 13,67 dan skor
terendah 8,29.
Diskripsi statistik untuk variabel pukulan forehand berdasarkan hasil penelitian
dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata
pukulanforehand sebesar 24,40 dengan standar deviasi sebesar 8,81 skor tertinggi 39 dan
skor terendah 10.
Diskripsi statistik untuk variabel pukulanbackhand berdasarkan hasil penelitian
dengan sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata
pukulan backhand sebesar 19,43 dengan standar deviasi sebesar 11,72 skor tertinggi 42 dan
skor terendah 5.
Diskripsi statistik untuk variabel pukulan servis berdasarkan hasil penelitian dengan
sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata pukulan
servis sebesar 17,63 dengan standar deviasi sebesar 12,03 skor tertinggi 40 dan skor terendah
0.
Diskripsi statistik untuk variabel pukulan voli berdasarkan hasil penelitian dengan
sampel sejumlah 30 mahasiswa permbinaan prestasi tenis UNS diperoleh rata-rata pukulan
voli sebesar 15,63 dengan standar deviasi sebesar 4,25 skor tertinggi 24 dan skor terendah 9.
B. Uji Prasyarat Analisis
Ada beberapa metode untuk melihat kelayakan model secara menyeluruh yaitu :
asumsi normalitas data, uji kesesuaian model (Goodness of Fit). Dari beberapa uji kelayakan
model, model dikatakan layak jika paling tidak salah satu metode uji kelayakan model
terpenuhi, namun akan lebih baik jika uji kelayakan bisa memenuhi lebih dari satu kriteria
kelayakan model.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau
tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisa grafik dan uji statistik. Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah
suatu model berdistribusi normal atau tidak hanya dengan melihat pada histogram residual
apakah memiliki bentuk seperti “lonceng” atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena
pengambilan keputusan data berdistribusi normal atau tidak hanya berpatok pada pengamatan
gambar saja.
Berdasarkan lampiran, dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Assessment of
Normality. Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam
analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 20. Hasilnya adalah seperti yang disajikan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
Variable minimal maksima
l skew c.r.
kurtosi
s c.r.
Kelincahan 8,290 13,670 ,277 ,620 -,357 -,399
Panjang Lengan 50,000 60,000 -,166 -,371 -,929 -
1,039
Luas Telapak Tangan 67,500 105,000 -,257 -,575 -1,136 -
1,270
Tinggi Badan 150,000 177,000 -,576 -
1,288 -,575 -,643
Power Otot Lengan 20,000 57,000 ,437 ,977 -,562 -,629
Koordinasi Mata Tangan 2,000 10,000 ,380 ,849 ,002 ,002
Flesibilitas Togok 28,000 51,000 -,311 -,695 ,093 ,104
Pukulan Voli 9,000 24,000 ,073 ,163 -,936 -
1,046
Variable minimal maksima
l skew c.r.
kurtosi
s c.r.
Forehand 10,000 39,000 ,077 ,172 -1,193 -
1,334
Backhand 5,000 42,000 ,546 1,221 -,947 -
1,059
Servis ,000 40,000 ,165 ,369 -1,177 -
1,316
Multivariate
-2,098 -,453
Tabel 4.2 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi
normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk
nilai-nilai dalam C.r skewness,semua faktor yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan Y1, Y2,
Y3, Y4 menunjukkan nilai berada di bawah harga mutlak 2,58. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal secara univariate. Secara multivariat nilai c.r kurtosis juga
dibawah harga mutlak sehingga dapat disimpilkan bahwa data juga berdistribusi normal
secara multivariat.
2. Evaluasi Outliers
Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak
mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai
mahalanobis d-squared. Mahalanobis d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil
observasi terhadap nilai cetroidnya. Nilai ini diikuti oleh dua kolom yaitu p1 dan p2 yang
menunjukkan probabilitas d-squared dengan asumsi normal. Arbuckle dalam mencatat
bahwa walaupun nilai p1 diharapkan lebih kecil, tetapi nilai kecil pada kolom p2
menunjukkan observasi yang jauh dari nilai cetroidnya dan dianggap outlier serta harus
dibuang dari analisis. Tabel 4.3 berikut menyajikan hasil hasil evaluasi jarak Mahalanobis
dengan memperhatikan output dari program AMOS pada lampiran 3
Tabel 4.3 Jarak Mahalanobis Data Penelitian
Urutan Nomor Observasi Hasil Mahalanobis p1 p2
11 17,855 ,085 ,930
3 17,769 ,087 ,749
21 15,370 ,166 ,896
9 14,822 ,191 ,851
28 13,386 ,269 ,936
26 12,998 ,293 ,912
24 12,959 ,296 ,829
6 12,938 ,297 ,708
4 12,599 ,320 ,660
27 12,433 ,332 ,562
14 12,277 ,343 ,461
30 12,252 ,345 ,324
10 12,228 ,347 ,209
16 11,386 ,412 ,331
5 11,359 ,414 ,218
2 11,089 ,436 ,186
1 10,381 ,497 ,279
7 9,985 ,532 ,287
20 9,911 ,538 ,196
19 9,751 ,553 ,142
25 9,297 ,594 ,161
17 9,172 ,606 ,106
8 9,157 ,607 ,052
22 8,731 ,647 ,054
13 8,578 ,661 ,031
15 7,649 ,744 ,087
29 7,315 ,773 ,066
12 7,057 ,794 ,038
18 4,786 ,941 ,466
23 4,511 ,953 ,233
Dari tabel di atas tidak terdapat kasus yang dikategorikan sebagai outliers maka
dalam kasus ini semua data dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.
3. Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
Evaluasi nilai kesesuaian dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada
bagan berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Kesesuaian Model
Goodness-of-fit Indices Nilai yang
diharapkan Hasil
Evaluasi
Model
Chi-Square (2) Diharapkan kecil 81,227 Buruk
Taraf Signifikansi (p) 0,05 0,000 Buruk
CMIN/DF 2,0 3,868 Buruk
GFI 0,9 0,653 Buruk
AGFI 0,9 -0,091 Buruk
TLI 0,9 0,016 Buruk
CFI 0,9 0,624 Marjinal
RMSEA 0,08 0,314 Buruk
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai Chi-Square (2) pada penelitian ini
sebesar 81,227dengan probabilitas 0,000 menunjukkan ini indikasi yang sangat buruk.
Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik
kovarian populasi yang diamati. Nilai CMIN/df sebesar 3,868 merupakan indikasi yang
buruk karena mempunyai nilai lebih dari 2. Nilai GFI sebesar 0,653 dan nilai AGFI
sebesar -0,091 merupakan indikasi yang buruk. Sementara dari indeks TLI sebesar 0,016
dan nilai CFI sebesar 0,624 merupakan indikasi yang buruk. Nilai RMSEA sebesar 0,314
merupakan indikasi yang buruk.
Dari keseluruhan pengukuran kesesuaian model tersebut di atas mengindikasikan
bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini belum dapat diterima ditambah lagi
dengan nilai probabilitas yang masih jauh dari memenuhi syarat. Karena model yang
diajukan dalam penelitian ini belum dapat diterima maka peneliti mempertimbangkan
untuk melakukan modifikasi model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai
kesesuaian model yang lebih baik.
4. Modifikasi Model
Modifikasi model dilakukan selain untuk mendapatkan kriteria kesesuaian model
dari model yang dapat diterima, juga untuk mendapatkan hubungan-hubungan baru yang
mempunyai pijakan teori yang kuat. Karena SEM ditujukan untuk menguji model yang
mempunyai pijakan teori yang “benar” dan bukan untuk menghasilkan teori.
Melalui nilai modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan
modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices yang dapat
diketahui dari output AMOS akan menunjukkan hubungan-hubungan yang perlu
diestimasi yang sebelumnya tidak ada dalammodel supaya terjadi penurunan pada nilai
chi-square untuk mendapatkan model penelitian yang lebih baik. Nilai modification
indices yang mengakibatkan penurunan yang signifikan pada chi-square jika suatu
hubungan diestimasi, adalah nilai yang mencapai lebih besar atau sama dengan 4,0.
Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima, peneliti mencoba
mengestimasi hubungan korelasi antar error term. Dengan demikian peneliti telah
melakukan sebanyak 13 korelasi pada model penelitian, sehingga akan diperoleh kriteria
kesesuaian model yang baru.
Tabel 4.5Hasil Kesesuaian Model Setelah Modifikasi Model
Goodness-of-fit
Indices
Nilai yang
diharapkan Hasil
Hasil
Setelah
Modifikasi
Evaluasi
Model
Chi-Square (2) Diharapkan
kecil
81,227 19,259 Baik
Taraf Signifikansi(p) 0,05 0,000 0,208 Baik
CMIN/DF 2,0 3,868 1,398 Baik
GFI 0,9 0,653 0,919 Baik
AGFI 0,9 -0,091 4,351 Baik
TLI 0,9 0,016 5,120 Baik
CFI 0,9 0,624 0,989 Baik
RMSEA 0,08 0,314 0,903 Baik
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai chi-square sebesar 13,150 merupakan
nilai kecil sehingga dapat dikatakan baik, significance probability (p) 0,208> 0,05
merupakain indikasi nilai yang baik, CMIN/df sebesar 1,398 merupakan indikasi yang
baik karena mempunyai nilai kurang dari 2,0. Nilai GFI sebesar 0,919 nilai AGFI sebesar
4,351, nilai CFI sebesar 0,989, TLI 5,120 dan RMSEA sebesar 0,903 semuanya > 0,9.
Sebagai rule of tumb, bila salah satu kriteria diatas sudah terpenuhi maka model sudah
dianggap layak.
Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodnessoffit setelah modifikasi model
tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian dapat
diterima dan memenuhi ketentuan model yang diharapkan.
C. Pengujian Hipotesis dan Hasil Analisis Faktor
1. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program AMOS
versi 20. Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weightmodel dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 NilaiRegresi
Estimate S.E. C.R. P Label
Servis <--- Panjang Lengan 2,689 ,497 5,407 *** par_1
Backhand <--- Panjang Lengan 2,978 ,910 3,273 ,001 par_2
Forehand <--- Panjang Lengan 1,302 ,590 2,206 ,027 par_3
Pukulan Voli <--- Panjang Lengan 1,077 ,328 3,285 ,001 par_4
Servis <--- Luas Telapak Tangan -,568 ,116 -4,892 *** par_5
Backhand <--- Luas Telapak Tangan -,536 ,212 -2,523 ,012 par_6
Forehand <--- Luas Telapak Tangan -,395 ,138 -2,866 ,004 par_7
Pukulan Voli <--- Luas Telapak Tangan -,203 ,077 -2,651 ,008 par_8
Servis <--- Tinggi Badan -,458 ,198 -2,316 ,021 par_9
Backhand <--- Tinggi Badan -,697 ,361 -1,928 ,054 par_10
Forehand <--- Tinggi Badan -,318 ,234 -1,358 ,175 par_11
Pukulan Voli <--- Tinggi Badan -,261 ,130 -2,002 ,045 par_12
Servis <--- Power Otot Lengan ,614 ,112 5,479 *** par_13
Backhand <--- Power Otot Lengan ,219 ,205 1,069 ,285 par_14
Estimate S.E. C.R. P Label
Forehand <--- Power Otot Lengan ,298 ,133 2,244 ,025 par_15
Pukulan Voli <--- Power Otot Lengan ,091 ,074 1,230 ,219 par_16
Servis <--- Koordinasi Mata Tangan 1,008 ,591 1,704 ,088 par_17
Backhand <--- Koordinasi Mata Tangan ,411 1,082 ,380 ,704 par_18
Forehand <--- Koordinasi Mata Tangan 1,578 ,702 2,248 ,025 par_19
Pukulan Voli <--- Koordinasi Mata Tangan ,138 ,390 ,354 ,723 par_20
Servis <--- Flesibilitas Togok -,265 ,199 -1,334 ,182 par_21
Backhand <--- Flesibilitas Togok -,245 ,363 -,674 ,500 par_22
Forehand <--- Flesibilitas Togok -,004 ,236 -,017 ,986 par_23
Pukulan Voli <--- Flesibilitas Togok ,108 ,131 ,825 ,409 par_24
Servis <--- Kelincahan -3,238 ,929 -3,486 *** par_25
Backhand <--- Kelincahan -2,523 1,700 -1,484 ,138 par_26
Forehand <--- Kelincahan -2,236 1,102 -2,029 ,043 par_27
Pukulan Voli <--- Kelincahan -1,420 ,613 -2,317 ,020 par_28
1. Faktor Anthropometi terhadap keterampilan teknik dasar tenis lapangan
a. H1: Panjang Lengan berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Panjang Lengan memiliki
pengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 1 signifikan pada semua item
ketrampilan teknik dasar tenis karena diperoleh nilai probabilitas 0.000, 0.001,
0.027, dan 0.001 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti hipotesis 1 yang diajukan
signifikan pada taraf signifikansi 5% (H1 diterima).
b. H2: Luas Telapak Tangan berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis
lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Luas Telapak Tangan memiliki
pengaruh terhadap prestasi ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 2 signifikan, karena
diperoleh nilai probabilitas 0.000, 0.012, 0.004 dan 0.008 atau lebih besar dari 0,05
yang berarti hipotesis 2 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H2
diterima).
c. H3: Tinggi Badan terhadap ketrampilan teknik dasar tenis lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Tinggi Badan memiliki
pengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 3 signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0.021, 0.054, 0.175 dan 0.045 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti
hipotesis 3 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H3 diterima).
2. Faktor Kondisi Fisik terhadap keterampilan teknik dasar tenis lapangan
a. H4: Power Otot Lengan berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis
lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Power Otot Lenganmemiliki
pengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 4 tidak signifikan, karena diperoleh
nilai probabilitas 0.000, 0.283, 0.025 dan 0.219 atau lebih kecil dari 0,05 yang
berarti hipotesis 3 yang diajukan tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H4
ditolak).
b. H5: Koordinasi Mata Tangan berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis
lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Koordinasi Mata Tangan
memiliki pengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 5 tidak signifikan,
karena diperoleh nilai probabilitas 0.008, 0.704, 0.015 dan 0.723 atau lebih besar
dari 0,05 yang berarti hipotesis 5 yang diajukan tidak signifikan pada taraf
signifikansi 5% (H5 ditolak).
c. H6: Fleksibilitas Togok berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenis
lapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Fleksibilitas Togok memiliki
pengaruh terhadap ketrampilan teknk dasar tenis. Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 6 signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0.182, 0.500, 0.986 dan 0.409 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti
hipotesis 6 yang diajukantidak signifikan pada taraf signifikansi 5% (H6 ditolak).
d. H7: Kelincahan berpengaruh terhadap ketrampilan teknik dasar tenislapangan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah Kelincahan memiliki pengaruh
terhadap prestasi ketrampilan teknik dasar tenis. Berdasarkan hasil perhitungan pada
tabel 4.6, uji signifikansi terhadap hipotesis 7 signifikan, karena diperoleh nilai
probabilitas 0.000, 0.013, 0.043 dan 0.020 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti
hipotesis 7 yang diajukan signifikan pada taraf signifikansi 5% (H7 diterima).
2. Hasil Analisis Faktor Apnea Jarak
Hasil analisis faktor pengaruh Panjang Lengan, Luas telapak tangan, Tinggi
badan, Power otot lengan, Koordinasi mata tangan, Fleksibilitas Togok dan
Kelincahan,terhadap ketrampilan bermain tenisdapat dilihat dari hasil perhitungan
dengan menggunakan bantuan program AMOS versi 20. Analisis ini dilihat dari
standardizedregression weight yang dapat dilihat pada tabel berikut in
Tabel 4.7 Hasil Analisis Faktor
Estimate
Servis <--- Panjang Lengan ,541
Backhand <--- Panjang Lengan ,662
Forehand <--- Panjang Lengan ,353
Pukulan Voli <--- Panjang Lengan ,655
Servis <--- Luas Telapak Tangan -,473
Backhand <--- Luas Telapak Tangan -,493
Forehand <--- Luas Telapak Tangan -,443
Estimate
Pukulan Voli <--- Luas Telapak Tangan -,511
Servis <--- Tinggi_Badan -,214
Backhand <--- Tinggi_Badan -,360
Forehand <--- Tinggi_Badan -,200
Pukulan Voli <--- Tinggi_Badan -,368
Servis <--- Power Otot Lengan ,472
Backhand <--- Power Otot Lengan ,186
Forehand <--- Power Otot Lengan ,310
Pukulan Voli <--- Power Otot Lengan ,211
Servis <--- Koordinasi Mata Tangan ,539
Backhand <--- Koordinasi Mata Tangan ,662
Forehand <--- Koordinasi Mata Tangan ,793
Pukulan Voli <--- Koordinasi Mata Tangan ,651
Servis <--- Flesibilitas_Togok -,112
Backhand <--- Flesibilitas_Togok -,115
Forehand <--- Flesibilitas_Togok -,002
Pukulan Voli <--- Flesibilitas_Togok ,139
Servis <--- Kelincahan -,314
Backhand <--- Kelincahan -,271
Forehand <--- Kelincahan -,293
Pukulan Voli <--- Kelincahan -,417
Berdasarkan hasil analisis faktor dalam tabel 4.7 diperoleh masing-masing
pengaruh variabel X terhadap variabel Y yaitu sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi Panjang Lengan terhadap servis sebesar 0,541. Hal ini berarti
apabila Panjang Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis lapangan
servis naik sebesar 0,541.
b. Koefisien korelasi Panjang Lengan terhadap backhand sebesar 0,662. Hal ini berarti
apabila Panjang Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis lapangan
backhand naik sebesar 0,662.
c. Koefisien korelasi Panjang Lengan terhadap forehand sebesar 0,353. Hal ini berarti
apabila Panjang Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis lapangan
forehand naik sebesar 0,353.
d. Koefisien korelasi Panjang Lengan terhadap voli sebesar 0,655. Hal ini berarti
apabila Panjang Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis lapangan voli
naik sebesar 0,655.
e. Koefisien korelasi Luas Telapak Tangan terhadap servis sebesar -0,473. Hal ini
berarti apabila Luas Telapak Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
servis lapangan turun sebesar 0,473.
f. Koefisien korelasi Luas Telapak Tangan terhadap backhand sebesar -0,493. Hal ini
berarti apabila Luas Telapak Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
lapangan backhand turun sebesar 0,493.
g. Koefisien korelasi Luas Telapak Tangan terhadap forehand sebesar -0,443. Hal ini
berarti apabila Luas Telapak Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
lapangan forehand turun sebesar -0,443.
h. Koefisien korelasi Luas Telapak Tangan terhadap voli sebesar -0,511. Hal ini berarti
apabila Luas Telapak Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis lapangan
voli turun sebesar 0,511.
i. Koefisien korelasi Tinggi Badan terhadap servis sebesar -0,214. Hal ini berarti
apabila Tinggi Badan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis servis turun
sebesar 0,214.
j. Koefisien korelasi Tinggi Badan terhadap backhand sebesar -0,360. Hal ini berarti
apabila Tinggi Badan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis backhand turun
sebesar 0,360.
k. Koefisien korelasi Tinggi Badan terhadap forehand sebesar -0,200. Hal ini berarti
apabila Tinggi Badan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis forehand turun
sebesar 0,200.
l. Koefisien korelasi Tinggi Badan terhadap voli sebesar -0,368. Hal ini berarti apabila
Tinggi Badan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis voli turun sebesar
0,368.
m. Koefisien korelasi Power Otot Lengan terhadap servis sebesar 0,472. Hal ini berarti
apabila Power Otot Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis servis
naik sebesar 0,472.
n. Koefisien korelasi Power Otot Lengan terhadap backhand sebesar 0,186. Hal ini
berarti apabila Power Otot Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
backhand naik sebesar 0,186.
o. Koefisien korelasi Power Otot Lengan terhadap forehand sebesar 0,310. Hal ini
berarti apabila Power Otot Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
forehand naik sebesar 0,310.
p. Koefisien korelasi Power Otot Lengan terhadap voli sebesar 0,211. Hal ini berarti
apabila Power Otot Lengan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis voli naik
sebesar 0,211.
q. Koefisien korelasi Koordinasi Mata Tangan terhadap servis sebesar 0,539. Hal ini
berarti apabila Koordinasi Mata Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar
tenis servis naik sebesar 0,539.
r. Koefisien korelasi Koordinasi Mata Tangan terhadap backhand sebesar 0,662. Hal ini
berarti apabila Koordinasi Mata Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar
tenis backhand naik sebesar 0,662.
s. Koefisien korelasi Koordinasi Mata Tangan terhadap forehand sebesar 0,793. Hal ini
berarti apabila Koordinasi Mata Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar
tenis forehand naik sebesar 0,793.
t. Koefisien korelasi Koordinasi Mata Tangan terhadap voli sebesar 0,651 Hal ini
berarti apabila Koordinasi Mata Tangan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar
tenis voli naik sebesar 0,651.
u. Koefisien korelasi Fleksibilitas Togok terhadap servis sebesar -0,112. Hal ini berarti
apabila Fleksibilitas Togok naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis servis
turun sebesar 0,112.
v. Koefisien korelasi Fleksibilitas Togok terhadap backhand sebesar -0,112. Hal ini
berarti apabila Fleksibilitas Togok naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
backhand turun sebesar 0,112.
w. Koefisien korelasi Fleksibilitas Togok terhadap forehand sebesar -0,002. Hal ini
berarti apabila Fleksibilitas Togok naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis
forehand turun sebesar 0,002.
x. Koefisien korelasi Fleksibilitas Togok terhadap voli sebesar 0,139. Hal ini berarti
apabila Fleksibilitas Togok naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis voli naik
sebesar 0,139.
y. Koefisien korelasi Kelincahan terhadap servis sebesar -0,314. Hal ini berarti apabila
Kelincahan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis servis turun sebesar
0,314.
z. Koefisien korelasi Kelincahan terhadap backhand sebesar -0,217. Hal ini berarti
apabila Kelincahan naik 1 satuan, Keterampilan bermain tenis backhand turun
sebesar 0,217.
aa. Koefisien korelasi Kelincahan terhadap forehand sebesar -0,293. Hal ini berarti
apabila Kelincahan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis forehand turun
sebesar 0,293.
bb. Koefisien korelasi Kelincahan terhadap voli sebesar -0,417. Hal ini berarti apabila
Kelincahan naik 1 satuan, Keterampilan teknik dasar tenis voli naik sebesar 0,417.
Berdasarkan hasil analisis faktor diperoleh faktor Kondisi fisik yang paling dominan
memberikan pengaruh terhadap Keterampilan teknik dasar tenis lapanagan adalah Koordinasi
Mata Tangan dengan nilai korelasi untuk pukulan servis sebesar 0.539, backhand sebesar
0.662, forehand sebesar 0.793, dan pukulan voli sebesar 0,657, sedangkan faktor
Anthropometri yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap keterampilan teknik
dasar tenis lapangan adalah panjang lengan dengan nilai korelasiservis sebesar 0.541,
backhand sebesar 0.662, forehand sebesar 0.353 dan voli sebesar 0.655, sedangkan pengaruh
terkecil terdapat pada faktor Luas Telapak Tangan yang hanya memberikan nilai korelasi
untuk pukulan servis sebesar -0.473, pukulan backhand sebesar -0.493, pukulan forehand
sebesar -0.443 dan pukulan voli sebesar -0.511.
Dari ketujuh faktor terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap Keterampilan bermain tenis yaitu Panjang Lengan dengan nilai korelasi servis
sebesar 0.541, backhand sebesar 0.662, forehand sebesar 0.353 dan voli sebesar 0.655,
Power Otot Lengan dengan nilai korelasi servis sebesar 0.472, backhand sebesar 0.186,
forehand sebesar 0.310, voli sebesar 0.211dan Koordinasi Mata Tangan dengan nilai korelasi
servis sebesar 0.539, backhand sebesar 0.662, forehand sebesar 0.793, dan pukulan voli
sebesar 0,657.
Sedangkan 4 faktor yang tidak pengaruh secara signifikan terhadap Keterampilan
bermain tenis yaitu Luas Telapak Tangan dengan nilai korelasi servis sebesar -0.473,
backhand sebesar -0.493,forehandsebesar -.443, voli sebesar -0.511, Tinggi Badan dengan
nilai korelasi servis sebesar -0.214, backhand sebesar -0.360, forehand sebesar -0.200, voli
sebesar -0.368, Fleksibilitas Togok dengan nilai korelasi servis sebesar -0.112, backhand
sebesar -0.115, forehand sebesar -0.002, voli sebesar -0.139 dan kelincahan nilai korelasi
sebesar servis sebesar -0.314, backhand sebesar -0.217,forehandsebesar -0.293 dan voli
sebesar -0.417.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan faktor fisik mempunyai nilai
yang bervariatif. Faktor Panjang Lengan mahasiswa berkisar antara 50cm sampai dengan
60cm, dengan rata-rata Panjang Lengan 55,30cm. Luas Telapak Tangan mahasiswa
berkisar antara 67,50 cm sampai dengan 105,80cm dengan rata-rata sebesar 85,56cm.
Tinggi Badan dengan nilai antara 150cm sampai dengan 177cm dengan rata-rata 164,53.
Power Otot Lengan antara 20 sampai dengan 57 dengan rata-rata sebesar 35,03.
Koordinasi Mata Tangan antara 2 sampai dengan 10 dengan rata-rata sebesar 5,23.
Fleksibilitas Togok antara 28 sampai dengan 51 dengan nilai rata-rata 40,87Kelincahan
antara 8,29 sampai dengan 13,67 dengan nilai rata-rata 10,74 dan Keterampilan bermain
tenis servis antara 0 sampai dengan 40 dengan nilai rata-rata sebesar 17,63.Backhand
antara 5 sampai dengan 45 dengan nilai rata-rata sebesar 19,43. Forehand antara 10
sampai dengan 39 dengan nilai rata-rata sebesar 24,40. dan Keterampilan bermain tenis
pukulan voli antara 9 sampai dengan 24 dengan nilai rata-rata sebesar 15,63.
2. Pengujian hipotesis
Dari hasil pengujian hipotesis yang pertama diperoleh bahwa pada Panjang
Lengan terhadap Keterampilan teknik dasar tenis diperoleh hasil yang signifikan pada
taraf signifikansi 5%. Kemudian dari hasil pengolahan data yang dihasilkan standardized
regression weight diperoleh nilai pada koefisien regresi positif dan yang bernilai negatif.
Untuk yang bernilai positif variable-variabel tersebut sangat berpengaruh untuk
keterampilan teknik dasar tenis dan yang bernilai negatif adalah yang tidak dominan
dalam keterampilan bermain tenis.
Yang bernilai positif berdapak langsung terhadap keterampilan teknik dasar tenis
antara lain: Koordinasi Mata Tangan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan
pukulan servis sebesar 0.539, backhand sebesar 0.662, forehand sebesar 0.793, dan
pukulan voli sebesar 0,657. Panjang Lengan dengan nilai koefisien regresi untuk
kertampilan pukulan servis sebesar 0.541, backhand sebesar 0.662, forehand sebesar
0.353, dan pukulan voli sebesar 0,655. Power Otot Lengan dengan nilai koefisien regresi
untuk kertampilan pukulan servis sebesar 0.472, backhand sebesar 0.186, forehand
sebesar 0.310, dan pukulan voli sebesar 0,211.
Yang bernilai negatif berdapak tidak langsung terhadap keterampilan bermain
tenis antara lain: Fleksibilitas Togok dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan
pukulan servis sebesar -0.112, backhand sebesar -0.115, forehand sebesar -0.002, dan
pukulan voli sebesar 0,139. Tinggi Badan dengan nilai koefisien regresi untuk
kertampilan pukulan servis sebesar -0.214, backhand sebesar -0.360, forehand sebesar -
0.200, dan pukulan voli sebesar -0,368.Kelincahan dengan nilai koefisien regresi untuk
kertampilan pukulan servis sebesar -0.314, backhand sebesar -0.217, forehand sebesar -
0.293, dan pukulan voli sebesar -0,417. Luas Telapak Tangan dengan nilai koefisien
regresi untuk kertampilan pukulan servis sebesar -0.473, backhand sebesar -0.493,
forehand sebesar -0.443, dan pukulan voli sebesar -0,551.
Berdasarkan hasil regression weights analisis model korelasi dengan
menggunakan bantuan program Amos 20 dari seluruh faktor kondisi fisik yang diteliti
mempunyai hubungan yang signifikan dengan keterampilan teknik dasar tenis. Faktor
Anthropometri dan kondisi fisik tersebut adalah Panjang Lengan, Luas telapak tangan,
Tinggi badan, Power otot lengan, Koordinasi mata tangan, Fleksibilitas Togok dan
Kelincahan. Secara keseluruhan factor anthropometri kondisi fisik yang paling dominan
dan mendukung dalam keterampilan teknik dasar tenis pada mahasiswa pembinaan
prestasi UNS secara berurutan adalah :
1. Koordinasi Mata Tangan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan
servis sebesar 0.539, backhandsebesar 0.662, forehand sebesar 0.793, dan pukulan
volisebesar 0,657.
2. Panjang Lengan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis
sebesar 0.541, backhandsebesar 0.662, forehand sebesar 0.353, dan pukulan
volisebesar 0,655.
3. Power Otot Lengan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis
sebesar 0.472, backhandsebesar 0.186, forehand sebesar 0.310, dan pukulan
volisebesar 0,211.
4. Fleksibilitas Togokdengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis
sebesar -0.112, backhandsebesar -0.115, forehand sebesar -0.002, dan pukulan
volisebesar 0,139.
5. Tinggi Badan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis sebesar
-0.214, backhandsebesar -0.360, forehand sebesar -0.200, dan pukulan volisebesar -
0,368.
6. Kelincahan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis sebesar -
0.314, backhandsebesar -0.217, forehand sebesar -0.293, dan pukulan volisebesar -
0,417.
7. Luas Telapak Tangan dengan nilai koefisien regresi untuk kertampilan pukulan servis
sebesar -0.473, backhandsebesar -0.493, forehand sebesar -0.443, dan pukulan
volisebesar -0,551.
Kemudian dari kesimpulan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dan
gambaran bahwa dari keseluruhan faktor anthropomeri yang paling dominan dan
menentukan dalam keterampilan bermain tenis adalah Panjang Lengan dengan nilai
korelasi yaitu servis sebesar 0.541, backhand sebesar 0.662, forehand sebesar 0.353 dan
voli sebesar 0.655, sedangkan kondisi fisik yang diteliti yang paling dominan dan
menentukan dalam keterampilan bermain tenis adalah Koordinasi Mata Tangan dengan
nilai korelasi yaitu sebesar untuk kertampilan pukulan servis sebesar 0.539, backhand
sebesar 0.662, forehand sebesar 0.793, dan pukulan voli sebesar 0,657.