31
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi dan misi yang berbunyi : VISI ‘’UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM IPTEK, SETIA TERHADAP FIRMAN’’ MISI 1. Menumbuhkembangkan potensi Peserta Didik dibidang akademik, olahraga, dan seni. 2. Membudayakan hidup disiplin, bekerja keras, dan berjiwa kasih. 3. Tanggap terhadap segala perubahan dalam bidang pendidikan dan iptek, serta kewirausahaan 4. Mewujudkan prestasi Peserta Didik dalam persaingan global. 5. Menjalin jejaring antar sekolah, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan. 6. Mencegah Peserta Didik putus sekolah. TUJUAN 1. Melaksanakan Firman Tuhan Melalui Amsal 1: 7 Takut akan Tuhan adalah permulaan segala ilmu. 2. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan memanfaatkan program literasi. 3. Mewujudkan mapel bahasa Inggris sebagai program unggulan dan promosi. 4. Mewujudkan olah raga basket sebagai olahraga unggulan tingkat Kota, Regional dan Nasional. 5. Mewujudkan dance, cheerleader, seni music dan vocal sebagai kegiatan unggulan tingkat Kota, Regional dan Nasional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16499/4/T1_152014017_BAB IV...Mewujudkan mapel bahasa ... 1. Gedung Sekolah dengan AC

  • Upload
    phamdat

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60

Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi dan misi

yang berbunyi :

VISI

‘’UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM IPTEK, SETIA

TERHADAP FIRMAN’’

MISI

1. Menumbuhkembangkan potensi Peserta Didik dibidang akademik,

olahraga, dan seni.

2. Membudayakan hidup disiplin, bekerja keras, dan berjiwa kasih.

3. Tanggap terhadap segala perubahan dalam bidang pendidikan dan iptek,

serta kewirausahaan

4. Mewujudkan prestasi Peserta Didik dalam persaingan global.

5. Menjalin jejaring antar sekolah, perguruan tinggi dan lembaga

pendidikan.

6. Mencegah Peserta Didik putus sekolah.

TUJUAN

1. Melaksanakan Firman Tuhan Melalui Amsal 1: 7 Takut akan Tuhan adalah

permulaan segala ilmu.

2. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan memanfaatkan program literasi.

3. Mewujudkan mapel bahasa Inggris sebagai program unggulan dan promosi.

4. Mewujudkan olah raga basket sebagai olahraga unggulan tingkat Kota, Regional

dan Nasional.

5. Mewujudkan dance, cheerleader, seni music dan vocal sebagai kegiatan

unggulan tingkat Kota, Regional dan Nasional.

37

6. Menggali dan mengembangkan potensi dan prestasi akademik dan non

akademik bagi peserta didik.

7. Melatih peserta didik berjiwa social dan peduli lingkungan.

8. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan iptek.

9. Melalui program BOS mencegah peserta didik putus sekolah.

10. Mengedepankan (4 S) dalam pelayanan yaitu : senyum, salam, sapa, dan santun

FASILITAS

1. Gedung Sekolah dengan AC Setiap Kelas

2. Gedung Olah Raga (In Door)

3. Locker Siswa

4. Perpustakaan dengan Koleksi Buku Lengkap

5. Laboratorium Kimia, Biologi, Fisika, Bahasa, Koperasi, Ruang Sanggar Seni

dan Gamelan

6. Ruang internet AC dengan LCD Monitor

7. Media Pembelajaran (LCD Projector Tiap Kelas)

8. Hotspot Area

9. Teater Terbuka untuk Apresiasi Seni

10. Ruang Band Kedap Suara

11. Kafetaria Sekolah

12. Bank Sekolah

13. Foto Copy

14. Prasarana penunjang di UKSW dapat juga dimanfaatkan : Perpustakaan

Universitas, Laboratorium IPA, Poliklinik, Bank, ATM, Pusat bimbingan,

Campus Ministry, Kafetaria, Balairung Universitas, Kantor Pos dll

38

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus

terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan hasil

refleksi.

1. Deskripsi Prasiklus/Kondisi Awal.

1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Sejarah masih rendah.

2. Siswa kurang aktif dan terkesan pasif dalam mengikuti pembelajaran

Sejarah

3. Sebagian besar siswa kurang tertarik untuk memperhatikan penjelasan

guru

4. Keterampilan berpikir siswa kurang

5. Siswa kurang berani/canggung untuk mengungkapkan pendapat

didepan kelas

6. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut dapat diuraikan pada hasil

pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data awal yang

akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan

kemampuan siswa dalam memahami materi mata pelajaran Sejarah.

Dari hasil pengamatan dan hasil ulangan harian dapat dijabarkan dalam

beberapa tabel dan deskripsi.

39

Tabel 1. Hasil Prasiklus Ulangan Tengah Semester I Kelas X IPS II

Sumber : SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan

KKM = 70

1 Aditya Cahya Kumala 68 BELUM TUNTAS

2 Ananda Harits Kurniawan 49 BELUM TUNTAS

3 Aryo Putro Legowo 64 BELUM TUNTAS

4 Danu Kristian 71 TUNTAS

5 Devana Oktavia Nugroho 73 TUNTAS

6 Dewi Yuliani Koba Dapa Y. 78 TUNTAS

7 Diva Danita Maharani 69 BELUM TUNTAS

8 Kezia Stella Innation 76 TUNTAS

9 Lindan Prastyan Sinu 77 TUNTAS

10 Mario Valentino Wibo 64 BELUM TUNTAS

11 Melia Julietta 70 TUNTAS

12 Michael Antonius Hartono 71 TUNTAS

13 Otnil Gobai 56 BELUM TUNTAS

14 Putra Dwi Antomi 58 BELUM TUNTAS

15 Praditya Galih Pratama 64 BELUM TUNTAS

16 Rafles Syahputra 59 BELUM TUNTAS

17 Samuella Robertha Carla S. 82 TUNTAS

18 Selpi Nawipa 56 BELUM TUNTAS

19 Shella Oktavia Sari 73 TUNTAS

20 Tessalonika Kusuma Dewi 72 TUNTAS

21 Tirza Christina Santoso 68 BELUM TUNTAS

22 Vicky Yudistira 67 BELUM TUNTAS

23 Widya Andaso 74 TUNTAS

24 Zefanya Elizabeth Kurniawan 84 TUNTAS

25 Zefanya T. D. Chiang 73 TUNTAS

JUMLAH 1716

TERTINGGI 84

TERENDAH 49

RATA-RATA 68

40

Kondisi awal ini belum menggunakan model pembelajaran Picture And Picture,

yang menyebabkan kemampuan siswa dalam memahami dan mempelajari mata

pelajaran Sejarah kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat diperoleh data bahwa

siswa yang sudah tuntas sesuai KKM (70) pada Ulangan Tengah Semester Ganjil

tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 13 siswa, sedangkan yang belum tuntas 12

siswa dari 25 siswa kelas X IPS 2. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal Kelas X IPS 2

SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

No Aspek Nilai

1 Rata-rata Klasikal 68

2 Nilai Terendah 49

3 Nilai tertinggi 84

4 Presentase Ketuntasan 52%

Daftar pada tabel 2 diatas akan lebih jelas dengan grafik 1 sebagai berikut:

Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Klasikal

41

Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata

pelajaran Sejarah dengan nilai rata-rata klasikal 68, nilai terendah yang diperoleh

siswa 49, sedangkan nilai tertinggi 84, dan ketuntasan klasikal 52%. Berdasarkan

grafik 1, kondisi awal siswa kelas X IPS 2 masih rendah dari indikator pencapaian

yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian keberhasilan yang diharapkan

adalah nilai rata-rata klasikal sudah mencapai tujuh puluh enam (76) dan minimal

96% dari jumlah keseluruhan siswa kelas X IPS 2 mencapai nilai hasil belajar tuntas

(KKM = 70)

2. Hasil Siklus I

1.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan Tindakan Pembelajaran siklus 1 dikembangkan

berdasarkan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

seberapa kemampuan siswa telah memahami materi yang akan diajarkan.

Pada perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara

lain:

a. Menyusun RPP siklus 1 yang digunakan sebagai petunjuk dan pegangan

guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan

terarah.

b. Menyiapkan buku paket

c. Menyusun lembar kerja siswa

d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi

e. Menyusun soal-soal post test

f. Membagi siswa dalam 6 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan

kelas.

1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari

Jumat, 3 November 2017 jam 11.35-13.30 WIB. Dalam pelaksanaan

tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran pada BAB I dengan materi

pokok Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia.

42

Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture

and Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi

dengan jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 6

kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Guru

memberikan siswa puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar

yang utuh sesuai dengan materi pembelajaran dan didiskusikan bersama

teman sekelompok.

Kemudian guru mengkondisikan setiap kelompok dan setiap

kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

dan guru meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok.

Begitu seterusnya sampai guru menemukan salah satu diantaranya

kelompok dengan hasil analisa yang terbaik dan mendapat reward dari guru.

Setelah selesai, peserta didik ditanya apakah sudah memahami materi

tersebut. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil

pembelajaran yang diperoleh pada pertemuan tersebut. Di akhir kegiatan

pembelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan post test yang

diberikan oleh guru dengan materi yang telah dibahas.

43

Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I

No Nama Peserta Didik Nilai

Prasiklus

Nilai

Siklus 1

KETERANGAN Keterangan

KKM = 70

1 Aditya Cahya Kumala 68 70 MENINGKAT TUNTAS

2 Ananda Harits K. 49 55 MENINGKAT BELUM TUNTAS

3 Aryo Putro Legowo 64 60 MENURUN BELUM TUNTAS

4 Danu Kristian 71 70 MENURUN TUNTAS

5 Devana Oktavia N. 73 80 MENINGKAT TUNTAS

6 Dewi Yuliani Koba D. 78 80 MENINGKAT TUNTAS

7 Diva Danita Maharani 69 70 MENINGKAT TUNTAS

8 Kezia Stella Innation 76 75 MENURUN TUNTAS

9 Lindan Prastyan Sinu 77 75 MENURUN TUNTAS

10 Mario Valentino Wibo 64 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS

11 Melia Julietta 70 75 MENINGKAT TUNTAS

12 Michael Antonius H. 71 85 MENINGKAT TUNTAS

13 Otnil Gobai 56 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS

14 Putra Dwi Antomi 58 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS

15 Praditya Galih Pratama 64 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS

16 Rafles Syahputra 59 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS

17 Samuella Robertha C. 82 85 MENINGKAT TUNTAS

18 Selpi Nawipa 56 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS

19 Shella Oktavia Sari 73 75 MENINGKAT TUNTAS

20 Tessalonika Kusuma D. 72 75 MENINGKAT TUNTAS

21 Tirza Christina Santoso 68 70 MENINGKAT TUNTAS

22 Vicky Yudistira 67 75 MENINGKAT TUNTAS

23 Widya Andaso 74 75 MENINGKAT TUNTAS

24 Zefanya Elizabeth K. 84 85 MENINGKAT TUNTAS

25 Zefanya T. D. Chiang 73 75 MENINGKAT TUNTAS

JUMLAH 1716 1785

TERTINGGI 84 85

TERENDAH 49 55

RATA-RATA 68 71

44

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi pokok BAB I Indonesia

Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia terlihat bahwa siswa

mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

Hal ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih

terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) maka peneliti

masih melanjutkan ke siklus II.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I

No Aspek Nilai Peningkatan

Prasiklus Siklus 1

1 Rata-rata klasikal 68 71 3

2 Nilai terendah 49 55 6

3 Nilai tertinggi 84 85 1

4 Presentase ketuntasan 52% 68% 16%

Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi pokok BAB I

Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia, sudah

menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil belajar pada siklus I

sudah menunjukkan adanya peningkatan dalam hasil belajar. Pada Prasiklus nilai

rata-rata kalsikal 68 mengalami peningkatan rata-rata klasikal pada siklus I yaitu

menjadi 71. Presentase ketuntasan pada Prasiklus hanya 52% dan pada siklus I naik

menjadi 68% dengan peningkatan 16%.

45

Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I

Perolehan nilai Prasiklus yang ditunjukkan pada grafik 2, untuk rata-rata klasikal

adalah 68 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus I adalah 71. Nilai terendah pada

prasiklus adalah 49 naik menjadi 55 pada siklus I. Nilai tertinggi pada Prasiklus 84

dan pada siklus I naik menjadi 85 serta ketuntasan klasikal pada Prasiklus 52% dan

pada Siklus I 68%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal maka hasil belajar siswa

X IPS 2 mengalami peningkatan yang lebih baik pada siklus I.

Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan

mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi: lembar pengamatan kegiatan

siswa (aktivitas siswa) dan lembar pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan

model pembelajaran Picture and Picture hasil observasi kegiatan siswa dalam

proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Rata-rata Klasikal Nilai terendah Nilai Tertinggi Presentase Ketuntasan

46

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Baik

Sekali

Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan dalam pembelajaran 3

2 Memperhatikan penjelasan guru 3

3 Mengerjakan tugas yang

diberikan guru

3

4 Memahami tugas masing-masing 3

5 Berpartisipasi dalam

pembelajaran

3

6 Apabila mengalami kesulitan,

berinisiatif menanyakan kepada

guru atau teman lain

4

7 Kelancaran pada saat presentasi 3

Rata-rata 0,54 2,54

Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dapat digambarkan sebagai

berikut: keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik, siswa baik dalam

memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dengan baik, siswa dengan baik dapat memahami tugas masing-masing,

siswa baik dalam berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa mampu mempresentasikan

materi dengan baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang merasa malu

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, sehingga diperoleh nilai rata-rata

pada siklus I sebesar 3. Namun masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan

berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain dengan sangat baik mendapat

nilai kriteria sangat baik dengan nilai rata-rata 4.

47

Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang

A. Pendahuluan

1 Apersepsi 3

2 Menyampaikan tujuan yang

akan dicapai

3

3 Menjelaskan materi 3

4 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

Picture And Picture?

3

B. Kegiatan Inti

5 Membagi siswa dalam

kelompok

4

6 Mengawasi jalannya

permainan

4

7 Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam permainan

3

8 Memberi bantuan kepada

siswa yang mengalami

kesulitan

3

9 Memberi penghargaan

terhadap keberhasilan siswa

4

C. Kegiatan Penutup

10 Menyimpulkan materi

pelajaran dengan

melibatkan siswa

3

11 Memberikan tes 4

12 Menutup pelajaran 3

Rata-rata 1,33 2

48

Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam

membagi siswa dalam kelompok, mengawasi jalannya permainan, memberi

penghargaan terhadap keberhasilan siswa dan juga memberikan tes sudah

melakukan dengan sangat baik dengan nilai rata-rata 1,33. Namun guru masih

kurang dalam melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan yang akan dicapai,

menjelaskan materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Picture and

Picture, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam permainan, memberi bantuan

kepada siswa yang mengalami kesulitan, menyimpulkan materi pelajaran dengan

melibatkan siswa, dan menutup pelajaran sudah baik dengan nilai rata-rata 2.

Diakhir proses belajar mengajar, guru membagikan lembar angket untuk

mengetahui respon siswa terhadap pelajaran Sejarah dengan menggunakan model

Picture and Picture. Hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran

Picture and Picture pada siklus I dipaparkan dalam tabel 7 berikut:

49

Tabel 7. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

No Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak

1 Apakah guru kalian

menjelaskan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran Picture

And Picture?

100%

2 Apakah pembelajaran Picture

And Picture menyenangkan?

100%

3 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture membuat

kamu mudah memahami pelajaran?

90% 10%

4 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture mendorong

kamu lebih kreatif?

100%

5 Apakah kamu mengalami kesulitan

dalam pembelajaran Picture And

Picture?

5% 95%

6 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture kamu lebih

semangat mengikuti pelajaran?

100%

7 Apakah pembelajaran Picture

And Picture memberikan

pengalaman baru dalam

pembelajaran?

100%

8 Apakah pembelajaran Picture And

Picture baik jika dilakukan lagi?

100%

50

Hasil angket respon siswa terhadap penerapan model Picture and Picture setelah

kegiatan belajar mengajar pada siklus I, terdapat 100% siswa merasa senang, 10%

siswa tidak memahami pelajaran, dan 5% siswa merasa kesulitan belajar. Pada

siklus I ini terdapat peningkatan dalam kemampuan belajar siswa, namun peneliti

belum merasa berhasil karena nilai rata-rata klasikal belum mencapai indikator

kerja (>90). Selain itu, belum semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran,

dan masih terdapat siswa yang merasa kesulitan belajar dengan model Picture and

Picture, hal itu ditunjukan dengan ada beberapa siswa yang kesulitan menemukan

kelompok dengan mencocokkan permen sebagai undiannya saat permainan Picture

and Picture berlangsung sehingga harus dibantu oleh guru. Oleh karena itu, peneliti

perlu melaksanakan siklus II dengan memperbaiki strategi pembelajaran dengan

lebih memanfaatkan pembelajaran inovatif Picture and Picture yang telah

diterapkan pada siklus I.

9 Apakah pembelajaran Picture And

Picture membosankan?

100%

10 Apakah pembelajaran Picture

And Picture telah dilakukan

sebelumnya?

100%

Rata-rata 69,5% 30,5%

51

3. Hasil Siklus II

1.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan pada uraian siklus I, maka perencanaan pembelajaran pada

siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan antara lain :

a. menyusun RPP kembali pada siklus II sebagai pegangan guru dalam

mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif.

b. menyusun soal-soal test

c. menyiapkan angket untuk siswa

d. menyusun lembar kerja siswa

e. menyiapkan lembar observasi

f. membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan

kelas.

g. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif dari siklus I

1.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari

Jumat, 10 November 2017 jam 11.35-13.30 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan

ini guru melaksanakan pembelajaran pada BAB I dengan materi pokok

Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia.

Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture and

Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi dengan

jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok

dengan setiap kelompok beranggotakan 5 orang. Guru memberikan siswa

puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar yang utuh sesuai

dengan materi pembelajaran dan didiskusikan bersama teman sekelompok.

Kemudian guru mengkondisikan setiap kelompok dan setiap kelompok

secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan guru

meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok. Begitu

seterusnya sampai guru menemukan salah satu diantaranya kelompok dengan

hasil analisa yang terbaik dan mendapat reward dari guru. Setelah selesai,

peserta didik ditanya apakah sudah memahami materi tersebut. Siswa dengan

52

bimbingan guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran yang diperoleh pada

pertemuan tersebut. Di akhir kegiatan pembelajaran guru meminta siswa untuk

mengerjakan post test yang diberikan oleh guru dengan materi yang telah

dibahas.

53

Tabel 8. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II

No Nama Peserta Didik Nilai

Prasiklus

Nilai

Siklus 1

Nilai

Siklus II

KETERANGAN Keterangan

KKM = 70

1 Aditya Cahya Kumala 68 70 75 MENINGKAT TUNTAS

2 Ananda Harits K. 49 55 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS

3 Aryo Putro Legowo 64 60 75 MENINGKAT TUNTAS

4 Danu Kristian 71 70 70 TETAP TUNTAS

5 Devana Oktavia N. 73 80 85 MENINGKAT TUNTAS

6 Dewi Yuliani Koba D. 78 80 90 MENINGKAT TUNTAS

7 Diva Danita Maharani 69 70 80 MENINGKAT TUNTAS

8 Kezia Stella Innation 76 75 80 MENINGKAT TUNTAS

9 Lindan Prastyan Sinu 77 75 75 TETAP TUNTAS

10 Mario Valentino Wibo 64 65 70 MENINGKAT TUNTAS

11 Melia Julietta 70 75 85 MENINGKAT TUNTAS

12 Michael Antonius H. 71 85 85 MENINGKAT TUNTAS

13 Otnil Gobai 56 60 70 MENINGKAT TUNTAS

14 Putra Dwi Antomi 58 65 75 MENINGKAT TUNTAS

15 Praditya Galih Pratama 64 65 75 MENINGKAT TUNTAS

16 Rafles Syahputra 59 60 75 MENINGKAT TUNTAS

17 Samuella Robertha C. 82 85 80 MENURUN TUNTAS

18 Selpi Nawipa 56 60 70 MENINGKAT TUNTAS

19 Shella Oktavia Sari 73 75 75 TETAP TUNTAS

20 Tessalonika Kusuma D. 72 75 80 MENINGKAT TUNTAS

21 Tirza Christina Santoso 68 70 80 MENINGKAT TUNTAS

22 Vicky Yudistira 67 75 70 MENURUN TUNTAS

23 Widya Andaso 74 75 70 MENURUN TUNTAS

24 Zefanya Elizabeth K. 84 85 85 TETAP TUNTAS

25 Zefanya T. D. Chiang 73 75 75 TETAP TUNTAS

JUMLAH 1716 1785 1910

TERTINGGI 84 85 90

TERENDAH 49 55 60

RATA-RATA 68 71 76

54

Tabel 9. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

No Aspek Nilai Peningkatan

Siklus I Siklus II

1 Rata-Rata Klasikal 71 76 5

2 Nilai Terendah 55 60 5

3 Nilai Tertinggi 85 90 5

4 Persentase Ketuntasan 68% 96% 28%

Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai terendah 60, nilai

tertinggi 90 dan rata-rata klasikal 76. Terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus

II mengalami peningkatan. Siklus I rata-rata klasikalnya 71 meningkat menjadi 76

pada siklus II. Nilai terendah pada siklus 1 55 meningkat menjadi 60 pada siklus II.

Begitu juga dengan nilai tertinggi 85 menjadi 90 dan persentase ketuntasan 68%

menjadi 96%. Dari 25 siswa di kelas X IPS 2 ada 1 siswa yang belum mencapai

kriteria ketuntasan minimum (KKM=70). Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan

grafik 3 dibawah ini :

55

Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

Perolehan nilai siklus I yang ditunjukkan pada grafik 3, untuk rata-rata

klasikal adalah 71 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-

rata klasikal 76. Nilai terendah dari siklus I hanya 55 menjadi 60 pada siklus II

sedangkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 85 dan siklus II adalah 90.

Persentase ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I

hanya 68% dan siklus II menjadi 96%.

Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus II dapat

dilihat pada tabel 10 berikut:

0

20

40

60

80

100

120

Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi Persentase Ketuntasan

56

Tabel 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Baik

Sekali

Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan dalam pembelajaran 4

2 Memperhatikan penjelasan guru 4

3 Mengerjakan tugas yang

diberikan guru

4

4 Memahami tugas masing-masing 4

5 Berpartisipasi dalam

pembelajaran

4

6 Apabila mengalami kesulitan,

berinisiatif menanyakan kepada

guru atau teman lain

3

7 Kelancaran pada saat presentasi 3

Rata-rata 2,81 0,81

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa bahwa siswa

semakin aktif dalam pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan

tugas yang diberikan guru, memahami tugas masing-masing, berpartisipasi dalam

pembelajaran dengan sangat baik sehingga mampu memperoleh nilai rata-rata 4

serta apabila siswa mengalami kesulitan saat pembelajaran siswa bertanya pada

guru dengan cukup baik meskipun sebagian siswa masih canggung, serta

kelancaran dalam presentasi didepan kelas masih belum kondusif karena siswa

saling berebut untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas maka hanya

mampu mendapat nilai rata-rata 3. Perbandingan nilai kegiatan siswa antara siklus

I dengan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

57

Tabel 11. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

1 Baik Sekali 0,54 2,81

2 Baik 2,54 0,81

3 Cukup 0 0

4 Kurang 0 0

Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model Picture and

Picture, memperoleh nilai rata-rata 2,54 dengan kategori baik, 0,54 dengan

kategori sangat baik pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi sangat

baik dengan memperoleh nilai rata-rata 2,81 dan nilai rata-rata 0,81 dengan

kategori baik. Pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II dilaksanakan

oleh observer dengan mencatat semua kegiatan guru pada lembar observasi yang

sudah disediakan. Hasil obeservasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar

selama siklus II dapat dilihat pada tabel 12 berikut:

58

Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang

A. Pendahuluan

1 Apersepsi 4

2 Menyampaikan tujuan yang

akan dicapai

3

3 Menjelaskan materi 3

4 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

Picture And Picture?

4

B. Kegiatan Inti

5 Membagi siswa dalam

kelompok

4

6 Mengawasi jalannya

permainan

4

7 Menumbuhkan partisipasi

aktif siswa dalam permainan

4

8 Memberi bantuan kepada

siswa yang mengalami

kesulitan

3

9 Memberi penghargaan

terhadap keberhasilan siswa

4

C. Kegiatan Penutup

10 Menyimpulkan materi

pelajaran dengan

melibatkan siswa

3

11 Memberikan tes 4

12 Menutup pelajaran 3

Rata-rata 2,33 1,25

59

Pada siklus II ini guru telah mengalami peningkatan dalam mengelola dan

mengatur kondisi dalam kelas. Diantaranya, guru dapat berinteraksi dengan siswa

sehingga mampu memberikan motivasi untuk menumbuhkan partisipasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan memperoleh nilai dengan

rata-rata 4. Guru juga sudah mampu mengatur waktu serta strategi dalam

pembelajaran sehingga proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif

dan menyenangkan. Nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I dan siklus II dapat

dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel 13. Rata-rata Nilai Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

1 Baik Sekali 1,33 2,33

2 Baik 2 1,25

3 Cukup 0 0

4 Kurang 0 0

Rata-rata nilai kegiatan guru pada siklus I untuk kriteria sangat baik sebesar

1,33 dan nilai rata-rata 2 dengan kategori baik meningkat pada siklus II dengan

rata-rata nilai 2,33 dengan kategori sangat baik dan rata-rata nilai 1,25 dengan

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran

mengalami peningkatan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and

Picture pada siklus II dengan nilai rata-rata sangat baik.

Pada siklus II ini juga dibagikan angket kepada siswa yang bertujuan untuk

mengetahui tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah

dengan model pembelajaran Picture and Picture yang telah berinovasi. Hasil

angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran model Picture and

Picture pada siklus II yang telah diperbaiki. Berikut pada tabel 14 dibawah ini :

60

Tabel 14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

No Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak

1 Apakah guru kalian

menjelaskan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran Picture

And Picture?

100%

2 Apakah pembelajaran Picture

And Picture menyenangkan?

100%

3 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture membuat

kamu mudah memahami pelajaran?

95% 5%

4 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture mendorong

kamu lebih kreatif?

100%

5 Apakah kamu mengalami kesulitan

dalam pembelajaran Picture And

Picture?

2% 98%

6 Apakah dengan pembelajaran

Picture And Picture kamu lebih

semangat mengikuti pelajaran?

100%

7 Apakah pembelajaran Picture

And Picture memberikan

pengalaman baru dalam

pembelajaran?

100%

8 Apakah pembelajaran Picture And

Picture baik jika dilakukan lagi?

100%

61

Hasil angket respon siswa pada siklus II mengalami peningkatan, diperoleh

hasil 100% bahwa model pembelajaran Picture and Picture dapat mendorong

siswa lebih semangat dalam pembelajaran, juga terdapat 5% siswa yang

mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran serta hanya 2% yang masih

merasa kesulitan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Rata-rata nilai

angket respon siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

9 Apakah pembelajaran Picture And

Picture membosankan?

100%

10 Apakah pembelajaran Picture

And Picture telah dilakukan

sebelumnya?

100%

Rata-rata 79,7% 20,3%

62

Tabel 15. Rata-Rata Angket Respon Siswa Siklus I dan Siklus II

No Tanggapan Siklus I Siklus II

1 Ya 69,5% 79,7%

2 Tidak 30,5% 20,3%

Pada siklus I, rata-rata nilai yang diperoleh untuk angket respon siswa yang

merasa senang, mudah memahami materi pembelajaran dan tidak merasa

kesulitan dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture sebesar

69,5%. Hasil tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,7% pada siklus II. Untuk

siswa yang mengalami kesulitan memahami materi dan merasa kesulitan pada saat

pembelajaran dilaksanakan dengan model Picture and Picture pada siklus I 30,5%

menurun menjadi 20,3% pada siklus II. Berdasarkan beberapa hasil yang telah

diperoleh hingga pada siklus II, maka peneliti tidak melanjutkan untuk siklus

berikutnya.

63

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rata-Rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan melalui penerapan model

pembelajaran Picture and Picture. Hasilnya dapat ditunjukkan dengan

nilai yang sudah diperoleh siswa setelah mengerjakan soal-soal tes yang

sudah disediakan oleh guru peneliti. Nilai dari tiap siklus dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 16. Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Nilai

No Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II

1 Rata-rata Klasikal 68 71 76

2 Nilai Terendah 49 55 60

3 Nilai Tertinggi 84 85 90

Pada tabel diatas akan lebih jelas jika dengan grafik 4 di bawah ini

Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi

64

Pada grafik 4, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal

pada prasiklus dan siklus I yaitu 68 menjadi 71 dengan persentase naik 3 angka.

Nilai rata-rata klasikal pada siklus I ke siklus II yaitu dari 71 menjadi 76 dengan

persentase naik 5 angka. Nilai terendah pada prasiklus 49 dan siklus I yaitu 55

dengan persentase naik 6 angka. Nilai terendah pada siklus I ke siklus II yaitu 55

menjadi 60 dengan persentase naik 5 angka. Nilai tertinggi prasiklus ke siklus I

naik 1 angka dari 84 ke 85, dan nilai tertinggi siklus I ke siklus II yaitu 85 ke 90

dengan persentase naik 5 angka. Ketuntasan klasikal kelas X IPS 2 tiap siklus

mengalami peningkatan.

Persentase ketuntasan klasikal siswa pada mata pelajaran Sejarah dapat

dilihat pada tabel 17 berikut:

Tabel 17. Persentase Ketuntasan Klasikal

No.

Tahap Perbaikan

Persentase

Belum Tuntas Tuntas

1. Prasiklus 48% 52%

2. Siklus I 32% 68%

3. Siklus II 4% 96%

Dari tabel 17. Diatas akan lebih jelas dengan grafik 5 di bawah ini:

65

Grafik 5. Persentase Ketuntasan Klasikal

Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal pada prasiklus sebesar 52%

menjadi 68% pada siklus I dan siklus II yaitu 96%. Hal ini menunjukkan bahwa

penerapan pembelajaran dengan model Picture and Picture pada kegiatan belajar

mengajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata

pelajaran Sejarah di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga.

2. Kelebihan dan Kekurangan Model pembelajaran Picture and Picture

Setelah siklus I dan siklus II sudah terlaksana, maka peneliti menemukan

beberapa kendala dari model pembelajaran Picture and Picture, yaitu:

1. Kelebihan :

a. Siswa menjadi lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

model Picture and Picture karena ada unsur permainan.

b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat di depan kelas

c. Melatih siswa agar dapat berpikir logis dan sistematis

d. Menumbuhkan sikap sosial dan saling bekerja sama pada siswa dengan

mengerjakan tugas secara berkelompok

e. Mampu meningkatkan persentase hasil belajar siswa mencapai 96%.

0

20

40

60

80

100

120

Belum Tuntas Tuntas

66

2. Kekurangan :

a. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan menemukan kelompok

dengan cara undian permen.

b. Apabila guru masih kurang tegas dalam memberi arahan pada siswa maka

akan timbul kekacauan dikelas atau suasana kelas menjadi tidak kondusif.

c. Cukup menyita banyak waktu serta membutuhkan biaya yang tidak

sedikit.

d. Beberapa siswa masih cenderung pasif serta sulit diatur untuk saling

berkelompok dan berdiskusi dengan teman kelompoknya.

3. Kendala yang ditemukan

Pada siklus I kendala yang dihadapi ialah pada pembagian kelompok, karena

siswa mengalami kesulitan saat harus mencari kelompoknya yang sesuai

dengan warna undian permen yang didapat. Pada waktu yang sama, siswa

masih malu untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas sedangkan

pada siklus II siswa masih sulit diatur untuk antri mempresentasikan sesuai

urutan kelompok didepan kelas karena ingin berebut reward yang diberikan

oleh guru. Alhasil, suasana kelas menjadi ramai dan kurang kondusif.