Upload
phamdat
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60
Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi dan misi
yang berbunyi :
VISI
‘’UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM IPTEK, SETIA
TERHADAP FIRMAN’’
MISI
1. Menumbuhkembangkan potensi Peserta Didik dibidang akademik,
olahraga, dan seni.
2. Membudayakan hidup disiplin, bekerja keras, dan berjiwa kasih.
3. Tanggap terhadap segala perubahan dalam bidang pendidikan dan iptek,
serta kewirausahaan
4. Mewujudkan prestasi Peserta Didik dalam persaingan global.
5. Menjalin jejaring antar sekolah, perguruan tinggi dan lembaga
pendidikan.
6. Mencegah Peserta Didik putus sekolah.
TUJUAN
1. Melaksanakan Firman Tuhan Melalui Amsal 1: 7 Takut akan Tuhan adalah
permulaan segala ilmu.
2. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan memanfaatkan program literasi.
3. Mewujudkan mapel bahasa Inggris sebagai program unggulan dan promosi.
4. Mewujudkan olah raga basket sebagai olahraga unggulan tingkat Kota, Regional
dan Nasional.
5. Mewujudkan dance, cheerleader, seni music dan vocal sebagai kegiatan
unggulan tingkat Kota, Regional dan Nasional.
37
6. Menggali dan mengembangkan potensi dan prestasi akademik dan non
akademik bagi peserta didik.
7. Melatih peserta didik berjiwa social dan peduli lingkungan.
8. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan iptek.
9. Melalui program BOS mencegah peserta didik putus sekolah.
10. Mengedepankan (4 S) dalam pelayanan yaitu : senyum, salam, sapa, dan santun
FASILITAS
1. Gedung Sekolah dengan AC Setiap Kelas
2. Gedung Olah Raga (In Door)
3. Locker Siswa
4. Perpustakaan dengan Koleksi Buku Lengkap
5. Laboratorium Kimia, Biologi, Fisika, Bahasa, Koperasi, Ruang Sanggar Seni
dan Gamelan
6. Ruang internet AC dengan LCD Monitor
7. Media Pembelajaran (LCD Projector Tiap Kelas)
8. Hotspot Area
9. Teater Terbuka untuk Apresiasi Seni
10. Ruang Band Kedap Suara
11. Kafetaria Sekolah
12. Bank Sekolah
13. Foto Copy
14. Prasarana penunjang di UKSW dapat juga dimanfaatkan : Perpustakaan
Universitas, Laboratorium IPA, Poliklinik, Bank, ATM, Pusat bimbingan,
Campus Ministry, Kafetaria, Balairung Universitas, Kantor Pos dll
38
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan hasil
refleksi.
1. Deskripsi Prasiklus/Kondisi Awal.
1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Sejarah masih rendah.
2. Siswa kurang aktif dan terkesan pasif dalam mengikuti pembelajaran
Sejarah
3. Sebagian besar siswa kurang tertarik untuk memperhatikan penjelasan
guru
4. Keterampilan berpikir siswa kurang
5. Siswa kurang berani/canggung untuk mengungkapkan pendapat
didepan kelas
6. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut dapat diuraikan pada hasil
pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data awal yang
akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan
kemampuan siswa dalam memahami materi mata pelajaran Sejarah.
Dari hasil pengamatan dan hasil ulangan harian dapat dijabarkan dalam
beberapa tabel dan deskripsi.
39
Tabel 1. Hasil Prasiklus Ulangan Tengah Semester I Kelas X IPS II
Sumber : SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
KKM = 70
1 Aditya Cahya Kumala 68 BELUM TUNTAS
2 Ananda Harits Kurniawan 49 BELUM TUNTAS
3 Aryo Putro Legowo 64 BELUM TUNTAS
4 Danu Kristian 71 TUNTAS
5 Devana Oktavia Nugroho 73 TUNTAS
6 Dewi Yuliani Koba Dapa Y. 78 TUNTAS
7 Diva Danita Maharani 69 BELUM TUNTAS
8 Kezia Stella Innation 76 TUNTAS
9 Lindan Prastyan Sinu 77 TUNTAS
10 Mario Valentino Wibo 64 BELUM TUNTAS
11 Melia Julietta 70 TUNTAS
12 Michael Antonius Hartono 71 TUNTAS
13 Otnil Gobai 56 BELUM TUNTAS
14 Putra Dwi Antomi 58 BELUM TUNTAS
15 Praditya Galih Pratama 64 BELUM TUNTAS
16 Rafles Syahputra 59 BELUM TUNTAS
17 Samuella Robertha Carla S. 82 TUNTAS
18 Selpi Nawipa 56 BELUM TUNTAS
19 Shella Oktavia Sari 73 TUNTAS
20 Tessalonika Kusuma Dewi 72 TUNTAS
21 Tirza Christina Santoso 68 BELUM TUNTAS
22 Vicky Yudistira 67 BELUM TUNTAS
23 Widya Andaso 74 TUNTAS
24 Zefanya Elizabeth Kurniawan 84 TUNTAS
25 Zefanya T. D. Chiang 73 TUNTAS
JUMLAH 1716
TERTINGGI 84
TERENDAH 49
RATA-RATA 68
40
Kondisi awal ini belum menggunakan model pembelajaran Picture And Picture,
yang menyebabkan kemampuan siswa dalam memahami dan mempelajari mata
pelajaran Sejarah kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat diperoleh data bahwa
siswa yang sudah tuntas sesuai KKM (70) pada Ulangan Tengah Semester Ganjil
tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 13 siswa, sedangkan yang belum tuntas 12
siswa dari 25 siswa kelas X IPS 2. Nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal Kelas X IPS 2
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No Aspek Nilai
1 Rata-rata Klasikal 68
2 Nilai Terendah 49
3 Nilai tertinggi 84
4 Presentase Ketuntasan 52%
Daftar pada tabel 2 diatas akan lebih jelas dengan grafik 1 sebagai berikut:
Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Klasikal
41
Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata
pelajaran Sejarah dengan nilai rata-rata klasikal 68, nilai terendah yang diperoleh
siswa 49, sedangkan nilai tertinggi 84, dan ketuntasan klasikal 52%. Berdasarkan
grafik 1, kondisi awal siswa kelas X IPS 2 masih rendah dari indikator pencapaian
yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian keberhasilan yang diharapkan
adalah nilai rata-rata klasikal sudah mencapai tujuh puluh enam (76) dan minimal
96% dari jumlah keseluruhan siswa kelas X IPS 2 mencapai nilai hasil belajar tuntas
(KKM = 70)
2. Hasil Siklus I
1.1 Perencanaan Tindakan
Perencanaan Tindakan Pembelajaran siklus 1 dikembangkan
berdasarkan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa kemampuan siswa telah memahami materi yang akan diajarkan.
Pada perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara
lain:
a. Menyusun RPP siklus 1 yang digunakan sebagai petunjuk dan pegangan
guru dalam mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan
terarah.
b. Menyiapkan buku paket
c. Menyusun lembar kerja siswa
d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi
e. Menyusun soal-soal post test
f. Membagi siswa dalam 6 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan
kelas.
1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari
Jumat, 3 November 2017 jam 11.35-13.30 WIB. Dalam pelaksanaan
tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran pada BAB I dengan materi
pokok Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia.
42
Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture
and Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi
dengan jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 6
kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Guru
memberikan siswa puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar
yang utuh sesuai dengan materi pembelajaran dan didiskusikan bersama
teman sekelompok.
Kemudian guru mengkondisikan setiap kelompok dan setiap
kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
dan guru meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok.
Begitu seterusnya sampai guru menemukan salah satu diantaranya
kelompok dengan hasil analisa yang terbaik dan mendapat reward dari guru.
Setelah selesai, peserta didik ditanya apakah sudah memahami materi
tersebut. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil
pembelajaran yang diperoleh pada pertemuan tersebut. Di akhir kegiatan
pembelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan post test yang
diberikan oleh guru dengan materi yang telah dibahas.
43
Tabel 3. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama Peserta Didik Nilai
Prasiklus
Nilai
Siklus 1
KETERANGAN Keterangan
KKM = 70
1 Aditya Cahya Kumala 68 70 MENINGKAT TUNTAS
2 Ananda Harits K. 49 55 MENINGKAT BELUM TUNTAS
3 Aryo Putro Legowo 64 60 MENURUN BELUM TUNTAS
4 Danu Kristian 71 70 MENURUN TUNTAS
5 Devana Oktavia N. 73 80 MENINGKAT TUNTAS
6 Dewi Yuliani Koba D. 78 80 MENINGKAT TUNTAS
7 Diva Danita Maharani 69 70 MENINGKAT TUNTAS
8 Kezia Stella Innation 76 75 MENURUN TUNTAS
9 Lindan Prastyan Sinu 77 75 MENURUN TUNTAS
10 Mario Valentino Wibo 64 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS
11 Melia Julietta 70 75 MENINGKAT TUNTAS
12 Michael Antonius H. 71 85 MENINGKAT TUNTAS
13 Otnil Gobai 56 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
14 Putra Dwi Antomi 58 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS
15 Praditya Galih Pratama 64 65 MENINGKAT BELUM TUNTAS
16 Rafles Syahputra 59 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
17 Samuella Robertha C. 82 85 MENINGKAT TUNTAS
18 Selpi Nawipa 56 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
19 Shella Oktavia Sari 73 75 MENINGKAT TUNTAS
20 Tessalonika Kusuma D. 72 75 MENINGKAT TUNTAS
21 Tirza Christina Santoso 68 70 MENINGKAT TUNTAS
22 Vicky Yudistira 67 75 MENINGKAT TUNTAS
23 Widya Andaso 74 75 MENINGKAT TUNTAS
24 Zefanya Elizabeth K. 84 85 MENINGKAT TUNTAS
25 Zefanya T. D. Chiang 73 75 MENINGKAT TUNTAS
JUMLAH 1716 1785
TERTINGGI 84 85
TERENDAH 49 55
RATA-RATA 68 71
44
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi pokok BAB I Indonesia
Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia terlihat bahwa siswa
mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.
Hal ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih
terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) maka peneliti
masih melanjutkan ke siklus II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
No Aspek Nilai Peningkatan
Prasiklus Siklus 1
1 Rata-rata klasikal 68 71 3
2 Nilai terendah 49 55 6
3 Nilai tertinggi 84 85 1
4 Presentase ketuntasan 52% 68% 16%
Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi pokok BAB I
Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia, sudah
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil belajar pada siklus I
sudah menunjukkan adanya peningkatan dalam hasil belajar. Pada Prasiklus nilai
rata-rata kalsikal 68 mengalami peningkatan rata-rata klasikal pada siklus I yaitu
menjadi 71. Presentase ketuntasan pada Prasiklus hanya 52% dan pada siklus I naik
menjadi 68% dengan peningkatan 16%.
45
Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
Perolehan nilai Prasiklus yang ditunjukkan pada grafik 2, untuk rata-rata klasikal
adalah 68 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus I adalah 71. Nilai terendah pada
prasiklus adalah 49 naik menjadi 55 pada siklus I. Nilai tertinggi pada Prasiklus 84
dan pada siklus I naik menjadi 85 serta ketuntasan klasikal pada Prasiklus 52% dan
pada Siklus I 68%. Jika dibandingkan dengan kondisi awal maka hasil belajar siswa
X IPS 2 mengalami peningkatan yang lebih baik pada siklus I.
Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan
mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi: lembar pengamatan kegiatan
siswa (aktivitas siswa) dan lembar pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan
model pembelajaran Picture and Picture hasil observasi kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Rata-rata Klasikal Nilai terendah Nilai Tertinggi Presentase Ketuntasan
46
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Baik
Sekali
Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan dalam pembelajaran 3
2 Memperhatikan penjelasan guru 3
3 Mengerjakan tugas yang
diberikan guru
3
4 Memahami tugas masing-masing 3
5 Berpartisipasi dalam
pembelajaran
3
6 Apabila mengalami kesulitan,
berinisiatif menanyakan kepada
guru atau teman lain
4
7 Kelancaran pada saat presentasi 3
Rata-rata 0,54 2,54
Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dapat digambarkan sebagai
berikut: keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik, siswa baik dalam
memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru dengan baik, siswa dengan baik dapat memahami tugas masing-masing,
siswa baik dalam berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa mampu mempresentasikan
materi dengan baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang merasa malu
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, sehingga diperoleh nilai rata-rata
pada siklus I sebesar 3. Namun masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan
berinisiatif menanyakan kepada guru atau teman lain dengan sangat baik mendapat
nilai kriteria sangat baik dengan nilai rata-rata 4.
47
Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang
A. Pendahuluan
1 Apersepsi 3
2 Menyampaikan tujuan yang
akan dicapai
3
3 Menjelaskan materi 3
4 Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
Picture And Picture?
3
B. Kegiatan Inti
5 Membagi siswa dalam
kelompok
4
6 Mengawasi jalannya
permainan
4
7 Menumbuhkan partisipasi
aktif siswa dalam permainan
3
8 Memberi bantuan kepada
siswa yang mengalami
kesulitan
3
9 Memberi penghargaan
terhadap keberhasilan siswa
4
C. Kegiatan Penutup
10 Menyimpulkan materi
pelajaran dengan
melibatkan siswa
3
11 Memberikan tes 4
12 Menutup pelajaran 3
Rata-rata 1,33 2
48
Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam
membagi siswa dalam kelompok, mengawasi jalannya permainan, memberi
penghargaan terhadap keberhasilan siswa dan juga memberikan tes sudah
melakukan dengan sangat baik dengan nilai rata-rata 1,33. Namun guru masih
kurang dalam melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan yang akan dicapai,
menjelaskan materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Picture and
Picture, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam permainan, memberi bantuan
kepada siswa yang mengalami kesulitan, menyimpulkan materi pelajaran dengan
melibatkan siswa, dan menutup pelajaran sudah baik dengan nilai rata-rata 2.
Diakhir proses belajar mengajar, guru membagikan lembar angket untuk
mengetahui respon siswa terhadap pelajaran Sejarah dengan menggunakan model
Picture and Picture. Hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran
Picture and Picture pada siklus I dipaparkan dalam tabel 7 berikut:
49
Tabel 7. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1 Apakah guru kalian
menjelaskan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran Picture
And Picture?
100%
2 Apakah pembelajaran Picture
And Picture menyenangkan?
100%
3 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture membuat
kamu mudah memahami pelajaran?
90% 10%
4 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture mendorong
kamu lebih kreatif?
100%
5 Apakah kamu mengalami kesulitan
dalam pembelajaran Picture And
Picture?
5% 95%
6 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture kamu lebih
semangat mengikuti pelajaran?
100%
7 Apakah pembelajaran Picture
And Picture memberikan
pengalaman baru dalam
pembelajaran?
100%
8 Apakah pembelajaran Picture And
Picture baik jika dilakukan lagi?
100%
50
Hasil angket respon siswa terhadap penerapan model Picture and Picture setelah
kegiatan belajar mengajar pada siklus I, terdapat 100% siswa merasa senang, 10%
siswa tidak memahami pelajaran, dan 5% siswa merasa kesulitan belajar. Pada
siklus I ini terdapat peningkatan dalam kemampuan belajar siswa, namun peneliti
belum merasa berhasil karena nilai rata-rata klasikal belum mencapai indikator
kerja (>90). Selain itu, belum semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran,
dan masih terdapat siswa yang merasa kesulitan belajar dengan model Picture and
Picture, hal itu ditunjukan dengan ada beberapa siswa yang kesulitan menemukan
kelompok dengan mencocokkan permen sebagai undiannya saat permainan Picture
and Picture berlangsung sehingga harus dibantu oleh guru. Oleh karena itu, peneliti
perlu melaksanakan siklus II dengan memperbaiki strategi pembelajaran dengan
lebih memanfaatkan pembelajaran inovatif Picture and Picture yang telah
diterapkan pada siklus I.
9 Apakah pembelajaran Picture And
Picture membosankan?
100%
10 Apakah pembelajaran Picture
And Picture telah dilakukan
sebelumnya?
100%
Rata-rata 69,5% 30,5%
51
3. Hasil Siklus II
1.1 Perencanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan pada uraian siklus I, maka perencanaan pembelajaran pada
siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan antara lain :
a. menyusun RPP kembali pada siklus II sebagai pegangan guru dalam
mengajar agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif.
b. menyusun soal-soal test
c. menyiapkan angket untuk siswa
d. menyusun lembar kerja siswa
e. menyiapkan lembar observasi
f. membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk diskusi dan presentasi didepan
kelas.
g. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif dari siklus I
1.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari
Jumat, 10 November 2017 jam 11.35-13.30 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan
ini guru melaksanakan pembelajaran pada BAB I dengan materi pokok
Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia.
Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode pembelajaran Picture and
Picture, kembudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi dengan
jumlah siswa kelas X IPS 2 ada 25 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok
dengan setiap kelompok beranggotakan 5 orang. Guru memberikan siswa
puzzle/potongan kertas untuk dirangkai menjadi gambar yang utuh sesuai
dengan materi pembelajaran dan didiskusikan bersama teman sekelompok.
Kemudian guru mengkondisikan setiap kelompok dan setiap kelompok
secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan guru
meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok. Begitu
seterusnya sampai guru menemukan salah satu diantaranya kelompok dengan
hasil analisa yang terbaik dan mendapat reward dari guru. Setelah selesai,
peserta didik ditanya apakah sudah memahami materi tersebut. Siswa dengan
52
bimbingan guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran yang diperoleh pada
pertemuan tersebut. Di akhir kegiatan pembelajaran guru meminta siswa untuk
mengerjakan post test yang diberikan oleh guru dengan materi yang telah
dibahas.
53
Tabel 8. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II
No Nama Peserta Didik Nilai
Prasiklus
Nilai
Siklus 1
Nilai
Siklus II
KETERANGAN Keterangan
KKM = 70
1 Aditya Cahya Kumala 68 70 75 MENINGKAT TUNTAS
2 Ananda Harits K. 49 55 60 MENINGKAT BELUM TUNTAS
3 Aryo Putro Legowo 64 60 75 MENINGKAT TUNTAS
4 Danu Kristian 71 70 70 TETAP TUNTAS
5 Devana Oktavia N. 73 80 85 MENINGKAT TUNTAS
6 Dewi Yuliani Koba D. 78 80 90 MENINGKAT TUNTAS
7 Diva Danita Maharani 69 70 80 MENINGKAT TUNTAS
8 Kezia Stella Innation 76 75 80 MENINGKAT TUNTAS
9 Lindan Prastyan Sinu 77 75 75 TETAP TUNTAS
10 Mario Valentino Wibo 64 65 70 MENINGKAT TUNTAS
11 Melia Julietta 70 75 85 MENINGKAT TUNTAS
12 Michael Antonius H. 71 85 85 MENINGKAT TUNTAS
13 Otnil Gobai 56 60 70 MENINGKAT TUNTAS
14 Putra Dwi Antomi 58 65 75 MENINGKAT TUNTAS
15 Praditya Galih Pratama 64 65 75 MENINGKAT TUNTAS
16 Rafles Syahputra 59 60 75 MENINGKAT TUNTAS
17 Samuella Robertha C. 82 85 80 MENURUN TUNTAS
18 Selpi Nawipa 56 60 70 MENINGKAT TUNTAS
19 Shella Oktavia Sari 73 75 75 TETAP TUNTAS
20 Tessalonika Kusuma D. 72 75 80 MENINGKAT TUNTAS
21 Tirza Christina Santoso 68 70 80 MENINGKAT TUNTAS
22 Vicky Yudistira 67 75 70 MENURUN TUNTAS
23 Widya Andaso 74 75 70 MENURUN TUNTAS
24 Zefanya Elizabeth K. 84 85 85 TETAP TUNTAS
25 Zefanya T. D. Chiang 73 75 75 TETAP TUNTAS
JUMLAH 1716 1785 1910
TERTINGGI 84 85 90
TERENDAH 49 55 60
RATA-RATA 68 71 76
54
Tabel 9. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No Aspek Nilai Peningkatan
Siklus I Siklus II
1 Rata-Rata Klasikal 71 76 5
2 Nilai Terendah 55 60 5
3 Nilai Tertinggi 85 90 5
4 Persentase Ketuntasan 68% 96% 28%
Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai terendah 60, nilai
tertinggi 90 dan rata-rata klasikal 76. Terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus
II mengalami peningkatan. Siklus I rata-rata klasikalnya 71 meningkat menjadi 76
pada siklus II. Nilai terendah pada siklus 1 55 meningkat menjadi 60 pada siklus II.
Begitu juga dengan nilai tertinggi 85 menjadi 90 dan persentase ketuntasan 68%
menjadi 96%. Dari 25 siswa di kelas X IPS 2 ada 1 siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM=70). Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan
grafik 3 dibawah ini :
55
Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
Perolehan nilai siklus I yang ditunjukkan pada grafik 3, untuk rata-rata
klasikal adalah 71 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-
rata klasikal 76. Nilai terendah dari siklus I hanya 55 menjadi 60 pada siklus II
sedangkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 85 dan siklus II adalah 90.
Persentase ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I
hanya 68% dan siklus II menjadi 96%.
Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus II dapat
dilihat pada tabel 10 berikut:
0
20
40
60
80
100
120
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi Persentase Ketuntasan
56
Tabel 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Baik
Sekali
Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan dalam pembelajaran 4
2 Memperhatikan penjelasan guru 4
3 Mengerjakan tugas yang
diberikan guru
4
4 Memahami tugas masing-masing 4
5 Berpartisipasi dalam
pembelajaran
4
6 Apabila mengalami kesulitan,
berinisiatif menanyakan kepada
guru atau teman lain
3
7 Kelancaran pada saat presentasi 3
Rata-rata 2,81 0,81
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa bahwa siswa
semakin aktif dalam pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan
tugas yang diberikan guru, memahami tugas masing-masing, berpartisipasi dalam
pembelajaran dengan sangat baik sehingga mampu memperoleh nilai rata-rata 4
serta apabila siswa mengalami kesulitan saat pembelajaran siswa bertanya pada
guru dengan cukup baik meskipun sebagian siswa masih canggung, serta
kelancaran dalam presentasi didepan kelas masih belum kondusif karena siswa
saling berebut untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas maka hanya
mampu mendapat nilai rata-rata 3. Perbandingan nilai kegiatan siswa antara siklus
I dengan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
57
Tabel 11. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1 Baik Sekali 0,54 2,81
2 Baik 2,54 0,81
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model Picture and
Picture, memperoleh nilai rata-rata 2,54 dengan kategori baik, 0,54 dengan
kategori sangat baik pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi sangat
baik dengan memperoleh nilai rata-rata 2,81 dan nilai rata-rata 0,81 dengan
kategori baik. Pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II dilaksanakan
oleh observer dengan mencatat semua kegiatan guru pada lembar observasi yang
sudah disediakan. Hasil obeservasi kegiatan guru dalam proses belajar mengajar
selama siklus II dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
58
Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Kegiatan Baik Sekali Baik Cukup Kurang
A. Pendahuluan
1 Apersepsi 4
2 Menyampaikan tujuan yang
akan dicapai
3
3 Menjelaskan materi 3
4 Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
Picture And Picture?
4
B. Kegiatan Inti
5 Membagi siswa dalam
kelompok
4
6 Mengawasi jalannya
permainan
4
7 Menumbuhkan partisipasi
aktif siswa dalam permainan
4
8 Memberi bantuan kepada
siswa yang mengalami
kesulitan
3
9 Memberi penghargaan
terhadap keberhasilan siswa
4
C. Kegiatan Penutup
10 Menyimpulkan materi
pelajaran dengan
melibatkan siswa
3
11 Memberikan tes 4
12 Menutup pelajaran 3
Rata-rata 2,33 1,25
59
Pada siklus II ini guru telah mengalami peningkatan dalam mengelola dan
mengatur kondisi dalam kelas. Diantaranya, guru dapat berinteraksi dengan siswa
sehingga mampu memberikan motivasi untuk menumbuhkan partisipasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan memperoleh nilai dengan
rata-rata 4. Guru juga sudah mampu mengatur waktu serta strategi dalam
pembelajaran sehingga proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif
dan menyenangkan. Nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Rata-rata Nilai Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
No Nilai Siklus I Siklus II
1 Baik Sekali 1,33 2,33
2 Baik 2 1,25
3 Cukup 0 0
4 Kurang 0 0
Rata-rata nilai kegiatan guru pada siklus I untuk kriteria sangat baik sebesar
1,33 dan nilai rata-rata 2 dengan kategori baik meningkat pada siklus II dengan
rata-rata nilai 2,33 dengan kategori sangat baik dan rata-rata nilai 1,25 dengan
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran
mengalami peningkatan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and
Picture pada siklus II dengan nilai rata-rata sangat baik.
Pada siklus II ini juga dibagikan angket kepada siswa yang bertujuan untuk
mengetahui tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah
dengan model pembelajaran Picture and Picture yang telah berinovasi. Hasil
angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran model Picture and
Picture pada siklus II yang telah diperbaiki. Berikut pada tabel 14 dibawah ini :
60
Tabel 14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II
No Pertanyaan Tanggapan
Ya Tidak
1 Apakah guru kalian
menjelaskan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran Picture
And Picture?
100%
2 Apakah pembelajaran Picture
And Picture menyenangkan?
100%
3 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture membuat
kamu mudah memahami pelajaran?
95% 5%
4 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture mendorong
kamu lebih kreatif?
100%
5 Apakah kamu mengalami kesulitan
dalam pembelajaran Picture And
Picture?
2% 98%
6 Apakah dengan pembelajaran
Picture And Picture kamu lebih
semangat mengikuti pelajaran?
100%
7 Apakah pembelajaran Picture
And Picture memberikan
pengalaman baru dalam
pembelajaran?
100%
8 Apakah pembelajaran Picture And
Picture baik jika dilakukan lagi?
100%
61
Hasil angket respon siswa pada siklus II mengalami peningkatan, diperoleh
hasil 100% bahwa model pembelajaran Picture and Picture dapat mendorong
siswa lebih semangat dalam pembelajaran, juga terdapat 5% siswa yang
mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran serta hanya 2% yang masih
merasa kesulitan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Rata-rata nilai
angket respon siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 15 berikut:
9 Apakah pembelajaran Picture And
Picture membosankan?
100%
10 Apakah pembelajaran Picture
And Picture telah dilakukan
sebelumnya?
100%
Rata-rata 79,7% 20,3%
62
Tabel 15. Rata-Rata Angket Respon Siswa Siklus I dan Siklus II
No Tanggapan Siklus I Siklus II
1 Ya 69,5% 79,7%
2 Tidak 30,5% 20,3%
Pada siklus I, rata-rata nilai yang diperoleh untuk angket respon siswa yang
merasa senang, mudah memahami materi pembelajaran dan tidak merasa
kesulitan dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture sebesar
69,5%. Hasil tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,7% pada siklus II. Untuk
siswa yang mengalami kesulitan memahami materi dan merasa kesulitan pada saat
pembelajaran dilaksanakan dengan model Picture and Picture pada siklus I 30,5%
menurun menjadi 20,3% pada siklus II. Berdasarkan beberapa hasil yang telah
diperoleh hingga pada siklus II, maka peneliti tidak melanjutkan untuk siklus
berikutnya.
63
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-Rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan melalui penerapan model
pembelajaran Picture and Picture. Hasilnya dapat ditunjukkan dengan
nilai yang sudah diperoleh siswa setelah mengerjakan soal-soal tes yang
sudah disediakan oleh guru peneliti. Nilai dari tiap siklus dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 16. Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Nilai
No Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Rata-rata Klasikal 68 71 76
2 Nilai Terendah 49 55 60
3 Nilai Tertinggi 84 85 90
Pada tabel diatas akan lebih jelas jika dengan grafik 4 di bawah ini
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi
64
Pada grafik 4, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal
pada prasiklus dan siklus I yaitu 68 menjadi 71 dengan persentase naik 3 angka.
Nilai rata-rata klasikal pada siklus I ke siklus II yaitu dari 71 menjadi 76 dengan
persentase naik 5 angka. Nilai terendah pada prasiklus 49 dan siklus I yaitu 55
dengan persentase naik 6 angka. Nilai terendah pada siklus I ke siklus II yaitu 55
menjadi 60 dengan persentase naik 5 angka. Nilai tertinggi prasiklus ke siklus I
naik 1 angka dari 84 ke 85, dan nilai tertinggi siklus I ke siklus II yaitu 85 ke 90
dengan persentase naik 5 angka. Ketuntasan klasikal kelas X IPS 2 tiap siklus
mengalami peningkatan.
Persentase ketuntasan klasikal siswa pada mata pelajaran Sejarah dapat
dilihat pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Persentase Ketuntasan Klasikal
No.
Tahap Perbaikan
Persentase
Belum Tuntas Tuntas
1. Prasiklus 48% 52%
2. Siklus I 32% 68%
3. Siklus II 4% 96%
Dari tabel 17. Diatas akan lebih jelas dengan grafik 5 di bawah ini:
65
Grafik 5. Persentase Ketuntasan Klasikal
Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal pada prasiklus sebesar 52%
menjadi 68% pada siklus I dan siklus II yaitu 96%. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran dengan model Picture and Picture pada kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS 2 pada mata
pelajaran Sejarah di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Kelebihan dan Kekurangan Model pembelajaran Picture and Picture
Setelah siklus I dan siklus II sudah terlaksana, maka peneliti menemukan
beberapa kendala dari model pembelajaran Picture and Picture, yaitu:
1. Kelebihan :
a. Siswa menjadi lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
model Picture and Picture karena ada unsur permainan.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat di depan kelas
c. Melatih siswa agar dapat berpikir logis dan sistematis
d. Menumbuhkan sikap sosial dan saling bekerja sama pada siswa dengan
mengerjakan tugas secara berkelompok
e. Mampu meningkatkan persentase hasil belajar siswa mencapai 96%.
0
20
40
60
80
100
120
Belum Tuntas Tuntas
66
2. Kekurangan :
a. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan menemukan kelompok
dengan cara undian permen.
b. Apabila guru masih kurang tegas dalam memberi arahan pada siswa maka
akan timbul kekacauan dikelas atau suasana kelas menjadi tidak kondusif.
c. Cukup menyita banyak waktu serta membutuhkan biaya yang tidak
sedikit.
d. Beberapa siswa masih cenderung pasif serta sulit diatur untuk saling
berkelompok dan berdiskusi dengan teman kelompoknya.
3. Kendala yang ditemukan
Pada siklus I kendala yang dihadapi ialah pada pembagian kelompok, karena
siswa mengalami kesulitan saat harus mencari kelompoknya yang sesuai
dengan warna undian permen yang didapat. Pada waktu yang sama, siswa
masih malu untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas sedangkan
pada siklus II siswa masih sulit diatur untuk antri mempresentasikan sesuai
urutan kelompok didepan kelas karena ingin berebut reward yang diberikan
oleh guru. Alhasil, suasana kelas menjadi ramai dan kurang kondusif.