Upload
vuphuc
View
228
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Blotongan 01 Salatiga, dengan subyek
penelitian siswa kelas 4 SD dengan jumlah siswa 25 orang. Letak SDN Blotongan
01 berada di jalan Gunung Payung. RT 7 RW 3, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga.
4.2 Pelaksanaan Tiap Siklus
4.2.1 Pelaksanaan Pra Siklus
Sebelum siklus I dan siklus II dilaksanakan dikelas 4 Sekolah Dasar
Negeri Blotongan 01 Salatiga dengan jumlah 25 siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peneliti
terlebih dahulu melakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model
pembelajaran scramble.
4.2.1.1 Hasil Analisis Pra Siklus
Berdasarkan hasil pelaksanaan pra siklus terhadap hasil belajar siswa
kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga, diperoleh nilai hasil belajar siswa yang
masih dibawah KKM =60 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Pra Siklus
Nilai Jumlah Siswa Keterangan
≥60 18 Tuntas
<60 7 Tidak Tuntas
Jumlah 25
36
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebanyak 7 orang siswa dari 25 orang
siswa belum tuntas, dan 18 orang siswa dari 25 orang siswa telah tuntas
mencapai nilai KKM=60.
Data tabel 4.1 di atas dapat digambarkan dalam gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1
Grafik Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Pra Siklus
4.2.2 Pelaksanaan Siklus I
Setelah memperoleh data dari hasil Pra Siklus, maka peneliti
melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai hasil belajar siswa yang
dilanjutkan dengan melaksanakan Siklus I. Sebelum mengajar pada pertemuan
pertama, peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat
mengajar. Perlengkapan tersebut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), alat peraga berupa gambar, lembar kerja siswa, lembar evaluasi dan
lembar observasi.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Jum
lah
sis
wa
tidak tuntas
tuntas
37
Pertemuan I siklus I
Pertemuan pertama tanggal 26 Maret 2013, guru menyiapkan Rencana
Pelaksaan Pembelajaran (RPP) kemudian guru mengajar Ilmu Pengetahuan Alam
dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan. Dengan indikator, menjelaskan sumber daya alam dan menyebutkan
sumber daya alam berdasarkan jenis-jenisnya, materi pembelajaran sumber daya
alam. Guru memulai pelajaran dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen siswa,
apersepsi “ siapa yang suka makan sayur-sayuran? Menurut kalian apakah sayur-
sayuaran itu bermanfaat bagi tubuh kita atau tidak?” kemudian guru menyampaikan
materi sumber daya alam berdasarkan jenisnya berserta tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, tidak lupa juga guru menjelaskan kegiatan pembelajaran menggunakan
model scramble. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian guru
menjelaskan sedikit tentang materi dan melakukan tanya jawab untuk menggali
pengetahuan siswa. Setelah itu guru membagikan LKS berupa kartu soal dan kartu
nama benda, guru menjelaskan cara mengerjakan LKS, kemudian siswa bekerja
sama dalam kelompok untuk membahas kartu soal dan kartu nama benda yang sudah
diberikan kepada kelompok masing-masing. Guru mengontrol kerja siswa dalam
berdiskusi. Selanjutnya perwakilan setiap kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing. Kemudian guru dan siswa
mempertegas hasil kerja kelompok bersama-sama, setelah itu guru dan siswa
membuat kesimpulan bersama, setelah siswa mengerjakan LKS, siswa diminta
mengerjakan soal evaluasi pendek berupa isian. Setelah siswa selesai mengerjakan
soal evaluasi pendek tersebut, soal pun dikumpulkan. Setelah itu guru memberi
penguatan dan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pada waktu berlangsungnya pembelajaran ada teman sejawat yang menjadi
observer mengobservasi berlangsungnya pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi dan mengambil foto.
38
Hasil observasi yang diperoleh guru sudah melaksanakan pembelajaran
dengan runtut, sudah menggunakan alat peraga dengan maksimal, guru hanya
sebagai fasilitator. Siswa mulai belajar dengan serius bekerja sama dengan siswa lain
namun masih ada siswa yang sibuk bermain sendiri saat guru menjelaskan.
Pertemuan Ke II siklus I
Pertemuan ke II siklus I, dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2013.
Pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari petemuan pertama. Guru
mengingatkan kembali pembelajaran pertemuan pertama, setelah itu guru
melanjutkan pada materi sumber daya alam berdasarkan sifat-sifatnya dengan
kompetensi dasar yang sama yaitu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan. Dengan indikator yang berbeda yaitu menyebutkan sumber daya
alam berdasarkan sifatnya dan memberi contoh berbagai jenis sumber daya alam di
Indonesia. Guru memulai pelajaran dengan memberikan salam kepada siswa,
meminta ketua kelas untuk memimpin berdoa, mengabsen siswa, kemudian apersepsi
“ anak-anak benda apa saja yang digunakan untuk membangun sekolah, atau rumah?
Batu bata dan genteng terbuat dari apa?”, kemudian guru menyampaikan materi
sumber daya alam berdasarkan sifatnya dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Guru meminta siswa untuk membentuk 5 kelompok sesuai dengan anggota
kelompok pada pertemuan pertama.
Guru menjelaskan sedikit tentang materi dan melakukan tanya jawab
untuk menggali pengetahuan siswa. Setelah itu guru membagikan LKS berupa kartu
soal dan kartu nama benda, guru menjelaskan cara mengerjakan LKS, kemudian
siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membahas kartu soal dan kartu nama
benda yang sudah diberikan kepada setiap kelompok masing-masing. Guru
mengontrol siswa dalam berdiskusi. Selanjutnya perwakilan dari setiap kelompok
maju diminta untuk kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-
masing. Kemudian guru dan siswa mempertegas hasil kerja kelompok bersama-sama,
39
setelah itu guru dan siswa membuat kesimpulan bersama, setelah siswa selesai
mengerjakan LKS, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi berupa pilihan ganda
sebanyak 15 soal, saat kegiatan evaluasi berlangsung masih ada beberapa siswa yang
menanyakan jawaban dari soal tersebut.
Refleksi siklus I
Dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1, masih ada
hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus ke II
dengan cara :
1. Guru memberi bimbingan berupa pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira
bisa untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab anak sibuk bermain
sendiri.
2. Guru juga perlu lebih dekat kepada siswa agar proses pembelajaran
dapat menjadi lebih efektif dan siswanya dapat aktif dalam menerima
pelajaran.
4.2.2.1 Hasil Analisis siklus I
Setelah pembelajaran pertemuan I dan pertemuan II siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran scramble, maka diperoleh hasil belajar
pada akhir siklus I pada pertemuan ke II seperti pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Hasil penilaian Tes Formatif Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Keterangan
≥60 23 Tuntas
<60 2 Tidak Tuntas
Jumlah 25
40
Data tabel 4.2 diatas dapat digambarkan dalam gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2
Grafik Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus I
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai evaluasi siklus I. Kegiatan
belajar mengajar masih belum berhasil, masih ada siswa yang belum tuntas
dalam belajar, yaitu sebanyak 2 anak dari 25 siswa belum mencapai KKM, dan
23 siswa yang sudah memenuhi KKM, peneliti akan melaksanakan penelitian
kembali terhadap hasil belajar siswa pada siklus ke II. Untuk mengatasi
kekurangan dari tiap pertemuan yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti
perlu melakukan tindakan perbaikan pada rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siklus II.
4.2.3 Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari di siklus I yang akan terlihat jelas pada hasil belajar pada
siklus II. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus II ini
adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat peraga, lembar kerja
siswa, menyiapkan soal tes dan lembar observasi. Serta lebih mempersiapkan
0
5
10
15
20
25Ju
mla
h s
isw
a
tidak tuntas
tuntas
41
dengan baik agar hasil belajar siswa lebih bagus dan dapat meningkat
dibanding siklus I.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 28 maret 2013 guru
mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan kompetensi dasar menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Dengan
indikator, menggolongkan benda menurut asalnya misalnya meja atau kursi
berasal dari kayu, materi pembelajarannya tentang hubungan antara sumber
daya alam dengan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam pemanfaatan
sumber daya alam. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,
berdoa, mengabsen siswa, apersepsi “ siapa yang tahu kertas, dan tissu terbuat
dari apa?”. Kemudian guru bertanya kembali kepada siswa, “ selain kertas dan
tissu, benda apa saja yang terbuat dari kayu?”. Kemudian guru menyampaikan
materi hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan dan penggunaan
teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam berserta tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, kemudian guru membagi siswa menjadi 5 kelompok setelah
itu guru menjelaskan sedikit tentang materi dan melakukan tanya jawab untuk
menggali pengetahuan siswa. Kemudian guru membagikan LKS berupa kartu
soal dan kartu nama benda, guru menjelaskan cara mengerjakan LKS yang
telah dibagikan kepada siswa, kemudian siswa bekerja sama bersama teman
kelompok untuk membahas kartu soal dan kartu nama benda yang sudah
diberikan guru kepada kelompok masing-masing. Guru juga mengontrol kerja
siswa di dalam berjalannya kegiatan berdiskusi kelompok agar siswa dapat
lebih serius dalam berdiskusi. Selanjutnya guru meminta perwakilan setiap
kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok
masing-masing. Kemudian guru dan siswa mempertegas hasil kerja kelompok
bersama-sama, setelah itu guru dan siswa membuat kesimpulan bersama,
setelah siswa mengerjakan LKS, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi
pendek beruapa isian. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi pendek
42
tersebut, soalpun dikumpulkan. Kemudian guru memberi penguatan dan
mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. Selama dalam
proses belajar mengajar berlangsung, hasil observasi dapat diketahui apa yang
menjadi kelemahan dan kelebihan selama dalam pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi dari siklus II pertemuan pertama adalah pada kegiatan belajar
mengajar sudah terlihat semakin baik dan berjalan sesuai yang telah
direncanakan. Siswa semakin asik dengan model pembelajaran yang digunakan
dalam proses belajar mengajar siswa juga sudah tidak ragu lagi saat ingin
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum siswa pahami. Guru di
dalam mengajarnya juga sudah merasa tidak kesulitan dalam mengontrol
jalannya kegiatan siswa saat melakukan diskusi kelompok.
Pertemuan Ke II siklus II
Pertemuan ke II siklus II, dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013.
Pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari petemuan pertama. Guru
mengingatkan kembali pembelajaran pertemuan pertama, setelah itu guru
melanjutkan pada materi pengolahan bahan makanan. Dengan kompetensi
dasar yang sama yaitu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan
teknologi yang digunakan. Dengan indikator yang berbeda yaitu
mengidentifikasi hasil teknologi yang digunakan manusia dengan
menggunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari
kapas. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa,
meminta ketua kelas untuk memimpin doa, mengabsen siswa, kemudian
apersepsi “ Anak-anak tahukah kalian buku tulis yang kalian punya itu terbuat
dari apa? Buku tulis itu berguna untuk apa?”. Setelah apersepi guru
menyampaikan materi bioteknologi dalam pengolahan makanan dan
pengawetan makanan, berserta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru
meminta siswa untuk membentuk 5 kelompok sesuai dengan anggota
43
kelompoknya pada pertemuan pertama. Guru menjelaskan sedikit tentang
materi dan melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang
pengolahan bahan makanan dan pengawetan makanan. Kemudian guru
membagikan LKS kepada siswa berupa kartu soal dan kartu nama benda, guru
menjelaskan bagaimana cara mengerjakan LKS yang telah dibagikan kepada
siswa, kemudian siswa bekerja sama bersama teman kelompok untuk
membahas kartu soal dan kartu nama benda yang sudah diberikan guru kepada
kelompok masing-masing. Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi.
Siswa juga sudah terbiasa bekerjasama berdiskusi kelompok. Selanjutnya guru
meminta perwakilan dari setiap kelompok maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing, siswa juga sudah
terlihat semangat dan mulai berani untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok kepada teman-temannya di depan kelas. Kemudian guru dan siswa
mempertegas hasil kerja kelompok bersama-sama, setelah itu guru dan siswa
membuat kesimpulan bersama, setelah siswa selesai mengerjakan LKS, siswa
diminta untuk mengerjakan soal evaluasi berupa pilihan ganda sebanyak 15
soal. Guru mengontrol siswa mengerjakan evaluasi. Siswa terlihat
berkonsentrasi mengerjakan soal evaluasi yang telah diberikan guru.
Refleksi siklus II
Dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua siklus II,
proses belajar mengajar bisa dikatakan sudah baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan peneliti. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat
dibandingkan pada pelaksanaan siklus I.
44
4.2.3.1 Hasil Analisis siklus II
Tabel 4.3
Hasil Penilaian Tes Formatif Siklus II
Nilai Jumlah Siswa Keterangan
≥60 25 Tuntas
<60 0 Tidak Tuntas
Jumlah 25
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dapat dilihat bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran scramble dapat meningkatkan hasil belajar
siswa untuk nilai 96-100 sebanyak 2 orang siswa, nilai 91-95 sebanyak 11
orang siswa, nilai 86-90 sebanyak 6 orang siswa, nilai 81-85 sebanyak tidak
ada siswa, nilai 76-80 sebanyak 2 siswa, nilai 71-75 sebanyak 2 orang siswa,
nilai 66-70 sebanyak 1 orang siswa, nilai 60-65 sebanyak 1 orang siswa, dan
nilai < 60 sebanyak tidak ada siswa. Jadi dengan KKM 60 dari 25 siswa tidak
ada siswa yang belum tuntas dalam belajarnya. Dapat disimpulkan hasil
belajar siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga termasuk kategori baik.
Dengan demikian tujuan penelitian menggunakan model scramble untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam SDN Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran
2012/2013” telah tercapai. Data tabel 4.3 di atas dapat digambarkan dalam
gambar 4.3 berikut:
45
Gambar 4.3
Grafik Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus II
4.2.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan materi sumber daya alam berdasarkan jenisnya, sumber daya alam
berdasarkan sifatnya, penggunaan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya
alam, bioteknologi dalam pengolahan makanan dan pengawetan makanan,
dengan menggunakan model pembelajaran scramble, maka hasil dari tindakan
Siklus I dan Siklus II diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa
kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga meningkat. Sebelum diadakan tindakan
hasil belajar siswa masih relatif rendah terdapat 7 siswa dari 25 siswa yang
belum memenuhi KKM yang ditentukan KKM 60 dan 18 siswa telah
memenuhi KKM yang ditentukan dengan persentase ketuntasan 72%. Setelah
diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran scramble, pokok
bahasan “sumber daya alam“ diperoleh hasil belajar siswa pada Siklus I dan
Siklus II meningkat. Dapat dilihat pada siklus I terdapat 23 orang siswa dari 25
orang siswa sudah memenuhi KKM, dengan persentase ketuntasan 92%. Pada
siklus II terdapat 25 orang siswa dari 25 orang siswa sudah memenuhi KKM
dengan persentase ketuntasan 100%. Sehingga dapat dinyatakan dengan
0
5
10
15
20
25
Ju
mla
h S
isw
a
tidak tuntas
tuntas
46
penggunaan Model Pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran
2012/2013.
Hasil belajar tersebut menunjukan adanya kebenaran, mempelajari IPA
adalah sebagai cara untuk mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan
dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam
(Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7). Kemudian siswa juga dapat ikut serta
dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Siswa
juga dapat menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta
ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini, 2007: 40). Menurut pendapat (Randall,
1987, dalam Notohadiningrat, 1992) Sumber daya alam adalah segala sesuatu
persediaan bahan atau barang alamiah yang dalam keadaan sebagaimana
ditemukan diperlukan manusia, atau yang dengan suatu upaya tertentu dapat
dibuat bermanfaat bagi manusia (Menard, 1974, dalam Notohadiningrat, 1992).
Dengan demikian siswa menjadi lebih tertarik dan senang belajar Ilmu
Pengetahuan Alam serta menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup
memuaskan. Pada tabel di bawah ini menjelaskan perubahan hasil belajar
siswa.
47
Tabel 4.4
Perubahan Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 2
Kriteria Ketuntasan Minimal : 60
No. Pencapaian Pra siklus Siklus I Siklus II
1. Jumlah Nilai 1294 1774 2135
2. Nilai Rata-rata 51,76 70,96 85,4
3. Nilai Tertinggi 86 86 100
4. Nilai Terendah 27 40 64
5. Siswa Tuntas 18 23 25
6. Siswa Tidak Tuntas 7 2 -
7. Persentase Ketuntasan 72% 92% 100%
Berdasarkan dari data tabel 4.4 Perubahan hasil belajar siswa dapat
dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 7 orang siswa yang belum tuntas
karena mendapat nilai dibawah KKM 60 sedangkan 18 orang siswa telah tuntas
karena mendapat nilai diatas KKM. Nilai tertinggi yang dicapai 86 dan nilai
terendahnya 27. Setelah menggunakan model pembelajaran scramble. Pada
siklus I jumlah siswa yang belum tuntas ada 2 orang siswa, sedangkan 23 orang
siswa telah tuntas karena mendapatkan nilai di atas KKM. Nilai tertinggi yang
diperoleh 86 dan nilai terendah 40. Pada sikus II sebanyak 25 siswa dari 25
siswa telah mencapai nilai di atas KKM dengan persentase. Nilai tertinggi yang
dicapai 100 dan nilai terendah 64. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa dapat digambarkan pada grafik berikut:
48
Gambar 4.4
Diagram Batang Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Berdasarkan Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
mencapai ≥KKM pada Pra Siklus ada 18 orang siswa (72%) yang tuntas
meningkat menjadi 23 orang siswa (92%) pada siklus I, kemudian meningkat
lagi pada siklus II menjadi 25 siswa atau 100 % siswa kelas IV tuntas. Terbukti
bahwa “Penggunaan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 4 Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SDN
Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
0
5
10
15
20
25
pra siklus siklus I siklus II
Ju
mla
h S
isw
a
Perbandingan Ketuntasan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV
tidak tuntas
tuntas