Upload
lethien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek
4.1.1 Sejarah Singkat BPD Sultra
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara didirikan berdasarkan
surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong Provinsi
Sulawesi Tenggara Nomor 34 tahun 1968 tanggal 02 Maret 1968 tentang Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1981 tanggal 22 Januari 1981,
Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1988 tanggal 8 April 1988 dan Peraturan
Daerah Nomor 2 tahun 1993 tanggal 13 Februari 1993.
Sejalan dengan adanya perubahan peraturan dan ketentuan perbankan
khususnya mengenai ketentuan permodalan bagi Bank Umum sebagaimana
dimaksud oleh Arsitektur Perbankan Indonesia (API) maka ketentuan pendirian
BPD Sulawesi Tenggara dilakukan penyesuaian yang dituangkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2003 tanggal 12 September 2003
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2004
tanggal 21 September 2004 dengan merubah ketentuan tentang modal dasar
BPD Sulawesi Tenggara dari Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah)
menjadi Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah). Adapun
jumlah modal inti BPD Sultra sampai dengan tahun 2007 telah mencapai Rp
182.205 miliar dengan rasio kecukupan modal minimum (CAR) sebesar
58,46% sehingga BPD Sulawesi Tenggara hingga tahun 2007 termasuk bank
sehat.
4.1.2 Visi dan Misi BPD Sultra
a. Visi
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra memiliki visi untuk
mewujudkan BPD Sultra sebagai bank yang mampu bersaing dan terkemuka di
Propinsi Sulawesi Tenggara, memiliki manajemen yang handal serta didukung
dengan personil yang profesional guna mendukung program dan rencana
strategi pemerintah daerah melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang
berorientasi pada kemandirian.
b. Misi
Adapun misi yang diemban oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Sultra adalah sebagai berikut:
a.Perluasan dan penambahan jaringan kantor diseluruh wilayah Sulawesi
Tenggara.
b. Peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga.
c.Penyaluran kredit pada usaha produktif utamanya usaha mikro, kecil, dan
menengah.
d. Peningkatan kinerja pegawai.
e.Perubahan Status Badan Hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan
Terbatas.
44
45
4.1.3 Struktur Organisasi BPD Sultra
Struktur organisasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra untuk
tahun 2007 dapat dilihat pada skema 4.1 di atas. Adapun tugas pokok dan
fungsi segenap jajaran BPD Sultra adalah sebagai berikut:
a. Dewan Pengawas
Menetapkan kebijaksanaan umum bank dan menjalankan pengawasan,
penegandalian dan pembinaan terhadap bank berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan dalam pelaksanaan tugasnya
dibantu oleh Sekretaris Dewan Pengawas.
Memutuskan dan mengesahkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan
biaya tahunan bank.
b. Direksi
Direksi terdiri dari: Direktur Utama, Direktur Umum, Direktur Pemasaran
dan Direktur Kepatuhan.
Direktur Utama mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan,
bimbingan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan, pengurusan dan
pengelolaan bank sehari-hari guna menjamin keterpaduan dan
kelancaran tugas-tugas bank
Direktur Umum mengkoordinir dan mengawasi secara langsung
pelaksanaan tugas-tugas pada Divisi Sumber Daya Manusia serta Divisi
Operasional sedangkan untuk pngambilan keputusan yang prinsipil
sebelumnya harus melaksanakan koordinasi dengan Direktur Utama.
Direktur Pemasaran mengkoordinir dan mengawasi secara langsung
pelaksanaan tugas-tugas pada Divisi Treasury serta Divisi Kredit dan
46
Pemasaran sedangkan untuk pengambilan keputusan yang prinsipil
sebelumnya harus melaksanakan kooordinasi dengan Direktur Utama.
Direktur Kepatuhan (Compliance Director) mengkoordinir dan
mengawasi secara langsung pelaksanaan tugas-tugas pada Divisi
Manajmen Risiko dan Kepatuhan serta Divisi Teknologi Sistem
Informasi sedangkan untuk pengambilan keputusan yang prinsipil
sebelumnya harus melaksanakan koordinasi dengan Direktur Utama.
c. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) mempunyai tugas pokok
merumuskan secara sistematis Kebijakan Umum Direksi bidang Audit
Intern serta membantu Direktur Utama dan Dewan Pengawas dalam
melaksanakan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional,
baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan atas hasil audit
sekaligus mengidenifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. Untuk
melaksanakan tugasnya SKAI dilengkapi dengan Bagian Pengawasan dan
Bagian Kontrol.
d. Biro Direksi
Biro Direksi memilik tugas pokok membantu Direktur Utama dalam
merumuskan rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang bank,
termasuk di dalamnya menyiapkan format dan sekaligus melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana kerja dan anggaran, serta
pengelolaan dan pengembangan Management Informasi System (MIS)
sehingga bermanfaat bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Untuk
47
melaksanakan tugasnya Biro Direksi dilengkapi dengan Bagian
Perencanaan dan Pengembangan; Bagian Hukum dan Sekretariat.
e. Divisi Kredit dan Pemasaran.
Divisi kredit memiliki tugas pokok membantu Direktur Pemasaran
dalam mengembangkan dan meningkatkan seluruh aktivitas perkraditan
agar memberikan profit yang maksimal kepada bank dengan tingkat risiko
yang minimal, melakukan fungsi pengawasan serta pembinaan terhadap
seluruh unit kerja yang menyangkut bidang perkreditan untuk mencapai
tujuan bank dan pemenuhan ketentuan Bank Indonesia. Untuk
melaksanakan tugasnya Divisi Kredit dan Pemasaran dilengkapi dengan
Bagian Kredit dan Bagian Penyelamatan Kredit
f. Divisi Treasury
Divisi ini bertugas membantu Direktur Pemasaran dalam
penanganan dan pengawasan seluyruh kegiatan yang berkaitan dengan
aktivitas Divisi Treasury, seperti interbank call money, deposito berjangka,
sertifikat deposito, penanaman dana lainnya, pengelolaan cash flow harian,
aktivitas correspondent banking, analisa pengajuan fasilitas bank
counterpart, dan aktivitas lainnya, serta menjalin kerja sama antardivisi.
Untuk melaksanakan tugasnya Divisi Treasury dibantu oleh Bagian
Treasury.
g. Divisi Operasional
Divisi ini bertugas membantu Direktur Umum dalam merencanakan
dan merumuskan kebijakan umu Direksi dalam bidang operasional untuk
menciptakan operasional bank yang sehat, efektif dan efisien untuk
48
pencapaian sasaran dan tujuan bank. Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi
Operasional dilengkapi dengan Bagian Operasional dan Laporan; Bagian
Administrasi Kredit.
h. Divisi SDM dan Umum
Divisi ini bertugas untuk membantu Direktur Umum dalam
menyusun rencana dan sasaran kerja dari pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia, memberikan pelayanan dalam rangka menunjang
kelancaran operasional bank melalu penyediaan dan pemeliharaan aset bank
(gedung beserta sarana telekomnikasi, transportasi, dan sarana penunjang
lainnya). Untuk melaksanakana tugasnya, Divisi SDM dan Umum
dilengkapi dengan Bagian Personalia dan Bagian Umum.
i. Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan
Divisi ini bertugas membantu Direktur Kepatuhan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari fungsi Divisi Manajemen
Risiko & Kepatuhan. Selain itu, mengatur pembagian tugas, mengarahkan,
mengawasi dan menilai pelaksanaan tugas divisi yang dibawahinya.
j. Divisi Teknologi Sistem Informasi
Divisi ini bertugas membantu Direktur Kepatuhan dalam
mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan sistem teknologi informasi
meliputi operasi, pengembangan sistem informasi bank melalui pendaya
gunaan teknologi secara efektif dan efisien.
k. Kantor Cabang
Klasifikasi kantor cabang terdiri dari kantor cabang utama, kantor
cabang, dan kantor cabang pembantu yang merupakan unsur pelaksana
49
kegiatan operasional bank. Adapun fungsi kantor cabang sebagai pelaksana
operasional bank diantaranya:
Mengelola penggunaan dana dalam bentuk kredit, penempatan dana
serta bentuk-bentuk lainnya dalam batas-batas wewenang yang
ditetapkan oleh Direksi.
Melaksanakan jasa-jasa perbankan yang diatur dalam operasional bank.
Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai penyimpan dan
pengelola uang daerah.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen pengukur
yang telah disusun mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas
dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu uji melakukan fungsi
ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian
kekeliruan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang
dapat dipercaya.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan
masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel
dengan menggunakan rumus korelasi Pearson (Product Moment Pearson).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus tersebut (Lampiran 5), maka
diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 4.1.
50
Hasil Uji Validitas Implementasi Good Corporate GovernancePada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara
Indikator Variabel
NomorItem
Pernyataan
Koefisien Korelasi
rhitung
Hargathitung
Hargattabel
Keputusan
Keterbukaan (transparency)
1 0,861 6,552 1,753 Valid2 0,713 3,939 1,753 Valid3 0,794 5,057 1,753 Valid4 0,688 3,671 1,753 Valid5 0,597 2,883 1,753 Valid
Akuntabilitas (accountability)
1 0,777 4,784 1,753 Valid2 0,774 4,736 1,753 Valid3 0,748 4,363 1,753 Valid4 0,693 3,723 1,753 Valid
Pertanggung-jawaban
(responsibility)
1 0,932 9,972 1,753 Valid2 0,866 6,708 1,753 Valid3 0,730 4,139 1,753 Valid
Independensi (independency)
1 0,687 3,660 1,753 Valid2 0,807 5,288 1,753 Valid3 0,808 5,312 1,753 Valid
Kewajaran (Fairness)
1 0,782 4,854 1,753 Valid2 0,890 7,559 1,753 Valid3 0,515 2,327 1,753 Valid
Sumber: Data Primer, diolah (2009)
Berdasarkan pada Tabel 4.1 di atas, dapat diperoleh informasi bahwa
semua item kuisioner yang digunakan untuk mengukur implementasi Good
Corporate Governance pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra adalah
valid (signifikan) sehingga semua data yang terkumpul melalui kuisioner ini
dapat dipercaya dan semua item dapat diikutsertakan untuk menguji reliabilitas
kuisioner.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data
menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat
51
tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu,
walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji realibilitas dilakukan
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid untuk mengetahui
sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten sehingga siapa pun yang
mengujinya akan memperoleh hasil yang sama. Uji reabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha. Berdasarkan
hasil perhitungan dengan rumus tersebut (Lampiran 6), maka diperoleh uji
realibilitas implementasi Good Corporate Governance sebagai berikut:
Tabel 4.2Hasil Uji Realibilitas Implementasi Good Corporate Governance
pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra
Indikator Kuisioner Koefisien Korelasi (r) KeputusanHitung TabelKeterbukaan (transparency) 0,780 0,514 Reliabel Akuntabilitas (accountability) 0,732 0,514 ReliabelPertanggungjawaban (responsibility) 0,802 0,514 ReliabelIndependensi (independency) 0,601 0,514 ReliabelKewajaran (fairness) 0,558 0,514 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2007)
Berdasarkan pada Tabel 4.2 di atas, dapat diperoleh informasi bahwa
kuisioner yang digunakan untuk mengukur implementasi Good Corporate
Governance pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra adalah reliabel
(signifikan) sehingga ketepatan kuisioner ini dapat digunakan pada waktu yang
akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner yang dibuat ketepatannya
konsisten jika digunakan lagi pada waktu yang akan datang untuk mengukur
gejala yang sama.
52
4.2.3 Hasil Penelitian
Data penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban atas kuisioner yang
dibagikan kepada 30 orang responden pada Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Sultra. Deskripsi mengenai pembagian dan pengembalian kuisioner penelitian
ditunjukkan dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3Deskripsi Pembagian dan Pengembalian Kuisioner
No. Uraian Jumlah (rangkap)
Persentase (%)
1. Kuisioner yang dibagi 30 1002. Kuisioner yang tidak kembali 12 403. Kuisioner yang kembali 18 604. Kuisioner yang dapat dianalisis 17 56,675. Kuisioner yang tidak dapat dianalisis 1 3,33
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kuisioner yang kembali (responden rate) pada responden cukup tinggi yaitu
sebesar 60%. Selanjutnya tanggapan responden pada masing-masing
pernyataan dalam kuisioner akan diuraikan sebagai berikut:
A. Keterbukaan (Transparency)
Berdasarkan hasil kuisioner yang mendapatkan tanggapan dari
responden, maka dapat diperoleh data mengenai masing-masing item
pernyataan sebagai berikut:
1. Bank mengungkapkan informasi keuangan dan non-keuangan kepada
publik melalui homepage bank dan media secara tepat waktu, memadai,
jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak-
pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan haknya.
53
Gambar 4.1Diagram Pie, Pernyataan 1 untuk Implementasi
Prinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 65%
Setuju 35%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 11 orang
responden atau 65% yang menyatakan sangat setuju, dan ada 6 orang
responden atau 35% yang menyatakan setuju. Sedangkan untuk pilihan
jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju
dalam pengelolaan bank dalam mengungkapkan informasi keuangan dan
non-keuangan kepada publik melalui homepage bank dan media secara
tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan. Dengan
demikian pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) mudah mengakses
informasi sesuai dengan haknya.
2. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi kewajiban
untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
54
Gambar 4.2Diagram Pie, Pernyataan 2 untuk Implementasi
Prinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 47%
Setuju 53%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 8 orang
responden atau 47% yang menyatakan sangat setuju. Untuk jawaban setuju
ada 9 orang responden atau 53%. Sedangkan yang menyatakan kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju mengenai pengelolaan
bank dalam hal kesesuian prinsip keterbukaan yang dianut bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak
pribadi, tanpa mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia
bank.
3. Kebijakan bank telah tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh informasi
tentang kebijakan tersebut.
55
Gambar 4.3Diagram Pie, Pernyataan 3 untuk Implementasi
Prinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 53%
Setuju 47%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 9 orang
responden atau 53% yang menyatakan sangat setuju, dan ada 8 orang
responden atau 47% yang menyatakan setuju. Sedangkan untuk pilihan
jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju
mengenai kebijakan bank yang telah didokumentasikan dan
dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan
yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
4. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) telah disajikan
secara lengkap, akurat, kini, dan telah disampaikan tepat waktu kepada
shareholder (pemegang saham) dan pihak-pihak berkepentingan
(stakeholders) sesuai ketentuan yang berlaku.
56
Gambar 4.4Diagram Pie, Pernyataan 4 untuk Implementasi
Prinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 59%
Setuju 41%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 10 orang
responden atau 59% yang menyatakan sangat setuju dan ada 7 orang
responden atau 41% yang menyatakan setuju. Sedangkan reponden yang
menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada
yang memberikan tanggapannya. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden sangat setuju mengenai Laporan Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) yang telah disajikan secara lengkap, akurat, kini, dan
telah disampaikan tepat waktu kepada shareholder (pemegang saham) dan
kepada pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Bank menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan
pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi
pribadi nasabah secara memadai.
57
Gambar 4.5Diagram Pie, Pernyataan 5 untuk Implementasi
Prinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 53%
Setuju 47%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 9 orang
responden atau 53% yang menyatakan sangat setuju dan ada orang 8
responden atau 47% yang menyatakan setuju. Sedangkan pilihan jawaban
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada responden yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas reponden sangat setuju
mengenai penyampaian informasi produk dan jasa bank serta keefektifan
penerapan pengaduan nasabah. Selain itu, bank telah berupaya memelihara
data dan informasi pribadi nasabah secara memadai.
B. Akuntabilitas (accountability)
Berdasarkan hasil kuisioner yang mendapatkan tanggapan dari
responden, maka dapat diperoleh data mengenai masing-masing item
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing
jajaran yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi bank.
58
Gambar 4.6Diagram Pie, Pernyataan 1 untuk Implementasi
Prinsip Akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 59%
Setuju 35%
Kurang Setuju 6%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh persentase yang berbeda dari tiap pilihan jawaban
yang telah ditentukan yakni ada 10 orang responden atau 59% yang
menyatakan sangat setuju. Untuk yang menyatakan setuju ada 6 orang
responden atau 35%. sedangkan yang menyatakan kurang setuju hanya ada
1 orang responden atau 6%. Namun, untuk pilihan jawaban tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju mengenai
kejelasan tanggung jawab dari masing-masing jajaran yang selaras dengan
visi, misi, sasaran usaha dan strategi bank.
2. Seluruh jajaran bank mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG).
59
Gambar 4.7Diagram Pie, Pernyataan 2 untuk Implementasi
Prinsip Akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 41%
Setuju 59%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 7 orang
responden atau 41% yang menyatakan sangat setuju dan ada 10 orang
responden atau 59% yang menyatakan setuju. Sedangkan yang menyatakan
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada responden yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju atas
kesesuaian kompetensi jajaran bank dengan tanggung jawabnya sehingga
dapat membantu mereka dalam melaksanakan perannya sesuai dengan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
3. Bank memiliki ukuran kinerja dari seluruh jajaran bank berdasarkan
ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan
(corporate values), sasaran usaha dan strategi bank serta memiliki sistem
pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment system).
60
Gambar 4.8Diagram Pie, Pernyataan 3 untuk Implementasi
Prinsip Akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 41%
Setuju 53%
Kurang Setuju 6%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh persentase yang berbeda dari pilihan jawaban yang
telah ditentukan yakni ada 7 orang responden atau 41% yang menyatakan
sangat setuju dan ada 9 orang responden atau 53% yang menyatakan setuju.
Untuk jawaban kurang setuju hanya ada 1 orang responden atau 6%.
Sedangkan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada responden
yang memberikan tanggapan. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden setuju atas kesesuaian ukuran kinerja bagi jajaran bank dengan
nilai-nilai perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi bank.
Dengan demikian bank dapat memberlakukan sistem pemberian
penghargaan dan sanksi (reward and punishment system) bagi jajarannya.
4. Seluruh jajaran bank menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha bank.
61
Gambar 4.9Diagram Pie, Pernyataan 4 untuk Implementasi
Prinsip Akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra
Kurang Setuju 6%
Setuju 47%
Sangat Setuju 47%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh persentase yang berbeda dari pilihan jawaban yang
telah ditentukan yakni ada 8 orang responden atau 47% yang menyatakan
sangat setuju. Begitu pula dengan jawaban setuju, ada 8 orang responden
atau 47%. Selanjutnya yang menyatakan kurang setuju hanya ada 1 orang
responden atau 6%. Sedangkan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak ada responden yang memberikan tanggapan. Hasil ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menilai seluruh jajaran bank telah menjalankan
prinsip-prinsip GCG dalam segala aktivitasnya sehari-hari.
C. Pertanggungjawaban (responsibility)
Berdasarkan hasil kuisioner yang mendapatkan tanggapan dari
responden, maka dapat diperoleh data mengenai masing-masing item
pertanyaan sebagai berikut:
62
1. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank berpegang pada prinsip
kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin
dilaksanakannya ketentuan yang berlaku.
Gambar 4.10Diagram Pie, Pernyataan 1 untuk Implementasi
Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 59%
Setuju 41%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 10 orang
responden atau 59% yang menyatakan sangat setuju dan ada 7 orang
responden atau 41% yang menyatakan setuju. Sedangkan jawaban kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju atas pengelolaan
bank yang senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential
banking practice) yang menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku.
2. Bank memiliki Pedoman, Sistem, dan Prosedur Kerja seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi bank yang tersedia secara lengkap, kini, dan sesuai
dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
63
Gambar 4.11Diagram Pie, Pernyataan 2 untuk Implementasi Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 71%
Setuju 29%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 12 orang
responden atau 71% yang menyatakan sangat setuju dan ada 5 orang
responden atau 29% yang menyatakan setuju. Sedangkan jawaban kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju mengenai
Pedoman, Sistem, dan Prosedur Kerja bagi jajaran bank yang telah tersedia
secara lengkap, kini, dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku. Dengan adanya pedoman ini, maka jajaran bank dapat
mempertanggungjawabkan tugasnya dengan mudah.
3. Bank telah bertindak sebagai warga perusahaan yang baik (Good Corporate
Citizen/GCC) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan
tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR)
64
Gambar 4.12Diagram Pie, Pernyataan 3 untuk Implementasi
Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra
Setuju 18%
Sangat Setuju 82%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase dari pilihan jawaban
yang telah ditentukan yakni ada 14 orang responden atau 82% yang
menyatakan sangat setuju dan ada 3 orang responden atau 18% yang
menyatakan setuju. Sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju
dan sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju atas perilaku
jajaran bank yang telah bertindak sebagai warga perusahaan yang baik
(Good Corporate Citizen/GCC) dan memiliki kepedulian terhadap
lingkungan serta melaksanakan tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsibility/CSR).
D. Independensi (independency)
Berdasarkan hasil kuisioner yang mendapatkan tanggapan dari
responden, maka dapat diperoleh data mengenai masing-masing item
pertanyaan sebagai berikut:
65
1. Bank memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian mengenai
benturan kepentingan yang mengikat seluruh jajaran bank.
Gambar 4.13Diagram Pie, Pernyataan 1 untuk Implementasi
Prinsip Independensi (independency) pada BPD Sultra
Setuju 35%
Sangat Setuju 65%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase dari pilihan jawaban
yang telah ditentukan yakni ada 11 orang responden atau 65% yang
menyatakan sangat setuju dan ada 6 orang responden atau 35% yang
menyatakan setuju. Sedangkan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju atas adanya
kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian mengenai benturan
kepentingan yang mengikat seluruh jajaran bank.
2. Seluruh jajaran bank dapat mengambil keputusan secara objektif dan bebas
dari segala tekanan dari pihak manapun.
66
Gambar 4.14Diagram Pie, Pernyataan 2 untuk Implementasi
Prinsip Independensi (independency) pada BPD Sultra
Setuju 35%
Sangat Setuju 65%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase dari pilihan jawaban
yang telah ditentukan yakni ada 11 orang responden atau 65% yang
menyatakan sangat setuju dan ada 6 orang responden atau 35% yang
menyatakan setuju. Sedangkan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa keputusan
jajaran bank diambil secara objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun.
3. Bank mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan,
dilengkapi dengan risalah rapat, telah diadministrasi dan didokumentasi
dengan baik.
67
Gambar 4.15Diagram Pie, Pernyataan 3 untuk Implementasi
Prinsip Independensi (independency) pada BPD Sultra
Setuju 18%
Sangat Setuju 82%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase dari pilihan jawaban
yang telah ditentukan yakni ada 14 orang responden atau 82% yang
menyatakan sangat setuju dan ada 3 orang responden atau 18% yang
menyatakan setuju. Sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju
dan sangat tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju atas pengungkapan
benturan kepentingan dalam setiap keputusan, telah dilengkapi dengan
risalah rapat, telah diadministrasi dan didokumentasi dengan baik.
E. Kewajaran (fairness)
Berdasarkan hasil kuisioner yang mendapatkan tanggapan dari
responden, maka dapat diperoleh data mengenai masing-masing item
pertanyaan sebagai berikut:
68
1. Bank senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pihak-pihak
berkepentingan (stakeholders) berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran
(equal treatment).
Gambar 4.16Diagram Pie, Pernyataan 1 untuk ImplementasiPrinsip Kewajaran (fairness) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 53%
Setuju 47%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 9 orang
responden atau 53% yang menyatakan sangat setuju, dan ada 8 orang
responden atau 47% yang menyatakan setuju. Sedangkan untuk pilihan
jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju
atas kepedulian bank dalam memperhatikan kepentingan stakeholders
sesuai dengan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Hal ini
akan memberikan citra yang baik bagi bank dalam menjaga hubungan yang
baik dengan stakeholders.
2. Bank memberikan kesempatan kepada seluruh pihak-pihak berkepentingan
(stakeholders) untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat
69
bagi kepentingan bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
Gambar 4.17Diagram Pie, Pernyataan 2 untuk ImplementasiPrinsip Kewajaran (fairness) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 53%
Setuju 47%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 9 orang
responden atau 53% yang menyatakan sangat setuju, dan ada 8 orang
responden atau 47% yang menyatakan setuju. Sedangkan untuk pilihan
jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang
memilih. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju
atas pengelolaan bank dalam memberikan kesempatan yang sama kepada
stakeholders dalam memberikan masukan dan menyampaikan pendapat
bagi kepentingan bank.
3. Etika Kerja/Etika Bisnis telah dibuat dan disebarluaskan serta dilakukan
evaluasi terhadap penerapannya untuk menjaga hubungan dengan pihak lain
baik dengan pemegang saham, kreditor, nasabah maupun dengan pihak
berkepentingan lainnya (stakeholders).
70
Gambar 4.18Diagram Pie, Pernyataan 3 untuk Implementasi Prinsip Kewajaran (fairness) pada BPD Sultra
Sangat Setuju 47%
Setuju 53%
Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner sesuai pertanyaan di
atas, maka diperoleh hasil dalam bentuk persentase yakni ada 8 orang
responden atau 47% yang menyatakan sangat setuju. Untuk jawaban setuju
ada 9 orang responden atau 53%. Sedangkan yang menyatakan kurang
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Hasil ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju atas Etika Kerja/Etika
Bisnis yang telah dibuat bank. Dengan adanya pedoman Etika ini
diharapkan akan membantu mereduksi potensi konflik antara bank dengan
pemegang saham, kreditor, nasabah maupun dengan pihak berkepentingan
lainnya (stakeholders).
Berdasarkan uraian mengenai jawaban responden di atas, maka dapat
dibuat rekapitulasi mengenai jawaban responden atas item-item pernyataan
pada masing-masing indikator implementasi prinsip-prinsip GCG pada Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Sultra.
71
Tabel 4.4Rekapitulasi Jawaban Responden atas ImplementasiPrinsip Keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra
Item Pertanyaan Jawaban responden Frekuensi (orang)
Persentase(%)
1. Bank mengungkapkan informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik melalui homepage bank dan media secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan haknya.
Sangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak SetujuSangat tidak setuju
116000
6535000
2. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
89000
4753000
3. Kebijakan bank telah tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
98000
5347000
4. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) telah disajikan secara lengkap, akurat, kini, dan telah disampaikan tepat waktu kepada shareholder (pemegang saham) dan pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) sesuai ketentuan yang berlaku.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
107000
5941000
5. Bank menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah secara memadai.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
98000
5347000
72
Tabel 4.5Rekapitulasi Jawaban Responden atas Implementasi
Prinsip Akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra
Item Pertanyaan Jawaban responden Frekuensi (orang)
Persentase(%)
1. Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing jajaran yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi bank.
Sangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak SetujuSangat tidak setuju
106100
5935600
2. Seluruh jajaran bank mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
710000
4159000
3. Bank memiliki ukuran kinerja dari seluruh jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi bank serta memiliki sistem pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment system).
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
79100
4153600
4. Seluruh jajaran bank menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha bank.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
88100
4747600
73
Tabel 4.6Rekapitulasi Jawaban Responden atas Implementasi
Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra
Item Pertanyaan Jawaban responden Frekuensi (orang)
Persentase(%)
1. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku.
Sangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak SetujuSangat tidak setuju
107000
5941000
2. Bank memiliki Pedoman, Sistem, dan Prosedur Kerja seluruh tingkatan atau jenjang organisasi bank yang tersedia secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
125000
7129000
3. Bank telah bertindak sebagai warga perusahaan yang baik (Good Corporate Citizen/GCC) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility)
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
143000
8218000
Tabel 4.7Rekapitulasi Jawaban Responden atas Implementasi
Prinsip Independensi (independency) pada BPD Sultra
Item Pertanyaan Jawaban responden Frekuensi (orang)
Persentase(%)
1. Bank memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat seluruh jajaran bank.
Sangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak SetujuSangat tidak setuju
116000
6535000
2. Seluruh jajaran bank dapat mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
116000
6535000
3. Bank mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan, dilengkapi dengan risalah rapat, telah diadministrasi dan didokumentasi dengan baik.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
143000
8218000
74
Tabel 4.8Rekapitulasi Jawaban Responden atas Implementasi
Prinsip Kewajaran (fairness) pada BPD Sultra
Item Pertanyaan Jawaban responden Frekuensi (orang)
Persentase(%)
1. Bank senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
Sangat SetujuSetujuKurang SetujuTidak SetujuSangat tidak setuju
98000
5347000
2. Bank memberikan kesempatan kepada seluruh pihak-pihak berkepentingan (stakeholders) untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
98000
5347000
3. Etika Kerja /Etika Bisnis telah dibuat dan disebarluaskan serta dilakukan evaluasi terhadap penerapannya untuk menjaga hubungan dengan pihak lain baik dengan pemegang saham, kreditor, nasabah maupun dengan stakeholders lainnya.
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
89000
4753000
Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner
kepada responden, maka diperoleh pernyataan responden mengenai
implementasi prinsip-prinsip GCG sehingga dapat dijawab permasalahan yang
diajukan mengenai bagaimanakah implementasi GCG pada BPD Sultra.
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan seperti yang termuat
dalam Lampiran 3, maka tingkat implementasi GCG pada BPD Sultra dapat
dihitung sebagai berikut:
1398 1398P = ────── × 100% = ──── × 100% = 91,37%
17×5×18 1530
75
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
GCG pada BPD Sultra sebesar 91,37%. Tingkat persentase ini menurut ukuran
Likert dapat dikategorikan sangat baik, karena berada pada skala interval 81%-
100%. Selanjutnya perhitungan untuk masing-masing implementasi prinsip-
prinsip GCG dapat dilakukan perhitungan yang sama sebagai berikut:
A. Keterbukaan (transparency)
Berdasarkan tabulasi data kuisioner mengenai prinsip keterbukaan
(transparency) yang terdiri atas 5 item pernyataan kepada 17 orang responden
(Lampiran 3), maka besarnya tingkat implementasi prinsip keterbukaan
(transparency) pada BPD Sultra dapat dihitung sebagai berikut:
387 387P = ───── × 100% = ─── × 100% = 91,06%
17×5×5 425
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
prinsip keterbukaan (transparency) pada BPD Sultra adalah sebesar 91,06%.
Tingkat persentase ini menurut aturan Likert dapat dikategorikan sangat baik
karena berada pada skala interval 81% - 100%.
B. Akuntabilitas (accountability)
Berdasarkan tabulasi data kuisioner mengenai prinsip akuntabilitas
(accountability) yang terdiri atas 4 item pernyataan kepada 17 orang responden
(Lampiran 3), maka besarnya tingkat implementasi prinsip akuntabilitas
(accountability) pada BPD Sultra dapat dihitung sebagai berikut:
301 301P = ───── × 100% = ─── × 100% = 88,53%
17×5×4 340
76
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
prinsip akuntabilitas (accountability) pada BPD Sultra sebesar 88,53%. Tingkat
persentase ini menurut aturan Likert dapat dikategorikan sangat baik karena
berada pada skala interval 81% - 100%.
C. Pertanggungjawaban (responsibility)
Berdasarkan tabulasi data kuisioner mengenai prinsip
pertanggungjawaban (responsibility) yang terdiri atas 3 item pernyataan kepada
17 orang responden (Lampiran 3), maka besarnya tingkat implementasi prinsip
pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra dapat dihitung sebagai
berikut:
240 240P = ───── × 100% = ─── × 100% = 94,12%
17×5×3 255
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
prinsip pertanggungjawaban (responsibility) pada BPD Sultra sebesar 94,12%.
Tingkat persentase ini menurut aturan Likert dapat dikategorikan sangat baik
karena berada pada skala interval 81% - 100%.
D. Independensi (independency)
Berdasarkan tabulasi data kuisioner mengenai prinsip independensi
(independency) yang terdiri atas 3 item pernyataan kepada 17 orang responden
(Lampiran 3), maka besarnya tingkat implementasi prinsip independensi
(independency) pada BPD Sultra dapat dihitung sebagai berikut:
240 240P = ───── × 100% = ─── × 100% = 94,12%
17×5×3 255
77
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
prinsip independensi (independency) pada BPD Sultra sebesar 94,12%. Tingkat
persentase ini menurut aturan Likert dapat dikategorikan sangat baik karena
berada pada skala interval 81% - 100%.
E. Kewajaran (fairness)
Berdasarkan tabulasi data kuisioner mengenai prinsip kewajaran
(fairness) yang terdiri atas 3 item pernyataan kepada 17 orang responden
(Lampiran 3), maka besarnya tingkat implementasi prinsip kewajaran (fairness)
pada BPD Sultra dapat dihitung sebagai berikut:
230 230P = ───── × 100% = ─── × 100% = 90,2%
17×5×3 255
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tingkat implementasi
prinsip kewajaran (fairness) pada BPD Sultra sebesar 90,2%. Tingkat
persentase ini menurut aturan Likert dapat dikategorikan sangat baik karena
berada pada skala interval 81% - 100%.
4.3 Pembahasan
Dalam upaya mencapai kinerja yang optimal, BPD Sultra telah
mengimplementasikan Good Corporate Governance dengan sangat baik,
sehingga spirit dari prinsip-prinsip GCG memang tercermin dalam aktivitas
jajarannya sehari-hari. Hal ini meliputi keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang materil dan relevan mengenai bank. Praktek keterbukaan ini
telah dilakukan secara optimal dalam publikasi informasi mengenai bank baik
78
melalui homepage bank maupun melalui media. Informasi ini meliputi
informasi keuangan dan non meuangan (termasuk Laporan Pelaksanaan GCG
yang disyaratkan dalam PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI
No. 8/4/PBI/2006, informasi produk dan jasa serta pengelolaan pengaduan
nasabah). Dengan adanya keterbukaan ini pemegang saham, kreditor, nasabah
dan pihak berkepentingan lainnya (stakeholders) dapat menimbang manfaat
dan risiko dalam berhubungan dengan bank.
Adanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
bank mengindikasikan terlaksananya prinsip akuntabilitas dengan baik. Good
Corporate Governance berjalan dengan baik karena segenap jajaran bank telah
memahami perannya dengan baik dalam pelaksanaan GCG. Prinsip
akuntabilitas ini merupakan ekspresi dari prinsip pertanggungjawaban. Apabila
suatu fungsi dan tugas dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip-prinsip perbankan yang sehat, hasil kerja tersebut dengan
mudah dipertanggungjawabkan hasilnya. Prinsip pertanggungjawaban ini
tercermin dalam pengelolaan bank yang senantiasa berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perbankan yang sehat.
Prinsip ini diwujudkan melalui tanggung jawab sosial, menghindai
penyalahgunaan kekuasaan dan memelihara lingkungan bisnis yang sehat.
Pengelolaan bank secara profesional tanpa benturan kepentingan
(conflik of interest) dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun mengindikasikan
terlaksananya prinsip independensi dengan baik. Prinsip ini diwujudkan dalam
menjalankan tugas dimana jajaran bank dituntut untuk mendahulukan
kepentingan dan usaha bank di atas kepentingan pribadi. Selain itu, bank
79
senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Prinsip ini diwujudkan antara lain
dengan membuat pedoman etika usaha/etika kerja, yang merupakan norma-
norma untuk mengatur hubungan antara bank dengan stakeholders. Dengan
adanya pedoman ini diharapkan akan membantu mereduksi potensi konflik
antara bank dengan stakeholders dan antar karyawan.
Implementasi GCG tersebut telah mencerminkan pengelolaan bank
yang baik sesuai dengan prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi
(independency), dan kewajaran (fairness). Dengan demikian, GCG mampu
menjadikan segenap jajaran organisasi bank sebagai warga korporasi negara
yang baik (good corporate citizen) dengan menjadikannya sebagai bank yang
kuat, mampu bersaing dan mampu menerapkan kebiasaan bisnis yang sehat
dengan tujuan meningkatkan kinerja (performance) dan nilai perusahaan
(corporate value) dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Ahmad Rivai (2006) yang menemukan bahwa implementasi GCG berpengaruh
terhadap kinerja pasar PT Kalbe Farma, Tbk.
80