26
44 BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Sinopsis Novel Hidayahmu Turun DiJeddah karya Roidah Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Dena anak dari keluarga sederhana yang tak punya apa-apa melainkan keluarga yang dia miliki. Dena yang kini tinggal di kota Jakarta bersama keluarganya hanya bisa berdagang dipinggiran jalan kota Jakarta Dena tidak bisa mencari kerja karna tak ada yang ia bisa lakukan haya berjualan gorengn lah yang ia bisa , bersama kedua orang tuanya Dena berjualan gorengan tak perduli panas atau hujan Dena tetap berjualan demi keluarga yang ia cintai dan sanyangi dan juga demi adiknya yang bernama Abdi. Seketika itu Abdi menayakan kepada kaka nya tentang sekolahnya karna uang tunggakn sekolah Abdi tidak bayar, suara si bungsu keluarga Dena membuat mata gadis yang semula kuyu karena kelelahan pulang dari berdagang tiba-tiba membola. Gadis tamatan salah satu SMU di Jakarta itu selalu tak tega mendengar

Bab iv pa yusran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Bab iv pa yusran

44

BAB IV

DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Sinopsis Novel Hidayahmu Turun DiJeddah karya Roidah

Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Dena anak

dari keluarga sederhana yang tak punya apa-apa melainkan keluarga yang dia

miliki. Dena yang kini tinggal di kota Jakarta bersama keluarganya hanya bisa

berdagang dipinggiran jalan kota Jakarta Dena tidak bisa mencari kerja karna tak

ada yang ia bisa lakukan haya berjualan gorengn lah yang ia bisa , bersama kedua

orang tuanya Dena berjualan gorengan tak perduli panas atau hujan Dena tetap

berjualan demi keluarga yang ia cintai dan sanyangi dan juga demi adiknya yang

bernama Abdi. Seketika itu Abdi menayakan kepada kaka nya tentang sekolahnya

karna uang tunggakn sekolah Abdi tidak bayar, suara si bungsu keluarga Dena

membuat mata gadis yang semula kuyu karena kelelahan pulang dari berdagang

tiba-tiba membola. Gadis tamatan salah satu SMU di Jakarta itu selalu tak tega

mendengar keluhan adik tunggalnya itu. Hal tersebut terpikirkan oleh Dena karna

begitu banyak masalah yang datang dalam keluarganya. Dari hari ke hari semua

masalah datang hanya lagi-lagi dikarnakan benda yang disebut uang. Hampir-

hampir bapak dan ibunya itu tak jadi berdagang ,masalah yang semula Cuma

sepele bisa melebar akibat masalah ekonomi yang menghimpit-himpit keluarga

mereka. meski tak yakin namun Dena tetap melengangkan meningalkan rumahnya

menuju jalan Jakarta yang ramai oleh umat dan mobil yang lalu lalang. Tujuannya

Cuma satu yaitu untuk mencari perkerjaan yang sesuai dengan posisi tertinggi

dalam urutan lamarannya.

Page 2: Bab iv pa yusran

44

Pada saat ingin mencari pekerjaan tiba-tiba saja ada mobil melaju kencang

yang hampir ingin menabrak Dena dan kemudian tiba –tiba seseorang kelar dari

mobil itu yaitu pemuda tampan dan gagah yang bernama Abdul Aziz. Seketika itu

Dena tersadarkan dan berusaha tegak dari duduknya .karna membuat Dena merasa

gugup tiba-tiba dia segan mengungkapkan maksudnya dihadapan sang bapak yang

bernama Abdul Azizi. Dena serta-merta terkejut hingga tubuhnya pun tak kuasa di

gerakkan dan masih mematung di jalan Dena pun memulai langkah panjangnya

dan sampailah ke depan pintu tempat dimana pak Abdul Aziz mengelola restoran

mewah itu.

Rasanya ada sesuatu yang meluap-luap di dada Dena yang hendak di

tumpahkanya ke hati Abdi atau orang tuanya.kerena Dena diterima kerja

direstoran mewah milik Pak Abdul Aziz itu dan Dena ingin memceritakan

pengalamannya dalam hidupnya sekaligus ia bisa membantu melepaskan

keluarganya dari jerat kesulitan ekonomi. Sementara itu bagi dena Pak Abdul

Aziz terkesan sebagai lelaki tua yang setia pada keluarganya dan punya kebaikan

hati terhadap siapapun yang membutuhkan uluran kebaikannya.

Berbeda dari hari sebelumnya , kali ini Pak Abdul Aziz memunculkan

batang hidungnya ke tempat restorannya di saat jam makan siang. Dena sedikit

terkejut, namun tetap melayani dengan senang hati pesanan makanan yang ingin

di santap sang majikan dengan ajakan sang majikan Dena yang tadi meracik

makanan untuk sang majikan kemudian dipanggil untuk duduk bersama sang

majikan dan akhirnya sang gadis itu pun duduk juga,dalam perasan hati Dena

yang tak begitu tenang yang tadinya Dena kian tak tenang Dena memberanikan

menatap mata lelaki itu yang ada didepannya sesuatu terucap dari mulut Pak

Page 3: Bab iv pa yusran

44

Abdul Aziz yaitu perasaan yang tak mungkin Dena rasakan adalah Pak Abdul

Aziz berniat melamar Dena. Kata-kata dari Pak Abdul Aziz justru melahirkan rasa

tak nyaman di hati Dena tak memberikan jawaban yang juga membahagiakan bagi

lelaki sementara itu bagi Dena dengan rasa yang tak tega menjawab kalau Cuma

karena tersandung usia sepertinya harus dipertimbangkan.

Semula Dena ingin mengatakan kepada kedua orang tuanya karena Pak

Abdul Aziz telah ingin melamarnya , maka pembicaraan dengan orang tuanya

seusai shalat maghrib maka kedua orang tuanya wajib tahu dan jawaban mereka

akan menjadi bahan pertimbangn bagi gadis itu. Akhirnya , hati Dena kian

dikuatkan menjalankan dan sangat ingin tahu jawaban kedua orang tuanya itu.

Apa pun jawaban sang orang tua pastilah tak akan dibantahnya. Sementara dada

Dena terasa lapang dengan jawaban kedua orang tuanya yang intinya jangan

pertimbangkan apa yang bersifat keduniawian, termasuk pandangan orang. Tapi

pegang saja detak hati yang bersumber dari bisikan Allah, kemudian apa

seterusnya setelah pernyataan penerimaan pinangan dari Dena gadis itu terlihat

bingung ingin menyampaikan apa lagi nantinya,agar pertunangan tak segampang

itu saja terjadi melainkan prosesi yang berliku dan berkesan, setelah saya meminta

petunjuk Allah dan sarang kedua orang tua maka saya bersedia menerima Bapak

sebagai pembimbing dalam hidup saya kedepan. Kabar bahagia ini pasti akan

segera saya kabari ke keluarga di Jeddah dan teman-teman dekat disini.

Pembicaraan pun kemudian merembes ke persiapan perjalanan ke Jeddah dan

rencana kegiatan akan dilaksanakan disana segala persiapan termasuk pengurusan

paspor Dena dan Pak Abdul Aziz sudah diatur. Sesampainya di Jeddah Dena

Page 4: Bab iv pa yusran

44

menginap dirumah kedua Pak Abdul Aziz rumah yang ditempati adik bungsunya

yang belum menikah,

Seketika itu datang lah anak dari Pak abdul Aziz yang bernama

Muhammad Rafif namun Dena menangkap kalau lelaki didepannya itu punya

kepercayaan diri yang tinggi dan juga penghargaan yang tinggi kepada orang lain,

berbeda denangan teman –teman perempuan Rafif dikampus, namun Rafif melihat

perubahan sikap Dena tersebut lelaki itu jadi terpicu menegaskan lagi bahwa dia

menyukai Dena bukan sebagai calon ibu tiri, tetapi alami dari lelaki yang

mengagumi perempuan, gadis itu benar-benar menguasai hatinya, baru kali ini dia

mampu mengucapkan kalimat bahwa Rafif sedang jatuh cinta kepada

Dena,maklum ucapan Rafif meninggalkan bekas lama di dadanya, sehingga

membuat matanya sulit dikatupkan.

Tapi lagi-lagi keduanya percaya itu hanya berlangsung sekejap dalam

hidup Dena dan Rafif dikarenakan mereka saling kenal maka rasa dekat yang

harus ditempatkan di posisi awal sebagaimana semestinya Dena berada ditengah-

tengah keluarga Abdul Aziz dan Rafif harus menyikapi semestinya pula,dia sudah

sangat yakin itulah jawaban yang tepat bagi dirinya dan Rafif ya , cinta itu turun

di Jeddah semata-mata untuk Abdul Aziz bukan untuk Rafif, Akhirnya acara

pernikahan itu dilaksanakan di Jeddah Dena dan Abdul Aziz pun merasa bahagia

hati ayah dan ibu Dena itu sangat bahagia menyambutnya , mereka terlihat senang

begitu melihat kebagian mereka berdua, senyum merekah langsung tersungging di

raut jelita itu Dena menatap dalam mata Abdul Aziz..

Page 5: Bab iv pa yusran

44

Dena sadar bahwa janjinya bersedia memikah memang telah diucapkan

kepada Abdul Aziz, lelaki paruh baya kendaki hakikat janji itu tetaplah pada Allah

tuhan semesta alam .

4.2 Problema Psikologi Agama

Dalam novel Hidayahmu Turun DiJeddah karya Roidah, terdapat

beberapa masalah psikologis yang dialami oleh tokoh , yaitu : masalah batin,

masalah fisik, dan masalah dengan lingkungan .

4.2.1 Masalah Batin

Masalah batin yaitu masalah yang terdapat dihati seseorang yaitu sesuatu

yang menyangkut jiwa ( perasaan hati seseorang). Berikut kutipan yang mengarah

ke hal tersebut.

Tentu saja benar … Insya Allah ,“ sahut Dena dengan perasaan tak terpikirkan. Jauh di dasar hati gadis itu, lahir tekat akan mengusahakan duit untuk Abdi (PPA/mlhb/2011/9).

Pada kutipan diatas merupakan gambaran yang dialami Dena ketika

teringat kata-kata Abdi adiknya .dengan untuk mendapatkan pekerjaan dan

berusaha menacari uang demi adiknya tak akan menyerah demi tekat yang sudah

ada didalam hati Dena.

Kutipan yang lain dalam novel ini juga dapat dilihat sebagai berikut:

Page 6: Bab iv pa yusran

44

Dia tak ingin ayah dan ibunya yang harus menegaskan itu. Sebab , kalau tak ditepati , beliau berdua akan berdosa dihadapan Allah. Bagi Dena , cukuplah dirinya yang ditimpakan beban utang tersebut dan dia bertekad akan melunasi dengan sekuat upayanya lewat pekerjaan baru yang akan dicarinya (PPA/mlhb/2011/13).

Dari kutipan diatas digambarkan bahwa tokoh Dena merasa dia harus

menyelesaikan masalah demi masalah yang selalu datang dalam

keluarganya.karena bagi Dena hanya ia yang cukup menaggung dan merasakan

beban hutang dan dia inginn bertekat melunasi dengan pekerjaan yang akan

dicarinya nanti.

Permasalahan yang serupa juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

Secarik kertas yang berisi tagihan listrik yang juga sudah masuk bulan ketiga itu dilipatnya perlahan , lalu disurukkan ke tas kecil usang yang disandangnya. Lagi-lagi, dia tak berkenan sang orang tua mendapatkan tagihan itu. Semua yang berkaitan dengan utang , kini menjadi tanggungannya. Begitu tekad gadis tersebut( PPA/mlhb/2011/15).

Dari kutipan diatas digambarkan tentang Dena yang semakin tertekan oleh

masalah demi masalah yang selalu datang. Belum selesai masalah yang satu

datang lagi masalah yang lain kali ini tagihan listrik yang telah menunggu yang

telah masuk di bulan ketiga dia tidak bekenan seseorang melihat dan mendapatkan

tagihan itu.dan kini menjadi tangungannya.

Permasalahan yang serupa dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“Bapak dan ibu tak usah kuatir. Besok –besok Dena akan cari pekerjaan dan insya allah dapat. Dena yang akan membayar uang sewa rumah kita. Sekarang Ibu dan Bapak istirahat saja dikamar, ya ? Sudah malam , waktunya kita tidur….”(PPA/mslhb/2011/14).

Page 7: Bab iv pa yusran

44

Pada kutipan diatas digambarkan tekat hati Dena tak pernah padam untuk

mencari pekerjaan demi keluarganya.Demi Bapak dan Ibu nya karena Dena lah

yang akan menaggung semua beban dalam keluarga mereka.

Kutipan yang lain dalam novel ini juga dapat dilihat sebagai berikut:

“ Bila mempertimbangkan kriteria anjuran agama dalam memilih pasangan hidup , maka semua kriteria itu dipenuhi Pak Abdul Aziz. Dia taat beragama, dia kaya, dia dari keturunan baik-baik, dan meski sudah tua kulit wajahnya masih kencang dan dia juga gagah. Cuma satu yang bakal menjadi perbincangan orang bila dia aku terima, yaitu usia kami yang jauh terpaut. Bagaimana aku menaggapi jika ada yang berceloteh Dena menikah dengan lelaki tua karena harta? Karena, bisa saja ornag berpikir begitu. Astagfirullah…., kenapa aku jadi su’uzuhan begini? Padahal belum tentu demikian pemikiran orang. Ya Allah, aku mohon bimbingan dan perlindungan-Mu …., “(PPA/mslb/2011/83).

Pada kutipan diatas digambarkan dada Dena penuh berkecamuk tentang

bayangan yang muncul dari Pak Abdul Aziz calon suami Dena.Dena yang begitu

gelisah karena di merasa bahwa dengan kriteria anjuran agama dalam memilih

pasangan hidup dan Cuma satu yang menjadi perbincangan orang dengan

menerima pak Abdul Aziz tentu lah mereka jauh berbeda dari segi usia.

Permasalahan yang sama dapat dilihat dalam kutipan berikut:

“ Bukankah cinta seharusnya membuat orang tidak egois, melainkan menanyain apa yang membuat orang yang dicintainya bisa berbahagia, meskipun kemudian kebahagiaannya sendiri terenggut? Itu tak pernah ada dalam kalimat-kalimat Rafif. Padahal lelaki yang akan ditikamnya dari belakang adalah ayahnya sendiri? Harusnya dia memperjelas adakah aku bakal bisa membahagiakan ayahnya? Sepertinya, dia hanya membutuhkan aku menjawab cintanya dengan kata ‘iya’semata…”(PPA/mslhb/2011/183).

Page 8: Bab iv pa yusran

44

Pada kutipan diatas mengambarkan tentang hati Dena yang kian

berkecamuk karena dalam mencari apa yang diperlukan hatinya terutama memilih

pasangan jiwa. Dimana tempat menopangkan hidup selamnya demi

mencapaitujuan akhir dari hidup manusia, yaitu bertemu sang Pencipta. Dia

bertekat akan secara dewasa dan arif menyikapi hatinya terhadap Rafif dan Abdul

Aziz.

4.2.2 Masalah fisik

Masalah fisik yaitu masalah yang nyata bukan sekedar dari luar saja , fisik

harus kuat dan mentalnya dalam menghadapi masalah, tetapi tidak akan pernah

menyerah .

Berikut permasalahan yang mengarah kehal tersebut:

“Meski telah melakukan perjalanan begitu jauh ke kantor-kantor, semangat Dena tak pernah pudar. Staminanya pun terlihat tiada menurun. Mungkin karena wajah redup orang tuanya dan binary mata Abdi yang penuh harap selalu membayangi, menjadi kekuatan yang berbaur lengkap ditubuh tinggi langsing tersebut“(PPA/mslhf/2011/30).

Dari permasalahan diatas digambarkan tokoh Dena tak pernah menyerah

demi mendapat pekerjaan.dengan penuh harapan dari kedua orang tuanya juga

adiknya yang selalu member semangat buat Dena yang menjadi kekuatan dan

semangat dalam dirinya.

Kutipan yang lain dalam novel ini juga dapat dilihat sebagai berikut:

“Meski kita tak mampu kesana, Bu, yang penting kita sudah punya niat itu telah pula sampai ke hadapan Allah …. Kalimat yang selalu dilapazkan bapak itu kembali terngiang ditelinga Dena”.(PPA/mslhf/2013/78).

Page 9: Bab iv pa yusran

44

Dari kutipan diatas merupakan gambaran yang dialami Dena ketika

teringat kata-kata ayahnya.bahwa mereka akan pergi jauh dan ada niat untuk

melaksanakannya.

4.2.3 Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan yang berhubungan dengan lingkungan ini bisa berupa

masalah-masalah yang terjadi antara tokoh dengan sekitanya, misalnya dirumah ,

dikantor, disekolah , dikampus , dan sebagainya.

Berikut kutipan yang mengarah ke hal tersebut:

“ Zaman sulit begini, masih saja ada aturan-aturan yang memberatkan, Katanya kita ini masyarakat kecil yang perlu dilindungi, tapi ……astaghfirullah,” ungkapan pak Zamri”( PPA/mslhl/2013/6).

Kutipan di atas mengambarkan masalah yang sedang dihadapi Dena di

tempat berdagang.Dena diam saja dia mengerti akan keluhan bapaknya.dengan

adana aturan-aturan yang memberatkan hanya masayarakat kecil yang peru

dilindungi .

Kutipan yang lain juga dapat dilihat sebagai berikut:

“ Masih mending hidup kita ini bila dibandingkan mereka yang hidup dikolong jembatan dan memungut sampah buat menyambung hidup”(PPA/mslhl/2011/87).

Page 10: Bab iv pa yusran

44

Kutipan diatas mengambarkan masalah menghadapi terpaan dalam hidup.

Maka timbullah mereka menjadi orang-orang yang kuat batin menghadapinya

sebagai anak yang ingin mengabdi kepada orang tua.

Permasalah yang serupa juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“Kalau soal kaya, orang Arab memang kaya-kaya. Tapi ,buat apa kaya kalau batin dan badan kita tersiksa. Pikirkanlah lagi, Nak Dena. Belum terlambat untuk berbalik membatalkan pernikahan ini sebelum hidup Nak Dena nanti sengsara. Lelaki kaya masih banyak di Indonesia. Saya yakin, Nak Dena pasti mendapatkannya. Nak Dena cukup cantik, kok. Saya sangat setuju keluarga ibu Zamri terangkat perekonomiannya. Tapi jangan sampai mengorbankan diri atau anak. Maafkan saya lancang bicara , tapi itu demi kebaikan Bu Zamri dan Nak Dena juga. Tak ada maksud iri maupun maksud jahat lainnya…,”( PPA/mslhl/2011/204 ).

Pada kutipan diatas mengambarkan bagaimana Dena dan keluarga harus

menjalani ujian dari Allah. Kalimat perempuan paruh baya yang duduk didepan

Dena gadis itu berusaha menekan rasa iba yang mendadak mengalir

dihatinya.meski sadar dirinya tengah diuji Allah.

4.4 Problema Psikologis yang Dialami Tokoh

Dalam novel Hidayahmu Turun Di Jeddah karya Roidah, terdapat tiga

penyebab problema psikologis yang dialami tokoh, yaitu: keuangan, Keluarga,

Agama dan Akhlak.

4.4.1 Problema Keuangan

Yaitu sebuah masalah kebutuhan oleh karena itu dapat merasakan bertapa

pentingnya arti uang dalam kehifdupan, dan berusaha untuk mersakan pentingnya

mendapatkan uang, problema keuangan berbeda antara satu dan yang lainnya,

Page 11: Bab iv pa yusran

44

sesuai dengan keadaan ekonomi, tempat mereka hidup dan keadaan sosial yang

melingkunginya.

Berikut kutipan yang mengarah ke hal tersebut:

“ kak tunggakan uang sekolah Abdi sudah empat bulan. Abdi malu sama guru-guru. Minta kebapak malah disuruh berhenti sekolah. Minta sama ibu, uang tak punya. Gimana ya , kak? Abdi ngamen saja di perempatan , boleh?”( PPPA/kug/2011/8).

Pada kutipan diatas mengambarkan bahwa Dena tak tega mendengar

keluahan adik tungalnya.maklum perasaan Abdi juga pernah dirasakannya dulu

seolah guru-guru ingin menelajangi kemelaratan keluarganya terus-menerus

selama uang sekolahnya belum dilunasi.

Permasalahan yang sama dapat dilihat dalam kutipan berikut:

“Abdi yang sabar, ya? Insya Allah, besok atau paling lama minggu depan, Kakak kasih duit nya.Abdi tak usah ngamen. Nanti,sekolah Abdi terganggu…”(PPPA/kug/2011/9).

Kutipan diatas mengambarkan harapan Dena untuk mencari uang demi

adiknya untuk membayar uang sekolahnya. Gadis baik hati itu paham sekali

dengan kondisi keungan keluarganya yang hanya pas-pasan buat makan mereka.

Permasalahan yang sama dapat dilihat dalam kutipan berikut:

“ insya Allah, besok kita bisa bayar uang sewa rumah dan utang di warung ya,pak. Tapi tagihan listrik dan air insya Allah baru di akhir bulan bisa Dena penuhi. Penghasilan bapak – ibu sekarang digunakan untuk kebutuhan makan kita sehari-hari saja, yang lainnya Dena yang tanggung”(PPPA/kug/2011/45).

Page 12: Bab iv pa yusran

44

Pada kutipan diatas mengambarkan bagaimana Dena harus menanggung

beban keluarga mulai dari sekarang dan seterusnya.dengan semangat untuk

meyakinkan kedua orang tua mereka bahwa Dena yang akan membayar uang

sewa semuanya.

Permasalahan yang sama dapat dilihat dalam kutipan berikut:

“Tak usah, saya mau langsung pamit saja. Saya yakin, mala mini Bapak –Ibu pasti belum ada duit untuk bayar uang sewa kontrakan ini,kan? Makanya, saya cuma mau ingetan,segera di cicil. Uang dagangannya dikumpulin. Biar saya yang kesini lagi. Pak Zamri atau Dena tak usah nyamperin saya. Kalau saya tunggu-tunggu saja dirumah , ntar tak dibayar-bayar lagi kaya kemarin. Jadi , jangan ngutang lagi, ini sudah masuk bulan ketiga. Jangan bikin saya berpikir lain nantinya, mengantikan Ibu-Bapak dengan keluarga lain,.!(PPPA/kug/2011/12).

Pada kutipan diatas mengambarkan masih bayak yang harus di bayar bagi

keluarga Dena karena dengan datangnya Bu Sarti pemilik kontrakan yang didiami

keluarganya.

Permasalahan yang sama dapat dilihat daalam kutipan berikut:

“Mana cukup jualan gorengan gini menutupi biaya hidup kita? Bukankah itu namanyakita yang dizhalimi? Tapi, ya kita maafkan, karena mereka tidak tahu. Apalagi, dengan ukuran gorengan selama ini, pembeli dapat kenikmatan tanpa membayar mahal. Tapi , kita tetap tak dapat untung banyak. Berarti kita harus cari cara agar rezeki yang kita dapat lebih banyak lagi, dengan mengubah ukuran gorengan yang menurut Ibu tidak terlalu kecil”(PPPA/kug/2011/18)

Pada kutipan diatas mengambarkan bagai mana kondisi ekonomi mereka

karena menjadi penyebab beban keluarga. Sementara disisi pemikiran ibunya

Page 13: Bab iv pa yusran

44

Dena juga bisa memaklumi, sebab kondisi sekarang ekonomi mereka belakangan

yang menuntut kedua orang tuanya melunasi bebagai hutang.

4.4.2 problema keluarga

Yaitu tindaklah mudah bagi remaja untuk menerima suatu pendapat yang

mengatakan bahwa campur tangan orang terhadap mereka lebih dari ungkapan

perhatian untuk kepentingan mereka sendiri bahkan mereka memandang campur

tangan itu sebagai lanjutan dari kekuasaan .

Berikut kutipan yang mengarah kehal tersebut:

“Kedua orang tua Dena itu bagai terhipnotis. Tubuh mereka berdua spontan berbalik dan berjalan menuju kamar. Dikepala keduanya, masih tersisi pikiran penuh harapan bahwa besok dagangan gorengan mereka bisa lebih banyak mendatangkan untung, hingga bisa untuk membayar sewa rumah. Bagaimanapun, mereka tidak tega jika Dena membanting tulang sebagai buruh orang lain, demi menanggung beban untang mereka”(PPPA/klg/2011/14).

Pada kutipan diatas mengambarkan bagaimana keluarga mereka harus

menaggung beban hutang .Dena mengerti itu dan ikut merasakannya dan demi

melihat raut muka kedua orang tuanya itu.

Kutipan yang lain juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“Dena mengerti sekali perasaan bapaknya itu yang telah menunjukkan kesetiannya membiayai hidup keluarga tanpa memikirkan sedikit pun lepas dari tanggung jawab. Berbanding terbalik dengan yang banyak dialami ibu-ibu tetangga disamping rumah Dena, ditinggal suaminya karena tak kuat membiayai ekonomi mereka atau malah tergoda menambah berat beban sendiri dengan menikahi perempuan lain”(PPPA/kug/2011/46).

Page 14: Bab iv pa yusran

44

Dari kutipan diatas mengambarkan bahwa perasaan dena terhadap orang

tuanya yang begitu kuat untuk menjalani hidup.dengan pemikiran yang begitu

dewasa gadis itu paham dengan kedua orang tuanya.

4.4.3 problema Agama dan Akhlak

Problema agama dan akhlak disebabkan adanya perbedaan antara apa yang

dipelajari disekolah dengan apa yang terdapat dilingkungan sekitarnya baik dalam

lingkungan keluarga maupun masyarakatnya.

Berikut kutipan yang mengarah kehal tersebut:

“Dia tak ingin ayah dan ibunya yang harus menegaskan itu. Sebab, kalau tak ditepati , beliau berdua akan berdosa di hadapan Allah. Bagi Dena, cukuplah dirinya yang ditimpakan beban hutang tersebut dan dia bertekat akan melunasi dengan sekuat upaya, lewat pekerjaan baru yang akan dicarinya.”(STMPPA/sbr/2011/13).

Pada kutipan diatas mengambarkan bahwa Dena tak ingin berdosa dimata

kedua orang tuanya Cuma masalah hutang yang mereka tanggung.

Sikap sabar juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“Ya, aku terima pinangan abimu karena harta. Tapi, bukan harta dunia, melainkan harta yang tersimpan di balik batinya yang teramat luas, kaya, dan tinggi nilainya. Aku tak butuh apa-apa lagi dalam hidup, kecuali tercapainya cita-citaku menuju surge Allah dan cara yang tepat mencapai kesana adalah dengan menikahi abimu. Cinta Allah-lah yang akan ku tuju. Jadi, soal umur abimu, tak menjadi penghalang bagiku. Memangnya, ada apa dengan umur beliau”.(STMPPA/sbr/2011/ 195).

Kutipan diatas mengambarkan bagaimana Dena sikap sabar untuk

pernikahan yang akan dilaksanakannya .

Page 15: Bab iv pa yusran

44

4.6 Sikap Tokoh Dalam Menyelesaikan Problema

Dalam novel HIdayahmu Turun Di Jeddah Karya Roidah ini sikap dalam

menyelesaikan berbagai problema yang dihadapinya yaitu dengan sabar , tabah

dan ikhlas.

4.6.1 Sabar

Yaitu sikap tenang dalam menghadapi masalah ( tidak terburu nafsu dan

tidak lekas marah ) dan tenang dalam menghadapi cobaan .

Berikut kutipan yang mengarah ke hal tersebut:

“Betul kata bapakmu, Nak. Ibu sangat senang dengan kamu sudah punya pekerjaan. Tapi , kalau mungkin untuk menyisakan uang demi tabunganmu,lakukanlah. Nanti, kalau bapakmu sudah tak sanggup menutupi kebutuhan kita dan utang bertambah banyak, baru uangmu kita pakai semua, ya “( STMPPA/sbr/2011/47).

Pada kutipan diatas mengambarkan tentang Dena yang salalu bersabar

dalam menghadapi kedua orangtuanya.dengan sekarang Dena yang sudah punya

pekerjaan bapaknya menyuruh ia menyimpan hasil dari pekerjaannya itu untuk

keperluan saat dibutuhkan.

Kutipan yang lain juga dapat di jumpai dalam kutipan berikut:

“Dena hormat dan kagum pada beliau. Beliau begitu baik hati dan santun. Tapi, apakah itu bisa menjadi dasar menyukai beliau sebagai lelaki untuk dicintai perempuan dan berlanjut kepernikahan, Dena tak bisa memastikan. Dena bingung,pak”(STMPPA/sbr/2011/90).

Page 16: Bab iv pa yusran

44

Kutipan diatas mengambarkan tentang Dena bersabar atas bagaimana dia

menerima pinangan. Dengan hati yang sabar dan atas dasar menyukai beliau

sebagai lelaki untuk dicintai.

4.6.2 Tabah

Yaitu sikap tetap kuat hati dalam menghapi masalah dan memiliki

keagungan hidup pikiran tang tercermin dalam tindakan dan maksud yang mulia.

Berikut kutipan yang mengarah ke hal tersebut:

“ Insya Allah , kami pasti bayar , Bu. Kali ini, tidak molor lagi. Ibu juga tak perlu capek-capek kesini. Saya janji, pasti saya yang ke sana”( STMPPA/sbr/2011/13)

Pada kutipan diatas mengambarkan bahwa ke tabahan hati Dena

menghadapi dan meyelesakan masalah.janji Dena yang tidak molor lagi untuk

bayar uang sewa rumah.

Sikap tabah juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“ Ibu dan Bapak janganlah bertengkar soal gorengan ini. Maksud Ibu sama Bapak itu sangat Dena pahami dan tak ada yang salah. Dena ambil jalan tengahnya saja yang diridhai dunia dan akhirat ,ya”(STMPPA/sbr/2011/18).

Pada kutipan diatas mengambarkan Dena yang tumbuh sebagai gadis yang

dewasa yang mengerti akan masalah kedua orang tua nya.dengan ibu dan

Bapaknya bertengkar soal gorengan tentulah Dena sangat memahami itu.

4.6.3 Ikhlas

Page 17: Bab iv pa yusran

44

Yaitu sikap hati dalam menghadapi masalah dengan hati yang tulus dan

memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati.

Berikut kutipan yang mengarah ke hal tersebut:

“Tapi, yang pasti, aku jangan menerima pinangan Pak Abdl Aziz karena hartanya. Kasihan beliau. Beliau juga mengharapkan aku bukan dengan imingan harta. Tak sedikit pun terucap apa yang akan diberikannya, seperti rumah dan mobil agar aku menjawab pinangan nya. Berarti aku harus menjawab isi hatinya juga dengan bahasa hati”(STMPPA/ikls/2011/78).

Pada kutipan diatas mengambarkan bagaimana hati nurani Dena tak tenang

dengan apa yang dihadapi nya sekarang.menerima pinangan dari Abdul Aziz

bukan karena hartanya tak sedikitpun terucap apa yang akan diberikan.dengan

semua harta dari Abdul aziz .

Sikap ikhlas yang lain juga dapat dijumpai dalam kutipan berikut:

“Hm… setelah saya meminta petunjuk Allah, saran dari kedua orang tua, dan menelaah dengan logika saya, maka saya… bersedia menerima Bapak sebagai pembimbing dalam hidup saya ke depan.(STMPPA/ikls/2011/94).

Dari kutipan diatasa menggambarkan masalah yang dihadapinya selesai

dengan bersedia menerima pinangan dari Abdul Aziz dengan meminta petunjuk

dari Allah dan bersedia menjadi pembimbing dalam kehidupan di masa depan.

Page 18: Bab iv pa yusran

44

4.8 TABEL JUMLAH HASIL AKHIR

Variabel Sub Variabel/Indikator

Psikologi Agama

Problema Psikologi

Agama

Penyebab

Problema Psikologi

Agama

Sikap tokoh dalam

Menyelesaikan

Problema Psikologi

Agama

mlhb mslhf mlhl kug klg ada sbr tbh ikls

6 2 3 5 2 2 2 2 2