Upload
dangnhi
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
43
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP
Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka
CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain:
1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
2. SAK ETAP yang lebih sederhana daripada dengan PSAK–IFRS sehingga memberi
kemudahan dalam implementasinya.
3. Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan
keuangannya untuk memperoleh dana tambahan untuk pengembangan usaha.
Seperti pinjaman dari kreditur (bank).
4. Memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan perusahaan
dan informasi atas analisis rasio-rasio sebagai dasar untuk menilai kemampuan
likuiditas, solvabilitas, dan berbagai ukuran lain bagi kepentingan pengambilan
keputusan manajerial lainnya. (Setyonugroho: 2010)
IV.2 Ruang Lingkup SAK ETAP
SAK ETAP diperuntukan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan tidak menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Pengguna eksternal adalah
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit. (IAI: 2010)
44
Laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan SAK ETAP menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, dan arus kas perusahaan, serta aktivitas kinerja
perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna
atas kebutuhan mereka atas informasi tertentu, misalnya diberikan kepada pemilik,
penyandang dana, dan bank.
IV.3 Penyajian Laporan Keuangan
IV.3.1 Neraca
Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dimana pos-pos
minimal mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan,
properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset
dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Namun urutan dan format pos
tidak ditentukan oleh SAK ETAP.
Di dalam neraca CV Scala Mandiri tidak terdapat pos properti investasi, aset
tidak berwujud, dan kewajiban diestimasi. Hal ini dikarenakan CV Scala Mandiri yang
berlokasi di Tangerang-Banten tidak melakukan sewa gedung untuk perkantoran,
melainkan hanya menjalankan usahanya di rumah tinggal yang merangkap tempat usaha,
dan tidak memiliki aset tidak berwujud,
Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti
sehingga memerlukan estimasi. Di dalam neraca CV Scala Mandiri juga tidak terdapat
pos kewajiban diestimasi. Apabila dalam jangka waktu tertentu setelah penjualan
ditemukan kerusakan pada barang, maka pihak CV Scala Mandiri akan datang dan
mengecek kerusakan yang terjadi. Barang yang mengalami kerusakan bukan akibat
45
kelalaian pemakai akan dibawa kembali ke distributor CV Scala Mandiri, yaitu PT
Rinstrum untuk dilakukan garansi. Sedangkan untuk barang yang rusak akibat kelalaian
pemakaian hanya akan dilakukan servis.
Penyajian neraca terdiri dari beberapa klasifikasi, yaitu:
1. Klasifikasi aset lancar dan aset tetap.
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar apabila:
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam
jangka waktu siklus operasi normal entitas;
b. Dimiliki untuk diperdagangkan;
c. Diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan; atau
d. Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran
atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
2. Klasifikasi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek apabila:
a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi
entitas;
b. Dimiliki untuk diperdagangkan;
c. Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan; atau
d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban
setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
46
CV Scala Mandiri belum melakukan pembukuan sehingga tidak memiliki neraca,
melainkan hanya berupa pencatatan saja. Berdasarkan ketentuan yang ada, SAK ETAP
mensyaratkan bahwa entitas harus memiliki laporan keuangan yang meliputi neraca,
laporan laba rugi, dan saldo laba, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.
Apabila hanya dengan pencatatan tidak dapat diketahui perbandingan antara kewajiban
dengan ekuitas atau aset entitas sehingga tidak dapat diketahui posisi keuangan entitas
secara pasti. Akibatnya pengguna laporan keuangan tidak dapat memahami dasar
kebijakan untuk pengambilan keputusan. CV Scala Mandiri. Sehingga CV Scala
Mandiri harus membuat laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Berikut
adalah neraca CV Scala Mandiri untuk tahun 2009 dan 2010 yang telah dibuat
berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
47
ASETASET LANCARKAS DAN SETARA KAS 58,852,740Rp PIUTANG USAHA 106,900,000Rp PIUTANG KARYAWAN 2,250,000Rp PERLENGKAPAN 275,000Rp TOTAL ASET LANCAR 168,277,740Rp
ASET TIDAK LANCAR ASET TETAP 173,430,000Rp TOTAL ASET TETAP 173,430,000Rp
TOTAL ASET 341,707,740Rp
KEWAJIBANKEWAJIBAN LANCARHUTANG USAHA -Rp HUTANG KARTU KREDIT -Rp HUTANG PAJAK 18,086,424Rp TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 18,086,424Rp
KEWAJIBAN TIDAK LANCARKEWAJIBAN TIDAK LANCAR -Rp TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR -Rp
TOTAL KEWAJIBAN 18,086,424Rp
EKUITAS MODAL AWAL:MODAL SEKUTU AKTIF (80%) 199,244,000Rp MODAL SEKUTU PASIF (20%) 49,811,000Rp LABA TAHUN BERJALAN 74,566,316Rp TOTAL EKUITAS 323,621,316Rp
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 341,707,740Rp
CV SCALA MANDIRINERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Gambar 4.1 – Neraca CV Scala Mandiri tahun 2009
48
ASETASET LANCARKAS DAN SETARA KAS 156,062,972Rp PIUTANG USAHA 148,400,000Rp PIUTANG KARYAWAN 1,700,000Rp PERLENGKAPAN 395,000Rp TOTAL ASET LANCAR 306,557,972Rp
ASET TIDAK LANCAR ASET TETAP 168,979,625Rp TOTAL ASET TETAP 168,979,625Rp
TOTAH ASET 475,537,597Rp
KEWAJIBANKEWAJIBAN LANCARHUTANG USAHA -Rp HUTANG KARTU KREDIT -Rp HUTANG PAJAK 25,092,693Rp TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 25,092,693Rp
KEWAJIBAN TIDAK LANCARKEWAJIBAN TIDAK LANCAR -Rp TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR -Rp
TOTAL KEWAJIBAN 25,092,693Rp
EKUITAS MODAL AWAL:MODAL SEKUTU AKTIF (80%) 258,897,053Rp MODAL SEKUTU PASIF (20%) 64,724,263Rp LABA TAHUN BERJALAN 126,823,588Rp TOTAL EKUITAS 450,444,904Rp
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 475,537,597Rp
CV SCALA MANDIRINERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2010
Gambar 4.2 – Neraca CV Scala Mandiri tahun 2010
49
IV.3.2 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi suatu periode menunjukan kinerja keuangan perusahaan
selama periode tersebut. Dimana pos-pos minimal mencakup pendapatan, beban, bagian
laba atau rugi investasi dengan metode ekuitas, dan laba atau rugi bersih. Terdapat dua
jenis analisis beban, yaitu analisis beban menggunakan sifat beban, serta analisis beban
menggunakan fungsi beban. Namun SAK ETAP lebih menganjurkan entitas untuk
menggunakan analisis fungsi beban.
CV Scala Mandiri hanya membuat laporan laba rugi. Berdasarkan ketentuan
SAK ETAP, entitas harus memiliki laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba
rugi, dan saldo laba, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. SAK ETAP
mewajibkan format laporan keuangan laba rugi entitas dengan menggunakan analisa
sifat beban dan analisa fungsi beban. Di dalam kedua metode analisa tersebut, tidak
diperkenankan untuk membandingkan pendapatan dengan piutang usaha dan selisih
persediaan akhir bulan lalu dengan bulan berjalan.
Dalam mengimplementasikan SAK ETAP terhadap laporan laba ruginya, CV
Scala Mandiri menggunakan analisa sifat beban. Analisa sifat beban dipilih karena tidak
memerlukan pengungkapan tambahan seperti pada analisa fungsi beban. Berikut adalah
laporan laba rugi CV Scala Mandiri untuk tahun 2009 dan 2010 yang telah dibuat
berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
50
PENDAPATAN USAHA 739,500,000Rp
HPP 319,435,500Rp
LABA KOTOR 420,064,500Rp
BEBAN USAHA 328,475,760Rp
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 91,588,740Rp
PPH BADAN 12,822,424Rp
LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 78,766,316Rp
CV SCALA MANDIRILAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2009
Gambar 4.3 – Laporan Laba Rugi CV Scala Mandiri tahun 2009
PENDAPATAN USAHA 1,312,000,000Rp
HPP 654,351,050Rp
LABA KOTOR 657,648,950Rp
BEBAN USAHA 496,136,278Rp
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 161,512,672Rp
PPH BADAN 20,189,084Rp
LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 141,323,588Rp
CV SCALA MANDIRILAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2010
Gambar 4.4 – Laporan Laba Rugi CV Scala Mandiri tahun 2010
51
IV.3.3 Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan: laba atau rugi tahun berjalan,
pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan
akhir periode dari komponen ekuitas.
CV Scala Mandiri tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas selama periode
usahanya dikarenakan belum melakukan pembukuan. SAK ETAP mewajibkan entitas
untuk menyajikan informasi sebagai berikut di dalam laporan perubahan ekuitas: saldo
laba pada awal dan akhir periode serta penyajian kembali laba setelah dikoreksi
kesalahan atau perubahan kebijakan. Berikut adalah laporan perubahan ekuitas CV Scala
Mandiri untuk tahun 2009 dan 2010 yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK
ETAP.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASPERIODE 31 DESEMBER 2009
MODAL AWAL 249,055,000Rp LABA BERSIH 78,766,316Rp PRIVE 4,200,000Rp BERTAMBAH 74,566,316Rp
MODAL AKHIR 323,621,316Rp
CV SCALA MANDIRI
Gambar 4.5 – Laporan Perubahan Ekuitas CV Scala Mandiri tahun 2009
52
CV SCALA MANDIRILAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PERIODE 31 DESEMBER 2010
MODAL AWAL 323,621,316Rp LABA BERSIH 141,323,588Rp PRIVE 14,500,000Rp BERTAMBAH 126,823,588Rp
MODAL AKHIR 450,444,904Rp
Gambar 4.6 – Laporan Perubahan Ekuitas CV Scala Mandiri tahun 2010
IV.4 Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu
yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangannya.
Jika SAK ETAP mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya secara
spesifik, maka entitas harus menerapkannya sesuai dengan SAK ETAP. Namun, jika
dampak yang ditimbulkan tidak material maka entitas diperbolehkan untuk tidak
mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP. Jika terdapat transaksi, peristiwa yang tidak
diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dapat menggunakan judgement-nya
dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi agar menghasilkan
informasi yang relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi
dan andal yaitu dalam laporan keuangan yang:
a. Menyajikan laporan keuangan dengan jujur terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas dari suatu entitas.
53
b. Netral yaitu bebas dari bias.
c. Mencerminkan kehati-hatian
d. Bersifat lengkap dalam semua hal yang material.
Entitas harus menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK ETAP.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan harus konsisten. Perubahan kebijakan akuntansi
dapat dilakukan jika diminta oleh SAK ETAP dan atau menghasilkan informasi yang
andal dan lebih relevan. (Sugiarto: 2010) Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan
sesuai persyaratan SAK ETAP dan atau secara retrospektif. Perubahan retrospektif
adalah adalah suatu penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan
kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Kebijakan akuntansi yang terdapat dalam CV Scala Mandiri yaitu
1. Pengakuan
Dalam laporan keuangan yang telah dibuat berdasarkan SAK ETAP, CV Scala
Mandiri menggunakan dasar akrual basis yaitu mencatat transaksi-transaksi atau
mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya dan bukan pada saat pendapatan
tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual mencatat
transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, dan juga mencatat jumlah hutang dan piutang
perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi dengan dasar akrual basis memberikan gambaran
yang lebih akurat atas kondisi keuangan perusahaan daripada akuntansi berbasis kas.
Namun penggunaan basis akrual lebih kompleks daripada basis kas.
Akrual basis juga mendukung penggunaan anggaran sebagai teknik
pengendalian. Pada basis kas, pembayaran hanya dicatat jika telah dibayarkan,
sementara pembayaran kewajiban dapat dilakukan dengan jarak waktu tertentu setelah
54
timbulnya kewajiban itu sendiri. Untuk alasan mengikuti ketentuak SAK ETAP,
penganggaran dan gambaran kondisi keuangan perusahaan yang lebih akurat, CV Scala
Mandiri wajib menggunakan akuntansi berbasis akrual.
2. Pengukuran
Kas diukur dari saldo tunai yang dimiliki perusahaan per 31 Desember.
Aset tetap, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan tanpa
memperhitungkan nilai residu, karena SAK ETAP tidak mengatur tentang adanya nilai
residu. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Peralatan dan perabot kantor 4 - 8
Kendaraan 8
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya. Piutang usaha diakui pada saat terjadinya penyerahan barang kepada
pelanggan tanpa pembayaran tunai.
3. Penyajian
CV Scala Mandiri juga tidak membuat cadangan penyisihan piutang tak tertagih,
karena berdasarkan pengalaman bertransaksi selama ini piutang tersebut selalu dapat
ditagih. Untuk aset tetapnya, CV Scala Mandiri melakukan penyusutan dengan
menggunakan metode garis lurus.
Berdasarkan pencatatan CV Scala Mandiri dilakukan penyesuaian dan
implementasi SAK ETAP, sehingga menghasilkan laporan keuangan CV Scala Mandiri
yang telah sesuai dengan SAK ETAP. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual
55
menggunakan konsep biaya historis. Laporan keuangan tersebut disajikan secara relevan
untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai dan andal. Penggunaan
biaya historis dipilih karena:
1. Biaya dapat ditelusuri atau diverifikasi kembali dan merupakan harga transaksi yang
sudah direalisasi.
2. Biaya timbul dari transaksi yang wajar,yang disepakati bersama oleh pembeli dan
penjual dalam suatu perekonomian bebas, yang merupakan nilai minimum aset bagi
pembeli.
3. Nilai minimum merupakan biaya yang mencerminkan nilai aktual aset bagi perusahaan
pada saat diperoleh.
IV.5 Piutang Usaha
Setelah pekerjaan selesai dilakukan, maka CV Scala Mandiri otomatis memiliki
pendapatan sebesar nominal yg tercantum dalam purchase order. Pembayaran atas
seluruh pekerjaan yang telah diselesaikan oleh CV Scala Mandiri dilakukan dengan
kredit atas piutang usaha.
Berikut adalah contoh jurnal dari piutang usaha yang telah sesuai dengan SAK
ETAP:
Gambar 4.7 - Jurnal pencatatan piutang usaha
56
Setelah pekerjaan selesai, maka akan dibuatkan faktur untuk pelanggan. Dan
pendapatan tersebut baru dapat diterima dalam bentuk kas dalam jangka waktu kurang
lebih satu bulan setelah faktur diterima dan disetujui oleh pelanggan. Berikut adalah
contoh jurnal dari pelunasan piutang usaha yang telah sesuai dengan SAK ETAP :
Gambar 4.8 - Jurnal pencatatan pelunasan piutang usaha
IV.6 Persediaan
Persediaan meliputi aset untuk dijual, termasuk aset dalam proses produksi atau
bahan atau perlengkapan untuk proses produksi atau pemberian jasa. Cost mencakup
seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa
persediaan ke lokasi dan kondisi sekarang.
Biaya pembelian meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya, biaya
pengangkutan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat didistribusikan pada
perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Pemberian diskon, potongan harga, dan yang
serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
Menurut SAK ETAP, entitas harus memilih metode pencatatan persediaan yang
diperbolehkan oleh SAK ETAP, yaitu metode FIFO atau average. Jika persediaan dijual
maka, jumlah yang tercatat harus diakui sebagai beban pada periode dimana pendapatan
diakui. Pengungkapan harus meliputi informasi mengenai kebijakan akuntansi
57
persediaan, total yang tercatat berserta klasifikasinya, jumlah penurunan nilai
persediaan, serta jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode.
Persediaan CV Scala Mandiri dilakukan setelah diterima purchase order dari
pelanggan. Purchase order berisi jenis pekerjaan yang akan dilakukan, tanggal dan
waktu pelaksanaan pekerjaan, serta nominal pekerjaan tersebut sesuai yang telah
disepakati bersama. Dari purchase order diketahui barang apa saja yang harus
disediakan oleh CV Scala Mandiri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Mengingat keterbatasan ekuitas yang dimiliki CV Scala Mandiri, terbatasnya jumlah
pekerjaan serta banyaknya jenis spare part dan tipe timbangan yang beredar di pasar,
sehingga tidak memungkinkan bagi UMKM seperti CV Scala Mandiri untuk memiliki
persediaan yang terlalu banyak.
Setelah diketahui barang apa saja yang diperlukan, maka CV Scala Mandiri
melakukan pengecekan persediaan. Apabila barang yang dibutuhkan tidak tersedia,
maka CV Scala Mandiri melakukan pembelian kepada supplier-nya yaitu PT Rinstrum.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa CV Scala Mandiri menggunakan metode FIFO
untuk mencatat persediaannya. Dalam metode FIFO, persediaan yang lebih dulu masuk
maka akan dipergunakan lebih dahulu untuk melakukan pekerjaan. CV Scala Mandiri
mengakui persediaan sebagai beban pada saat persediaan tersebut dijual, serta
pengungkapan juga telah disesuaikan dengan ketentuan SAK ETAP.
IV.7 Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
58
administratif dan dapat digunakan lebih dari satu periode. Suatu benda diakui sebagai
aset jika memenuhi prinsip pengakuan. Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar
biaya perolehan.
Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian
perolehan aset. Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan selama umur manfaat. SAK ETAP tidak mengatur tentang nilai sisa.
Metode penyusutan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP adalah metode garis lurus,
saldo menurun dan metode jumlah unit produksi. Metode penyusutan yang dipergunakan
harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset
tetap. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat
ekonomi di masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya. Dalam
menghitung penyusutannya CV Scala Mandiri menggunakan metode garis lurus karena
metode garis lurus diperbolehkan dalam SAK ETAP dan dalam perpajakan serta
perhitungannya yang mudah.
SAK ETAP mewajibkan entitas agar mengakui biaya perolehan aset tetap
sebagai aset tetap jika ada manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur
dengan andal. SAK ETAP juga mewajibkan entitas untuk mengukur aset tetap setelah
pengakuan awal pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan. Informasi
mengenai aset tetap yang terdiri dari dasar pengukuran, metode penyusutan, umur
manfaat, dan akumulasi penyusutan harus diungkapkan oleh entitas, serta mewajibkan
entitas untuk mencatat tanah dan bangunan secara terpisah, meskipun tanah dan
bangunan itu diperoleh bersamaan. Karena tanah dan bangunan adalah aset yang dapat
dipisahkan.
59
Seluruh aset CV Scala Mandiri memiliki manfaat ekonomi masa depan dan
nilainya dapat diukur dengan andal. Pengukuran terhadap aset tetap pun telah dilakukan
CV Scala Mandiri dengan benar. Seluruh informasi yang diwajibkan SAK ETAP pun
telah diungkapkan dengan jelas. Saat ini CV Scala Mandiri masih belum memiliki tanah
dan bangunan atas nama perusahaan ataupun atas nama pemilik. Namun apabila suatu
saat Scala Mandiri memiliki tanah dan bangunan, maka harus dicatat terpisah.
Berdasarkan alasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengungkapan aset tetap
milik CV Scala Mandiri telah sesuai dengan SAK ETAP.
Berikut adalah daftar aset tetap CV Scala Mandiri untuk 2010 yang telah dibuat
berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
60
Gambar 4.9 – Daftar aset tetap CV Scala Mandiri tahun 2010
1Inv
entaris
Kanto
rBat
u Timb
angan
@ 20
kg50
II200
912,
500,00
08
1,562,
500
3,1
25,000
9,3
75,000
Komp
uter S
et4
I200
920,
000,00
04
5,000,
000
10,
000,00
0
10,
000,00
0Lap
top1
I200
96,0
00,000
41,5
00,000
3,000,
000
3,000,
000Tel
ephone
2I
2009
180,00
04
45,000
90,
000
90,
000Me
sin Fa
x1
I200
91,5
00,000
4375
,000
750
,000
750
,000
Mesin
1I
2009
1,000,
0004
250,00
0
500,00
0
500,00
0AC
2II
2009
5,500,
0008
687,50
0
1,375,
000
4,125,
000Too
l Set
1I
2009
25,000
,000
46,2
50,000
12,500
,000
12,500
,000
Meja K
antor
3I
2009
4,125,
0004
1,031,
250
2,0
62,500
2,0
62,500
Kursi
5I
2009
750,00
04
187,50
0
375,00
0
375,00
076,
555,00
042,
777,50
0
2Ke
ndaraa
nMo
tor Suz
uki Sk
y Wave
B 631
5 WAN
1II
2009
14,500
,000
81,8
12,500
3,625,
000
10,875
,000
Motor
Yama
h Jupi
ter B 6
490 W
CF1
II201
012,
771,00
08
1,596,
375
1,5
96,375
11,
174,62
5Mo
bil Suz
uki AP
V B 84
18 IF
1II
2007
98,000
,000
812,
250,00
0
24,
500,00
0
73,
500,00
0125
,271,0
0095,
549,62
5Tot
al201
,826,0
00138
,327,1
25
CV. Sc
ala M
andiri
Dafta
r Aset
Tetap
Per 31
Desem
ber 20
10
Umur
Ekonom
isNil
ai Sisa
Buku
Akhir
2010 (R
p)No
Ketera
ngan
Unit
Kelom
pok Ha
rtaTah
un Per
olehan
Harga
Perole
han
(Rp)
Penyus
utan
Akum
ulasi
Penyus
utan
61
IV.8 Hutang Kartu Kredit
CV Scala Mandiri sampai saat ini belum dapat mendapatkan kredit pinjaman dari
kreditur (bank). Sebagai solusi atas kebutuhan modal kerja, maka CV Scala Mandiri
menyiasatinya dengan memanfaatkan kartu kredit. Namun sayangnya pinjaman berupa
penarikan tunai melalui kartu kredit memiliki banyak kelemahan yaitu jumlah yang
terbatas, bunga yang lebih tinggi dari kartu kredit untuk fungsi pembelanjaan yaitu
sebesar 4% per bulan, dan waktu jatuh tempo yang terbilang singkat, serta dikenakannya
denda atas keterlambatan pembayaran hutang kartu kredit. Hal-hal tersebut mau tidak
mau harus dihadapi CV Scala Mandiri sebagai konsekuensi untuk mendapatkan modal
kerja tambahan. Berikut adalah salah satu contoh jurnal pencatatan hutang kartu kredit
yang telah sesuai dengan SAK ETAP:
Gambar 4.10 - Jurnal pencatatan hutang kartu kredit
IV.9 Pendapatan
Pendapatan dapat diperoleh dari penjualan barang, penyediaan jasa, kontrak
kontruksi, dan penggunaan aset oleh pihak lain yang menghasilkan dividen, bunga atau
royalti. Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran diterima atau masih harus
diterima setelah diskon dan potongan apabila ada. Pertukaran barang atau jasa yang
sejenis dan bernilai sama tidak diakui sebagai pendapatan.
62
1. Penjualan barang diakui apabila:
a. Risiko dan manfaat telah dialihkan ke pembeli.
b. Jumlah pendapatan dapat terukur andal.
c. Biaya yang sudah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur
dengan andal.
2. Pendapatan jasa diakui apabila:
a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
b. Tingkat penyelesaian transaksi pemberian jasa pada akhir periode pelaporan
dapat diukur secara andal.
c. Biaya yang terjadi dalam pemberian jasa dan biaya penyelesaian pemberian jasa
dapat diukur secara andal.
CV Scala Mandiri sendiri menggunakan metode akrual basis untuk pengakuan
pendapatannya, dimana pendapatan diakui setelah pekerjaan telah selesai dilakukan,
walaupun uang belum diterima. SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui pendapatan
dari penjualan barang jika kondisi berikut terpenuhi: entitas mengalihkan resiko dan
manfaat atas kepemilikan barang kepada pembeli, entitas tidak lagi memiliki kekuasaan
atas barang yang telah dijual, jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, serta ada
manfaat ekonomi yang mengalir kepada entitas melalui penjualan barang tersebut.
SAK ETAP juga mewajibkan entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai
wajar atas pembayaran yang diterima dan masih harus diterima serta entitas harus
mengungkapan akuntansi mengenai pendapatan yang terdiri dari, kebijakan akuntansi
terkait, pengakuan pendapatan, dan jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui.
63
Nominal penjualan barang pada CV Scala Mandiri dapat diukur dengan andal,
terdapat manfaat ekonomi masa depan setiap kali penjualan dan barang yang dijual
menjadi milik konsumen sepenuhnya. Pengukuran dan pengungkapan pendapatan juga
telah dilakukan oleh CV Scala Mandiri sesuai dengan SAK ETAP.
IV.10 Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman
juga meliputi bunga dari bank atas pinjaman jangka pendek atau pun panjang. Apabila
melakukan pinjaman dengan mata uang asing, maka perbedaan nilai tukar dari pinjaman
mata uang asing juga dianggap sebagai biaya bunga. SAK ETAP mewajibkan seluruh
entitas untuk mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi di
periode terjadinya. SAK ETAP juga mewajibkan SAK ETAP untuk mengungkapkan
besarnya pinjaman tersebut.
CV Scala Mandiri mengakui pembayaran bunga atas hutang kartu kredit sebagai
beban bunga pinjaman dan mengungkapkan jumlahnya di dalam laporan laba rugi.
Perlakuan CV Scala Mandiri terhadap biaya pinjaman telah sesuai dengan SAK ETAP.
Berikut adalah contoh dari jurnal pelunasan hutang kartu kredit:
64
Gambar 4.11 – Jurnal pelunasan hutang kartu kredit
IV.11 Imbalan Kerja
Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai
pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja termasuk juga direktur dan manajemen.
Imbalan kerja jangka pendek meliputi upah, gaji, iuran jaminan sosial. SAK ETAP
mewajibkan entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja apakah termasuk
iuran pasti atau imbalan pasti. Selain itu entitas juga wajib mengungkapkan beban
imbalan kerja yang diakui setiap periode berjalan. CV Scala Mandiri telah
mengungkapkan informasi mengenai imbalan kerja yang diakui setiap periode. Dengan
demikian pengungkapan CV Scala Mandiri informasi imbalan kerja sudah sesuai dengan
SAK ETAP. Berikut adalah salah satu contoh dari jurnal pembayaran gaji yang
dilakukan oleh CV Scala Mandiri setiap akhir bulan:
Gambar 4.12 – Jurnal pencatatan pembayaran gaji
IV.12 Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan
periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan atas pembayaran pajak
maka diakui sebagai aset. SAK ETAP tidak mengatur tentang pajak tangguhan. SAK
ETAP mewajibkan entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak
periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum di bayar di dalam laporan laba rugi
65
perusahaan. CV Scala Mandiri mencantumkan besarnya pajak penghasilan di dalam
laporan laba ruginya, sehingga pengakuan pajak penghasilan CV Scala Mandiri sudah
sesuai dengan SAK ETAP. Berikut adalah laporan perpajakan CV Scala Mandiri untuk
tahun 2009 dan 2010 yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
PPh badan pasal 29 CV Scala Mandiri tahun 2009laba X 28% X 50% = 12,822,424Rp
Kredit pajakPPh 23 6,408,000Rp
Hutang PPh pasal 29 6,414,424Rp
CV SCALA MANDIRILAPORAN PERPAJAKAN
PERIODE 2009
Gambar 4.13 – Laporan perpajakan CV Scala Mandiri tahun 2009
PPh badan CV Scala Mandiri tahun 2010laba X 25% X 50% = 20,189,084Rp
Kredit pajakPPh 23 13,735,000Rp
Hutang PPh badan 6,454,084Rp
PERIODE 2010LAPORAN PERPAJAKAN
CV SCALA MANDIRI
Gambar 4.14 - Laporan perpajakan CV Scala Mandiri tahun 2010
IV.13 Mata Uang Pelaporan
66
Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Namun apabila entitas dapat
menggunakan mata uang lain sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional, hal
tersebut diperbolehkan, dengan ketentuan:
a. Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan.
b. Mata uang fungsional harus sesuai dengan indikator arus kas, indikator harga jual,
indikator biaya.
Laporan keuangan harus disajikan kembali jika entitas merubah mata uang pelaporan.
Sesuai dengan ketentuan SAK ETAP, laporan keuangan CV Scala Mandiri telah
disajikan dengan menggunakan mata uang Rupiah.