31
43 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan dan Ketenagakerjaan antara lain: a. Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Tenaga Kerja nomor: KM. 150/KP.305 PHB. Tahun 1986 dan nomor: Kep.837/Men/86 Tentang Pembubaran Yayasan Usaha Karya. b. Instruksi Menteri Perhubungan nomor: IM.6/HK.601-87.21 21 Oktober 1987 Tentang Pembentukan Koperasi ditiap Pelabuhan sebagai Pengganti Yayasan Usaha Karya. c. Surat Keputusan Bersama Dirjen Perhubungan Laut Dirjen Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja serta Dirjen Bina Lembaga Koperasi Nomor: UM.522/1/989/Kep.103/BW/89/17/SKB/BLK/ VI/1989 Tentang Pembentukan dan Pembinaan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) di Pelabuhan Banten. d. Surat Keputusan Kakanwil Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Barat nomor:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

43

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten

KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan

Menteri Perhubungan dan Ketenagakerjaan antara

lain:

a. Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan

Menteri Tenaga Kerja nomor: KM. 150/KP.305

PHB. Tahun 1986 dan nomor: Kep.837/Men/86

Tentang Pembubaran Yayasan Usaha Karya.

b. Instruksi Menteri Perhubungan nomor:

IM.6/HK.601-87.21 21 Oktober 1987 Tentang

Pembentukan Koperasi ditiap Pelabuhan

sebagai Pengganti Yayasan Usaha Karya.

c. Surat Keputusan Bersama Dirjen Perhubungan

Laut Dirjen Bina Hubungan Ketenagakerjaan

dan Pengawasan Norma Kerja serta Dirjen Bina

Lembaga Koperasi Nomor:

UM.522/1/989/Kep.103/BW/89/17/SKB/BLK/

VI/1989 Tentang Pembentukan dan Pembinaan

Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat

(KTKBM) di Pelabuhan Banten.

d. Surat Keputusan Kakanwil Departemen

Perhubungan Provinsi Jawa Barat nomor:

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

44

00/001/215/kjvp-jab/111/89. Tertanggal 18

Maret 1989, Tentang Tim Persiapan

Pembentukan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar

Muat di Pelabuhan Cirebon dan Pelabuhan

Banten.

e. Surat Keputusan Kakanwil Departemen

Koperasi Provinsi Jawa Barat (Pemberian status

badan hukum) Nomor 9163/bh/kwk. 10/1

tertanggal 25 November 1986.

Dalam Keputusan Menteri tersebut dapat

diketahui bahwa KTKBM didirikan pada

tahun1989.

2. Visi dan Misi KTKBM Pelabuhan Banten

a. Visi:

Menjadikan pekerja Bongkar Muat

Pelabuhan Banten yang dapat mengadaptasi era

globalisai dan optimalisasi pelayanan kepada ke

pengguna jasa.

b. Misi:

1) Memberikan pelayanan maksimal kepada

pengguna jasa.

2) Menyiapkan Tenaga Kerja Bongkar Muat

Profesional.

3) Menciptakan hubungan kerja kondusif

dengan pengguna jasa.

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

45

3. Setruktur Organisasi dan Uraian Kegiatan

a) Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KTKBM

Pelabuhan Banten

Sumber : Sekertaris KTKBM

SEKRETARIS

PETUGAS

PENAGIHAN KASIR WAKIL SEKRETARIS

PEMBUKUAN MANAJER UMUM

ADMINISTRASI UMUM

DAN PERENCANAAN

RAPAT ANGGOTA

BADAN PENASEHAT BADAN PEMERIKSA

BADAN PENGURUS

KETUA

WAKIL KETUA

WAKIL KETUA

PENANGGUNGJAWAB

SIMPAN PINJAM PENANGGUNG JAWAB

KATERING

MANAJER

OPERASI

o

OPERASI

PENANGGUNG JAWAB

POLIKLNIK

POLIKLINIK

DOKTER

MANTRI

PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS

K R K

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

46

b) Uraian Kegiatan

Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam

konsideran ketetapan AD/ART, untuk

mempertegas mekanisme kerja Badan Pengurus

dan unit pelaksana, mempunyai uraian

kegiatan/kerja sebagai berikut:

A. Ketua:

a) Memegang kendali organisasi,

melaksanakan segala perbuatan

hukum untuk dan atas nama

organisasi.

b) Memimpin, mengkoordinir,

mengawasi tugas-tugas anggota

pengurus unit pelaksana.

c) Memimpin rapat-rapat pengurus dan

atau atas nama pengurus diluar

organisasi.

d) Bersama sekretaris menandatangani

surat-surat dan dokumen-dokumen

yang menyangkut kegiatan

organisasi dan usaha.

e) Bersama Bendahara

menandatangani surat-surat yang

menyangkut Keuangan.

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

47

B. Wakil Ketua:

a) Mewakili tugas dan kedudukan

Ketua jika berhalangan.

b) membantu ketua didalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

c) mengkoordinir pelaksanaan

administrasi operasi unit-unit.

d) Mengawasi aktivitas intern baik

administrasi maupun operasional

organisasi.

C. Sekretaris:

a) Menyelenggarakan dan mengawasi

kegiatan kesekretariatan.

b) Bersama Ketua menandatangani

surat-surat dan dokumen-dokumen

yang menyangkut kegiatan

organisasi.

c) Melaksanakan koordinasi dengan

mitra kerja organisasi.

d) Melaksanakan pemeliharaan dan

administrasi harta kekayaan.

D. Wakil Sekretaris

a) Mewakili tugas kedudukan

Sekretaris jika berhalangan.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

48

b) Membantu Sekretaris didalam

melaksanakan tugas -tugasnya.

c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan Sekretaris.

d) Mempertanggung jawabkan tugas-

tugasnya kepada Sekretaris.

E. Bendahara:

a) Melaksanakan administrasi

keuangan organisasi.

b) Mengatur dan mengawasi

penggunaan anggaran serta

menyimpan uang di bank.

c) Meneliti kebenaran bukti

pengeluaran dan penerimaan uang.

d) Bersama Ketua menandatangani

surat-surat yang menyangkut

keuangan.

e) Bersama Ketua dan Sekretaris

menandatangani laporan Keuangan.

F. Petugas Penagihan :

a) Menyusun administrasi dan nota-

nota tagihan.

b) Melaksanakan penagihan dan

mengoptimalkan tagihan-tagihan.

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

49

c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Bendahara.

d) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugas kepada Bendahara.

G. Pembukuan :

a) Melaksanakan tugas-tugas

pembukuan dan melaporkannya

kepada Bendahara.

b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Bendahara.

c) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada Bendahara.

H. Kasir

a) Melaksanakan pembayaran atas

bukti kas yang telah diperintahkan

oleh ketua dan telah memperoleh

fiat izin bayar dari bendahara dan

mencatatkannya atas bukti kas

tersebut didalam buku kas harian.

b) Membuat laporan keuangan Kas,

menyimpan arsip-arsip bukti kas,

Bank dan bukti pembayaran lain

diatas petunjuk Bendahara.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

50

c) Membayar dan menerima

pembayaran-pembayaran

membuatkan tanda buktinya dengan

petunjuk dari Bendahara.

d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Bendahara.

e) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada Bendahara.

I. Administrasi Umum dan Perencanaan:

a) Melaksanakan tugas-tugas

Kepersonaliaan.

b) Mengajukan Usul perencanaan

organisasi secara umum kepada

ketua dan atau Badan Pengurus.

c) Mengkoordinir penyusunan rencana

kerja masing-masing unit.

d) Melaksanakan pengurusan klaim

ASTEK.

e) Melaksanakan evaluasi rencana

kerja yang telah dilaksanakan.

J. Manajer Unit:

a) Memimpin, mengkoordinir dan

mengadakan pengawasan intern atas

pekerjaan masing-masing unitnya.

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

51

b) Mengadakan penjabaran Rencana

Kerja yang disesuaikan dengan

masing-masing unitnya.

c) Mengadakan evaluasi atas

pelaksanaan Rencana Kerja.

d) Melaporkan segala aktivitas unitnya

secara periodik kepada ketua.

e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh ketua.

K. Dokter

a) Melaksanakan tugas-tugas medis

untuk kesehatan anggota organisasi

dan kesehatan anggota organisasi

dan kesehatan lingkungan.

b) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada Manajer Unit dan

atau Ketua berdasarkan etika

profesinya secara profesional.

L. Mantri

a) Melaksanakan dan membuat tugas-

tugas dokter.

b) Menjalankan tugas-tugas lainnya

yang diberikan oleh dokter.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

52

c) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada dokter.

M. Koordinator:

a) Memimpin dan mengkoordinir serta

mengadakan pengawasan intern atas

pekerjaan masing-masing

bidangnya.

b) Membantu tugas-tugas Manajer

Unit didalam menjalankan

tugasnya.

c) Melaporkan secara periodik segala

sesuatu yang menyangkut dengan

pekerjaannya kepada Manajer Unit.

d) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada Manajer Unit.

e) Melaksankan tugas-tugas lainnya

yang diberikan oleh Manajer Unit.

N. Penanggungjawab Simpan pinjam:

Mengelola simpan pinjam.

O. Penanggungjawab Katering:

Mengelola konsumsi anggota.

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

53

P. Kepala Regu Kerja:

a) Membantu tugas-tugas Manajer

Unit (Operasi) di dalam

menjalankan tugasnya.

b) Mengawasi pelaksanaan bongkar

muat dan mengatasi hambatan-

hambatan yang timbul.

c) Mengawasi kelengkapan anggota

TKBM yang akan dan sedang

menjalankan tugas.

d) Mengawasi pengoperasian

perlengkapan kerja dan menjaga

kelancarannya.

e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan Manajer Unit (Operasi).

f) Mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya kepada Manajer Unit

(Operasi).

4. Pofil Kelurahan Tegalratu

Kelurahan Tegalratu merupakan salah satu dari

6 Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan

Ciwandan. Berdasarkan Perda Kota Cilegon Nomor

12 Tahun 2003, tentang perubahan status Desa

menjadi Kelurahan, Kelurahan Tegalratu diresmikan

menjadi kelurahan oleh Walikota Cilegon pada

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

54

tanggal 24 November 2005. Kelurahan Tegalratu

memiliki wilayah administrasi yang meliputi 14

Lingkungan, 6 RW dan 21 RT. Luas wilayahnya

468,80 Ha, dan batasan wilayahnya, Sebelah Utara

dari Kawasan PT. Krakatau Steel (Selat Sunda),

Sebelah Timur dari Kelurahan Kubangsari, Sebelah

Selatan dari Desa Batu Kuda Kabupaten Serang dan

Sebelah Barat dari Kelurahan Randakari.

a) Cangkupan Wilayah Kelurahan Tegalratu.

Tabel 4.1. Cangkupan Wilayah Kelurahan

Tegalratu

NO WILAYAH LUAS

1 Tanah Kering

Tegalan

Pemukiman

Industri

110,62 Ha

179, 09 Ha

37,45 Ha

2 Tanah Sawah 141,64 Ha

Sumber : KASI Pemerintahan KelurahanTegalratu

b) Jarak Kantor Kelurahan Tegalratu dengan

Kantor Kecamatan Ciwandan sekitar 500 M.

c) Jarak kantor Kelurahan Tegalratu dengan kantor

Walikota Cilegon sekitar 8 KM.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

55

5. Visi dan Misi Kelurahan Tegalratu

Visi

Mewujudkan kebersamaan dalam kemandirian

untuk mensejahterakan masyarakat Kelurahan

Tegalratu.

Misi

1. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang

ekonomi makro (UKM), sosial dan sadar

lingkungan.

2. Peningkatan fungsi dan peran pemerintah

serta lembaga kemasyarakatan dalam

menunjang pembangunan fisik. (LKM)

3. Peningkatan kemampuan aparatur

Kelurahan, RT, RW dalam membantu

memberikan penyuluhan / penerangan

tentang urusan pelayanan Pemerintahan.

4. Melakukan pembinaan kepada

masyarakat dalam upaya kesejahteraan

keluarga masyarakat.

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

56

6. Kondisi Demografi Kelurahan Tegalratu

a. Jumlah Penduduk.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kelurahan Tegalratu

NO LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

KEPALA

KELUARGA

1. 4.313 Jiwa 3.826 Jiwa 8.139 Jiwa 2.055 KK

Sumber : KASI Pemerintahan Kelurahan Tegalratu

Dari data tersebut akan dikelompokkan

berdasarkan usia. Seperti pada tabel berikut.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan

Usia

No Usia Jumlah

1. Usia 0-5 Tahun 1.351 Jiwa

2. Usia 6-18 Tahun 2.432 Jiwa

3. Usia 19-65 Tahun 2.993 Jiwa

4. Usia di atas 66 Tahun 1.363 Jiwa

Sumber : KASI Pemerintahan Kelurahan Tegalratu

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

57

B. Pembahasan Analisis Hasil Penelitian

1. Jumlah Anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar

Muat Pelabuhan Banten.

Tabel 4.4. Data Pengurus dan Anggota KTKBM

Pelabuhan Banten

Jabatan Jumlah

Pengurus Kantor 208 Orang

Anggota Lapangan 453 Orang

Jumlah Keseluruhan 66 1 Orang

Sumber : Sekretaris KTKBM Pelabuhan Banten

Dari data di atas di kelompokan kembali yang berasal

dari Kelurahan Tegalratu

Tabel 4.5. Data Pengurus dan Anggota KTKBM

Pelabuhan Banten Berdasarkan Kelurahan

Jabatan Kelurahan Jumlah

Pengurus Kantor Tegalratu (C)

Penyurungan (P)

Merak (M)

154 Orang

36 Orang

18

Anggota Lapangan Tegalratu (C)

Penyurungan (P)

Merak (M)

361 Orang

0 Orang

92 Orang

Jumah

Keseluruhan

661 Orang

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

58

Sumber : Sekretaris KTKBM Pelabuhan Banten

Dari data tersebut yang penulis ambil untuk

populasi penelitian yang berasal dari kelurahan

Tegalratu sebanyak 515 Orang

Dari jumlah populasi anggota sebanyak 515

orang, untuk pengambilan sample penulis

menggunakan rumus slovin dengan batas kesalahan

1%. Dengan rumus yang sudah penulis hitung di bab

sebelumnya diperoleh sample sebanyak 84 orang.

2. Wawancara

Wawancara ini dilakukan kepada masyarakat

Kelurahan Tegalratu yang belum bekerja dalam artian

masih menganggur.

Narasumber pertama oleh warga Tegal Buntu

bernama Gofarudin, menurut beliau setuju dengan

adanya peran KTKBM dalam menurunkan tingkat

pengangguran karna menurut beliau rata-rata yang

bekerja di KTKBM Masyarakat Lokal, dan ada

dampak positif bagi masyarakat setempat ketika

berdiri KTKBM karena ketika dimintai bantuan atau

iuran selalu ngasih ucapnya. Narasumber ke dua

dengan nama Soiful Bahri warga Kampung Kramat.

Dia sependapat dengan adanya peran KTKBM dalam

menurunkan tingkat pengangguran karena yang dia

tahu banyak masyarakat lokal yang bekerja disitu,

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

59

tetapi dia kurang sependapat dengan pertanyaan

Apakah KTKBM menyediakan lapangan kerja untuk

masyarakat lokal, karena menurut beliau yang bekerja

di situ bukan Cuma masyarakat lokal akan tetapi ada

juga yang dari luar kelurahan. Dan menurut beliau

bahwa KTKBM memang berdampak positif bagi

masyarakat lokal karena bisa meminimalisir jumlah

pengangguran yang berada di kelurahan Tegalratu,

dengan begitu berkurang juga masyarakat yang

nongkrong – nongkrong tidak jelas, ucapnya. Dan

narasumber yang ketiga bapak Alvin Suhendi warga

Kampung Jangkar, menurutnya beliau sepandapat

tentang KTKBM sebagai pusat dari Kegiatan

Ekonomi Masyarakat, karena masyarakat lokal rata-

rata bekerja disitu, dan tidak memandang usia atau

riwayat pendidikan. Berbeda dengan di pabrik, untuk

menjadi kariyawannya saja banyak persyaratannya,

mayoritas masyarakat Tegalratu kan lulusan SMA

sederajat itu juga ada yang tidak Lulus, dia juga

sependapat dengan KTKBM menyediakan Lapangan

kerja untuk masyarakat lokal tetapi mayoritas laki-

laki, dan menurutnya ada dampak positif dengan

keberadaan KTKBM kerena tidak merepotkan

masyarakat malah membantu masyarakat karena tidak

memandang usia atau riwayat pendidikan, itu saja

menurut saya sudah cukup membantu ko, ujarnya.

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

60

3. Gambaran Umum Responden

Responden yang dianalisis dalam penelitian ini

berjumlah 84 orang. Penyajian data mengenai

identitas responden yaitu untuk memberikan

gambaran tentang keadaan diri responden. Sedangkan

prosedurnya dengan jalan menyebarkan kuesioner

dan meminta untuk mengisi kuisioner. Adapun

gambaran tentang responden yang menjadi sampel

dalam penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan

jenis kelamin, usia, tingkat pekerjaan, dan jabatan

atau devisi. Berikut ini akan dibahas mengenai

kondisi dari masing - masing klasifikasi demografis

responden tersebut.

4. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil identifikasi dari hasil

penelitian diperoleh beberapa data responden sebagai

berikut :

Tabel 4.6.

Data Responden

DATA

RESPONDEN

JUMLAH PERSENTASE

Jenis Kelamin

Laki – Laki 84 100%

Perempuan 0 0%

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

61

Pendidikan

SD 0 0%

SMP 11 13%

SMA 70 84%

Perguruan Tinggi 3 3%

Devisi / Bagian

Kantor 3 3%

Lapangan 81 97%

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa

responden pada penelitian ini di lakukan oleh anggota

laki – laki sejumlah 84 orang. Dengan tingkat

pendidikan SMA sebanyak 70 orang, dan juga devisi

atau bagian anggota yang berada di lapangan

sebanyak 81 orang.

5. Analisis Peran Koperasi Tenaga Kerja Bongkar

Muat Dengan Tingkat Pengangguran Masyarakat.

Data yang di gunakan dalam analisis ini

merupakan data primer yang berbentuk kuesioner

mengenai Peran Koperasi Tenaga Kerja Bongkar

Muat (variabel X) dengan Tingkat Pengangguran

Masyarakat (variabel Y). Adapun data penelitian

yang dioalah sebagai berikut:

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

62

Tabel 4.7.

Data Variabel X dan Variabel Y

Responden Peran KTKBM (X) Tingkat Pengangguran

Masyarakat (Y)

1 20 20

2 20 19

3 23 23

4 22 21

5 20 21

6 21 21

7 22 21

8 21 22

9 22 23

10 20 21

11 21 20

12 22 22

13 22 22

14 22 24

15 21 23

16 22 22

17 19 23

18 21 23

19 22 19

20 21 18

21 21 24

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

63

22 23 22

23 22 22

24 22 23

25 22 21

26 23 21

27 22 21

28 23 21

29 23 23

30 23 18

31 24 23

32 22 22

33 22 21

34 18 21

35 23 23

36 20 21

37 16 12

38 15 13

39 20 15

40 23 22

41 22 21

42 22 21

43 21 22

44 23 21

45 20 22

46 23 22

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

64

47 23 22

48 23 21

49 22 21

50 23 24

51 21 22

52 22 20

53 22 22

54 21 22

55 23 22

56 22 23

57 23 23

58 23 22

59 22 23

60 22 22

61 24 23

62 23 23

63 25 25

64 25 20

65 24 22

66 23 25

67 24 24

68 22 22

69 20 22

70 22 23

71 23 21

72 21 23

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

65

73 23 25

74 23 22

75 12 23

76 15 15

77 8 14

78 12 15

79 15 15

80 13 14

81 15 18

82 21 15

83 11 10

84 20 21

6. Analisis Uji Validitas dan Uji reliabilitas

a. Uji Validitas

Dalam uji validitas ini digunakan untuk

mengetahui validitas setiap instrument sehingga

item tersebut layak untuk penelitian dengan

menggunakan SPSS Versi 16.0 adalah sebagai

berikut:

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

66

Tabel 4.8.

Correlations Variabel X

SkorX

x1 Pearson Correlation .605**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

x2 Pearson Correlation .853**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

x3 Pearson Correlation .796**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

x4 Pearson Correlation .743**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

x5 Pearson Correlation .570**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

SkorX Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari uji di atas dapat diketahui nilai korelasi

antara variabel X dengan sekor X. Nilai ini kemudian

kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari

pada signifikan 0.01 dengan uji 2 sisi dengan jumlah

data (n) = 84, maka di dapat r tabel sebesar 0.276.

dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut

lebih dari 0.276 dan instrumen tersebut vailid.

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

67

Tabel

4.9.

Correlations Variabel Y

SkorY

y1 Pearson Correlation .490**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

y2 Pearson Correlation .714**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

y3 Pearson Correlation .726**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

y4 Pearson Correlation .726**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

y5 Pearson Correlation .850**

Sig. (2-tailed) .000

N 84

SkorY Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 84

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari uji di atas dapat diketahui nilai korelasi

antara variabel Y dengan sekor Y. Nilai ini kemudian

kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari

pada signifikan 0.01 dengan uji 2 sisi dengan jumlah

data (n) = 84, maka di dapat r tabel sebesar 0.276.

dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel lebih dari

0.276 dan instrumen tersebut valid.

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

68

b. Uji Reabilitas

Untuk uji reabilitas digunakan untuk

menunjukan jumlah, sejauh mana hasil pengukuran

dapat dipercayai atau menunjukan bahwa instrument

memiliki konsisten jika pengukuran diulang.

Tabel.4.10.

Variabel X

ReliabilityStatistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.782 6

Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS

16.0, dapat disimpulkan bahwa nilai realiability

statistics dapat nilai Cronbach’s Alpha Based on

Standarized Item sebesar 0.782. karena nilai di atas

lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dalam penelitian ini reliabel.

Tabel.4.11.

Variabel (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.780 6

Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS

16.0, dapat disimpulkan bahwa nilai realiability

statistics dapat nilai Cronbach’s Alpha Based on

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

69

Standarized Item sebesar 0.780. karena nilai di atas

lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dalam penelitian ini reliabel.

7. Analisis Regresi Sederhana

Tabel 4.12.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.747 1.516 4.449 .000

peranKTKBM .676 .072 .722 9.437 .000

a. Dependent Variable: Tingkatpengangguranmasyarakat

Dari analisis data SPSS diatas dapat di simpulkan

bahwa:

Y=a+bX

Y=6.747+0.676X

Dimana:

Y= peningkatan jumlah pengangguran masyarakat

X= Peran KTKBM

a= Konstanta

b= koefisien regresi

Sesuai dengan garis persamaan garis regresi

yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat

diinterprestasikan sebagai berikut:

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

70

a. Konstanta sebesar 6.747: artinya, jika peran

KTKBM (X) nilainya 0, maka peningkatan

jumlah pengangguran meningkat (Y) sebesar

6.747.

b. Koefision regresi variabel peran KTKBM (X)

sebesar 0.676: artinya jika peran KTKBM

mengalami kenaikan 1% maka tingkat

pengangguran (Y) akan mengalami penurunan

sebesar 0.676. koefisien bernilai positif artinya

terjadi hubungan positif antara peran KTKBM

terhadap tingkat pengangguran masyarakat.

8. Uji Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi

Tabel 4.13.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .722a .521 .515 2.102

a. Predictors: (Constant), peranKTKBM

b. Dependent Variabel: Tingkat Pengangguran

Terlihat dari tabel di atas, bahwa nilai r

(Koefisien Korelasi) 0.722* itu berarti data yang di

uji menunjukan bahwa data yang di uji kuat.

Terlihat dari tabel di atas bahwa nilai R Square

(koefisien Determinasi) sebesar 0.521 atau 52.1% itu

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

71

berarti pengaruh variabel independent berpengaruh

sebesar 52.1%. sisanya 47.9% dipengaruhi oleh

variabel lain, diantaranya dipengaruhi oleh kurangnya

skill/kemampuan masyarakat, kurangnya lapangan

pekerjaan.

9. Hipotesis (uji T)

Uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara

individual (parsial) dalam menerangkan variasi

variabel dependen, (pengujian signifikasi secara

persial) maka digunakan kriteria sebagai berikut:

1. Membandingkan nilai signifikan 5% (0.05)

dengan nilai a.

a) Ho ditolak jika angka signifikansi lebih

kecil dari a= 5% (0.05).

b) Ho diterima jika angka signifikansi lebih

besar dari a= 5% (0.05).

2. Membandingkan T hitung dengan T tabel.

a) Ho ditolak jika angka t hitung lebih besar

dari t tabel (ada hubungan yang signifikan).

b) Ho diterima jika angka t hitung lebih kecil

dari t tabel (tidak ada hubungan yang

signifikan).

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

72

Tabel 4.14.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.747 1.516 4.449 .000

peranKTKBM .676 .072 .722 9.437 .000

a. Dependent Variable: Tingkatpengangguranmasyarakat

Dari hasil uji signifikansi diatas menunjukan bahwa t

hitung sebesar (9.437) dan t tabel sebesar 1.989, t tabel diambil

dari = n-k-1. Jadi 84-1-1 = 82, jadi dapat disimpulkan

bahwa t hitung > t tabel. Ha diterima (ada hubungan) yaitu t

hitung 9.437 > t tabel 1.989 = Ho ditolak (Ha ada hubungan)

jadi hasil data yang di uji menunjukan variabel X dan

variabel Y berpengaruh.

C. Perspektif Ekonomi Islam

Dalam literatur ekonomi umum, tidak ditemukan aturan

yang mewajibkan seseorang harus aktif dalam pasar tenaga

kerja. Karena bekerja atau tidak adalah hak seseorang

individu. Kebanyakan faktor yang menjadikan individu

memutuskan bekerja atau menganggur adalah upah atau

gaji. Sedangkan dalam Islam, selain faktor materi ada pula

nilai-nilai moral yang harus diperhatikan oleh seseorang

dalam mengambil keputusan. Upah atau gaji pasti

dibutuhkan oleh setiap orang untuk memenuhi kehidupan

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi …repository.uinbanten.ac.id/2019/5/BAB IV.pdf · Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan Menteri

73

diri dan keluarganya meskipun Allah telah menjamin

memberikan rizki kepada semua mahluk yang telah

diciptakan. Allah berfirman dalam QS. Hud ayat 6:

رض ۞ونا نن داةث ف تقرها ٱلل إل عل ٱلأ لم مسأ رزأقها ويعأ

ف كتب نتين توأدعها ك ٦ومسأDan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi

melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia

mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat

penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang

nyata (Lauh mahfuzh).1

Walaupun dalam ayat tersebut Allah telah menjaminnya,

tetapi hal itu bukan berarti tanpa ada persyaratan yang harus

dipenuhi. Syarat yang paling penting adalah usaha kita

dalam mencari rizki yang dijanjikan oleh Allah, karena

Allah telah membuat sistem yaitu siapa yang bekerja maka

dialah yang mendapat rizki dan siapa yang berpangku

tangan akan kehilangan rizki.

1 Departemen Agama RI, Lajnah Pentasrih Mushaf Al-Qur’an. 359