Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
43
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah KTKBM Pelabuhan Banten
KTKBM didirikan berdasarkan Keputusan
Menteri Perhubungan dan Ketenagakerjaan antara
lain:
a. Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan
Menteri Tenaga Kerja nomor: KM. 150/KP.305
PHB. Tahun 1986 dan nomor: Kep.837/Men/86
Tentang Pembubaran Yayasan Usaha Karya.
b. Instruksi Menteri Perhubungan nomor:
IM.6/HK.601-87.21 21 Oktober 1987 Tentang
Pembentukan Koperasi ditiap Pelabuhan
sebagai Pengganti Yayasan Usaha Karya.
c. Surat Keputusan Bersama Dirjen Perhubungan
Laut Dirjen Bina Hubungan Ketenagakerjaan
dan Pengawasan Norma Kerja serta Dirjen Bina
Lembaga Koperasi Nomor:
UM.522/1/989/Kep.103/BW/89/17/SKB/BLK/
VI/1989 Tentang Pembentukan dan Pembinaan
Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat
(KTKBM) di Pelabuhan Banten.
d. Surat Keputusan Kakanwil Departemen
Perhubungan Provinsi Jawa Barat nomor:
44
00/001/215/kjvp-jab/111/89. Tertanggal 18
Maret 1989, Tentang Tim Persiapan
Pembentukan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar
Muat di Pelabuhan Cirebon dan Pelabuhan
Banten.
e. Surat Keputusan Kakanwil Departemen
Koperasi Provinsi Jawa Barat (Pemberian status
badan hukum) Nomor 9163/bh/kwk. 10/1
tertanggal 25 November 1986.
Dalam Keputusan Menteri tersebut dapat
diketahui bahwa KTKBM didirikan pada
tahun1989.
2. Visi dan Misi KTKBM Pelabuhan Banten
a. Visi:
Menjadikan pekerja Bongkar Muat
Pelabuhan Banten yang dapat mengadaptasi era
globalisai dan optimalisasi pelayanan kepada ke
pengguna jasa.
b. Misi:
1) Memberikan pelayanan maksimal kepada
pengguna jasa.
2) Menyiapkan Tenaga Kerja Bongkar Muat
Profesional.
3) Menciptakan hubungan kerja kondusif
dengan pengguna jasa.
45
3. Setruktur Organisasi dan Uraian Kegiatan
a) Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KTKBM
Pelabuhan Banten
Sumber : Sekertaris KTKBM
SEKRETARIS
PETUGAS
PENAGIHAN KASIR WAKIL SEKRETARIS
PEMBUKUAN MANAJER UMUM
ADMINISTRASI UMUM
DAN PERENCANAAN
RAPAT ANGGOTA
BADAN PENASEHAT BADAN PEMERIKSA
BADAN PENGURUS
KETUA
WAKIL KETUA
WAKIL KETUA
PENANGGUNGJAWAB
SIMPAN PINJAM PENANGGUNG JAWAB
KATERING
MANAJER
OPERASI
o
OPERASI
PENANGGUNG JAWAB
POLIKLNIK
POLIKLINIK
DOKTER
MANTRI
PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS PGWS
K R K
46
b) Uraian Kegiatan
Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam
konsideran ketetapan AD/ART, untuk
mempertegas mekanisme kerja Badan Pengurus
dan unit pelaksana, mempunyai uraian
kegiatan/kerja sebagai berikut:
A. Ketua:
a) Memegang kendali organisasi,
melaksanakan segala perbuatan
hukum untuk dan atas nama
organisasi.
b) Memimpin, mengkoordinir,
mengawasi tugas-tugas anggota
pengurus unit pelaksana.
c) Memimpin rapat-rapat pengurus dan
atau atas nama pengurus diluar
organisasi.
d) Bersama sekretaris menandatangani
surat-surat dan dokumen-dokumen
yang menyangkut kegiatan
organisasi dan usaha.
e) Bersama Bendahara
menandatangani surat-surat yang
menyangkut Keuangan.
47
B. Wakil Ketua:
a) Mewakili tugas dan kedudukan
Ketua jika berhalangan.
b) membantu ketua didalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
c) mengkoordinir pelaksanaan
administrasi operasi unit-unit.
d) Mengawasi aktivitas intern baik
administrasi maupun operasional
organisasi.
C. Sekretaris:
a) Menyelenggarakan dan mengawasi
kegiatan kesekretariatan.
b) Bersama Ketua menandatangani
surat-surat dan dokumen-dokumen
yang menyangkut kegiatan
organisasi.
c) Melaksanakan koordinasi dengan
mitra kerja organisasi.
d) Melaksanakan pemeliharaan dan
administrasi harta kekayaan.
D. Wakil Sekretaris
a) Mewakili tugas kedudukan
Sekretaris jika berhalangan.
48
b) Membantu Sekretaris didalam
melaksanakan tugas -tugasnya.
c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan Sekretaris.
d) Mempertanggung jawabkan tugas-
tugasnya kepada Sekretaris.
E. Bendahara:
a) Melaksanakan administrasi
keuangan organisasi.
b) Mengatur dan mengawasi
penggunaan anggaran serta
menyimpan uang di bank.
c) Meneliti kebenaran bukti
pengeluaran dan penerimaan uang.
d) Bersama Ketua menandatangani
surat-surat yang menyangkut
keuangan.
e) Bersama Ketua dan Sekretaris
menandatangani laporan Keuangan.
F. Petugas Penagihan :
a) Menyusun administrasi dan nota-
nota tagihan.
b) Melaksanakan penagihan dan
mengoptimalkan tagihan-tagihan.
49
c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Bendahara.
d) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugas kepada Bendahara.
G. Pembukuan :
a) Melaksanakan tugas-tugas
pembukuan dan melaporkannya
kepada Bendahara.
b) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Bendahara.
c) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada Bendahara.
H. Kasir
a) Melaksanakan pembayaran atas
bukti kas yang telah diperintahkan
oleh ketua dan telah memperoleh
fiat izin bayar dari bendahara dan
mencatatkannya atas bukti kas
tersebut didalam buku kas harian.
b) Membuat laporan keuangan Kas,
menyimpan arsip-arsip bukti kas,
Bank dan bukti pembayaran lain
diatas petunjuk Bendahara.
50
c) Membayar dan menerima
pembayaran-pembayaran
membuatkan tanda buktinya dengan
petunjuk dari Bendahara.
d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Bendahara.
e) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada Bendahara.
I. Administrasi Umum dan Perencanaan:
a) Melaksanakan tugas-tugas
Kepersonaliaan.
b) Mengajukan Usul perencanaan
organisasi secara umum kepada
ketua dan atau Badan Pengurus.
c) Mengkoordinir penyusunan rencana
kerja masing-masing unit.
d) Melaksanakan pengurusan klaim
ASTEK.
e) Melaksanakan evaluasi rencana
kerja yang telah dilaksanakan.
J. Manajer Unit:
a) Memimpin, mengkoordinir dan
mengadakan pengawasan intern atas
pekerjaan masing-masing unitnya.
51
b) Mengadakan penjabaran Rencana
Kerja yang disesuaikan dengan
masing-masing unitnya.
c) Mengadakan evaluasi atas
pelaksanaan Rencana Kerja.
d) Melaporkan segala aktivitas unitnya
secara periodik kepada ketua.
e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh ketua.
K. Dokter
a) Melaksanakan tugas-tugas medis
untuk kesehatan anggota organisasi
dan kesehatan anggota organisasi
dan kesehatan lingkungan.
b) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada Manajer Unit dan
atau Ketua berdasarkan etika
profesinya secara profesional.
L. Mantri
a) Melaksanakan dan membuat tugas-
tugas dokter.
b) Menjalankan tugas-tugas lainnya
yang diberikan oleh dokter.
52
c) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada dokter.
M. Koordinator:
a) Memimpin dan mengkoordinir serta
mengadakan pengawasan intern atas
pekerjaan masing-masing
bidangnya.
b) Membantu tugas-tugas Manajer
Unit didalam menjalankan
tugasnya.
c) Melaporkan secara periodik segala
sesuatu yang menyangkut dengan
pekerjaannya kepada Manajer Unit.
d) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada Manajer Unit.
e) Melaksankan tugas-tugas lainnya
yang diberikan oleh Manajer Unit.
N. Penanggungjawab Simpan pinjam:
Mengelola simpan pinjam.
O. Penanggungjawab Katering:
Mengelola konsumsi anggota.
53
P. Kepala Regu Kerja:
a) Membantu tugas-tugas Manajer
Unit (Operasi) di dalam
menjalankan tugasnya.
b) Mengawasi pelaksanaan bongkar
muat dan mengatasi hambatan-
hambatan yang timbul.
c) Mengawasi kelengkapan anggota
TKBM yang akan dan sedang
menjalankan tugas.
d) Mengawasi pengoperasian
perlengkapan kerja dan menjaga
kelancarannya.
e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan Manajer Unit (Operasi).
f) Mempertanggungjawabkan tugas-
tugasnya kepada Manajer Unit
(Operasi).
4. Pofil Kelurahan Tegalratu
Kelurahan Tegalratu merupakan salah satu dari
6 Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan
Ciwandan. Berdasarkan Perda Kota Cilegon Nomor
12 Tahun 2003, tentang perubahan status Desa
menjadi Kelurahan, Kelurahan Tegalratu diresmikan
menjadi kelurahan oleh Walikota Cilegon pada
54
tanggal 24 November 2005. Kelurahan Tegalratu
memiliki wilayah administrasi yang meliputi 14
Lingkungan, 6 RW dan 21 RT. Luas wilayahnya
468,80 Ha, dan batasan wilayahnya, Sebelah Utara
dari Kawasan PT. Krakatau Steel (Selat Sunda),
Sebelah Timur dari Kelurahan Kubangsari, Sebelah
Selatan dari Desa Batu Kuda Kabupaten Serang dan
Sebelah Barat dari Kelurahan Randakari.
a) Cangkupan Wilayah Kelurahan Tegalratu.
Tabel 4.1. Cangkupan Wilayah Kelurahan
Tegalratu
NO WILAYAH LUAS
1 Tanah Kering
Tegalan
Pemukiman
Industri
110,62 Ha
179, 09 Ha
37,45 Ha
2 Tanah Sawah 141,64 Ha
Sumber : KASI Pemerintahan KelurahanTegalratu
b) Jarak Kantor Kelurahan Tegalratu dengan
Kantor Kecamatan Ciwandan sekitar 500 M.
c) Jarak kantor Kelurahan Tegalratu dengan kantor
Walikota Cilegon sekitar 8 KM.
55
5. Visi dan Misi Kelurahan Tegalratu
Visi
Mewujudkan kebersamaan dalam kemandirian
untuk mensejahterakan masyarakat Kelurahan
Tegalratu.
Misi
1. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang
ekonomi makro (UKM), sosial dan sadar
lingkungan.
2. Peningkatan fungsi dan peran pemerintah
serta lembaga kemasyarakatan dalam
menunjang pembangunan fisik. (LKM)
3. Peningkatan kemampuan aparatur
Kelurahan, RT, RW dalam membantu
memberikan penyuluhan / penerangan
tentang urusan pelayanan Pemerintahan.
4. Melakukan pembinaan kepada
masyarakat dalam upaya kesejahteraan
keluarga masyarakat.
56
6. Kondisi Demografi Kelurahan Tegalratu
a. Jumlah Penduduk.
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kelurahan Tegalratu
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
KEPALA
KELUARGA
1. 4.313 Jiwa 3.826 Jiwa 8.139 Jiwa 2.055 KK
Sumber : KASI Pemerintahan Kelurahan Tegalratu
Dari data tersebut akan dikelompokkan
berdasarkan usia. Seperti pada tabel berikut.
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Usia
No Usia Jumlah
1. Usia 0-5 Tahun 1.351 Jiwa
2. Usia 6-18 Tahun 2.432 Jiwa
3. Usia 19-65 Tahun 2.993 Jiwa
4. Usia di atas 66 Tahun 1.363 Jiwa
Sumber : KASI Pemerintahan Kelurahan Tegalratu
57
B. Pembahasan Analisis Hasil Penelitian
1. Jumlah Anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar
Muat Pelabuhan Banten.
Tabel 4.4. Data Pengurus dan Anggota KTKBM
Pelabuhan Banten
Jabatan Jumlah
Pengurus Kantor 208 Orang
Anggota Lapangan 453 Orang
Jumlah Keseluruhan 66 1 Orang
Sumber : Sekretaris KTKBM Pelabuhan Banten
Dari data di atas di kelompokan kembali yang berasal
dari Kelurahan Tegalratu
Tabel 4.5. Data Pengurus dan Anggota KTKBM
Pelabuhan Banten Berdasarkan Kelurahan
Jabatan Kelurahan Jumlah
Pengurus Kantor Tegalratu (C)
Penyurungan (P)
Merak (M)
154 Orang
36 Orang
18
Anggota Lapangan Tegalratu (C)
Penyurungan (P)
Merak (M)
361 Orang
0 Orang
92 Orang
Jumah
Keseluruhan
661 Orang
58
Sumber : Sekretaris KTKBM Pelabuhan Banten
Dari data tersebut yang penulis ambil untuk
populasi penelitian yang berasal dari kelurahan
Tegalratu sebanyak 515 Orang
Dari jumlah populasi anggota sebanyak 515
orang, untuk pengambilan sample penulis
menggunakan rumus slovin dengan batas kesalahan
1%. Dengan rumus yang sudah penulis hitung di bab
sebelumnya diperoleh sample sebanyak 84 orang.
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan kepada masyarakat
Kelurahan Tegalratu yang belum bekerja dalam artian
masih menganggur.
Narasumber pertama oleh warga Tegal Buntu
bernama Gofarudin, menurut beliau setuju dengan
adanya peran KTKBM dalam menurunkan tingkat
pengangguran karna menurut beliau rata-rata yang
bekerja di KTKBM Masyarakat Lokal, dan ada
dampak positif bagi masyarakat setempat ketika
berdiri KTKBM karena ketika dimintai bantuan atau
iuran selalu ngasih ucapnya. Narasumber ke dua
dengan nama Soiful Bahri warga Kampung Kramat.
Dia sependapat dengan adanya peran KTKBM dalam
menurunkan tingkat pengangguran karena yang dia
tahu banyak masyarakat lokal yang bekerja disitu,
59
tetapi dia kurang sependapat dengan pertanyaan
Apakah KTKBM menyediakan lapangan kerja untuk
masyarakat lokal, karena menurut beliau yang bekerja
di situ bukan Cuma masyarakat lokal akan tetapi ada
juga yang dari luar kelurahan. Dan menurut beliau
bahwa KTKBM memang berdampak positif bagi
masyarakat lokal karena bisa meminimalisir jumlah
pengangguran yang berada di kelurahan Tegalratu,
dengan begitu berkurang juga masyarakat yang
nongkrong – nongkrong tidak jelas, ucapnya. Dan
narasumber yang ketiga bapak Alvin Suhendi warga
Kampung Jangkar, menurutnya beliau sepandapat
tentang KTKBM sebagai pusat dari Kegiatan
Ekonomi Masyarakat, karena masyarakat lokal rata-
rata bekerja disitu, dan tidak memandang usia atau
riwayat pendidikan. Berbeda dengan di pabrik, untuk
menjadi kariyawannya saja banyak persyaratannya,
mayoritas masyarakat Tegalratu kan lulusan SMA
sederajat itu juga ada yang tidak Lulus, dia juga
sependapat dengan KTKBM menyediakan Lapangan
kerja untuk masyarakat lokal tetapi mayoritas laki-
laki, dan menurutnya ada dampak positif dengan
keberadaan KTKBM kerena tidak merepotkan
masyarakat malah membantu masyarakat karena tidak
memandang usia atau riwayat pendidikan, itu saja
menurut saya sudah cukup membantu ko, ujarnya.
60
3. Gambaran Umum Responden
Responden yang dianalisis dalam penelitian ini
berjumlah 84 orang. Penyajian data mengenai
identitas responden yaitu untuk memberikan
gambaran tentang keadaan diri responden. Sedangkan
prosedurnya dengan jalan menyebarkan kuesioner
dan meminta untuk mengisi kuisioner. Adapun
gambaran tentang responden yang menjadi sampel
dalam penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan
jenis kelamin, usia, tingkat pekerjaan, dan jabatan
atau devisi. Berikut ini akan dibahas mengenai
kondisi dari masing - masing klasifikasi demografis
responden tersebut.
4. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil identifikasi dari hasil
penelitian diperoleh beberapa data responden sebagai
berikut :
Tabel 4.6.
Data Responden
DATA
RESPONDEN
JUMLAH PERSENTASE
Jenis Kelamin
Laki – Laki 84 100%
Perempuan 0 0%
61
Pendidikan
SD 0 0%
SMP 11 13%
SMA 70 84%
Perguruan Tinggi 3 3%
Devisi / Bagian
Kantor 3 3%
Lapangan 81 97%
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa
responden pada penelitian ini di lakukan oleh anggota
laki – laki sejumlah 84 orang. Dengan tingkat
pendidikan SMA sebanyak 70 orang, dan juga devisi
atau bagian anggota yang berada di lapangan
sebanyak 81 orang.
5. Analisis Peran Koperasi Tenaga Kerja Bongkar
Muat Dengan Tingkat Pengangguran Masyarakat.
Data yang di gunakan dalam analisis ini
merupakan data primer yang berbentuk kuesioner
mengenai Peran Koperasi Tenaga Kerja Bongkar
Muat (variabel X) dengan Tingkat Pengangguran
Masyarakat (variabel Y). Adapun data penelitian
yang dioalah sebagai berikut:
62
Tabel 4.7.
Data Variabel X dan Variabel Y
Responden Peran KTKBM (X) Tingkat Pengangguran
Masyarakat (Y)
1 20 20
2 20 19
3 23 23
4 22 21
5 20 21
6 21 21
7 22 21
8 21 22
9 22 23
10 20 21
11 21 20
12 22 22
13 22 22
14 22 24
15 21 23
16 22 22
17 19 23
18 21 23
19 22 19
20 21 18
21 21 24
63
22 23 22
23 22 22
24 22 23
25 22 21
26 23 21
27 22 21
28 23 21
29 23 23
30 23 18
31 24 23
32 22 22
33 22 21
34 18 21
35 23 23
36 20 21
37 16 12
38 15 13
39 20 15
40 23 22
41 22 21
42 22 21
43 21 22
44 23 21
45 20 22
46 23 22
64
47 23 22
48 23 21
49 22 21
50 23 24
51 21 22
52 22 20
53 22 22
54 21 22
55 23 22
56 22 23
57 23 23
58 23 22
59 22 23
60 22 22
61 24 23
62 23 23
63 25 25
64 25 20
65 24 22
66 23 25
67 24 24
68 22 22
69 20 22
70 22 23
71 23 21
72 21 23
65
73 23 25
74 23 22
75 12 23
76 15 15
77 8 14
78 12 15
79 15 15
80 13 14
81 15 18
82 21 15
83 11 10
84 20 21
6. Analisis Uji Validitas dan Uji reliabilitas
a. Uji Validitas
Dalam uji validitas ini digunakan untuk
mengetahui validitas setiap instrument sehingga
item tersebut layak untuk penelitian dengan
menggunakan SPSS Versi 16.0 adalah sebagai
berikut:
66
Tabel 4.8.
Correlations Variabel X
SkorX
x1 Pearson Correlation .605**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
x2 Pearson Correlation .853**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
x3 Pearson Correlation .796**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
x4 Pearson Correlation .743**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
x5 Pearson Correlation .570**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
SkorX Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari uji di atas dapat diketahui nilai korelasi
antara variabel X dengan sekor X. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari
pada signifikan 0.01 dengan uji 2 sisi dengan jumlah
data (n) = 84, maka di dapat r tabel sebesar 0.276.
dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut
lebih dari 0.276 dan instrumen tersebut vailid.
67
Tabel
4.9.
Correlations Variabel Y
SkorY
y1 Pearson Correlation .490**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
y2 Pearson Correlation .714**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
y3 Pearson Correlation .726**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
y4 Pearson Correlation .726**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
y5 Pearson Correlation .850**
Sig. (2-tailed) .000
N 84
SkorY Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 84
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari uji di atas dapat diketahui nilai korelasi
antara variabel Y dengan sekor Y. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari
pada signifikan 0.01 dengan uji 2 sisi dengan jumlah
data (n) = 84, maka di dapat r tabel sebesar 0.276.
dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel lebih dari
0.276 dan instrumen tersebut valid.
68
b. Uji Reabilitas
Untuk uji reabilitas digunakan untuk
menunjukan jumlah, sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercayai atau menunjukan bahwa instrument
memiliki konsisten jika pengukuran diulang.
Tabel.4.10.
Variabel X
ReliabilityStatistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 6
Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS
16.0, dapat disimpulkan bahwa nilai realiability
statistics dapat nilai Cronbach’s Alpha Based on
Standarized Item sebesar 0.782. karena nilai di atas
lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa alat
ukur dalam penelitian ini reliabel.
Tabel.4.11.
Variabel (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.780 6
Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS
16.0, dapat disimpulkan bahwa nilai realiability
statistics dapat nilai Cronbach’s Alpha Based on
69
Standarized Item sebesar 0.780. karena nilai di atas
lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa alat
ukur dalam penelitian ini reliabel.
7. Analisis Regresi Sederhana
Tabel 4.12.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.747 1.516 4.449 .000
peranKTKBM .676 .072 .722 9.437 .000
a. Dependent Variable: Tingkatpengangguranmasyarakat
Dari analisis data SPSS diatas dapat di simpulkan
bahwa:
Y=a+bX
Y=6.747+0.676X
Dimana:
Y= peningkatan jumlah pengangguran masyarakat
X= Peran KTKBM
a= Konstanta
b= koefisien regresi
Sesuai dengan garis persamaan garis regresi
yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat
diinterprestasikan sebagai berikut:
70
a. Konstanta sebesar 6.747: artinya, jika peran
KTKBM (X) nilainya 0, maka peningkatan
jumlah pengangguran meningkat (Y) sebesar
6.747.
b. Koefision regresi variabel peran KTKBM (X)
sebesar 0.676: artinya jika peran KTKBM
mengalami kenaikan 1% maka tingkat
pengangguran (Y) akan mengalami penurunan
sebesar 0.676. koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara peran KTKBM
terhadap tingkat pengangguran masyarakat.
8. Uji Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi
Tabel 4.13.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .722a .521 .515 2.102
a. Predictors: (Constant), peranKTKBM
b. Dependent Variabel: Tingkat Pengangguran
Terlihat dari tabel di atas, bahwa nilai r
(Koefisien Korelasi) 0.722* itu berarti data yang di
uji menunjukan bahwa data yang di uji kuat.
Terlihat dari tabel di atas bahwa nilai R Square
(koefisien Determinasi) sebesar 0.521 atau 52.1% itu
71
berarti pengaruh variabel independent berpengaruh
sebesar 52.1%. sisanya 47.9% dipengaruhi oleh
variabel lain, diantaranya dipengaruhi oleh kurangnya
skill/kemampuan masyarakat, kurangnya lapangan
pekerjaan.
9. Hipotesis (uji T)
Uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individual (parsial) dalam menerangkan variasi
variabel dependen, (pengujian signifikasi secara
persial) maka digunakan kriteria sebagai berikut:
1. Membandingkan nilai signifikan 5% (0.05)
dengan nilai a.
a) Ho ditolak jika angka signifikansi lebih
kecil dari a= 5% (0.05).
b) Ho diterima jika angka signifikansi lebih
besar dari a= 5% (0.05).
2. Membandingkan T hitung dengan T tabel.
a) Ho ditolak jika angka t hitung lebih besar
dari t tabel (ada hubungan yang signifikan).
b) Ho diterima jika angka t hitung lebih kecil
dari t tabel (tidak ada hubungan yang
signifikan).
72
Tabel 4.14.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.747 1.516 4.449 .000
peranKTKBM .676 .072 .722 9.437 .000
a. Dependent Variable: Tingkatpengangguranmasyarakat
Dari hasil uji signifikansi diatas menunjukan bahwa t
hitung sebesar (9.437) dan t tabel sebesar 1.989, t tabel diambil
dari = n-k-1. Jadi 84-1-1 = 82, jadi dapat disimpulkan
bahwa t hitung > t tabel. Ha diterima (ada hubungan) yaitu t
hitung 9.437 > t tabel 1.989 = Ho ditolak (Ha ada hubungan)
jadi hasil data yang di uji menunjukan variabel X dan
variabel Y berpengaruh.
C. Perspektif Ekonomi Islam
Dalam literatur ekonomi umum, tidak ditemukan aturan
yang mewajibkan seseorang harus aktif dalam pasar tenaga
kerja. Karena bekerja atau tidak adalah hak seseorang
individu. Kebanyakan faktor yang menjadikan individu
memutuskan bekerja atau menganggur adalah upah atau
gaji. Sedangkan dalam Islam, selain faktor materi ada pula
nilai-nilai moral yang harus diperhatikan oleh seseorang
dalam mengambil keputusan. Upah atau gaji pasti
dibutuhkan oleh setiap orang untuk memenuhi kehidupan
73
diri dan keluarganya meskipun Allah telah menjamin
memberikan rizki kepada semua mahluk yang telah
diciptakan. Allah berfirman dalam QS. Hud ayat 6:
رض ۞ونا نن داةث ف تقرها ٱلل إل عل ٱلأ لم مسأ رزأقها ويعأ
ف كتب نتين توأدعها ك ٦ومسأDan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang
nyata (Lauh mahfuzh).1
Walaupun dalam ayat tersebut Allah telah menjaminnya,
tetapi hal itu bukan berarti tanpa ada persyaratan yang harus
dipenuhi. Syarat yang paling penting adalah usaha kita
dalam mencari rizki yang dijanjikan oleh Allah, karena
Allah telah membuat sistem yaitu siapa yang bekerja maka
dialah yang mendapat rizki dan siapa yang berpangku
tangan akan kehilangan rizki.
1 Departemen Agama RI, Lajnah Pentasrih Mushaf Al-Qur’an. 359