Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
61
BAB IV
PEMILIHAN PRAKTIS DAN ANALISIS DATA
4.1 Pemilihan Dan Penempatan Lampu
Hasil dari perhitungan menggunakan rumus dan persamaan tidak mutlak digunakan
pada pemilihan material. Ketersediaan material dipasaran sangat berpengaruh dalam
pemilihan lampu yang akan digunakan. Ruangan yang memiliki fungsi berbeda memiliki
kebutuhan lampu yang berbeda, begitu juga jumlah lampu yang dibutuhkan. Berikut jenis-
jenis lampu yang digunakan dalam instalasi penerangan:
a. lampu philips BY121P (155 Watt)
Gambar 4. 1 Lampu Philips BY121P
Tegangan input : 220 hingga 240 V
Flux Cahaya : 20500 lm
Daya : 155 Watt
b. Lampu Philips TL-D 36W/840 1SL/25
Gambar 4. 2 Lampu Philips TL-D
62
Tegangan input : 220 hingga 240 V
Flux Cahaya : 3250 lm
Daya : 36 Watt
c. Lampu Philips DN003B 11w Kuning
Gambar 4. 3 Lampu Philips DN003B
Tegangan input : 220 hingga 240 V
Flux Cahaya : 900 lm
Daya : 11 Watt
d. Lampu Philips E27 827 A80 23 watt
Gambar 4. 4 Lampu Philips E27 827 A80
Tegangan input : 220 hingga 240 V
Flux Cahaya : 2500 lm
Daya : 23 Watt
63
Gambar 4. 5 Titik Lampu Lantai Dasar
Keterangan :
: Lampu Philips 155 Watt
: Lampu Philips 11 Watt
: Lampu Philips 23 Watt
: Lampu Philips TL 2 x 36 Watt
64
Gambar 4. 6 Titik Lampu Lantai Atas
Keterangan :
: Lampu Philips 155 Watt
: Lampu Philips 11 Watt
: Lampu Philips 23 Watt
: Lampu Philips TL 2 x 36 Watt
65
4.2 Pemilihan Kabel
Kebutuhan kabel ditentukan dari besaran arus total yang terpapar pada Sub Bab 3.3.4
Menghitung Besar Arus Untuk Menentukan Penghantar. Jenis kabel yang digunakan
menyesuaikan fungsi dan lokasi penempatan kabel. Merek kabel yang ada dipasaran sangat
banyak. Kabel merek Eterna memiliki isolator sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI). Pemilihan kabel merek Eterna pada instalasi ini, karena kabel eterna memiliki harga
yang sebanding dengan kualitasnya. Kapasitas kabel eterna yang digunakan dapat di lihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Daya Hantar Kabel Merek Eterna
Num.of Core x Nom.
Cross Section Area
Overall
Diameter
Current-Carrying Capacity
at 30oC in air
approx. Max.
(mm2) (mm) (A)
NYM 2x1.5 9.5 19
NYM 2x2.5 11.0 25
NYM 3x1.5 10.0 19
NYM 3x2.5 11.5 25
NYM 3x4 13.0 34
NYM 4x6 16.0 44
NYM 4x10 19.5 61
NYY 4x16 20.9 82
Tabel 4 2 Hasil KHA Arus Penampang
NO Arus penampang RST KHA HASIL Lantai
1 R 7,92 125% 9,9
DASAR 2 S 7,92 125% 9,9
3 T 9,78 125% 12,225
1 R 4,4 125% 5,5
ATAS 2 S 4,4 125% 5,5
3 T 2,45 125% 3,0625
66
4.3 Pemilihan MCB
Perhitungan kebutuhan instalasi penerangan lantai atas mendapatkan nilai arus sebesar
3,74 A. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan dari hasil perhitungan dikalikan 1,2
mendapatkan nilai 4,488 A. Pemilihan MCB yang memenuhi standar rating sebesar 6A.
Perhitungan kebutuhan instalasi penerangan lantai dasar, mendapatkan nilai arus sebesar 8,51
A. Dikalikan 1,2 mendapatkan nilai 10,212 A. MCB yang memenuhi standar rating sebesar
16A. Untuk menopang beban arus puncak pada gedung digunakan cicuitcuit Breaker dengan
jenis NFB yang berukuran 50 A.
Gambar 4. 7 Circuit Breaker Yang Digunakan
Circuit Breaker pada instalasi menggunakan merek Schneider. Pemilihan merek
scheneider dilakukan karena fasilitas yang diberikan sangat beragam. Salah satu fasilitas
yang ditawarkan untuk memilih Circuit Breaker adalah Tripping Curve. Simulasi dilakukan
berdasarkan hasil perhitungan arus total. Diketahui arus sebesar 3,76 A, dipasaran tidak
tersedia circuit breaker dengan ukuran yang pas. Circuit Breaker dengan rating 4 A dipilih
karena memperimbangkan faktor keamanan. Berikut ini adalah contoh simulasi Tripping
Curve dari Schneider:
67
Gambar 4. 8 Ambang Batas CB Mengalami Tripp
Pada gambar di atas dipaparkan Circuit Breaker 4 A bila di aliri arus sekitar 4,1 A
Circuit Breaker mengalami tripp. Rentang waktu Circuit Breaker mengalami tripp kurang
dari 18 menit. Tripp bisa terjadi disebabkan oleh penambahan beban yang melebihi kapasitas
Circuit Breaker tersebut. Rentang waktu Circuit Breaker mengalami tripp bisa lebih cecpat
atau secara langsung (0-1 detik), yang jelaskan melalui gambar berikut:
Gambar 4. 9 Maksimal Beban CB Tripp Seketika
Simulasi Tripping Curve menunjukan pada Circuit Breaker 4A, akan mengalami tripp
seketika (0,9 detik) jika mendapat arus masuk lebih dari 37,8 A.
68
Gambar 4. 10 Diagram Line Instalasi Penerangan
69
4.5 Pemilihan Material Penangkal Petir
Instalasi penangkal petir yang di pilih menggunakan sistem penangkal petir
elektrostatis. Pemilihan sistem penangkal petir elektrostatis mempertimbangkan keamanan
dan dampak terhadap lingkungan. Terminasi udara merek Kurn R-150 menerapkan teknologi
penangkal petir elektrostatis. Kurn R-150 memiliki sertifikat dari PLN – LMK. Penjelasan
yang sudah dijabarkan merupakan faktor pemilihan merek Kurn R-150 sebagai terminasi
udara.
Gambar 4. 11 Penangkal Petir KURN R-150
Kabel NYY termasuk jenis kebel penghantar penangkal petir yang aman, karena
memiliki dua buah isolator (hal ini bisa dilihat dari kode YY yang ada pada kabel).
Standarisasi ukuran penampang kabel penghantar penurunan minimal sebesar 50 mm.
Ukuran penampang yang digunakan dalam sistem instalasi penangkal petir sebesar 70 mm.
70
Gambar 4. 12 Kabel NYY 70 mm
Grounding berfungsi sebagai pelepas arus petir ke bumi. Sifat konduktor yang tinggi
harus dimiliki oleh elektroda batang, agar dapat melepaskan arus petir dengan optimal. Salah
material yang paling sering digunakan dalam pembuatan grounding adalah tembaga.
Kebutuhan elektroda batang pada instalasi petir ini sepanjang 12 M dan luas penampang
elektroda 5/8 Inch yang setara dengan 1.5875 Cm. Elektroda batang yang tersedia di pasaran
memiliki panjang 4 M, sehingga dalam proses penanaman terjadi penyambungan tiga
elektroda batang. Penyambungan dilakukan untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang
sesuai standar yaitu dibawah 5 Ohm.
Gambar 4. 13 Elektroda Batang
Copper Conductor
PVC Insulation
PVC Sheath
71
Dengan melihat gambar 4.13 radius proteksi KURN R-150 mampu memproteksi
keseluruhan bagian Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga. Jari-jari yang dihasilkan dari
terminasi udara Kurn R-150 sejauh 75 meter. Pusat radius proteksi (titik merah) merupakan
tempat di mana penangkal petir berada.
Gambar 4. 14 Penampang Penangkal Petir Vertikal
Dengan melihat gambar 4.14 radius proteksi KURN R-150 mampu memproteksi
keseluruhan bagian Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga. Protection area 1 dengan
72
ukuran jari jari radius 75 Meter, protection area 2 dengan ukuran jari jari 145 Meter.
Protection area 2 mampu melindungi lingkungan sekitar gereja hingga perumahan warga.
Gambar 4. 15 Penampang Penangkal Petir Horizontal
73
Gambar 4. 16 Rancangan Tower Penangkal Petir
Keterangan:
1. Besi Behel Beton 16mm
2. Besi Behel Beton 12mm
3. Besi Behel Beton 10mm
4. Spansscrew M12 Galvanis
5. Klem Sling 6mm Galvanis
6. Sling Ukuran 4mm Galvanis
7. Baut Sambung Antar Stage
M12
8. JointStage Pipa Baja
9. Platstrip 5mm
10. Pondasi cor beton 1m x 1 mm
11. Angkur pipa 2 inci isian beton penuh
kedalaman 1,5 m
12. Pipa penangkal petir galvanis 2 inci
13. Penangkal petir KURN R150
14. Lampu
15. Grounding box control
16. Batang Grounding 5/8 inci x 12 m