Upload
hoangtuyen
View
259
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-1
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
A. GAMBARAN UMUM WILAYAH SURVEY
Lima wilayah yang menjadi objek survey penelitian konsultan memiliki potensi
wisata bahari yang potensial. Dengan kondisi dan bentangan biofisik yang ada
maka berbagai paket wisata bisa dirancang dan direncanakan untuk dikembangkan
meliputi ekowisata, wisata pantai, wisata renang dan selam serta wisata pancing.
Hal ini turut didukung oleh kondisi alam pantai dengan panorama yang indah baik
pada daerah pesisir pantai maupun daerah bawah laut yang memiliki beraneka
ragam ikan hias dan terumbu karang yang langka di dunia. Usaha pariwisata yang
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai investasi pada sektor hulu adalah
pengembangan potensi pariwisata yang belum dikembangkan dan pada bagian hilir
adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha perdagangan produk-produk
cenderamata. Skala usaha yang cocok dikembangkan adalah usaha kecil dan
menengah, pembangunan hotel berbintang, usaha jasa perjalanan wisata serta
pengembangan wisata bahari.
Pariwisata bahari di Indonesia belum dikelola secara profesional sebagai sektor jasa
unggulan. Pariwisata bahari yang merupakan salah satu potensi unggulan belum
terjamah dan dikelola dengan baik sehingga masih tertinggal dibandingkan dengan
negara lain. Karakteristik wilayah kepulauan Indonesia sebagai negara kepulauan
merupakan kelebihan yang harus ditonjolkan kepada pelaku usaha maupun
wisatawan. Karakteristik tersebut, ditinjau dari aspek bahari perlu dimanfaatkan
untuk memberdayakan masyarakat melalui kerja sama dengan berbagai pihak
termasuk dengan pihak swasta. Disamping belum dikelola dengan baik, sarana dan
prasarana pun belum cukup lengkap untuk mendorong perkembangan pariwisata
bahari. Infrastruktur pendukung seperti hotel dan restoran telah mulai memberikan
kontribusi yang besar pada struktur ekonomi pariwisata nasional. Dukungan
fasilitas serta infrastruktur yang baik harus juga ditunjang oleh sumber daya
manusia yang berkualitas.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-2
Wilayah survey terpilih adalah Propinsi-Propinsi Sumatera Utara, Bali, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat. Untuk memudahkan
pelaksanaan survey, objek survey diarahkan terlebih dahulu kepada Destinasi
Pariwisata Nasional (DPN) yang mencakup Kawasan Pengembangan Pariwisata
Nasional (KPPN). Selanjutnya melalui pendekatan DPN, objek survey diarahkan
kepada kondisi pelayanan ASDP dikawasan DPN dan KPPN. DPN Nias-Simeulue
dan sekitarnya meliputi wilayah propinsi NAD dan Sumatera Utara, sehingga objek
survey meliputi Pulau Simeulue dan jaringan ASDP Singkil. Penyimpangan
wilayah survey juga terjadi di propinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu menyangkut
keberadaan pulau Lombok yang ditengarai sangat dekat dengan pariwisata Bali dan
malahan merupakan wilayah objek wisata substitusi Bali, karena merupakan
duplikasi Bali. Sedangkan Pulau Lombok berada di DPN Lombok – Gili Tramena
dan sekitarnya berada di Propinsi NTB. Tim berkesimpulan bahwa kedua pulau ini
(Pulau Simeulue dan Pulau Lombok) dimasukkan kedalam program studi ini.
Kawasan KPPN sebagian besar merupakan daerah pegunungan, pedalaman,
perairan daratan dan perairan laut yang masih terisolir dan belum berkembang. Dan
dengan sendirinya kawasan ini minim transportasi. Dalam perkembangan
transportasi, wilayah terisolir dan belum berkembang serta arus angkutan yang
masih dilayani dengan sistem angkutan perintis (Pioneer Transportation System).
Demikian pula halnya dengan moda ASDP, wilayah ini dilayani dengan angkutan
perintis, baik yang mendapat subsidi dari pemerintah maupun yang tidak mendapat
subsidi dari pemerintah.
Sedangkan sebagian kecil KPPN berada dikawasan yang sudah maju dan
berkembang dengan pesatseperti kawasan pulau bali dan sekitarnya. Bahkan pulau
lombok yang juga memiliki kawasan pura hindu, pantai kuta dan budaya hindu bali,
dengan giatnya mengembangkan pariwisata yang terduplikasi dari Bali. Kawasan
yang belum brkembang dengan angkutan perintis ini, memiliki prototype masalah
wilayah yang belum berkembang dan ditambah beberapa masalah non angkutan
dan pariwisata yang cukup relevan untuk disinggung.
Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan berdasarkan wilayah survey yang telah
dilaksanakan sebagai berikut:
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-3
1. NUSA TENGGARA TIMUR
Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan kepulauan yang wilayahnya disatukan
oleh Laut Sawu dan Selat Sumba wilayah terdepan di Selatan Indonesia yang
berbatasan darat dengan Timor Leste dan berbatasan Laut dengan Australia.
Propinsi ini memiliki 5 Pulau terdepan : Pulau Alor, Batek, Dana, Ndana, dan
Mengkudu. Mengelilingi Wilayah “Enclave “ Distrik Oekusi, Negara Timor Leste
Garis pantai mencapai 5.700 Km. Penduduk 4.679.616 jiwa (Terbesar kedua di
Wilayah KTI setelah Provinsi Sulawesi Selatan) Secara geneologis unik, terdiri dari
puluhan suku dan bahasa daerah. Propinsi ini terkenal dengan objek wisata alam
seperti Taman Nasional Komodo, Danau Tiga Warna Kelimutu dan Taman laut
Teluk Maumere dan Pulau Kepa dan Pantai Nembrala, dan wisata budaya seperti:
atraksi pasola, Jumat Agung, kampung adat dan kuburan Megalitik. Potensi
perikanan tangkap cukup besar yaitu sekitar 365,1 metrik ton/tahun, Budidaya Laut
dengan potensi pengembangan budidaya laut diperkirakan sekitar 5.150 ha,
Budidaya Tambak dengan potensi Lahan yang tersedia adalah 35.455 Ha. Potensi
hutan mangrove sekitar 50.000 Ha cocok untuk berkembangnya ikan dan udang.
Potensi pertanian lahan kering 1.528.308 Ha dengan tingkat pemanfaatan 54,62 %.
Lahan tidak diusahakan 751.185 Ha. Potensi perkebunan luas 888.931 Ha dengan
tingkat pemanfaatan 35,45 %. Padang penggembalaan untuk peternakan sapi , kuda,
kerbau dan kambing 832.228 Ha. KONEKSITAS antar wilayah NTT sebagai
provinsi kepulauan didukung infrastruktur Transportasi sebagai berikut:
a. Jalan 16.010,15 Km, terdiri dari jalan negara 8,79 %, jalan provinsi 10,85 %
dan jalan kabupaten 80,36%
b. Pelabuhan laut 41 buah terdiri dari: pelabuhan utama 1, pengumpul 9 dan
pengumpan 32
c. Bandara Udara 14 buah terdiri dari bandara pengumpul sekunder 1, pengumpul
tersier 4, dan pengumpan 9
d. Terminal 20 buah terdiri dari, 1 terminal tipe A, 15 terminal tipe B dan 4
terminal tipe C.
e. Pelabuhan penyeberangan 12 buah.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-4
Gambar 4.1. Peta Propinsi NTT
20 Kabupaten masuk katagori daerah tertinggal, kecuali Kota Kupang. Penduduk
miskin tahun 2010 sebesar 23,03 %. PDRB per kapita NTT tahun 2009 sebesar Rp.
5,23 juta atau seperlima PDRB Nasional sebesar Rp. 24,26 juta. Produktivitas tenaga
kerja di sektor Pertanian rendah dengan elastisitas 0,53 sebagai akibat PDRB sektor
menurun, sedangkan Tenaga Kerja meningkat. Kualitas Infrastruktur (Jalan, jembatan,
SDA, listrik pelabuhan, perumahan) banyak masih rendah. Rendahnya investasi swasta.
Nilai ekspor/perdagangan antar pulau lebih rendah dibandingkan impor. Permasalahan
pariwisata di Nusa Tenggara Timur , bisa dijabarkan sebagai berikut:
a. PPoossiissii SSttrraatteeggiiss PPaarriiwwiissaattaa
1) Kebijakan:
a) Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu destinasi unggulan Indonesia ketiga
dari 10 secara Nasional
b) Mendukung Pencapaian kunjungan wisatawan ke Indonesia.
c) Mendukung pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah
d) Mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke NTT yang mencapai
148.673 orang tahun 2010 dengan komposisi :
Wisatawan Manca Negara 57.541 Orang
Wisatawan Nusantara 91.132 orang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-5
Jumlah Wisatawan Mancanegara Dan Domestik Menurut Kabupaten Dan Kota Propinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2011, dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1
Banyaknya Wisatawan Mancanegara Dan Domestik Menurut Kabupaten Dan Kota
Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011
No Kabupaten/ Kota WISMAN WISNU JUMLAH 1. Sumba Barat 543 4.941 5.484
2. Sumba Timur 360 5.806 6.166
3. Kupang 1.668 1645 3.313
4. Timor Tengah Selatan 112 8.223 8.335
5. Timor Tengah Utara 371 4.274 4.645
6. Belu 2.118 17.626 19.744
7. Alor 49 3.317 3.366
8. Lembata 1.109 3.644 4.753
9. Flores Timur 158 11.064 11.222
10. Sikka 4.437 20.725 25.162
11. Ende 5.117 20.472 25.589
12. Ngada 3.090 5.596 8.686
13. Manggarai 3.198 10080 13.278
14. Rotendao 913 896 1.809
15. Manggarai Barat 18.028 20.246 38.274
16. Sumba Tengah* - - -
17. Sumba Barat Daya* - - -
18. Nagekeo* 580 4.772 5.302
19. Manggarai Timur 129 1.600 1.729
20. Sabu Raijua* - - -
21. Kota Kupang 8.190 137.629 145.819
22. Jumlah 50.170 282.506 332.676
Sumber: VHTS2011, BPS Prop. NTT. (*) Tergabung dengan Kabupaten Induk.
2) Potensi Pengembangan
a) Pengembangan Kawasan Wisata Alam Komodo sebagai pintu masuk
wisatawan ke Nusa Tenggara Timur
b) Pengembangan Desa Wisata pada seluruh lokasi potensial Kawasan Wisata
Alam, Wisata Budaya dan Wisata minat khusus
3) Kondisi Eksisting
a) Jumlah wisatawan yang mengunjungi Flores Barat pada tahun 2009
adalah 34,954 orang (berdasarkan data Taman Nasional Komodo).
b) 5 negara asal wisatawan yang utama : Belanda, Jerman, Amerika,
Perancis dan Inggris.
c) Usia rata-rata wisatawan adalah 37,79 tahun.
d) Tingkat pendidikan wisatawan 84% merupakan tamatan universitas.
e) Rata-rata lama tinggal di Flores bagian barat adalah 4.58 hari.
f) Rata-rata pengeluaran harian sebesar US$ 82,90.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-6
44)) PPeennggeemmbbaannggaann WWiissaattaa AAllaamm KKoommooddoo
a). Kebijakan:
Sesuai hasil survey BI Cabang Kupang, kunjungan wisatawan ke NTT
merupakan terusan dari kunjungan wisata dari Bali, NTB dan wilayah
lainnya maka dengan izin tinggal wisatawan 1 bulan sulit menjangkau
lokasi wisata NTT untuk itu perlu pertimbangan “izin tinggal wisatawan
dari 1 bulan menjadi 2 bulan”
Sail Komodo tahun 2013
Penataan Desa-Desa disekitar Kawasan Komodo menjadi Desa Wisata
b). Proyeksi Capaian:
1) Peningkatan kontribusi kunjungan wisatawan NTT dari 148.673 orang tahun
2010 menjadi menjadi 1.000.000 orang tahun 2011.
Data Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing Pada 21 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur, dan Data Potensi Obyek Wisata Dan Daya Tarik Pariwisata pada 21
Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Gambar 4.2. Seni Perang Diatas Kuda Dari Sumba
Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing Pada 21 Kabupaten/ Kota Di Provinsi Nusa
Tenggara Timur, dan Jumlah Potensi Obyek Wisata Dan Daya Tarik Pariwisata pada
21 Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timurdapat dilihat pada tabel 4.2. dan
Tabel 4.3.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-6
Tabel 4.2. Data Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing Pada 21 Kabupaten/ Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
NO. KABUPATEN/KOTA
2009 JUMLAH
2010 JUMLAH
2011 JUMLAH
2012 JUMLAH
MAN NUS MAN NUS MAN NUS MAN NUS
1 KOTA KUPANG 2659 27862 30.521 757 20.708 21.465 8.190 137.629 145.819 1.143
273.873 275.016
2 K U P A N G 1507 87152 88.659 0 0 0 1668
48.884 50.552 67 3.441 3.508
3
TIMOR TENGAH
SELATAN 761 28.061 28.822 1.127 44.062 45.189 323 12.235 12.558 451
8.429 8.880
4
TIMOR TENGAH
UTARA 2332 148 2.480 10260 25.295 35.555 371 5.070 5.441
15.672 19.296 34.968
5 B E L U 22.209 28.758 50.967 22.209 28.758 50.967 38.167 22.679 60.846
32.565
132.567 165.132
6 A L O R 1.130 9.582 10.712 1.230 9.625 10.855 720 6.620 7.340 243 2.863 3.106
7 R O T E 352 806 1.158 969 1.409 2.378 913 1.469 2.382 897 17.862 18.759
8 LEMBATA 268 2.128 2.396 625 3.701 4.326 1109 3.644 4.753 147 5.917 6.064
9 FLOTIM 585 15.145 15.730 585 15.192 15.777 158 11.064 11.222 453 12.367 12.820
10 S I K K A 2.514 9.922 12.436 3.697 16.913 20.610 4.437 20.725 25.162 636 12.453 13.089
11 E N D E 7.327 16.775 24.102 7111 17704 24.815 7.771 20.472 28.243
16.579
27.237 43.816
12 N G A D A 13.192 30.886 44.078 10.766 30.788 41.554 27.504 10.474 37.978 61
8.745 8.806
13 MANGGARAI 1.835 6.415 8.250 914 5.842 6.756 3.198 10.080 13.278
12.343 18.796 31.139
14 SUMBA BARAT 508 2.484 2.992 1494 3.498 4.992 543 4.941 * 79
1.664 1.743
15 SUMBA TIMUR 1.219 5.026 6.245 1.500 8.000 9.500 2.173 8.624 10.797 365
54.750 55.115
16 MANGGARAI BARAT 34.954 16.871 51.825 47.000 4.675 51.675 41.822 20.246 62.068 46.223 99.676 145.899
17 MANGGARAI TIMUR 7 551 558 175 4.440 4.615 158 3.500 3.658 103 5.525 5.628
18 SUMBA BARAT DAYA - - - 174 291 465 0 0 0 1.781 59.750 61.531
19 SUMBA TENGAH - - - 59 137 196 0 0 0 27 563 590
20 NAGEKEO - - - 200 972 1.172 580 4.722 5.302 43 623 666
21 SABU RAIJUA - - - 0 428 697 1.125 452 1.452 1.904
JUMLAH 93.359 288.572 381.931 110.852 242.010 352.862 140.233 353.775 488.524 130.330 767.849 898.179
SUMBER : 1. Imigrasi Klas 1 Kupang, Atambua dan Maumere
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-7
Tabel 4.3. Data Potensi Obyek Wisata Dan Daya Tarik Pariwisata 21 Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
N
O.
KOTA /
KABUPATEN
NAMA OBYEK
WISATA KEUNGGULAN KET
1 Kota Kupang Pantai Lasiana
Pantai Ketapang
Pantai Paradiso
Pantai Nunsui
Gua Monyet
Pantai Kupang
Pantai Manikin
Museum Kupang
Wisata pantai pasir putih, sunset dan sunrise.
Sunset yang indah
Rekreasi dalam kota dengan pantai berkarang indah
Panorama alam yang memukau dan pantai yang indah
Taman rekreasi dimana monyet-monyet dibiarkan hidup bebas
Sunset dan jajanan jagung bakar.
Pantai dikelilingi tanaman bakau
Tempat koleksi benda-benda pubakala dari NTT
2 Kabupaten
Kupang
Pantai Tablolong
Air Terjun Oenesu Kolam Renang
Camplong
Air Terjun Tesbatan
Pantai Oepaha
Wisata pantai pasir putih. Sunset yang indah dari pantai ini
Air terjun dengan lokasi yang berbukit namun indah
Rekreasi pemandian
Air terjun dengan panorama alam yang memukau dan sejuk
Pantai pasir putih dengan batuan besar dan laut yang biru jernih
3 Timor Tengah
Selatan
Kampung Adat Boti
Wisata Bonsai Alam
Taman Rekreasi Buat
Fatu Un
Pantai Kolbano
Pantai Oetune
Budaya adat istiadat yang unik dan bersahaja
Pemandangan pegunungan dengan tumbuhan bonsai unik dan indah
Wisata alam dan taman bermain anak
Megahnya batu diujung selatan pantai kolbano
Pantai ditaburi dengan batu-batu kerikil yang menutupi lapisan pasir
Pantai dengan panorama indah dan sunset
4 Timor Tengah
Utara
Kampung Adat
Maslete
Uembubu
Kampung Tamkesi
Gua Popnam
Obyek wisata budaya dengan rumah adat yang upacara adat yang unik
Rumah tradisional seperti lopo tempat upacara adat Fua Ton
perkampungan tumbuh di puncak bukit melalui susunan batu bertangga
tujuh hingga puncak kampong tua.
Mata air yang sejuk dan fosil-fosil
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-8
5 Belu Kolam Susuk
Maubesi Hasan Bay
Kampung Lamaknen
Kampung Kewar
Panorama alam indah sekaligus tempat pemancingan ikan bandeng
Reservasi alam dengan kelelawar dengan sayap sepanjang 1m, dan juga
binatang lain seperti kadal, monyet dan burung laut.
Perumahan adat dan upacara adat
Perumahan adat dan upacara adat
6 Alor Kampung Adat
Takpala
Taman Adagae
Hulanani
Alaang
Pantai Monaseli
Perumahan adat dan upacara adat
Taman wisata alam
Panorama Alam
Panorama Alam
Pantai Pasir putih dan air jernih
7 Lembata Sumber Air Panas
Sabutobo
Perburuan Ikan Paus
Lamalera
Pesta Panen Kacang di
Jontona
Watuwawer
Panorama Alam dan tempat pemandian
Atraksi berburu ikan paus dengan adat masyarakat setempat. Event rutin
setiap tahunnya karena merupakan ceremonial adat.
Ceremonial Adat setiap tahun menjelang musim panen tiba
Panorama Alam
8 Flores Timur Prosesi Jumat Agung
Pantai Meting Doeng
Sumber Air Panas
Oka
Pantai Riangsunge
Budaya Mudakaputu
Wisata religi umat katolik dengan prosesi yang unik
Panorama alam pantai pasir putih
Panorama Alam dan tempat pemandian
Panorama alam pantai pasir putih
Invasi budaya dalam mitologi etnik suku adonara
9 Sikka Museum Blinkon
Blewut
Taman Laut Maumere
Bay
Kampung Adat
Nuabari
Tempat koleksi benda-benda pubakala dari NTT
Panorama alam bawah laut
Perumahan adat dan upacara adat
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-9
10 Ende Rumah Pengasingan
Soekarno
Pantai Nanganesa
Pantai Ende
Pantai Nangalala
Pantai Enabara
Sumber Air Panas
Kolorongo
Air Terjun Murundao
Taman Nasional
Kelimutu
Museum sejarah Bapak Proklamator
Panorama Alam
Panorama Alam
Panorama Alam
Panorama Alam
Panorama Alam dan tempat pemandian
Panorama Alam
Wisata keajaiban alam danau 3 warna
11 Ngada Kampung Adat Bela
Kampung Adat Bena
Kampung Adat Nage /
Darwali
Situs Prasejarah
Olabula
Tinju Tradisional Etu
Perumahan adat dan upacara adat
Perumahan adat dan upacara adat
Perumahan adat dan upacara adat
Wisata sejarah dan tempat penemuan fosil
Atraksi pada pesta adat
12 Nagekeo Taman Laut 17 Pulau
Riung
Sumber Air Panas
Mangeruda
Pantai Enagera
Maukeo
Panorama Alam bawah laut
Panorama Alam
Panorama alam pantai pasir putih
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-10
13 Manggarai Kampungt Compang
Gua Sejarah Liangbua
Sumber Gas Ulumbu
Hutan Waewual
Perumahan adat dan upacara adat
Wisata sejarah
Pembangkit listrik tenaga uap
Cagar alam dan panorama yang indah
14 Manggarai
Timur
Danau Ranamese
Pantai Cempi Watu
Tempat rekreasi keluarga dengan panorama alam yang sejuk
Panorama alam pasir putih
15 Manggarai
Barat
Pantai Pede
Batu Cermin
Taman Nas. Komodo
Tarian Tradisional Caci
Panorama alam pasir putih
Panorama Alam
Reservasi dan penangkaran komodo
Atraksi tarian adat setiap tahun
16 Sumba Barat Kampung Tarung
Wanokaka
Kampung Lamboya
Pasola
Laitarung
Kampung Anakalang
Praigoli
Perumahan adat dan upacara adat
Kampung adat beserta pantainya
Perumahan adat dan upacara adat
Atraksi lempar lembing sambil menunggangi kuda
Kampung adat dengan upacara dan adat istiadat
Kampung adat dengan upacara dan adat istiadat
Kampung adat dengan upacara dan adat istiadat
17 Sumba Barat
Daya
Pasola
Hand Waving
Panorama alam
Atraksi lempar lembing sambil menunggangi kuda
Kerajinan tenun ikat
Wisata alam dengan panorama yang memukau di Sumba Barat Daya
18 Sumba
Tengah
Pasola
Panorama alam
Hand waving
Atraksi lempar lembing sambil menunggangi kuda
Wisata alam dengan panorama yang memukau di Sumba Barat Daya
Kerajinan tenun ikat
19 Sumba Timur Panorama alam yang indah Wisata alam dengan panorama yang memukau di Sumba Barat Daya
20 Sabu Raijua Budaya adat istiadat
Panorama alam yang indah
Wisata budaya adat istiadat dan pola hidup masyarakat setempat
Wisata alam dengan panorama yang memukau di Sumba Barat Daya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-11
21 Rote Ndao Sasando
Pantai Nembrala (surfing)
Kegiatan Memancing
Alat music tradisional dengan senar serta terbuat dari daun lontar
Wisata alam dengan pantai biru dengan 9 gulungan ombak sehingga
digunakan untuk tempat selancar tingkat dunia
Kegiatan memancing di Perairan Rote karena kaya akan berbagai macam
jenis ikan serta laut yang tenang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-14
GGaammbbaarr 44..33 KKaappaall BBuuaanngg JJaannggkkaarr ddii PPeerraaiirraann PPuullaauu KKoommooddoo,, NNTTTT
55)).. PPeennggeemmbbaannggaann WWiissaattaa llaaiinnnnyyaa
a) Penataan kawasan wisata kelimutu
b) Penataan kawasan wisata Taman Laut 17 Pulau Riung
c) Penataan kawasan wisata Taman Laut Pulau Kepa
d) Penataan kawasan wisata Pantai Nembrala
e) Penataan kawasan wisata Taman Laut Teluk Kupang
f) Penataan kawasan wisata Taman Laut Teluk Maumere
g) Penataan kawasan wisata Budaya di seluruh NTT
66)) UUssuullaann PPeemmbbaanngguunnaann
a) Penataan Desa-Desa utama lokasi wisata Utama di Provinsi Nusa Tenggara Timur
yang berjumlah 200 Desa;
b) Integrasi kawasan wisata dengan desa wisata
c) Kebutuhan dana untuk penataan Desa-Desa Wisata sebesar @ Rp. 500 juta
sebesar Rp. 100.milyard
77)) PPeennggeemmbbaannggaann KKoonneekkssiittaass
a) Rendahnya Aksebilitas menuju Kawasan Strategis dan Kawasan Prioritas
b) Adanya Jalan Akses Wilayah Perbatasan (RI-RTDL)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-15
c) Pengembangan Transportasi Terpadu (antar moda) terutama pulau-pulau terluar
dan Perbatasan
d) Peningkatan aksesibilitas transportasi terpadu ke pusat-pusat kegiatan ekonomi
dalam wilayah NKRI.
8) Peningkatan Prasarana Perhubungan
a). Peningkatan Pelabuhan Laut Tenau
- Perluasan areal sandar kapal
- Perluasan terminal pelabuhan
- Pembangunan pergudangan pelabuhan
b). Pelabuhan Bandara El Tari
- Perluasan apron pesawat
- Perluasan gedung kedatangan dan keberangkatan
- Izin pengembangan bandara dari TNI AU.
Data dan informasi tersebut diatas, diorganisir oleh Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif kedalam suatu rencana induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
(RIPPARNAS), yang dijabarkan kedalam:
- 50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional)
- 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional)
- 223 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)
Di Propinsi NTT, kawasan pariwisata ditata kedalam DPN dan KPPN sebagai berikut:
1) DPN Komodo – Ruteng dan sekitarnya (Gambar 4.5)
a) KPPN Komodo dan sekitarnya
b) KPPN Labuan Bajo dan sekitarnya
c) KPPN Ruteng dan sekitarnya
2) DPN Kelimutu-Maumere dan sekitarnya (Gambar 4.6)
a) KPPN Bajawa dan sekitarnya
b) KPPN Ende – Kelimutu dan sekitarnya
c) KPPN Meumere – Sikka dan sekitarnya.
3) DPN Sumba – Waikabubak dan sekitarnya (Gambar 4.7)
a) KPPN Laingapu-Laiwangi Wenggameti dan sekitarnya.
b) KPPN Waikabubak – Mampik Tanah Daru dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-16
4) DPN Alor-Lembata dan sekitarnya (Gambar 4.8)
a) KPPN Larantuka dan sekitarnya.
b) KPPN Lamadera dan sekitarnya.
c) KPPN Alor-Kalabahi dan sekitarnya
5) DPN Kupang-Rotendao (Gambar 4.9)
a) KPPN Nambrela-Rotendao dan sekitarnya
b) KPPN Kupang – Soe dan sekitarnya
Peta Lintasan Wisata Nusa Tenggara Timur dapatt ppaaddaa ggaammbbaarr 44..44..
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-17
GGaammbbaarr 44..44.. PPeettaa LLiinnttaassaann WWiissaattaa NNuussaa TTeennggggaarraa TTiimmuurr
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-18
GGaammbbaarr 44..55.. PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall KKoommooddoo RRuutteenngg ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-19
GGaammbbaarr 44..66.. PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall KKeelliimmuuttuu MMaauummeerree ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-20
GGaammbbaarr 44..77.. PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall SSuummbbaa WWaaiikkaabbuubbaakk ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-21
GGaammbbaarr 44..88.. PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall AAlloorr LLeemmbbaattaa ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-22
GGaammbbaarr 44..99.. PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall KKuuppaanngg -- RRootteennddaaoo ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-23
DDaarrii ggaammbbaarr PPeettaa LLiinnttaassaann WWiissaattaa NNuussaa TTeennggggaarraa TTiimmuurr ddaann PPeettaa DDeessnniittaassii PPaarriiwwiissaattaa
NNaassiioonnaall PPrrooppiinnssii NNuussaa TTeennggggaarraa TTiimmuurr ddaann sseekkiittaarrnnyyaa ddiiaattaass,, mmaakkaa ddaappaatt ddiitteennttuukkaann
KKaawwaassaann PPeennggeemmbbaannggaann PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall ((KKPPPPNN)) ddaann DDeessttiinnaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall
((DDPPNN)) sseeppeerrttii yyaanngg tteerrlliihhaatt ppaaddaa ttaabbeell 44..44..
Tabel 4.4
Daftar DPN Dan KPPN Prop. NTT
NNoo.. WWiillaayyaahh KKeetteerraannggaann
11.. KKoommooddoo ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
22.. LLaabbuuhhaann BBaajjoo ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
33.. KKOOMMOODDOO––RRUUTTEENNGG ddaann sseekkiittaarrnnyyaa DDPPNN
44.. RRuutteenngg ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
55.. BBaajjaawwaa ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
66.. EEnnddee––KKeelliimmuuttuu ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
77.. KKEELLIIMMUUTTUU––MMEEUUMMEERREE ddaann sseekkiittaarrnnyyaa DDPPNN
88.. MMeeuummeerree––SSiikkkkaa ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
99.. WWaaiinnggaappuu––LLaaiiwwaannggii WWaannggggaammeettii ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1100.. SSUUMMBBAA –– WWAAIIKKAABBUUBBAAKK ddaann sseekkiittaarrnnyyaa DDPPNN
1111.. WWaaiikkaabbuubbaakk––MMaannuuppeehh TTaannaahh DDaarruu ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1122.. LLaarraannttuukkaa ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1133.. LLaammaalleerraa––LLeemmbbaattaa ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1144.. AAlloorr––KKaallaabbaahhii ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1155.. NNeemmbbeerraallaa––RRootteennddaaoo ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
1166.. KKUUPPAANNGG––RROOTTEENNDDAAOO ddaann sseekkiittaarrnnyyaa DDPPNN
1177.. KKuuppaanngg –– SSooee ddaann sseekkiittaarrnnyyaa KKPPPPNN
Sumber: Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 - 2025
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-24
99)) PPeenniinnggkkaattaann PPrraassaarraannaa PPeerrhhuubbuunnggaann
a) Peningkatan Pelabuhan Laut Tenau
- Perluasan areal sandar kapal
- Perluasan terminal pelabuhan
- Pembangunan pergudangan pelabuhan b) Pengembangan Bandara El Tari
- Perluasan Apron pesawat
- Perluasan gedung kedatangan dan keberangkatan
- Peningkatan sarana kebandaraan
- Izin pengembangan bandara dari TNI AU
b. Kondisi Faktual Transportasi Penyeberangan
1). Jaringan Prasarana
Sebagai rangkaian dari konsep “Sabuk Keselamatan” dan Sabuk Tengah”
Transportasi Penyeberangan Nasional, maka di Provinsi Nusa Tenggara Timur
terdapat 13 buah Dermaga Penyeberangan sesuai tabel 2 pada pelabuhan
penyeberangan
Gambar 4.10. Pelabuhan Penyeberangan Labuan Bajo, NTT
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-25
Data dermaga pelabuhan penyeberangan Prop. NTT, dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Prop. NTT
No Pelabuhan Tipe
Dermaga
Kapasitas
(GT)
Tahun
bangun Pengelola
Kabupaten/
Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Labuhan Bejo
Larantuka
Bolok I
Bolok II
Pantai Baru
Kalabahi
Teluk Gurita
Waingapu
Biyu
Aimere
Waikelo
Nagakeo
Marapokot
Waijaran
Beton
Beton
Dolphin
Dolphin
Beton
Beton
Dolphin
Dolphin
Dolphin
Dolphin
Dolphin
Dolphin
Dolphin
Dolphin
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1985
1989
1989
1992
1990
1993
1997
1997
1997
2001
2003
2004
2004
2008
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
UPT Hubdat
Non Status
Dishub Kab
Non Status
Non Status
Dishub Kab
Non Status
Dishub Kab
Dishub Kab
Manggarai Barat
Flores Timur
Kupang
Kupang
Rote Ndoao
Alor
Belu
Sumba Timur
Sabu Raijua
Ngada
Sumba Barat Daya
Ende
Nagekeo
Lembata
Sumber: Dinas Perhubungan Prop. NTT
Secara keseluruhan di Propinsi NTT, data jumlah dermaga pelabuhan penyberangan,
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Data Jumlah Keseluruhan Dermaga Pelabuhan Penyeberangan di Prop. NTT
No. Pelabuhan Penyeberangan Lokasi Kondisi
1. Bolok Timor Operasi
2. Rote Rote Operasi
3. Labuan Bajo Flores Operasi
4. Larantuka Flores Operasi
5. Teluk Gurita Timor Operasi
6. Waingapu Sumba Operasi
7. Aimere Flores Operasi
8. Nangakeo (Ende) Flores Operasi
9. Waikelo Sumba Operasi
10. Marapokot Flores Operasi
11. Lewiliba Lembata Operasi
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-26
12. UPT Kalabahi Alor Operasi
13. Sabu Sabu Sedang Dibangun
14. Waiwirang Adonasa Sedang Dibangun
15. Hansisi Semau Sedang Dibangun
16. Baranusa Pautas Sedang Dibangun
17. Ndao Ndao Sedang Dibangun
18. Solor Solor Sedang Dibangun
19. Palue Palue Sedang Dibangun
20. Kewapante Flores Sedang Dibangun
21. Raijua Raijua Rencana Dibangun Tahun 2015
Sumber: Data Olah Tim Konsultan
Gambar 4.11. Dermaga ASDP Bolok – Kupang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-27
2). Jaringan Pelayanan
Jaringan pelayanan Transportasi Penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur
sebanyak 24 lintasan dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Lintasan Penyeberangan & Kapal Yang Melayani
Provinsi Nusa Tenggara Timur
No Lintasan
Jarak
(Mil)
Kapal Motor
Penyeberangan Operator
1 Kupang - Rote 40 KMP. Ile Mandiri
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
2 Kupang - Seba KMP. Uma Kalada
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
3 Kupang - Larantuka 120 KMP. Uma Kalada
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
4 Kupang - Kalahabi 137 KMP. Cucut
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
5 Kupang - Aimere 150 KMP. Cucut
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
6 Kupang - Pantai Baru 40
7 Kupang - Waingapu 220
8 Kupang - Leoleba 154
9
Sape (NTB)-Lab. Bajo
(NTT) 75 KMP. Cengkih Afo
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
KMP. Dewana Dharma PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Mandala
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Cakalang
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
10 Sape - Waikelo 70
11 Teluk Gurita - Kisar 120
12 Waingapu - Sabu 120 KMP. Rokatenda
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
13 Waingapu - Aimere 70
14 Larantuka - Waiwerang 18 KMP. Namparnos
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
15 Waiwerang - Lewoleba 16
16 Lewoleba - Baranusa 61
17 Baranusa - Kalabahi 36
18 Kalabahi - Teluk Gurita 64
19 Kupang - Ende 150 KMP. IleApe
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
20 Ende - Waingapu 100
21
Bira - Pattumbukan 55 KMP. Sangke Palangga
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-28
22 Pattumbukan - Jampea 45
23 Jampea - Labuhan Bajo 110
24 Jampea - Maropokot 117
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2013
Gambar 4.12 Peta Jaringan ASDP Provinsi Nusa Tenggara Timur
c). Sarana Transportasi Penyeberangan
Sarana transportasi penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilayani oleh
11 kapal motor penyeberangan sesuai Table 4.8.
Tabel 4.8
Sarana Transportasi Penyeberangan
No KMP Tahun Bobot
GT Milik/ Pengelola
Kapasitas
Penumpang Kendaraan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Ile Mandiri
Inelika
Rokatenda
Cucut
Cengkih Afo
Namparnos
Balibo
Ile Ape
Uma Kalada
Pulau Sabu
Ile Boleng
1992
1992
1992
1992
1993
1993
1995
1995
1999
1993
2008
500
634
500
500
549
175
540
634
500
600
600
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT.FLOBAMOR
PT.FLOBAMOR
400
400
400
400
400
54
400
400
400
500
250
21
12
21
21
21
12
22
12
21
22
17 Sumber PT. ASDP Indonesian Ferry-Kupang Tahun 2012
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-29
Gambar 4.13. KMP Ile Boleng Merapat di MB Pelabuhan Lewolega
d). Rencana Pengembangan
Rencana pengembangan transportasi penyeberangan di provinsi Nusa Tenggara
Timur Dilakukan secara bertahap, antara lain meliputi :
1). Pembangunan Dermaga Penyeberangan Hansisi di Pulau Semau Kabupaten
Kupang Tahap I (Tahun 2011);
2). Pembangunan Break water di Pelabuhan Penyeberangan Waikelo Tahap IV
(Tahun 2011);
3). Pembangunan Dermaga Penyeberangan Sabu Tahap III (Tahun 2011)
4). Pembangunan Dermaga Penyeberangan Waiwerang – Pulau Adonara Tahap II
(Tahun 2011);
5). Pembangunan Dermaga Penyeberangan Baranusa Tahap I (Tahun 2011);
6). Pembangunan Kapal Motor Penyeberangan Lintas Kupang – Ende 750 GT Tahap
I (Tahun 2011)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-30
2. SUMATERA UTARA
a. Latar Belakang.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera yang
mana posisi Sumatera Utara terletak pada garis 1°-4° Lintang Utara dan 98°-100°
Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Nanggroe Aceh Darussalam, sebelah
Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan
berbatasan denga Provinsi Riau dan Sumatera Barat dan di sebelah Barat berbatasan
dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680 km2,
Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara memiliki kondisi wilayah
yang khas yang mana terbentang Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari
Utara hingga Selatan dan diapit oleh dua perairan yaitu Samudera Hindia dan Selat
Malaka. Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara. Kota ini merupakan kota
terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia
bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek
wisata. Banyak sekali atraksi-atraksi yang ada di kota Medan. salah satunya yang
masih terkenal adalah Becak Mesin. Sampai saat ini becak Mesin masih banyak di
kota Medan. Di propinsi Sumatra utara sangat banyak objek wisata yang sangat indah
dan mungkin wajib dikunjungi jika berkunjung ke propinsi ini. Data jumlah wisatawan
asing yang datang ke Sumatera Utara dapat di gambarkan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9.
Jumlah WisatawanMancanegara Yang Datang ke Sumut
Tahun 2008-2012 No. Bulan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1. Januari 12.877 14.067 15.757 18.139 17.277
2. Februari 10.012 15.765 17.034 17.580 19.135
3. Maret 15.312 17.038 17.138 22.123 21.738
4. April 12.668 15.091 17.192 19.386 17.503
5. Mei 13.768 15.959 19.133 21.137 -
6. Juni 15.206 17.303 18.888 19.128 -
7. Juli 15.187 16.207 19.991 18.273 -
8. Agustus 12.926 13.585 16.289 18.511 -
9. September 11.157 14.782 16.522 19.092 -
10. Oktober 12.990 15.848 17.289 18.720 -
11. November 13.407 16.543 22.846 24.481 -
12. Desember 17.649 19.278 25.127 25.263 -
JUMLAH 163.159 191.466 223.126 241.333 -
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-31
Sumber: Data BPS Sumut Tahun 2013
b. Lokasi Strategis Pariwisata .
1) Danau Toba.
Danau Toba terletak di Medan- Sumtra Utara. Danau Toba adalah sebuah
Danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer
yang terletak di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Danau ini merupakan
danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat
sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau toba sendiri merupakan
danau vulkanik yang terjadi saat ada ledakan gunung berapi pada 69.000 –
77.000 tahun lalu, diperkirakan juga sebagai salah satu ledakan gunung berapi
terbesar di dunia. Setelah ledakan tersebut, terciptalah kaledra (cekungan pada
tanah sesudah letusan vulkanik) yang kemudian terisi oleh air dan kita ketahui
sebagai danau toba sekarang. Sampai saat ini Danau Toba merupakan objek
yang paling banyak di minati oleh wisatawan.
Gambar 4.14 Danau Toba, Sumut
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-32
2). Sipinsur
Tempat ini masih bagian dari objek wisata danau toba. Sipinsur salah satu lokasi
pandang danau toba yang sangat berkesan. Lokasi ini berada di Kecamatan
Paranginan Kabupaten Humbahas. Dapat ditempuh sekitar 45 menit dari bandara
Silangit. Sepanjang jalan kita akan merasakan suasana sepi dengan penataan desa
yang sederhana. Tidak ada kesan ada sebuah lokasi wisata pandang yang
menakjubkan disana. Sekitar 200 meter menuju lokasi kita akan melintasi
pepohonan pinus membuat suasana semakin teduh. Hamparan lokasi pandang
belum tertata rapi. Beda dengan lokasi terbang gentole di Hutaginjang Kabupaten
Tapanuli Utara yang sudah diratakan rapi, bedanya di Hutaginjang tidak
ditemukan pepohonan rindang sehingga kesannya gersang. Sipinsur cukup
potensial dikelola menjadi tujuan wisata pandang danau toba dan bagi para
photografher bila fasilitas dikembangkan. Keramahan terhadap lingkungan
nampaknya belum dilakoni pelaku wisata di daerah itu. Banyak pepohonan
ditempeli papan dengan beragam tulisan sehingga kesannya merusak lingkungan.
Seyogianya pesan kepada para pengunjung disediakan tempat khusus, tidak
ditebar pada setiap pohon pinus. Dari Sipinsur anda dapat menuruni lereng bukit
dengan seribuan anak tangga yang disediakan dari semen. Tangga ini dikabarkan
terpanjang di Asia Tenggara. Kualitasnya sudah dapat ditebak. Pekerjaannya asal
jadi, tidak nyaman dijalani. Pegangan dari besi yang disediakan di sisi kiri dan
kanan tangga sudah copot dicuri penduduk.
3). Parapat
Parapat (disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau
Toba tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun- Sumatra Utara, berjarak
sekitar 48 km dari Kota Medan. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan
penting dari Jalan Raya Lintas Sumatra bagian barat yang menghubungkan
Medan dengan Padang.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-33
Gambar 4.15 Parapat Ditepi Danau Toba
4). Tomok
Adalah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir timur Pulau Samosir, Danau
Toba, Sumatera Utara. Dari Medan tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih
4-5 Jam sampai di Parapat dengan mobil carteran atau bus antar kota. Ekstra satu
jam lagi untuk menyeberang dari Ajibata ke Tomok. Desa ini sangat
menggantungkan kehidupan para masyarakatnya pada bidang agraris,
perdagangan dan pariwisata. Desa yang ukurannya tidak terlalu luas ini
tampaknya sudah cukup mendapat pengaruh modernitas yang cukup besar di
kalangan masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan persandingan antara makam,
gereja tua, becak motor dan kehidupan masyarakatnya yang cukup menguasai
penggunaan bahasa Inggris pada saat bertemu dengan wisatawan asing.
Banyaknya makam dan benda-benda peninggalan zaman megalitik dan purba
menjadikan lokasi ini sebagai salah satu situs kebudayaan Batak yang cukup
terkenal di kalangan wisatawan. Lokasinya yang terletak tepat di tepi dermaga
penghubung ke Parapat juga memudahkan para wisatawan mengunjungi tempat
ini. Makam besar seperti Makam Raja Sidabutar dan keluarganya, Museum Batak,
Patung Sigale-Gale, Batukursi Tomok, Patung Gajah, HKBP Resort Tomok dan
gereja gereja yang sederhana memenuhi daerah ini. Ditambah pula dengan adanya
resort yang berada di Tuk Tuk Siadong yang semakin mengukuhkan daerah ini
menjadi tempat pariwisata.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-34
5). Berastagi
Berastagi merupakan di dataran tinggi Karo. Berastagi berjarak sekitar 50-60
kilometer dari Kota Medan. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu
Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Di dekat Gunung Sibayak, terdapat
pemandian mata air panas. Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada pasar
sayur dan buah-buahan, dan pada pariwisata. Etnis yang dominan di daerah ini
adalah Batak Karo Objek-objek wisata di Brastagi: Gundaling, Pasar Buah
Berastagi, Danau Kawar, terletak di kaki gunung Sinabung.
6). Tongging.
Menjelajahi Tongging ibarat mengunjungi sebuah negeri impian. Demikianlah
adanya yang tertangkap mata jika memasuki desa kecil yang terletak di sebelah
utara Danau Toba ini. Tongging, selain dikaruniai tanah yang subur, juga
dianugerahi panorama alam nan mempesona. Jika bukan warga Desa Tongging,
maka tak boleh sembarangan memasuki kawasan Tongging dan sekitarnya.
Terlebih dulu Anda harus membayar tarif masuk yang telah disesuaikan.
Alasannya, selain sebagai tempat pemukiman penduduk, Tongging juga
merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Karo. Desa Tongging telah
disejajarkan dengan objek wisata Air Terjun Sipiso-piso, yang letaknya tak
berjauhan tapi masih terletak dalam satu kawasan yang berada di Kecamatan
Merek itu. Wajar, panorama alam di kawasan Tongging memang berbeda dengan
daerah lain di kabupaten Karo atau bahkan di kabupaten lainnya. Yang membuat
desa dengan penghuni 400 kepala keluarga ini menarik, sebenarnya terletak pada
pada lokasinya yang strategis. Berada di tepi Danau Toba, dengan jejeran
perbukitan sehingga menarik minat orang yang pernah mengunjunginya untuk
menetap di sana.
7). Air terjun Sipiso-piso
Air Terjun si Piso-Piso terletak tak jauh dari Desa Tongging. Masih dalam
kecamatan yang sama. Jika Tongging berada di dataran rendah daerah Karo, maka
sebaliknya Sipiso-piso berada tepat di atasnya. Dengan demikian, menjelajahi
Tongging berarti juga menjelajahi Sipiso-piso. Keduanya tak dapat dipisahkan
meski keduanya memilki nilai tersendiri. Wilayah Sipiso-piso merupakan daerah
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-35
dataran tinggi yang asri. Air terjun Sipiso-piso dan Gunung Sipiso-piso menjadi
hal yang berpengaruh dalam topografinya. Curam. Angin dari gunung dan danau
menyatu behembus sepanjang hari menyertai setiap orang yang tinggal di
dalamnya.Letak Air Terjun Sipiso-piso berada kira-kira sejauh 1 kilometer ke
bawah dengan menapaki satu-persatu anak tangga beton. Ketika menuruni satu-
persatu anak tangga akan terlihat pemandangan panorama danau yang
mementang. sedangkan tepat di tepinya adalah Desa TonggingSelain lelahnya
menapaki jalan menuju Air Terjun Sipiso-piso, juga terdapat Bukit Sipiso-piso
(sekitar 1 kilometer dari air terjun), yang merupakan lokasi strategis untuk
olahraga terjun payung. Olahraga ini dapat dilakukan dengan memulai penerjunan
dari puncak Bukit Sipiso-piso dan mendarat di Desa Tongging, di tepi danau.
8). Sembahe.
Sembahe merupakan salah satu tempat wisata yang cukup diminati. Lokasinya
yang tak begitu jauh dari Medan. Hanya berjarak sekitar 35 km diruas jalan
Medan – Berastagi. Dengan waktu tempuhnya hanya sekitar 40 menit dengan
mengendarai mobil. Lokasinya memang cukup nyaman. Terletak persis di daerah
yang beriklim sejuk di kawasan Deliserdang, Kecamatan Sibolangit. Sembahe
merupakan sebuah desa yang membentang di sepanjang jalan utama antara
Medan-Berastagi. Desa itu dibelah aliran sungai yang mengalir deras. Memanjang
berliku, berbatu. Sungai itulah yang menjadi tempat pemandian wisata alam
Sungai Sembahe.
9). Bahorok.
Sungai Bahorok merupakan sungai yang berdekatan dengan bukit Lawang. Sungai
ini banyak sekali di gunakan wisatawan utuk berarum jeram. Keindahan sungai ini
sangat menarik.
10). Kuil Shri Mariamman.
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan, Indonesia. Kuil ini
dibangun pada tahun 1884 untuk memuja dewi Kali. Kuil ini terletak di kawasan
yang dikenal sebagai Kampung Keling. Kuil yang menistanakan lima dewa,
masing-masing Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga (Kali), dan Dewi
Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-36
Marimutu. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat
yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India
Selatan atau semacam gapura.
11). Arung Jeram Sei Wampu.
Arung jeram merupakan salah satu paket wisata petualang, atau dapat juga
dikatakan sebagai wisata minat khusus. Sei Wampu adalah salah satu objek wisata
tempat diadakannya kegiatan Arung Jeram dan berlokasi di Kecamatan Salapian,
tepatnya di Desa Marike sekitar 79 KM dari Medan. Aktivitas arung jeram di Sei
Wampu sudah lama dikenal oleh wisatawan mancanegara, belakangan ini Sei
Wampu mulai ramai dikunjungi wisatawan domestic maupun mancanegara.
Tamu-tamu wisatawan mancanegara sering dibawa untuk berarung jeram dilokasi
ini. Itulah sebabnya wisata arung jeram di Sei Wampu dari tahun ke tahun terus
berkembang, baik dari potensi segmen, potensi pasar serta bervariasinya rute
pengarungan yang ditawarkan dalam bentuk paket, sehingga wisatawan dapat
menetukan pilihan sesuai dengan minat dan motivasi, ketersediaan waktu dan
tingkat belanja yang diinginkan Paket Petualangan Yaitu pengarungan dari Rih
Tengah hingga Bahorok yang membutuhkan waktu 2 (dua) hari pengarungan.
Tingkat kesulitan sungai yang dilalui berkisar antara tingkat III dan IV dengan
pemandangan sisi sungai cukup indah. Paket Alam Membutuhkan 2 (dua) hari
perjalanan dengan start di Muara Lau Tebah, tingkat kesulitan sungai tidak terlalu
tinggi dan lama pengarungan sekitar 5 (lima) s/d 6 (enam) jam hingga jembatan
Bahorok.
12). Pantai Biru
Objek wisata ini terletak di Desa Pamah Tambunan sekitar 8 Km dari ibukota
Kecamatan Salapian atau 50 km dari kota Binjai. Tempat rekreasi ini disebut
dengan Pemandian Pantai Biru karena aliran sungai yang jernih dan sejuk serta
berwarna kebiru-biruan yang membuat bebatuan yang ada di dasar sungai tampak
jelas. Pemandian alam sungai ini ramai dikunjungi terutama saat libur sekolah
sebagai tempat rekreasi dengan hawa pegunungan. Lokasi ini juga cocok untuk
dijadikan tempat berkemah khususnya bagi para remaja. Selain kesejukan airnya,
disekitar pemandian ala mini terdapat sebuah gua yang oleh masyarakat setempat
disebut dengan gua “alam liang”. Gua ini sering dimasuki oleh para pengunjung
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-37
karena tidak berbahaya dan juga dijadikan sebagai tempat berteduh di waktu
hujan. Pemandangan disekitar objek wisata ini masih alami, dimana kita juga bisa
melihat sarang lebah bergantungan ditebing sungai yang diakui oleh masyarakat
setempat tidak pernah kosong sejak 50 tahun yang lau, bahkan disaat banyak bisa
mencapai lebih dari 10 sarang lebah. Keindahan dan kesejukan air sungai Piang,
Pemandian Pantai Biru merupakan daya tarik utama objek wisata ini. Ditambah
pula dengan adanya hiburan band atau keyboard pada saat hari libur dan hari
besar, yang membuat pengunjungnya bertambah banyak.
13). Ekowisata Tangkahan
Kawasan Ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Serangan.
Hamparan hutan rimba yang menyelimuti Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL) yang menyimpan ribuan macam Flora serta berbagai jenis Fauna seperti
Orang Utan, Harimau Sumatera, Kedih, gajah dan beberapa jenis burung langka
yang dilindungi seperti Kuaw, Merak dan Enggang, menjadikan alam tangkahan
begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga fauna langka yang tetap
dilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan untuk
mengunjungi tempat ini. Air sungai Batang Serangan yang banyak dihuni jenis-
jenis ikan air tawar seperti jurung, sibarau, can-can dan lain-lain sangat
menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing. Dilokasi ini juga telah tersedia 3
buah Cottage atau pondok wisata yang dibangun di kesunyian rimba kawasan ini.
Bagi mereka yang berjiwa petualangan, objek ini sangat menantang untuk
melakukan aktifitas tracking, Tubbing, camping atau ingin menikmati perjalanan
di seputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini juga kita dapat
menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu
fantastis. Ekowisata Tangkahan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan
roda empat dan roda dua. Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari kota Binjai
memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kawasan ini selalu menjadi tempat
dilakukannya berbagai kegiatan-kegiatan seminar oleh beberapa LSM yang sangat
peduli terhadap pelestarian lingkungan. Itulah sebabnya upaya yang dilakukan
masyarakat melalui Lembaga pariwisata Tangkahan, Taman Nasional Gunung
Leuser (TNGL) serta LSM Peduli Lingkungan telah menghasilkan penghargaan
konservasi alam tingkat Nasional pada tahun 2006.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-38
14). Pantai Cermin
Kini masyarakat Sumatera Utara dapat menikmati suasana pantai dengan fasilitas
modern, layaknya seperti di Ancol. Ya inilah lokasi wisata kebanggaan Sergai:
Pantai Cermin Theme Park. Pantai Cermin telah berubah. Itu yang mungkin anda
ucapkan saat pertama kembali datang ke pantai ini. Kini tidak ada lagi lokasi
wisata yang kumuh dan kotor. Namun yang tampak adalah deretan tempat santai
yang rapi, tempat jajanan yang menarik dan tentunya aneka sarana permainan
yang mengasyikkan. Ya, menikmati suasana pantai yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas modern kini tidak lagi menjadi impian. Kini pantai tidak hanya
sekedar memberikan deburan ombak atau bermain pasir. Di pantai Cermin Theme
Park anda kini dapat menikmati kolam renang, jet ski, seluncur air, kayak, speed
boat, banana boat atau lazy pool. Fasilitas modern ini akan terus dikembangkan
hingga menjadi sebuah kawasan wisata yang lengkap dengan hotelnya. Selain itu
ada juga mini zoo (taman hewan) yang berisikan berbagai jenis hewan. Kandang-
kandang hewas ini tampak selalu bersih demikian juga dengan hewannya yang
selalu dirawat dengan baik. Beberapa hewan yang ada diantaranya burung Merak,
Kakatua Hitam, Parrot, Golden Phasant dan 50 jenis burung lainnya. Juga ada
Rusa Tutul dan Kangguru Irian
15). Pantai Klang.
Pantai Klang yang berada di Desa Naga Lawan kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Saat ini saja ribuan
orang mengunjunginya di akhir pekan. Di pantai Klang kita dapat menikmati
indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan
melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga menghilangkan
kepenatan. Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib (sumur berkah) di sisi
pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia pondok-pondok kecil bagi pengunjung,
untuk dapat memakai pondok tersebut kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu,
menurut ukuran besar pondok yang akan kita sewa. Sumur air tawar Daerah
wisata ini juga dikenal dan dikunjungi karena adanya sebuah sumur air tawar.
Sumur ini tidak berada jauh dari bibir pantai, hanya berjarak 90-an meter. Dengan
kedalaman satu setengah meter sumur ini menjadi salah satu daya tarik
pengunjung. Orang-orang sekitar dan para pengunjung menyebut sumur tersebut
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-39
sebagai sumur ajaib atau sumur penyembuhan. Mereka percaya sumur tersebut
memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Menurut keterangan dari masyarakat
setempat dan para pengunjung yang hadir sumur itu dikatakan sumur ajaib karena
hanya berjarak sekitar 90 meter dari laut dan kedalaman satu setengah meter
tetapi rasa air yang berada dari dalam sumur tersebut tawar seperti air gunung dan
tidak pernah habis atau kering walaupun setiap para pengunjung yang datang ke
lokasi itu selalu membawa atau mengambil air dari sumur tersebut dengan
memakai jerigen atau botol.
16). Pantai Sialang Buah.
Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu,
berjarak 60 Km dari kota Medan atau 9 Km dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten
Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat
rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya
sekedar menikmati pemandangan alamnya yang menawan, tetapi juga membeli
ikan-ikan laut segar. Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung
makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung
yang ingin berenang di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung
betah bersantai di sini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal
maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli souvenir dari kulit
kerang yang banyak di jual di pinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk di bawa
pulang.
17). Danau Lau Kawar.
Keindahan Danau Lau Kawar seakan tenggelam dalam pesona Danau Toba yang
menjadi andalan negeri ini. Dibandingkan dengan luas Danau Toba yang
mencapai 1.265 kilometer persegi, luas Danau Lau Kawar yang hanya 200 hektar
memang tak ada apa-apanya. Tetapi, Lau Kawar sebenarnya memiliki pesona
tersendiri yang tidak kalah indahnya dibandingkan dengan Toba yang sudah
mendunia. Jalan berliku dan sempit menuju danau di ketinggian 1.425 meter di
atas permukaan laut tersebut niscaya segera terlupakan. Keindahan segera
mengusir kepenatan begitu sampai di tepian Danau Lau Kawar. Air danau yang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-40
bening dan tenang, serta udara yang sejuk, adalah sambutan pertama saat
mencapai danau ini. Keindahan akan kian terasa saat berdiri di tepi danau.
18). Gunung Sibayak.
Orang Batak Karo sering menyebut Gunung Sibayak dengan sebutan “Gunung
Raja”. Sibayak berarti raja dalam bahasa Batak Karo. Gunung Sibayak, yang
meletus terakhir kali pada tahun 1600, merupakan gunung vulkanik yang masih
aktif mengeluarkan gumpalan asap dengan ketinggian hingga 2 km. Gumpalan
asapnya berasal dari panas bumi dan berguna sebagai sumber energi listrik. Di
Kabupaten Karo telah terdapat sebuah kawasan pembangkit tenaga uap di dekat
Gunung Sibayak. Ketinggian gunung itu sekitar 2.094 m dari permukaan laut.
Dari Desa Sibayak, terlihat jelas kondisi kawahnya yang agak landai (terlihat dari
belakang kawasan pembangkit tenaga uap), yang kelihatannya seperti membelah
gunung. Sekitar pukul 15:00 WIB, kabut mulai kelihatan di sekitar puncak
gunung hingga ke bagian bawahnya, dan tidak lama kemudian, kabut mulai
menyebar hingga ke Desa Semangat Gunung. Kondisi kabut seperti ini, sama
dengan kondisi kabut yang ada di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah atau di
Genting Highlands, Malaysia.
19). Lau sidebuk- debuk.
Bila masyarakat di Sumatera Utara berbicara objek wisata tentang pemandian air
panas, tak pelak lagi arah pembicaraan pasti menuju Taman Wisata Alam (TWA)
Lau Sidebuk-Debuk. Objek wisata yang satu ini memang tidak asing lagi di
telinga wisatawan. Umumnya, mereka yang sudah berkunjung ke Berastagi sudah
memiliki agenda wajib untuk singgah di objek wisata yang terletak di kaki
Gunung Sibayak ini, yang berjarak 10 km dari Berastagi, lebih kurang 58 km arah
Selatan Kota Medan dan memiliki ketinggian sekitar 2.100 km dari permukaan
laut. Mata air panas yang muncul melalui retakan dari aliran lava di daerah selatan
lereng gunung api Sibayak ini dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti
penyakit eksim dan gatal-gatal yang sering dibuat sebagai pengganti mandi sauna.
Bahkan penderita penyakit kulit menahun dan sulit disembuhkan, banyak yang
mengaku kembali sehat setelah mandi dengan air belerang tersebut. Pemandian air
panas ini ramai dikunjungi wisatawan di hari libur nasional. Puncaknya, pada
malam hari. Karena itu banyak diantara pengusaha yang membuka pemandiannya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-41
selama 24 jam, meski ada juga diantaranya membatasi waktu kunjungan hingga
pukul 24.00 Wib. Pada waktu–waktu tertentu, di lokasi ini ada kegiatan ritual
yang acapkali dilakukan masyarakat penganut kepercayaan Kalak Sipemena
(animisme-red), seperti erpangir ku lau (mandi ritual dengan air bunga-red).
Menurut kepercayaan mereka, hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari
roh–roh jahat dan “membuang” kesialan dari tubuh manusia. Mereka menyebut
air bunga dengan Lau Pangiren yang terdiri dari jeruk purut, rimo malem (jeruk
biasa-red) dan bunga rampai. Sebelumnya, mereka lebih dulu memberikan
persembahan seperti sesajen. Hal ini bisa dilihat dengan ditemukannya sumur
serta kotak-kotak kecil yang dipakai sebagai tempat pemujaan atau sesajen.
Berdasarkan kepercayaan Kalak Sipemena, kawasan ini merupakan salah satu
tempat suci dan keramat terbesar bagi penganut aliran kepercayaan orang Karo
dan sering dijadikan wisata religi.
20). Gunung Sitoli
Kota Gunungsitoli yang memiliki posisi strategis sebagai Pintu Gerbang menuju
ke-empat Kabupaten lainnya di Pulau Nias karena dua jalur transportasi vital
yakni Bandar Udara Binaka dan Pelabuhan Angin berada dalam wilayahnya,
namun posisi strategis terebut belum mampu dimaksimalkan dalam hal meraup
jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Jumlah
kunjungan wisata mancanegara dan nusantara, dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Jumlah Kunjungan Wisata Ke Gunung Sitoli
Tahun Wisman Wisnu
2009 151 22.598
2010 174 22.652
2011 182 22894
2012 212 23.350
Sumber: Data BPS Kota Gunung Sitoli Tahun 2012
Sangat disayangkan karena hingga saat ini Kota Gunungsitoli masih belum
mampu mengokohkan posisinya sebagai pintu gerbang wisata dan
memaksimalkan usahanya dalam menjaring para wisatawan mancanegara ini.
Seandainya Kota Gunungsitoli mampu berbenah dan menangkap peluang ini
maka secara otomatis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat
Kota Gunungsitoli akan terdongkrak. Dalam upaya menjaring wisatawan ke Kota
Gunungsitoli, Pemerintah Daerah perlu adanya upaya ekstra keras dan berani
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-42
tampil beda dalam memunculkan hal-hal yang baru dengan memanfaatkan dan
mengembangkan potensi yang sudah ada. Memang harus diakui dan sama-sama
meng-amini bahwa pesona wisata pantai dan surfing tidak bisa direbut dari Nias
Selatan, Nias Barat dan Nias Utara, namun Gunung Sitoli tetap memiliki potensi
dan keunikan dalam hal seni budaya, arsitektur tradisional dan peninggalan
bersejarah yang bisa dijual kepada wisatawan mancanegara maupun domestik.
Hal ini merupakan peluang yang dapat ditangkap, sehingga setiap wisatawan
dapat merasakan 1 paket spesial bila berkunjung ke Pulau Nias yakni menikmati
wisata bahari di salah satu dari ke-3 kabupaten serta wisata adat dan budaya di
Kota Gunungsitoli.
Gambar 4.16. Pelabuhan Angin Gunung Sitoli Pintu Gerbang Transportasi Laut
Ke Pulau Nias
Kota Gunungsitoli sangat kaya akan potensi seni budaya dan adat, memiliki
Lembaga Budaya Nias (LBN). Kota Gunungsitoli yang telah dibentuk sejak bulan
Maret 2012, dan 45 Sanggar Seni Budaya yang beberapa diantaranya telah
mendapatkan bantuan pengembangan dan pembinaan melalui Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli, serta objek wisata rumah
adat di Desa Tumöri, Sihare’ö Siwahili, Lölölakha, Gua Tögi
Ndrawa serta Museum Pusaka Nias yang menyimpan kurang lebih 6.000 koleksi
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-43
peninggalan bersejarah nenek moyang orang Nias dari masa lampau. Sebuah
paket wisata budaya yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi bila dikemas
dalam sebuah paket wisata yang menarik. Sangar-sanggar seni dan budaya yang
telah dibentuk dan dibina ini dapat diberdayakan untuk menampilkan atraksi seni
budaya rutin seperti halnya yang dilakukan pemerintah DIY dalam menjual
potensi budaya yang dimilikinya. Bisa jadi atraksinya sekali atau dua kali
seminggu dengan penampilan bergantian dari masing-masing sanggar baik yang
berasal dari sekolah maupun desa. Banyak nilai positif yang dapat diambil dalam
menampilkan atraksi rutin ini, antara lain sanggar-sanggar yang telah dibina oleh
Disparbupora Gunungsitoli yang dapat diberdayakan sehingga masing-masing
sanggar termotivasi dan memberikan output dari bantuan pembinaan dan
pengembangan yang telah diberikan, meningkatkan kegairahan anak-anak muda
Nias dalam mempelajari dan melestarikan budaya daerah, adanya hiburan rutin di
Kota Gunungsitoli, mampu menarik minat para wisatawan (baik domestik
maupun mancanegara) untuk berkunjung ke Kota Gunungsitoli sekaligus sebagai
bahan promosi seni dan budaya Nias.
Gambar 4.17. Pantai Fodo Gunung Sitoli Nias
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-44
21). Pulau Nias
Kepulauan Nias merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) favorit bagi
wisatawan baik domestik maupun luar negeri, terutama bagi penggemar wisata
surfing yang sudah melegenda, atau pencinta eksotisme pantainya yang
mempesona, maupun atraksi budaya dan seni tradisional yang selalu mengundang
decak kagum setiap pengunjungnya.
Gambar 4.18. Wisata Olah Raga Surfing di Pulau Nias
Pasca pemekaran Kabupaten Nias menjadi 4 (empat) Kabupaten dan 1 Kota,
konsentrasi kunjungan wisatawan sudah terfokus pada daerah tujuan wisata yang
telah masuk dalam teritorial masing-masing daerah otonom. Seperti halnya Pantai
Sorake dan Lagundri, serta Perkampungan Tradisional Bawomataluo yang pernah
menjadi nominasi menjadi desa warisan dunia oleh UNESCO di Kabupaten Nias
Selatan, atau Pulau Asu yang dikenal sebagai “Paradise on the Earth” (Surga
Dunia) di Kabupaten Nias Barat yang dulunya berada dalam wilayah Kabupaten
Nias. Data jumlah kunjungan wisata mancanegara dan nusantara ke Kabupaten
Nias Selatan, dapat dilihat pada tabel 4.11. .
Tabel 4.11 Jumlah Kunjungan Wisata Ke Kabupatem Nias Selatan
Tahun Wisman Wisnu
2009 6.889 18.078
2010 440 14.442
2011 1.250 14.475
Sumber: Data BPS Kabipatem Nias Tahun 2012
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-45
Kerjasama antara ke-empat kabupaten dan 1 kota juga sangat dibutuhkan karena
saling memiliki keterikatan dan hubungan timbal-balik. Kebutuhan akan Badan
Promosi Wisata Nias (Nias Tourism Board) yang melingkupi seluruh
pemerintahan yang ada di Kepulauan Nias yang digagas pasca seminar
internasional “Kebangkitan Kepariwisataan Kepulauan Nias” di Kota
Gunungsitoli pada bulan Mei 2010 perlu ditindaklanjuti karena hal ini sangat
berperan dalam “Menjual” potensi wisata Kepulauan Nias secara keseluruhan ke
luar. Pembenahan dan pemberdayaan sarana, prasarana serta SDM yang
menunjang kesuksesan industri pariwisata ini juga sangat dibutuhkan termasuk
kerjasama dengan agen-agen perjalanan dan insan perhotelan yang merupakan
ujung tombak promosi pariwisata.
Gambar 4.19. Salah Satu Atraksi Loncat Batu Legenda di Pulau Nias
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 2
(dua) DPN dan 8 (delapan) KPPN sebagai berikut:
1). DPN Nias-Simeulue dan sekitarnya (Gambar 4.21)
a). KPPN Simeulue dan sekitarnya.
b). KPPN Nias Barat dan sekitarnya.
c). KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-46
2). DPN Medan-Toba dan sekitarnya (Gambar 4.22)
a). KPPN Medan Kota dan sekitarnya.
b). KPPN Tangkahan-Leuser dan sekitarnya.
c). KPPN Bukit lawang dan sekitarnya.
d). KPPN Toba dan sekitarnya.
e). KPPN Sibolga dan sekitarnya.
Peta Lintasan Wisata Sumatera Utara, dapat dilihat pada gambar 4.20.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-47
GGaammbbaarr 44..2200.. PPeettaa LLiinnttaassaann WWiissaattaa SSuummaatteerraa UUttaarraa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-48
Gambar 4.21. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Nias – Simeule dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-49
Gambar 4.22. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Medan - Toba dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-50
c. Kondisi Eksisting Dan Rencana Pembangunan ASDP Propinsi Sumatera
Utara.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Utara telah memiliki 4 (empat) unit kapal
fery yang beroperasi sebagai sarana transportasi penyeberangan di kawasan
Danau Toba itu, namun kapasitasnya sudah tidak memadai lagi seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
Lintasan penyeberangan dan kapal yang melayani di Propinsi Sumatera Utara
dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Lintasan Penyeberangan Dan Kapal Yang Melayani
Propinsi Sumatera Utara
No Lintasan Jarak (Mil)
Kapal Motor Penyeberangan
Operator
1 Sibolga - Teluk Dalam 99
KMP Raja Enggano PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP Pulo Tello PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
2 Sibolga - Gunung Sitoli 86 KMP. Belanak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Tanjung Burang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
3 Gunung Sitoli - Singkil 65
KMP. Teluk Singkil PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
4
Ajibata - Tomok (D.Toba) 1
KMP. Tao Toba I PT. Gunung Hijau Megah
KMP. Tao Toba II PT. Gunung Hijau Megah
5. Nainggolan-Muara
KMP. Sumut I & II PT. Indonesia Ferry
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2013
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-51
Gambar 4.23 Peta Jaringan ASDP Propinsi Sumatera Utara
Dinas Pehubungan Provinsi Sumatra Utara juga mengharapkan kepada seluruh
pemerintah kabupaten yang berada disekeliling Danau Toba untuk mendukung
peningkatan jalan di daerahnya, agar industri pariwisata di kawasan Danau Toba
semakin maju. Artinya, jalan menuju Tiga Ras agar diperbaiki, karena kondisi
jalannya sangat sempit sehingga perlu diperbesar. Peningkatan pariwisata di
Danau Toba ini harus saling didukung, baik dari sisi infrastruktur maupun sarana
transportasi airnya. Di Provinsi Sumatra Utara, ada dua unit kapal fery yang
beroperasi di kawasan Danau Toba, yakni dengan tujuan Tiga Ras-Simanindo dan
tujuan Muara-Nainggolan.
Gambar 4.24. Dermaga Danau Ke Pulau Samosir, Tiga Raja Prapat - Sumut
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-52
Penempatan kapal fery ini disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mendukung
industri pariswisata di kawasan Danau Toba, pemerintah Propinsi Sumatera Utara
akan melakukan peningkatan infrastuktur untuk mendukung pariwisata kawasan
Danau Toba. Kemudian dilakukan juga pembenahan dermaga dan objek wisata
yang ada di Kabupaten Samosir. Ini dilakukan Pemkab Samosir untuk mendukung
pariwisata di Danau Toba, karena salah satu visi dari Pemkab Samosir adalah
peningkatan pariwisata. Jalan yang ada di Kabupaten Samosir merupakan jalan
provinsi, namun Pemkab Samosir sudah sepakat dengan Pemerintah Provinsi
Sumatra Utara untuk meningkatkan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Samosir .
Faktor yang paling signifikan mendongkrak pertumbuhan kinerja sektor
pariwisata di Sumut adalah pembangunan infrastruktur. Hal yang perlu dilakukan
adalah pembenahan infrastruktur di kawasan Danau Toba, diantaranya
pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumut. Bandara Silangit akan
dijadikan sebagai bandara internasional dengan menambah penerbangan dari
Singapura dan Malaysia, termasuk juga dari beberapa kota besar di Indonesia.
Data BPS menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumut selama
Januari 2013 mencapai 17.277 orang, sedangkan turis asing selama Desember
2012 mencapai 25.263 orang. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada
2012, jumlah wisman pada bulan Januari 2013 mengalami penurunan sebesar
4,75%, yaitu dari 25.263 orang turun menjadi 17.277 orang. Daftar pelabuhan
penyeberangan eksisting di Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Daftar Pelabuhan Eksisting Penyeberangan Sumut
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Sibolga Belum Beroperasi – Rencana Dikelola
Pemda Kota Sibolga
Sumatera Tahun 2013
Pembangunan Areal
Darat
2. Muara - Nainggolan Beroperasi – Rencana Dikelola Pemda
Toba Samosir
Samosir
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
Daftar rencana pembangunan pelabuhan penyeberangan di Propinsi Sumatera
Utara dapat dilihat pada tabel 4.14.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-53
Tabel 4.14. Daftar Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sumut
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Gunung Sitoli Rencana Pembangunan 2010-2014 Nias Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
2. Teluk Dalam Rencana Pembangunan 2015-2019 Teluk Dalam Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
3. Pulau Telo Rencana Pembangunan 2015-2019 Telo Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
4. Pulau Tanah Bala Rencana Pembangunan 2020-2024 Tanah Bata Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
5. Pulau Tanah Masa Rencana Pembangunan 2020-2024 Tanah Masa Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
6. Mandailing Natal Rencana Pembangunan 2020-2024 Sumatera Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
7. Medan Rencana Pembangunan 2020-2024 Sumatera Cetak Biru KM 6 Tahun 2010
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
3. PAPUA BARAT
a. Latar Belakang
Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau
Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian
Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 dan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007,
nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan
provinsi yang memperoleh status otonomi khusus. Wilayah provinsi ini mencakup
kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya.
Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat
berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur
dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara
berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama dengan batas
Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia
Belanda. Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri,
namun tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi
ini juga telah mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk
pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004.
Papua Barat membutuhkan banyak investor di berbagai bidang termasuk
pariwisata untuk mengelola potensi besar yang belum terkelola. Potensi daerah ini
sangat besar termasuk pariwisata. Di setiap kabupaten di daerah itu memiliki
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-54
potensi pariwisata, baik wisata alam pegunungan maupun pantai-pantai yang
indah. Namun untuk bisa mengelola potensi yang ada dibutuhkan infrastruktur.
Selama ini transportasi yang ada untuk menghubungkan sebagian besar antar
wilayah harus melalui udara. Masyarakat Papua Barat saat ini terus mendorong
pemerintah untuk terus membangun infrastruktur jalan. Supaya bukan hanya Raja
Ampat saja yang tujuan utama para wisatawan, tapi juga Nabire dan Biak di Teluk
Cenderawasih, Mengenai pengelolaan potensi pariwisata di Raja Ampat, berbagai
fasilitas memang masih minim. Harus terus dilengkapi. Kepulauan Raja Ampat
sudah terkenal sampai penjuru dunia karena ada peran warga asing khususnya
para ekspatriat yang bekerja di wilayah itu. Dalam beberapa transaksi
perdagangan harus pakai mata uang Eropa, seperti pakai kurs Euro. Potensi
pariwisata di daerah itu harus dikelola oleh investor dalam negeri dengan
melibatkan masyarakat asli Papua. Raja ampat akhir-akhir ini dipromosikan
secara besar-besaran. Tapi pengelolaanya orang asing, dimana secara perlahan-
lahan harus dikelola sendiri.
Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan,
hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di
kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang
disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum
dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya. Selain itu
wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya Barat, seperti Taman
Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama.
Taman Nasional ini membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara
Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai
68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu
karang dan 12.400 ha lautan. Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua
yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis
di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi,
Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter.
Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam
yang perlu diungkap.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-55
b. Lokasi Strategis Pariwisata
1). Kepualauan Raja Ampat
Raja Ampat merupakan sebuah kabupaten di provinsi Papua Barat, dengan
Ibukota Waisai. Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan hanya 35
pulau berpenghuni serta Ada Empat pulau terbesar yakni Pulau Misool, Salawati,
Batanta dan Waigeo, sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian
besar belum memiliki nama. Kepulauan ini terkenal karena keindahan bawah
lautnya yang diklaim sebagai yang terbaik di dunia, setiap tahunnya ribuan turis
datang liburan ketempat ini untuk melakukan ekspedisi laut seperti menyelam (
diving ) dan snorkling. Hampir setiap jengkal raja ampat adalah daerah wisata
bahari yang elok tidak kalah indah dengan Morotai dan Bali. Bila menggunakan
pesawat udara, lebih dulu menuju Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong
perjalanan ke Waisai dilanjutkan dengan transportasi laut. Hampir setiap hari ada
perusahaan penerbangan melayani rute raja ampat, seperti Merpati, Express Air,
Lion Air, Wings Air, Silk Air, dan Garuda Indonesia. Selanjutnya untuk
perjalanan laut tersedia feri yang berangkat setiap hari dari Sorong ke Waisai, ibu
kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo. Feri berangkat dari Sorong pada
pukul 13.00, perjalanan dari Sorong ke Waisai memakan waktu sekitar 1,5 sampai
2 jam. Feri kembali ke Sorong dari Waisai sekitar pukul 11.00 pagi. Di Sorong
juga tersedia speedboat untuk disewakan. Raja Ampat dikenal dengan wisata
bahari terbaik ketiga di dunia. Bahkan, keindahan alam Raja Ampat tersebut juga
memukau kaum bangsawan dari Eropa. Termasuk Pangeran Albert II dari
Monako yang sangat terkesan saat berkunjung ke obyek wisata Raja Ampat di
Papua Barat ini. Obyek wisata bawah laut dapat menjadi salah satu obyek wisata
andalan Indonesia. Perairan Kepulauan Raja Ampat, merupakan salah satu dari
perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan juga sebagai nomor
satu untuk kelengkapan keanekaragaman flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Kepulauan Raja Ampat terletak pada pusat segitiga jaringan karang dunia atau
Coral Triangle, yaitu Indonesia, Jepang, Papua New Geniea dan Australia. 75
persen spesies karang dunia berada di Kepulauan Raja Ampat dan tujuh di
antaranya adalah jenis baru.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-56
Tak heran bila Raja Ampat sering disebut sebagai Heart of Coral Triangle.
Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini
menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal
sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam terbaik di dunia. Pesona dan kekayaan
alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan
dunia pariwisata di Indonesia dan dunia.
Gambar 4.25 Kawasan Pariwisata Pulau Wayang
di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat
Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.
Untuk itu, promosi Raja Ampat kembali digelar di Pulau Dewata untuk menggaet
wisatawan mancanegara dan nusantara berkunjung ke destinasi eksotik tersebut.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua menargetkan kunjungan 7.000
wisatawan mancanegara ke tempat tujuan wisata bahari di wilayah tersebut pada
tahun 2011. Amat disayangkan tingkat kunjungan tidak meningkat secara
signifikan karena terkendala transportasi yang sulit untuk menjangkau lokasi
wisata yang ada di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Biaya berwisata
menjadi lebih mahal karena sulitnya transportasi sehingga menjadi pertimbangan
wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Provinsi Papua dan Papua
Barat. Sedangkan Provinsi Papua Barat menargetkan tingkat kunjungan
wisatawan mencapai 4.000 ribu wisatawan pada tahun ini, atau meningkat 100
persen dari 2010 yang jumlah pencapaiannya 2.000 orang. Optimistisme target
kunjungan wisatawan sebanyak itu pada tahun ini bisa tercapai dengan dukungan
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-57
semua pihak termasuk dukungan transportasi laut. Untuk meningkatkan hal itu
Pemerintah Daerah Papua Barat telah mengalokasikan dana promosi sebesar Rp16
miliar. Diharapkan dana promosi itu bisa digunakan sebaik mungkin untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan.
Menurut mitos masyarakat setempat nama itu berasal dari seorang wanita yang
menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat
orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di
Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur
lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. Dalam perjalanan
sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan
menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, tiap desa dipimpin oleh
seorang raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja
Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore
takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-
Belanda. Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional yang
berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan berbeda pulau.
Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu dari luar, apalagi kalau
kita membawa oleh-oleh buat mereka berupa pinang ataupun permen. Barang ini
menjadi semacam 'pipa perdamaian indian' di Raja Ampat. Acara mengobrol
dengan makan pinang disebut juga "Para-para Pinang" seringkali bergiliran satu
sama lain saling melempar mob, istilah setempat untuk cerita-cerita lucu. Mereka
adalah pemeluk Islam dan Kristen dan seringkali di dalam
satu keluarga atau marga terdapat anggota yang memeluk salah satu dari dua
agama tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun
berbeda keyakinan. Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia,
misalnya, dalam sebuah situs pernah mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat
yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut
Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis
karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu. Tim ahli
dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga
Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah
melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-58
perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di
dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi
bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang
dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama
memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini. Ada beberapa kawasan terumbu
karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang
hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta),
Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag.
Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi
dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe
gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika
pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam
dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada
di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Spesies yang unik yang bisa
dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong,
dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu
sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda
bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti
ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika
menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan.
Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang
menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun
sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda
soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda
juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar
anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat
Dugong atau ikan duyung. Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit,
maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang
kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam
sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil
menerobos kumpulan ikan. Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan
prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya,
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-59
cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di
dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan
menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan
barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia. Sisa pesawat karam peninggalan
Perang Dunia II bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman, seperti di Pulau
Wai. Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan
waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan
dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong kota
yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi Raja Ampat
pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resor Papua
Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini
adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non
penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah,
gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti
cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua
dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek. Kekayaan keanekaragaman
hayati di Raja Ampat telah membuat dirinya memiliki tingkat ancaman yang
tinggi pula. Hal itu bisa dilihat dari kerusakan terumbu karang dan hutan.
Kerusakan terumbu karang umumnya adalah karena aktivitas penangkapan ikan
yang tidak ramah lingkungan seperti bom, sianida dan akar bore (cairan dari
olahan akar sejenis pohon untuk meracun ikan). Untuk menjaga kelestarian bawah
laut Kepulauan Raja Ampat, usaha-usaha konservasi sangat diperlukan di daerah
ini. Ada dua lembaga internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya
alam Raja Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature
Conservancy). Pemerintah sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan,
yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan
kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut
SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektar. Selain
itu, beberapa kawasan laut lainnya telah diusulkan untuk menjadi kawasan
konservasi. Masing-masing adalah Suaka Margasatwa Laut Pulau Misool Selatan,
laut Pulau Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut Pulau Ayau.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-60
2). Teluk Triton.
Propinsi Papua Barat di negara kita tercinta Indonesia, sudah sangat terkenal di
mancanegara akan keindahan panorama bawah lautnya. Selain Kepulauan Raja
Ampat di Papua yang memiliki keanekaragaman biota laut terbanyak di Indonesia,
ada satu lagi objek wisata bawah laut yang tidak kalah indahnya, namanyaTeluk
Triton di Kabupaten Kaimana, Propinsi Papua Barat. Teluk Triton merupakan
potensi wisata baru di wilayah Indonesia bagian timur ini selain Raja
Ampat dan Wakatobi yang sudah sangat terkenal.
Gambar 4.26. Teluk Trinton Papua Barat
Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah setempat agar objek wisata ini bisa
lebih dikenal di mancanegara sehingga menjadi tujuan wisata bertaraf
internasional. Salah satunya dengan menggandeng Conservation International
Indonesia (CII) untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata yang
dimiliki oleh Teluk Triton. Seperti halnya Kepulauan Raja Ampat, Teluk Triton
juga menawarkan keindahan bawah laut yang luar biasa. Di teluk ini menyimpan
kekayaan alam berupa ikan dan terumbu karang yang beraneka ragam. Di perairan
ini terdapat 937 jenis spesies ikan yang 16 diantaranya merupakan jenis ikan baru
yang ditemukan, dan terdapat pula 492 jenis terumbu karang yang 6 jenis
diantaranya merupakan jenis baru. Teluk Triton ini juga terkenal akan karang
lunaknya atau dalam bahasa kerennya soft coral. Selain panorama alam berupa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-61
ikan dan terumbu karang yang tidak diragukan lagi keindahannya, di teluk ini
wisatawan juga bisa melihat beberapa ikan paus dan lumba-lumba yang sedang
bermain atau mencari makan di sela-sela pulau yang tersebar di teluk Triton
ini. Ada juga spesies ikan hiu yang menghuni perairan ini seperti hiu martil, hiu
paus, hiu gergaji, hiu macan dan lain - lain. Bagi yang hobi diving dan menyelam,
harap membawa perlengkapan selam sendiri karena di daerah ini masih belum ada
operator diving atau tempat yang menyewakan peralatan selam. Ya mungkin
tempat wisata ini belum begitu dikenal. Di sekitar teluk Triton terdapat beberapa
pulau kecil yang bisa digunakan untuk berkemah atau pun berjemur, karena
pulau-pulau itu memiliki pantai yang indah. Selain itu di sebuah perkampungan di
kawasan teluk ini yang bernama Kampung Mai-Mai terdapat lukisan di tebing
kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah yang tergurat di dinding tersebut
membentuk motif manusia, tanaman, reptil, ikan, dan aneka bentuk yang masih
misteri. Lukisan ini seakan ingin bercerita tentang perilaku masyarakat pribumi
kuno dan juga menggambarkan aneka ragam satwa pada masa itu. Untuk menuju
ke teluk Triton cukup mudah. Dari Kota Kaimana hanya membutuhkan waktu
sekitar 1 jam saja dengan menggunakan speedboat. Bila dari Jakarta bisa
menggunakan kapal fery ke Kabupaten Kaimana dengan lama perjalanan selama
5 hari, atau menggunakan jalur udara selama 8-10 jam. Untuk akomodasi, di
kawasan ini terdapat tiga rumah peristirahatan berbasis adat setempat yang cukup
unik. Unik dikarenakan ketiganya dibuat dengan bahan kayu, tak terkecuali
dindingnya yang mengambil bahan utama kulit kayu.
3). KAIMANA
Bagi pencinta tembang lawas era 1970-an, tentunya lagu “Senja di Kaimana”
yang dibawakan penyanyi Alfian sudah tak asing lagi di telinga. Lagu yang
menceritakan tentang keindahan senja di Kaimana, Papua Barat itu membuat rasa
penasaran siapa saja untuk menyaksikan langsung senja saat berada di Kaimana.
Dari cerita para orang tua dulu, terciptanya lagu ini berawal ketika pasukan tentara
Tri Komando Rakyat (Trikora) mendarat di Kaimana (waktu itu masih menjadi
satu dengan Kabupaten Fakfak-red). Kedatangan Pasukan Trikora itu untuk
membebaskan Irian Barat di tahun 1960-an dari penjajahan asing, tepatnya di
Tanjung Fataga menggunakan KRI Macan Tutul. Pasukan ini mendarat di saat
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-62
hari menjelang sore dan disambut dengan keindahan nuansa senja di Kaimana.
Mereka begitu terpesona menyaksikan pemandangan alam senja itu dan lupa
kalau saat itu mereka hendak bertempur melawan pasukan Belanda untuk merebut
kembali Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah seorang di antara tentara itu kemudian membuat puisi tentang keindahan
senja di Kaimana. Dan saat kembali ke Pulau Jawa inilah puisi tersebut dibuat dan
kemudian dijadikan lagu dengan judul “Senja di Kaimana”. Biasanya senja akan
terlihat indah sehabis turun hujan dari pukul 12.00 sampai 15.00. Ketika langit
bersih dan matahari akan terbenam itulah muncul panorama yang sangat indah,
karena di balik panorama langit yang berwarna dominan ungu, merah, serta
oranye ini muncul pula pelangi dari arah timur. Tetapi bila tidak sedang turun
hujan, suasana senja di Kaimana terasa biasa-biasa. Saat ketika baru pertama kali
mengunjungi Kaimana ternyata langsung mendapat suguhan keindahan alam
ciptaan Tuhan yang tiada tara ini. Begitu indah dan unik sehingga mata tak mau
terpejam, ingin menyaksikan detik demi detik perubahan bentuk langit. Bila Anda
belum pernah ke Kaimana dan ingin menyaksikan senja di sana, pemandangan
sebelum matahari terbenam itu dapat Anda saksikan di daerah Coa pada bulan
Agustus. Menurut warga Kaimana, pada bulan Agustus keindahan senjanya
biasanya sangat fantastis, langit Kaimana akan berwarna merah. Uniknya, bentuk
langitnya akan selalu berubah–ubah dan tidak terpaku pada satu bentuk dan warna
saja. Mau percaya atau tidak, masyarakat Kaimana juga mempercayai sejumlah
cerita, seperti cerita dari Pulau Aiduma, di mana setiap hari Jumat tepat pukul
11.00 selalu muncul serombongan ikan yang dipimpin ikan paus, kemudian
diikuti lumba-lumba dan serombongan ikan lainnya. Mereka akan menuju Pulau
Namatota. Dahulu ada Kerajaan Namatota yang penduduknya beragama Islam.
Rombongan ikan itu menuju Pulau Namatota untuk mengambil air wudhu.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-63
Gambar 4.27 Pantai Kaimana Papua Barat
4). Kompleks Pecinan
Kota Kaimana ternyata menyimpan banyak objek wisata selain kekayaan wisata
bahari. Ada yang seolah-olah terlupakan, yakni kompleks daerah pecinan. Letaknya
di jantung Kota Kaimana. Warga China di Kaimana sudah lama beranak pinak
bahkan sejak zaman Hindia Belanda sehingga biasanya ada istilah orang China
Medan, China Makassar, atau China Surabaya. Maka, di Papua selain ada peranakan
China Serui, ada juga peranakan China Kaimana. Seperti orang China lainnya,
kebanyakan mata pencarian mereka berdagang. Dahulu sebelum banyak kaum
pendatang dari Makassar ke daerah ini, warga China biasanya melakukan jual-beli
dengan nelayan tradisional asli Kaimana, seperti menjual teripang, sirip ikan hiu, dan
hati ikan hiu. Sisi unik dari Kota Kaimana lainnya adalah ada semacam peraturan tak
tertulis di antara para pemilik toko, yaitu pada pukul 14.00 WIT seluruh toko tutup.
Menurut mereka, jam itu merupakan jam tidur siang sehingga suasana kota betul-
betul sepi. Toko baru akan buka lagi pada pukul 16.00. Apabila Anda ingin rehat dan
melepaskan diri dari kebisingan kota besar, kota tua ini memang layak dijadikan
sebagai objek wisata alternatif.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-64
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 2 (dua) DPN
dan 5 (lima) KPPN sebagai berikut:
1). DPN Sorong-Raja Ampat dan sekitarnya (Gambar 4.30)
a). KPPN Sorong dan sekitarnya.
b). KPPN Raja Ampat dan sekitarnya.
c). KPPN Waigeo Bintuni dan sekitarnya.
2). DPN Manokwari-Fak-Fak (Gambar 4.31)
a). KPPN Pegunungan Fak-Fak-Kumafa dan sekitarnya.
b). KPPN Teluk Cendrawasih dan sekitarnya.
c). KPPN Teluk Bintuni dan sekitarnya.
d). KPPN Manokwari dan sekitarnya.
Peta Lintasan Wisata Papua Barat dapat dilihat pada gambar 4.28, dan Peta Lintasan
ASDP Papua Barat dapat dilihat pada gambar 4.29.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-65
GGaammbbaarr 44..2288.. PPeettaa LLiinnttaassaann WWiissaattaa PPaappuuaa BBaarraatt
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-66
Peta Lintasan ASDP Papua Barat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.29 Jaringan dan Lintasan ASDP Propinsi Papua Barat
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-67
GGaammbbaarr 44..3300.. PPeettaa DDeessttiinnaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall SSoorroonngg-- RRaajjaa AAmmppaatt ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-68
GGaammbbaarr 44..3311.. PPeettaa DDeessttiinnaassii PPaarriiwwiissaattaa NNaassiioonnaall MMaannookkwwaarrii ddaann FFaakk--FFaakk ddaann sseekkiittaarrnnyyaa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-69
c. Kondisi Eksisting Dan Rencana Pembangunan ASDP Propinsi Papua Barat
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 2 (dua) DPN
dan 6 (enam) KPPN sebagai berikut:
1) DPN Sorong – Raja Ampat dan sekitarnya, dengan Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KPSN) Raja Ampat dan sekitarnya, meliputi Kawasan Pengembangan
Pariwisata Nasional (KPPN) :
a) KPPN Sorong dan sekitarnya
b) KPPN Raja Ampat dan sekitarnya
c) KPPN Waigeodan sekitarnya
d) KPPN Pegunungan Fakfak dan sekitarnya
Entri point distribusi wisatawan ke daerah-daerah tujuan wisata melalui pelabuhan
penyeberangan Sorong dan Arar, yang turun dari pesawat terbang melalui
Bandara Domine Eduard Osok - Sorong.
2) DPN Manokwari – Fakfak dan sekitarnya, dengan KSPN Teluk Cendrawasih dan
sekitarnya, meliputi :
a) KPPN Manokwari dan sekitarnya
b) KPPN Teluk Cendrawasih dan sekitarnya
c) KPPN Teluk Bintuni
d) KPPN Fak fak-Kumafa.
Entry point di kawasan ini melalui Bandara Kaisepo Biak dan Bandara Rendani
Manokwari, dilanjutkan melalui pelabuhan penyeberangan Mokmer, Biak, dan
pelabuhan penyeberangan Manokwari menuju obyek-obyek wisata.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-70
Gambar 4.32. Dermaga Waisai – Pulau Waigeo
Jaringan lintas penyeberangan di dua DPN Sorong – Raja Ampat, dan DPN
Manokwari – Fakfak dilayani oleh dua cabang PT. ASDP Indonesia Ferry yaitu
cabang Sorong untuk DPN Sorong – Raja Ampat dan cabang Biak untuk kawasan
DPN Manokwari – fakfak.
1) PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Sorong mengoperasikan kapal-kapal
penyeberangan :
a) KMP. KURISI melayani lintas penyeberangan :
Sorong – Volley (75 mil)
Volley – Harapan Jaya (25 mil)
Sorong – Limalas (80 mil)
Limalas – Waigama (30 mil)
Sorong – Kabare (113 mil)
b) KMP. KOMODO melayani lintas penyeberangan :
Sorong – Teminabuan (125 mil)
Teminabuan – Inanwatan (97 mil)
Sorong – Sausapor (85 mil)
Sorong - Wejim (85 mil)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-71
Wejim – Kofiau (35 mil)
Sorong – Arifi (44 mil)
Arifi – Pam (36 mil)
Pam – Gag (35 mil)
c) KMP. ARAR melayani lintas penyeberangan :
Sorong – Gebe (154 mil)
Gebe – Patani (51 mil)
Patani – Weda (65 mil)
Sorong – Waisai (43 mil)
2) PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Biak mengoperasikan kapal-kapal KMP.
MASIREI, KMP. NAPAN WAINAMI dan KMP. KASUARI PASIFIK.
Untuk melayani trayek-trayek :
a) Biak – Serui (120 mil)
b) Biak – Manokwari (146 mil)
c) Nabire – Wasior (117 mil)
d) Numfor – Manokwari (50 mil)
e) Serui – Waren (30 mil)
f) Waren – Nabire (110 mil)
g) Wasior – Manokwari (130 mil)
3) Rencana pembangunan lintas penyeberangan sampai tahun 2013 adalah :
a) Prasarana penyeberangan :
Manokwari – Numfor
Biak – Saubeba
Sambiba – Sawai
Wahai – Fakfak
Kaimana – Dobo
Kaimana – Tual
Kaimana – Fakfak
Wahai – Waigama
Waigama – Sorong
Inanwatan – Fakfak
Bintuni – Babo
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-72
Arandai – Babo
Wasior – Nabire
Fak-fak – Karas
Karas – Kaimana
Kaimana – Buruai
Kaimana – Waho
Kaimana – Fumiara
Kaimana – Kiruru
Wahai – Fakfak
Biak – Saubeba
b) Pengadaan kapal sampai tahun 2030 : sebanyak 6 buah untuk Cabang Sorong
dan 3 buah untuk Cabang Biak.
Tabel 4.15 Lintasan Penyeberangan & Kapal Yang Melayani
Papua Barat
No Lintasan Jarak (Mil)
Kapal Motor Penyeberangan
Operator
1 Sorong - Kabarai 113 KMP. Kurisi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
2 Sorong - Linmalas 80
3 Linmalas - Waigama 30
4 Sorong - Folley 75
5 Folley - Harapan Jaya 25
6 Sorong - Teminabuan 125 KMP. Komodo PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
7 Teminabuan - Inanwatan 97
8 Sorong - Sausopor 75
9 Sorong - Wejim 80
10 Sorong - Arifi 44
11 Wejim - Kofiau 35
12 Arifi - Fam 36
13 Fam - Gag 35
14 Sorong - Gebe 154 KMP. Arar PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
15 Gebe - Patani 51
16 Patani - Weda 65
17 Sorong Waisai 43
18 Biak - Serui 120 KMP. Masirei PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
19 Serui - Waren 30
20 Waren - Nabire 110
21 Biak - Monokwari 146
KMP. Kasuari Pasifik
IV PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
22 Monokwari - Numfor 50
23 Monokwari - Wasior 130
KMP. Napan
Waenami PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
24 Wasior - Nabire 117 Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2013
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-73
Daftar pelabuhan eksisting penyeberangan Papua Barat dan Rencana
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Papua Barat dapat dilihat pada tabel
4.16. dan tabel 4.17.
Tabel 4.16. Daftar Pelabuhan Eksisting Penyeberangan Papua Barat
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Manokwari Beroperasi – Rencana Dikelola Pemda
Kabupaten Manokwari
Papua
2. Sorong Belum Beroperasi – Rencana Dikelola
Pemda Kota Sorong
Papua Selesai Tahun 2011
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
Tabel 4.17. Daftar Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Papua Barat
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Fak-Fak Rencana Selesai Tahun 2013 Papua Tahun 2013 – Tahap VII
2. Waigeo(Raja Ampat) Rencana Selesai Tahun 2013 Waigeo Tahun 2013 – Tahap V
3. Missol Pembangunan Tahun 2013 Missol
4. Kaimana Rencana Pembangunan 2020-2024 Papua Cetak Biru KM 6 Tahun
2010
5. Aranday Usulan Daerah Tahun 2012 Papua
6. Inanwatan Usulan Daerah Tahun 2012 Papua
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
4. SULAWESI TENGGARA
a. LATAR BELAKANG
Berkembangnya industri pariwisata di Indonesia merupakan hasil kerja
keras pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat. Pemerintah yang telah
mengusahakan berbagai fasilitas akomodasi, biro perjalanan, promosi, rekreasi,
pemasaran, penyediaan sarana angkutan darat, laut maupun udara, pendidikan
kepariwisataan, kemudahan wisata ke Indonesia maupun investasi di bidang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-74
industri pariwisata yang diharapkan sebagai sumber pemasukan devisa kedua atau ketiga
sesudah migas. Melihat makin pesatnya industri pariwisata di Indonesia ada salah
satu Provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdapat obyek wisata yang
terkenal seperti Indahnya dasar laut Kepulauan Wakatobi. Provinsi Sulawesi
Tenggara terdiri dari 10 Kabupaten, 2 Kota, 111 Kecamatan dan 1.613
Kelurahan/ Desa dengan luas wilayah 36.757,45 Km dengan ibukota Kendari. Di
Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 127 obyek wisata diantaranya 76
obyek wisata di Kabupaten Muna,12 obyek wisata di Kabupaten/ Kota Kendari, 6
obyek wisata di Kota Bau-Bau, 5 obyek wisata di Kabupaten Buton, 3 obyek
wisata di Kota Konawe, 6 obyek wisata di Kota Kolaka, 4 obyek wisata di Kota
Konawe Selatan, 4 obyek wisata di Kabupaten Wakatobi, 4 objek wista di
Kecamatan Wakorumba Selatan dan 7 obyek wisata di Kecamatan
Maligano.Dalam PAD (Pendapatan Asli Daerah) Provinsi Sulawesi Tenggara,
Sektor industri pariwisata menyumbang 350 Juta dari PAD sebesar 361,2 miliyar
(Data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2010). Sektor industri pariwisata
adalah sektor terendah penyumbang PAD Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal
ini dikarenakan masih banyaknya jalan- jalan yang rusak dan banyaknya
wisatawan yang belum mengetahui obyek wisata yang ada disana. Transportasi
adalah alat penunjang yang paling utama dalam industri pariwisata. Transportasi
yang mengangkut pergerakan orang atau barang pada hakikatnya telah dikenal
secara alamiah sejak manusia ada di bumi ini, meskipun pergerakannya masih
secara sederhana. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan transportasi semakin
banyak sehingga pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana agar
pergerakan itu dapat berlangsung dengan aman, nyaman, lancar serta ekonomis.
Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan sarana transportasi darat
dalam melakukan perjalanan pariwisata seperi mobil pribadi dan angkutan umum
karena itu dirasa sangat ekonomis dan prasarana yang menunjang seperti jalan tol
sudah mulai banyak dibangun sehingga sangat mudah melakukan perjalanan
darat. Seperti yang terjadi pada Provinsi Sulawesi tenggara yang dikenal dengan
obyek wisata Kepulauan Wakatobi yang indah.
Pariwisata di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu sektor yang masih
berpeluang untuk dikembangkan lebih baik lagi. Potensi wisata alam, wisata
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-75
bahari, agrowisata, dan wisata budaya masih dapat dikembangkan lebih optimal
dengan memanfaatkan kekayaan pemandangan alam di Propinsi Sulawesi
Tenggara. Kondisi alam di Sulawesi Tenggara yang bergunung - bukit, dan
bergaris pantai yang panjang, dengan pulau-pulau serta tanaman lautnya yang
tersebar di wilayah propinsi ini. Ditambah latar belakang sejarah dan
keanekaragaman seni budaya serta tradisi setempat yang unik dan menarik,
semuanya akan menarik para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Persoalannya, diperlukan pembenahan dan pemikiran kreatif untuk mewujudkan
harapan tersebut, terutama pembenahan sarana dan prasarana yang masih
dirasakan minim, seperti transportasi, penginapan, penjualan souvenir, dan
sebagainya.
Untuk memajukan potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara, perlu digalang
kerjasama dengan biro perjalanan dan jasa layanan lain, yang dapat memudahkan
serta memacu perkembangan sektor pariwisata di propinsi ini.
b. Lokasi Strategis Pariwisata
Sulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi dengan ibukotanya Kendari , dan mempunyai
banyak sekali obyek wisata antara lain Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata
Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja , dari sekian banyak Obyek
wisata Sulawesi Tenggara yang sangat terkenal yaitu Wisata Sejarah Benteng Buton (Benteng
Kraton Sultan Buton) dan Taman Nasional Wakatobi. Lokasi strategis pariwisata di propinsi
Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :
1). Benteng Buton
Objek Wisata Sejarah Benteng Buton ini boleh dikatakan adalah benteng yang
terbesar di Dunia (yang mengelilingi satu perbukitan pulau Buton) setelah
Gread Wall/ Tembok Cina), Mengelilingi benteng ini tidak cukup waktu
seharian bila berjalan kaki. Memasuki pintu utama kawasan ini di sebelah kiri
dijumpai prasasti yang bertuliskan silsilah raja-raja Kerajaan Buton, disebelah
kanan berdiri Mesjid Tua Buton yang sangat khas dan unik, dan terlihat pula
Batu bertuah dan Batu Kramat yang mempunyai kolam kecil yang tidak
pernah kering, Makam para raja-raja, Balai Pertemuan para raja-raja, Ruang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-76
pelantikan Raja, dan lain peninggalan sejarah kerajaan Buton seperti Meriam/
Basoka Tua.
2). Pantai Nirwana
Pantai nirwana sebuah kawasan obyek wisata bahari yang terletak di bibir
pantai barat kota Bau-Bau yang dengan kekayaan dan keunikannya sebagai
satu pantai yang memiliki berbagai keunggulan dalam dunia wisata bahari.
Lokasi wisata alam pantai Nirwana yang berada di kelurahan Sula kecamatan
Betoambari Kota Bau-Bau selain memiliki panorama alam yang indah juga
dapat dimanfaatkan untuk ajang olah raga Diving dan therapy untuk
penyembuhan beberapa jenis penyakit.
3). Taman Nasional Wakatobi
Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya
sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari
Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi
Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total
850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi
mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan
terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044
meter. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis
ikan diantaranya (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-
pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah
(Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus,
Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus
monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain. Taman Nasional Wakatobi
juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat
(Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang
Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman
ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu
tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-77
Perairan Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi
sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah ikan
paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kawanan paus sperma
berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku.
Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah
pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Tidak hanya itu
Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang
ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis
ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.
Gambar 4.33. Pantai Wakatobi – Propinsi Sulawesi Tenggara
4). Pulau Liwutongkidi
Objek Wisata Pulau Liwutongkidi merupakan salah satu pulau yang terdapat di
Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Pulau ini merupakan salah satu tujuan
wisata sehingga mudah dijangkau dari Pelabuhan Bau-Bau, dengan
menggunakan speed boat perjalanan laut sekitar 15 menit. Pulau Liwutongkidi
oleh pemerintah daerah Kabupaten Buton dimasukkan sebagai salah satu
kawasan pengembangan terpadu BASILIKA (Batauga, Siompu, Liwutongkidi,
dan Kadatua). Tujuannya adalah untuk mengembangkan objek wisata bahari
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-78
(bawah laut) di kabupaten yang kaya dengan aneka wisata baharinya itu.
Diharapkan dengan adanya kawasan BASILIKA, gairah para wistawan untuk
berkunjung ke Kabupaten Buton meningkat. Walaupun pulau ini tidak begitu
besar bila dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di Kepulaun Buton,
pulau ini mampu memberikan nuansa yang unik melalui keindahan pantai dan
pesona bawah lautnya.
5. Air Terjun Moramo
Objek Wisata Air terjun terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung
Peropa yang mempunyai luas 38.937 Ha. Tepatnya terletak di Kabupaten
Konawe Timur atau sekitar 60 km dari kota Kendari, ibukota Propinsi Sulawesi
Tenggara. Keindahan berbalut suasana tenteram serta aliran semilir angin yang
begitu sejuk merupakan anugerah alam yang amat menakjubkan bagi para
wisatawan yang bekunjung. Di kawasan wisata air terjun ini juga terdapat
potensi kekayaan batu alam berupa marmer. Diperkirakan, kandungan marmer
tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter kubik. Marmer di
kawasan ini merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.
Beberapa air terjun di wilayah lain di Indonesia mempunyai kontur alam yang
bertingkat, sehingga sering disebut air terjun bertingkat, semisal Air Terjun
Beringkat di Propinsi Riau. Hampir serupa seperti air terjun bertingkat itu, Air
Terjun Moramo memiliki tujuh tingkatan. Namun, Air Terjun Moramo ini
memiliki keunikan yang khas daerah batuan kapur, yang merupakan tempat air
mengalir dengan bebas. Dengan batuan kapur yang mengelilinginya para
wisatawan tidak perlu takut untuk memanjatnya karena dinding-dindingnya
tidak licin untuk dipanjat. Di kawasan objek wisata Air Terjun Moramo, juga
terdapat aneka flora dan tak ketinggalan ragam fauna seperti beraneka burung,
kupu-kupu yang berwarna-warni, dan berbagai satwa lainnya. Umumnya, para
wisatawan datang ke tempat wisata ini merasa amat puas karena disuguhi tidak
hanya pemandangan alam air terjun yang sangat nyaman dipandang mata.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-79
6). Pantai Nambo
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulawesi Tenggara),
mengandalkan Pantai Nambo sebagai obyek wisata andalan di daerah tersebut
sebab sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan
luar daerah. Lokasi Pantai Nambo ini sangat mudah dijangkau sekitar tujuh
kilomter dari pusat Kota Kendari, dan udaranya yang sejuk serta lokasinya
selalu terjaga kebersihannya. Pantai Nambo selalu dipenuhi dengan wisatawan,
baik lokal maupun luar daerah terutama pada hari libur yaitu Sabtu dan
Minggu.
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 1
(dua) DPN dan 4 (empat) KPPN sebagai berikut:
1). DPN Kendari-Wakatobi dan sekitarnya (Gambar 4.35)
a). KPPN Bau-Bau dan sekitarnya.
b). KPPN Kendari dan sekitarnya.
c). KPPN Rawa Aopa Watumohai dan sekitarnya
d). KPPN Wakatobi dan sekitarnya
Peta Lintasan Wisata Propinsi Sulawesi Tenggara, dapat dilihat pada gambar 4.34.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-81
Gambar 4.34. Peta Lintasan Wisata Sulawesi Tenggara
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-82
Gambar 4.35. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Kendari – Wakatobi dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-82
BBeerrddaassaarrkkaann ddaattaa ddaann iinnffoorrmmaassii tteerrsseebbuutt ddiiaattaass oolleehh KKeemmeenntteerriiaann PPaarriiwwiissaattaa ddaann
EEkkoonnoommii KKrreeaattiiff ddiissuussuunn sseebbaaggaaii bbaahhaann bbaakkuu uunnttuukk mmeennyyuussuunn ddaann mmeemmbbuuaatt RReennccaannaa
IInndduukk PPeemmbbaanngguunnaann KKeeppaarriiwwiissaattaaaann NNaassiioonnaall ((RRIIPPPPAARRNNAASS)) bbeerruuppaa 11 ((ssaattuu)) DDPPNN ddaann
44 ((eemmppaatt)) KKPPPPNN,, ddaappaatt ddiilliihhaatt ppaaddaa ttaabbeell 44..1188..
Tabel 4.18
Daftar DPN Dan KPPN Prop. SULTRA
NNoo.. WWiillaayyaahh KKeetteerraannggaann
11.. KPPN Bau–Bau dan sekitarnya
Sorong dan sekitarnya KKPPPPNN
22.. KENDARI–WAKATOBI dan sekitarnya DDPPNN
33.. Kendari dan sekitarnya KKPPPPNN
44.. Rawa Aopa Watumohai dan sekitarnya KKPPPPNN
55.. Wakatobi dan sekitarnya KKPPPPNN
Sumber: Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 - 2025
c. Kondisi Eksisting ASDP Propinsi Sulawesi Tenggara.
Kondisi pelabuhan penyeberangan di Sulawesi Tenggara khususnya dan di kawasan
timur Indonesia (KTI) pada umumnya, belum menjalin kerja sama di bidang
transportasi, dalam rangka memperlancar arus distribusi barang dan jasa serta
pariwisata di setiap kabupaten di Propinsi Sulawesi Tenggara. Daerah-daerah di
KTI rata-rata masih tertinggal karena arus distribusi barang dan jasa di wilayah
tersebut masih sangat sulit akibat tidak adanya akses transportasi yang
menghubungkan setiap kabupaten, sehingga hal ini juga akan mempengaruhi
jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Sulawesi Tenggara dan ke Wakatobi
pada khususnya. Saat ini Pemerintah Daerah Provinsi sudah mulai menawarkan
kerja sama bidang transportasi, baik udara maupun laut, kepada semua pemerintah
kabupaten di KTI, terutama di NTT, NTB, Bali, dan Maluku, termasuk Papua.
Kerja sama seluruh pemerintah kabupaten di KTI yang disebut kerja sama
Tenggara-Tenggara. Kerja sama Tenggara-Tenggara yang akan fokus pada bidang
transportasi udara dan laut ini akan didorong oleh Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal bersama Gubernur Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Maluku
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-83
Tenggara, dan Bali. Kementerian PDT telah mendorong terbentuknya kerja sama
Tenggara-Tenggara tersebut, agar terbangun jalur transportasi, baik udara maupun
laut, yang menghubungkan setiap kabupaten tertinggal di KTI.
Kabupaten Wakatobi yang terletak tepat di antara KTI dan kawasan barat
Indonesia, dapat ditunjuk sebagai titik simpul dari jalur transportasi atau
perdagangan yang menghubungkan kawasan timur dan barat Indonesia. Jalur-jalur
perdagangan tradisional di kawasan timur Indonesia sudah ada sejak zaman
Portugis dulu. Namun jalur perdagangan tersebut tidak berkembang karena belum
mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Melalui kerja sama Tenggara-Tenggara,
pemerintah pusat melalui Kementerian PDT dapat merangkai kembali jalur-jalur
transportasi itu sehingga setiap kawasan bisa saling mendukung dan mengikat
untuk kemajuan bersama. Dengan demikian diharapkan pertumbuhan ekonomi di
daerah-daerah tertinggal di KTI bisa bergerak cepat yang pada gilirannya dapat
menciptakan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata. Kabupaten-kabupaten
yang ada di kawasan KTI hanya bisa berkembang maju, jika semua kabupaten
saling bersinergi menjalin kerja sama bidang transportasi yang akan melancarkan
pergerakan distribusi barang dan jasa di setiap kabupaten. Pemerintah Kabupaten
Wakatobi dan Kabupaten Lembata, NTT, sejak awal 2012 telah merintis kerja sama
bidang transportasi laut dan udara. Namun kerja sama tersebut belum berjalan
sesuai harapan, karena sarana transportasi yang menghubungkan dua kabupaten
tersebut belum memadai. Diharapkan kerja sama antara Kabupaten Wakatobi dan
Lembata tersebut juga diikuti dengan kabupaten-kabupaten lain di kawasan timur
Indonesia sehingga tercipta kerja sama Tenggara-Tenggara. Setelah kerja sama
tersebut terbentuk, Kementerian PDT diharapkan harus berperan mendorong
kalangan dunia usaha, terutama investor bidang perhubungan, untuk melayani
tranportasi udara dan laut di KTI dengan titik simpul di Wakatobi. Artinya
Wakatobi bisa menjadi bandara transit atau pelabuhan transit di KTI, karena
posisinya yang tepat berada di tengah-tengah di KTI. Kerjasama dalam membentuk
kerja sama Tenggara-Tenggara dari bupati Wakatobi tersebut. merupakan kerja
sama bidang transportasi yang melibatkan semua kabupaten di KTI tersebut akan
mempercepat pengentasan daerah tertinggal di Indonesia. Kementerian PDT akan
mendorong seluruh kabupaten di kawasan timur Indonesia, terutama wilayah
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-84
Sultra, Maluku, Papua, Bali, dan NTT agar bersedia menjalin kerja sama Tenggara-
Tenggara ini, sebab kerja sama ini akan memicu pertumbuhan ekonomi di KTI dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan,” katanya. Provinsi
Sulawesi Tenggara sejak 4 tahun terakhir mulai mengenalkan berbagai
obyek wisatanya seperti Kepulauan Wakatobi, Keraton Sultan Buton dan Pantai
Gong sehingga sudah mulai banyak wisatawan yang berkunjung kesana. Sehingga
pemerintah daerah mulai membangun prasarana seperti terminal demi menunjang
industri pariwisata. Lintasan penyeberangan ASDP dan kapal yang melayani
Propinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Lintasan Penyeberangan & Kapal Yang Melayani
Provinsi Sulawesi Tenggara
No Lintasan Jarak (Mil)
Kapal Motor Penyeberangan
Operator
1 Kendari - Lenggara 30 KMP. Ariwangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
2 Bau Bau - Dongkala 38 KMP. Mandidihang PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
3 Dongkala - Mawasangka 14
4 Kamaru - Wanci 36 KMP. Bahtera Mas PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
5 Bajoe (Sulsel)-Kolaka (Sultra) 85 KMP. Merak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Tuna PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Marina Tertiera PT. Jembatan Nusantara
KMP. Reny II PT. Jembatan Nusantara
KMP. Mishima PT. Jemla Ferry
KMP. Kota Bumi PT. Jemla Ferry
KMP. Muchlisa PT. Bukaka Lintas Tama
KMP. Kota Muna PT. Juli Rahayu
KMP. Fais PT. Alfa Trans Mandiri
KMP. Dharma Kartika I PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Pocan Moale PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
6 Siwa (Sulsel)-Lasusua (Sultra) 52 KMP. New Camellia PT. Alfa Trans Mandiri
7 Bira (Sulsel)-Tondasi (Sultra) KMP. Belida PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Bontoharu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Kormomolin PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
8 Torobulu - Tampo (P.Muna) 16 KPM. Nuku PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Pulau rubiah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
9 Wara (P.Muna) - Bau Bau 2 KMP. Semumu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
KMP. Mujaer PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2013
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-85
Gambar 4.36 Peta Jaringan ASDP Propinsi Sulawesi Tenggara
Kantor Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat pada tahun 2009 terdapat 8
terminal diantaranya 1 unit terminal tipe A (memiliki fasilitas lengkap), 4 unit
terminal tipe B (memiliki fasilitas yang sudah cukup baik) dan 3 unit terminal tipe
C (memiliki fasilitas kurang memadai). Selain prasarana ada juga sarana yang
menunjang agar para wisatawan mudah untuk mengunjungi obyek wisata yang ada
di Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya sarana transportasi darat seperti mobil
ataupun motor. Pada tahun 2009 di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 13.372
unit mobil penumpang umum (MPU), 36.367 unit BUS, 84.001 unit mobil barang dan 486.921
unit motor (Sumber : Dit LLAJ-DitJen HubDat 2009). Pintu atau gerbang utama
untuk memasuki kawasan TNW dan Kabupaten Wakatobi adalah Pulau Wangi-
Wangi yang lebih dikenal dengan nama Wanci. Dari ibu kota provinsi (Kendari),
Wanci dapat ditempuh melalui perjalanan laut. Ada 2 rute perjalanan laut dari
Kendari untuk menuju Wanci yaitu Rute Kendari - Bau-Bau - Wanci, dan Rute
Kendari – Wanci. Rute Kendari - Bau-Bau - Wanci ditempuh dengan
menggunakan kapal cepat (Motor Vessel) menuju Bau-Bau dengan waktu tempuh ±
5 jam. Jenis kapal cepat ini melayani rute Kendari - Bau-Bau Pulang Pergi 2 kali
dalam sehari. Selanjutnya dari Bau-Bau ke Wanci dilanjutkan dengan
menggunakan kapal kayu selama ± 9 jam. Selain itu, dari Bau-Bau – Wanci dapat
ditempuh dengan menggunakan kapal perintis dan PELNI dengan frekuensi satu
kali setiap bulannya. Rute Kendari – Wanci ditempuh dengan menggunakan kapal
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-86
kayu secara reguler 2 kali seminggu dengan waktu tempuh ± 12 jam. Diantara
empat pulau besar yang ada di Kepulauan Wakatobi, Pulau Wangi-Wangi
mempunyai aksesibilitas tertinggi dan berfungsi sebagai pusat/ibukota
pemerintahan Kabupaten Wakatobi. Pulau Kaledupa dapat ditempuh oleh speed
boat baik dari Wanci maupun Tomia dan sebaliknya setiap hari juga dengan kapal
kayu dari Wanci. Dari Wanci ke Kaledupa ditempuh dalam waktu 1 jam (speed
boat) dan 2 jam (kapal kayu). Kadang-kadang ke Kaledupa juga terdapat kapal
kayu langsung dari Bau-Bau namun tidak secara reguler. Untuk menuju Pulau
Tomia dapat ditempuh dari Wanci selama 2 jam dengan menggunakan speedboat
setiap hari. Selain itu terdapat kapal reguler dari Bau-Bau dengan frekuensi 2-3
kali dalam seminggu. Kecamatan ini juga memiliki lapangan terbang Maranggo
sehingga dapat dicapai dengan menggunakan transportasi udara. Namun
transportasi udara ini untuk sementara masih digunakan khusus untuk melayani
penerbangan dari dan ke Bali bagi para wisatawan PT. Wakatobi Dive Resort di
Tomia. Untuk meningkatkan aksesibilitas ke Wakatobi Pemerintah Kabupaten
Wakatobi mulai tahun 2007 mulai membangun bandara di P. Wangi-Wangi yang
dirancang untuk dapat didarati oleh pesawat jenis Boeing 737 serta telah dan terus
melakukan negosiasi dengan beberapa Maskapai Penerbangan di Indonesia untuk
dapat melayani jalur penerbangan komersial ke dan dari Wakatobi. Pulau Binongko
merupakan daerah yang paling sulit aksesibilitasnya diantara 4 (empat) pulau utama
di Wakatobi. Binongko dilayani secara reguler dari Bau-Bau (1 kali seminggu)
dengan waktu tempuh ± 16 jam menggunakan kapal kayu, dan dari Tomia (3 kali
seminggu) dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan kapal bodi batang yang
disebut Pompong (BTNW, 2006). Aksesibilitas menuju pulau-pulau di Kabupaten
Wakatobi sangat sulit dicapai dengan transportasi laut pada saat musim timur (Juni
– Agustus), dan musim barat (Desember-Februari) karena gelombang sangat besar.
Musim yang paling tenang dan nyaman untuk perjalanan laut di Wakatobi adalah
pada bulan September sampai dengan bulan November dan pada bulan Maret
sampai dengan bulan Mei. Daftar pelabuhan penyeberangan eksisting di Propinsi
Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.20.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-87
Tabel 4.20. Daftar Pelabuhan Penyeberangan Sultra
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Kolaka Beroperasi – Dikelola PT. ASDP Sulawesi
2. Lasusua Belum Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Kolaka Utara
Sulawesi
3. Kendari Beroperasi – Dikelola Pemda Kota
Kendari
Sulawesi
4. Lenggara Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Kendari
Wawoni
5. Torobulu Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Kendari
Sulawesi
6. Bau-Bau Beroperasi – Dikelola Pemda Kota
Bau-Bau
Buton
7. Mawasangka Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Buton
Muna
8. Dongkala Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Bombana
Kabaena
9. Tolandona Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Buton
Muna
10. Wara Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Buton
Muna
11. Tampo Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Muna
Muna
12. Tondasi Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Muna
Muna
13. Kamaru Beroperasi – Rencana Dikelola
Pemda Kabupaten Buton
Buton
14. Wanci Beroperasi – Rencana Dikelola
Pemda Kabupaten Wakatobi
Wangi-Wangi
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
Daftar rencana pembangunan pelabuhan penyeberangan di Propinsi Sulawesi
Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21. Daftar Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan
Proipinsi Sulawesi Tenggara
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Labuan Sedang Dalam Tahap Konstruksi Buton Tahun 2013 – Tahap IV
2. Amolengu Sedang Dalam Tahap Konstruksi Sulawesi Tahun 2013 – Tahap II
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-88
Berikut ini merupakan contoh transportasi Propinsi Sulewesi Tenggara ke kawasan
wisata Wakatobi dan antar pulau yang ada di Wakatobi, yang berhasil di himpun
dari berbagai sumber sebagai berikut :
1) Transportasi Ke Wakatobi.
a). Kapal PELNI.
Makasar – Bau Bau Banyak pilihan kapal pelni yang dapat di pergunakan,
seperti KM. Kelimutu, KM. Sinabung, KM. Ciremai dengan harga antara 134
ribu sampai 500 ribu rupiah (dari kelas ekonomi sampai kelas satu).
b). Perahu Kayu (Transportasi Umum)
Kendari - Wakatobi (Wanci).
KM. Agil – Selasa dan Sabtu
KM. Aksar Syahputra – Senin dan Kamis
Harga Tiket (Ongkos) – 180rb per orang (untuk kamar perlu menambah
biaya). Berangkat jam 9 pagi dengan lama pelayaran sekitar 12 jam, tiba di
Wanci jam 10 malam.
Bau Bau – Wakatobi (Wanci).
Menggunakan KM. UKI RAYA, KM Agil dan KM. Aksar. Berangkat jam 9
malam dari pelabuhan Murhum dan tiba di Wanci pukul 5 pagi dengan harga
Tiket (Ongkos) – Rp 100.000,-.
c). Kapal Fiber Cepat (Fastboat)
Kendari – Bau Bau, dengan menggunakan KM Sagori Express, berangkat
setiap jam 7 pagi, dan 1 siang dengan waktu tempuh sekitar 6 jam dan harga
tiket Rp 100rb untuk ekonomi, Rp 175 rb untuk eksekutif.
2). Transportasi antar pulau di Wakatobi
a). Wangi Wangi – Kaledupa
Setiap hari, jam 08.00, 2 jam perjalanan, berangkat dari pelabuhan Mola –
pulau Wangi – Wangi Harga Tiket : 25 ribu
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-89
b). Kaledupa - Wangi Wangi
Setiap hari, jam 05.00, 2 jam perjalanan, berangkat dari pelabuhan Buranga –
pulau Kaledupa, Harga Tiket : 25 ribu
c). Wangi Wangi – Tomia
Setiap hari, jam 08.00, 3 jam perjalanan, berangkat dari pelabuhan Mola –
pulau Wangi – Wangi. Menggunakan kapal cepat dengan kapasitas 60 orang
(harga tiket 100 ribu).
d). Tomia – Wangi Wangi
Setiap hari, jam 08.00, 3 jam perjalanan, berangkat dari pelabuhan Usuku
atau Waha Harbor – pulau Tomia. Menggunakan kapal cepat dengan
kapasitas 60 orang (harga tiket 100 ribu)
e). Wangi Wangi melalui Tomia ke Binongko
Setiap hari Minggu, Rabu dan Jumat, jam 10.00, 1 jam perjalanan, berangkat dari
pelabuhan Usuku.
Gambar 4.37. Dermaga Ferry Kendari
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-90
5. PROPINSI BALI.
a. Pendahuluan.
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali,
wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya,
yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau
Serangan. Bali terletak di antara pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk
Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata
dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan
Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang
153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali
terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya
beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik
tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret
tahun 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000
tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat
di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah
yang dialiri sungai-sungai. Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau
Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara
pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan
Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas
dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara
Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan
dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan dataran
rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-
2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam
(15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan,
yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang
indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata. Ibu kota Bali
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-91
adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan
peristirahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak,
Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata,
baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll. Luas wilayah Provinsi Bali
adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara
administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/ kota, 55 kecamatan dan 701
desa/kelurahan. Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000 - 2500
SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut
ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah
kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa
Sanskerta dari India pada 100 SM. Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh
kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi.
Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya
Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan
menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak
untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan
budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD)
yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan
bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama
Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di
nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Orang Eropa yang
pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada tahun
1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung
Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan
penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai
akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa
atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda
telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai
penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan
serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan daerah
Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin
mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-92
mati atau puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita
termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa
tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah.
Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan
pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya
umumnya tidak berubah. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu
seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali
'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan
Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk
menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang.
Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata
Jepang. Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang
terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai
yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk
melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap.
Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai
perlawanan militer Bali yang terakhir. Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali
sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru
diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik
Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali
kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda
mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara
resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi
sebuah propinsi dari Republik Indonesia. Letusan Gunung Agung yang terjadi pada
tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan
banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 92,3%
menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan
dan Katolik. Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut
antara 5-7,2%. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian
dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah system Subak.
Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-93
Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di
Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali
adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam
bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali
pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai
dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu
Dharma dan keanggotaan klan (istilah Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan
tradisi tersebut cenderung berkurang. Di beberapa tempat di Bali, ditemukan
sejumlah pemakai bahasa Jawa. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa
asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang
besar dariindustri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi
wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan
kompetensi yang cukup memadai.Bahasa Jepang juga menjadi prioritas pendidikan
di Bali. Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang ada
dipulau ini tergolong sangat baik dibanding daerah-daerah lain di Indonesia,
jaringan jalan tersedia dengan baik khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan
yakni Legian, Kuta, Sanur,Nusa Dua, Ubud, dll. Sebagian besar penduduk memiliki
kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum
tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi dan angkutan pariwisata. Moda transportasi
masal saat ini disiapkan agar Bali mampu memberi kenyamanan lebih terhadap para
wisatawan. Baru-baru ini untuk melayani kebutuhan transportasi massal yang layak
di pulau Bali diluncurkan Trans Sarbagita (Trans Denpasar, Badung, Gianyar,
Tabanan) Menggunakan Bus besar dengan fasilitas AC dan tarif Rp 3.500. Sampai
sekarang, transportasi di Bali umumnya dibangun di Bali bagian selatan
sekitar Denpasar, Kuta, Nusa Dua dan Sanur sedangkan wilayah utara kurang
memiliki akomodasi yang baik. Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan
layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di kabupaten
Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama
tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit saja. Penyeberangan ke Pulau
Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan
waktu sekitar empat sampai lima jam lamanya tergantung cuaca. Transportasi
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-94
udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi ke sejumlah
kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia Thailand, Timor
Leste, RRC sertaJepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi
bisa terlihat dengan jelas dari pantai dan menjadi semacam hiburan tambahan bagi
para wisatawan yang menikmati pantai Bali. Untuk transportasi darat antar pulau di
bali ada terminal Ubung - Denpasar dan terminal Mengwi yang menghubungkan
pulau Bali dengan Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Terminal Ubung di pulau Bali ini
melayani berbagai rute antar pulau tujuan Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Malang, Madura, Jember, dan lain lain. Angkutan antar pulau dilayani
oleh armada bus besar dengan kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. Terminal Ubung
relatif ramai mulai pukul 15.00 wita-18.00 wita karena pada jam tersebut banyak bis
yang mulai berangkat ke kota tujuan masing-masing. Perkembangan kunjungan
wisatawan mancanegara ke Bali per bulan (tahun 2004 – 2011) dapat dilihat pada
tabel 4.22.
Sumber: Dinas Pariwisata Prop. Bali Tahun 2011
Tabel 4.22
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-95
b. Lokasi Strategis Pariwisata Propinsi Bali.
Sebagai daerah tujuan Wisata bali telah dikenal sejak lama dengan keindahan alam dan
budayanya, dan tentunya Objek wisata Bali yang sangat terkenal. Para wisatawan yang
tour ke Bali sangat menikmati keberadaan Objek wisata Bali tersebut yang memang
tertata rapi dan bersih. Para wisatawan yang tour ke Bali bisa menyesuaikan
kebutuhan Liburan Bali nya dengan memilih objek wisata yang mereka inginkan baik
yang bersifat objek wisata alam seperti Jatiluwih, bedugul, objek wisata budaya
seperti pura besakih, Tanah lot dan objek wisata modern seperti taman safari
bali tentunya mereka tidak akan kehilangan moment saat Liburan di bali. Bali saat yang
ini memiliki lebih dari 100 Objek wisata bali, baik yang sudah dikenal maupun yang
belum di kenal karena perlu penggarapan yang lebih serius dari pemerintah daerah Bali
sehingga di harapkan Objek wisata bali yang sudah di kenal bisa di dukung Tempat
wisata bali lainnya lain yang bisa menjadi alternative kunjungan wisatawan ke Bali.
Tempat wisata di Bali yang patut di kunjungi wisatawan untuk liburan di pulau dewata.
Pastinya wisatawan akan mencari dari banyak sumber, baik dari media internet, majalah,
brosur ataupun refrensi dari teman dan keluarga, tentang objek pariwisata di Bali yang
sesuai dengan keinginan dan harapan wisatawan. Tentunya dengan berbekal dari semua
refreansi yang didapatkan, pastinya akan tahu apa yang akan dicari wisatawan selama
liburan di Bali. Pulau dewata yang memiliki reputasi, menjadi salah satu objek wisata
menarik di kawasan Asia. Pulau dewata mampu menarik kunjungan wisatawan domestik,
maupun manca negara, sebesar satu juta wisatawan dalam setahun. (Dinas Pariwisata
Prop. Bali) Tentunya ini akan banyak membantu dalam peningkatan pendapatan devisa
negara. Berkembanya pariwisata di pulau dewata membuat semakin banyaknya investasi
dalam industri pariwisata, seperti industri perhotelan, industri kerajinan dan masih
banyak yang lain. Semua industri pariwisata tersebut, menawarkan kenyamanan, jasa
ataupun produk untuk para wisatawan. Selain industri perhotelan, saat ini industri wisata
petualangan yang lebih dikenal dengan nama Bali Adventure, sangat berkembang pesat.
Begitu banyak minat dari wisatawan domestik ataupun mancanegara yang ingin
mencoba Bali water sport selain mengunjungi tempat wisata di Bali yang menarik.
Karena hal ini, banyak investor menanamkan modal mereka, untuk membuat sarana
wisata petualangan yang banyak diminati para wisatawan. Besarnya kunjungan ke pulau
dewata, diakibatkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah objek wisata di Bali. Untuk
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-96
berwisata ditempat yang menarik di pulau dewata, biasanya para wisatawan akan
memerlukan sarana transportasi, baik dengan mobil ataupun dengan motor. Lokasi-lokasi
wisata yang sering dikunjungi para wisatawan asing dan domestik antara lain:
1). Seminyak Tempat Wisata Di Bali
Seminyak tempat wisata di Bali sangat tepat bagi para wisatawan yang suka shoping,
fine dining dan night life. Di kawasan wisata ini banyak terdapat private villa dari
yang mewah sampai yang murah untuk di sewa. Selain itu juga banyak terdapat
restaurant-restaurant yang berstandar internasional. Kawasan pariwisata ini, terus
bersaing dengan kawasan pariwisata lainnya. Sekarang Seminyak sudah menjadi
kawasan wisata elite bagi para wisatawan asing maupun domestik.
Selain itu, kawasan wisata ini sangat terkenal dengan banyaknya terdapat luxury
private villa untuk disewakan buat para wisatawan. Sebagian besar paket tour hotel
dan villa rental, berada di kawasan wisata Seminyak. Karena dengan beraneka ragam
fasilitas mewah yang di sediakan di kawasan ini, maka objek wisata di Seminyak
menjadi sangat terkenal dan mengalahkan obyek wisata lain. Agar para wisatawan
tidak tersesat di kawasan ini, biasanya wisatawan ditemani oleh penunjuk jalan
(guide) yang mengenal kawasan wisata seminyak dengan baik.
2). Lokasi Dreamland Bali
Lokasi Dreamland Bali terletak di bukit Unggasan, satu jalur menuju Garuda Wisnu
Kencana. Pantai dreamland letaknya sangat terpencil, dan sebaiknya bertanya kepada
orang lokal disana setelah anda melewati GWK (Garuda Wisnu Kencana). Lokasi
dreamland Bali, tempat wisata yang memiliki pantai pasir putih. Karena berada di
tempat terpencil, maka pantai ini jauh lebih bersih dari pada pantai Kuta. Di pantai ini,
terdapat lebih banyak wisatawan asing dari pada wisatawan lokal. Mungkin karena
ombaknya yang besar, sangat cocok buat penyuka olahraga surfing, dan pantainya
yang bersih, yang memberikan kesan nyaman, pada saat wisatawan duduk atau
berbaring di pantai.Untuk masuk ke lokasi dreamland Bali ini tidak di pungut biaya
apapun, hanya biaya parkir sebesar Rp.2.000, untuk parkir mobil. Jika wisatawan
bukan yang suka berenang di pantai, sebaiknya tidak ke pantai ini, karena lokasi
Dreamland Bali yang sangat jauh, dan untuk kembali dari pantai ini ke lokasi wisata
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-97
yang lain, akan terkena kemacetan yang cukup parah di jalan by pass Ngurah Rai. Tapi
bagi para wisatawan yang suka dengan pantai dan menginginkan pantai dengan pasir
putih yang bersih, maka tempat wisata ini adalah, objek wisata pilihan yang sering
dikunjungi selama liburan di pulau dewata Bali.
3). Tempat Wisata Di Bali Kuta
Tempat wisata di Bali Kuta sangat terkenal sampai ke manca negara, wisatawan asing
pada umumnya sudah sangat mengenal obyek wisata ini. Karena begitu terkenalnya
tempat wisata di Bali ini mengakibatkan banyaknya kunjugan wisatawa domestik
maupun manca negara, hal ini sangat di manfaatkan oleh para investor lokal maupun
asing untuk menanamkan modal mereka dengan membagun hotel, restaurant ataupun
shoping mall. Tempat wisata di Bali Kuta banyak menawarkan hotel murah dan hotel
mewah bagi wisatawan untuk menginap. Kemacetan lalu lintas sudah menjadi hal
yang biasa di Kuta dan terkadang membuat banyak wisatawan merasa kurang nyaman
dalam mengendarai kendaraan. Selain hotel dan restaurant, kuta Bali juga
menyediakan hiburan malam seperti diskotik dan night club. Para wisatawan yang
menyukai hiburan malam, maka Kuta adalah tempat yang sangat tepat. Biasanya setiap
hari kamis akan ada ladies night, jadi para wisatawan wanita diperkenankan masuk
tanpa entrance fee.Selain itu pantai Kuta menawarkan ombak yang sangat bagus untuk
olahraga surfing. Di sisi pantai terdapat begitu banyak jasa penyewaan papan selancar
dan juga menawarkan kursus untuk berselancar.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-98
Gambar 4.38. Pantai Kuta Bali
4). Wisata Ubud Bali
Wisata Ubud Bali, tempat wisata di Bali yang banyak wisatawan mancanegara dan
wisatawan domestik yang tertarik untuk kunjungi. Ubud Bali, sebuah kecamatan yang
sangat terkenal semejak tahun 1930-an. Ubud terletak di Kabupaten Gianyar,
Kabupaten yang banyak memiliki seniman dan dapat dikatakan merupakan pusat
budaya seni di Bali, khusus seni lukis dan ukiran. Desa Ubud dari airport Denpasar
berjarak kurang lebih 40 kilometer, dengan mobil dan dengan waktu tempuh selama
satu setengah jam. Desa Ubud daerah seni yang sangat sering disebut sebagai desa
bertaraf internasional. Semua wisatawan yang telah mengenal Ubud pasti mengatakan
Ubud memang pantas untuk menyandang predikat desa internasional. Sebagian besar
dipinggir jalan di kawasan ubud terdapat restaurant, hotel, galeri dan toko-toko yang
menjual kerajinan lokal. Ubud sangat terkenal terkenal baik di Indonesia maupun ke
mancanegara, kecamatan yang memiliki lokasi yang terletak di antara persawahan
dan kawasan hutan diapit oleh jurang-jurang dengan sungai, yang membuat lokasi ini
menggambarkan alam yang sangat indah. Selain karena kondisi alam, Ubud juga
terkenal karena seni dan budaya Bali dan sangat berkembang dari tahun ketahun.
Sebagian masyarakat Ubud kehidupan sehari-hari mereka tidak lepas dari unsur seni
dan budaya. Juga sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seniman.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-99
Baik seniman lukis, seniman kerajinan tangan ataupun seniman tari. Wisatawan
sering mencari galeri-galeri seni, yang harus datang ke Ubud, karena di sini terdapat
banyak galeri-galeri tentang seni, serta pementasan seni musik dan seni tari yang
dipentaskan setiap malam bergiliran di segala penjuru. Selain itu di ubud Ubud juga
terdapat hotel-hotel berbintang untuk para wisatawan menginap. Selain hotel
berbintang, di Ubud juga banyak terdapat penginapan dengan harga yang murah.
Terdapat juga pasar seni Sukawati, di Ubud juga terdapat pasar seni dan lebih dikenal
dengan nama Ubud Art Market. Pasar ini juga menjual kerajinan lokal dengan harga
murah seperti pasar Sukawati. Aktifitas dan tempat menarik untuk wisata Ubud Bali
seperti:
- Arung Jeram Sungai Ayung
- Teras Sawah Tegallalang
- Monkey Forest
- Bersepeda
- Mengunjungi Batik Workshop
- Puri Agung Peliatan
- Goa Gajah.
5). Tanah Lot.
Tanah Lot adalah salah satu obyek wisata terkenal di pulau Bali. Terletak di Desa
Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 13 km ke arah
barat kota Tabanan. Satu terletak di atas bongkahan batu besar, dan satunya lagi
terletak di atas tebing yang menjorok ke laut mirip dengan Pura Uluwatu. Tebing
inilah yang menghubungkan pura dengan daratan dan bentuknya melengkung seperti
jembatan. Pura ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan di Bali, sebagai
tempat memuja dewa-dewa penjaga laut. Pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut
pada saat air laut pasang. Di bawahnya terdapat goa kecil yang didalamnya ada
beberapa ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, berwarna
hitam berbelang kuning. Menurut cerita, ular laut tersebut adalah jelmaan dari
selendang pendiri pura yaitu seorang Brahmana dari Jawa yang mengembara ke Bali.
Beliau adalah Dang Yang Nirartha. Ular itu diutus sebagai ular penjaga pura ini. Dari
tempat parkir menuju pura banyak terdapat toko-toko yang menjual berbagai barang
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-100
kerajinan. Seperti patung, lukisan, kain pantai, pernak- pernik, dan aksesoris. Selain
itu juga terdapat pedagang makanan dan minuman dan penyewaan kamar kecil atau
toilet. Harga relatif murah untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Tanah
Lot merupakan salah satu tempat wisata favorit Di Bali. Disepanjang jalan menuju
tempat wisata ini, banyak terdapat penginapan. Mulai dari penginapan sederhana
hingga villa dan hotel berbintang. Tempat wisata di Bali ini, sangat ramai dikunjungi
wisatawan pada sore hari. Pemandangan indah pantai dan matahari terbenam dapat
dinikmati sekitar pukul 6 sore. Ada juga beberapa hotel yang dekat dengan pantai di
sekitar tempat wisata ini, yang mengelar berbagai acara di malam hari. Misalnya
pertunjukan tari Kecak, sunset dinner, dan pesta pernikahan. Tempat wisata ini, juga
sering menjadi salah satu lokasi foto pre wedding di Bali bagi wisatawan yang
memilih pulau Bali sebagai lokasi favorit foto pre wedding di Bali. Banyaknya
Wisatawan Mancanegara Menurut Asal Negara Tahun 2007-2011, dapat dilihat pada
tabel 4.23.
Tabel 4.23
Banyaknya Wisatawan Mancanegara Menurut Asal Negara Tahun 2007-2011
No Negara Asal 2007 2008 2009 2010 2011
1. Asean 168.160 205.837 229.168 298.478 335.949
Pertumbuhan (%) 29.81 22.41 11.33 30.24 12.55
2. Asia (Non Asean) 760.371 820.903 853.347 781.336 802.410
Pertumbuhan (%) 35.22 7.96 3.95 -8.44 2.70
3. Amerika 84.449 100.421 109.155 110.314 139.078
Pertumbuhan (%) 22.80 18.91 8.70 1.06 26.07
4. Eropa 425.583 523.224 594.282 599.392 633.378
Pertumbuhan (%) 21.48 22.94 13.58 0.86 5.67
5. Oseania 219.700 329.966 470.678 667.470 825.556
Pertumbuhan (%) 50.91 50.19 42.64 41.81 23.68
6. Afrika 10.268 11.887 12.587 16.743 15.826
Pertumbuhan (%) 71.39 15.77 5.89 33.02 -5.48
7. Crew - 92.846 115.905 102.409 74.512
Jumlah 1.668.531 2.085.084 2.385.122 2.576.142 2.826.709
Pertumbuhan (%) 32.16 19.40 14.39 8.01 9.73
Sumber: BPS Prop. Bali 2011
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-101
Jumlah Wisatawan Mancanegara dari 5 Negara Eropa yang Berkunjung Ke
Indonesia dan Bali Tahun 2006 – 2010, dapat dilihat pada tabel 4.24.
Tabel 4.24
Jumlah Wisatawan Mancanegara dari 5 Negara Eropa yang Berkunjung Ke Indonesia dan
Bali Tahun 2006 – 2010 Negara Jumlah
Kunjungan
(Orang)
2006
2007
2008
2009
2010
Perancis Indonesia
Bali
98.853
50.858
104.473
61.805
125.216
76.062
159.924
110.244
164.982
106.113
Inggeris Indonesia
Bali
110.412
62.772
121.599
70.841
150.412
82.440
169.271
92.898
181.883
104.375
Jerman Indonesia
Bali
106.629
62.568
112.160
68.135
137.854
81.790
128.649
74.678
142.243
84.207
Belanda Indonesia
Bali
114.687
40.833
110.272
52.870
106.987
65.203
140.771
74.409
155.442
75.312
Italy Indonesia
Bali
35.859
16.961
29.570
19.110
33.300
19.632
40.448
19.446
38.667
20.220
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2010
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 1 (satu) DPN dan
11 (sebelas) KPPN yang seluruhnya merupakan KSPN.
1). DPN Bali-Nusa Lembongan dan sekitarnya (Gambar 4.40)
a). KPPN Bali Utara- Singaraja dan sekitarnya.
b). KPPN Menjangan – Pemuteran dan sekitarnya.
c). KPPN Taman Nasional Bali Barat dan sekitarnya
d). KPPN Bedugul dan sekitarnya.
e). KPPN Kuta-Sanur-Nusa Dua dan sekitarnya.
f). KPPN Nusa Penida dan sekitarnya.
g). KPPN Ubud dan sekitarnya
h). KPPN Kintamani-Danau Batur dan sekitarnya.
i). KPPN Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya.
j). KPPN Tulamben – Amed dan sekitarnya
k). KPPN Karang Asem - Amukdan sekitarnya.
Peta Lintasan Wisata Bali dan Peta Destinasi Pariwisata Nasional Propinsi Bali dan
sekitarnya dapat dilihat pada gambar 4.39.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-105
Gambar 4.39. Peta Lintasan Wisata Bali
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-106
Gambar 4.40. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Bali – Nusa Lembongan dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-106
Dari gambar Peta Lintasan Wisata Bali dan Peta Desnitasi Pariwisata Nasional
Propinsi Bali dan sekitarnya diatas, maka dapat ditentukan Kawasan Pengembangan
Pariwisata Nasional (KPPN) dan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) seperti yang
terlihat pada tabel 4.25. dibawah ini..
Tabel 4.25
DAFTAR DPN Dan KPPN PROP BALI
NNoo.. WWiillaayyaahh KKeetteerraannggaann
11.. BBaallii –– NNuussaa LLeemmbboonnggaann ddaann sseekkiittaarrnnyyaa DDPPNN
22.. Bali Utara – Singaraja dan sekitarnya KKPPPPNN
33.. Menjangan–Pemuteran dan sekitarnya KKPPPPNN
44.. Taman Nasional Bali Barat dan sekitarnya KKPPPPNN
55.. Bedugul dan sekitarnya KKPPPPNN
66.. Kuta–Sanur–Nusa Dua dan sekitarnya KKPPPPNN
77.. Nusa Penida dan sekitarnya KKPPPPNN
88.. Ubud dan sekitarnya KKPPPPNN
99.. Kintamani–Danau Batur dan sekitarnya KKPPPPNN
1100.. Besakih–Gunung Agung dan sekitarnya KKPPPPNN
1111.. Tulamben–Amed dan sekitarnya KKPPPPNN
1122.. Karangasem–Amuk dan sekitarnya KKPPPPNN
Sumber: Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 - 2025
c. Kondisi Eksisting ASDP Propinsi Bali.
Pe l ayanan penyebe r angan d i Padang Bay b i a sanya d i penuh i
o l eh kenda r aan bus da r i J awa dan Su ma t e r a . Se p i nya
penumpa ng pag i ka r ena mas i h menungu da r i G i l i manuk . Un t uk
pe r j a l anan da r i G i l i manuk ke Padang Bay me mbu t uhkan wak t u
pe r j a l anan 6 h i ngga 7 j am menggun akan bus . Penumpa ng mu l a i
me l on j ak mu l a i men j e l ang so r e . Se l a i n i t u , penyebe r angan
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-107
menggun akan pe rahu boa t pun j uga s e r i ng men j ad i p i l i han
penumpa ng . Wi sa t awan b i a sanya se r i ng menggunakan kapa l
c epa t ke Lo mbok . Kebanyakan wi sa t awan yang be r angka t da r i
Ba l i ke Lombo k ada lah wi sa t awan su r f i ng . Semen t a r a
pe l abuhan t r ad i s iona l d i Kusa mba , K l ungkung sudah mu l a i
t ampak ada ak t i f i t a s s e j ak pa g i ha r i . L i n t a san penyebe r angan
ASDP dan kapa l yang me l ayan i P rop i n s i Ba l i dapa t d i l i ha t
pada t abe l 4 .26 .
Tabel 4.26
Lintasan Penyeberangan & Kapal Yang Melayani
Provinsi Bali
No Lintasan
Jarak
(Mil)
Kapal Motor
Penyeberangan Operator
1
Padang Bay (Bali) -
Lembar 38 KMP Ferindo 6
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
(Lombok) KMP. Rodhita
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
KMP. Marina Segunda PT. Jembatan Nusantara
KMP. Marina Primera PT. Jembatan Nusantara
KMP. Citra Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Perdana
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Suramadu
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Andhika
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Permata
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Swarna Kartika PT. Jembatan Nusantara
KMP. Nusa Penida PT. Putra Master
KMP. Nusa Bhakti PT. Putra Master
KMP. Nusa Sejahtera PT. Putra Master
KMP. Nusa Shakti PT. Putra Master
KMP. Putri Gianjar PT. Jemla Ferry
KMP. Putri Yasmin PT. Jemla Ferry
KMP. Dharma Kosala PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Dharma Kencana
III PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Dharma Sentosa PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Salindo Mutiara I PT. Gerbang Samudera Sarana
KMP. Gerbang
Samudera 3 PT. Gerbang Samudera Sarana
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-108
KMP. Sindu Dwitama PT. Pelayaran Sindu Bahari
KMP. Rafelia PT. Dharma Bahari Utama
2 Gunaksa - Nusapenida KMP. Inerie
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
KMP. Nusajaya Abadi
3 Gilimanuk - Ketapang 6 KMP. Prathita IV
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
KMP. Mutis
PT. ASDP Indonesia Ferry
(Persero)
KMP. Rajawali
Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Marina Pratama PT. Jembatan Nusantara
KMP. Satria Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Niaga Ferry II PT. Jembatan Nusantara
KMP. Citra Mandala
Sakti PT. Jembatan Nusantara
KMP. Nusa II PT. Putra Master
KMP. Nusa Makmur PT. Putra Master
KMP. Gilimanuk I PT. Jemla Ferry
KMP. Gilimanuk II PT. Jemla Ferry
KMP. Dharmarucitra PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Puttre Koneng PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Sereia Domar PT. Surya Timur Line
KMP. Edha PT. Lintas Sarana Nusantara
KMP. Trisila Bakti I PT. Trisila Laut
KMP. Trisila Bakti II PT. Trisila Laut
KMP. Yunusi PT. Surya Timur Line
KMP. Dharma Ferry I PT. Dharma Lautan Utama
KMP. Pertiwi Nusantara PT. Jembatan Nusantara
KMP. Labitra Risa PT Labitra Bahtera Pratama
KMP. Labitra Safina PT Labitra Bahtera Pratama
KMP. Labitra Adinda PT Labitra Bahtera Pratama
KMP. Gerbang
Samudera 2 PT. Gerbang Samudera Sarana
LCT. Trisna Dwitia PT. Lintas Sarana Nusantara
LCT. Baita Catur Tia PT. Lintas Sarana Nusantara
LCT. Arjuna PT. Lintas Sarana Nusantara
LCT. Putri Sri Tanjung PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati
LCT. Putri Sri Tanjung I PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati
LCT. Jambo VI PT. Duta Bahari Menara line
LCT. Trisakti Adinda PT. Trisakti Lautan Mas
LCT. Transjawa IX PT. Pelayaran Makmur Bersama
LCT. Pancar Indah PT. Pelayaran Makmur Bersama
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-109
LCT. Tunu Pratama Jaya PT. Raputra Jaya
LCT. Herlin IV PT. Herlin Samudera Line
LCT. Cipta Harapan XII PT. Bahtera Ferry Sentosa
LCT. SMS Swakarya PT. Lintas Sarana Nusantara
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2013
Gambar 4.41 Peta Jaringan ASDP Propinsi Bali dan Lombok
Saat ini lintas penyeberangan Padang Bai – Lembar Lombok, diramaikan dengan
Kapal Penyeberangan KMP Port Link II yang resmi beroperasi untuk melayani
angkutan penyeberangan di lintas Padangbai – Lembar. Kapal yang dibeli oleh PT
ASDP dari Korea pada tahun 2012. Kapal ini melayani rute penyeberangan
Padang Bai- Lembar. PT. ASDP yang terus bertransformasi untuk memperbaiki
kualitas layanan kepada publik. Penyeberangan yang disebut sebagai "The
Movable Bridge" atau jembatan bergerak yang mempunyai peran penting untuk
merekatkan wilayah seluruh wilayah di Indonesia. Indonesia merupakan negara
kepulauan dimana satu titik harus menyeberangi selat atau pulau. Oleh karena itu
penyeberangan penting untuk merekatkan atau dikenal istilahnya konektivitas
(keterhubungan).
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-110
Gambar 4.42. Dermaga Kapal Cepat Padangbai
Lintas Padang Bai – Lembar, merupakan bagian dari Sabuk Nusantara bagian
Selatan yang kedudukannya sangat strategis yang menghubungan Wilayah
Indonesia bagian Selatan mulai dari Sabang sampai Merauke. Sabuk Selatan
Nusantara menghubungkan mulai dari pulau Weh (Sabang), lalu Sumatera,
Jawa, Bali, Lombok, NTB, NTT sampai dengan
Merauke, yang jalurnya merupakan gabungan kombinasi dari jalan alternatif
nasional dan penyeberangan. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir di Lintas
Padang Bai – Lembar, pertumbuhan rata – ratanya untuk penumpang sebesar 8%,
kendaraan roda dua (R2) sebesar 20% dan kendaraan roda empat (R4) sebesar
7%. Lintas penyeberangan Padangbai – Lembar saat ini dilayani oleh 25 (dua
puluh lima) unit kapal, dimana 50 (lima puluh) persen diantaranya telah berusia
lebih dari 25 tahun. Seiring pertumbuhan muatan yang makin meningkat setiap
tahunnya, tentunya harus diiringi dengan peningkatan kinerja operasional kapal
yang ada di lintasan Padangbai - Lembar untuk mencegah terjadinya antrian
panjang akibat terjadinya overcapacity. Diharapkan penambahan armada
penyeberangan akan dapat meningkatkan pelayanan penyeberangan baik untuk
angkutan penumpang maupun logistik di Bali dan Lombok. Daftar pembangunan
eksisting penyeberangan di Propinsi Bali dapat dilihat pada tabel 4.27.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-111
Tabel 4.27. Daftar Pelabuhan Eksisting Penyeberangan Bali
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Gilimanuk Beroperasi – Dikelola PT. ASDP Bali Tahun 2013 -
Pembangunan Dermaga III
2. Padang Bai Beroperasi – Dikelola PT. ASDP Bali
3. Nusa Penida Beroperasi – Dikelola Pemda
Kabupaten Klungkung
Nusa Penida
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
Daftar rencana pembangunan pelabuhan penyeberangan di Propinsi Bali dapat
dilihat pada tabel 4.28.
Tabel 4.28. Daftar Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bali
No. Pelabuhan Eksisting Status Pulau Keterangan
1. Gunaksa Sedang Dalam Tahap Konstruksi Bali Tahun 2013 – Tahap VI
Sumber: Profil Dan Direktori LLASDP Tahun 2012
d. Pariwisata di Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat .
Selama ini Indonesia identik dengan Pulau Bali sebagai objek wisata utama yang
paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Tidak
dapat dipungkiri bahwa objek wisata yang ditawarkan oleh Pulau Bali seperti
Pantai Kute, Tanah Lot, Bedugul, dan sebagainya mampu memikat wisatawan.
Namun, apabila tidak sempat datang ke Bali, datanglah ke duplikat Bali yaitu
Pulau Lombok. Di Lombok juga dapat ditemui Pura Hindu di Cakranegara,
pantai kuta di pantai selatan Lombok, dan banyak wisata pantai, serta wisata
bahari lainnya.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-112
Gambar 4.43 Pantai Kuta Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat
Pulau Lombok yang merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Barat
terletak pada “Segitiga Emas Pariwisata Indonesia” yaitu daerah lintas wisata
antara Pulau Bali, Komodo, dan Toraja. Ini tentu saja sangat menguntungkan bagi
sektor pariwisata Pulau Lombok. Jika di tinjau dari topografinya, Lombok sangat
cocok untuk areal pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Dan memang pertanian merupakan penyumbang
utama dalam perekonomian kabupaten ( 31,21%). Disamping sektor pertanian dan
perkebunan, industri kecil juga cukup berkembang di lombok, produk-produk
yang dihasilkan seperti souvenir, perhiasan, mebel, kain tenun atau patung sangat
diminati oleh wisatawan. Bahkan ada pula yang sudah mengekspor produknya ke
luar negeri. Lombok juga memiliki beragam kekayaan panorama alam nan
eksotis, terutama untuk wisata pantai. Pantai-pantai inilah yang menjadikan Pulau
Lombok dikenal dunia sebagai salah satu objek wisata yang sangat indah yang
dimiliki Indonesia menyaingi Pulau Bali yang telah lebih dulu dikenal oleh dunia.
Potensi pariwisata Pulau Lombok pernah terekspos di koran ekonomi terkemuka
The Asian Wall Street Journal (AWJS) pada tahun 1996 yang mengatakan bahwa
potensi pariwisata Lombok tidak kalah dengan Bali. Dikatakan disana bahwa
“Potensi Lombok sebagai tempat tujuan wisata tidak mustahil akan mengalahkan
Bali, jika digarap lebih serius lagi.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-113
Lombok yang dapat ditempuh dalam penerbangan kurang dari setengah jam dari
Bali dan lebih dominan masyarakat Islamnya, memiliki potensi alam yang jauh
lebih baik dari Bali. Pantai yang masih perawan dan suasana yang tidak terlalu
ramai merupakan bagian yang paling dicari para wisatawan. Kondisi Lombok saat
ini tak ubahnya dengan Bali pada 20 atau 30 tahun lalu. Jika kondisi ini
dipertahankan, ditunjang promosi wisata yang cukup baik, maka tidak mustahil
dalam beberapa tahun Lombok akan menjadi alternatif utama setelah Bali” Aspek
pariwisata Lombok sebenarnya telah dilihat dan diakui oleh dunia namun masih
kurang serius untuk digarap baik oleh pemerintah daerah setempat maupun oleh
masyarakatnya sendiri. Jika dibandingkan dengan Pulau Bali, sektor pariwisata
Lombok masih kurang digarap. Padahal sektor pariwisata dapat dikatakan sebagai
sektor unggulan dari Pulau Lombok. Bahkan untuk tahun 2010 saja, sampai bulan
Nopember, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok mencapai angka
662.717 orang dan sebanyak 91,5 persen dari jumlah tersebut mengatakan akan
kembali ke Lombok. Dari jumlah tersebut dapat dilihat bahwa sektor pariwisata
telah berhasil membantu perekonomian daerah Lombok (lomboknews.com/2010)
Untuk data lengkap tingkat kunjungan wisatawan ke pulau Lombok pada tahun
2006-2010 dapat dilihat pada tabel 4.29.
Tabel 4.29
Tingkat Kunjungan Wisatawan Ke Pulau Lombok Tahun 2006-2010
No. Tahun Jumlah
Wisman
Jumlah
Wisnu
Rata-Rata
Lama
Tinggal
Rata-Rata
Pengeluaran
US $/ Hari
Total
Penerimaan
Devisa US $
Total
Penerimaan
Devisa Rp.
1. 2006 179.633 246.911 3.7 75 49.857.315 448.715.835.000
2. 2007 200.170 257.209 3.8 76 57.809.096 549.186.412.000
3. 2008 213.926 330.575 3.8 76 61.781.828 556.036.452.000
4. 2009 232.525 386.845 4.0 80 74.408.000 744.080.000.000
5. 2010 282.161 343.227 4.0 100 112.864.000 1.015.779.600.000
(Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke pulau Lombok
dari tahun 2006-2010 mengalami peningkatan. Dengan tingkat kunjungan terbesar
pada tahun 2010. Ini tentu saja berpengaruh terhadap tingkat penerimaan devisa
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-114
yang juga mempengaruhi perekonomian pulau Lombok meskipun sektor
pariwisata terlihat masih kurang mendapatkan perhatian yang khusus dari
pemerintah daerah Lombok. Namun, bukan berarti pemerintah daerah Lombok
tidak berusaha untuk memajukan sektor pariwisata Lombok. Dari hasil Rencana
Tata Ruang Wilayah Lombok Tahun 2009-2029, terlihat bahwa pemerintah
daerah Lombok berusaha untuk memajukan sektor pariwisata dengan membentuk
atau membagi objek wisata tersebut ke dalam 10 zona. Dari zona-zona Pulau
Lombok tersebut yang meliputi:
Senggigi dan sekitarnya
Suranadi dan sekitarnya
Gili Gede dan sekitarnya
Benang Stokel dan sekitarnya
Dusun Sade dan sekitarnya
Selong Belanak dan sekitarnya
Kute dan sekitarnya
Gili Sulat dan sekitarnya
Gili Indah dan sekitarnya
Gunung Rinjani dan sekitarnya.
Gambar 4.44. Pantai Senggigi Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-115
Pada kenyataannya, meskipun pemerintah daerah telah menentapkan 10 zona seperti yang
tersebut di atas, unit usaha yang ada di dalamnya bergerak sendiri-sendiri untuk
mendapatkan keuntungan masing-masing. Padahal bila unit usaha pariwisata tersebut
dapat saling berinteraksi dan saling menunjang maka akan dapat membantu daerah
mengatasi isu-isu kritis perekonomian daerah, seperti pengembangan sumber daya
manusia dan ketenagakerjaan, perencanaan dan pembangunan infrastruktur, serta
pembangunan masyarakat (community development) dan perdesaan. Jadi dapat dikatakan
bahwa pariwisata tersebut hanya dikelompokkan berdasarkan zona geografisnya saja
tanpa ada unit usaha apa yang perlu dikembangkan didalamnya. Adanya program yang
dicanangkan oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat yaitu “VISIT LOMBOK
SUMBAWA 2012” tentu saja pemerintah daerah setempat harus benar-benar dapat
memajukan sektor pariwisata yang ada di Lombok terutama untuk objek-objek wisata
yang selama ini kurang mendapat perhatian. Jika pemerintah dapat melakukan hal
tersebut dan semua unit usaha dapat berjalan di dalam satu payung yaitu kemajuan
pariwisata Lombok, tentu saja sektor pariwisata Lombok akan dapat lebih dikenal dan
diminati yang nantinya dapat menyaingi atau bahkan mengalahkan pariwisata Bali dan
program “VISIT LOMBOK SUMBAWA 2012” dapat sukses dilaksanakan dalam artian
bahwa kawasan pariwisata telah terbentuk di Lombok yaitu dapat bersatunya unit-unit
usaha yang mendukung objek wisata Lombok. Namun, banyak hal yang harus
dipertimbangkan dalam melakukan pengambilan keputusan mengenai alternatif pada
pengembangan zona pariwisata dan investasi unit usaha. Pada beberapa zona dan
investasi unit usaha terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk
alternatif pemilihan zona, terdapat beberapa zona yang memiliki potensi keindahan alam
yang sangat mempesona namun tidak didukung dengan adanya keamanan yang cukup,
sedangkan untuk beberapa zona yang lain memiliki keindahan alam yang kurang bagus
namun keamanannya sangat baik. Pada investasi Unit usaha, terdapat beberapa unit usaha
yang memiliki kemudahan dalam melakukan investasi namun memiliki pajak yang tinggi,
sedangkan beberapa unit usaha lain yang memiliki kesulitan dalam melakukan investasi
namun dikenakan pajak yang rendah. Selain itu banyak variabel non teknis yang
membatasi pembangunan zona pariwisata dan investasi unit usaha. Prosedur evaluasi
menjadi kompleks berkaitan dengan beberapa objektif tersebut, dan hal ini sering terjadi
konflik faktor tangible dan intagible.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-116
Berdasarkan data dan informasi tersebut diatas oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif disusun sebagai bahan baku untuk menyusun dan membuat Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) berupa 1 (satu) DPN dan 6
(enam) KPPN sebagai berikut:
1). DPN Lombok – Gili Tramena dan sekitarnya (Gambar 4.45)
a). KPPN Rinjani dan sekitarnya.
b). KPPN Gili Tramea dan sekitarnya.
c). KPPN Mataram dan sekitarnya.
d). KPPN Pantai Selatan Lombok dan sekitarnya.
e). KPPN Praya – Sade dan sekitarnya
f). KPPN Sumba Barat dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-118
Gambar 4.45. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Lombok – Gili Tramena dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-118
B. Lintasan ASDP Berdasarkan Wilayah Survey.
Pembangunan jaringan ASDP dilakukan untuk mengatasi terganggunya atau
terputusnya arus jaringan perekonomian dijalan raya atau rel kereta api karena
adanya perairan atau rel kereta api atau karena oleh sebab-sebab lain seperti belum
dibangunnya jalan raya atau jalan rel. Kapasitas jalan yang sulit untuk ditingkatkan
dan atau belum dibangunnya embatan. Jadi jaringan ASDP berfungsi menggantikan
fungsi prasarana jalan atau rel kereta api. Dengan menaikkan kenderaan jalan raya
dan gerbong kereta api ke atas kapal. Selanjutnya membongkarnya diujung jaringan
jalan atau jalan rel yang sudah mengangkutnya. Keberadaan jaringan ASDP mulai
dari Sabang sampai ke Tanah Merah (Merauke) adalah merupakan jaringan ekonomi.
Pelayanan yang diberikan oleh jaringan ASDP adalah pelayanan standar, sesuai
dengan maksud dibangunnya lintasan tersebut. Termasuk pergerakan arus wisata,
karena arus wisata merupakan bagian dari arus perekonomian. Namun secara
spesifik, pelayanan standar ASDP tentunya belum memuaskan kepentingan
pelayanan arus wisata. Perlu dilakukan penyesuaian agar pelayanan wisata dapat
dilaksanakan lebih optimal sesuai dengan standar pariwisata. Dalam rangka
penyesuaian inilah studi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi seberapa jauh
pelayanan jaringan ASDP ditingkatkan supaya dapat mendukung pariwisata. Untuk
itu diperlukan informasi mengenai kawasan kegiatan pariwisata dan lebih jauh
spesifikasi-spesifikasi dukungan ASDP yang mungkin diperoleh. Informasi jaringan
pelayanan ASDP di kawasan pariwisata termaksud, sebagai langkah awal untuk
penyesuaian jaringan ASDP sesuai dengan kebutuhan dunia pariwisata. Dengan
diperolehnya informasi mengenai jaringan kawasan tujuan wisata, dapat pula
diketahui kekurangan jangkauan jaringan ASDP atau bagaimana cara menyesuaikan
jaringan ASDP yang sudah ada untuk dioptimalkan agar menjangkau kawasan tujuan
wisata. Selanjutnya pihak-pihak terkait melakukan koordinasi untuk menyepakati
penyesuaian.Pengertian standar pelayanan bidang pariwisata tidaklah sama dengan
standar pelayanan ASDP.
Penyesuaian standar pelayanan inipun terbuka untuk dikoordinasikan, sehingga dapat
disepakati standar pelayanan “ASDP WISATA” yang dijadikan sebagai acuan
performansi “ASDP WISATA” didalam pelaksanaan dilapangan. Penyesuaian antara
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-119
ASDP dan pariwisata perlu dilakukan mulai dari tingkat perencanaan, pembangunan,
sampai dengan tingkat operasional. Koordinasi, singkronisasi, dan sinergi antara
ASDP dan pariwisata senantiasa selalu dilakukan agar diperoleh performansi yang
optimalyang dilakukan oleh personalia ditingkat pusat, tingkat daerah, maupun
pelaksana lapangan. Bahasan dibatasi dengan hal yang berkaitan dengan ASDP
dikawasan wisata saja, tidak menyinggung masalah pelayanan wisatawan. Pelayanan
yang dimaksudkan disini adalah pelayanan fungsional transportasi. Peningkatan
pelayanan ASDP dapat dilakukan dengan melalui:
a). Jaringan lintas ASDP
b). Kapal-kapal ASDP
c). Pelabuhan dan terminal ASDP
d). Fasilitas lain dan asesoris yang memungkinkan.
a). Propinsi Sumut
Sektor pariwisata telah menetapkan
1). DPN (Destinasi Pariwisata Nasional) Nias-Simeulue dan sekitarnya
dengan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Teluk Dalam dan
sekitarnya yang meliputi Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional
(KPPN):
- KPPN Simelue dan sekitarnya
- KPPN Nias Barat dan sekitarnya
- KPPN Teluk dalam dan sekitarnya
2). DPN Medan-Toba dan sekitarnya dengan
a). KSPN Tangkahan-Leuser dan sekitarnya yang meliputi:
- KPPN Medan kota dan sekitarnya
- KPPN Tangkahan-Leuser dan sekitarya
- Bukit Lawang dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-120
b). KSPN Toba dan sekitarnya yang meliputi:
- KPPN Toba dan sekitarnya
- KPPN Sibolga dan sekitarnya
b). Propinsi Bali
Di Propinsi Bali ditetapkan DPN Bali-Nusa Lembangan dan sekitarnya, meliputi
seluruh KPPN yang menjadi KSPN, yaitu :
- KPPN Bali Utara Singaraja dan sekitarnya
- KPPN Menjangan-Pemuteran dan sekitarnya
- KPPN Taman Nasional Bali Barat dan sekitarnya
- KPPN Bedugul dan sekitarnya
- KPPN Kuta-Sanur-Nusa Dua dan sekitarnya
- KPPN Ubud dan sekitarnya
- KPPN Kintamani-Danau Batur dan sekitarnya
- KPPN Besakih-Gunung Agung dan sekitarnya
- KPPN Tulamben-Amed dan sekitarnya
- KPPN Karang Asem-Amuk dan sekitarnya
c). Propinsi NTT
Propinsi NTT dengan 5 DPN:
1). DPN Komodo-Ruteng dan sekitarnya, dengan KSPN Komodo:
- KSPN Komodo dan sekitarnya
- KSPN Labuan Bajo dan sekitarnya
- KSPN Ruteng dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-121
- KSPN Bajowa dan sekitarnya
2). DPN Kelimutu-Meumere dan sekitarnya dengan KSPN Ende-Kelimutu:
- KPPN Ende-Kelimutu
- KPPN Maumere-Sikka
3). DPN Sumba-Waikabubak dan sekitarnya, dengan KSPN Waikabubak-
Mampih Tanah Waru dan sekitarnya, meliputi:
- KPPN Waingapu-Laiwangi Wanggameti dan sekitarnya
- KPPN Waikabubak-Mampih Tanah Waru
4). DPN Alor-Lembata dan sekitarnya dengan KSPN Alor Kalabahi dan
sekitarnya meliputi:
- KPPN Larantuka dan sekitarnya
- KPPN Lawalera-Lembata dan sekitarnya
- KPPN Alor-Kalabahi dan sekitarnya
5). DPN Kupang-Rotendao dan sekitarnya, dengan KSPN Nembrala-
Rotendao dan sekitarnya, meliputi:
- KPPN Nembrada-Rotendao
- KPPN Kupang-Soe
d). Propinsi Sultra
Propinsi Sultra dengan DPN Kendari-Wakatobi dan sekitarnya dan KSPN
Wakatobi dan sekitarnya, meliputi:
- KPPN Bau bau dan sekitarnya
- KPPN Kendari dan sekitarnya
- KPPN Rawa Aopa – Watumohoi dan sekitarnya
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-122
- KPPN Wakatobi dan sekitarnya.
e). Propinsi Papua Barat
Propinsi Papua Barat menetapkan 2 DPN, yaitu:
1. DPN Sorong-Raja Ampat dan sekitarnya, dengan KSPN Raja Ampat dan
sekitarnya, meliputi:
- KPPN Sorong dan sekitarnya
- KPPN Raja Ampat dan sekitarnya
2. DPPN Manokwari-Fak fak dan sekitarnya, dengan KSPN Teluk
Cendrawasih dan sekitarnya, meliputi:
- KPPN Teluk Bintuni dan sekitarnya
- KPPN Manokwari dan sekitarnya
- KPPN Fak fak-Kamufa dan sekitarnya.
- KPPN Teluk Cendrawasih dan sekitarnya.
C. Lintasan Pariwisata Berdasarkan Wilayah Survey
a). Propinsi Sumut
1). DPN Nias-Simelue dan DPN Medan-Toba
Dikawasan ini telah beroperasi jaringan ASDP:
- ASDP Singkil melayani: Pulau Simeulue, Pulau Banyak, dan Pulau
Nias.
- ASDP Toba melayani: Ajibata-Tomok
- ASDP Sibolga melayani:
+ Pulau Nias Barat
+ Pulau Teluk Dalam
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-123
+ Pulau Pini
+ Pulau Telo
+ Pulau Tanah Bala
b). Propinsi Bali
DPN Bali-Nusa Lembangan telah dilayani oleh:
- ASDP Gilimanuk
- ASDP Padang Bai
c). Propinsi NTT
- DPN Komodo-Ruteng telah dilayani oleh ASDP Kupang dan
ASDP Sape.
- DPN Kelimutu-Meumere, DPN Sumba-Waikabubak, DPN Alor-
Lembata dan DPN Kupang-Rotendao telah dilayani oleh ASDP
Kupang.
d). Propinsi Sultra
DPN Kendari-Wakatobi telah dilayani oleh ASDP Kendari.
e). Propinsi Papua Barat
DPN Sorong-Raja Ampat telah dilayani oleh ASDP Sorong, DPN
Manokwari-Fak-fak telah dilayani oleh ASDP Biak.
D. HAL-HAL LAIN NON PARIWISATA DAN NON TRANSPORTASI
1. Sistem Perwilayahan
Sistem administrasi pemerintahan tidak selalu bisa di ikuti oleh
perwilayahan sektor-sektor karena perbedaan visi dan misi serta pola
gerakannya. Sistem perwilayahan pengembangan pariwisata tidak selalu
mengikuti wilayah administrasi pemerintahan.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-124
Sampel yang dipilih dalam studi ini, pada awalnya mengambil 5 (lima)
propinsi: Sumatera Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara,
dan Papua Barat. Namun untuk keperluan perwilayahan DPN, beberapa
wilayah bagian propinsi lain ikut sebagai bahan studi, seperti:
a. Pulau Simelue, adalah wilayah propinsi NAD, tetapi merupakan
wilayah DPN Nias-Simeulue dan sekitarnya.
b. Pulau Lombok, adalah bagian dari wilayah Propinsi NTB, namun
karen aspek pariwisata yang kuat dengan Pulau Bali harus ikut
sebagai bahan kajian studi ini.
c. Teluk Cendrawasih, bagian timur merupakan bagian timur
merupakan wilayah Propinsi Papua, sedangkan bagian baratnya
merupakan bagian Propinsi Papua Barat.
Pengelolaan per ferry an Teluk Cendrawasih dilakukan oleh cabang ASDP
Biak, berarti Lintas Penyeberangan diwilayah Teluk Cendrawasih Barat
dikelola oleh jaringan ASDP Biak (Papua).
2. Koordinasi
Kegiatan perencanaan, pembangunan dan pengoperasian dari sektor
pariwisatadan sektor transportasi, terlihat jalan sendiri-sendiri, sehingga
pada saat ada kebutuhan konsumen dari kedua sektor tidak terpenuhi,
maka masalah koordinasilah yang menjadi penyebabnya.
3. Kesiapan Data
Beberapa kantor pariwisata Tingkat I dan Tingkat II tidak memiliki data
tertulis, tetapi mereka bisa bicaradan malahan melakukan promosi di
Jakarta atau diluar wilayahnya. Data dari bacaan, dilihat dari lapangan,
kurang dipahami.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-125
4. Ferry System
Masyarakat luas kurang memahami apa itu penyeberangan (ferry). Apa
saja manfaat yang mereka dapatkan dari keberadaan ferry system.
Beberapa prasarana telah selesai dibangun, tetapi tidak dapat dioperasikan,
karena lasan tidak ada jalan akses atau pejabat tertentu tidak suka
pelabuhan ada disitu dan maunya ditempat lain. Kapal ferry dapat
beaching ditempat bukan dermaga atau anchorage diperairan bukan kolam
pelabuhan, tetapi tidak dimanfaatkan.
i. GAMBARAN KINERJA MANAJEMEN ASDP
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dalam hal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui sarana
informasi seperti komentar baik dari mitra kerja maupun pelanggan. Namun demikian
penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur,
menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan perilaku dan hasil
termasuk tingkat pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa layanan. Fokus penilaian
kinerja adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang pegawai dan apakah ia bisa
berkinerja sama atau lebih efektif di masa yang akan datang. Begitu pentingnya masalah
kinerja pegawai ini, sehingga tidak salah bila inti pengelolaan sumber daya manusia adalah
bagaimana mengelola kinerja SDM. Mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti
mengelola manusia agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi. Oleh
karenanya kinerja pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk mencapai tujuan organisasi,
sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja (performance management). Menurut
definisinya, manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang
keberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi SDM. Dalam manajemen kinerja
kemampuan SDM sebagai kontributor individu dan bagian dari kelompok dikembangkan
melalui proses bersama antara pimpinan dan individu yang lebih berdasarkan kesepakatan
dari pada instruksi. Kesepakatan ini meliputi tujuan (objectives), persyaratan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan, serta pengembangan kinerja dan perencanaan pengembangan
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-126
pribadi. Manajemen kinerja bertujuan untuk dapat memperkuat budaya yang berorientasi
pada kinerja melalui pengembangan keterampilan, kemampuan dan potensi-potensi yang
dimiliki oleh SDM. Sifatnya yang interaktif ini akan meningkatkan motivasi dan
memberdayakan SDM dan membentuk suatu kerangka kerja dalam pengembangan kinerja.
Manajemen kinerja juga dapat menggalang partisipasi aktif setiap anggota organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi melalui penjabaran sasaran individu maupun kelompok
sekaligus mengembangkan protensinya agar dapat mencapai sasarannya itu. Berdasarkan hal
tersebut diatas , konsultan akan memberikan gambaran kinerja ASDP (sesuai wilayah
survey) yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam peningkatan pelayanan ASDP terhadap
pariwisata nasional serta rekomendasi yang dapat disarankan. Gambaran kinerja manajemen
ASDP dapat digambarkan melalui tabel yang menggambarkan opini responden terhadap
layanan ASDP berdasarkan wilayah survey yang dikunjungi. Responden terdiri dari Dinas
Perhubungan Propinsi, Dinas Pariwisata Propinsi, dan Biro Jasa Wisata per propinsi, serta
opini konsultan terhadap layanan ASDP dalam meningkatkan pariwisata nasional.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-127
Tabel 4.30. dibawah ini menggambarkan opini responden terhadap layanan ASDP
berdasarkan wilayah survey (responden Dinas Perhubungan Propinsi).
Tabel 4.30
Matrik Opini Responden Terhadap Layanan ASDP Berdasarkan Wilayah Survey
(Responden Dinas Perhubungan Propinsi)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-128
Tabel 4.31. dibawah ini menggambarkan opini responden terhadap layanan ASDP
berdasarkan wilayah survey (responden Dinas Pariwisata Propinsi).
Tabel 4.31
Matrik Opini Responden Terhadap Layanan ASDP Berdasarkan Wilayah Survey
(Responden Dinas Pariwisata Propinsi)
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-129
Tabel 4.32. dibawah ini menggambarkan opini responden terhadap layanan ASDP
berdasarkan wilayah survey (responden Biro Jasa Wisata di setiap Propinsi).
Tabel 4.32
Matrik Opini Responden Terhadap Layanan ASDP Berdasarkan Wilayah Survey
(Responden Biro Jasa Wisata Propinsi)
K1 SARANA/ KAPAL
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kebersihan √ √ √ √ √
2. Alat keselamatan √ √ √ √ √
3.
Kapasitas kapal dengan jumlah
penumpang kadang-kadang kurang
seimbang
√ √ √ √ √
4. Jadual selalu tepat √ √ √ √ √
5.Ukuran kapal kurang besar sehingga
ombak mengganggu penumpang√ √ √ √ √
K2 ABK
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Cukup memadai jumlahnya √ √ √ √ √
2. Tanggap terhadap kebutuhan penumpang √ √ √ √ √
3. Rapi dalam penampilan √ √ √ √ √
4. Mampu berkomunikasi dengan baik √ √ √ √ √
5. Sesuai dengan kualitas penumpang √ √ √ √ √
K3PRASARANA/ RUANG TUNGGU/
TERMINAL
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kenyamanan √ √ √ √ √
2. Luas area √ √ √ √ √
3. Cukup penerangan √ √ √ √ √
4. Cukup fasilitas √ √ √ √ √
5. Terjaga keamanan √ √ √ √ √
K4 KADE/ DERMAGA
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Memadai panjangnya √ √ √ √ √
2. Aman/ pagar, dan lain-lain √ √ √ √ √
3. Cukup penerangan pada malam hari √ √ √ √ √
4. Tidak becek/ dan tidak air mengalir √ √ √ √ √
5. Gang way kekapal nyaman dan aman √ √ √ √ √
Keterangan: 1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Cukup setuju
4. Setuju
5. Sangat setuju
BALI
Hasil Evaluasi
PERTANYAAN NTT
Hasil Evaluasi
PAPUA BARAT
Hasil Evaluasi
SUMUT SULTRA
Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-130
Tabel 4.33. dibawah ini menggambarkan opini konsultan terhadap layanan ASDP
berdasarkan ke 5 (lima) wilayah survey yang dikunjungi.
Tabel 4.33
Matrik Opini Konsultan Terhadap Layanan ASDP
Berdasarkan Ke 5 (lima) Wilayah Survey
K1 SARANA/ KAPAL
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kebersihan
2. Alat keselamatan
3.
Kapasitas kapal dengan jumlah
penumpang kadang-kadang kurang
seimbang
4. Jadual kurang tepat
5.Ukuran kapal kurang besar sehingga
ombak mengganggu penumpang
K2 ABK
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Cukup memadai jumlahnya
2. Tanggap terhadap kebutuhan penumpang
3. Rapi dalam penampilan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Sesuai dengan kualitas penumpang
K3PRASARANA/ RUANG TUNGGU/
TERMINAL
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kenyamanan
2. Luas area
3. Cukup penerangan
4. Cukup fasilitas
5. Terjaga keamanan
K4 KADE/ DERMAGA
NILAI JAWABAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Memadai panjangnya
2. Aman/ pagar, dan lain-lain
3. Cukup penerangan pada malam hari
4. Tidak becek/ dan tidak air mengalir
5. Gang way kekapal nyaman dan aman
BALI
Hasil Evaluasi
PERTANYAAN NTT
Hasil Evaluasi
PAPUA BARAT
Hasil Evaluasi
SUMUT SULTRA
Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
IV-131
Tabel 4.34. dibawah ini menggambarkan opini konsultan terhadap kondisi ASDP dan
objek wisata potensial berdasarkan ke 5 (lima) wilayah survey.
Tabel 4.34
Matrik Kondisi ASDP Dan Objek Wisata
PantaiWisata
BahariBudaya
Binatang
LangkaPanorama
Keajaiban
Alam
Entry
PointEksisting Rencana Pelabuhan Koordinasi
1. SIMEULUE √ √ √ √ √
2. NIAS BARAT √ √ √ √ √
3. TELUK DALAM √ √ √
4 TOBA √ √ √
5. SIBOLGA √ √ √
6. TANGKAHAN-LEUSER
7. BUKIT LAWANG
8. SINGARAJA √ √ √ √ √
9. NUSA PENIDA √ √ √ √
10. KINTAMANI-D.BATUR √ √ √11. KARANG ASEM-AMUK √
12. KOMODO √ √ √
13. LABUAN BAJO √ √
14. RUTENG √
15. BASAWA
16. ENDE-KELIMUTU √ √ √ √ √
17. MEUMERE-SIKKA √ √ √ √ √
18. WAINGAPU √ √ √ √
19. WAIKABUBAK √ √ √
20. LARANTUKA √ √
21. LAMALERA-LEMBATA √ √
22. ALOR-KALABAHI √ √ √ √
23. NEMBERALA-ROTENDAO √ √ √
24. KUPANG - SOE
25. BAU BAU √ √
26. KENDARI √ √ √ √
27. RAWA AOPA-WATUMOHAI
28. WAKATOBI √ √ √ √
29. SORONG √ √ √ √ √ √
30. RAJA AMPAT √ √ √ √
31. TLK BINTUNI √ √
32. MANOKWARI √ √ √
33. FAK FAK-KUMAFA √ √
34. TLK CENDRAWASIH √ √ √
Sumber: Peta Prasarana Transportasi, Departemen Perhubungan 2010
KONDISI JARINGAN
NO.KPPN DIDALAM DPN DAN
KSPN
OBJEK WISATA