37
24 BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET SDGs DI BIDANG PENYERAPAN TENAGA KERJA 4.1. Profil Perusahaan Dalam sub bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai profil perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk kemudian dilanjutkan dengan perusahaan cabang yang ada di Kota Salatiga. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, berdasarkan data yang diambil dari laporan tahunan terbaru perusahaan tahun 2018, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk didirikan di Indonesia dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited berdasarkan Akta pendirian yang dimuat dalam Akta no. 6 tanggal 7 Januari 1972 yang dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2289 tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65 tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 94 tanggal 19 Juni 2015. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU- AH.01.03-0949604 tanggal 8 Juli 2015 (CPI, 2018). Terdapat beberapa bentuk kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk yaitu kegiatan usaha utama dan kegiatan penunjang. Termasuk kegiatan usaha utama yaitu industri makanan ternak, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan daging sapi, pembibitan dan budidaya ayam ras. Sedangkan bentuk kegiatan usaha penunjang PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk yaitu mengimpor dan menjual bahan baku serta bahan

BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

24

BAB IV

PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM

MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET SDGs

DI BIDANG PENYERAPAN TENAGA KERJA

4.1. Profil Perusahaan

Dalam sub bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai profil perusahaan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk kemudian dilanjutkan dengan perusahaan

cabang yang ada di Kota Salatiga. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas,

berdasarkan data yang diambil dari laporan tahunan terbaru perusahaan tahun

2018, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk didirikan di Indonesia dengan nama

PT. Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited berdasarkan Akta

pendirian yang dimuat dalam Akta no. 6 tanggal 7 Januari 1972 yang dibuat

dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah

dengan Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama.

Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan

telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah

No. 2289 tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No.

65 tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573. Anggaran Dasar Perseroan

tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 94

tanggal 19 Juni 2015. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-

AH.01.03-0949604 tanggal 8 Juli 2015 (CPI, 2018).

Terdapat beberapa bentuk kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk yaitu kegiatan usaha utama dan kegiatan penunjang.

Termasuk kegiatan usaha utama yaitu industri makanan ternak, industri

pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan daging sapi, pembibitan dan

budidaya ayam ras. Sedangkan bentuk kegiatan usaha penunjang PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk yaitu mengimpor dan menjual bahan baku serta bahan

Page 2: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

25

farmasi. Selain itu PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk juga melakukan

kegiatan produksi dan penjualan karung atau kemasan, peralatan industri, alat

peternakan dan rumah tangga dari plastic (CPI, 2015). Guna pelaksanan kegiatan

usahanya, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk kemudian membangun beberapa

cabang perusahaan sebagai fasilitas produksi. Berdasarkan data yang diambil dari

laporan tahunan perusahaan tahun 2018, terdapat 18 (delapan belas) cabang

perusahaan yang dibangun di berbagai kota yang ada di Indonesia. Cabang

perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk disajikan dalam tabel 4.1.

berikut (CPI, 2018: 21-22).

Tabel 4. 1

Daftar Perusahaan Cabang

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

NO. LOKASI PRODUK

1. Jl. Raya Serang km 30, Desa Cangkudu, Kecamatan

Balaraja, Kabupaten Tangeran, Banten;

Pakan Ternak

dan Peralatan

Peternakan

2. Jl. Raya Surabaya-Mojokerto km 26, Desa

Keboharan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo,

Jawa Timur;

Pakan Ternak

3. Jl. Raya Surabaya-Mojokerto km 19, Desa

Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten

Sidoarjo, Jawa Timur;

Pakan Ternak

4. Kawasan Industri Medan, Jl. Pulau Sumbawa No. 5

km 105, KIM II, Desa Saentis, Kecamatan Percut

Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara;

Pakan Ternak

5. Jl. Raya Semarang-Demak km 8, Kelurahan

Trimulyo, Kecamatan Genuk, Semarang dan Desa

Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak,

Jawa Tengah;

Pakan Ternak

6. Jl. Kima 17 Kavling DD-11, Desa Bira, Kecamatan

Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan;

Pakan Ternak

7. Jl. Ir. Sutami km 15, Desa Rejomulyo, Kecamatan

Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Lampung;

Pakan Ternak

8. Jl. Raya Cirebon-Tegal km 11, Desa Astanajapura,

Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa

Barat;

Pakan Ternak

9. Kawasan Industri Modern Cikande, Jl. Modern Makanan Olahan

Page 3: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

26

NO. LOKASI PRODUK

Industri IV kav 6-8, Desa Nambo Ilir, Kecamatan

Cikande, Kabupaten Serang, Banten;

10. Jl. Pattimura km 1, Desa Canden, Kelurahan

Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga, Jawa Tengah;

Makanan

Olahan

11. Kawasan Industri Medan II, Jl. Pulau Solor, Desa

Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang,

Sumatera Utara;

Makanan Olahan

12. Kawasan Industri Surabaya Rungkut, Jl. Berbek

Industri I No. 24, Desa Berbek, Kecamatan Waru,

Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur;

Makanan Olahan

13. Kawasan Industri Ngoro Industri Persada Blok U-

11-12, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro,

Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur;

Makanan Olahan

14. Jl. Majalaya-Cicalengka, Desa Cikasungka,

Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa

Barat;

Makanan Olahan

15. Jl. Raya Serang km 12, Desa Suka Damai,

Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten;

Day Old Chick

(DOC)

16. Jl. Raya Cipunagara, Desa Jati, Kecamatan

Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat;

Day Old Chick

(DOC)

17. Jl. Raya Subang Pagaden km 9.5, Desa Gunung

Sari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa

Barat;

Day Old Chick

(DOC)

18. Jl. Desa Marengmang, Desa Marengmang,

Kecamatan Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat.

Day Old Chick

(DOC)

Sumber : Laporan Tahunan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

SalatigaTahun 2018

Selain 18 (delapan belas) cabang tersebut, terdapat 59 (lima puluh Sembilan)

anak perusahaan yang tercatat di dalam laporan tahunan PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk tahun 2018. Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa cabang perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang ada di Kota Salatiga adalah fasilitas

produksi bagian makanan olahan.

Setelah dipaparkan mengenai cabang perusahaan dari PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, peneliti di sini juga akan menjelaskan struktur organisasi

Page 4: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

27

perusahaan. Dalam sebuah organisasi termasuk di dalamnya perusahaan penting

untuk memiliki struktur organisasi. Disari dari Stephen Robbins dan Mary

Coulter, struktur organisasi adalah pengaturan formal dalam sebuah organisasi

yang biasanya ditampilkan dalam bentuk bagan organisasi yang mana di

dalamnya di atur mengenai spesialisasi kerja, departemen, rantai komando,

rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi serta formalisasi (Robbins &

Coulter, 2012: 265). Stuktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

disajikan dalam Bagan 2.

Bagan 1.

Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Sumber : Laporan Tahunan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

SalatigaTahun 2018

GENERAL MEETING OF

SHAREHOLDERS

DIRECTORS President Director

Vice President Director

Director

Director

Director

Director

BOARD OF

COMMISSIONERS President Commissioner

Vice President Commisioner

Independent Commisioner

Regional Head-Sumatera

Regional Head-Java1

Regional Head-Java2

Regional Head-Java3

Regional Head-Other Islands 1

Regional Head-Other Islands 2

Head-Internal Audit

Head-Procurement

Head-Human Capital

Head-Information Technology

AUDIT COMMITTEE

NOMINATION &

REMUNERATION

COMMITTEE

Page 5: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

28

Dilihat dari banyaknya kegiatan usaha dan juga fasilitas produksi yang

dimiliki, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk tentunya memiliki banyak tenaga

kerja. Berdasarkan data yang diambil dari laporan tahunan PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk tahun 2018 diketahui bahwa jumlah tenaga kerja atau karyawan

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk per tanggal 31 Desember 2018 sebanyak

6.540 orang (CPI, 2018: 19). Angka tersebut merupakan jumlah karyawan dengan

status karyawan tetap. Selain jumlah tenaga kerja, peneliti juga akan

memamparkan visi dan misi dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Visi misi

yang akan dipaparkan peneliti merupakan visi dan misi dari perusahaan pusat dan

sekaligus juga perusahaan cabang. Visi dan Misi menjadi hal penting bagi sebuah

perusahaan sebagai dasar atau landasan untuk menjalankan kegiatan usahanya.

Data terkait visi dan misi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk didapatkan

peneliti pada saat melakukan penelitian di kantor PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, Salatiga yang kemudian akan disajikan dalam tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.2.

Visi Misi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

No Visi Misi

1. Menjadi produsen kelas dunia

dalam bidang makanan olahan

dari daging ayam khususnya dan

bahan lain umumnya;

Membantu meningkatkan kualitas

bangsa Indonesia dan dunia, serta

memuaskan pelanggan dan pemegang

saham dengan memproduksi makanan

olahan bermutu tinggi, halal dan aman

untuk dikonsumsi dengan menerapkan

GMP, SSOP, Sistem Jaminan Halal,

HACCP dan FSSC 22000;

2. Menjadi perusahaan yang

bertanggung jawab, peduli

terhadap dampak sosial dan

lingkungan di dalam menjalankan

kegiatan kami.

Menjaga dan menerapkan prinsip-

prinsip kelestarian lingkungan hidup

sesuai peraturan yang berlaku.

Page 6: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

29

Telah dijelaskan di atas bahwa PT. Charoen Pokphand Indonesia mempunyai

18 (delapan belas) cabang perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah yang ada

di Indonesia. Dalam hal ini fokus penelitian peneliti yaitu cabang perusahaan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk di Kota Salatiga yang kemudian akan peneliti

sebut dengan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga. Karena statusnya

sebagai perusahaan cabang, oleh karenanya profil perusahaan yang dimiliki tidak

banyak berbeda dari perusahaan pusat. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan HRD PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, Salatiga diketahui beberapa hal terkait akta pendirian dan jumlah

karyawan. Wawancara dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019 bertempat di kantor

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga. Dalam wawancara dengan

peneliti, HRD PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga mengatakan bahwa

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga berdiri pada tahun 2007

berdasarkan Akta Pembukaan Cabang dan Kuasa Notaris Rachmad Umar, SH.

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga berlokasi di Jl. Pattimura km 1,

Desa Canden, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa

Tengah. Sebagai cabang perusahaan dengan fokus produksi makanan olahan, PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga mempunyai karyawan sebanyak 664

orang pada tahun 2018 (HRD, wawancara, 16 Mei 2019). Upah minimum PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga sebesar Rp. 2.000.000,- pada tahun

2019 (CPI, 2019). Data terkait upah minimum PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk, Salatiga didapatkan peneliti dari Peraturan Perusahaan PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga tahun 2019 dan juga melalui wawancara yang

dilakukan peneliti dengan HRD PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga.

Upah minimum PT. Charoen Pokphand Indoensia Tbk, Salatiga akan dipaparkan

melalui tabel berikut.

Page 7: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

30

Tabel 4.3.

Upah Pekerja PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

Tahun Upah Minimum (Rp.) Upah Per Jam Pekerja (Rp)

2015 1.287.000,- 7.439,-

2016 1.450.953,- 8.387,-

2017 1.596.844,- 9.225,-

2018 1.735.930,- 10.034,-

Sumber : Wawancara; Peraturan Perusahaan, Upah Kerja, diolah.

Untuk jam kerja sendiri, berdasarkan data yang didapat peneliti ketika

melakukan penelitian melalui observasi dokumen perusahaan, diketahui bahwa

jam kerja PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yaitu 6 (enam) hari

kerja dengan pembagian waktu yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat

dimulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Sementara pada hari Sabtu, jam kerja

dimulai pukul 08.00 sampai dengan 14.00. Hal tersebut dituliskan dalam dokumen

perusahaan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Data terkait

jam kerja, akan disajikan peneliti dalam tabel berikut.

Tabel 4.4.

Jam Kerja PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

No Hari Kerja Jam Kerja Waktu Istirahat

1. Senin s/d Jumat 08.00-16.00 1 jam

2. Sabtu 08.00-14.00 1 jam

Sumber : Peraturan Perusahaan, Waktu Kerja, Waktu Istirahat, dan

Lembur, diolah.

Dari data tersebut kemudian diketahui bahawa rata-rata jam kerja per hari dari

karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yaitu pada hari Senin

sampai dengan Jumat 7 (tujuh) jam kerja dan pada hari Sabtu 5 (lima) jam kerja.

Page 8: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

31

4.2. Gambaran Ketenagakerjaan di Kota Salatiga

4.2.1. Jumlah Penduduk

Dalam sub bab ini peneliti akan memaparkan terlebih dahulu

mengenai jumlah penduduk di Kota Salatiga sebelum masuk ke pembahasan

mengenai ketenagakerjaan. Data jumlah penduduk di Kota Salatiga pada

tahun 2015 tercatat di BPS Kota Salatiga yaitu sebanyak 183.815 jiwa,

dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 89.928 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 93.887 jiwa (BPS, 2016). Kemudian pada

tahun 2016, jumlah penduduk Kota Salatiga mengalami peningkatan sebesar

2.605 jiwa yaitu menjadi 186.420 jiwa dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini,

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 91.198 jiwa sedangkan penduduk

perempuan sebanyak 95.222 jiwa (BPS, 2018). Pada tahun selanjutnya,

jumlah penduduk Kota Salatiga mengalami kenaikan kembali sebesar 2.508

jiwa menjadi 188.928 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak

92.426 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 96.502 jiwa (BPS, 2018).

Kemudian pada tahun 2018, jumlah penduduk Kota Salatiga sebanyak

191.571 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 93.718 dan penduduk

perempuan sebanyak 97.853 jiwa (BPS, 2018). Jadi dari data tersebut dapat

diketahui kemudian bahwa penduduk Kota Salatiga di dominasi oleh

perempuan. Sedangkan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah pada tahun

2015 yaitu sebanyak 33.774.141 jiwa. Pada tahun 2016 sebanyak 34.019.095

jiwa. Kemudian pada tahun 2017 semakin meningkat menjadi 34.257.865

jiwa. Terakhir pada tahun 2018 jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah

sebanyak 34.490.835 jiwa (BPS, 2018). Jika dilihat dari jumlah penduduk di

Provinsi Jawa Tengah, Kota Salatiga menempati peringkat ke 34 (tiga puluh

empat) yang mana merupakan peringkat kedua terkecil dari 35 (tiga puluh

lima) kota dan kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Adapun data

jumlah penduduk Kota Salatiga di atas diolah oleh peneliti yang kemudian

disajikan dalam tabel berikut.

Page 9: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

32

Tabel 4.5.

Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2015-2018 (jiwa)

Jenis

Kelamin 2015 2016 2017 2018

Laki-Laki 89.928 91.198 92.426 93.718

Perempuan 93.887 95.222 96.502 97.853

Jumlah

(Salatiga)

183.815

186.420

188.928

191.571

Jawa Tengah 33.774.141 34.019.095 34.257.865 34.490.835

Sumber : BPS, diolah

4.2.2. Deskripsi Ketenagakerjaan Kota Salatiga

Dalam sub bab ini peneliti akan memaparkan kondisi ketenagakerjaan

dengan menggunakan data-data terkait ketenagakerjaan di Kota Salatiga. Data

mengenai ketenagakerjaan dalam hal ini menjadi penting karena berkaitan

dengan penelitian yang peneliti ambil yaitu membahas pembangunan

berkelanjutan. Oleh karenanya di sini peneliti akan memaparkan data-data

yang menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di Kota Salatiga. Data-data

yang dimaksud yaitu penduduk usia kerja, angkatan kerja, tingkat partisipasi

angkatan kerja, jumlah pengangguran terbuka, tingkat pengangguran terbuka,

jumlah dan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin,

persentase setengah pengangguran dan juga upah rata-rata per jam pekerja.

Menurut BPS, yang termasuk dalam kategori penduduk usia kerja

adalah penduduk usia 15 (lima belas) tahun dan lebih (BPS, 2019). Penduduk

usia kerja kemudian dibagi ke dalam dua kategori yaitu angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Perkembangan penduduk usia kerja di Kota Salatiga

selama 4 (empat) tahun terakhir dari tahun 2015-2018 cenderung mengalami

peningkatan. Awalnya pada tahun 2015 jumlah penduduk usia kerja di Kota

Salatiga berada pada angka 143.818 (Dispernaker, 2018: 20). Kemudian pada

tahun 2018 angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 151.400 jiwa

Page 10: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

33

(BPS, 2019: 13). Berdasarkan data yang diambil dari laporan akhir Rencana

Tenaga Kerja Daerah (RTKD) Kota Salatiga Tahun 2019-2023, diketahui

bahwa peningkatan angka penduduk usia kerja di tahun 2015-2018 pada

khususnya disebabkan oleh adanya penduduk dari luar Kota Salatiga yang

datang untuk menuntut ilmu menjadi pelajar atau mahasiswa di Kota Salatiga

(Dispernaker, 2018: 21). Data terkait jumlah penduduk usia kerja Kota

Salatiga Tahun 2015-2018 akan dipaparkan dalam diagram 1.

Diagram 1.

Penduduk Usia Kerja

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (jiwa)

Sumber : RTKD Dispernaker; BPS, Penduduk usia Kerja, 2019, diolah.

Data terkait Penduduk Usia Kerja Kota Salatiga tahun 2016 pada diagaram I

tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional

hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal

tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS

Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam lampiran.

140.000

142.000

144.000

146.000

148.000

150.000

152.000

2015 2016 2017 2018

143.818

148.851

151.400

Penduduk usia kerja

Page 11: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

34

Dari sekian banyaknya penduduk usia kerja yang telah dipaparkan di

atas, hanya beberapa dari angka tersebut yang kemudian masuk ke dalam

kategori penduduk bekerja menurut data dari RTKD (2018: 44) dan BPS

(2019: 72). Peneliti di sini menyajikan data tersebut ke dalam sebuah tabel

yang diolah.

Tabel 4.6.

Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (jiwa dan persen)

Jenis Kelamin 2015 2016 2017 2018

Laki-Laki Orang

%

47.222

55.96

-

-

54.871

54.42

54.064

51.99

Perempuan Orang

%

37.158

44.04

-

-

45.963

45.58

49.918

48.00

Jumlah Orang

%

84.380

100.00

-

-

100.834

100.00

103.982

100.00

Sumber : RTKD Dispernaker; BPS, jumlah angkatan kerja, diolah

Banyaknya penduduk usia kerja pada tahun 2015 yaitu 143.818 jiwa, hanya

84.380 jiwa penduduk Kota Salatiga yang bekerja. Pada tahun 2017 sebanyak

100.834 jiwa yang bekerja dan tahun 2018, 103.982 jiwa penduduk Kota

Salatiga yang bekerja. Sedangkan apabila dilihat dari proporsi dan jumlah,

penduduk yang bekerja paling banyak yaitu berjenis kelamin laki-laki di

setiap tahunnya selama periode tahun 2015-2018. Data tahun 2016 pada tabel

Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin tidak tersedia dikarenakan

pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator

ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat

keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana

dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Page 12: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

35

Setelah diketahui kondisi penduduk usia kerja dan penduduk yang

bekerja di Kota Salatiga, perlu juga diketahui mengenai angkatan kerja. Oleh

karenanya di sini peneliti akan memaparkan kondisi angkatan kerja yang ada

di Kota Salatiga. Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja

(Dispernaker, 2018: 32). Jadi semakin bertambahnya penduduk usia kerja,

juga akan menambah jumlah angkatan kerja. Definisi dari angkatan kerja

sendiri adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang mana selama

seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan baik yang memang bekerja

maupun yang sementara tidak bekerja dikarenakan suatu alasan tertentu

seperti cuti dan lain sebagainya. Selain itu ada kelompok lain yang masuk ke

dalam kategori angkatan kerja yaitu penduduk yang tidak mempunyai

pekerjaan tetapi sedang mengharapkan pekerjaan (BPS, 2019: 7-8).

Perkembangan angkatan kerja di Kota Salatiga dari tahun 2015-2018

dipaparkan melalui diagram 2. berikut (Dispernaker, 2018: 33).

Diagram 2.

Angkatan Kerja Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (Jiwa)

Sumber : RTKD Dispernaker;BPS, Angkatan Kerja,2019, diolah

80.000

85.000

90.000

95.000

100.000

105.000

110.000

2015 2016 2017 2018

90.174

104.989 107.095

Angkatan Kerja

Page 13: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

36

Berdasarkan diagram 2., dapat diketahui bahwa dalam kurun waktu 4

(empat) tahun, jumlah angkatan kerja di Kota Salatiga mengalami

ketidaktetapan. Dilihat dari diagram 2. juga diketahui bahwa pada tahun

2015-2018 jumlah angkatan kerja di Kota Salatiga mengalami peningkatan

cukup tajam yaitu 90.174 jiwa menjadi 107.095 jiwa. Data terkait Angkatan

Kerja Kota Salatiga tahun 2016 pada diagaram 2 tidak tersedia dikarenakan

pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator

ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat

keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana

dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau yang kemudian sering disebut

dengan TPAK adalah indikasi besaran persentase dari penduduk usia kerja

yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah (Dispernaker, 2018: 27). Semakin

tinggi TPAK menunjukkan bahwa semakin banyak juga tenaga kerja yang

tersedia. TPAK Kota Salatiga mengalami kenaikan selama 4 (empat) tahun

terakhir dari tahun 2015 sebesar 62.70 persen menjadi 71.75 persen di tahun

2018. Data terkait TPAK Kota Salatiga (BPS, 2019). yang diolah akan

disajikan dalam grafik 1.

Page 14: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

37

Grafik 1.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (%)

Sumber : BPS, diolah

Data terkait Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Salatiga tahun 2016

pada grafik 1 tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja

Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level

provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan

peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam

lampiran.

Tabel 4.7.

Perbandingan TPAK Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2015-2018 (persen)

Tahun 2015 2016 2017 2018

Salatiga 62.70 - 70.53 71.75

Jawa Tengah 67.86 67.15 69.11 68.56

Nasional 65.76 66.34 66.67 67.26

Sumber : BPS, diolah

62,7

70,53 71,75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2015 2016 2017 2018

TPAK

Page 15: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

38

Dari tabel tersebut diketahui bahwa TPAK nasional pada tahun 2015

yaitu 65.76 persen, pada tahun 2016 sebesar 66.34 persen, pada tahun 2017

66.67 persen dan pada tahun 2018 sebesar 67.26 persen. TPAK Provinsi Jawa

Tengah sendiri pada tahun 2015 mencapai angka 67.86 persen kemudian

turun menjadi 67.15 persen di tahun 2016, meningkat menjadi 69.11 persen

di tahun 2017 dan 68.56 persen di tahun 2018 (BPS, 2018). Salatiga di

tingkatan Provinsi menduduki posisi 4 (empat) terendah untuk TPAK di

tahun 2015. Sedangkan di tahun 2017, TPAK Kota Salatiga menduduki posisi

13 (tiga belas) terbesar dan kemudian di tahun 2018 TPAK Kota Salatiga

semakin mengalami peningkatan yaitu berada pada posisi 9 (sembilan)

terbesar se Provinsi Jawa Tengah. Data TPAK Kota Salatiga tahun 2016 tidak

tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional hanya

menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal tersebut

diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS Kota

Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan di Kota Salatiga, selain

pemaparan mengenai penduduk usia kerja, angkatan kerja dan TPAK, juga

perlu dipaparkan mengenai tingkat pengangguran terbuka. Peneliti akan

menjelaskan terlebih dahulu definisi dari pengangguran terbuka. Berdasarkan

data yang di ambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran dibagi

menjadi dua kategori yaitu pengangguran terbuka dan juga pekerja tidak

penuh. Dikategorikan sebagai pengangguran terbuka apabila :

a. tidak mempunyai pekerjaan dan mencari pekerjaan;

b. tidak mempunya pekerjaan dan mempersiapkan usaha;

c. tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa

tidak mungkin mendapatkan pekerjaan;

d. sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Sedangkan yang masuk ke dalam kategori setengah penganggur adalah :

a. orang yang bekerja kurang dari 35 jam selama satu minggu dan masih

mencari pekerjaan;

Page 16: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

39

b. orang yang bekerja kurang dari 35 jam selama satu minggu namun sudah

tidak mencari pekerjaan lain (BPS, 2019).

Jumlah pengangguran terbuka pada 4 (empat) tahun terakhir dari

tahun 2015-2018 mengalami dinamika naik dan turun. Berdasarkan data yang

diambil dari profil ketenagakerjaan Kota Salatiga hasil Sakernas Agustus

2018 yang dikeluarkan oleh BPS, diketahui bahwa pada tahun 2018 jumlah

pengangguran terbuka sebesar 4.648 jiwa (BPS, 2019: 23). Angka tersebut

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 5.794 jiwa

(BPS, 2018). Data terkait jumlah pengangguran terbuka Kota Salatiga yang

diolah, disajikan oleh peneliti dalam tabel berikut.

Tabel 4.8.

Jumlah Pengangguran Terbuka

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (jiwa)

Tahun Jumlah Pengangguran Terbuka

2015 5.794

2016 -

2017 4.155

2018 4.648

Sumber : BPS, diolah

Data terkait Jumlah Pengangguran Terbuka Kota Salatiga tahun 2016 pada

tabel 4.8. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja

Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level

provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan

peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam

lampiran.

Sementara itu, tingkat penganggur terbuka di Kota Salatiga dari tahun

2015-2018 tampak pada grafik 2 berikut (BPS, 2018). Tingkat pengangguran

terbuka menggambarkan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah

angkatan kerja. Jadi untuk mencari tingkat pengangguran terbuka perlu

adanya perhitungan antara jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan

Page 17: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

40

kerja dikali 100 persen dan hasilnya akan ditemukan tingkat penganggur

terbuka.

Grafik 2.

Tingkat Penganggur Terbuka

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (persen)

Sumber :BPS, diolah

Berdasarkan grafik 2. dapat dilihat bahwa dalam 4 (empat) tahun terakhir,

tingkat pengangguran terbuka Kota Salatiga Tahun 2015 yaitu 6.43 persen

mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 4.28 persen. Data terkait

Tingkat Penganggur Terbuka Kota Salatiga tahun 2016 pada grafik 2 tidak

tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional hanya

menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal tersebut

diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS Kota

Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Dari paparan jumlah pengangguran terbuka pada tabel 4.8. kemudian

dibedakan antara jumlah pengangguran terbuka laki-laki dan perempuan pada

tabel 4.9. yang mana diketahui bahwa, jumlah pengangguran terbuka berjenis

kelamin laki-laki mengalami penurunan angka dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2018. Begitu juga dengan pengangguran terbuka berjenis

0

1

2

3

4

5

6

7

2015 2016 2017 2018

Tingkat PenganggurTerbuka

Page 18: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

41

kelamin perempuan yang mengalami penurunan pada periode waktu yang

sama.

Tabel 4. 9.

Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (jiwa)

Tahun

Laki-laki

Perempuan

Jumlah Pengangguran

Terbuka

2015 2.929 2.865 5.794

2016 - - -

2017 1.235 2.920 4.155

2018 2.287 2.361 4.648

Sumber : BPS, diolah

Data terkait Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin Kota

Salatig atahun 2016 pada tabel 4.9. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan

Survei Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator

ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat

keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana

dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Sedangkan untuk tingkat pengangguran terbuka menurut jenis

kelamin, akan dipaparkan peneliti dalam grafik 3. Pada grafik tersebut terlihat

bahwa tingkat penganggur terbuka yang berjenis kelamin laki-laki di Kota

Salatiga mengalami penurunan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018.

Sedangkan pengangur terbuka jenis kelamin perempuan juga turun di tahun

2018. Data terkait tingkat pengangguran terbuka menurut jenis kelamin,

peneliti dapatkan dari rumusan perhitungan yang ada pada BPS, yaitu

persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja (BPS,

2019).

Page 19: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

42

Grafik 3.

Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (persen)

Sumber : BPS, diolah

Data terkait Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Kota

Salatiga pada grafik 3 tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei

Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan

sampai level provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang

didapatkan peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti

dalam lampiran.

Setelah dijelaskan mengenai Tingkat Penganggur Terbuka di Salatiga,

peneliti akan memaparkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Tengah

dan Nasional. Hal tersebut untuk mengetahui kedudukan TPT Kota Salatiga

di Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Pemaparan Tingkat Pengangguran

Terbuka di Jawa Tengah dan Nasional ditunjukkan pada tabel berikut.

5,84

2,2

4,06

7,16

5,97

4,52

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2015 2016 2017 2018

Laki-laki

Perempuan

Page 20: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

43

Tabel 4.10.

Perbandingan Tingkat Penganggur Terbuka Kota Salatiga,

Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2015-2018 (persen)

Tahun 2015 2016 2017 2018

Salatiga 6.43 - 3.96 4.28

Jawa Tengah 4.99 4.63 4.57 4.51

Nasional 6.18 5.61 5.50 5.34

Sumber : BPS, diolah

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa Tingkat Penganggur Terbuka Nasional pada

tahun 2015 yaitu 6.18 persen, pada tahun 2016 naik menjadi 5.61 persen,

pada tahun 2017 semakin naik menjadi 5.50 persen dan di tahun 2018,

Tingkat Penganggur Terbuka Nasional berada pada angka 5.34 persen.

Sedangkan Tingkat Penganggur Terbuka Provinsi Jawa Tengah pada tahun

2015 yaitu 4.99 persen, pada tahun 2016 4.63 persen, pada tahun 2017

mengalami peningkatan menjadi 4.57 persen dan pada tahun 2018 yaitu 4.51

persen. Tingkat Penganggur Terbuka Kota Salatiga di tingkat Provinsi berada

pada posisi 7 besar pada tahun 2015, 14 besar pada tahun 2017 dan 16 besar

pada tahun 2018. Data terkait Tingkat Penganggur Terbuka Kota Salatiga

tahun 2016 pada tabel 4.10. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei

Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan

sampai level provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang

didapatkan peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti

dalam lampiran.

Selanjutnya peneliti di sini juga akan memaparkan data terkait

persentase setengah pengangguran untuk mengetahui penduduk Kota Salatiga

yang bekerja di bawah jam kerja normal, yaitu 35 (tiga puluh lima) jam.

Berdasarkan data yang diambil dari laporan akhir RTKD Kota Salatiga Tahun

2019-2023 (Dispernaker, 2018: 52), diketahui bahwa persentase setengah

pengangguran di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 16.26 persen,

semakin meningkat menjadi 21,3 persen pada tahun 2017 dan 28,38 persen

Page 21: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

44

pada tahun 2018 (BPS, 2019: 76). Data terkait persentase setengah

pengangguran tersebut akan diolah dan dipaparkan peneliti dalam tabel

berikut.

Tabel 4.11.

Persentase Setengah Pengangguran

Kota Salatiga tahun 2015-2018 (persen)

No Jam Kerja 2015 2016 2017 2018

1.

2.

1-14 jam

15-34 jam

2.42

13.84

-

-

4.89

16.41

9.31

19.07

Jumlah 16.26 - 21.3 28.38

Sumber : Dispernaker; BPS, diolah

Data terkait Persentase Setengah Pengangguran Kota Salaitga tahun 2016

pada tabel 4.11. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan

Kerja Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level

provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan

peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam

lampiran.

Selain penjelasan di atas, untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan

di Kota Salatiga perlu juga diketahui upah rata-rata per jam pekerja di Kota

Salatiga. Berdasarkan data yang diambil dari BPS Provinsi Jawa Tengah

(BPS, 2018) diketahui bahwa pada tahun 2015 upah minimum Kota Salatiga

yaitu Rp. 1.287.000,-. Kemudian untuk mengetahui upah rata-rata per jam

pekerja berdasarkan pada Keputusan Menteri No. KEP.102/ MEN/ VI/ 2004

yaitu dengan menggunakan rumus 1/173 X upah sebulan (Kemnakertrans,

2004). Dari rumus tersebut kemudian diketahui bahwa upah rata-rata per jam

pekerja di Kota Salatiga pada tahun 2015 yaitu 1/173 X Rp. 1.287.000,- = Rp.

7.439,-. Pada tahun 2016, upah minimum Kota Salatiga yaitu Rp. 1.450.953,-

dengan upah rata-rata per jam pekerja yaitu Rp. 8.387,-. Kemudian pada

tahun 2017 upah minimum Kota Salatiga Rp. 1.596.844,- dengan upah rata-

Page 22: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

45

rata per jam pekerja yaitu Rp. 9.225,-. Pada tahun 2018, menggunakan rumus

yang sama diketahui bahwa upah rata-rata per jam pekerja di Kota Salatiga

yaitu sebesar Rp. 10.034,- dengan upah minimum mencapai 1.735.930,-. Data

upah minimum Kota Salatiga diambil berdasarkan lampiran keputusan

Gubernur Jawa Tengah pada saat peneliti melakukan penelitian di Dinas

Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga. Upah rata-rata per jam pekerja

di Kota Salatiga akan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.12.

Upah Rata-Rata Per Jam Pekerja

Kota Salatiga Tahun 2015-2018

No

Tahun

Upah

Minimum Kota

(Rp)

Upah Rata-Rata Per Jam Pekerja

(1/173 X upah sebulan) (Rp)

1. 2015 1.287.000,- 7.439,-

2. 2016 1.450.953,- 8.387,-

3. 2017 1.596.844,- 9.225,-

4. 2018 1.735.930,- 10.034,-

Sumber : Lampiran Keputusan Gubernur Jawa Tengah, diolah

4.2.3. Tren Angkatan Kerja

Setelah dipaparkan mengenai jumlah penduduk, penduduk usia kerja,

angkatan kerja, TPAK, jumlah pengangguran terbuka dan tingkat

pengangguran terbuka, berikut akan dipaparkan oleh peneliti mengenai tren

angkatan kerja di Kota Salatiga pada periode tahun 2015-2018 berdasarkan

data yang telah dipaparkan pada sub bab 4.2.2.

Page 23: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

46

Tabel 4.13.

Jumlah Penduduk, Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja,

Pengangguran Terbuka Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (jiwa)

Uraian 2015 2016 2017 2018

Penduduk 183.815 186.420 188.928 191.571

Penduduk Usia

Kerja

143.818 - 148.851 151.400

Angkatan Kerja 90.174 - 104.989 108.630

Pengangguran

Terbuka

5.794 - 4.155 4.648

L P L P L P L P

2.929 2.865 - - 1.235 2.920 2.287 2.361

Keterangan : Data tahun 2016 tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan

Survei Angkatan Kerja Nasional hanya menghasilkan

indikator ketenagakerjaan sampai level provinsi..

Dilihat dari tabel 4.13., diketahui bahwa jumlah penduduk Kota

Salatiga periode tahun 2015 sebesar 183.815 jiwa , tahun 2016 sebesar

186.420 jiwa, tahun 2017 sebesar 188.928 jiwa, tahun 2018 sebesar 191.571

jiwa. Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 penduduk Kota Salatiga

semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan terjadi sebesar 2.605 jiwa

pada tahun 2015 sampai dengan 2016, kemudian antara tahun 2016 dengan

2017 peningkatan terjadi sebesar 2.508 jiwa dan pada tahun 2018 jumlah

penduduk di Kota Salatiga mengalami peningkatan kembali sebesar 2.643

jiwa. Jadi, berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk di Kota Salatiga mengalami peningkatan selama periode tahun

2015-2018, dengan jumlah peningkatan yang berbeda. Peningkatan paling

besar terjadi yaitu pada tahun 2018 sebesar 2.643 jiwa dengan jumlah

penduduk 191.571 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut, Kota Salatiga mempunyai penduduk

usia kerja sebanyak 143.818 jiwa pada tahun 2015, kemudian pada tahun

2017 sebanyak 148.851 jiwa dan pada tahun 2018 sebanyak 151.400 jiwa.

Jumlah penduduk usia kerja di Kota Salatiga juga menunjukkan tren

Page 24: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

47

meningkat selama kurun waktu 2015-2018. Peningkatan paling besar terjadi

yaitu pada tahun 2018 sebesar 2.549 jiwa dari yang sebelumnya pada tahun

2017 yaitu 148.851 jiwa.

Situasi angkatan kerja di Kota Salatiga pada tahun 2015 tercatat

sebanyak 90.174 jiwa, pada tahun 2017 sebanyak 104.989 jiwa dan pada

tahun 2018 sebanyak 108.630 jiwa. Sama halnya dengan jumlah penduduk

maupun penduduk usia kerja, jumlah angkatan kerja di Kota Salatiga juga

mengalami tren meningkat setiap tahunnya selama periode tahun 2015-2018.

Jumlah angkatan kerja paling besar di Kota Salatiga terjadi pada tahun 2018

yaitu sebesar 108.630 jiwa. Sedangkan jumlah angkatan kerja yang paling

rendah yaitu pada tahun 2015 sebesar 90.174 jiwa.

Dilihat dari tabel 4.13. kemudian dapat diketahui bahwa jumlah

pengangguran terbuka di Kota Salatiga dalam kurun waktu 2015-2018

berfluktuasi. Dimulai pada tahun 2015 yang mana jumlah pengangguran

terbuka di Kota Salatiga menunjukkan angka 5.794 jiwa, kemudian angka

tersebut mengalami penurunan pada tahun 2017 yaitu menjadi 4.155 jiwa dan

pada tahun 2018 jumlah pengangguran terbuka di Kota Salatiga mengalami

peningkatan kembali menjadi 4.648 jiwa.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa pengangguran

terbuka selama 4 (empat) tahun terakhir menunjukkan tren menurun dengan

dominasi oleh perempuan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah

pengangguran terbuka paling banyak yaitu perempuan. Jumlah pengangguran

terbuka dengan jumlah paling banyak laki-laki terjadi hanya pada tahun 2015.

Kemudian di tahun-tahun selanjutnya perempuan yang mendominasi dalam

jumlah pengangguran terbuka di Kota Salatiga. Pada tahun 2015, jumlah

pengangguran terbuka dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.929 jiwa

dan 2.865 jiwa berjenis kelamin perempuan. Kemudian tahun 2017 jumlah

pengangguran terbuka berjenis kelamin laki-laki menurun sebanyak 1.694

jiwa menjadi 1.235 jiwa. Sedangkan 2.920 jiwa lainnya adalah pengangguran

terbuka berjenis kelamin perempuan. Angka tersebut mengalami peningkatan

sebanyak 55 jiwa dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk tahun 2018,

Page 25: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

48

jumlah pengangguran terbuka tetap didominasi oleh perempuan dengan

jumlah 2.361 jiwa dan 2.287 jiwa berjenis kelamin laki-laki. Jumlah

pengangguran terbuka berjenis kelamin laki-laki mengalami peningkatan di

tahun ini sebanyak 1.052 jiwa dan perempuan mengalami penurunan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 559 jiwa. Jumlah pengangguran terbuka

berjenis kelamin laki-laki paling banyak yaitu pada tahun 2015 dan paling

sedikit yaitu pada tahun 2017. Sedangkan untuk perempuan, jumlah paling

banyak ditunjukkan yaitu pada tahun 2017 dan paling sedikit pada tahun

2018.

Sumber : BPS, diolah

Grafik 4.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka

Kota Salatiga Tahun 2015-2018 (persen)

Dilihat dari grafik 4. diketahui bahwa TPAK Kota Salatiga pada

periode tahun 2015-2018 menunjukkan tren meningkat yaitu sebesar 9.05

persen. Dimulai pada tahun 2015 TPAK Kota Salatiga sebanyak 62.7 persen,

kemudian naik sebanyak 7.83 persen menjadi 70.53 persen di tahun 2017 dan

mengalami peningkatan kembali pada tahun 2018 sebanyak 1.22 persen

62,7

70,53 71,75

6,43 3,96 4,28

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2015 2016 2017 2018

Partisipasi AngkatanKerja

Pengangguran Terbuka

Page 26: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

49

menjadi 71.75 persen. Dari data yang telah dipaparkan di atas, diketahui

bahwa TPAK Kota Salatiga paling tinggi yaitu pada tahun 2018 dan paling

rendah yaitu pada tahun 2015. Sedangkan untuk tingkat pengangguran

terbuka pada periode tahun yang sama menunjukkan tren menurun yaitu

sebanyak 2.15 persen. Pada tahun 2015, tingkat pengangguran terbuka Kota

Salatiga yaitu 6.43 persen turun menjadi 3.96 persen pada tahun 2017 dan

4.28 persen pada tahun 2018. Tingkat pengangguran terbuka paling tinggi di

Kota Salatiga pada periode tersebut terjadi yaitu pada tahun 2015 sebesar

6.43 persen dan tingkat pengangguran terbuka paling rendah terjadi yaitu

pada tahun 2017 sebesar 3.96 persen. Data terkait Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka Kota Salatiga tahun 2016 pada

grafik 4. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja

Nasional hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level

provinsi. Hal tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan

peneliti dari BPS Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam

lampiran.

4.2.4. Isu Strategis Ketenagakerjaan Kota Salatiga Tahun 2015-2018

Berdasarkan data yang diambil dari Rencana Strategis yang kemudian

sering disebut Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Perindustrian dan Tenaga

Kerja Kota Salatiga, pengangguran menjadi isu strategis yang berkaitan

dengan ketenagakerjaan khususnya di Kota Salatiga karena tingkatnya yang

masih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik 4. mengenai tingkat

penganggur terbuka Kota Salatiga tahun 2015-2018, yang mana pada tahun

2015 angka tingkat penganggur terbuka Kota Salatiga mencapai 6,43 persen

kemudian kembali mengalami peningkatan pada tahun 2018 meskipun

angkanya tidak sebesar tahun 2015 (Dispernaker, 2017: 43). Pengangguran

menjadi isu yang strategis dikarenakan dalam pembangunan daerah isu

tesebut memiliki keterkaitan dengan tingkat pendapatan penduduk dalam

pemenuhan hidup. Jadi pembangunan dikatakan berhasil apabila angka

pengangguran di suatu daerah rendah.

Page 27: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

50

4.3. Peran Multinational Corporation Dalam Penyerapan Tenaga Kerja

4.3.1. Program CSR PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

Dalam hal ini, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga telah

melaksanakan kegiatan CSR. Kegiatan CSR yang dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan

didirikan pada khususnya dan lebih luas masyarakat Kota Salatiga.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti melalui studi dokumen

perusahaan yang di dapat dari HRD PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga didapatkan data mengenai CSR PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk yang mana disajikan oleh peneliti ke dalam tabel berikut.

Tabel 4.14.

CSR PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

No Uraian Kegiatan

1. Pembagian daging sapi masyarakat Canden;

2. Bantuan bahan bangunan balai dusun Canden;

3. Perlengkapan pecah belah RT dan RW 3 Ds. Canden, Kelurahan

Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga;

4. Perlengkapan kursi pertemuan RT 4 RW 4 Purwosari, Kelurahan

Bugel. Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga;

5. Bahan bangunan Mushola RT 5 RW 4 Sinar Pagar, Kelurahan

Bugel, Kecamatan Sidoerjo, Kota Salatiga;

6. Perlengkapan pecah belah RT 4 RW 8 Domas, Kelurahan Salatiga,

Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga;

7. Perlengkapan pecah belah RT 4 RW 8 Domas, Kelurahan Salatiga,

Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga;

8. Pemberian beasiswa untuk 20 (dua puluh) anak tidak mampu di

sekitar perusahaan;

9. Pembangunan taman baca masyarakat canden;

10. Donasi peringatan HUT RI warga sekitar perusahaan (Canden,

Page 28: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

51

Domas, Bugel);

11. Acara Kelompok Tani sekitar perusahaan;

12. Bantuan acara saresehan bulanan RT (Canden, Domas, Bugel).

Sumber : dokumen perusahaan, diolah

Pembagian daging sapi berdasarkan data terakhir laporan kegiatan

CSR PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga tahun 2018

dilaksanakan pada bulan Januari 2018. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga setiap tahunnya. Selain

diberikan untuk masyarakat sekitar perusahaan, PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, Salatiga juga memberikan olahan daging ayam atau hasil dari

produksinya untuk masyarakat Kota Salatiga pada umumnya. Pemberian hasil

produksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga dilakukan pada

waktu tertentu, semisal Hari Raya Idul Fitri atau hari-hari besar lainnya.

Kemudian PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga juga melakukan

kegiatan CSR dengan memberikan bantuan pembangunan Balai Dusun

Canden pada bulan Agustus 2018. Selain itu diberikan juga bantuan

perlengkapan pecah belah pada bulan November 2018, kursi pertemuan

Kecamatan Bugel pada bulan Oktober 2018, membantu pembangunan

Mushola Kelurahan Bugel pada bulan Oktober, memberikan perlengkapan

pecah belah kelurahan Salatiga pada bulan Oktober 2018, memberikan

beasiswa untuk 20 (dua puluh) anak tidak mampu pada bulan Maret 2018,

membangun taman baca masyarakat Canden pada bulan Apri 2018,

memberikan donasi peringatan HUT RI untuk wilayah Canden, Domas dan

Bugel pada bulan Agustus, mengadakan acara kelompok tani pada bulan

Januari dan Agustus 2018 dan memberikan bantuan acara saresehan RT di

wilayah Canden, Domas serta Bugel setiap bulannya.

Page 29: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

52

4.3.2. Peran Multinational Corporation Dalam Penyerapan Tenaga

Kerja

Sebagai Multinational Corporation, PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk berperan dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Salatiga. Peran tersebut

yang kemudian akan dijelaskan peneliti dalam sub bab ini. Berdasarkan

penelitian yang telah peneliti lakukan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan

melalui studi dokumen dan juga wawancara, didapatkan data mengenai

jumlah tenaga kerja atau karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga dalam kurun waktu 2015-2018. Data tersebut nantinya akan peneliti

gunakan untuk melihat peran PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

sebagai Multinational Corporation dalam melakukan penyerapan tenaga

kerja melalui peluang kerja yang diberikan perusahaan terhadap masyarakat

Kota Salatiga pada khususnya.

Berdasarkan dokumen perusahaan man power & domisili karyawan

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga diketahui bahwa PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga memiliki karyawan yang merupakan

masyarakat dari Kota Salatiga dan juga beberapa kota atau wilayah lainnya,

seperti Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Boyolali, Ambarawa, Klaten,

Yogyakarta, Medan dan bahkan ada beberapa karyawan yang berasal dari

Lampung. Pada tahun 2015, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

memiliki karyawan sebanyak 339 orang yang mana 55.75 persen merupakan

penduduk Kota Salatiga. Sedangkan 44.25 persen lainnya terbagi menjadi

beberapa bagian yaitu 25.07 persen berasal dari Kabupaten Semarang, 8.85

persen dari Kota Semarang, 3.54 persen berasal dari Boyolali, 2.36 persen

lainnya dari Ambarawa, 1.47 persen dari Klaten dan 2.95 persen lainnya

merupakan penduduk asal Yogyakarta.

Kemudian untuk data yang diperoleh di tahun 2016 diketahui bahwa

karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yaitu sebanyak 520

orang. Angka tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun

2015. Peningkatan jumlah karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga dari tahun 2015 ke 2016 yaitu sebesar 339 orang. Dari 520 orang

Page 30: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

53

karyawan yang dimiliki PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga pada

tahun 2016, sebanyak 53.46 persen berasal dari Kota Salatiga, kemudian

30.96 persen dari Kabupaten Semarang, 6.35 persen berasal dari Kota

Semarang, 4.62 persen dari Boyolali, 1.54 persen berasal dari Ambarawa,

1.35 persen dari Klaten dan dari Yogyakarta sebanyak 1.73 persen.

Pada periode waktu satu tahun setelahnya yaitu tahun 2017, karyawan

yang dimiliki PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Salatiga semakin

bertambah. Namun pada periode ini penambahan jumlah karyawan tidak

sebanyak pada saat tahun 2016. Tahun 2017 PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, Salatiga memiliki karyawan dengan jumlah 575 orang yang

mana 54.09 persennya berasal dari Kota Salatiga, kemudian yang berasal dari

Kabupaten Semarang sebanyak 32.52 persen, 5,22 persen berasal dari Kota

Semarang, 3.83 persen dari Boyolali, 1.39 persen dari Ambarawa, 0.87 persen

berasal dari Klaten, 1.74 persen dari Yogyakarta. Pada tahun ini, PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga memiliki penambahan karyawan yang

berasal dari Medan dan juga Lampung. Penambahan jumlah karyawan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga dari masing-masing wilayah

tersebut yaitu sebanyak 0.17 persen.

Pada tahun terakhir fokus penelitian peneliti yaitu tahun 2018, PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga memiliki jumlah karyawan

sebanyak 664 orang. Terjadi peningkatan juga di tahun ini sebanyak 89 orang

dibanding dengan tahun 2017. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah

karyawan paling banyak yang dimiliki PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga yaitu berasal dari Kota Salatiga sebanyak 53.92 persen. Kabupaten

Semarang sebanyak 32.08 persen, Kota Semarang 4.82 persen, Boyolali

sebanyak 3.77 persen, Ambarawa 1.36 persen, Klaten 0.75 persen,

Yogyakarta 2.56 persen, Magelang 0.30 persen, Medan dan Lampung masih

sama seperti tahun sebelumnya yaitu hanya 0.15 persen. Di tahun ini, PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga memiliki karyawan tambahan

yang berasal dari Magelang dan Kota Tegal. Persentase jumlah karyawan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yang berasal dari Kota Tegal

Page 31: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

54

yaitu sebanyak 0.15 persen. Data terkait jumlah karyawan dan domisili PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yang diambil dari dokumen

perusahaan akan disajikan oleh peneliti dalam tabel berikut.

Tabel 4.15.

Jumlah Karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

Tahun 2015-2018

NO

TAHUN

JUMLAH

TENAGA

KERJA

DOMISILI

JUMLAH

PERSEN-

TASE

1. 2015 339 Salatiga

Kab. Semarang

Kota Semarang

Boyolali

Ambarawa

Klaten

Yogyakarta

189

85

30

12

8

5

10

55.75%

25.07%

8.85%

3.54%

2.36%

1.47%

2.95%

2. 2016 520 Salatiga

Kab. Semarang

Kota Semarang

Boyolali

Ambarawa

Klaten

Yogyakarta

278

161

33

24

8

7

9

53.46%

30.96%

6.35%

4.62%

1.54%

1.35%

1.73%

3. 2017 575 Salatiga

Kab. Semarang

Kota Semarang

Boyolali

Ambarawa

Klaten

Yogyakarta

Medan

311

187

30

22

8

5

10

1

54.09%

32.52%

5.22%

3.83%

1.39%

0.87%

1.74%

0.17%

Page 32: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

55

NO

TAHUN

JUMLAH

TENAGA

KERJA

DOMISILI

JUMLAH

PERSEN-

TASE

Lampung

1 0.17%

4. 2018 664 Kota Salatiga

Kab. Semarang

Kota Semarang

Boyolali

Ambarawa

Klaten

Yogyakarta

Magelang

Tegal

Medan

Lampung

358

213

32

25

9

5

17

2

1

1

1

53.92%

32.08%

4.82%

3.77%

1.36%

0.75%

2.56%

0.30%

0.15%

0.15%

0.15%

Sumber : Dokumen Perusahaan Man Power & Domisili Karyawan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga, diolah.

Dilihat dari tabel 4.15., diketahui bahwa jumlah karyawan PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga paling banyak yaitu pada tahun

2018 di mana jumlah karyawan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga mencapai 664 orang. Sedangkan jumlah karyawan PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga dengan jumlah paling sedikit yaitu pada

tahun 2015, sebanyak 339 orang. Jumlah karyawan terbanyak PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga pada tahun 2015-2018 yaitu berasal dari

Kota Salatiga kemudian disusul dengan Kabupaten Semarang, Kota

Semarang, Boyolali, Yogyakarta, Ambarawa, Klaten, Magelang, Medan,

Lampung dan Tegal. Jumlah karyawan yang berasal dari Kota Salatiga paling

banyak yaitu 358 orang atau sekitar 53.92 persen di tahun 2018 dan paling

sedikit yaitu pada tahun 2015 dengan jumlah 189 orang atau setara dengan

55.75 persen dari total seluruh karyawan yang ada.

Page 33: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

56

Dari data yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui juga

bahwa PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga telah menyumbang

setidaknya 189 tenaga kerja dari 84.380 tenaga kerja atau sekitar 0.22 persen

penduduk Kota Salatiga yang bekerja pada tahun 2015. Selanjutnya pada

tahun 2016 telah menyumbang sebanyak 278 tenaga kerja dari penduduk

Kota Salatiga untuk dipekerjakan sebagai karyawan PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, Salatiga. Pada tahun 2017, telah menyumbang sebanyak 311

tenaga kerja dari 100.834 tenaga kerja atau 0.30 persen penduduk Kota

Salatiga yang bekerja. Tahun selanjutnya yaitu tahun 2018, PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga semakin berperan dalam penyerapan

tenaga kerja di Kota Salatiga dibuktikan dengan 0.34 persen penduduk Kota

Salatiga yang bekerja di PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga.

Data terkait peran PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga terhadap

penyerapan tenaga kerja di Kota Salatiga dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.16.

Penyerapan Tenaga Kerja Kota Salatiga oleh

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

Tahun 2015-2018 (persen)

No Keterangan Tahun

2015 2016 2017 2018

1. Tenaga Kerja PT.

Charoen Pokphand

Indonesia Tbk,

Salatiga yang berasal

dari Kota Salatiga

189 278 311 358

2. Penduduk Kota

Salatiga yang bekerja

84.380 - 100.834 103.982

Sumber : Dokumen perusahaan; BPS, diolah

Data terkait Penduduk Kota Salatiga yang bekerja tahun 2016 pada tabel

4.16. tidak tersedia dikarenakan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional

hanya menghasilkan indikator ketenagakerjaan sampai level provinsi. Hal

Page 34: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

57

tersebut diperkuat dengan surat keterangan yang didapatkan peneliti dari BPS

Kota Salatiga yang mana dilampirkan peneliti dalam lampiran.

Kemudian apabila dilihat dari upah rata-rata per jam pekerja,

diketahui bahwa PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga telah

memenuhi standar upah karyawan yaitu sesuai dengan upah minimum Kota

Salatiga yang ditetapkan pada periode waktu 2015-2018. Upah rata-rata per

jam pekerja PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga pada tahun 2015

yaitu sebesar Rp. 7.439,- dengan upah minium yang diberikan perusahaan

kepada karyawan sebesar Rp. 1.287.000,-. Sedangakan di tahun selanjutnya,

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga telah menetapkan upah per

jam pekerja yaitu sebesar Rp. 8.387,- dengan upah minimum perusahaan

yaitu Rp. 1.450.953,-. Upah perusahaan dari tahun 2015 ke 2016

menunjukkan peningkatan jumlah sesuai dengan upah minimum yang

ditetapkan di Kota Salatiga. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2017

sampai dengan tahun 2018 yang mana dari data yang sudah dipaparkan

sebelumnya diketahui bahwa upah PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga meningkat selaras dengan upah minimum yang ditetapkan di Kota

Salatiga.

Peluang kerja yang diberikan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk,

Salatiga sejak tahun 2015-2018 untuk masyarakat Kota Salatiga pada

khususnya, secara tidak langsung juga telah mendukung pencapaian target

SDGs penyerapan tenaga kerja di Kota Salatiga. Hal tersebut dibuktikan

dengan TPAK di Kota Salatiga yang mengalami peningkatan dari 62.70

persen pada tahun 2015 menjadi 70.53 persen pada tahun 2017 dan semakin

meningkat menjadi 71.75 persen pada tahun 2018. Sedangkan tingkat

pengangguran terbuka di Kota Salatiga pada tahun 2015-2018 mengalami

penurunan dari 6.43 persen pada tahun 2015 turun menjadi 3.96 persen dan

4.28 persen pada tahun 2018. Data tersebut peneliti ambil dari laporan akhir

RTKD Kota Salatiga Tahun 2019-2023. Penurunan tingkat pengangguran di

Kota Salatiga periode waktu 2015-2018, menunjukkan bahwa penyerapan

tenaga kerja tercapai dengan maksimal. Keberhasilan tersebut tentunya

Page 35: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

58

didukung oleh berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun swasta (BPS,

2018: 5).

Apabila dilihat dari sisi jam kerja PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk, Salatiga diketahui bahwa karyawan yang bekerja di PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga memang benar telah melakukan pekerjaan

selama kurang lebih 40 jam. Artinya, karyawan yang bekerja di PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga bukan merupakan bagian dari penduduk

yang dikategorikan sebagai setengah pengangguran. Peraturan jam kerja yang

telah ditetapkan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

terhadap karyawannya tersebut juga sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan

yang berlaku, yang mana di dalamnya diatur jam kerja dalam seminggu yaitu

40 (empat puluh) jam.

Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa Multinational

Corporation memang berperan pada penyerapan tenaga kerja melalui peluang

kerja yang diberikan, yang mana menunjukkan adanya keselarasan dengan

agenda SDGs target 8.5. Jadi dengan adanya PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk di Kota Salatiga yang beroperasi sejak tahun 2007,

pemerintah Kota Salatiga secara tidak langsung juga terbantu dalam hal

penanganan isu ketenagakerjaan yaitu pengangguran serta upaya untuk

mewujudkan target SDGs 8.5 di Kota Salatiga.

Apabila dihubungkan dengan teori yang peneliti gunakan pada

penelitian ini, yaitu Neoliberalisme Interdependensi, maka dapat dilihat

bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk, Salatiga sebagai Multinational Corporation menunjukkan gagasan kaum

Neoliberal Interdependensi mengenai adanya pembagian peran antara negara

atau dalam hal ini yaitu pemerintah Kota Salatiga dengan pelaku ekonomi

atau aktor non negara. Bentuk pembagian peran tersebut dapat dilihat dari

adanya pembuatan regulasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga terkait

pengelolaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yaitu

Peraturan Daerah Kota Salatiga No. 30 Tahun 2018, sedangkan peran PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yaitu pembuatan sekaligus

Page 36: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

59

pelaksanaan program CSR. Dengan adanya Peraturan Daerah No. 30 Tahun

2018 yang dibuat pemerintah Kota Salatiga, semakin memberikan kejelasan

kepada perusahaan yang ada di Kota Salatiga khususnya PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga untuk melaksanakan program CSRnya.

Peraturan Daerah Kota Salatiga No. 30 Tahun 2018 berisi tentang

dorongan perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan

sosial dan program pembangunan daerah pada umumnya; memberikan acuan

bagi perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan CSR yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat serta pembangunan daerah; memberikan acuan

pemerintah untuk melakukan koordinasi dan fasilitasi perencanaan,

implementasi dan pengawasan CSR serta mendorong peningkatan

implementasi CSR. Perusahaan yang dimaksud di sini adalah setiap bentuk

usaha baik perusahaan perseorangan atau persekutuan yang berbadan hukum

ataupun tidak, kepemilikian swasta ataupun BUMN dan atau BUMD, yang

menjalankan usahanya di Kota Salatiga sebagai kantor pusat, kantor cabang

atau perwakilan perusahaan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Tujuannya adalah agar tercipta hubungan yang serasi antara lingkungan, nilai,

norma dan budaya masyarakat setempa; tercipta peningkatan partisipasi

perusahaan terhadap proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan,

tercapai koordinasi penyelenggaraan CSR di daerah dan tericptanya program

CSR yang mempunyai arah sesusai dengan kebutuhan masyarakat (Pemkot

Salatiga, 2018).

Pemerintah Kota Salatiga masih sebagai aktor penting dalam kerangka

kerjasama yang dilakukan, namun tindakan dari pemerintah sangat

dipengaruhi oleh ketergantungan timbal balik yang ada. Ketergantungan

timbal balik tersebut timbul dari adanya kepentingan pihak aktor non negara

seperti PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga yang juga ingin untuk

bertahan hidup di tengah keberadaannya di Kota Salatiga. Sehingga PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga mempunyai kemampuan untuk

memutuskan aktivitas bisnis melalui program CSR yang dibuat. Oleh

karenanya, pemerintah Kota Salatiga dalam hal ini juga tidak dapat

Page 37: BAB IV PERAN MULTINATIONAL CORPORATION DALAM …

60

mengabaikan keberadaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga

dikarenakan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga telah

memberikan dampak terhadap isu ketenagakerjaan yaitu pengangguran yang

ada di Kota Salatiga serta upaya untuk mewujudkan target SDGs 8.5.

Masing-masing aktor tersebut di atas memiliki kepentingan yang mana pada

akhirnya dapat terpenuhi melalui hubungan kerjasama.