Upload
hkmiftah
View
30
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
zz
Citation preview
BAB IV
PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN
Jalan angkut penghubung crusher II dengan lokasi penambangan B3 Utara.
B4, B5, B7 tengah dan B8 perintisan telah ada dan beberapa ruas jalan bersifat
temporer. Namun belum dijadikan akses utama bagi alat angkut Komatsu HD 465
yang merupakan alat angkut yang utama pada PT. Semen Tonasa. Dari hasil
pengukuran geometri yang dilakukan dilapangan. Terdapat beberapa trase jalan yang
tidak memenuhi standar pengoperasian alat angkut yang menggunakan ban karet.
Diantaranya terdapat kemiringan memanjang jalan yang melebihi 10 % sebagai syarat
kemiringan memanjang jalan maksimal untuk ban karet. Lebar jalan dan jari-jari
belokan yang belum sesuai. Oleh karena itu diperlukan suatu jalan angkut tambang
yang memenuhi standar keamanan dan kenyamanan untuk proses penngangkutannya
agar dapat menunjuang kelancaran produksi. Jalan angkut tambang tersebut telah
direncanakan sebelumnya diatas peta topografi menuju areal penambangan B 8
perintisan dengan beberapa tikungan pada alinyemen horizontal, dengan melakukan
galian di beberapa trase jalan sehingga mencapai kemiringan memanjang maksimum
10 %.
Jalan tambang yang menghubungkan crusher II dengan B 8 perintisan ini pada
umumnya berupa tanjakan, sesuai dengan kondisi topografi karts yang terjal. Untuk
proses pengkajian secara teknik terhadap desain jalan angkut tambang selanjutnya
4 - 1
maka dilakukan pengamatan secara detail dari profil rencana jalan angkut tambang
yang telah terbentuk dan data-data pendukung lainnya untuk menentukan suatu
desain jalan angkut tambang yang sesuai dengan safety standar operation alat angkut
rencana.
4.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terhadap pengkajian secara teknis design jalan angkut
tambang Petea yang disesuaikan dengan safety standard operation alat angkut
rencana sebagai berikut :
4.1.1 Lengkung Horisontal
- Pengamatan secara detail terhadap trase jalan angkut tambang dari Crusher II
ke B 8 rintisan yang telah direncanakan, khususnya pada tikungan jalan.
- Menentukan kecepatan rencana (design speed) untuk kendaraan rencana
Komatsu HD 465 berdasarkan jari-jari tikungan asli.
- Menentukan jari-jari kurva (radius curve) pada setiap stationing yang terdapat
tikungan di sepanjang jalan angkut tambang Crusher II ke B 8 rintisan
berdasarkan kemampuan alat angkut rencana pada saat membelok.
- Menentukan koefisien gesekan melintang maksimum pada setiap stationing
yang terdapat tikungan di sepanjang jalan angkut tambang Crusher II ke B 8
rintisan
- Melakukan penggambaran alinyemen horisontal dan alinyemen vertical jalan
angkut tambang.
4 - 2
- Menentukan dimensi lebar jalan angkut tambang Crusher II ke B 8 rintisan
pada jalan bagian lurus dan tikungan berdasarkan dimensi lebar alat angkut
rencana yang terlebar.
- Menetapkan jumlah lajur pada jalan angkut tambang Crusher II ke B 8
rintisan yang dipengaruhi oleh volume lalu-lintas rencana yang akan
menggunakan jalan tersebut.
- Menetapkan superelevasi normal dan superelevasi maksimum dari jalan
angkut tambang Crusher II ke B 8 rintisan dengan memperhatikan kondisi
jalan secara nyata di lapangan.
- Menentukan superelevasi runout pada jalan angkut tambang Crusher II ke B 8
rintisan didasarkan pada perubahan maximum cross slope pada jarak 30 m
dari segmen jalan dan kecepatan rencana kendaraan.
- Menentukan jarak henti yang aman (safe stopping distance) dan jarak
pandang yang aman (safe sight distance) untuk kendaraan angkut rencana
Komatsu HD 465.
4.1.2 Pembuatan Jalan Tambang
- Membuat profil memanjang trase jalan telah ada dan trase jalan rencana.
- Menghitung volume galian sesuai dengan desain rencana terhadap trase jalan
yang telah ada untuk mendapatkan geometri jalan yang sesuai dengan alat
angkut rencana Komatsu HD 465.
4 - 3
- Menghitung geometri peledakan dari masing-masing alat bor dan
membandingkan produktifitas peledakannya.
- Menghitung produksi alat yang digunakan dalam pekerjaan pembuatan jalan
tambang.
- Menentukan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan jalan tambang.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil olahan data dari langkah-langkah kerja penelitian tentang design
geometri jalan jalan angkut tambang yang memenuhi standar keamanan dan
kenyamanan dari Crusher II ke B 8 rintisan secara sistematis ditampilkan dalam
bentuk tabel perhitungan berikut ini :
4.2.1 Perhitungan Geometri Jalan Tambang
4.2.1.1 Data kemiringan memanjang
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan theodolit pada trase jalan
tambang yang telah ada, dapat diketahui kemiringan memanjang jalan pada tiap
station selanjutnya dilakukan perubahan pada persen kemiringan memanjang untuk
mendesain jalan tambang yang aman bagi alat angkut Komatsu HD 465. Data persen
kemiringan asli dan kemiringan rencana serta volume galian dan timbunan dapat
dilihat pada tabel 4.1, 4.2, dan 4.3.
4 - 4
4.2.1.2 Data Lengkung Horizontal Jalan
Pada trase jalan rencana sepanjang 1475 meter terdapat lima buah belokan
terdiri dari 26 station yang dibagi berdasarkan kemiringan pada jalur jalan asli
dilapangan. Data berupa kecepatan rencana, radius tikungan, gaya gesek melintang
yang terdapat pada jalur tikungan rencana dapat dilihat pada tabel 4.4
4 - 5
Tabel 4.1
Keadaan Jalan Tambang Asli dan Jalan Rencana
Station 0 + 055 sampai 0 + 549
station 0+055 - 0+130 0+130 - 0+180 0+180 - 0+220 0+220 - 0+270 0+270 + 0+337 0+337 - 0+390 0+390 - 0+427 0+427 - 0+491 0+491 - 0+549
Jarak Antar Titik (m) 80 50 40 50 67 53 37 64 58 Jarak Langsung (m) 130 180 220 270 337 390 427 491 549 Elevasi Asli (m) 72 82 90 92 96 100 104 114 122 Elevasi Rencana ( m ) 80 85,63 89,03 95,13 101,33 106,63 110 115,76 120,40 Kemiringan Asli (….%) 20 20 4 5,90 7,54 10,80 15.62 13,79 15,70 Kemiringan Recana (…..%) 11,26 8,50 12,2 9,25 10,00 9,10 9,00 8,00 8,00 Lebar Jalan Asli (m) 21,73 21,83 22,20 22,02 19,68 21,02 21,02 19,56 18,68 Lebar Jalan Rencana (m) 19,50 22,50 19,50 19,50 19,50 19,50 19,50 19,50 19,50
LuasGalian (m2) - - 8 4,5 - - - - 20,25Timbunan (m2) 300 410,50 18 7,85 268 297 247 1,06 12,50
VolumeGalian (m3) - - 156 87,75 - - - - 394,88Timbunan (m3) 5,86 9236,25 315 153,04 5,23 5,971,5 4186,5 20,64 243,75
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 6
Tabel 4.2
Keadaan Jalan Tambang Asli dan Jalan Rencana
Station 0 + 549 sampai 1 + 021
Station 0+549 - 0+600 0+600 - 0+644 0+644 - 0+692 0+692 - 0+723 0+723 - 0+748 0+748 - 0+800 0+800 - 0+876 0+876 - 0+915 0+915 - 1+021
Jarak Antar Titik (m) 51 44 48 31 25 52 76 39 106 Jarak Langsung (m) 600 644 692 723 748 800 876 915 1.021 Elevasi Asli (m) 130 138 142 148 150 157 166 174 176 Elevasi Rencana ( m ) 124,48 128,48 132,80 135,28 137,28 141,44 149 152,90 161,38 Kemiringan Asli ( …. % ) 18,20 8,30 19,35 8,00 13,40 11,00 20,50 1,88 4,25 Kemiringan Recana (….%) 9,00 9,00 8,00 8,00 8,00 10,00 10,00 8,00 8,00 Lebar Jalan Asli (m) 16,03 12,43 15,77 17,28 20,32 22,45 22,56 23,40 21,20 Lebar Jalan Rencana (m) 19,5 19,5 19,5 22,5 22,5 22,5 19,5 19,5 22,5
Luas Galian (m2) 258,55 314,54 456 328 312,5 726,75 1248 779 1872Timbunan (m2) - - - - - - - - -
Volume Galian (m3) 5,041,725 6133,44 8892 7380 7031,25 16,351,875 24336 15190,5 42,12Timbunan (m3) - - - - - - - - -
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 7
Tabel 4.3
Keadaan Jalan Tambang Asli dan Jalan Rencana
Station 1 + 021 sampai 1 + 492
Station 1+021 - 1+068 1+068 - 1+125 1+125 - 1+161 1+161 - 1+204 1+204 - 1+243 1+243 - 1+298 1+298 - 1+342 1+342 - 1+412 1+412 - 1+492
Jarak Antar Titik (m) 47 57 36 43 39 55 44 70 80 Jarak Langsung (m) 1,07 1,13 1,161 1.204 1.243 1.298 1.342 1.412 1.492 Elevasi Asli (m) 178 182 186 192 198 202 208 214 216 Elevasi Rencana ( m ) 165,14 169,79 173,03 176,90 180,41 184,81 188,33 193,93 200,33 Kemiringan Asli (…. % ) 7,01 11,10 13,95 15,38 7,30 13,50 8,57 2,50 2,59 Kemiringan Recana (….%) 8,00 8,00 9,00 9,00 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 Lebar Jalan Asli (m) 23,14 22,89 22,68 21,45 21,23 20,13 20,08 19,09 18,75 Lebar Jalan Rencana (m) 22,5 22,5 19,5 19,5 19,5 22,5 22,5 22,5 22,5
Luas Galian (m2) 648 712,5 462,5 627 643,5 1347,5 821,25 1420 1440Timbunan (m2) - - - - - - - - -
Volume Galian (m3) 14,580 16031,25 9018,75 12226,5 12548,25 30318,75 18,478,125 31950 32400Timbunan (m3) - - - - - - - - -
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 8
Tabel 4.4
Data Lengkung Horisontal Jalan TambangPada Jalur Tikungan
Station
Radius Circle (m)
Dedrajat circle (…o)
Tongkat (meter) External (E)
(mtr)
Ordinat (M) (mtr)
Koefisien gesek (f
max)
Design Speed
Km/jam
Circle length (Lc) (mtr)
Run out
length (Ls) (mtr)
Lebar Jalan (meter)Stoping Distance
(SD) (meter)
Slight Distance
(ShD) (meter)Δ Δ T1 T2 Lurus Tikungan
STA 0 +115 sd STA 0 + 175
STA 0+675 sd STA 0+ 755
STA 0 +996 sd STA 1 + 150
STA 1 + 254 sd STA 1 + 325
STA 1 +350 SD STA 1 + 450
4,00
7,50
8,90
6,50
10,60
35
29
26
31
21
35
29
26
31
24
41,0
54,3
103,5,
39,65
52.67
41,0
54,3
103,5
39,65
52,67
18
17,7
47,18
10,99
12,16
12,5
14,3
30,9
9,4
10,9
-0,00014
+0,36044
+0,36025
+0,36126
+0,35625
4,50
19,53
21,27
18,20
23,10
32,8947,
00
76,91
35,68
48,97
26,25
26,25
26,25
26,25
28,65
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
22,5
22,5
22,5
22,5
22,5
45,86
33,69
38,08
30,28
41,32
19,90
76,04
81,94
66,50
88,29
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 9
4.2.2 Pembongkaran Batugamping pada Daerah Galian
4.2.2.1 Pemboran
Batugamping tidak dapat digali langsung oleh alat mekanis seperti halnya
shovel atau wheel loader. Dibutuhkan kegiatan pemboran dan peledakan untuk
memberaikan batugamping agar mudah didorong oleh bulldozer yang digunakan
sebagai alat gali dorong di PT. Semen Tonasa. Untuk menghasilkkan fragmentasi
yang seragam agar memudahkan pendorongan. Distribusi energi peledakan harus
diperhitungkan dengan menerapkan pola pemboran staggered drill pattern atau pola
zig-zag. Dengan arah pemboran vertical.
Alat bor yang saat ini beroperasi adalah alat bor tipe LM – 500 C 3 stell, 2
stell dan Tipe CRD 1 stell, diameter bit 3,5” dengan panjang masing-masing 36 feet,
24 feet, dan 12 feet. Jenis dan kondisi alat, keadaan medan kerja serta kecakapan
operator akan sangat berpengaruh pada produkstivitas alat. Produktivitas masing-
masing alat dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Kemampuan Alat Bor
Type Alat Bor
Panjang Batang
Bor (feet)
Diameter Bit
Cycle Time (menit/lbg)
Kecepatan pemboran (mtr/mnt)
Lemampuan Pemboran (lbng/hari)
LM – 500 C 3 Stell
LM – 500 C 2Stell
CRD 1 Stell Vertikal
CRD 1 Stell Horisontal
26
24
12
12
3,5”
3,5”
3,5”
3,5”
16:44,4
06:20,0
05:01,7
005:10,5
0,667
1,178
0,729
0,177
17
45
54
55
Cat : produktivitas peledakan per 1 unit alatSumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 10
4.2.2.2 Peledakan
Geometri peledakan sangat dipengaruhi oleh karakteristik alat bor yang
digunakan untuk membuat lubang tembang dengan mempertimbangkan karakteristik
alat angkut dan alat dorong yang digunakan memindahkan material peledakan. Dalam
membuat jalan tambang dimana material akan didorong oleh bulldozer sebaiknya
material hasil peledakan diarahkan menyebar terarah kearah depan. Untuk
menghasilkan arah lemparan meyebar kedepan sebaiknya digunakan pola peledakan
Coener Cut dimana lubang ledak dalam satu baris diledakkan secara simultan dengan
interval delay yang singkat. Dari geometri peledakan masing- masing alat dapat
diketahui produktivitas peledakan.
Type Alat BorBurden
(B) (mtr)
Spacing (S)
(mtr)
Tinggi Jenjang (L)
(mtr)
Sub Drill (J)
(mtr)
Stemming (T)
(mtr)
Produktivitas Peledakan (Ton/hari)
LMC – 500 3 Stell
LMC - 500 2 Stell
CRD 1 Stell Vertikal
3,4
2,8
1,9
4,25
3,50
2,38
10,12
6,61
3,18
0,84
0,70
0,48
2,25
2,21
0,48
5934,02
6958,62
1849,50
Tabel 4.6
Geometri dan Produktivitas Alat Bor
Cat : Produktivitas peledakan per 1 unit alatSumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 11
4.2.3 Produktivitas Alat Dorong
Dari hasil pengamatan langsung dilapangan, diketahui cycle time Bulldozer D
10 N dengan kapasitas bilah 13,5 m3 dan jarak dorong 30 meter. Perhatikan tabel
berikut :
Tabel 4.7
Produktifitas Alat Dorong
Waktu Mendorong (mnt:dtk,ml detik)
Waktu Mumdur (mnt:dtk,ml detik)
Produksi (Lcm / hari )
Produksi (Ton / m3)
1:59,6 1:21,6 350,10 2,387
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.2.4 Total Waktu Pembuatan Jalan
Denagn mengetahui volume timbunan dan produktifitas masing-masing al;at
mekanis, maka dapat diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan
tambang yang sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan.
Tabel 4.8
Waktu Pembuatan Jalan
Jenis Alat
Volume Rencana
Peledakan (m3)
Volume Rencana Gusuran
(m3)
Produktifitas Alat
(m3 / hari)
Total Kebutuhan
Waktu (Hari)
LM – 500 C 3 Stell
LMC - 500 2 Stell
CRD 1 Stell Vertikal
Bulldozer D 10 N
395192,568
395192,568
395192,568
-
-
-
-
548575,365
5934,02
6958,62
1849,50
350,10
159
123
510
1567
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4 - 12