27
90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Survei Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Tuban. Pada penelitian ini diambil dua kelas sampel secara acak yaitu kelas X AK 1 dan kelas X AK 2. Jumlah siswa kelas X AK 1 adalah 30 orang siswa, sedangkan jumlah siswa kelas X AK 2 adalah 30 orang siswa. Kondisi kedua kelas cukup nyaman dan kondusif untuk digunakan kegiatan belajar mengajar. Selain cukup luas, ventilasi udara dan pencahayaan kelas juga cukup mendukung terlaksananya kegiatan yang tertib dan nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X SMK PGRI 2 Tuban mengatakan bahwa banyak siswa yang belum dapat memahami konsep materi yang disampaikan dengan baik dan nilai yang diperoleh siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk pelajaran matematika yaitu 70. 90

BAB IV - V

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB 45

Citation preview

Page 1: BAB IV - V

90

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Survei

Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Tuban. Pada penelitian ini

diambil dua kelas sampel secara acak yaitu kelas X AK 1 dan kelas X AK 2.

Jumlah siswa kelas X AK 1 adalah 30 orang siswa, sedangkan jumlah siswa

kelas X AK 2 adalah 30 orang siswa. Kondisi kedua kelas cukup nyaman dan

kondusif untuk digunakan kegiatan belajar mengajar. Selain cukup luas,

ventilasi udara dan pencahayaan kelas juga cukup mendukung terlaksananya

kegiatan yang tertib dan nyaman.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X SMK

PGRI 2 Tuban mengatakan bahwa banyak siswa yang belum dapat

memahami konsep materi yang disampaikan dengan baik dan nilai yang

diperoleh siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk

pelajaran matematika yaitu 70. Selain itu, pembelajaran di dalam kelas masih

menggunakan model pembelajaran konvensional dan strategi pembelajaran

yang kurang variatif membuat siswa lebih banyak mencatat dan cenderung

merasa bosan.

Berdasarkan hasil survei, kurikulum yang digunakan adalah

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) berpedoman bahwa kurikulum pada semua jenjang

dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai

90

Page 2: BAB IV - V

91

dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa. Berikutnya mengenai

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan pembelajaran di

kelas X rata-rata menggunakan model pembelajaran langsung. Sehingga

peneliti berupaya memberikan inovasi pembelajaran menggunakan model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data nilai pretes dan

data nilai postes siswa. Data nilai pretes digunakan untuk mengetahui apakah

kedua sampel mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak. Adapun

data nilai postes yang berupa tes hasil belajar matematika siswa digunakan

untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata - rata yang signifikan hasil

belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran reverse

jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan hasil belajar

matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan

strategi everyone is a teacher here kelas X semester genap SMK PGRI 2

Tuban tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan dimensi dua.

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

1. Data Nilai Kemampuan Awal (Pretes)

Data nilai kemampuan awal (pretes) digunakan untuk mengetahui

apakah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai

kemampuan awal yang sama atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut

data nilai kemampuan awal dianalisis menggunakan teknik statistik uji t

untuk dua sampel bebas. Hasil perhitungan data nilai pretes disajikan

Page 3: BAB IV - V

92

pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Deskriptif Data Nilai Pretes

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 30 30

Rata (Mean) 74.03 73.87

Simpangan Baku (SD) 4.427 4.925

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol memiliki perbedaan rata-rata nilai pretes dengan selisih

0,16. Apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak, untuk mengetahui

hal tersebut, selanjutnya akan dilakukan analisis uji t dua sampel bebas

pada bagian analisis data.

2. Data Nilai Hasil Belajar (Postes)

Data nilai postes digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here

dan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. Adapun untuk

mengetahui hal tersebut data nilai postes dianalisis menggunakan teknik

statistik uji t dua sampel bebas. Berikut ini disajikan dalam Tabel 4.2

berupa deskriptif data nilai postes.

Page 4: BAB IV - V

93

Tabel 4.2

Deskriptif Data Nilai Postes

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 30 30

Rata (Mean) 85.50 75.20

Simpangan Baku (SD) 4.232 4.979

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa antara siswa yang diberi

model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher

here dan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional memiliki

perbedaan rata-rata nilai postes dengan selisih 10,30. Apakah perbedaan

tersebut signifikan atau tidak, maka untuk mengetahui hal tersebut,

selanjutnya akan dilakukan analisis uji t dua sampel bebas pada bagian

analisis data.

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Awal

Analisis awal bertujuan untuk mengetahui apakah siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama

atau sepadan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data

yang diperoleh dari nilai pretes siswa. Dalam analisis awal ini

menggunakan teknik statistik uji t untuk dua sampel bebas. Sebelum

dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan

Page 5: BAB IV - V

94

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal

dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji ini

menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil

perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretes Kelas Eksperimen .123 30 .200* .939 30 .084

Kelas Kontrol .158 30 .055 .931 30 .052a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Hl : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal

Dengan taraf kepercayaan 95%, sehingga dalam

pengujiannya kriteria yang digunakan adalah jika probabilitas atau

Sig. > 0,05 maka terima H0. Dari tabel perhitungan program SPSS

17.0 for Windows di atas diperoleh Sig. kelas yang diberi model

pembelajaran langsung dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,55

Page 6: BAB IV - V

95

dan uji Shapiro-Wilk adalah 0,52. Berdasarkan kriteria yang dipakai

maka 0,55 > 0,05 dan 0,52 > 0,05. Pada kelas yang diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher

here dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,200 dan uji Shapiro-

Wilk adalah 0,084. Berdasarkan kriteria yang dipakai maka 0,200 >

0,05 dan 0,084 > 0,05. Jadi keputusannya terima H0, artinya sampel

berasal dari populasi berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai pretes

kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama

(hmogen) atau tidak. Perhitungan uji ini menggunakan program

SPSS 17.0 for Windows dengan uji Levene Statistics. Berdasarkan

hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretes Based on Mean 1.456 1 58 .233

Based on Median .877 1 58 .353

Based on Median and

with adjusted df

.877 1 57.654 .353

Based on trimmed mean 1.436 1 58 .236

Page 7: BAB IV - V

96

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan variansi antara nilai pretes kelas kontrol

dan eksperimen.

H1 : Ada perbedaan variansi antara nilai pretes kelas kontrol dan

eksperimen.

Cara menafsirkannya adalah jika nilai Sig. Levene Statistic >

0,05 maka dikatakan bahwa variansi data adalah homogen. Dari

tabel di atas diperoleh nilai probabilitas atau Sig. adalah 0,233.

Berdasarkan kriteria yang digunakan maka 0,233 > 0,05. Jadi

keputusannya terima H0, artinya tidak ada perbedaan variansi antara

nilai pretes kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol, atau dengan

kata lain ragam kedua populasi sama.

Setelah diperoleh data uji normalitas dan data uji

homogenitas, dapat disimpulkan bahwa data nilai pretes berdistribusi

normal dan homogen. Oleh sebab itu, di bawah ini akan disajikan

data nilai pretes untuk uji t dua sampel bebas karena telah memenuhi

uji prasyarat analisis.

c. Uji t Dua Sampel Bebas (Kesamaan Kemampuan Awal)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi

mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak. Perhitungan uji

ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan

hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil

Page 8: BAB IV - V

97

sebagai berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji t Sampel Bebas Nilai Pretes

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Pretes Equal variances

assumed

1.456 .233 .140 58 .889 .167 1.187 -2.210 2.543

Equal variances

not assumed

.140 56.770 .889 .167 1.187 -2.211 2.544

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai

pretes kelas kontrol dan eksperimen.

H1 : Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai pretes

kelas kontrol dan eksperimen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika thitung ≤

−t(1−α

2 ),(n1+n2−2) atau thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) keputusannya tolak H0, tapi

jika −t(1−α

2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−α2 ),(n1+n2−2) maka terima H0.

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh thitung = 0,140 dan nilai sig.

Page 9: BAB IV - V

98

= 0,233. Sedangkan ttabel untuk 1−α2 = 0,975 dan derajat bebas 58

adalah 2,000. Karena −t(1−

α2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−

α2 ),(n1+n2−2) yaitu -

2,000 < 0,140 < 2,000, maka keputusannya H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang

signifikan antara nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Artinya berdasarkan hasil uji hipotesis, antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum diberi perlakuan memiliki kemampuan awal

yang relatif sama.

2. Analisis Akhir

Analisis akhir ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh hasil belajar matematika siswa antara siswa yang diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here

dan hasil belajar matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran

reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here pada pokok

bahasan dimensi dua kelas X semester genap SMK PGRI 2 Tuban tahun

pelajaran 2014/2015. Data yang digunakan adalah data nilai postes pada

pokok bahasan dimensi dua. Seperti pada analisis awal, analisis akhir ini

juga menggunakan uji t dua sampel bebas, namun sebelum melakukan uji

t dua sampel bebas maka harus dilakukan uji prasyarat analisis dengan

melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini disajikan hasil

analisis data akhir.

Page 10: BAB IV - V

99

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji

ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan

hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Nilai Postes

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretes Kelas Eksperimen .123 30 .200* .939 30 .084

Kelas Kontrol .149 30 .086 .959 30 .288

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Hl : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal

Dengan taraf kepercayaan 95%, sehingga dalam

pengujiannya kriteria yang digunakan adalah jika probabilitas atau

Sig. > 0,05 maka terima H0. Dari tabel perhitungan program SPSS

17.0 for Windows di atas diperoleh Sig. kelas yang diberi model

pembelajaran langsung dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,86

dan uji Shapiro-Wilk adalah 0,288. Berdasarkan kriteria yang

dipakai maka 0,86 > 0,05 dan 0,288 > 0,05. Pada kelas yang diberi

Page 11: BAB IV - V

100

model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a

teacher here dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,200 dan uji

Shapiro-Wilk adalah 0,084. Berdasarkan kriteria yang dipakai maka

0,200 > 0,05 dan 0,084 > 0,05. Jadi keputusannya terima H0, artinya

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

nilai postes mempunyai variansi yang sama (homogen) atau tidak.

Perhitungan uji ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows

dengan uji Lavene Statistic. Berdasarkan hasil perhitungan program

SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Homogenitas Nilai Postes

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretes Based on Mean .455 1 58 .503

Based on Median .426 1 58 .517

Based on Median and

with adjusted df

.426 1 57.145 .517

Based on trimmed mean .519 1 58 .474

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan variansi antara nilai postes kelas kontrol

dan eksperimen.

Page 12: BAB IV - V

101

H1 : Ada perbedaan variansi antara nilai postes kelas kontrol dan

eksperimen.

Cara menafsirkannya adalah jika nilai Sig. Levene Statistic >

0,05 maka dikatakan bahwa variansi data adalah homogen. Dari

tabel di atas diperoleh nilai probabilitas atau Sig. adalah 0,503.

Berdasarkan kriteria yang digunakan maka 0,503 > 0,05. Jadi

keputusannya terima H0, artinya tidak ada perbedaan variansi antara

postes kelas yang diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan

strategi everyone is a teacher here dan kelas tanpa diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher

here atau dengan kata lain ragam kedua populasi sama.

Setelah diperoleh data uji normalitas dan data uji

homogenitas, dapat disimpulkan bahwa data nilai postes

berdistribusi normal dan homogen. Oleh sebab itu, di bawah ini akan

disajikan data postes untuk uji t dua sampel bebas karena telah

memenuhi uji prasyarat analisis.

c. Uji t Dua Sampel Bebas (Uji Hipotesis)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diberi

model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a

teacher here dan hasil belajar matematika siswa tanpa diberi antara

dikatakan sepadan atau tidak maka dilakukan uji t dengan

Page 13: BAB IV - V

102

menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil

perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.8

Hasil Uji t Sampel Bebas Nilai Postes

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Postes Equal variances

assumed

.455 .503 3.209 58 .002 3.833 1.195 1.442 6.225

Equal variances

not assumed

3.209 56.592 .002 3.833 1.195 1.441 6.226

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai

postes kelas kontrol dan eksperimen.

H1 : Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai postes

kelas kontrol dan eksperimen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah jika thitung ≤

−t(1−α

2 ),(n1+n2−2) atau thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) keputusannya tolak H0, tapi

jika −t(1−α

2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−α2 ),(n1+n2−2) maka terima H0.

Page 14: BAB IV - V

103

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh thitung = 3,209 dan nilai sig.

= 0,503. Sedangkan ttabel untuk 1−α2 = 0,975 dan derajat bebas 58

adalah 2,000. Karena thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) yaitu 3,209 > 2,000, maka

keputusannya tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan rata - rata yang signifikan hasil belajar matematika siswa

antara siswa yang diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan

strategi everyone is a teacher here dan hasil belajar matematika

siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan

strategi everyone is a teacher here pada pokok bahasan dimensi dua

kelas X semester genap SMK PGRI 2 Tuban tahun pelajaran

2014/2015. Artinya ada pengaruh model pembelajaran reverse

jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here terhadap hasil

belajar matematika siswa pada pokok bahasan dimensi dua kelas X

SMK PGRI 2 Tuban semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis awal yang telah dilakukan pada data nilai

pretes, kelas X AK 1 sebagai kelas eksperimen dan X AK 2 sebagai kelas

kontrol diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Akhir

analisa awal terbukti bahwa kedua sampel memiliki kemampuan yang sama.

Hasil analisis akhir penelitian ini, ada perbedaan rata - rata yang

signifikan hasil belajar matematika siswa antara siswa yang diberi model

Page 15: BAB IV - V

104

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan

hasil belajar matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse

jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here. Perbedaan tersebut karena

adanya perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan

diberikan model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a

teacher here. Sedangkan variabel yang lain seperti guru, materi, soal, dan

lainnya relatif sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran reverse jigsaw dengan

strategi everyone is a teacher here terhadap hasil belajar matematika siswa

pada pokok bahasan dimensi dua kelas X SMK PGRI 2 Tuban semester

genap tahun pelajaran 2014/2015.

Hal tersebut terbukti dengan adanya perbedaan rata-rata hasil tes

belajar siswa setelah diberi perlakuan antara kelas yang diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan

kelas yang tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi

everyone is a teacher here. Pada kelas yang diberi model pembelajaran

reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here memiliki rata-rata

yang lebih tinggi yaitu 85,50, sedangkan pada kelas yang tanpa diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here

memiliki rata-rata 75,20 dengan selisih 10,30.

Page 16: BAB IV - V

105

Page 17: BAB IV - V

106

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester genap kelas X SMK

PGRI 2 Tuban pada pokok bahasan dimensi dua. Hal tersebut ditinjau dari

adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas yang diberi model

pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan

kelas yang tanpa diberi pembelajaran model pembelajaran reverse jigsaw

dengan strategi everyone is a teacher here. Perbedaan rata-rata yang

signifikan tersebut dilihat dari uji t nilai postes dengan perolehan thitung =

3,209 pada taraf signifikan 0,05 dan dilihat ttabel = 2,000, sehingga thitung > ttabel.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang dikemukakan

oeleh peneliti, yaitu:

1. Bagi Guru

a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan

pembelajaran matematika dan mengembangkan atau

menyempurnakan pembelajaran matematika dengan menggunakan

model, dan media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.105

Page 18: BAB IV - V

107

b. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam memilih media

pembelajaran yang lebih tepat sehingga proses belajar mengajar

matematika lebih menarik dan menyenangkan siswa.

2. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam kegiatan

belajar-mengajar.

b. Dapat memberikan pengalaman baru sehingga kegiatan belajar

mengajar matematika menjadi lebih menyenangkan.

c. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu

meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan proses

pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Peneliti

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang strategi

pembelajaran matematika yang lebih efektif dan menyenangkan.

b. Dapat memberikan informasi bagi peneliti sebagai calon pendidik

agar dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam

mengajar matematika.