35
75 BAB IV KEGIATAN DAN PEMBAHASAN KEGIATAN Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian yaitu penyaluran obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat. Apotek juga berperan membantu pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian obat yang beredar di masyarakat. Obat memiliki fungsi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, namun obat dapat pula membahayakan kesehatan apabila digunakan secara tidak tepat. Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, apotek senantiasa berpegang pada peraturan pemerintah selain tanggung jawab moral untuk senantiasa mengutamakan kepentingan sosial dari pada sekedar memperoleh keuntungan. Kegiatan di apotek meliputi pengelolaan perbekalan farmasi yaitu suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan administrasi yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Apotek dipimpin oleh seorang Apoteker di mana tugas dan tanggung jawabnya adalah mengawasi, memastikan, memperhatikan, dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di dalam apotek sesuai dengan prosedur yang berlaku. Apotik Giri Sehat yang terletak di jalan Menteri Supeno no. 44 D Semarang merupakan apotek yang berada dekat dengan perumahan dan

BAB IV_1_

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhdhgtd

Citation preview

Page 1: BAB IV_1_

75

BAB IV

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

KEGIATAN

Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan

kefarmasian yaitu penyaluran obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi yang

dibutuhkan masyarakat. Apotek juga berperan membantu pemerintah dalam

pengawasan dan pengendalian obat yang beredar di masyarakat. Obat memiliki

fungsi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, namun obat dapat pula

membahayakan kesehatan apabila digunakan secara tidak tepat. Dalam

memberikan pelayanan kefarmasian, apotek senantiasa berpegang pada peraturan

pemerintah selain tanggung jawab moral untuk senantiasa mengutamakan

kepentingan sosial dari pada sekedar memperoleh keuntungan.

Kegiatan di apotek meliputi pengelolaan perbekalan farmasi yaitu suatu

siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pendistribusian, dan administrasi yang saling terkait antara yang

satu dengan yang lain.

Apotek dipimpin oleh seorang Apoteker di mana tugas dan tanggung

jawabnya adalah mengawasi, memastikan, memperhatikan, dan bertanggung

jawab terhadap semua kegiatan di dalam apotek sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

Apotik Giri Sehat yang terletak di jalan Menteri Supeno no. 44 D

Semarang merupakan apotek yang berada dekat dengan perumahan dan

Page 2: BAB IV_1_

76

perkampungan. Lokasi apotek Giri Sehat sudah memenuhi persyaratan karena

terletak di tempat yang mudah dikenali oleh masyarakat, terdapat papan petunjuk

yang tertulis dengan jelas nama apotek dan mudah diakses oleh masyarakat.

Dalam menunjang pelayanan kefarmasian yang baik, bangunan apotek juga harus

memenuhi persyaratan. Bangunan apotek Giri Sehat juga sudah memenuhi

persyaratan karena telah dilengkapi dengan ruang tunggu pasien, ruang peracikan,

penyerahan resep, ruang kerja apoteker, tempat pencucian alat dan kamar mandi.

Selain itu apotek Giri Sehat dilengkapi juga dengan penerangan, sumber air yang

memenuhi persyaratan, ventilasi, sanitasi, almari pendingin dan alat pemadam

kebakaran, almari khusus narkotika dan psikotropika, alat-alat laboratorium

sederhana seperti gelas ukur, neraca timbang, mortir, stamper, erlenmeyer, batang

pengaduk, serta tersedia buku-buku standar seperti Informasi Spesialite Obat

(ISO) dan MIMS. Apotek Giri Sehat merupakan suatu unit yang bergerak

dengan tiga fungsi utama yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit

oriented), unit bisnis yang mencari keuntungan (profit oriented) serta pendidikan

(education).

Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang bersifat sosial, apotek ini

berperan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat melalui penyediaan perbekalan farmasi yang legal, aman, dan

terjangkau. Apotek Giri Sehat dalam pelayanan farmasi mengacu pada patient

oriented yaitu kesembuhan pasien menjadi prioritas utama berdasarkan aturan-

aturan pelayanan kefarmasian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai unit

bisnis, pengelolaan apotek bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan

Page 3: BAB IV_1_

77

keuntungan sebagai imbalan dan jasa pelaksanaan pelayanan kefarmasian.

Sebagai unit bisnis, apotek perlu pengelolaan yang baik, untuk mendapatkan

keuntungan dan dapat menjamin kesejahteraan karyawan.

Struktur organisasi Apotek Giri Sehat dikelola oleh seorang Apoteker

Pengelola Apotek (APA) yaitu Drs. S. Djoko Purnomo, Apt, M.Kes yang

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di apotek Giri Sehat dan dibantu oleh

tiga Asisten Apoteker yaitu Nita Dariyati, Esti Ambarukmi, dan Ratna yuliana

yang tugas dan tanggung jawabnya dalam pengadaan, pelayanan, pengiriman dan

penerimaan pesan dan Warih Indriani yang merupakan kepala administrasi dan

keuangan, serta bagian umum dan reseptir yaitu Fatchur Rohman, Suhadi, dan

Agung Suranto. Apotek Giri Sehat memberikan pelayanan yang optimal kepada

masyarakat dengan menyediakan obat, serta perbekalan farmasi lain yang bermutu

dan terjangkau bagi masyarakat dan melaksanakan pelayanan yang ramah, cepat,

tepat, dan informatif.

Kegiatan di Apotek Giri Sehat sebagai berikut :

A. Perencanaan

Kegiatan perencanaan di Apotek Giri Sehat meliputi pemilihan jenis,

jumlah, dan harga obat serta barang dengan tujuan mendapatkan jenis dan

jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, serta menghindari

kekosongan obat. Dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi seperti

obat-obatan dan alat kesehatan, perlu dilakukan pengumpulan data obat-

Page 4: BAB IV_1_

78

obatan yang akan dipesan. Prioritas pemilihan obat dari perbekalan farmasi

yang dipesan didasarkan pada pola penyakit yang sering terjadi di lingkungan

apotek, kemampuan daya beli masyarakat terutama masyarakat di sekitar

apotek, serta kebiasaan atau pola hidup masyarakat dalam menggunakan obat

maupun suplemen. Metode yang digunakan dalam perencanaan perbekalan

farmasi di apotek Giri Sehat :

1) Metode Epidemiologi

Dibuat berdasarkan pola penyebaran penyakit dan pola

pengobatan penyakit yang terjadi di lingkungan apotek. Misalnya musim

hujan yang terjadi mengakibatkan obat-obat yang sering terjual berupa

obat batuk-pilek, obat penurun panas, flu, diare dan vitamin.

2) Metode Konsumsi

Dibuat berdasarkan data pengeluaran barang periode lalu.

Selanjutnya data tersebut dikelompokkan dalam kelompok fast moving

(cepat beredar) maupun yang slow moving (lambat beredar). Sediaan

farmasi yang tergolong fast moving di apotek Giri Sehat yaitu obat anti

radang, obat anti hipertensi, obat diabetes, obat yang meringankan sakit

gigi, antibiotik, dan obat anti alergi. Sedangkan obat yang tergolong slow

moving yaitu obat antijamur dan suppositoria.

3) Metode Kombinasi

Dibuat berdasarkan pola penyebaran penyakit dan melihat

kebutuhan sediaan farmasi periode sebelumnya. Misalnya obat batuk-

pilek, obat penurun panas, obat anti radang dan obat anti jamur.

Page 5: BAB IV_1_

79

B. Pengadaan

Dalam pengadaan atau pemesanan sediaan farmasi dan perbekalan

farmasi, Apoteker memberikan Surat Pesanan (SP) kepada PBF yang

ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek. Barang yang datang

akan dicek kesesuaian jenis dan jumlah barang yang ada pada SP dengan

faktur. Surat pesanan obat bebas dibuat dua rangkap, satu untuk PBF dan satu

untuk arsip pembelian apotek. Surat Pemesanan narkotika hanya dapat

dilakukan melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma. Pesanan

narkotika ditandatangani oleh APA dengan menggunakan surat pesanan

rangkap empat, di mana tiap jenis pemesanan narkotika menggunakan satu

surat pesanan yang dilengkapi dengan nomor SIPA Apoteker dan stempel

apotek. Setiap 1 surat pesanan berisikan 1 macam obat narkotika. Surat

pesanan psikotropika ditandatangani oleh Apoteker kepada PBF atau pabrik

obat. Di mana tiap surat pesanan psikotropika dapat berisi lebih dari 1 jenis

psikotropika.

Buku defecta digunakan untuk mencatat persediaan barang yang habis

atau menipis, sehingga persediaan barang tetap terkontrol. Buku defecta ini

menjadi dasar untuk membuat Bon Penerimaan Barang Apotek (BPBA) ke

Bisnis Manager atau Surat Pesanan ke PBF. Pencatatan barang yang habis di

Apotek Giri Sehat menggunakan buku defecta.

Metode yang digunakan dalan pengadaan perbekalan farmasi :

1) Pengadaan terencana

Page 6: BAB IV_1_

80

Perencanaan pembelian obat berdasarkan penjualan per minggu

atau per bulan. Sistem ini dilakukan untuk mendata obat-obat yang

tergolong fast moving dan tergantung pula pada kondisi cuaca, misalnya

saat pergantian musim banyak orang yang menderita batuk-pilek

maupun demam. Obat yang perlu dipesan merupakan obat yang

tergolong fast moving maupun obat yang tergantung pada kondisi cuaca.

2) Konsinyasi

Titipan produk di apotek Giri Sehat hanya menerima sabun

antiseptik, parfum, dan madu. Pada pengadaan secara konsinyasi apotek

bertindak sebagai agen komisioner yang menerima komisi apabila

barang terjual, apabila barang tidak terjual barang tersebut akan

dikembalikan. Apotek Giri Sehat tidak melakukan pengadaan secara

konsinyasi karena mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya pada

masalah perpajakan. Kalau konsinyasi untuk obat yang disertai dengan

faktur pajak misalnya jumlah obat konsinyasi 5, sedangkan yang laku

hanya 2 dan kita hanya membayar 2 obat yang laku tersebut. Sisanya 3

dikembalikan ke PBF, tetapi di faktur pajak kita membeli 5 obat padahal

yang kita beli hanya 2. Pihak perpajakan mengetahuinya kita membeli 5

obat yang akan menyebabkan tingginya pajak yang akan kita bayar.

C. Penyimpanan

Penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Giri Sehat disusun

berdasarkan alphabetis, bentuk sediaan, FIFO (First In First Out),dan FEFO

Page 7: BAB IV_1_

81

(First Expired First Out), serta berdasarkan golongan obat (obat generik dan

obat paten) sehingga mempermudah dalam pengambilan dan pembuatan obat.

Obat golongan narkotika disimpan pada lemari khusus dan terkunci rapat

serta terpisah dengan obat golongan lain. Kunci lemari penyimpanan obat

golongan narkotika dipegang oleh petugas apotek yang diberikan wewenang.

Obat golongan psikotropika juga disimpan secara terpisah dari obat lain

untuk menghindari penyalahgunaan psikotropika.

Untuk almari penyimpanan narkotik di Apotek Giri Sehat ukurannya

belum sesuai dengan aturan perundang-undangan, tetapi penempatannya

sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu terbuat dari kayu,

ditempel ditembok dan dipaku. Untuk kuncinya sudah sesuai yaitu terdiri dari

2 kunci tetapi hanya terdapat 1 saf saja.

Untuk almari Psikotropika sudah memenuhi aturan yaitu terbuat dari

kayu, ditempel ditembok sehingga tidak dapat dipindah-pindahkan,

dipisahkan dari golongan obat-obat lainnya.

Metode yang digunakan di Apotek Giri Sehat :

1) Alfabetis

Untuk penyimpanan di etalase obat diatur berdasarkan alfabet

dan dipisahkan antara obat paten, obat generik, antibiotik, cream atau

salep, tetes mata dan tetes telinga, injeksi, dan alat kesehatan.

2) Bentuk sediaan

Page 8: BAB IV_1_

82

Penyimpanan obat digolongkan berdasarkan bentuk bahan baku,

seperti bahan padat, dipisahkan dari bahan yang cair atau bahan yang

setengah padat, demikian pula terhadap barang-barang yang mudah

terbakar. Suppositoria, dan obat-obat yang mudah rusak atau meleleh

pada suhu kamar disimpan dalam lemari es.

3) FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)

Dalam pengeluarannya Apotek Giri Sehat menggunakan sistem

FIFO (First In First Out) yaitu obat yang datang terlebih dahulu

dikeluarkan lebih dulu dan FEFO (First Expired First Out) yaitu barang

yang tanggal kadaluarsa lebih pendek dikeluarkan terlebih dulu.

4) Stock opname

Stock opname adalah pemeriksaan seluruh isi obat yang ada di

apotek meliputi jumlah obat yang tersisa, Expired date, harga obat, dan

jumlah total harga obat. Stokopnam di apotek giri sehat dilakukan 3

bulan sekali.

D. Pelayanan

Pelayanan di Apotek Giri Sehat berorientasi untuk kepuasan

pelanggan. Pelayanan kefarmasian di Apotek Giri Sehat dibagi menjadi dua

macam, yaitu pelayanan obat tanpa resep dokter dan pelayanan obat dengan

resep dokter. Pelayanan obat tanpa resep dokter dapat dilakukan pasien

dengan pengobatan sendiri atau swamedikasi yang merupakan suatu tindakan

untuk mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang

Page 9: BAB IV_1_

83

dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter.

Apotek Giri Sehat menerapkan tindakan swamedikasi kepada pasien

sehingga mempermudah seorang individu dalam mengatasi masalah

kesehatan dengan cepat, ekonomis, dan nyaman tanpa kunjungan yang tidak

perlu ke dokter. Sedangkan pelayanan obat dengan menggunakan resep

dilihat terlebih dahulu keabsahan resep. Ketelitian dalam membaca resep

sangat diperlukan untuk mengetahui obat yang tertulis dalam resep tersedia

atau tidak di apotek, apabila obat yang tertulis di resep tidak tersedia di

apotek maka Apoteker ataupun Asisten Apoteker akan menyarankan dan

menanyakan persetujuan kepada dokter penulis resep untuk mengganti obat

lain yang mempunyai komposisi maupun indikasi yang sama.

Untuk swamedikasi di Apotek Giri Sehat sudah berjalan dan sesuai

dengan peraturan. Untuk pengarsipan hanya diberikan kepada pasien yang

melakukan cek gula darah, asam urat, kolesterol dan tensi. Pengarsipan

tersebut berupa kertas yang berisi hasil pemeriksaan dan diberikan kepada

pasien.

Kegiatan pelayanan obat di Apotek Giri Sehat meliputi beberapa

bagian yaitu pelayanan dan penjualan obat bebas atau Over The Counter

(OTC), pelayanan resep dokter umum, dan pelayanan pesanan obat dari

pabrik (PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX) (Persero) yang terdiri dari

Kebun Sukamangli Batang, Kebun Subah-Siluwok Batang, Kebun Kaligua

Brebes, Kebun Kawung Cilacap, Kebun Blimbing Pekalongan, dan Kebun

Batujamus Karanganyar.

Page 10: BAB IV_1_

84

Secara umum kegiatan pelayanan farmasi di Apotek Giri Sehat sebagai

berikut :

1) Pelayanan dan penjualan obat bebas, obat bebas terbatas, OWA

Pelayanan dan penjualan obat tanpa resep dokter di apotek Giri

Sehat kepada konsumen dilakukan bila permintaan dari konsumen hanya

pada golongan obat bebas, obat bebas terbatas, OWA (obat wajib

apotek), suplemen, kosmetik, dan alat kesehatan saja. Bila permintaan

konsumen adalah golongan obat narkotika dan psikotropika, maka

permintaan tersebut tidak akan dilayani, untuk menghindari

penyalahgunaan obat di masyarakat. Petugas apotek juga akan melayani

pasien yang berkonsultasi obat terhadap penyakitnya dengan melakukan

swamedikasi. Swamedikasi adalah suatu tindakan untuk mengobati

segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di

apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter.

Swamedikasi di Apotek Giri Sehat sudah lama diterapkan, sehingga

mempermudah pasien dalam mengatasi masalah kesehatan dengan cepat,

ekonomis, dan nyaman tanpa kunjungan yang tidak perlu ke dokter.

Disamping itu, apotek Giri Sehat juga melayani pemeriksaan gula darah,

asam urat dan kolesterol serta pemeriksaan tensi (tekanan darah).

Page 11: BAB IV_1_

85

2) Pelayanan resep dokter umum

Gambar 16. Pelayanan resep dokter umum

Penerimaan resep dari pasien

Skrining resep

Penghitungan harga obat dalamresep

Pembayaran harga resep

Konfirmasi harga resep dan obatpada pasien

Konfirmasi resep ke dokter bilaada masalah

Peracikan, pemberian etiket,pengemasan obat, dan pembuatan

copy resep

Penyerahan obat beserta KIEkepada pasien

Page 12: BAB IV_1_

86

Pelayanan resep dokter umum di apotek Giri Sehat dimulai dari

penerimaan resep kemudian dilakukan skrining resep. Skrining resep

dilakukan untuk mengecek kelengkapan dari resep hal ini dilakukan

untuk mencegah penyalahgunaan resep, pemalsuan resep untuk tindakan

yang merugikan.

Hal-hal yang diperhatikan dalam skrining resep adalah :

a) Nama, SIP,alamat dokter dan nomor telepon.

b) Tanggal penulisan resep.

c) Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep.

d) Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.

e) Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta.

f) Cara pemakaian yang jelas.

g) Informasi lainnya.

Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan

kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan

alternatif. Bila dalam resep terdapat obat yang tidak dimiliki oleh apotek

maka Asisten Apoteker akan mengkonsultasikan dengan dokter dan

pasien untuk meminta persetujuan bila obat tersebut diganti dengan

produk yang lain tapi mempunyai khasiat yang sama. Jika pasien ingin

membeli sebagian dari jumlah obat yang tertera pada resep dapat

dilakukan dan diberikan copy resep, kemudian menyarankan pada pasien

untuk membeli kembali sisa obat yang kurang. Konseling, informasi, dan

edukasi (KIE) dilakukan dengan memberikan informasi kepada pasien

Page 13: BAB IV_1_

87

tentang cara pemakaian obat, waktu pemakaian obat, dan dosis

pemakaian.

3) Pelayanan resep dokter langganan

Pelayanan resep dokter langganan dari karyawan perusahaan di

apotek Giri Sehat yaitu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sama

seperti pelayanan resep umum lainnya tetapi yang menjadi perbedaan

ialah :

a) Obat yang digunakan merupakan obat yang disetujui oleh pihak

perusahaan masing-masing.

b) Pembayaran resep dilakukan oleh perusahaan tempat pasien bekerja.

c) Untuk PLN tidak ada pembatasan pemberian obat oleh perusahaan.

Skrining resep pada pelayanan resep dokter langganan pasien

dengan jaminan pemeliharaan kerja dilakukan seperti pasien dengan

resep dokter umum, tetapi yang lebih diperhatikan ialah nama dari

tenaga kerja dan nomor induk tenaga kerja untuk menghindari kesalahan

perekapan nama pada surat tagihan. Penagihan pembayaran obat ke

perusahaan masing-masing dilakukan pada tiap akhir bulan dimana pada

surat penagihan pembayaran obat dilampirkan nama tenaga kerja dan

nomor induk tenaga kerja.

Page 14: BAB IV_1_

88

E. Administrasi

Administrasi di apotek Giri Sehat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Penghitungan pajak pertambahan nilai dari faktur dan penghitungan

harga netto

Sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan produk nasional

yang dikenai pajak oleh pemerintah sebesar 10% dari harga sebenarnya.

Penghitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari faktur dilakukan

karena ada beberapa sediaan farmasi yang dibeli oleh pihak apotek

belum dikenai PPN sehingga apotek yang bertanggung jawab membayar

PPN ke pemerintah. Untuk mengetahui sediaan farmasi dan alat

kesehatan sudah atau belum dikenakan pajak, dapat kita lihat pada faktur

pembelian, dimana faktur pembelian terdiri dari dua jenis yaitu:

a. Faktur pembelian sudah termasuk PPN

Hal ini berarti jumlah harga yang harus dibayarkan apotek ke pihak

distributor sudah termasuk PPN di mana pajak dari barang yang

dibeli akan dibayarkan oleh pihak distributor.

b. Faktur pembelian yang belum termasuk PPN

Harus dihitung PPN dari sediaan farmasi dan alat kesehatan yang

dibeli dikarenakan harga yang dibayarkan ke PBF belum termasuk

pajak pembelian. PPN tersebut harus dibayarkan oleh pihak apotek.

Penghitungan PPN juga dilakukan untuk menentukan harga netto

Page 15: BAB IV_1_

89

yang selanjutnya digunakan untuk menghitung harga jual.

Penghitungan harga netto tidak perlu dilakukan bila dalam faktur

pembelian sudah termasuk PPN.

2) Inkaso

Inkaso adalah pembayaran atau tagihan pembayaran sediaan

farmasi dan alat kesehatan yang telah jatuh tempo. Pembayaran inkaso

dilakukan bila dalam pemesanan barang oleh pihak apotek tidak

langsung membayar secara tunai kepada pedagang besar farmasi, tetapi

apotek diberi tenggang waktu untuk membayar dan tergantung

kesepakatan antara pihak apotek dan pihak Pedagang Besar Farmasi

(PBF). Inkaso dilakukan dengan mencocokkan jumlah pembayaran pada

faktur yang diberikan oleh PBF dengan faktur arsip apotek. Bila telah

dilakukan pembayaran maka akan dicatat dalam buku inkaso dan

meminta salesman yang menerima pembayaran menandatangani sebagai

bukti barang yang dipesan telah dibayar lunas. Penandatanganan oleh

salesman yang mewakili PBF dimaksudkan untuk mencegah kerugian

dari apotek akibat kesalahan. Kesalahan dapat terjadi karena salesman

lupa atau tagihan belum disetorkan ke PBF.

3) Penggantian Harga Obat

Harga sediaan farmasi dan alat kesehatan yang ditawarkan oleh

Pedagang Besar Farmasi (PBF) tidak selalu stabil dan bisa naik kapan

saja. Bila dalam pembelian dari pihak PBF harga sediaan farmasi

mengalami kenaikan maka harga jual dari obat tersebut juga perlu

Page 16: BAB IV_1_

90

dinaikkan. Perubahan harga jual dari sediaan farmasi akan ditulis pada

buku harga (penggantian harga baru dengan harga yang lama).

4) Pembukuan

Pembukuan di apotek Giri Sehat dilakukan dengan komputerisasi

dimana kegiatan ini bertujuan untuk mendata segala sesuatu yang

bersangkutan dengan administrasi seperti pendataan barang masuk dan

keluar, pendataan pendapatan harian, pendataan tagihan resep dokter

langganan, pendataan pembayaran inkaso, dan lain-lain.

F. Manajemen Obat

Untuk obat-obat generik biasanya dibungkus masing-masing 100, 50,

30, 20 dan 10 tablet. Tujuannya untuk mempermudah jika ada pasien yang

membeli obat eceran. Selain obat generik, obat bebas juga kadang dikemas

untuk dijual eceran misalnya kapsul minyak ikan.

G. Pembuatan Sediaan Farmasi

1) Peracikan puyer

Puyer adalah salah satu bentuk sediaan obat yang didapat dengan

menghaluskan atau menghancurkan sediaan obat tablet atau kaplet yang

terdiri atas sedikitnya dua macam obat.

2) Pembuatan salep

Page 17: BAB IV_1_

91

Apotek Giri Sehat menerima permintaan pembuatan salep dari

dokter spesialis kulit dan resep dokter lain. Pembuatan salep dilakukan

di ruangan peracikan.

3) Pembuatan kapsul

Pembuatan kapsul dibuat untuk obat-obat yang dikehendaki.

Pembuatan kapsul memudahkan pasien dalam meminum obat serta lebih

efisien karena beberapa jenis obat telah dicampur menjadi satu dan

dimasukkan ke dalam kapsul sehingga pasien mudah minum obat

dengan jumlah yang banyak.

4) Pembuatan cleansing

Cleansing adalah pembersih muka untuk seseorang yang

mempunyai jerawat infeksi. Cleansing ini dipakai dua kali sehari yaitu

pagi dan siang.

PEMBAHASAN

Praktek Belajar Lapangan (PBL) merupakan suatu kegiatan pelatihan

wajib bagi mahasiswa/mahasiswi, yang berfungsi untuk mengasah keterampilan

dalam bidang yang ditekuni serta sebagai pengalaman untuk melakukan

perbandingan antara materi yang telah dipelajari dengan kenyataan di lapangan.

Praktek belajar lapangan di apotek bertujuan untuk mempersiapkan para calon

Page 18: BAB IV_1_

92

Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) untuk menjalani profesinya secara profesional,

handal dan mandiri sehingga dapat memperoleh gambaran tugas seorang Tenaga

Teknis Kefarmasian di apotek.

Apotek Giri Sehat termasuk apotek yang ramai di kunjungi di sekitar

wilayah Semarang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

1. Apotek Giri Sehat terletak di daerah yang strategis (dekat dengan pusat

perekonomian), dekat dengan perumahan dan perkampungan, mudah dikenali

(mempunyai papan nama apotek), dan mudah diakses (terletak di pinggir

jalan).

2. Kenyamanan pasien maupun pelanggan menjadi salah satu perhatian pihak

apotek yaitu dengan tersedianya ruang tunggu, kebersihan yang terjaga, dan

tersedianya brosur atau media informasi untuk pelanggan.

3. Kelengkapan perbekalan farmasi yang cukup lengkap juga meningkatkan

kepuasan pelanggan terhadap apotek Giri Sehat.

4. Pelayanan obat golongan narkotika dan psikotropika di apotek Giri Sehat

telah sesuai dengan UU RI No. 05 tahun 1997 yang mengatur tentang

Psikotropika dan UU RI No. 35 tahun 2009 yang mengatur tentang

Narkotika.

Hal- hal diatas telah membuktikan bahwa Apotek Giri Sehat telah

memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek yang tertuang dalam

KepMenKes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Di samping itu perencanaan,

pengadaan, distribusi, dan penyimpanan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dilihat dari sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada di Apotek Giri

Page 19: BAB IV_1_

93

Sehat, apotek ini telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam

KepMenKes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pemberian izin apotek. Pelayanan obat di Apotek Giri Sehat dilakukan dengan

mendahulukan kebutuhan masyarakat agar mendapatkan pelayanan yang

memuaskan. Pada pelayanan resep dokter umum dan dokter langganan

perusahaan terdapat perbedaan pada alur pelayanan resepnya yang mana pada

resep dokter umum dihitung masing-masing harga obatnya dan dikonfirmasikan

pada pasien apakah akan diambil semua atau sebagian, sedangkan pada resep

dokter langganan karyawan perusahaan langsung dilayani.

Analisa SWOT adalah metode perencanaan yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats).

Kekuatan yang dimiliki Apotek Giri Sehat adalah dalam pelayanannya

yang memuaskan, memberikan swamedikasi yang jelas kepada pasien, dan

keramahan yang ditunjukan oleh karyawan apotek.

Peluang yang dimiliki Apotek Giri Sehat adalah dengan dikeluarkannya

tentang prekursor yang mengatakan bahwa prekursor hanya boleh diperjual

belikan di apotek, sehingga untuk pembelian prekursor hanya dilakukan di apotek

dan itu menjadi peluang untuk apotek.

Ancaman yang dihadapi Apotek Giri Sehat adalah adanya apotek pesaing

yang ada di sekitar apotek.

Page 20: BAB IV_1_

94

Selain melayani obat non resep, Apotek Giri Sehat juga melakukan

pelayanan obat dengan resep dokter. Pelayanan obat dengan resep dokter di

apotek Giri Sehat diantaranya :

A. Resep

Resep 1

1. Nama : Bapak Robi

2. Usia : 40 tahun

3. Alamat : Menteri Supeno, RT 1 RW 2

4. Keluhan : Bapak Robi datang ke apotek dengan keluhan batuk dan pilek.

Bapak tersebut menginginkan sediaan dalam bentuk sirop. Disarankan

minum OBH Combi Plus.

5. Tinjauan OBH Combi Plus 100 ml

Komposisi : Setiap 5 ml mengandung succus liquiritiae 167 mg,

parasetamol 150 mg, ammonium chloride 50 mg, ephedrine hydrocloride

2,5 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, alkohol 2%.

Indikasi : Untuk meredakan batuk yang disertai gejala - gejala flu

seperti demam, sakit kepala, bersin, hidung tersumbat.

Dosis : 3 kali sehari 3 sendok takar ( 5 ml)

6. KIE untuk pasien

o OBH Combi Plus diminum 3 kali sehari 3 sendok takar (5 ml)

o Obat diminum sesudah makan

o Apabila keluhan sudah hilang, obat dapat dihentikan

o Obat disimpan pada suhu ruang

Page 21: BAB IV_1_

95

o Disampaikan kepada pasien untuk minum air hangat yang banyak

o Sebaiknya istirahat yang cukup dan mengurangi interaksi langsung

dengan polusi

Resep 2

1. Nama : bahari

2. Usia : 27 tahun

3. Alamat : Jalan Bapujaya, Langensari, RT 6 RW 2

4. Keluhan : Seorang pasien datang dengan keluhan sakit sakit gigi, ketika

ditanya apakah gusinya bengkak, termyata pasien ini gusinya tidak

bengkak sehingga disarankan untuk mengkonsumsi Poncofen 500 mg.

5. Tinjauan Poncofen 500 mg

Komposisi : Mefenamic acid / Asam mefenamat

Indikasi : Meredakan nyeri akibat sakit kepala, sakit gigi, dan dismenore.

Dosis : 3 kali sehari 1 kaplet

6. KIE untuk pasien

o Diminum sesudah makan 3 x sehari 1 kaplet

o Obat diminum sesudah makan

o Apabila rasa sakit sudah hilang, pemakaian obat dapat dihentikan.

Resep 3

1. Nama : Wahyuni Wulandari

2. Umur : 24 tahun

3. Alamat : Setro RT.3 RW.11, Gondorio, Bergas

Page 22: BAB IV_1_

96

4. Keluhan : seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan diare sudah dua

hari, konsistensi tinja encer, sehingga di sarankan untuk mengkonsumsi

Lopamid.

5. Tinjauan

Lopamid

Komposisi : loperamid hidroksida

Indikasi : antidiare non spesifik dan diare kronis

Dosis : 2 tablet setiap habis BAB

KIE :

- Berikan pasien oralit (larutan gula atau garam), banyak minum

air putih untu mengatasi dehidrasi

- Mengkonsumsi makanan yang lunak dan tinggi serat

- Hindari makanan pedas, gorengan, berlemak

- Apabila diare sudah berhenti, hentikan penggunaan lopamid

Resep 4

1. Nama : Bapak Khamsidi

2. Umur : 55 tahun

3. Alamat : Desa Plangensari

4. Keluhan : Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan nyeri sendi

karena asam urat. Disarankan untuk mengonsumsi Allopurinol,

Piroxicam, dan Dexametason.

5. Tinjauan

Allopurinol 100mg

Page 23: BAB IV_1_

97

Komposisi : Allopurinol 100mg

Indikasi : Hiperuresemia primer : gout, Hiperuresemia sekunder :

mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat.

Dosis : 3 X sehari 1 tablet

Piroxicam 10mg

Komposisi : Piroxicam 10mg

Indikasi : terapi simptomatik pada rematoid artritis

Dosis : 3X sehari 1 tablet

Dexametason 0,5mg

Komposisi : Dexametason 0,5mg

Indikasi : antiinflamasi

Dosis : 3X sehari 1 tablet

Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE )

Informasikan kepada customer Allopurinol diminum 3X sehari

1tablet sesudah makan

Informasikan kepada customer Piroxicam diminum 3X sehari

1 tablet sesudah makan

Informasikan kepada customer Dexametason diminum 3X

sehari 1 tablet sesudah makan

Informasikan kepada pasien Dexametason diminum jika nyeri

Informasikan kepada pasien untuk memodifikasi pola hidup

Informasikan kepada pasien untuk menghindari makanan yang

memicu timbulnya asam urat seperti makanan yang

Page 24: BAB IV_1_

98

mengandung purin ( jeroan binatang, sayuran, produk hasil

laut ), dan xantin ( kopi, coklat, dan minuman berkarbonasi )

Resep 5

1. Keluhan

Seorang Bapak hamdi (51 th) alamat : Desa Pager sari, kec

Bergas, Semarang, datang ke apotek untuk memeriksa kadar gula darah

dan kolesterolnya karena dia merasa nyeri dan pegal-pegal dibagian

belakang kepala sampai bahu, kaku dipersendian dan cepat lelah,

frekuensi buang air kecil pada malam hari > 7x, sebelumnya dia sudah

mendapatkan obat amadiab 2 mg dan simvastatin setelah didiagnosa

dokter, gula darah dan kolesterolnya tinggi. Kadar gula darah sebelum

minum obat 300 mg/dl dan kolesterol 275 mg/dl, setelah minum obat

kadar gula darahnya menjadi 144 mg/dl dan kolesterolnya 254 mg/dl.

Pasien tetap disarankan melanjutkan pengobatan.

2. Tinjauan amadiab 2 mg (glimepirid 2 mg), simvastatin

Komposisi : glimepirid 2 mg dan simvastatin

Indikasi : mengurangi kadar glukosa dan kolesterol darah.

Page 25: BAB IV_1_

99

Dosis : 1 x sehari 1 tablet 30 menit sebelum makan di pagi hari

(amadiab 2 mg), 1 x sehari 1 tablet setelah makan pada malam hari

sebelum tidur (simvastatin)

3. Komunikasi, informasi dan edukasi untuk pasien

- Hindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi

seperti gorengan, jeroan, penggunaan minyak goreng lebih dari 3x,

daging yang banyak mengandung lemak ( daging kambing, lemak

sapi, kulit ayam), kuning telur, seafood (udang, cumi-cumi, kerang,

kepiting dll), telur burung puyuh, mie instan.

- Diet (mengatur pola makan), hindari makanan yang mengandung

tinggi gula seperti coklat, biskuit susu, minum kopi dan teh manis,

tidak boleh mengkonsumsi karbohidrat terlalu banyak dll.

- Pengobatan tetap dilakukan sampai kadar glukosa dan kolesterol

normal, setelah normal dosis dapat diturunkan bertahap untuk

menjaga kadar glukosa dan kolesterol tetap normal.

Resep 6

a. Keluhan

Seorang ibu dengan anaknya datang ke apotek Giri Sehat, mengeluhkan

bahwa anaknya yang berumur 7 tahun mengalami demam mulai dari

kemarin malam, menurut ibu tersebut suhu badan anak 38,50 C. Terapi

yang diberikan sebelumnya hanya di kompres air hangat saja. Dari

riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada alergi obat terhadap penurun

Page 26: BAB IV_1_

100

panas paracetamol, sehingga diberikan Tempra syr untuk meredakan

demam.

b. Tinjauan Tempra syr

Komposisi : Paracetamol

Indikasi : Demam, menghilangkan nyeri ringan, rasa tidak

nyaman dan sakit kepala yang berhubungan

dengan selesma atau flu

Dosis : anak 6-8 tahun 10 ml, diberikan setiap 4 jam,

tetapi tidak boleh lebih dari 5X sehari

Peringatan : Penyakit ginjal atau hati, konsumsi alkohol.

Efek samping : Reaksi hipersensitivitas.

c. KIE pada pasien :

1) Kompres dengan air hangat di ketiak anak

2) Istirahat yang cukup

3) Obat diminum bila demam, jika demam lebih dari 3 hari panasnya

tidak turun maka hubungi dokter.

4) kontrol suhu badan anak

Resep 7

a. Keluhan

Page 27: BAB IV_1_

101

Seorang ibu datang ke apotek Giri Sehat,mengeluh bahwa sering flu dan

batuk yang di sertai dahak. Terapi yang diberikan sebelumnya hanya

minum jeruk nipis dengan kecap. Dari riwayat pengobatan sebelumnya

tidak ada alergi obat. Dia menanyakan obat yang bagus untuk batuk dan

flu. Obat yang dianjurkan adalah Actifed plus expectorant yang di

dalamnya terdapat kandungan pseudoephedrine untuk meringankan

gejala flu dan Guaifenesin untuk mempermudah dalam mengeluarkan

dahak.

b. Tinjauan Actifed plus expectorant

c. Komposisi : per 5 ml pseudoephedrine HCL 30 mg, guaifenesin

100 mg, triprolidine 1,25 mg.

Indikasi : Rhinitis alergi, selesma dan batuk yang disertai

dahak

Dosis : dewasa >12 tahun 5 ml, diberikan 3X sehari

Kontra indikasi : sensitif terhadap obat simpatomimetik lain (

seperti ephedrin, fenilpropanolamin, feniletrin),

hipertensi berat, sedang mendapat terapi MAOI

dalam 2 minggu terakhir.

Peringatan : gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma,

hipertropi prostat, hipertiroid, diabetes millitus,

penyakit jantung, hipertensi dan kelebihan BB.

Page 28: BAB IV_1_

102

Efek samping : mengantuk, gangguan pencernaan, sakit kepala,

gangguan psikomotorik, insomnia, tremor,

takikardi, aritmia,mulut kering.

Interaksi obat : anti hipertensi, anti depresan trisiklik, obat

simpatomimetik lain seperti dekongestan, obat

penekan nafsu makan, alkohol dan sedatif.

d. KIE pada pasien :

1) Minum air hangat untuk memudahkan mengeluarkan dahak

2) Hindari penyebab flu, misalnya bila alergi pada debu hindari

sumber debu

3) Jangan naik kendaraan atau menyalakan mesin

4) Obat diminum sesudah makan jika batuk dan demam

5) Istirahat yang cukup

Resep 8

a. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek Giri Sehat dan mengeluh perutnya sakit,

kembung dan nyeri pada ulu hati. Setelah ditanyakan lebih lanjut

diketahui bahwa gejala tersebut muncul setelah ia terlambat makan

(gejala maag) dan tidak mempunyai riwayat alergi obat.Obat yang

Page 29: BAB IV_1_

103

dianjurkan adalah Mylanta sirup, karena dalam sediaan mylanta syrup

terdapat kandungan simetikon yang dapat mengurangi kembung pada

pasien.

b. Tinjauan Mylanta syrup

Komposisi : Aluminium hidroksida (200mg), Magnesium hidroksida

(200mg), dan Simetikon (20mg).

Indikasi : untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan

kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas

jari dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati.

Dosis : 1-2 sendok takar (5-10 ml) sebanyak 3-4 kali sehari.

Kontra Indikasi : jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal

yang berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesia (kadar magnesium

dalam darah meningkat).

Peringatan : Tidak dianjurkan digunakan terus-menerus selama lebih

dari dua minggu, kecuali atas petunjuk dokter. Bila sedang

menggunakan obat tukak lambung lain seperti simetidin atau antibiotika

tetrasiklin. Sebaiknya diberikan dengan selang waktu 1-2 jam. Tidak

dianjurkan diberikan pada anak-anak dibawah 6 tahun, karena biasanya

kurang jelas penyebabnya, kecuali atas petunjuk dokter. Hati-hati

pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama, karena

dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.

Page 30: BAB IV_1_

104

Efek samping : efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual,

muntah, dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat

dihentikan.

Interaksi obat : pemberian bersama-sama dengan simetidin atau

tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut.

c. KIE pada Pasien :

1) Diminum satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan dan

menjelang tidur.

2) Obat diminum sebelum makan

3) Makan yang teratur dan hindari makanan yang terlalu pedas.

4) Hindari stress.

5) Jangan digunakan lebih dari 2 minggu. Apabila gejala berlanjut

segera hubungi dokter.

6) Simpan di tempat kering, terlindung dari cahaya dan jauhkan dari

jangkauan anak-anak

Resep 9

a. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek menanyakan vitamin yang bagus untuk

menambah nafsu makan bagi anaknya yang berumur 4 tahun karena

anaknya akhir- akhir ini susah untuk makan. Untuk itu dianjurkan

diberikan curcuma plus sirup karena dalam sirup curcuma plus

Page 31: BAB IV_1_

105

vitaminnya lengkap dan terdapat kandungan curcuminoid yang berfungsi

sebagai penambah nafsu makan.

b. Tinjauan Curcuma plus sirup DHA

Komposisi : Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12, B-

karoten, DHA prebiotik, curcuminoid dan Dekspatenol.

Indikasi : Menambah selera makan dan membantu perkembangan sel

otak serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Dosis : 1 x sehari 1 sendok the (5ml)

c. KIE untuk pasien

1) Berikan 1 x sehari sesudah makan.

2) Biasakan anak dengan pola hidup sehat ( makan dan istirahat

teratur).

Resep 10

a. Keluhan

Seorang bapak datang ke Apotek Giri Sehat dengan keluhan sakit gigi

disertai gusi bengkak. Terapi yang diberikan sebelumnya hanya

memakai obat asam mefenamat yang hanya berfungsi mengurangi nyeri

dan tidak dapat mengatasi bengkak. Dari riwayat pengobatan

sebelumnya tidak ada alergi obat. Untuk mengatasi hal ini disarankan

untuk meminum Cataflam 25 mg, karena pasien baru pertama kali

minum Cataflam sehingga diberikan dosis terapi awal yaitu 25 mg

dengan aturan minum 2 – 3 kali sehari. Cataflam digunakan karena

Page 32: BAB IV_1_

106

selain menghilangkan rasa sakit, Cataflam juga dapat mengatasi gusi

bengkak pasien.

b. Tinjauan Cataflam 25 mg

Komposisi : Kalium Diclofenac.

Indikasi : Terapi akut dan kronis AR, osteoartritis dan spondilitis

ankilosa, desminore primer.

Dosis : Dewasa awal 100 – 500 mg terbagi dalam 2 – 3 dosis. Maksimal

150 mg/hari (nyeri dan osteoartritis), 225 mg/hari (AR) dan 125 mg/hari

(spondilitis ankilosa).

Kontra indikasi : Pendarahan, ulserasi / perforasi GI.

Perhatian : Riwayat penyakit GI, penyakit crohn, gangguan fungsi hati,

jantung atau ginjal. Asma, porfiria, hipertensi. Penderita lanjut usia,

anak, pengemudi kendaran bermotor, operator mesin. Penderita dengan

epilepsi volume cairan ekstravaskuler. Hamil dan laktasi. Pada terapi

jangka lama monitor fungsi hati dan hitung darah secara periodik.

Efek Samping : Gangguan GI seperti mual,muntah, diare, kejang perut,

dispepsi, kembung, anoreksia, sakit kepala, pusing, vetiligo. Erupsi kulit

atau ruam. Peningkatan transamilase dalam serum.

Interaksi Obat : Litium, digoksin diuretik AINS, antikoagulan,

antidiabetik oral metotreksat, siklosporin.

c. KIE untuk pasien

1) Obat diminum 1 jam sesudah makan.

Page 33: BAB IV_1_

107

2) Saat makan sebaiknya tidak menggunakan gigi di sekitar gusi yang

bengkak untuk mengunyah makanan karena akan memperparah

sakit gigi.

3) Hindari mengkonsumsi makanan yang manis - manis.

4) Berkumur menggunakan air hangat di campur dengan garam,

lakukan beberapa kali dan setelah makan.

5) Apabila rasa sakit sudah hilang, pemakaian obat dapat dihentikan.

Pelayanan di apotek Giri sehat meliputi berbagai macam kegiatan

kefarmasian. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama PBL di apotek

Giri Sehat diantaranya :

1. Pelayanan obat kepada pasien

Pada awalnya mahasiswa memperhatikan Apoteker dan AA

dalam melakukan pelayanan. Dengan didampingi Apoteker atau AA

mahasiswa mulai melakukan pelayanan obat kepada pasien. Setiap

melakukan penjualan diwajibkan menulis di buku penjualan obat

dengan tujuan untuk mengontrol pemasukan apotek.

2. Penulisan di buku Defecta

Penulisan di buku defekta dilakukan saat persediaan obat

sudah mulai menipis atau habis. Daftar obat tersebut kemudian akan

Page 34: BAB IV_1_

108

dipesan oleh asisten apoteker menggunakan SP (Surat Pesanan) ke

PBF resmi.

3. Order barang ke PBF

Barang yang sudah mulai menipis atau habis, di pesan ke

PBF resmi melalui SP yang ditandatangani oleh apoteker atau

pemesanan bisa dilakukan melalui via telepon.

4. Penerimaan obat dan barang dari distributor.

Obat yang diantar oleh sales PBF dicocokan dengan faktur

pesanan. Obat yang diterima dicek ED, kondisi kemasan, dan nomor

batch. Apabila ada kesalahan dalam pemesanan atau kerusakan pada

kemasan dilakukan retur.

5. Menganalisa resep

Resep yang masuk diterima oleh Asisten Apoteker

kemudian diteliti apakah obat yang diresepkan tersedia di Apotek

atau tidak, jika tersedia maka Resep diberikan harga sesuai dengan

harga yang berlaku di Apotek. Jika pembeli setuju dengan harga

yang ditawarkan, maka resep dikerjakan kemudian diberi etiket, dan

diperiksa lagi oleh APA / AA dan diserahkan kepada pasien disertai

dengan informasi mengenai aturan penggunaan obat. Bila diminta

atau diperlukan dibuatkan copy resep atau kwitansi pembelian.

6. Inkaso

Inkaso di apotek Giri Sehat dilakukan setiap hari sabtu pagi.

Dalam melakukan inkaso mahasiswa masih sebatas memperhatikan

Page 35: BAB IV_1_

109

dan membantu Apoteker dan AA. Faktur asli yang sudah lunas

kemudian diberikan ke apotek dan ditandai lunas di buku faktur.

7. Menulis di buku faktur dan buku pembelian

Faktur barang yang sudah diterima ditulis dalam buku faktur

dan buku pembelian sebagai arsip apotek.