Upload
fan-irfan
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRTRTRTTRT
Citation preview
21
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Permodelan
Yang dimaksud permodelan pipa adalah: membuat informasi secara detail
tentang pemipaan supaya lebih mudah untuk dibaca dan dipahami oleh orang lain.
Permodelan pipa meliputi: Pembuatan jalur pipa dan Informasi produksi
4.1.1 Routing Pipa (Pembuatan Jalur Pipa)
Sebelum membuat jalur pipa, ada beberapa hal yang harus dipahami dulu
diantaranya adalah:
a) Pelajari Schematic atau diagram pipa.
Dengan melihat diagram pipa maka kita bisa mengetahui gambaran arah dan
jalur pipa tersebut. Diagram pipa ini kami dapatkan dari Yard yang kemudian
dilakukan permodelan. Diagram pipa akan di tunjukkan pada gambar di bawah
ini.
22
Gbr. 4.1 Diagram Pipa pada Engine Room
b) Equipment Layout and spesification (Penempatan peralatan dan
spesifikasinya)
Dengan melihat diagram pipa maka kita bisa mengetahui gambaran arah dan
jalur pipa tersebut. Penempatan Layout pipa telah disesuaikan dengan peralatan
yang aka nada disekitar.
23
c) Standar material dan outfitting
Untuk membuat suatu penyeragaman mutu produksi, maka beberapa Negara
menerapkan standarisasi material dan outfitting. Diantara stan dar pemipaan yang
paling umum dipakai antara lain: JIS, ANSI, dan lain-lain.
Dan pada desain kali ini yang digunakan adalah pipa standar JIS
d) Class Requirement
Untuk mengetahui kelayakan sebuah bangunan kapal atau bangunan lepas
pantai maka dibutuhkan sertifikasi dari lembaga yang punya kewenangan
memberikan sertifikasi tersebut, Beberapa Negara biasanya sudah mempunyai
badan Regulasi tersebut. Contohnya BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), BV
(Buereu Verietas) DNV, dan lain-lain. Sedangkan Class yang dipakai kapal ini
adalah BV (Buereu Verietas).
Lembaga-lembaga tersebut lah yang berhak mengeluarkan sertifikasi
kelayakan bangunan kapal, bangunan lepas pantai, dan sejenisnya.
e) Yard Standar ( Standar yang ada di galangan kapal)
Pada umumnya Galangan kapal juga mempunyai standar dan aturan masing-
masing dalam membuat suatu kebijakan equipment, material, dan bangunan,
sepanjang tidak menerobos standar yang diberikan oleh lembaga sertifikasi.
4.1.2 Production Information (Informasi Produksi)
Setelah Pipe Routing telah selesai dikerjakan maka langkah selanjutnya
adalah:
24
a) Pipe Spool.
Yaitu Membuat potongan-potongan pendek untuk mempermudah instalasi
atau pemasangan. Satu Spool biasanya tidak lebih panjang dari 6000 mm. Sesuai
panjang maksimal dari Raw pipe. Selain itu Elbow tidak boleh lebih dari 3 buah
dengan alasan untuk mempermudah Instalasi.
b) Posno (position number)
Adalah nomor yang diberikan pada masing-masing bagian / part dalam
spool, tujuannya adalah supaya bisa membedakan nomor masing-masing bagian /
Part supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca gambar maupun pekerja di
lapangan. Posno juga diberikan kepada semua Equipment ataupun komponen
yang ada. Contoh seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gbr. 4.2 Pemberian Posno
Project Name
System Name
Posno
25
c). MTO (Material Take Off)
Untuk menghasilkan MTO dari sebuah sistem yang dibuat, maka harus di
split dulu, dan berikut ini adalah hasil MTO dari sebuah sistem Bilga yang telah
kami buat.
Tabel 4.3 Material Take Off
26
Langkah-Langkah membuat Permodelan Pipa Sistem Bilga menggunakan
Software Tribon
Buka Project Selection
Gbr 4.4 Tampilan Dekstop Gbr. 4.5 Tampilan Project Selection
Selanjutnya buka Pipe Modelling, sehinggan keluar tampilan seperti gambar di
bawah ini
Gbr 4.6 Tampilan Dekstop
Klik Project Selection
Klik Pipe Modelling
27
Gbr. 4.7 Tampilan Pipe Modelling
Sebelum mulai mengerjakan gambar, sebaiknya penulis tampilkan tool bar yang
paling sering di gunakan pada Aplikasi Pipe Modelling.
28
29
30
31
Langkah berikutnya insert view model, dalam gambar menampilkan view
Y=1000, dan Z=2000, karena sistem Bilga melewati view tersebut. Sehingga akan
tampak gambar pada view yang kita inginkan tersebut.
Gbr. 4.8 Tampilan model pada Y=1000, dan Z=2000
Gbr. 4.9 Tampilan Create View
Keterangan Create View berguna untuk memasukkan model gambar yang telah di buat model nya terlebih dahulu. disana ada beberapa pilihan menu sesuai pilihan yang kita inginkan.
Keterangan 2000 pada kolom Z artinya menunjukkan ketinggian 2000mm dari dasar kapal.
32
Berikutnya klik Pipe model-Route, selanjutnya klik bagian gambar yang akan di
buat line pipa nya.
Gbr. 4.10 Tahap awal mengerjakan Routing Pipa1
Gbr. 4.11 Tahap awal mengerjakan Routing Pipa2
33
Gbr. 4.12 Mengisi beberapa kolom yang di butuhkan
Gbr. 4.13 Insert Pipe Material
34
Gbr. 4.14 Insert List Component
Setelah permodelan Pipa selesai, maka lakukan split terlebih dahulu supaya bisa
mengeluarkan outputnya.
Gbr. 4.15 Proses split
Status Running itu artinya proses Split masih berlangsung
35
Gbr. 4.16 Log viewer
Gbr. 4.17 Gambar Isometrik menggunakan Pipe Hull
Jika Status Terminated itu artinya proses telah selesai
Keterangan Log Viewer adalah suatu aplikasi yang ada di Tribon yang berfungsi untuk menunjukkan aplikasi yang sedang berjalan
36
Gbr. 4.18 Perbesar pada area terpilih pada gambar sebelumnya
Gbr. 4.19 Isometrik pipa Sistem Bilga beserta komponennya.
37
Gbr. 4.20 Tampilan desktop
Gbr. 4.21 Pada ketinggian 2000 mm dari dasar kapal menggunakan tampilan Design Manager
Ikon Design Manager
Keterangan Design Manager fungsinya adalah untuk menampilkan permodelan yang telah dibuat oleh modeller lengkap dengan fitur-fiturnya dan weight dan center of gravity yang memudahkan bagi seorang engineering model.
38
Gbr. 4.22 Perbesar pada area engine room
Gbr. 4.23 Menunjukkan posisi pembuangan cairan bilga yang ketinggiannya adalah 0.6 m dari permukaan air laut.
Keterangan Pipa yang berwarna magenta adalah jalur-jalur pipa Bilga
Bulatan kecil berwarna biru muda adalah pembuangan cairan bilga ke laut.
39
Gbr. 4.24 Keseluruhan jalur pipa Bilga.
Gbr. 4.25 Perbesar pada area engine room.
Pompa Bilga 1
Pompa Bilga 2