26
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut BAB II TAHAP PELELANGAN 2.1 Proses Tender 2.2 Jenis Pelelangan Setelah tahapan desain yang dibuat oleh konsultan Perencana (PT.Interobumi) maka proses selanjutnya dari Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut milik Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat adalah mencari Konsultan Pengawas dan Kontraktor yang di nilai mampu untuk melaksanakan tugasnya, dapat dipercaya dan dapat dihandalkan untuk mewujudkan desain proyek tersebut. Pemilihan Konsultan Pengawas dan Kontraktor tersebut melalui proses yang disebut Pelelangan atau Tender. Terdapat empat jenis pelelangan yaitu : 1. Pelelangan Umum Merupakan pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan pada pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Keuntungan : Lebih menjamin nilai kompetisi yang maksimum dan harga penawaran yang relatif murah, Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut 11

BAB KADUA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bbjnb

Citation preview

Page 1: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

BAB II

TAHAP PELELANGAN

2.1 Proses Tender

2.2 Jenis Pelelangan

Setelah tahapan desain yang dibuat oleh konsultan Perencana

(PT.Interobumi) maka proses selanjutnya dari Proyek Pembangunan Gedung

Kantor Bank Jabar Cabang Garut milik Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

adalah mencari Konsultan Pengawas dan Kontraktor yang di nilai mampu untuk

melaksanakan tugasnya, dapat dipercaya dan dapat dihandalkan untuk

mewujudkan desain proyek tersebut. Pemilihan Konsultan Pengawas dan

Kontraktor tersebut melalui proses yang disebut Pelelangan atau Tender.

Terdapat empat jenis pelelangan yaitu :

1. Pelelangan Umum

Merupakan pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan

pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan pada

pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia

usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

Keuntungan :

Lebih menjamin nilai kompetisi yang maksimum dan harga penawaran

yang relatif murah, sehingga menguntungkan pemilik atau pemberi

tugas.

Kerugian :

Menurunnya nilai kontrol akibat ikut sertanya penaar yang kurang

kompeten.

Kontraktor yang kompeten akan menjadi pesimis dan segan untuk ikut

serta dalam penawaran terdebut, sebaba mereka beranggapan banyak

pengikut yang berspekulasi dan berani memotong harga hanya untuk

memenagkan tender.

Persiapan tender untuk banyak peserta sangat menyita tenaga dan

biaya.

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

11

Page 2: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

2. Pelelangan Terbatas

Merupakan pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang

– kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan terseleksi (DRT)

yang dipilih diantara rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu (DRM)

sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi

kemampuannya, dengan pengumuman secara luas, melalui media massa, media

cetak dan papan pengumuman sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat

mengetahuinya.

Keuntungan :

Penghematan waktu karena peserta yang mengajukan penawaran

terbatas.

Panitia pelelangan dapat memilih penawaran yang relatif murah dan

tepat secara seksama.

Pennyelesaian pembangunan biasanya tepat pada waktunya, sesuai

dengan waktu kontrak yang ditargetkan.

Kerugian :

Bila pemborong merasa ada keterlibatan pemilik dengan harga yang

diajukan, maka kemungkinan hasilnya kurang memuaskan, sebab

pemborong akan berusaha mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

3. Penunjukan langsung

Merupakan pelaksanaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum

atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-

kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga yang

dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan –rekanan yang tercatat dalam daftar

rekanan mampu (DRM) sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya atau kualifikasi

kemampuannya.

4. Pengadaan Langsung

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

12

Page 3: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Merupakan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan diantara rekanan

golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum ataun pelelangan

terbatas atau penunjukan langsung.

Tipe pelelangan yang dipakai pada pelelangan Proyek Pembangunan

Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut ini adalah Pelelangan Terbatas untuk

pemilihan Konsultan Pengawas dan Kontraktor.

2.2.1 Sistem Kontrak

Dalam menentukan besarnya harga kontrak suatu proyek terdapat cara

penentuan yang umum dipakai, diantaranya :

1. Lump Sum Fixed Price

Pada system pembayaran ini pemborong mengajukan suatu harga total

proyek berdasarkan volume pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang

tercakup dalam dokumen pelelangan. Harga yang diajukan tersebut sudah

memperhitungkan keuntungan, PPN 10%, kemungkinan terjadinya kenaikan

harga bahan bangunan maupun upah buruh. Apabila terjadi kesalahan dalam

perhitungan atau perkiraan harga bahan bangunan maka resiko tersebut

ditanggung pemborong.

2. Unit Fixed Price

Pada perhitungan ini, volume pekerjaan tidak mengikat, yang mengikat

adalah harga suatu pekerjaan dan bahan-bahan yang diajukan. Dengan kata lain

pembayaran berdasarkan pada volume pekerjaan yang dikerjakan dilapangan.

Setiap kemajuan proyek dicatat, baik dalam laporan harian, mingguan, maupun

laporan bulanan. Kemudian biaya hasil pekerjaan dibayarkan berdasarkan hasil

laporan kemajuan proyek tersebut.

3. Cost Plus Free

Cara ini biasanya dilakukan pada cara penunjukan langsung dimana

kontraktor mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu baru kemudian pemilik proyek

membayarkan harga pekerjaan dan upah kontraktor. Keuntungan kontraktor

diperoleh dari persentase biaya proyek rencana.

4. Turn Key Project

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

13

Page 4: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Kontraktor atau konsultan dibayar oleh pemilik setelah pembangunan

suatu proyek selesai dilaksanakan, sedangkan biaya awal untuk melaksanakan

pembangunan proyek tersebut dari konsultan atau kontraktor yang telah ditunjuk

atau yang menang tender dengan harga yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak.

5. Progres Payment

Kontraktor atau konsultan dibayar sebesar harga nyata biaya dasar yang

disetujui bersama pada permulaan sebagai fee untuk menutup biaya pengawasan,

keuntungan dan over head.

2.2.2 Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran yang umum dipakai ada beberapa macam diantaranya

adalah :

a) Sistem Termijn (termin)

Pada system ini pembayaran dilakukan berdasarkan persentase

kerja yang terbagi menjadi enam tahap, yaitu :

1. Pembayaran uang muka sebesar 20% dari nilai kontrak setelah

kontraktor menyerahkan jaminan uang muka sebesar 20% dari nilai

kontrak;

2. Angsuran I dilakukan setelah pekerjaan mencapai 25% dapat

dibayarka sebesar 20% dikurangi pengembalian uang muka sebesar

5% dari nilai kontrak;

3. Angsuran II dilakukan setelah pekerjaan mencapai 50%, dapat

dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka

sebesar 5% dari nilai kontrak;

4. Angsuran III dilakukan setelah pekerjaan mencapai 75%, dapat

dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka

sebesar 5% dari nilai kontrak;

5. Angsuran IV dilakukan setelah pekerjaan mencapai 100%, dapat

dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka

sebesar 5% dari nilai kontrak ;

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

14

Page 5: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

6. Angsuran V dilakukan setelah masa pemeliharaan telah dilampuai

dan telah diserahterimakan pekerjaan untuk kedua kalinya,

dibayarkan sebesar 5% dari nilai kontrak;

b ) Sistem Full Finansiring

Pada system ini pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai

100%, biasanya sebagai jaminan, diberikan garansi Bank atau

jaminan lain yang sesuai nilainya dengan harga borongan.

Pada proyek pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang

Garut, pembayaran dilakukan dengan Sistem Full finansiring.

2.3 Panitia Pelelangan

Panitia pelelangan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Panitia

Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut

No.01/PLK-36/401.17/BPD/2004 tanggal 16 Januari 2004 yang mempunyai

sususnan kepanitiaan sebagai berikut :

1. Ketua Panitia

Kupria Tatori

2. Sekretaris

H. Dedi Kusnaedi

3. Anggota

Gumilar Barkah S.

M. Saerozi

Panitia pelelangan mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :

1. Menyusun dan Menetapkan :

Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa.

Tata cara penilaian pelelangan

Perkiraan harga yang dikalkulasikan secara keahlian (professional)

yang disahkan oleh kerpala kantor/satuan kerja atau pemimpin

proyek/bagian proyek.

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

15

Page 6: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

2. Mengadakan pengumuman mengenai pelelangan yangakan dilaksanakan

melalui media cetak, media massa dan pada pengumuman resmi untuk

penerangan umum.

3. Mengundang peserta yang termasuk dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM)

untuk mengikuti Prakualifikasi.

4. Memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang termasuk RKS dan

membuat berita acara penjelasan.

5. Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran dan membuat berita acara

dokumen pelelangan.

6. Mengadakan penilaian dan menetapkan calon pemenang serta membuat berita

hasil pelelangan.

7. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai hasil pelelangan.

2.4 Peserta pelelangan

Pelelangan yang diselenggarakan untuk memilih Konsultan Pengawas

Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut ini diikuti oleh

calon – calon Konsultan yang telah lulus Prafikualifikasi. Rapat penjelasan

mengenai paket pekerjaan dihadiri oleh calon – calon Konsultan Pengawas

dengan penawaran sebagai berikut:

1. PT. Wijaya Karya = Rp. 13.350.000.000,00

2. PT. Istaka Karya = Rp. 13.475.000.000,00

3. PT. Hutama Karya = Rp. 13.029.070.000,00

4. PT. PP = Rp. 13.207.015.000,00

5. PT. Waskita Karya = Rp. 10.118.555.075,00

Para peserta pelelangan tersebut diatas kesemuanya telah memenuhi

syarat-syarat dan telah lulus seleksi yang telah ditetapkan oleh panitia pelelangan.

Dan berdasarkan Prinsip Evaluasi penawaran yaitu memenuhi syarat Administrasi

dan Teknis dengan harga terendah. Dengan berbagai hal – hal yang dievaluasi

sebagai berikut :

1. Aspek Administrasi.

2. Aspek Teknis.

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

16

Page 7: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

3. Aspek Harga.

Maka hasil dari lelang untuk proyek ini yang ditinjau dari ketiga aspek diatas,

untuk aspek administrasi dan aspek teknis semuanya lolos dan memenuhi

persyaratan, tetapi untuk aspek harga hanya didapat satu pemenang yang terkuat

Yaitu PT. WASKITA KARYA.

2.5 Dokumen Prakualifikasi Pelelangan

Dokumen Prakualifikasi Pelelangan terdiri dari :

1. Surat Permohonan

2. Daftar Isian Prakualifikasi, yang berisi :

Data Administrasi

Data Keuangan

3. Lampira-lampiran, yaitu :

Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan surat keterangn

Sertifikat Badan Usaha (SBU)

Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya

Bukti Keterangan Pemilikan Modal Kerja, Yaitu memiliki modal

kerja, untuk Jasa Pemborongan minimal 10% dari perkiraan nilai

pekerjaan berdasarkan Surat Keterangan Dukungan Keuangan Dari

Bank atau Saldo Rekening Koran selama 3 bulan terakhir.

Tanda bukti pelunasan pembayaran Pajak berupa :

a) Bukti Pelunasan SPT/PPh tahun terakhir dan Laporan

Bulanan pph Pasal 25 atau Pasal 21/23

b) Bukti Pelunasan PPN periode 3 bulan terakhir.

Neraca Perusahaan terakhir

Daftar Pengalaman Kerja Periode 5 tahun terakhir

Data Peralatan dan Perlengkapan

Susunan Pemilikan Modal /Saham

Daftar Personalia, Tenaga Pimpinan, Ahli dan Teknis/Non Teknis

Asli Surat Pernyataan Mengikuti Pelelangan dan Pemilihan Paket

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

17

Page 8: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

Surat Sisa Kemampuan nyata (SKN)

Memiliki Kemampuan Dasar (KD) sama atau lebih tinggi dari nilai

pekerjaan yang ditawarkan berdasarkan Nilai Kontrak dengan

pengalaman tertinggi 5 tahun terakhir

2.6 Proses Pelelangan

Peserta pelelangan harus mengikuti semua acara yang diadakan berkenaan

dengan pelelangan pekerjaan. Apabila ada peserta tertentu yang tidak mengikuti

salah satu atau banyak acara pelelangan, maka panitia pelelanganberhak

menentukan apakah peserta tersebut diperkenankan mengikuti acara selanjutnya

atau tidak. Apabila panitia pelelangan memperkenankan peserta pelelangan

tersebut ikut dalam acara selanjutnya, maka peserta tersebut telah dianggap

mengikuti acara yang tidak diikuti sebelumnya dan resiko sebagai konsekuensi

dari itu ditanggung oleh peserta yang bersangkutan.

Proses pelelangan terdiri dari :

1. Surat Keputusan Pimpro tentang pembentukan Panitia pelelangan (16 Januari)

2. Pengumuman Pelelangan terbatas (19Januari 2004)

3. Daftar Rekanan Terseleksi yang Diundang (22Desember 2003)

4 Undangan pelelangan terbatas (22 Desember 2003)

5. Aanwijzing (17 Nopember 2003)

6. Pembukaan Penawaran harga (14 Januari 2004)

7. Penetapan calon pemenang (16 Januari 2004)

8. Penetapan pemenang (19 Januari 2004)

9. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) (9 Pebruari 2004)

10. Surat Penyerahan Lapangan (9 Pebruari 2004)

2.7 Dokumen Kontrak

Kontrak merupakan kesepakatan antara Pemberi Tugas dengan

Pelaksana Tugas (Konsultan Pengawas) yang diikat dalam Surat Perjanjian Yang

diatur dalam Dokumen Kontrak dan bersifat menyeluruh / lumpsum. Didalam

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

18

Page 9: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

kontrak antara CM dan atau Perencana disatu pihak dan Pemborong dilain pihak.

Dokumen Kontrak meliputi :

1. Surat Undangan Pelelangan dan Uraian Pekerjaan.

2. Persyaratan Pelaksanaan dan Uraian Pekerjaan.

3. Gambar Kontrak.

4. Berita Acara Penjelasan Pelelangan.

5. Berita Acara Pemasukan / Pembukaan Penawaran.

7. Surat Penawaran berikut Perincian dan lampoirannya

8. Surat Perintah Kerja.

9. Surat Perjanjian yang telah ditandatangani.

10. Agenda Kontrak.

11. Foto copy Jaminan Pelaksanaan.

2.8 Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan

Pemenang Pelelangan, dalam hal ini PT.Waskita Karya, harus

menyerahkan jaminan Pelaksanaan Pekerjaan kepada Panitia Pembangunan

Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut sebelum menandatangani Surat

Perjanjian. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebesar 20% dari harga Kontrak dan

harus dalam bentuk suatu Garansi Bank dari Bank Pemerintah atau Bank Swasta

Nasional yang ditunjuk oleh Pemerintah sesuai peraturan yang berlaku sampai

penyerahan pertama. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut adalah untuk

menjamin pelaksanaan pekerjaan yang sempurna, sesuai dengan Dokumen

Kontrak.

Ketentuan – ketentuan lain dari Jaminan ini adalah :

1. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan tersebut ditasnggung oleh

Pemborong.

2. Surat Jaminan Pelajksanaan Pekerjaan ini akan dikembalikan setelah

dilakukan penyerahan pertama.

3. Jaminan Penawaran dan Pelaksanaan harus diserahkan oleh pemborong

kepada Pemberi Tugas apabila nilai paket pekerjaan diatas lima puluh Juta

Rupiah.

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

19

Page 10: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

4. Dlam Surat perjanjian Pelaksanaan ditentukan bahwa Jaminan Pelaksanaan

menjadi milik Pihak Kesatu dan dicairkan oleh pihak Kesatu bilaman terjadi

pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah

dilaksanakan oleh Pihak Kedua.

5. Dalam Surat Jaminan Uang Muka harus ada ketentuan bahwa jaminan uang

muka menjadi milik Pihak Kesatu dan dicairkan oleh Pihak Kesatu bilamana

terjadi pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan Pihak Kedua.

6. Apabila terdapat Pekerjaan Tambah maka nilai jaminan pelaksanaan harus

Disesuaikan dengan nilai kontrak baru.

7. Apabila terdapat perpanjangan waktu pelaksanaan maka jangka waktu

jaminan pelaksanaan harus diperpanjang dengan surat pernyataan dari Bank

Penjamin.

2.9 Penyusunan Penawaran

2.9.1 Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan ditentukan berdasarkan informasi yang tersedia

dalam gambar rencana. Dari gambar tersebut dapat diperoleh informasi mengenai

dimensi fisik bangunan, seperti pondasi , kolom, balok dan lain-lain yang

diperlukan dalam proses penentuan pekerjaan. Dari gambar diketahui volume

satuan elemen struktur. Bila dihitung dengan kuantitas tiap elemen, maka

diperoleh volume total.

2.9.1.1 Harga satuan pekerjaan

Untuk menentukan biaya yang diperlukan pada suatu proyek perlu

mengetahui komponen-komponen pembentuk biaya tersebut yang terdiri atas:

1. Biaya material / bahan

Material adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proyek yang pada

akhirnya merupakan bagian dari hasil akhir proyek. Biaya material

diperoleh berdasarkan harga satuan yang dikalikan dengan besarnya

volume pekerjaan. Bila data kuantitas diperoleh dari gambar, maka data

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

20

Page 11: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

kuantitas diperoleh dari spesifikasi. Pada umumnya harga yang berasl dari

produsen maupun distributor.

2. Biaya upah

Biaya upah buruh terdiri dari upah langsung dan upah tidak langsung.

Upah langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada buruh pada tiap

periode tertentu. Upah tidak langsung meliputi asuransi dan bergbagai

macam tunjangan.

Untuk menentukan upah buruh dapat dihitung dengan menentukan banyak

pekerja berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas buruh. Upah

buruh dapat ditentukan berdasarkan pengalaman proyek terdahulu dengan

berbagai penyesuaian. Sehingga bisa dihitung total biaya upah.

3. Biaya peralatan

Penentuan jumlah dan jenis alat disesuaikan dengan volume pekerjaaan

dan kondisi lapangan. Biaya dapat berupa biaya kepemilikan, biaya bahan

bakar, dan biaya perawatan.

Harga pada umumnya berbeda sesuai dengan jenis dan mutunya (termasuk

sumber daya manusia). Selain itu dipengaruhi oleh keadaan perekonomian

nasioal serta kebijaksanaan pemerintah. Dari sisi ekonomi harga dapat

berfluktuasi sesuai dengan supply dan demand. Yang perlu diperhatikan

adalah, kemungkinan kenaikan biaya pada saat konstruksi tidak sesuai

dengan perkiraan saat perencanaan.

Setelah kontraktor menganalisis semua komponen-komponen pembentuk biaya

tersebut, barulah kontraktor dapat menjatuhakan harga penawaran kepada pemilik

dalam hal ini P.T. Bank Jabar.

2.9.2 Sistem Pengendalian Proyek

Pengendalian suatu proyek merupakan hal yang mutlak harus dilakukan

oleh pelaksana agar proyek sesuai dengan rencana, baik dari segi waktu

pelaksanaan, biaya, maupun mutu pekerjaan.

2.9.2.1 Pengendalian Waktu

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

21

Page 12: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek, di buat suatu

perangkat pengendali yang biasa disebut dengan Time Schedule. Time

Schedule merupakan suatu rencana dari beberapa bagian pekerjaan atau

keseluruhan. Time Schedule sangat penting dalam suatu proyek untuk

menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan waktu

pelaksanaan. Fungsi dari time schedule adalah sebagai pedoman

kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dan sebagai pedoman direksi

untuk mengontrol suatu pekerjaan berlangsung sesuai dengan jadwal atau

tidak.

Perangkat pengendalian yang dibuat kontraktor dan disetujui oleh

konsultan perencana dan pengawas ini harus tersaji di kantor proyek,

karena merupakan perangkat yang digunakan untuk memonitor kemajuan

pekerjaan sehari-hari. Selain itu dengan adanya perangkat pengendalian

ini, target pekerjaan akan diketahui dan jika terjadi keterlambatan dan

penyimpangan akan diketahui dengan segera.

Dengan adanya time schedule, pekerjaan dapat lebih kontinu,

efisien, dan teratur. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan time

schedule adalah :

Penelitian dilapangan, sehingga didapat data-data yang diperlukan

dalam pelaksanaan;

Jenis-jenis pekerjaan dan spesifikasi teknis yang dilaksanakan;

Kemampuan dan keahlian yang dimiliki para pekerja, hal ini sangat

mempengaruhi pada waktu pelaksanaan pekerjaan;

Spesifikasi pekerjaan dan gambar bestek secara lengkap yang sesuai

dengan persyaratan mutu pekerjaan yang ditentukan;

Batas waktu yang ditentukan;

Faktor cuaca, juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan, misalnya

terjadi hujan saat pengecoran sehingga hasil pengecoran kurang baik.

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, time schedule dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Barchart (Bagan Balok).

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

22

Page 13: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Barchart merupakan salah satu dari time schedule yang umum

dipakai, yaitu suatu chart yang berupa tongkat-tongkat horizontal

sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu bagian

pekerjaan.

Dari barchart tersebut dapat terlihat pekerjaan apa saja yang harus

dimulai serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut. Selain itu juga dapat diketahui pekerjaan apa saja yang dapat

dikerjakan secara bersamaan.

Dengan barchart tersebut dapat diharapkan agar pelaksanaan

pekerjaan (bagian-bagian pekerjaan ) dapat diselesaikan tepat

waktunya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dari barchart dapat dibuat suatu grafik yang menyatakan

hubungan antara persentase pekerjaan yang harus diselesaikan dengan

waktu, yang dikenal dengan S-curve (Kurva-S).

Kurva-S terdiri dari dua jennies, yeti Kurva-S Rencana dan

Kurva-S Aktual. Kurva-S Rencana adalah kurva yang menyatakan

hubungan antara persen bobot pekerjaan dengan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, sedangkan Kurva-

S Aktual adalah kurva yang menyatakan hubungan antara persen

penyelesaian pekerjaan dan waktu yang telah ditempuh. Persen bobot

pekerjaan didapat dari nilai masing – masing pekerjaan dibagi nilai

total proyek, dikalikan 100%. Persen penyelesaian pekerjaan didapat

dari nilai pekerjaan yang telah diselesaikan dibagi nilai total proyek,

dikalikan 100%.

Fungsi kurva S adalah sebagai berikut :

a. Mengontrol pelaksana pekerjaan setiap saat, sehingga perubahan

yang terjadi dalam pelaksanaan tidak mengganggu atau

mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan;

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

23

Page 14: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

b. Memudahkan direksi dalam pemeriksaan, apakah pekerjaan

kontraktor lebih atau kurang bila dibandingkan dengan rencana;

c. Mengontrol waktu dalam pembayaran angsuran menurut

perjanjian yang telah ditetapkan harus diperiksa pada perincian

volume pekerjaan yang telah diselesaikan;

Keterlambatan pekerjaan yang terjadi dapat dipengaruhi

oleh beberapa factor, misalnya :

a) Keterlambatan menyerahkan SPMK dari opihak pemilik kepada

pelaksana;

b) Keterlambatan dari perencana dalam memberikan koreksi terhadap

rencana yang ada;

c) Kesalahan pelaksana, perencana yang berubah –ubah disebabkan

adanya hal-hal yang terpikirkan pada waktu perencanaannya.

Biasanya ini merupakan pekerjaan kecil dari seluruh desain;

d) Keterlambatan akibat gangguan alam, misalnya hujan yang terus

menerus, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya yang

mengakibatkan pekerjaan terhenti;

e) Terjadinya peristiwa yang tidak diduga, misalnya kebakaran,

pemogokan pekerja dan lain-lain.

Beberapa keuntungan dari Barchart antara lain :

Mengetahui prestasi kerja yang dicapai.

Mengetahui besarnya pembayaran angsuran dari kurva-S.

Mengetahui baik tidaknya distribusi kegiatan pelaksanaan dari

kurva-S.

Dapat dilihat pekerjaan apa saja yang sedang dilaksanakan, dari

yang harus dimulai dan yang harus selesai.

Mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dikerjakan secara

simultan.

Kerugian dari Barchart antara lain :

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

24

Page 15: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Tidak dapat melihat kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan,

sehingga pekerjaan tidak dapat diketahui terlambat dilaksanakan

atau tidak.

Tidak dapat mengetahui lintasan kritis atau Critical Path, yaitu

lintasan aktifitas yang mempunyai waktu terpanjang dan tidak

dapat ditunda dari proyek tersebut.

2. Network Planning (Perencanaan Jaringan Kerja).

Network Planning adalah suatu rangkaian aktifitas atau kegiatan

pekerjaan yang memperlihatkan urutan aktifitas, perencanaan waktu

dengan metode lintasan kritis (Critical Path Method/CPM), diman

dapat diketahui waktu yang tercepat untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan.

Network Planning menyajikan proyek dalam bentuk gambar

yang mudah dimengerti, mengungkapkan dengan jelas hubungan yang

ada aktifitas-aktifitas suatu proyek dan memperhatikan urutan dari

masing-masing aktifitas termasuk saling ketergantungan antara

aktifitas-aktifitas tersebut.

Suatu Network Planning yang baik, akan berakibat baik pula bila

semua aktifitas berjalan sesuai yang direncanakan. Oleh karena itu

disamping berdasarkan pengalaman, tahap-tahap penyusunan suatu

Network Planning berpedoman pada beberapa hal, antara lain :

1. Merinci semua kegiatan-kegiatan dari proyek.

2. Menyusun urutan dari kegiatan-kegiatan.

3. Menggambarkan diagram Network dengan memperhatikan

ketergantungan suatu kegiatan terhadap kegiatan lainnya.

4. Menentukan waktu masing-masing kegiatan, serta menghitung

waktu pelaksanaan terhadap waktu awal semua kegiatan sesuai

dengan cabang dari rangkaiannya.

5. Mencari kegiatan-kegitan kritis dan lintasan kritisnya.

6. Menghitung float dari masing-masing kegiatan (penundaan waktu)

Keuntungan dari Network Planning, yaitu :

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

25

Page 16: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Memudahkan Planning, Scheduling, dan Controlling.

Memungkin perencanaan proyek yang lebih mendetail untuk

jangka waktu yang cukup panjang untuk mendokumentasikan

data-data serta mengkomunikasikan masalah-masalah dan tujuan

perencanaan proyek.

Membantu memperkirakan kesukaran-kesukaran yang akan timbul

pada waktu mendatang.

Mengungkapkan aktifitas-aktifitas kritis.

Memudahkan diketahuinya akibat-akibat perubahan teknis dan

urutan pelaksanaan berbagai aktifitas terhadap schedule/jadwal

proyek.

Kelemahan dari Network Planning, yaitu tidak

diketahuinya prestasi pekerjaan yang telah dicapai sehingga sulit

untuk mengetahui kapan permintaan angsuran diajukan.

Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar

Cabang Garut digunakan Barchart (diagram balok ) sebagai perangkat

pengendali, dan dari barchart tersebut dibuat kurva-S untuk

mempermudah mengontrol progress pekerjaan.

.

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

26

Page 17: BAB KADUA

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut

Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut

27