Upload
nuraini-r-utami
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bbjnb
Citation preview
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
BAB II
TAHAP PELELANGAN
2.1 Proses Tender
2.2 Jenis Pelelangan
Setelah tahapan desain yang dibuat oleh konsultan Perencana
(PT.Interobumi) maka proses selanjutnya dari Proyek Pembangunan Gedung
Kantor Bank Jabar Cabang Garut milik Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
adalah mencari Konsultan Pengawas dan Kontraktor yang di nilai mampu untuk
melaksanakan tugasnya, dapat dipercaya dan dapat dihandalkan untuk
mewujudkan desain proyek tersebut. Pemilihan Konsultan Pengawas dan
Kontraktor tersebut melalui proses yang disebut Pelelangan atau Tender.
Terdapat empat jenis pelelangan yaitu :
1. Pelelangan Umum
Merupakan pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak, dan pada
pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia
usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Keuntungan :
Lebih menjamin nilai kompetisi yang maksimum dan harga penawaran
yang relatif murah, sehingga menguntungkan pemilik atau pemberi
tugas.
Kerugian :
Menurunnya nilai kontrol akibat ikut sertanya penaar yang kurang
kompeten.
Kontraktor yang kompeten akan menjadi pesimis dan segan untuk ikut
serta dalam penawaran terdebut, sebaba mereka beranggapan banyak
pengikut yang berspekulasi dan berani memotong harga hanya untuk
memenagkan tender.
Persiapan tender untuk banyak peserta sangat menyita tenaga dan
biaya.
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
11
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
2. Pelelangan Terbatas
Merupakan pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang
– kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan terseleksi (DRT)
yang dipilih diantara rekanan yang tercatat dalam daftar rekanan mampu (DRM)
sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi
kemampuannya, dengan pengumuman secara luas, melalui media massa, media
cetak dan papan pengumuman sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat
mengetahuinya.
Keuntungan :
Penghematan waktu karena peserta yang mengajukan penawaran
terbatas.
Panitia pelelangan dapat memilih penawaran yang relatif murah dan
tepat secara seksama.
Pennyelesaian pembangunan biasanya tepat pada waktunya, sesuai
dengan waktu kontrak yang ditargetkan.
Kerugian :
Bila pemborong merasa ada keterlibatan pemilik dengan harga yang
diajukan, maka kemungkinan hasilnya kurang memuaskan, sebab
pemborong akan berusaha mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
3. Penunjukan langsung
Merupakan pelaksanaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum
atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-
kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga yang
dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan –rekanan yang tercatat dalam daftar
rekanan mampu (DRM) sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya atau kualifikasi
kemampuannya.
4. Pengadaan Langsung
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
12
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Merupakan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan diantara rekanan
golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum ataun pelelangan
terbatas atau penunjukan langsung.
Tipe pelelangan yang dipakai pada pelelangan Proyek Pembangunan
Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut ini adalah Pelelangan Terbatas untuk
pemilihan Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
2.2.1 Sistem Kontrak
Dalam menentukan besarnya harga kontrak suatu proyek terdapat cara
penentuan yang umum dipakai, diantaranya :
1. Lump Sum Fixed Price
Pada system pembayaran ini pemborong mengajukan suatu harga total
proyek berdasarkan volume pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang
tercakup dalam dokumen pelelangan. Harga yang diajukan tersebut sudah
memperhitungkan keuntungan, PPN 10%, kemungkinan terjadinya kenaikan
harga bahan bangunan maupun upah buruh. Apabila terjadi kesalahan dalam
perhitungan atau perkiraan harga bahan bangunan maka resiko tersebut
ditanggung pemborong.
2. Unit Fixed Price
Pada perhitungan ini, volume pekerjaan tidak mengikat, yang mengikat
adalah harga suatu pekerjaan dan bahan-bahan yang diajukan. Dengan kata lain
pembayaran berdasarkan pada volume pekerjaan yang dikerjakan dilapangan.
Setiap kemajuan proyek dicatat, baik dalam laporan harian, mingguan, maupun
laporan bulanan. Kemudian biaya hasil pekerjaan dibayarkan berdasarkan hasil
laporan kemajuan proyek tersebut.
3. Cost Plus Free
Cara ini biasanya dilakukan pada cara penunjukan langsung dimana
kontraktor mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu baru kemudian pemilik proyek
membayarkan harga pekerjaan dan upah kontraktor. Keuntungan kontraktor
diperoleh dari persentase biaya proyek rencana.
4. Turn Key Project
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
13
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Kontraktor atau konsultan dibayar oleh pemilik setelah pembangunan
suatu proyek selesai dilaksanakan, sedangkan biaya awal untuk melaksanakan
pembangunan proyek tersebut dari konsultan atau kontraktor yang telah ditunjuk
atau yang menang tender dengan harga yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak.
5. Progres Payment
Kontraktor atau konsultan dibayar sebesar harga nyata biaya dasar yang
disetujui bersama pada permulaan sebagai fee untuk menutup biaya pengawasan,
keuntungan dan over head.
2.2.2 Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran yang umum dipakai ada beberapa macam diantaranya
adalah :
a) Sistem Termijn (termin)
Pada system ini pembayaran dilakukan berdasarkan persentase
kerja yang terbagi menjadi enam tahap, yaitu :
1. Pembayaran uang muka sebesar 20% dari nilai kontrak setelah
kontraktor menyerahkan jaminan uang muka sebesar 20% dari nilai
kontrak;
2. Angsuran I dilakukan setelah pekerjaan mencapai 25% dapat
dibayarka sebesar 20% dikurangi pengembalian uang muka sebesar
5% dari nilai kontrak;
3. Angsuran II dilakukan setelah pekerjaan mencapai 50%, dapat
dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka
sebesar 5% dari nilai kontrak;
4. Angsuran III dilakukan setelah pekerjaan mencapai 75%, dapat
dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka
sebesar 5% dari nilai kontrak;
5. Angsuran IV dilakukan setelah pekerjaan mencapai 100%, dapat
dibayarkan sebesar 25% dikurangi pengembalian uang muka
sebesar 5% dari nilai kontrak ;
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
14
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
6. Angsuran V dilakukan setelah masa pemeliharaan telah dilampuai
dan telah diserahterimakan pekerjaan untuk kedua kalinya,
dibayarkan sebesar 5% dari nilai kontrak;
b ) Sistem Full Finansiring
Pada system ini pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai
100%, biasanya sebagai jaminan, diberikan garansi Bank atau
jaminan lain yang sesuai nilainya dengan harga borongan.
Pada proyek pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang
Garut, pembayaran dilakukan dengan Sistem Full finansiring.
2.3 Panitia Pelelangan
Panitia pelelangan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Panitia
Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut
No.01/PLK-36/401.17/BPD/2004 tanggal 16 Januari 2004 yang mempunyai
sususnan kepanitiaan sebagai berikut :
1. Ketua Panitia
Kupria Tatori
2. Sekretaris
H. Dedi Kusnaedi
3. Anggota
Gumilar Barkah S.
M. Saerozi
Panitia pelelangan mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :
1. Menyusun dan Menetapkan :
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa.
Tata cara penilaian pelelangan
Perkiraan harga yang dikalkulasikan secara keahlian (professional)
yang disahkan oleh kerpala kantor/satuan kerja atau pemimpin
proyek/bagian proyek.
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
15
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
2. Mengadakan pengumuman mengenai pelelangan yangakan dilaksanakan
melalui media cetak, media massa dan pada pengumuman resmi untuk
penerangan umum.
3. Mengundang peserta yang termasuk dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM)
untuk mengikuti Prakualifikasi.
4. Memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang termasuk RKS dan
membuat berita acara penjelasan.
5. Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran dan membuat berita acara
dokumen pelelangan.
6. Mengadakan penilaian dan menetapkan calon pemenang serta membuat berita
hasil pelelangan.
7. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai hasil pelelangan.
2.4 Peserta pelelangan
Pelelangan yang diselenggarakan untuk memilih Konsultan Pengawas
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut ini diikuti oleh
calon – calon Konsultan yang telah lulus Prafikualifikasi. Rapat penjelasan
mengenai paket pekerjaan dihadiri oleh calon – calon Konsultan Pengawas
dengan penawaran sebagai berikut:
1. PT. Wijaya Karya = Rp. 13.350.000.000,00
2. PT. Istaka Karya = Rp. 13.475.000.000,00
3. PT. Hutama Karya = Rp. 13.029.070.000,00
4. PT. PP = Rp. 13.207.015.000,00
5. PT. Waskita Karya = Rp. 10.118.555.075,00
Para peserta pelelangan tersebut diatas kesemuanya telah memenuhi
syarat-syarat dan telah lulus seleksi yang telah ditetapkan oleh panitia pelelangan.
Dan berdasarkan Prinsip Evaluasi penawaran yaitu memenuhi syarat Administrasi
dan Teknis dengan harga terendah. Dengan berbagai hal – hal yang dievaluasi
sebagai berikut :
1. Aspek Administrasi.
2. Aspek Teknis.
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
16
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
3. Aspek Harga.
Maka hasil dari lelang untuk proyek ini yang ditinjau dari ketiga aspek diatas,
untuk aspek administrasi dan aspek teknis semuanya lolos dan memenuhi
persyaratan, tetapi untuk aspek harga hanya didapat satu pemenang yang terkuat
Yaitu PT. WASKITA KARYA.
2.5 Dokumen Prakualifikasi Pelelangan
Dokumen Prakualifikasi Pelelangan terdiri dari :
1. Surat Permohonan
2. Daftar Isian Prakualifikasi, yang berisi :
Data Administrasi
Data Keuangan
3. Lampira-lampiran, yaitu :
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan surat keterangn
Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya
Bukti Keterangan Pemilikan Modal Kerja, Yaitu memiliki modal
kerja, untuk Jasa Pemborongan minimal 10% dari perkiraan nilai
pekerjaan berdasarkan Surat Keterangan Dukungan Keuangan Dari
Bank atau Saldo Rekening Koran selama 3 bulan terakhir.
Tanda bukti pelunasan pembayaran Pajak berupa :
a) Bukti Pelunasan SPT/PPh tahun terakhir dan Laporan
Bulanan pph Pasal 25 atau Pasal 21/23
b) Bukti Pelunasan PPN periode 3 bulan terakhir.
Neraca Perusahaan terakhir
Daftar Pengalaman Kerja Periode 5 tahun terakhir
Data Peralatan dan Perlengkapan
Susunan Pemilikan Modal /Saham
Daftar Personalia, Tenaga Pimpinan, Ahli dan Teknis/Non Teknis
Asli Surat Pernyataan Mengikuti Pelelangan dan Pemilihan Paket
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
17
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen
Surat Sisa Kemampuan nyata (SKN)
Memiliki Kemampuan Dasar (KD) sama atau lebih tinggi dari nilai
pekerjaan yang ditawarkan berdasarkan Nilai Kontrak dengan
pengalaman tertinggi 5 tahun terakhir
2.6 Proses Pelelangan
Peserta pelelangan harus mengikuti semua acara yang diadakan berkenaan
dengan pelelangan pekerjaan. Apabila ada peserta tertentu yang tidak mengikuti
salah satu atau banyak acara pelelangan, maka panitia pelelanganberhak
menentukan apakah peserta tersebut diperkenankan mengikuti acara selanjutnya
atau tidak. Apabila panitia pelelangan memperkenankan peserta pelelangan
tersebut ikut dalam acara selanjutnya, maka peserta tersebut telah dianggap
mengikuti acara yang tidak diikuti sebelumnya dan resiko sebagai konsekuensi
dari itu ditanggung oleh peserta yang bersangkutan.
Proses pelelangan terdiri dari :
1. Surat Keputusan Pimpro tentang pembentukan Panitia pelelangan (16 Januari)
2. Pengumuman Pelelangan terbatas (19Januari 2004)
3. Daftar Rekanan Terseleksi yang Diundang (22Desember 2003)
4 Undangan pelelangan terbatas (22 Desember 2003)
5. Aanwijzing (17 Nopember 2003)
6. Pembukaan Penawaran harga (14 Januari 2004)
7. Penetapan calon pemenang (16 Januari 2004)
8. Penetapan pemenang (19 Januari 2004)
9. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) (9 Pebruari 2004)
10. Surat Penyerahan Lapangan (9 Pebruari 2004)
2.7 Dokumen Kontrak
Kontrak merupakan kesepakatan antara Pemberi Tugas dengan
Pelaksana Tugas (Konsultan Pengawas) yang diikat dalam Surat Perjanjian Yang
diatur dalam Dokumen Kontrak dan bersifat menyeluruh / lumpsum. Didalam
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
18
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
kontrak antara CM dan atau Perencana disatu pihak dan Pemborong dilain pihak.
Dokumen Kontrak meliputi :
1. Surat Undangan Pelelangan dan Uraian Pekerjaan.
2. Persyaratan Pelaksanaan dan Uraian Pekerjaan.
3. Gambar Kontrak.
4. Berita Acara Penjelasan Pelelangan.
5. Berita Acara Pemasukan / Pembukaan Penawaran.
7. Surat Penawaran berikut Perincian dan lampoirannya
8. Surat Perintah Kerja.
9. Surat Perjanjian yang telah ditandatangani.
10. Agenda Kontrak.
11. Foto copy Jaminan Pelaksanaan.
2.8 Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemenang Pelelangan, dalam hal ini PT.Waskita Karya, harus
menyerahkan jaminan Pelaksanaan Pekerjaan kepada Panitia Pembangunan
Gedung Kantor Bank Jabar Cabang Garut sebelum menandatangani Surat
Perjanjian. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebesar 20% dari harga Kontrak dan
harus dalam bentuk suatu Garansi Bank dari Bank Pemerintah atau Bank Swasta
Nasional yang ditunjuk oleh Pemerintah sesuai peraturan yang berlaku sampai
penyerahan pertama. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut adalah untuk
menjamin pelaksanaan pekerjaan yang sempurna, sesuai dengan Dokumen
Kontrak.
Ketentuan – ketentuan lain dari Jaminan ini adalah :
1. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan tersebut ditasnggung oleh
Pemborong.
2. Surat Jaminan Pelajksanaan Pekerjaan ini akan dikembalikan setelah
dilakukan penyerahan pertama.
3. Jaminan Penawaran dan Pelaksanaan harus diserahkan oleh pemborong
kepada Pemberi Tugas apabila nilai paket pekerjaan diatas lima puluh Juta
Rupiah.
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
19
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
4. Dlam Surat perjanjian Pelaksanaan ditentukan bahwa Jaminan Pelaksanaan
menjadi milik Pihak Kesatu dan dicairkan oleh pihak Kesatu bilaman terjadi
pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Pihak Kedua.
5. Dalam Surat Jaminan Uang Muka harus ada ketentuan bahwa jaminan uang
muka menjadi milik Pihak Kesatu dan dicairkan oleh Pihak Kesatu bilamana
terjadi pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan Pihak Kedua.
6. Apabila terdapat Pekerjaan Tambah maka nilai jaminan pelaksanaan harus
Disesuaikan dengan nilai kontrak baru.
7. Apabila terdapat perpanjangan waktu pelaksanaan maka jangka waktu
jaminan pelaksanaan harus diperpanjang dengan surat pernyataan dari Bank
Penjamin.
2.9 Penyusunan Penawaran
2.9.1 Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan ditentukan berdasarkan informasi yang tersedia
dalam gambar rencana. Dari gambar tersebut dapat diperoleh informasi mengenai
dimensi fisik bangunan, seperti pondasi , kolom, balok dan lain-lain yang
diperlukan dalam proses penentuan pekerjaan. Dari gambar diketahui volume
satuan elemen struktur. Bila dihitung dengan kuantitas tiap elemen, maka
diperoleh volume total.
2.9.1.1 Harga satuan pekerjaan
Untuk menentukan biaya yang diperlukan pada suatu proyek perlu
mengetahui komponen-komponen pembentuk biaya tersebut yang terdiri atas:
1. Biaya material / bahan
Material adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proyek yang pada
akhirnya merupakan bagian dari hasil akhir proyek. Biaya material
diperoleh berdasarkan harga satuan yang dikalikan dengan besarnya
volume pekerjaan. Bila data kuantitas diperoleh dari gambar, maka data
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
20
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
kuantitas diperoleh dari spesifikasi. Pada umumnya harga yang berasl dari
produsen maupun distributor.
2. Biaya upah
Biaya upah buruh terdiri dari upah langsung dan upah tidak langsung.
Upah langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada buruh pada tiap
periode tertentu. Upah tidak langsung meliputi asuransi dan bergbagai
macam tunjangan.
Untuk menentukan upah buruh dapat dihitung dengan menentukan banyak
pekerja berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas buruh. Upah
buruh dapat ditentukan berdasarkan pengalaman proyek terdahulu dengan
berbagai penyesuaian. Sehingga bisa dihitung total biaya upah.
3. Biaya peralatan
Penentuan jumlah dan jenis alat disesuaikan dengan volume pekerjaaan
dan kondisi lapangan. Biaya dapat berupa biaya kepemilikan, biaya bahan
bakar, dan biaya perawatan.
Harga pada umumnya berbeda sesuai dengan jenis dan mutunya (termasuk
sumber daya manusia). Selain itu dipengaruhi oleh keadaan perekonomian
nasioal serta kebijaksanaan pemerintah. Dari sisi ekonomi harga dapat
berfluktuasi sesuai dengan supply dan demand. Yang perlu diperhatikan
adalah, kemungkinan kenaikan biaya pada saat konstruksi tidak sesuai
dengan perkiraan saat perencanaan.
Setelah kontraktor menganalisis semua komponen-komponen pembentuk biaya
tersebut, barulah kontraktor dapat menjatuhakan harga penawaran kepada pemilik
dalam hal ini P.T. Bank Jabar.
2.9.2 Sistem Pengendalian Proyek
Pengendalian suatu proyek merupakan hal yang mutlak harus dilakukan
oleh pelaksana agar proyek sesuai dengan rencana, baik dari segi waktu
pelaksanaan, biaya, maupun mutu pekerjaan.
2.9.2.1 Pengendalian Waktu
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
21
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek, di buat suatu
perangkat pengendali yang biasa disebut dengan Time Schedule. Time
Schedule merupakan suatu rencana dari beberapa bagian pekerjaan atau
keseluruhan. Time Schedule sangat penting dalam suatu proyek untuk
menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan waktu
pelaksanaan. Fungsi dari time schedule adalah sebagai pedoman
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dan sebagai pedoman direksi
untuk mengontrol suatu pekerjaan berlangsung sesuai dengan jadwal atau
tidak.
Perangkat pengendalian yang dibuat kontraktor dan disetujui oleh
konsultan perencana dan pengawas ini harus tersaji di kantor proyek,
karena merupakan perangkat yang digunakan untuk memonitor kemajuan
pekerjaan sehari-hari. Selain itu dengan adanya perangkat pengendalian
ini, target pekerjaan akan diketahui dan jika terjadi keterlambatan dan
penyimpangan akan diketahui dengan segera.
Dengan adanya time schedule, pekerjaan dapat lebih kontinu,
efisien, dan teratur. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan time
schedule adalah :
Penelitian dilapangan, sehingga didapat data-data yang diperlukan
dalam pelaksanaan;
Jenis-jenis pekerjaan dan spesifikasi teknis yang dilaksanakan;
Kemampuan dan keahlian yang dimiliki para pekerja, hal ini sangat
mempengaruhi pada waktu pelaksanaan pekerjaan;
Spesifikasi pekerjaan dan gambar bestek secara lengkap yang sesuai
dengan persyaratan mutu pekerjaan yang ditentukan;
Batas waktu yang ditentukan;
Faktor cuaca, juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan, misalnya
terjadi hujan saat pengecoran sehingga hasil pengecoran kurang baik.
Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, time schedule dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Barchart (Bagan Balok).
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
22
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Barchart merupakan salah satu dari time schedule yang umum
dipakai, yaitu suatu chart yang berupa tongkat-tongkat horizontal
sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu bagian
pekerjaan.
Dari barchart tersebut dapat terlihat pekerjaan apa saja yang harus
dimulai serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Selain itu juga dapat diketahui pekerjaan apa saja yang dapat
dikerjakan secara bersamaan.
Dengan barchart tersebut dapat diharapkan agar pelaksanaan
pekerjaan (bagian-bagian pekerjaan ) dapat diselesaikan tepat
waktunya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dari barchart dapat dibuat suatu grafik yang menyatakan
hubungan antara persentase pekerjaan yang harus diselesaikan dengan
waktu, yang dikenal dengan S-curve (Kurva-S).
Kurva-S terdiri dari dua jennies, yeti Kurva-S Rencana dan
Kurva-S Aktual. Kurva-S Rencana adalah kurva yang menyatakan
hubungan antara persen bobot pekerjaan dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, sedangkan Kurva-
S Aktual adalah kurva yang menyatakan hubungan antara persen
penyelesaian pekerjaan dan waktu yang telah ditempuh. Persen bobot
pekerjaan didapat dari nilai masing – masing pekerjaan dibagi nilai
total proyek, dikalikan 100%. Persen penyelesaian pekerjaan didapat
dari nilai pekerjaan yang telah diselesaikan dibagi nilai total proyek,
dikalikan 100%.
Fungsi kurva S adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol pelaksana pekerjaan setiap saat, sehingga perubahan
yang terjadi dalam pelaksanaan tidak mengganggu atau
mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan;
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
23
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
b. Memudahkan direksi dalam pemeriksaan, apakah pekerjaan
kontraktor lebih atau kurang bila dibandingkan dengan rencana;
c. Mengontrol waktu dalam pembayaran angsuran menurut
perjanjian yang telah ditetapkan harus diperiksa pada perincian
volume pekerjaan yang telah diselesaikan;
Keterlambatan pekerjaan yang terjadi dapat dipengaruhi
oleh beberapa factor, misalnya :
a) Keterlambatan menyerahkan SPMK dari opihak pemilik kepada
pelaksana;
b) Keterlambatan dari perencana dalam memberikan koreksi terhadap
rencana yang ada;
c) Kesalahan pelaksana, perencana yang berubah –ubah disebabkan
adanya hal-hal yang terpikirkan pada waktu perencanaannya.
Biasanya ini merupakan pekerjaan kecil dari seluruh desain;
d) Keterlambatan akibat gangguan alam, misalnya hujan yang terus
menerus, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya yang
mengakibatkan pekerjaan terhenti;
e) Terjadinya peristiwa yang tidak diduga, misalnya kebakaran,
pemogokan pekerja dan lain-lain.
Beberapa keuntungan dari Barchart antara lain :
Mengetahui prestasi kerja yang dicapai.
Mengetahui besarnya pembayaran angsuran dari kurva-S.
Mengetahui baik tidaknya distribusi kegiatan pelaksanaan dari
kurva-S.
Dapat dilihat pekerjaan apa saja yang sedang dilaksanakan, dari
yang harus dimulai dan yang harus selesai.
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dikerjakan secara
simultan.
Kerugian dari Barchart antara lain :
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
24
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Tidak dapat melihat kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan,
sehingga pekerjaan tidak dapat diketahui terlambat dilaksanakan
atau tidak.
Tidak dapat mengetahui lintasan kritis atau Critical Path, yaitu
lintasan aktifitas yang mempunyai waktu terpanjang dan tidak
dapat ditunda dari proyek tersebut.
2. Network Planning (Perencanaan Jaringan Kerja).
Network Planning adalah suatu rangkaian aktifitas atau kegiatan
pekerjaan yang memperlihatkan urutan aktifitas, perencanaan waktu
dengan metode lintasan kritis (Critical Path Method/CPM), diman
dapat diketahui waktu yang tercepat untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.
Network Planning menyajikan proyek dalam bentuk gambar
yang mudah dimengerti, mengungkapkan dengan jelas hubungan yang
ada aktifitas-aktifitas suatu proyek dan memperhatikan urutan dari
masing-masing aktifitas termasuk saling ketergantungan antara
aktifitas-aktifitas tersebut.
Suatu Network Planning yang baik, akan berakibat baik pula bila
semua aktifitas berjalan sesuai yang direncanakan. Oleh karena itu
disamping berdasarkan pengalaman, tahap-tahap penyusunan suatu
Network Planning berpedoman pada beberapa hal, antara lain :
1. Merinci semua kegiatan-kegiatan dari proyek.
2. Menyusun urutan dari kegiatan-kegiatan.
3. Menggambarkan diagram Network dengan memperhatikan
ketergantungan suatu kegiatan terhadap kegiatan lainnya.
4. Menentukan waktu masing-masing kegiatan, serta menghitung
waktu pelaksanaan terhadap waktu awal semua kegiatan sesuai
dengan cabang dari rangkaiannya.
5. Mencari kegiatan-kegitan kritis dan lintasan kritisnya.
6. Menghitung float dari masing-masing kegiatan (penundaan waktu)
Keuntungan dari Network Planning, yaitu :
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
25
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Memudahkan Planning, Scheduling, dan Controlling.
Memungkin perencanaan proyek yang lebih mendetail untuk
jangka waktu yang cukup panjang untuk mendokumentasikan
data-data serta mengkomunikasikan masalah-masalah dan tujuan
perencanaan proyek.
Membantu memperkirakan kesukaran-kesukaran yang akan timbul
pada waktu mendatang.
Mengungkapkan aktifitas-aktifitas kritis.
Memudahkan diketahuinya akibat-akibat perubahan teknis dan
urutan pelaksanaan berbagai aktifitas terhadap schedule/jadwal
proyek.
Kelemahan dari Network Planning, yaitu tidak
diketahuinya prestasi pekerjaan yang telah dicapai sehingga sulit
untuk mengetahui kapan permintaan angsuran diajukan.
Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar
Cabang Garut digunakan Barchart (diagram balok ) sebagai perangkat
pengendali, dan dari barchart tersebut dibuat kurva-S untuk
mempermudah mengontrol progress pekerjaan.
.
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
26
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Jabar Cab Garut
Jurusan Teknik – Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Garut
27