26
BAB V. HIDROMETRI Hidrometri meliputi Pengantar pengukuran debit aliran, kurva kalibrasi Kompetensi Dasar : Kemampuan menjelaskan cara pengukuran debit aliran dan membuat grafik kurva kalibrasi

Bab v Hidrometri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab v Hidrometri

BAB V. HIDROMETRI

Hidrometri meliputi Pengantar pengukuran debit aliran, kurva kalibrasi

Kompetensi Dasar :Kemampuan menjelaskan cara pengukuran debit aliran dan membuat grafik kurva kalibrasi

Page 2: Bab v Hidrometri

HIDROMETRI Cabang ilmu (kegiatan) pengukuran

kecepatan/debit aliran air atau pengumpulan data dasar bagi analisis hidrologi.

Dalam pengertian sehari-hari, hidrometri adalah : Kegiatan untuk mengumpulkan data mengenai sungai, baik yang menyangkut tentang ketinggian muka air maupun debit sungai serta sedimentasi atau unsur aliran lain.

Page 3: Bab v Hidrometri

TUJUAN Pengukuran tinggi muka air dan

penampang aliran sehingga diketahui besarnya debit aliran

mengetahui hubungan antara tinggi muka air dan debit aliran

mengetahui informasi tentang karakter aliran dari daerah aliran sungai yang bersangkutan

Page 4: Bab v Hidrometri

PRAKIRAAN DEBIT DI SUATU LOKASI Pengukuran di lapangan di lokasi yang

ditetapkan Berdasarkan data debit dari stasiun di

dekatnya Berdasarkan data hujan/pembangkitan

data debit (hidrograf)

Page 5: Bab v Hidrometri

PENGUKURAN DEBITPengukuran debit di lapangan dapat dilakukan dengan membuat stasiun pengamatan atau dengan mengukur debit di bangunan air seperti di bendung dan peluap.

Langkah pengukuran debit:

1. Pemilihan lokasi sta pengukuran

2. Pengukuran kedalaman sungai

3. Pengukuran elevasi muka air secara kontinyu atau harian

4. Pengukuran kecepatan aliran

5. Hitungan debit

6. Membuat rating curve (grafik hub. Debit dan elevasi muka air

7. Dicari debit aliran berdasarkan pencatatan elevasi muka air

Page 6: Bab v Hidrometri

CONTOH PENEMPATAN STA HUJAN, STA KLIMATOLOGI DAN STA HIDROMETRI

Page 7: Bab v Hidrometri

PEMILIHAN LOKASI STASIUN HIDROMETRI

1. Kondisi setempat, ketelitian dan stabilitas

Ketersediaan kontrol yang memadai Dapat didatangi setiap saat dan setiap keadaan Dibagian sungai yang lurus dan mempunyai aliran

sejajar Penampang sungai yang teratur dan baik Penampang sungai yang stabil Tidak terdapat kemungkinan aliran di bantaran Kepekaan yang cukup, dengan pengertian

perubahan kecil debit nampak dalam perubahan tinggi muka air

Tidak terdapat gangguan tanaman Tidak terdapat pengaruh ‘backwater’

Page 8: Bab v Hidrometri

PEMILIHAN LOKASI STASIUN HIDROMETRI

2. Network Design Di sebelah hilir pertemuan anak sungai yang penting Di outlet danau Di tempat terjadinya perubahan lereng yang besar Di tempat pengambilan air untuk berbagai

keperluan

Page 9: Bab v Hidrometri

PENGUKURAN KEDALAMAN AIR

1. Bak ukur (kdg dengan bantuan teodolit)

2. Tali dengan pemberat (perlu ada koreksi)

3. Echosounder

Page 10: Bab v Hidrometri

ECHOSOUNDER

Page 11: Bab v Hidrometri

ALAT ECHOSOUNDER

Page 12: Bab v Hidrometri

ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR1. Manual Papan duga tunggal Papan duga bertingkat Papan duga miring

2.Otomatis AWLR dengan pelampung Pneumatic water level recorder

Page 13: Bab v Hidrometri

MANUAL

Page 14: Bab v Hidrometri

OTOMATIS

Page 15: Bab v Hidrometri

KECEPATAN ALIRAN1.Pengukuran dengan pelampung

2. Pengukuran dengan ‘velocity head rod’

(memakai pitot meter)

3. Pengukuran dengan ‘Trupp’s ripple meter’

t

Lv

g

vH

2

2

XLCv W (inch) X

4 0,280

6 0,206

8 0,161

9 0,145

12 0,109

Page 16: Bab v Hidrometri

KECEPATAN ALIRAN4. Pengukuran dengan ‘current meter’

Untuk current meter tipe baling2 dgn diameter 0,125 mJika n <2,22 Jika n >2,22

018,02543,0 nv

02,02615,0 nv

Page 17: Bab v Hidrometri

VELOCITY HEAD ROD

Page 18: Bab v Hidrometri

TRUPP’S RIPPLE METER

Page 19: Bab v Hidrometri

CURRENT METER

Page 20: Bab v Hidrometri

KECEPATAN RATA-RATA ALIRAN1. Metode satu titik

2. Metode dua titik

3. Metode tiga titik

4. Metode lima titik

dvv 6,0

28,02,0 vv

v

38,06,02,0 vvv

v

10

323 8,06,02,0 bs vvvvvv

Page 21: Bab v Hidrometri

DEBIT ALIRAN1. Membagi penampang sungai menjadi

beberapa vertikal. Jumlah vertikal dalam tiap penampang tergantung dari bentuk penampang

2. Mengukur kecepatan rata-rata dalam masing-masing vertikal

3. Untuk menghitung debit aliran pada penampang (mean area method dan mid area method)

Page 22: Bab v Hidrometri

MEAN AREA METHOD

BHHVVQ nnnn 2/2/ 11 B

Hn Hn+1

Page 23: Bab v Hidrometri

MID AREA METHOD

BVHQ nn B

Hn

Page 24: Bab v Hidrometri

PELAKSANAAN PENGUKURAN DEBIT1.Wading Pengukur langsung masuk ke sungai

dan melakukan pengukuran. Dianjurkan untuk sungai yang dangkal dan kecepatan alirannya kecil

2. Boat gauging Pengukur ada di dalam perahu3. Cable gauging Dengan kabel yang direntang ato

dengan kereta kabel

Page 25: Bab v Hidrometri

LIKU KALIBRASI/RATING CURVE Hubungan antara debit dengan tinggi

muka air untuk suatu penampang tertentu

Hubungan ini sangat penting untuk mengubah stage hidrograf (hasil rekaman ALWR) menjadi discharge hidrograf

Untuk analisa hidrologi khususnya pada saat membentuk hidrograf

Page 26: Bab v Hidrometri

GRAFIK LIKU KALIBRASIGrafik hubungan antara debit aliran dan tinggi muka air.Dengan sumbu x menunjukkan log tinggi muka airDengan sumbu y menunjukkan log debit aliran