14
BAB V PEMBAHASAN Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika pada penggunaannya tidak sesuai degan prosedur. Pengenalan alat-alat laboratorium dilakukan agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat-alat tersebut dengan baik dan benar sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian atau percobaan, data yang diperoleh akan benar. Selain itu dalam percobaan ini yang berjudulu Pengenalan, Pembersihan, Penyiapan, Penggunaan Alat dan Sterilisasi akan dilakukan pengamatna terhadap alat-alat praktikum agar mengetahui fungsi dan cara penggunaanya serta cara sterilisasi alat-alat laboratorium tersebut. Peralatan yang digunakan pada praktikum mikrobiologi ini hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia. Pengenalan alat ini meliputi macam-macam alat, penamaan alat, mengetahui dan memahami bentuk, fungsi serta tata cara penggunaanya. Setiap alat dibuat atau dirancang dengan bahan dan bentuk yang berbeda satu sama lain sehingga mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan praktikum atau pengerjaan percobaan khususnya di bidang farmasi, keaseptisan atau

Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikrobiologi

Citation preview

Page 1: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

BAB V

PEMBAHASAN

Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika pada penggunaannya tidak sesuai degan prosedur. Pengenalan alat-alat laboratorium dilakukan agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat-alat tersebut dengan baik dan benar sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian atau percobaan, data yang diperoleh akan benar. Selain itu dalam percobaan ini yang berjudulu Pengenalan, Pembersihan, Penyiapan, Penggunaan Alat dan Sterilisasi akan dilakukan pengamatna terhadap alat-alat praktikum agar mengetahui fungsi dan cara penggunaanya serta cara sterilisasi alat-alat laboratorium tersebut.

Peralatan yang digunakan pada praktikum mikrobiologi ini hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia. Pengenalan alat ini meliputi macam-macam alat, penamaan alat, mengetahui dan memahami bentuk, fungsi serta tata cara penggunaanya. Setiap alat dibuat atau dirancang dengan bahan dan bentuk yang berbeda satu sama lain sehingga mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula.

Dalam melaksanakan praktikum atau pengerjaan percobaan khususnya di bidang farmasi, keaseptisan atau sterilitas suatu kerja dan alat penunjang kerja merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan.

Alat-alat laboratorium dalam praktikum mikrobiologi memiliki banyak jenis dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan fungsinya ada 4 pengelompokkan alat yaitu alat sterlisasi, alat penghitung koloni mikroorganisme, alat instrument dan alat penunjang lainnya. Alat penunjang sendiri terbagi menjadi alat penunjang gelas dan alat penunjang non gelas. Alat-alat gelas pun ada alat gelas yang berskala dan ada juga alat gelas non skala.

Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih pada alat-alat laboratorium, maka dilakukan seterlisasi. Sterilisasasi adalah suatu cara atau usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan seperti mikroorganisme. Sama halnya dengan desinfeksi yang merupakan usaha untuk membasmi mikroorganisme terutama yang dapat bersifat pathogen. Perbedaan

Page 2: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

antara antiseptik dengan desinfeksi adalah antiseptik umumnya hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme tetapi tidak membunuh dan digunakan untuk benda hidup sedangkan desinfeksi mampu untuk menghambat dan membunuh mirkoorganisme dan umumnya dipaki untuk benda mati seperti alat pembersih lantai. Sterilisasi memiliki beberapa cara, yaitu sterlisasi cara fisik, sterilisasi dengan bahan kimia dan sterilisasi dengan mekanik. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan 5 cara yaitu pemijaran atau dibakar, dengan udara panas atau panas kering, dengan pemasakan, dengan uap, dengan uap air bertekanan. Sterilisasi secara kimia yaitu sterilisasi dengan penambahan bahan kimia seperti etanol 70%, formalin 4%, HgCl2

1%, CaCl2 dan lain-lain. Sedangkan sterilisasi secara mekanik yaitu dengan alat yang disebut filter. Metode sterilisasi yang umum digunakan pada laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas. Metode ini terbagi menjadi dua cara yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Adapun cara sterilisasi yang digunakan dengan bahan dan sifat alat yang ingin disterilkan. Ada banyak alat yang dapat digunakan sebagai alat sterilisasi seperti autoklaf, drying oven, LAF (Laminair Air Flow), lemari pendingin (freezer), oven, ozon sterilizer dan pembakar spiritus.

Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang tergolong dalam sterilisasi cara basah. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan alat atau bahan dengan udara basah bertekanan sehingga protein sel mikroorganisme akan mengalami koagulasi dan selanjutnya sel mengalami presipitasi dan akhirnya mikroorganisme akan mati. Autoklaf ini digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat yang tidak tahan panas tinggi atau seperti peralatan plastic dan alat-alat gelas berskala. Cara penggunaan autoklaf yaitu semua alat yang akan disterilisasi dibungkus terlebih dahulu dengan kertas kemudian alat dimasukkan ke dalam autoklaf dan autoklaf ditutup lalu dikunci. Kemudian di atur autoklaf pada tekanan yang digunakan dan knop ditutup. Lamanya waktu tergantung pada benda atau alat yang digunakan atau disterilisasi, karena setiap alat memiliki waktu yang berbeda-beda.

Oven merupakan alat sterilisasi yang tergolong dalam cara untuk sterilisasi kering. Prinsip kerja dari oven yaitu mensterilisasikan alat dengan cara kering atau panas kering sehingga sel mikroorganisme mengalami dehidrasi dan oksidasi komponen-komponen sel sehingga akhirnya akan mati. Oven ini bekerja dengan menggunakan udara kering bertekanan tinggi pada suhu 160º-180ºC. Oven digunakan untuk sterilisasi benda-benda yang tahan panas tinggi seperti peralatan kaca yang tidak berskala. Sterilisasi peralatan kaca berskala sebaiknya tidak disterilisasikan dengan menggunakan oven, dikarenakan skala yang dapat memuai oleh karena panas yang ditimbulkan dari oven. Cara yang dilakukan sebelum menggunakan oven yaitu

Page 3: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

pertama, dimasukkan alat-alat yang akan disterilisasikan ke dalam oven dan telah dibungkus dengan kertas putih sebelumnya, kemudian ditutup oven dan diatur suhu yang akan digunakan untuk mensterilisasi. Setelah selesai, maka dimatikan oven lalu dikeluarkan alatnya. Oven ada dua macam, yaitu oven dan drying oven. Perbedannya yaitu suhu yang digunakan drying oven jauh lebih tinggi daripada oven biasa.

Freezer adalah salah satu alat sterilisasi yang fungsinya untuk menyimpan medium atau hasil-hasil biakan murni bakteri atau pun jamur. Prinsipnya yaitu membuat suhu yang sangat dingin atau rendah sehingga menghambat kehidupan bakteri. Biasanya freezer ada atau terdapat dua pintu. Pintu di atas untuk biakan dan pintu di bawah untuk medium.

Pembakar spiritus merupakan suatu alat sterilisasi yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Sterilisasi dengan pembakar spiritus yaitu dengan cara pemijaran. Contohnya untuk steriliasai jarum ose, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru.

LAF (Laminair Air Flow) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena LAf mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prinsip kerjanya ialah digunakan sebagai meja kerja steril untuk kegiatan inokulasi atau penanaman mikrorganisme.

Contoh alat sterilisasi lainnya yaitu ozon sterilizer. Ozon sterilizer adalah alat yang dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan-kandungan kimia berbahaya dan juga mikroorganisme yaitu dengan cara mengubah oksigen (O2) menjadi ozon (O3) yang dapat membunuh dan mendekomposisi mikroorganisme.

Alat-alat perhitungan mikroorganisme yang ada di laboratorium mikrobiologi terdiri dari 3 yaitu, coloni counter, micrometer sekrup dan spektrofotometer UV-Vis. Coloni counter adalah alat penghitung mikroba yang memiliki lup dan skala haemocytometer dalam haemocytometer terdapat 25 kotak besar dan setiap kotak 1 besar terdapat 16 kotak kecil dengan skala 1 mm. fungsi dari haemocytometer atau coloni counter ini adalah untuk menghitung jumlah mikroba. Prinsipnya yaitu mendeteksi banyaknya mikroba berdasarkan skala yang ada di haemocytometer.

Micrometer sekrup adalah alat penghitung mikroba yang fungsinya untuk mengukur lebaranya atau diameter dari sampel atau medium. Skala pada micrometer

Page 4: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

ada 3 macam yaitu skala 1 mm, 0,5 mm dan 0,001 mm. cara kerja micrometer sekrup yaitu dengan mengarahkan rahang micrometer sekrup pada medium yang akan diukur kemudian diatur sampai tepat lalu dikunci agar skala yang didapatkan tidak berubah-ubah atau bergerak-gerak sehingga data yang didapatkan adalah benar.

Alat perhitungan koloni mikroorganisme lainnya yaitu spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu alat untuk pengukuran energy cahaya untuk suatu system kimia dengan panjang gelombang tertentu. Sinar UV (ultraviolet) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm dan sinar tampak (viscible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Pengukuran dengan spektrofotometer ini melibatkan energy elektronik yang cukup besar, sehingga dapat dipakai untuk analisis kuantitatif (perhitungan koloni mikroorganisme).

Selain alat sterilisasi dan alat perhitungan koloni mikroorganisme, terdapat juga alat instrument. Alat instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penilaian atau penelitian. Beberapa alat instrument yang ada pada laboratorium mikrobiologi adalah hot plate, hot plate stirrer, incubator, mikropipet, mikroskop cahaya dan elektrik, neraca O’Hauss tipe MB 2610 dan tipe MB 311, sentrifuge, timbangan digital dan vortex. Hot plate dan hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

Incubator adalah alat instrument yang dapat digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu. Kisaran suhu untuk incubator pada umumnya yaitu 10º-70ºC.

Mikropipet merupakan alat instrument yang berfungsi untuk mengambil sampel atau larutan dalam jumlah sangat kecil. Mikropipet memiliki kit yang terbuat dari plastic sehingga cara untuk mensterilkannya yaitu dengan menyemprotkan kit dengan alcohol. Cara penggunaan mikropipet yaitu dipasangkan kitnya, kemudian diatur pemutar skala berapa mL yang akan di ambil, lalu diambil larutan seperti menggunakan pipet, ditarik tombol pada mikropipet sehingga larutan terhisap.

Mikroskop adalah alat instrument yang digunakan untuk melihat mikroorganisme yang sangat kecil, seperti bakteri atau jamur. Prinsip kerjanya yaitu cahaya mengenai objek kemudian terbentuk bayangan, baying tesebut lalu difokuskan dan diperbesar sehingga terlihat dengan mata peneliti. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektrik. Sedangkan berdasarkan jumlah lensanya, ada mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Cara kerja dari mikroskop yaitu dengan meletakkan sampel di atas objek

Page 5: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

glas kemudian di fiksasim lalu diletakkan di meja objek diatur perbesarannya dan dicari bayangannya hingga terllihat jelas.

Neraca O’Hauss merupakan alat instrument yang berfungsi untuk menimbang bahan atau sampel yang akan diekstrak biasanya dalam jumlah yang banyak. Ada beberapa jenis neraca O’Hauss contohnya adalah neraca O’Hauss tipe MB 2610 dan tipe MB 311 merupakan angka kapasitas maksimal dari tiap tiap neraca dalam satuan gram. Cara menggunakan neraca O’Hauss yaitu hanya dengan meletakkan samperl yang ingin ditimbang beratnya kemudian diatur skalanya sampai seimbang.

Timbangan digital merupakan alat instrument yang berfungsi untuk menimbang sampel. Cara pakainya adalah dengan mengatur timbangan dalam keadaan zero, setelah itu diletakan sampel diatasnya sampai terbaca nilai dan berat atau massa sampel. Timbangan analitik ini memiliki sensitivitas hingga 1 gram.

Vortex merupakan alat instrument yang berfungsi untuk mencampurkan atau menghomogenkan larutan sampel atau uji yang sulit untuk menyatu atau sulit untuk dihomogenkan. Cara kerjanya yaitu dengan mendorong sampel dengan arah memutar dan sampai sampel tercampur semuanya.

Sentrifuge adalah alat instrument yang umumnya digerakan oleh motor listrik, yang menempatkan sebuah benda di sekeliling sumbu rotasi yang tetap dan menerapkan sebuah gaya tegak lurus terhadap sumbu rotasi. Sentrifuge bekerja dengan menggunakan prinsip sedimentasi, dimana percepatan sentripetal menyebabkan partikel yang lebih berat bergerak di sepanjang arah radial. Dengan cara yang sama, untuk partikel yang lebih ringan, benda akan cenderung bergerak ke atas. Unit yang berputar disebut rotor.

Selain alat sterilisasi, alat perhitungan koloni dan alat instrument, ada juga alat penunjang. Alat penunjang di bedakan menjadi alat-alat gelas dan alat-alat non gelas. Alat gelas terbagi menjadi alat gelas berskala dan alat gelas non skala. Biasanya alat penunjang merupakan alat yang digunakan sebagai pelengkap atau penunjang saat membuat medium ataupun pembenihan mikroba. Namun, pada dasarnya semua alat penunjang sangat penting dalam praktikum mikro biologi ini. Ada berbagai macam jenis alat-alat penunjang baik peralatan gelas maupun non gelas.

Page 6: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

Pipa tetes merupakan salah satu alat penunjang gelas non skala. Fungsinya yaitu untuk menambahkan larutan atau pereaksi tetes demi tetes. Alat untuk di bidang mikrobiologi pipa tetes dapat juga digunakan untuk menambahkan aquades dalam jumblah tetesan saat pengenceran pembuatan medium. Pipa tetes memiliki bagian karet penghisap di atas sehingga saat diseterilisasi harus di lepas.

Botol pengencer merupakan alat penunjang gelas non skala. Fungsi dari botol pengencer adalah untuk meratakan antara medium dengan mikroorganisme. Botol pengencer dapat disterilisasi menggunakan oven karena merupakan peralatan gelas yang tahan panas.

Corong merupakan alat penunjang gelas non skala. Corong juga memiliki ukuran diameter yang berbeda-beda. Fungsi dari corong adalah membantu dalam pemindahan larutan dari suatu tempat ke tempat lain. Corong tidak memiliki skala sehingga dapat disterilisasi menggunakan oven, hanya perlu di bungkus terlebih dahulu menggunakan kertas.

Drygalsky merupakan alat penunjang non skala. Drygalsky memiliki tangkai dari gelas atau kaca yang atasnya berbentuk segitiga tumpul. Fungsi dari drygalsky adalah untuk membantu dalam isolasi mikroorganisme teknik sebar di dalam cawan petri. Drygalsky di sterilisasi dengan cara di semprot dengan alcohol.

Cawan petri merupakan alat penunjang gelas non skala yang berfungsi untuk menumbuhbiakkan mikroorganisme pada media padat atau media agar. Cara mensterilisasi cawan petri adalah di bungkus dengan kertas putih lalu kemudian dimasukkan ke dalam oven atau autoklaf.

Batang pengaduk merupakan alat penunjang gelas non skala yang berfungsi untuk membantu mengaduk maupun melarutkan suatu sampel. Batang pengaduk dapat disterilisasi dengan menggunakan oven dan juga autoklaf.

Tabung reaksi merupakan alat penunjang non skala yang memiliki fungsi untuk menyimpan biakkan bakteri atau jamur dan juga pengenceran media atau wadah biakkan media cair. Ukuran dari tabung reaksi bermacam-macam mulai dari diameter 1 cm panjang 10 cm, diameter 1,5 cm dan panjang 25 cm. tabung reaksi dapat disterilisasi dengan menggunakan oven dan autoklaf.

Jarum inokulum merupakan alat penunjang non gelas tidak berskala. Terdapat dalam 2 jenis yaitu jarum inokulum lurus dan bulat. Jarum inokulum lurus digunakan untuk inokulasi media tegak sedangkan jarum inokulum bulat digunakan

Page 7: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

untuk inokulasi media miring. Sterilisasi jarum inokulum dapat dengan cara pemijaran atau pembakaran langsung dengan pembakar spiritus.

Botol vial merupakan alat penunjang gelas non skala. Botol vial berfungsi untuk preparasai sampel untuk suatu ekstraksi. Botol vial memiliki penutup yang terbuat dari karet sehingga pada saat ingin di strerilisasi dengan oven atau autokalf, tutupnya harus dilepaskan dahulu.

Cover glass dan objek glass merupakan alat penunjang yang terbuat dari kaca atau gelas yang tidak berskala. Fungsi dari objek glass yaitu untuk meletakan objek atau sampel dan cover glass untuk menutup objek yang kemudian akan di amati di mikroskop. Objek glass dan cover glass dapat disterilisasi dengan oven, autokalf atau disemprot alcohol.

Tabung durham merupakan alat penunjang yang tebuat dari gelas non skala. Tabung durham berfungsi untuk melihat adanya bakteri koliform dan untuk menghilangkan O2 dari sel mikroorganisme. Tabung durham distrerilisasi dengan menggunakan oven.

Pipet volume merupakan alat penunjang gelas berskala. Skalanya antara lain 10 mL, 25mL, 50 mL, 100 mL dan 500 mL.pipet volume berfungsi untuk mengambil larutan atau medium dengan ukuran yang ditentukan berdasarkan skalanya. Pipet volume dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

Pipet gondok merupakan penunjang gelas berskala. Skala dari pipet gondok adalah 10 mL, 25 mL, 50 mL, 100 mL dan 500 mL. pipet gondok berfungsi untuk mengambil dan memindahkan cairan. Pipet gondok dapat disterilisasi menggunakan autoklaf.

Gelas ukur merupakan alat penunjang gelas berskala. Skala dari gelas ukur bermacam-macam yaitu 10 mL, 50 mL, 100 mL, 250 mL dan 500 mL. fungsinya yaitu untuk mengambil sejumlah sampel. Gelas ukur dapat disterilisasi menggunakan autoklaf.

Labu Erlenmeyer merupakan alat gelas berskala . skalanya antara lain 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL hingga 1000 L. labu Erlenmeyer berfungsi untuk membuat medium biakan bakteri atau jamur (wadah). Labu Erlenmeyer dapat disterilisasikan dengan autoklaf,

Page 8: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

Gelas kimia merupakan alat gelas berskala yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk homogenisasi. Skala yang ada antara lain 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL dan 1000 mL. gelas kimia disterilisasikan dengan autoklaf.

Labu takar adalah peralatan gelas berskala. Labu takar terdapat dalam beberapa ukuran yaitu 10 mL, 50 mL, 100 mL dan 500 mL fungsi labu takar ialah untuk homogenisasi larutan. Labu takar dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

Penjepit tabung merupakan peralatan non gelas dimana terbuat dari kayu. Fungsi dari penjepit tabung yaitu untuk memudahkan dalam memindahkan tabung reaksi.

Sikat tabung merupakan peralatan non gelas tidak berskala yang berfungsi untuk membersihkan tabung reaksi. Sikat tabung dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

Propipet adalag alat penunjang non gelas yang berfungsi untuk mengambil larutan jika dihubungkan dengan pipet volume atau pipet gondok. Propipet terbuat dari karet sehingga dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

Pinset adalah alat penunjang yang terbuat dari logam. Fungsi pinset yaitu untuk memindahkan paper disk dari suatu cawan petri ke cawan petri lainnya. Pinset dapat disterilisasikan dengan pemijaran di atas pembakar spiritus.

Spatel logam adalah salah satu alat penunjang. Fungsi dari spatel logam yaitu untuk melarutkan ekstrak. Spatel logam dapat disterilisasikan dengan teknik pemijaran.

Sendok tanduk adalah salah satu alat penunjang non gelas yang berfungsi untuk mengambil bahan atau sampel berbentuk serbuk. Sendok tanduk disterilisasikan menggunakan autoklaf.

Lumping dan alu adalah alat penunjang non gelas. Fungsi dari lumping dan alu adalah untuk mengecilkan dan menghaluskan sampel. Lumping dan alu di sterilisasikan dengan dengan cara di bakar.

Pencadang adalah alat penunjang dari logam yang fungsinya untuk menentukan jenis mikroba danadanya daya bunuh dan daya hambatnya. Pencadang disterilisasi dengan cara di bakar.

Page 9: Bab v Pembahasan Mikrobiologi Perc 1 (2003)

Rak tabung adalah alat penunjang yang terbuat dari kayu. Fungsi dari rak tabung adalah untuk mendirikan tabung agar lebih mudah untuk di amati. Rak tabung dapat disterilisasikan menggunakan autoklaf.

Botol semprot adalah alat penunjang non gelas yang berfungsi untuk menempatkan aquades atau pelarut. Jika ingin disterilisasi, dapat menggunakan autoklaf.

Spoid adalah alat penunjang non gelas yang berfungsi untuk mengambil atau menyuntikan suatu sampel media ke dalam cawan petri atau tabung reaksi. Ukuran spoid bermacam-macam yaitu 5mL, 10mL, 100mL dan 500mL. spoid dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.