Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB V
PEMILIHAN LOKASI DAN TAPAK
1. TINJAUAN TERHADAP KOTA SURABAYA
1.1. Kondisi fisik kota Surabaya
* letak
07°12' - 07°21' Lintang Selatan
112°36' - 112°54/ Bujur Timur
Ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut.
* Batas
Utara : Selat Madura
Timur : Selat Madura
Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Barat : Kabupaten Gresik
1.2. Perkembangan kota Surabaya
Surabaya raerupakan pusat dari struktur perwilayahan di
Jawa Timur. Dalam konsep Gerbang kertasusila, Surabaya
berfungsi sebagai pusat pengembangan yang meliputi wilayah
Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamon-
gan. Pada akhirnya nanti wilayah Gerbang Kertasusila terba-
gi atas empat wilayah utama yaitu :
- Wilayah inti metropolitan Surabaya
- Wilayah Pengembangan Mojokerto
- Wilayah Pengembangan Bangkalan
- Wilayah Pengembangan Lamongan
56
57
Berdasarkan Master Plan Kota Surabaya 2000 rencana
penggunaan tanah kota Surabaya diatur berdasarkan prinsip-
prinsip :
a. Perkembangan kota yang linier ke Selatan perlu dibatasi
dengan mengarahkan perluasan daerah terbangun ke arah
Barat. (Lihat gambar 4-1)
b. Lokasi pusat perdagangan regional dipertahankan di
daerah Central Business District Kembang Jepun dan
sekitarnya.
c. Pusat kota juga tetap dipertahankan di wilayah sentral
kota dan diadakan peremajaan kembali serta perluasan
wilayah yang lebih konsentrik bentuknya, seperti daerah
Tunjungan dan sekitarnya.
(Sumber : RDTRK Unit Pengembangan Dukuh Kupang)
1.3. Pertambahan penduduk
Pertambahan jumlah penduduk kota Surabaya setiap
tahunnya sebesar .... %. Jumlah penduduk yang bertambah ini
disebabkan oleh arus urbanisasi dari kota-kota disekitarnya
maupun karena perkembangan dari penduduk kota Surabaya
sendiri. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka diperlu-
kan juga tambahan sarana berbelanja bagi warga kota. Dimana
sarana berbelanja tersebut tidak dipusatkan pada satu
wilayah saja tetapi dipisah-pisah.
1.4. Tingkat penghasilan dan pola konsumsi
Berdasarkan data statistik tingkat penghasilan mengal-
ami peningkatan dengan demikian pola konsumsi dari masyara-
kat juga ikut meningkat.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
A. Faktor Pemakai Bangunan
Pemakai merupakan unsur utama dalam bangunan yang
menentukan kelangsungan kegiatan di dalam Fashion Centre
ini oleh sebab itu pencapaian ke tapak sedapat mungkin
memudahkan pemakai yang paling banyak.
B. Faktor Kondisi Lingkungan
- Kondisi Sosial Lingkungan
Sebaikanya berlokasi di lingkungan masyarakat yang
raembutuhkan agar proyek dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
- Kondisi Fisik Lingkungan
Dekat pusat kegiatan lain sehingga dapat saling menun-
jang dan saling menghidupkan seperti adanya fasilitas :
perhotelan, perkantoran, pemukiman dll.
C. Faktor Penggunaan Tanah
Disesuaikan dengan peraturan Tata Kota, harus terletak
di daerah peruntukan bangunan perdagangan atau fasilitas
umum, juga di lingkungan perumahan yang masyarakatnya
paling banyak menggunakan fasilitas ini.
D. Faktor Pengembangan Kota
Mengingat fungsi Fashion Centre ini bukan hanya untuk
menampung aspirasi-aspirasi yang timbul pada masyarakat
Surabaya, tapi juga di luar Surabaya maka penempatan sarana
ini hendaknya mempertimbangkan juga arah perkembangan kota
berdasarkan Master Plan Surabaya.
E. Faktor Penyediaan Tanah
Kebutuhan luas site yang cukup besar merupakan suatu
pertimbangan penting, tetapi segi komersiilpun harus diper-
timbangkan, terutama karena perkembangan kota Surabaya yang
relatif pesat akhir-akhir ini.
F. Faktor Harga Tanah
Akan raempengaruhi biaya total pembangunan dan pengem-
balian modal yang harus diperhitungkan, karena dengan
semakin tingginya harga tanah berarti pengembalian modal
semakin lama.
G. Faktor Prasarana Penunjang
Sebaiknya terjangkau oleh jaringan air bersih, lis-
trik, sanitasi yang baik, telepon dll sehingga memudahkan.
3. ANALISA PEMILIHAN LOKASI
Sebagai dasar pertimbangan :
a. Pengenalan akan bangunan mudah oleh sebab itu dipilih
lokasi yang terletak dijalan besar.
b. Perkembangan kota Surabaya ke arah Barat.
c. Pencapaian ke proyek mudah karena tidak macet, sirkulasi
kendaraan tidak membingungkan.
d. Fashion Centre termasuk proyek yang mempertimbangkan
segi komersial, maka dicari tanah yang masih kosong
supaya tidak mengeluarkan biaya untuk ganti rugi selain
itu diperlukan tanah yang cukup luas.
Alternatif 1 : Jin. Panglima Sudirman
Alternatif 2 : Jin. Mayjen Sungkono
BOBOT : 1. Faktor yang dianggap cukup bernilai
2. Faktor yang dianggap bernilai
3. Faktor yang dianggap sangat bernilai
NILAI : 1. Untuk tidak meraenuhi
2. Untuk kurang memenuhi
3. Untuk memenuhi
I I I I 1 1 | | FACTOR | BOBOT | ALTERNATIF 1 | ALTERNATIF 2 |
1 PTOTTUTllWriH I 1 | 1 | r EK1 lnliABuAn I I 1 1 1
| | | | NILAI | SKOR | NILAI | SKOR |
A | Penakai bangunan | 2 3 6 3 6
| B | Pencapaian | 3 | 2 | 6 | 3 | 9 |
| C | Kondisi lingkungan 2 3 | 6 3 | 6
| D | Penggunaan tanah 3 | 3 9 3 | 9 |
E | Pengeabangan kota | 3 | 2 6 3 9 |
| F | Penyediaan tanah | 2 | 2 4 | 3 | 6 |
G | Harga tanah | 1 1 1 | 2 2 |
H | Prasarana penunjang 1 3 3 3 | 3 |
i i i i 1 | 1 i
TOTAL I 41 | | 50 |
Kesimpulan :
Dipilih Alternatif 2 yaitu di Jin. Mayjen Sungkono
Lokasi lihat gambar 4-3.
i i i £ i i ; ; ? ; ; • .
I I l ! I 1 ii i i u i i i i B * '
: i ! T 1 f j |
,/£.* £ ill"
sir • !
Uli i 11
lifl
1 . •
| 3 '
62
FASHION CENTRE GAMBAE I V . l TAHAP PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA
6 3
FASHION CENTRE
GAHBAR I V . 2 TAPAK DALAM KOTA
6 4
If sppg
? i
1! si I I
HlBgllDi
FASHION CENTRE GAMBAR IV.3
TATA GUNA LAHAN UNIT PENGEMBANGAN DUKUH KUPANG
6 5
% i
*
~W?"
s . i
I 1 ) .•
ii
FASHION CENTRE GAMBAR IV.4 RENCANA PEMBANGUNAN DISTRIK
66
I m
3;g '6 ; git * i J f
•5*' 3 *<<
S;:s;;I?
8..-.
it
i I
3 • 8 1
— N »o r̂ . »n
F
II
v'̂ SfCV' v?try
FASHION CENTRE GAMMIV.5 RENCANA PENGATURAN S I M P A N G J A L A N
SS&l
67
FASHION CENTRE GAHBAR 1 7 . 6 TAPAK DALAM LINGKUNGAN
68
-"• Mayjen Sungk ono
FASHION CENTRE GAMBARIV.7 TAPAK