8
60 BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi (RSSN). RSSN Bukittinggi adalah rumah sakit khusus pelayanan stroke pertama di Indonesia dan ketiga di dunia. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe B yang menjadi pusat rujukan bagi mereka yang terkena stroke dari seluruh provinsi di pulau Sumatera. Rumah sakit ini berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi yang secara historis merupakan Rumah Sakit Immanuel yang sejak tahun 1978 dikelola oleh Yayasan Baptis Indonesia. Pada 12 Februari 1982 dilakukan serah terima kepada Pemerintah RI melalui Departemen Kesehatan RI dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.365/Menkes/SK/VIII/1982 RSUP Bukittinggi ditetapkan sebagai RSU Vertikal Kelas C. Dari hasil kesepakatan Departemen Kesehatan, stakeholder, DPRD, dan pemuka masyarakat Bukittinggi pada bulan Februari 2002, RSUP ditetapkan sebagai

BAB V.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V.docx

60

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi (RSSN). RSSN Bukittinggi

adalah rumah sakit khusus pelayanan stroke pertama di Indonesia dan ketiga

di dunia. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe B yang menjadi pusat

rujukan bagi mereka yang terkena stroke dari seluruh provinsi di pulau

Sumatera.

Rumah sakit ini berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi yang

secara historis merupakan Rumah Sakit Immanuel yang sejak tahun 1978

dikelola oleh Yayasan Baptis Indonesia. Pada 12 Februari 1982 dilakukan

serah terima kepada Pemerintah RI melalui Departemen Kesehatan RI dengan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.365/Menkes/SK/VIII/1982 RSUP

Bukittinggi ditetapkan sebagai RSU Vertikal Kelas C. Dari hasil kesepakatan

Departemen Kesehatan, stakeholder, DPRD, dan pemuka masyarakat

Bukittinggi pada bulan Februari 2002, RSUP ditetapkan sebagai Pusat

Pengembangan Pengelolaan Stroke Nasional (P3SN) RSUP Bukittinggi

dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.21/Menkes/SK/I/2002.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.495/Menkes/SK/IV/2005

tanggal 5 April 2005 P3SN RSUP Bukittinggi ditetapkan sebagai Rumah

Sakit Khusus dengan nama Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi

Penelitian dilakukan mulai pada tanggal 20 Mei dampai pada tanggal 19

Juni 2015 di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Jenis

Page 2: BAB V.docx

61

penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan

Crossectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca stroke

yang berobat ke Poliklinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

Sampel pada penelitian adalah pasien pasca stroke yang berobat ke Poliklinik

Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi pada tahun 2015 yang telah

memeenuhi kriteria inkulsi yang berjumlah 81 orang. Instrumen penelitian ini

menggunakan kuesioner. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu

hasil univariat dan bivariat.

Berdasarkan hasil penelitian pengumpulan data yang dilakukan melalui

kuesioner terhadap 81 orang responden maka dapat digambarkan karakteristik

secara umum. Karakterisitik responden yang di teliti pada penelitian ini

diantaranya : umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan status pernikahan

dan lama menderita stroke, yang akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Pasien Pasca Stroke di

Poliklinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

Tahun 2015

N

o

Karakteristik Responden f (%)

1 Umur

1. 45 - 59 tahun : Usia Pertengahan

2. 60 - 74 tahun : Lanjut Usia

48

33

59.3

40.7

2 Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

48

33

59.3

40.7

3 Pekerjaan

Page 3: BAB V.docx

62

1. Bekerja

2. Tidak Bekerja

62

19

76.5

23.5

4 Pendidikan

1. Rendah

2. Tinggi

72

9

88.9

11.1

5 Status Pernikahan

1. Menikah

2. Janda/Duda

71

10

87.7

12.3

6 Lama Menderita Stroke

1. < 1 Bulan

2. 1 Bulan- 1 Tahun

3. 1 Tahun - 5 Tahun

4. > 5 Tahun

8

45

24

4

9.9

55.6

29.6

4.9

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 81 orang

responden, lebih dari setengah responden (59.3%) berusia 45-59 tahun

dengan kategori usia pertengahan dan juga lebih dari setengah responden

(59.3%) berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian ini juga menunjukan

bahwa sebagain besar responden (76.5%) bekerja.

Tingkat pendidikan responden pada penelitian ini sebagian besar

(88.9%) adalah dengan tingakat pendidikan rendah. Hasil penelitian

mengenai status pernikahan, sebagaian besar responden (87.7%) berstatus

menikah. Hasil penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa lebih dari

setengah responden (55.6%) menderita stroke selama 1 bulan - 1 tahun.

Page 4: BAB V.docx

63

B. Analisa Univariat

1. Dukungan Sosial Keluarga

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial Keluarga

pada Pasien Pasca Stroke di Poliklinik Saraf Rumah Sakit

Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015

No Dukungan Sosial Keluarga Frekuesi Persentase

1 Rendah 37 45.7

2 Tinggi 44 54.3

Total 81 100.0

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 81 orang responden

lebih dari setengah responden (54.3%) memiliki dukungan sosial keluarga

yang tinggi.

2. Konsep diri

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perubahan Konsep Diri pada

Pasien Pasca Stroke di Poliklinik Saraf Rumah SakitStroke Nasional

Bukittinggi Tahun 2015

No Konsep Diri Frekuesi Persentase

1 Negatif 43 53.1

2 Positif 38 49.9

Total 81 100.0

Page 5: BAB V.docx

64

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, dapat dilihat bahwa dari 81 orang

responden lebih dari setengah responden (53.1%) memiliki konsep diri

negatif.

C. Analisa Bivariat

Tabel 5.4

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Perubahan Konsep Diri pada

Pasien Pasca Stroke di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional

Bukittinggi Tahun 2015

Dukungan Sosial

Keluarga

Konsep DiriTotal

p-valueNegatif Positif

f % f % f %

Rendah 33 89.2 4 10.8 37 100

0,001Tinggi 10 22.7 34 77.3 44 100

43 53.1 38 46.9 81 100

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 37 orang responden yang

memiliki dukungan sosial keluarga yang rendah terdapat sebagian besar

responden (89.2%) memiliki konsep diri yang negatif dan sebagian kecil

responden (10.8%) memiliki konsep diri yang positif, sedangkan dari 44 orang

responden yang memiliki dukungan sosial keluarga yang tinggi terdapat sebagian

besar responden (77.3%) memiliki konsep diri yang positif dan sebanyak 22.7%

responden memiliki konsep diri yang negatif.

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p=0.001 (p ≤ 0.005)

yang berarti Ha diterima sehingga hasil tersebut menujukan adanya hubungan

Page 6: BAB V.docx

65

antara dukungan sosial keluaraga dengan perubahan konsep diri pada pasien pasca

stroke di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2015 .