BAB VI - Hasil Dan Pembahasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

(Laporan Magang Intervensi Gizi Seimbang)

Citation preview

162

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN6.1Penyuluhan MP-ASI

6.1.1Sasaran, Waktu dan Tempat Kegiatan

Sasaran dari kegiatan penyuluhan mengenai MP-ASI adalah wanita usia subur yang di dalamnya termasuk ibu hamil dan ibu menyusui yang memiliki anak dibawah usia 6 bulan serta ibu-ibu yang memiliki anak dibawah usia 5 tahun. Total sasaran yang mengikuti kegiatan penyuluhan MP-ASI di kelurahan Bojongsari Lama adalah 62 orang.

Kegiatan penyuluhan MP-ASI dilakukan di masing-masing RW sesuai dengan jadwal waktu dan tempat yang telah disepakati bersama antara mahasiswa dan ibu kader di masing-masing RW. Rincian kegiatan penyuluhan di masing-masing RW dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6.1. Waktu dan Tempat Penyuluhan MP-ASI

TanggalWaktuRWTempat

19 Mei 201109.30 11.00RW 05Posyandu Kasih Ibu 05

22 Mei 201109.30 11.00RW 12Posyandu Kasih Ibu 14

22 Mei 201113.00 14.00RW 07Mushola Daarul Mutaqien

23 Mei 201110.15 11.00RW 08Posyandu Kasih Ibu 08

23 Mei 201110.45 11.30RW 09Rumah Ibu Sri

27 Mei 201110.00 11.00RW 12Mushola Nurul Hidayah

28 Mei 201109.30 11.00RW 09Posyandu Kasih Ibu 09

29 Mei 201109.30 11.00RW 13Posyandu Kasih Ibu 13

31 Mei 201110.00 11.00RW 03Mushola Al-Barqah

6.1.2.Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan MPASI pada awalnya direncanakan dengan cara mengumpulkan sasaran di suatu tempat dengan bantuan kader RW setempat. Namun dikarenakan adanya kader yang berhalangan untuk membantu mengumpulkan sasaran, maka penyuluhan pun akhirnya dilaksanakan di posyandu dan di pengajian. Penyuluhan dengan cara mengumpulkan warga dilakukan pada pukul 10.00 WIB atau pukul 13.00 WIB sesuai dengan saran yang diberikan oleh kader dan kesepakatan bersama antara mahasiswa dan kader RW setempat. Sedangkan penyuluhan di posyandu dan pengajian dilakukan mengikuti waktu dilaksanakannya posyandu dan pengajian, yaitu sekitar pukul 10.00 WIB.

Untuk menghindari keterlambatan, mahasiswa datang lebih awal sekitar pukul 09.30 WIB. Sambil menunggu sasaran datang, mahasiswa membantu ibu kader memersiapkan dan melakukan kegiatan lima meja dan ada juga yang mendokumentasikan kegiatan pada hari itu. Adapun urutan pelaksanaan penyuluhan MPASI adalah pembukaan, pengisian pre-test, penyuluhan dan tanya jawab, pengisian post-test, dan penutupan. Rincian pelaksanaan kegiatan penyuluhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6.2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan MP-ASI

MateriPelaksanaanHambatan

Pembukaan dan perkenalanPembukaan dilakukan tepat waktu yakni pukul 10.00 atau 13.00 WIB Tidak ada

Pre-test

Durasi pre-test tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan (lebih lama) karena beberapa sasaran butuh bantuan mahasiswa untuk membacakan pertanyaan dan menulis jawaban. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian pre-test dapat mencapai 10 menit.Sasaran banyak yang sulit mengerjakan karena sedang menggendong atau menyusui anak.

Penyuluhan oleh MahasiswaPenyuluhan yang dilakukan dengan cara dikumpulkan di suatu tempat dan di pengajian berjalan lancar, seluruh sasaran menyimak, dan suasana juga berjalan kondusif. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan di posyandu berjalan lancar namun suasana kondusif karena sasaran datang dan pergi begitu saja tanpa bisa dicegah oleh mahasiswa.Penyuluhan yang dilaksanakan bersamaan dengan posyandu memiliki suasana yang tidak kondusif karena kebanyakan ibu datang dan pergi ditengah-tengah penyuluhan tanpa bisa dicegah.

Tanya JawabBeberapa sasaran yang masih antusias banyak bertanya mengenai manfaat ASI dan MPASI. Selain itu, ada juga sasaran yang bertanya mengenai pengalaman pribadinya saat sedang menyusui.Tidak ada.

Post-testDurasi post-test tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan (lebih lama) karena beberapa sasaran butuh bantuan mahasiswa untuk menulis jawaban. Di posyandu, post-test sempat tidak bisa dilaksanakan karena sasaran menolak melakukan post-test dengan alasan anak menangis atau anak sudah tidak betah.Sasaran banyak yang sulit mengerjakan karena sedang menggendong atau menyusui anak. Selain itu, beberapa anak menangis sehingga ibu lebih memilih pulang dari pada mengerjakan post-test.

Pembagian

Booklet sebagai souvenirBooklet dibagikan segera setelah post-test selesai dilakukan atau setelah penyuluhan selesai dilakukan.Tidak ada.

QuizQuiz dilakukan bersama-sama begitu seluruh kelompok telah selesai penyuluhan. Pada saat quiz antusias sasaran meningkat dan suasana menjadi lebih menyenangkan. Tidak ada.

PenutupanPenutupan dilakukan oleh MC dengan mengucapkan terima kasih dan mohon maaf bila ada kesalahan kepada seluruh sasaran yang hadir.Tidak ada.

Berdasarkan tabel di atas, pelaksanaan kegiatan umumnya berjalan lancar dan sukses. Sasaran yang tergolong ibu hamil, ibu menyusui dan ibu dengan anak usia di bawah 5 tahun cukup antusias dan menyambut baik kegiatan ini. Beberapa kader juga turut aktif mengikuti penyuluhan. Pertanyaan yang sering ditanyakan seputar pengalaman mereka sehari-hari, seperti cara mengatasi ASI yang tidak keluar, mengatasi bayi yang terus menangis meski sudah diberikan ASI, penggunaan susu formula pada bayi, manfaat ASI sebagai KB alami dan sebagainya.

6.1.3. Hasil Penyuluhan

6.1.3.1 Berdasarkan Hasil Jawaban Benar

Sebelum kegiatan menyuluh dilakukan, terlebih dulu diberikan pre-test yang harus dijawab oleh masing-masing sasaran. Pre-test yang dibagikan berisi beberapa pertanyaan yang bentuknya adalah pilihan berganda dengan beberapa pilihan jawaban. Setiap pre-test berisi tiga belas pertanyaan. Selain pre-test, sasaran juga diberikan post-test yang berisi pertanyaan yang sama dengan pre-test. Post-test diberikan dengan tujuan mengetahui perubahan dalam hal tingkat pengetahuan sasaran yang telah diberikan penyuluhan. Dengan menggunakan post-test, dapat diketahui apakah dengan mengikuti penyuluhan, pengetahuan sasaran meningkat, tetap, atau menurun.

Dari ketigabelas pertanyaan yang terdapat, baik dalam pre-test dan post-test, hanya diambil 8 pertanyaan untuk dijadikan acuan tingkat perubahan pengetahuan yang dimiliki sasaran. Pengambilan 8 pertanyaan ini disesuaikan dengan penilaian yang akan dilakukan terhadap pengetahuan sasaran, khususnya ibu hamil, ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 0-24 bulan, dan ibu yang memiliki balita. Berikut adalah diagram perubahan tingkat pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan berdasarkan tiap soal.

Tabel 6.3 Perubahan Jumlah Jawaban Benar Setelah Pengisian Soal Pre test dan Post test Penyuluhan MP-ASINoVariabel Pengetahuan dalam KuesionerYang Menjawab Benar (n=62 pada pre test dan n=62 pada post test)Keterangan

Pre-test (n)Post-test (n)

1.Pengertian ASI Eksklusif5459Meningkat

2.Manfaat ASI Eksklusif6262Tetap

3.Akibat Pemberian ASI tidak Eksklusif5961Meningkat

4.Pengertian MP-ASI4648Meningkat

5.Alasan bayi perlu diberikan MP-ASI4751Meningkat

6.Manfaat pemberian MP-ASI yang tepat kepada bayi6161Tetap

7.Akibat pemberian MP-ASI yang tidak tepat kepada bayi4254Meningkat

8.Tahapan Pemberian MP-ASI yang tepat kepada bayi berusia diatas 6 bulan5058Meningkat

Dari diagram dan tabel diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata pengetahuan yang dimiliki sasaran meningkat setelah diberikan penyuluhan. Dari kedelapan soal yang diberikan, ada 6 soal yang mengalami peningkatan jawaban yang dijawab benar oleh sasaran. Peningkatan yang tertinggi terdapat pada soal nomor 7 mengenai akibat bila pemberian MP-ASI tidak tepat kepada bayi, dari sebelumnya 42 sasaran yang menjawab benar meningkat sebanyak 12 orang (19,4%) pada soal ini. Peningkatan ini terjadi mungkin setelah sasaran menyimak bagaimana bayi dan balita mengalami berbagai masalah kesehatan yang disebabkan dari pemberian MP-ASI yang tidak tepat, yaitu pemberian yang terlalu dini dan terlambat. Dua soal mengenai manfaat ASI eksklusif dan Manfaat pemberian MP-ASI yang tepat kepada bayi berada diposisi tetap. Pada soal mengenai manfaat ASI eksklusif, seluruh sasaran menjawab benar pada bagian ini baik pada pre-test dan post-test.

6.1.3.2 Berdasarkan Uji Statistik

Dari hasil pre-test dan post-test masing-masing sasaran yaitu ibu hamil, ibu menyusui dengan bayi berusia di bawah 6 bulan dan ibu dengan anak usia balita, berikut adalah tabel hasil analisis dengan uji statistik paired sample t-test dari pre test dan post-test sasaran.Tabel 6.4 Perubahan Nilai Pre-test dan Post-test MP-ASI Menggunakan Uji Statistik Paired Samples T-TestMeanNSDP-value

Pre-test8,66622,8220,000

Post-test11,34624,431

Berdasarkan tabel 6.3. diketahui bahwa rata-rata nilai pre-test dari sasaran yang mengikuti penyuluhan mengenai ASI Eksklusif yaitu 8,66 dengan standar deviasi 2,822 (8,66 2,822). Pada post-test rata-rata nilai sasaran adalah 11,34 dengan standar deviasi 4,431 (11,344,431). Terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan antara pre-test dan post-test sebanyak 2,68 poin. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, yang berarti p-value lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikannya penyuluhan mengenai MP-ASI pada sasaran.

6.1.4. Kendala Pelaksanaan Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan intervensi gizi mengenai MP-ASI di Kelurahan Bojongsari Lama, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Mahasiswa terkait kegiatan penyuluhan MP-ASI kepada sasaran dibeberapa RW di kelurahan ini. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:

a. Waktu. Ada jadwal penyuluhan yang berubah dari jadwal telah ditetapkan. Kader meminta jadwal penyuluhan untuk dimajukan dihari dan waktu yang sama dengan jadwal penyuluhan di RW lain sehingga Mahasiswa harus membagi menjadi 2 tim untuk menyuluh di 2 RW yang berbeda. Mahasiswa juga sempat mengalami miskomunikasi dengan kader sehingga terjadi keterlambatan waktu penyuluhan.

b. Tempat. Beberapa tempat yang Mahasiswa gunakan untuk menyuluh adalah di posyandu sehingga pelaksanaan penyuluhan berjalan beriringan dengan kegiatan pelaksanaan posyandu. Hal tersebut terasa sulit karena penyuluhan dilakukan berkali-kali dan sasaran, yakni ibu-ibu hamil, menyusui, ibu yang memiliki balita sulit juga untuk dikumpulkan.

c. Sasaran. Kesulitan untuk mengumpulkan ibu-ibu yang akan diberikan penyuluhan disebabkan karena penyuluhan dilakukan siang hari, banyak ibu yang sedang istirahat ataupun mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dalam penyuluhan, banyak ibu yang membawa anak-anak mereka sehingga seringkali ibu yang awalnya mengikuti penyuluhan tidak menyimak hingga selesai karena anak mereka menangis, dll.

d. Perizinan. Beberapa kader cukup sulit untuk dimintai bantuan mengumpulkan sasaran untuk diberikan penyuluhan.

6.2 Penyuluhan Makanan Jajanan Sehat6.2.1 Sasaran, Waktu, dan Tempat Kegiatan

Penyuluhan mengenai makanan jajanan sehat ini ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar yang dilaksanakan di 2 sekolah dasar di Kelurahan Bojongsari Lama pada anak SDN 01 dan SDN 03 keduanya dilakukan pada siswa SD kelas 5B. Penyuluhan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah. Berikut rincian jadwal penyuluhan makanan jajanan sehat pada anak usia sekolah dasar.

Tabel 6.5 Waktu dan Tempat penyuluhan

TanggalTempatKelasWaktu

Sabtu 12 Mei 2012SDN 03 Bojongsari Lama 5B07.30

Jumat 25 Mei 2012SDN 01 Bojongsari Lama5B08.30

6.2.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan makanan jajanan sehat secara umum dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.6 Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Makanan Jajanan SehatMateriPelaksanaanKendala

PembukaanPembukaan ini dibuka oleh MC dengan perkenalan dan informasi singkat. Sehingga para peserta siap menerima materi penyuluhan Tidak ada

Pre-test

Durasi pre-test tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan(waktu menjadi lebih lama)Beberapa peserta lama mengisi pre-test

Makanan Jajanan Sehat

Memperlihatkan poster yang berisi pesan perbandingan makanan jajanan sehat dan tidak sehat Penjelasan mengenai poster makanan jajanan Tanya jawab tentang isi materi penyuluhanPeserta cukup aktif dan antusias dengan materi yang diberikanTempatnya kurang kondusif karena berada dalam 1 kelas dan didalamnya ada 4 penyuluh sehingga ruangan menjadi agak ramai.

Post-testDurasi post-test tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan (lebih lama)Beberapa peserta lama mengisi post-test

Pembagian media sampul buku makanan jajanan sehat Setiap peserta mendapatkan sampul buku makanan jajanan sehat Sebagian peserta tidak menyampuli bukunya karena waktu terlalu singkat

KuisDilakukan setelah selesai materi dengan adanya 4 pertanyaan Tidak ada

Pemberian hadiah KuisDimenangkan oleh 4 siswa setelah menjawab pertanyaan dengan benarTidak ada

Foto BersamaFoto bersama dilakukan diluar kelas Harus mengkordinir para peserta untuk berbaris rapih

Berdasarkan tabel di atas, pelaksanaan kegiatan umumnya berjalan lancar walaupun ada sedikit kendala. Para peserta antusias dan menyambut baik kegiatan ini. Mereka juga aktif memberikan pertanyaan apabila materi tersebut kurang dimengerti. Untuk mengetahui penambahan pengetahuan kami memberikan 4 pertanyaan singkat terkait materi dan dimenangkan oleh 4 orang siswa setiap SD nya.

6.2.3 Hasil Penyuluhan

6.2.3.1 Berdasarkan Jawaban yang Benar

Sebelum penyuluhan dimulai, sasaran diberikan soal pre-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan sasaran sebelum dilakukan penyuluhan mengenai makanan jajanan sehat. Kemudian setelah penyuluhan selesai, dilakukan post-test, yaitu dengan memberikan soal-soal yang sama dengan pre-test. Post-test diberikan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pengetahuan sasaran setelah mendengar materi penyuluhan makanan jajanan sehat yang diberikan sebelumnya. Terdapat 5 pertanyaan pilihan ganda di setiap pre-test dan post-test. Yang terdiri dari 1 pertanyaan kebiasaan dan 4 pertanyaan pengetahuan. Sasaran penyuluhan terdiri dari 40 siswa SDN 03 Bojongsari lama dan 41 siswa SDN 01 Bojongsari lama. Berikut diagram yang menunjukkan perubahan pengetahuan yang dapat dilihat dari jumlah sasaran penyuluhan:

Diagram 6.2 Hasil Pre-Test dan Post-Test siswa SDN 01 dan SDN 03 kelurahan Bojongsari Lama

Tabel 6.7 Perbandingan Pre test dan Post test

Pre-test (%)Post-test (%)

1.Pengertian makanan jajanan sehat100100Tetap

2.Pengertian makanan jajanan tidak sehat24.019.0Menurun

3.Ciri-ciri makanan sehat39.079.0Meningkat

4.Dampak jajanan sehat dan tidak sehat10.021.0Meningkat

Ada 5 pertanyaan dalam soal pre-test dan post-test yaitu terdiri dari 1 pertanyaan kebiasaan dan 4 pertanyaan prilaku. Pada pertanyaan kebiasaan jajanan biasanya sasaran jajan kue basah,chiki,dan gorengan. Dari diagram terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dari para sasaran penyuluhan. Hanya saja ada 1 pertanyaan yang mengalami penurunan sasaran hal ini dikarenakan sasaran kurang mengerti maksud dari soal tersebut. 3 dari 4 pertanyaan diberikan pada saat pre-test dan post-test peningkatan jumlah jawaban benar. Pada pre-test dan post test untuk soal no 1 dijawab dengan sempurna dan 100% sasaran menjawab dengan benar yaitu pada soal pengertian makanan sehat. Untuk pertanyaan no 3 terjadi peningkatan di saat post test menjadi 70%. Sedangkan pertanyaan nomor 4, nomor tersebut yang paling sedikit dijawab dengan benar hal ini diakibatkan karena kurangnya ketelitian sasaran untuk memahami soal tersebut.

Berikut adalah perubahan persentase jawaban benar setiap sasaran yang mengerjakan pertanyaan pre-test dan post-test berdasarkan jawaban benar disetiap nomor pertanyaan.1. Apa yang dimaksud dengan makanan sehat?

a. Makanan sehat adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengandung gizi seimbang

b. Makanan yang terbuka dan memiliki pewarna buatan

c. Makanan sehat adalah makanan yang banyak dihinggapi lalat

d. Makanan yang sehat adalah makanan yang bersih dan memiliki warna yang mencolok

Diagram 6.3 Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Pertanyaan No. 1

Berdasarkan diagram persentase perubahan jawaban benar setiap sasaran dalam penyulouhan yang mengerjakan pre-test dan post-test, terlihat perubahan. Besar persentase peningkatan pengetahuan adalah sebesar 1%. Perubahan pengetahuan dapat dilihat dari hasil pre-test sebesar 98% dan setelah diberikan post-test terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 99%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa materi yang berikan sudah cukup dimengerti oleh setiap sasaran dalam penyuluhan.

2. Apa yang dimaksud dengan makanan yang tidak sehat?

a. Makanan yang bersih dan mengandung pengawet ,warna mencolok

b. Makanan yang terbuka dan memiliki pewarna buatan

c. Makanan sehat adalah makanan yang banyak dihinggapi lalat

d. Semua jawaban benar

Di.agram 6.4 Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Pertanyaan No. 2

Berdasarkan diagram persentase perubahan jawaban benar setiap sasaran dalam penyuluhan yang mengerjakan pre-test dan post-test, terlihat penurunan persentase. Besar persentase penurunan pengetahuan adalah sebesar 21%. Perubahan pengetahuan dapat dilihat dari hasil pre-test sebesar 35% dan setelah diberikan post-test terjadi penurunan pengetahuan menjadi 23%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa materi yang berikan cukup sulit dimengerti oleh setiap sasaran dalam penyuluhan.3. Ciri-ciri makanan yang sehat adalah:

a. Memiliki pewarna makanan yang mencolok dan disimpan di tempat terbuka

b. Memiliki makanan yang tidak mencolok dan disimpan ditempat tertutup

c. Dihinggapi lalat

d. Berbau tidak sedap dan disimpan ditempat yang terbukaDiagram 6.5 Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Pertanyaan No. 3

Berdasarkan diagram persentase perubahan jawaban benar setiap sasaran dalam penyuluhan yang mengerjakan pre-test dan post-test, terlihat perubahan yang signifikan. Besar persentase peningkatan pengetahuan adalah sebesar 44%. Perubahan pengetahuan dapat dilihat dari hasil pre-test sebesar 51% dan setelah diberikan post-test terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 95%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa materi yang berikan sudah cukup dimengerti dan dipahami oleh setiap sasaran dalam penyuluhan.

4. Apa dampak dari jajanan sehat dan tidak sehat?

a. Sehat dan sakit

b. Ceria dan lesu

c. Berprestasi dan jarang masuk sekolah

d. Jawaban A,B,C benar

Diagram 6.6 Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Pertanyaan No. 4

Berdasarkan diagram persentase perubahan jawaban benar setiap sasaran dalam penyuluhan yang mengerjakan pre-test dan post-test, terlihat perubahan peningkatan presentase. Besar persentase peningkatan pengetahuan adalah sebesar 9%. Perubahan pengetahuan dapat dilihat dari hasil pre-test sebesar 17% dan setelah diberikan post-test terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 26%. Hal ini terjadi karena kurangnya ketelitian sasaran dalam menjawab soal. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa materi yang berikan sudah cukup dimengerti dan dipahami oleh setiap sasaran dalam penyuluhan.6.2.3.2 Berdasarkan Uji Statistik

Untuk melihat ada atau tidaknya perubahan yang signifikan dari hasil tes, digunakan uji dua mean menggunakan paired t-test. Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 6.8 Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-Post-test Anak Usia SD

MeanNSDP-value

Pre-test2,35810,6740.153

Post-test2,48810,726

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata nilai pre-test dari sasaran yang mengikuti penyuluhan mengenai makanan jajanan sehat yaitu 2,35 0,674 dan rata-rata nilai post-test yaitu 2,480,726. Terjadi peningkatan pengetahuan antara pre-test dan post-test sebanyak 0,13 poin. Nilai p-value adalah 0,000 (< 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Hal ini diakibatkan kurangnya ketelitian dari siswa dalam menjawab soal.

6.2.4 Kendala Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan intervensi yang mahasiswa lakukan di Sekolah Dasar Kelurahan Bojongsari Lama, mahasiswa menemukan beberapa kendala terkait dengan teknis pelaksanaan. Kendala-kendala tersebut antara lain :a. Peserta (anak dengan usia sekolah dasar) di salah satu tempat ada yang menanyakan hal diluar tema penyuluhan sehingga suasana penyuluhan kurang terarah

b. Ruangan penyuluhan kurang mendukung untuk dilakukannya penyuluhan.

6.3 Penyuluhan Gastritis

6.3.1 Sasaran, Waktu, dan Tempat Kegiatan

Kegiatan penyuluhan gastritis ditujukan pada sasaran kelompok usia dewasa, yaitu dengan rentang usia 20 s.d