Upload
dodang
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 6 KESEJAHTERAAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 57
BAB 6 : KESEJAHTERAAN
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2011 menunjukkan penurunan
dari 23,19% menjadi 18,75% dibanding tahun 2010. Demikian pula dengan jumlah
pengangguran terbuka dari 5,16 persen pada Agustus 2010 menjadi 4,61 persen pada
Februari 2011. Angka tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa secara umum
kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo menunjukkan perbaikan.
6.1. PENGANGGURAN
Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Februari
2011 tercatat sebanyak 458.579 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode
Agustus 2010 yang tercatat hanya 456.499 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Februari 2011 mencapai
437.459 atau naik 1,05% dibanding posisi Agustus 2010 yang tercatat sebanyak 432.926
jiwa. Satu hal yang positif adalah bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo
mengalami penurunan dimana pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 4,61%, menurun
dibandingkan TPT posisi Agustus 2010 yang tercatat 5,16%. Sedangkan tingkat partisipasi
angkatan kerja mengalami penurunan dari 64,42% menjadi 63,90% yang mungkin
dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi
(2,71%) dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,46%) dan pertumbuhan jumlah
penduduk (1,26%).
Tabel 6.1.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
Februari Februari Agustus Februari
2009 2010 2010 2011
Bekerja 439,460 460,355 432,926 437,459
Pengangguran 23,429 24,479 23,573 21,120
Angkatan Kerja 462,889 484,834 456,499 458,579
Sekolah 53,158 59,452 57,980 71,393
Mengurus Rumah Tangga 150,822 138,635 159,541 162,649
Lainnya 30,285 28,762 34,661 24,979
Bukan Angkatan Kerja 234,265 226,849 252,182 259,021
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.06 5.05 5.16 4.61
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66.40 68.12 64.42 63.90
Jenis Kegiatan
BAB 6 KESEJAHTERAAN
58 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011| BANK INDONESIA
Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor pertanian
nampaknya masih menjadi lapangan usaha sebagian besar penduduk Provinsi Gorontalo
yaitu 179.933 orang (Februari 2011) atau 41,13 % dari total penduduk yang bekerja. Jumlah
tersebut meningkat 1,67% jika dibandingkan dengan Agustus 2010. Hal tersebut
merefleksikan bahwa Gorontalo masih tergolong sebagai daerah agraris dengan komoditi
utama jagung dan padi. Sektor lainnya dengan pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang
cukup besar adalah sektor jasa kemasyarakatan yaitu 87.087 jiwa atau sebesar 19,91% dari
total tenaga kerja. Tenaga kerja sektor ini tumbuh sebesar 7,09% dibandingkan bulan
Agustus 2010. Sementara sektor perdagangan meskipun pangsanya terhadap penyerapan
tenaga kerja cukup tinggi (14,63%) namun pertumbuhannya relatif menurun dibandingkan
posisi Agustus 2010 yaitu sebesar -10,14%.
Tabel 6.2.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo
6.2. KEMISKINAN
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo hingga maret 2011 tercatat sebanyak
198.270 jiwa (18,75% dari jumlah penduduk), mengalami penurunan dibandingkan posisi
Maret 2010 yang tercatat sebanyak 209.886 jiwa (23,19% dari jumlah penduduk) atau
mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo
pada bulan Maret 2011 sebesar Rp187.215 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan
sebesar Rp15.844 perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2010 yang tercatat
sebesar Rp171.371 perkapita per bulan.
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Pertanian 194,987 42.36 176,974 40.88 179,933 41.13
Industri 41,393 8.99 35,228 8.14 40,584 9.28
Perdagangan 87,167 18.93 71,243 16.46 64,022 14.63
Angkutan 25,350 5.51 33,351 7.70 25,511 5.83
Jasa Kemasyarakatan 80,668 17.52 81,322 18.78 87,087 19.91
Lainnya 30,790 6.69 34,808 8.04 40,322 9.22
Total 460,355 100.0 432,926 100.00 437,459 100.00
Kegiatan UtamaFebruari 2010 Agustus 2010 Februari 2011
BAB 6 KESEJAHTERAAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 59
Tabel 6.3.
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
Jika dilihat berdasarkan sebarannya di tahun 2011, persentase penduduk miskin di
provinsi Gorontalo terbesar berada di wilayah pedesaaan. Persentase penduduk miskin
yang berada di pedesaan adalah sebesar 90,27% sementara di perkotaan sebesar 9,73%
Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan diperlukan manajemen sumber daya lokal,
penerimaan fiskal yang berpihak pada masyarakat miskin, dan juga alokasi anggaran
pendidikan dan kesehatan yang proporsional dan berkeadilan.
6.3. RASIO GINI
Perkembangan angka rasio gini Gorontalo dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami
peningkatan. Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan
indeks gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan
kesenjangan pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian
berdasarkan strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk
berpenghasilan tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%.
Fenomena yang menarik adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok
40% menengah ke 40% ke bawah dan 20% teratas.
Tabel 6.4.
Rasio Gini Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
TahunJumlah Penduduk
Miskin (jiwa)
Persentase Penduduk
Miskin (%)
2010 209,886 23,19
2011 198,270 18,75
Perubahan (11,616) (4.44)
40%
populasi
dengan
pendapatan
rendah
40%
populasi
dengan
pendapatan
sedang
20%
populasi
dengan
pendapatan
tinggi
Gini Ratio
40%
populasi
dengan
pendapatan
rendah
40%
populasi
dengan
pendapatan
sedang
20%
populasi
dengan
pendapatan
tinggi
Gini Ratio
Gorontalo 19.87 35.75 44.38 0.36 28.64 33.69 47.67 0.39
Provinsi
20072005
BAB 6 KESEJAHTERAAN
60 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011| BANK INDONESIA
Komponen Pembentuk IPM 2002 2004 2005 2006 2007
Angka Harapan Hidup (tahun) 64.20 64.50 65.40 65.60 66.19
Angka Melek Huruf (%) 95.20 94.70 95.00 95.70 95.70
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 6.50 6.80 6.80 6.80 6.91
Rata-rata Pengeluaran Riil (ribuan Rp) 573.30 585.90 607.80 608.65 615.94
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 64.13 65.4 67.5 68.01 68.98
6.4. IPM (INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA)
Index Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo sampai tahun 2007 adalah
sebesar 68,98 meningkat 0,97 point dari IPM 2006 yang sebesar 68,01. Peningkatan ini
ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 65,60 tahun menjadi 66,19 tahun,
kenaikan rata-rata lama sekolah menjadi 6,91 tahun dan kenaikan rata-rata pengeluaran riil
dari Rp608,65 ribu menjadi Rp615,94 ribu. Kenaikan upah minimum provinsi menjadi salah
satu pemicu peningkatan yang terjadi pada pengeluaran riil.
Tabel 6.5.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Terdapat perbedaan angka IPM di provinsi, kota dan kabupaten di Gorontalo, hal ini
disebabkan oleh adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, layanan pendidikan,
kesehatan dan ketersediaan infrastruktur yang terjadi sejak pemekaran wilayah. Pada tahun
2006 IPM tertinggi di Kota Gorontalo sebesar 71,64 lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional,
sedangkan IPM terendah di Kabupaten Boalemo sebesar 67,24.
Tabel 6.6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kabupaten/Kota
Tahun 2006-2007
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Sementara itu arah pembangunan Gorontalo ke depan memfokuskan pada
pembangunan 15 kecamatan ber-IPM terendah dengan menyentuh tiga aspek yakni
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun 15 kecamatan ber-IPM terendah antara lain :
Kec. Motilango, Pulubala, Telaga Biru, Boliyohuto, Tibawa, Wonosari, Botumoito, Pohuwato,
Patilanggio, Taluditi, Paguat, Tapa, Atinggola, Tolinggula, Anggrek dan Kwandang
2006 2007
Provinsi 68.01 68.83
Boalemo 66.4 67.24
Gorontalo 67.25 67.77
Pohwato 67.42 68.81
Bone Bolango 68.61 69.97
Gorontalo Utara 66.12 67.48
Gorontalo 71.29 71.64
Indonesia 70.1 70.59
IPMKab / Kota
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 61
BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI
Perekonomian Gorontalo pada triwulan III-2011 diperkirakan lebih baik dibandingkan
pertumbuhan triwulan II-2010. Kegiatan lebaran dan persiapan kampanye Pilkada
diperkirakan mampu mendorong perekonomian tumbuh lebih baik. Inflasi Gorontalo pada
triwulan III-2011 diproyeksikan pada kisaran 8 ± 1% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tercatat sebesar 6,9% (y.o.y). Kenaikan inflasi triwulan III-2011
diperkirakan akibat dari melonjaknya permintaan masyarakat menyambut periode
Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus 2011. Kinerja perbankan pada triwulan III-2011
diperkirakan akan mengalami peningkatan, salah satunya diperkirakan bersumber dari
potensi meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.
7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL
Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2011
Perekonomian Gorontalo triwulan III-2011 diperkirakan tumbuh pada kisaran
7,5 – 8,0% (y.o.y). Kegiatan lebaran diperkirakan memberikan dorongan bagi kegiatan
konsumsi masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan
Juli 2011 yang mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Ekspektasi
Konsumen yang meningkat dibandingkan triwulan lalu. Perkiraan peningkatan konsumsi
rumah tangga pada triwulan III-2011 juga ditunjukkan oleh hasil survei tendensi konsumen
BPS Gorontalo. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III‐2011 diperkirakan
terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga. Realisasi Gaji ke-13 yang
telah dibayarkan di bulan Juli 2011 diperkirakan menjadi salah satu faktor pendorong
peningkatan konsumsi rumah tangga. Namun melemahnya daya beli petani diperkirakan
menjadi sedikit peredam pertumbuhan pada triwulan III-2011. NTP pada Juli 2011 masih
menunjukkan tren yang menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
62 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA
Grafik 7.2 Grafik 7.3 Survei Konsumen Bank Indonesia Indeks Tendensi Konsumen BPS
Sementara itu kinerja pertanian bertumpu pada kinerja pertanian jagung yang akan
memasuki masa panen pada triwulan III-2011. Distan Prov. Gorontalo mengestimasikan
bahwa sebesar 19.478 ha areal jagung akan dipanen pada triwulan III-2011 lebih tinggi
dibandingkan luasan areal panen jagung pada triwulan II-2011 yakni sebesar 5.863 ha.
Sementara untuk pertanian padi, luasan areal panen pada triwulan III-2011 diperkirakan
sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.
Grafik 7.4 Grafik 7.5 Perkembangan Luas Tanam Padi Perkembangan Luas Tanam Jagung
Sampai dengan akhir tahun 2011, secara kumulatif tahunan perkembangan
pertanian padi akan lebih baik namun untuk jagung diperkirakan melambat dibandingkan
tahun 2010. Dinas Pertanian dan BPS dalam ARAM II-2011 memperkirakan bahwa produksi
padi tahun 2011 sebesar 287.304 ton atau tumbuh 13,31 % (y.o.y), lebih baik dibandingkan
pertumbuhan produksi padi tahun 2010 sebesar -1,31 % (y.oy) sementara produksi jagung
tahun 2011 diperkirakan mencapai 685.864 ton atau tumbuh 0,99% (y.o.y), melambat
dibandingkan pertumbuhan produksi jagung tahun 2010 sebesar 19,34 % (y.oy). Semakin
terbatasnya luas lahan menjadi hal yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan produksi
pertanian di Gorontalo.
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 63
7.2 OUTLOOK INFLASI
Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo
Grafik 7.6 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo (%)
Inflasi Gorontalo pada triwulan II-2011 sebesar 7,11% (yoy) sejalan dengan proyeksi
sebelumnya sebesar 7 ± 1% (yoy). Sementara itu, pada triwulan III-2011 diperkirkan inflasi
akan meningkat pada kisaran 8 ± 1% (yoy) lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Kenaikan inflasi triwulan III-2011 diperkirakan akibat dari melonjaknya permintaan
masyarakat menyambut periode Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus 2011.
Kecenderungan tren kenaikan harga-harga bahan makanan diperkirakan mencapai
puncaknya pada saat Lebaran. Tekanan kenaikan harga pada komoditas beras, daging,
ikan, dan bumbu-bumbuan merupakan cerminan dari konsumsi masyarakat Gorontalo yang
tinggi pada periode Ramadhan. Indikasi tekanan inflasi dapat ditunjukkan oleh hasil survey
ekspektasi harga jual oleh para produsen pada triwulan kedepan menunjukkan peningkatan.
Sumber: SKDU, Bank Indonesia Gorontalo
Grafik 7.7 Ekspektasi Harga Jual
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
64 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA
7.3 OUTLOOK PERBANKAN
Kinerja perbankan pada triwulan III-2011 diperkirakan akan mengalami peningkatan,
salah satunya diperkirakan bersumber dari potensi meningkatnya aktivitas ekonomi
masyarakat. Beberapa asumsi yang mendorong hal tersebut antara lain permintaan
domestik selama musim akademik baru, puasa, lebaran dan permintaan menjelang pilkada
Gubernur Gorontalo. Kondisi tersebut diperkirakan akan memberikan peluang bagi
peningkatan penyaluran kredit perbankan pada triwulan mendatang.
Sementara itu, suku bunga perbankan gorontalo diperkirakan masih akan berada
pada level stabil seiring dengan himbauan Bank Indonesia dan berbagai pihak kepada
perbankan untuk mendukung perkembangan sektor riil yang telah direspons oleh beberapa
bank melalui penurunan suku bunga kredit. Hasil Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU)
mengkonfirmasi perbaikan prospek perbankan kedepan melalui ekspektasi usaha sektor
keuangan kedepan yang mengalami peningkatan saldo bersih sebesar 10,00% dan saldo
bersih tertimbang 0,03%.
Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.8
Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan
Meningkat Tetap Menurun
Triwulan I-11 10.00 50.00 40.00
Triwulan II-11 30.00 70.00 0.00
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Ja
wa
ba
n R
es
po
nd
en
(%
)
LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan
1. MAKROEKONOMI REGIONAL
Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)
Sisi Permintaan
Sisi Penawaran
Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO
(dalam persen)
Sisi Permintaan
Sisi Penawaran
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
I II III IV I *) II
Konsumsi 784,798 841,110 907,059 982,791 949,178 982,500
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 519,781 546,905 579,341 615,389 629,851 648,494
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 7,397 7,752 7,934 7,835 8,043 8,357
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 257,619 286,453 319,784 359,568 311,284 325,649
Pembentukan Modal Tetap Bruto 228,749 244,263 262,782 286,939 259,373 264,461
Perubahan Stok (72,223) (119,132) (159,816) (228,366) (117,857) (133,739)
Ekspor Barang dan Jasa 104,819 110,995 118,846 95,707 93,093 96,168
Impor Barang dan Jasa 344,759 352,582 368,958 405,606 423,380 429,265
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 701,383 724,653 759,912 731,465 760,407 780,125
2010KOMPONEN
2011
I II III IV I II
1. PERTANIAN 202,910.92 211,788.25 222,714.91 196,262.44 223,179.82 224,787.49
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 7,961.24 8,142.31 8,682.90 8,359.94 8,257.09 8,584.55
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 55,015.76 55,404.57 58,447.51 58,625.45 57,776.66 59,257.96
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3,955.07 4,057.15 4,179.22 4,325.13 4,384.61 4,478.28
5. BANGUNAN 61,704.57 62,974.76 67,440.50 67,803.09 66,678.94 69,915.64
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 97,125.44 100,459.16 106,849.22 107,653.33 109,420.78 113,410.97
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 74,180.78 76,493.14 79,482.14 80,207.80 81,140.56 83,224.36
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 60,803.88 62,593.54 65,824.82 66,410.89 66,363.76 68,321.45
9. JASA-JASA 137,724.96 142,740.17 146,291.19 141,895.20 143,204.96 148,143.80
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 701,382.61 724,653.05 759,912.40 731,543.26 760,407.19 780,124.51
2010SEKTOR
2011
I II III IV I II
Konsumsi 11.47 13.57 14.44 18.78 20.95 16.81
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 10.93 13.96 15.26 22.28 21.18 18.58
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 12.07 13.97 8.41 7.55 8.73 7.81
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 12.54 12.82 13.14 13.48 20.83 13.68
Pembentukan Modal Tetap Bruto 1.30 5.36 6.26 7.43 13.39 8.27
Perubahan Stok 5.50 46.43 63.33 15.33 63.18 12.26
Ekspor Barang dan Jasa 4.13 5.67 18.73 (7.64) (11.19) (13.36)
Impor Barang dan Jasa 9.47 9.85 14.13 22.70 22.80 21.75
PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8.38 7.33 5.71 9.25 8.42 7.65
2010KOMPONEN
2011
I II III IV I II
1. PERTANIAN 1.52 1.35 1.22 14.10 9.99 6.14
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 20.65 13.07 7.52 3.20 3.72 5.43
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 11.05 10.33 6.96 7.23 5.02 6.96
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7.72 9.15 5.63 8.79 10.86 10.38
5. BANGUNAN 19.25 12.84 8.86 7.26 8.06 11.02
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9.02 9.79 10.59 11.35 12.66 12.89
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 11.81 9.17 9.10 9.52 9.38 8.80
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 8.36 9.50 9.08 8.88 9.14 9.15
9. JASA-JASA 10.92 9.34 4.18 3.84 3.98 3.79
PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8.38 7.33 5.71 9.26 8.42 7.65
2010SEKTOR
2011
2. INFLASI
Tabel 2.A PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI GORONTALO
Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO
Tabel 2.C INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
MAR JUNI SEPT DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI
UMUM 3.59 2.73 7.6 7.43 7.13 5.28 5.77 6.17 6.69 7.11
BAHAN MAKANAN 5.1 2.03 15.63 16.20 15.26 8.33 8.5 8.7 11.38 12.04
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 7.46 5.97 16.62 20.20 15.58 6.47 8.41 9.65 12.76 13.18
Daging dan Hasil-hasilnya 0.31 0.63 5.29 6.19 6.8 4.2 3.88 4.7 6.20 6.68
Ikan Segar 5.58 -8.8 15.86 8.83 2.7 -3.94 -1.17 1.91 15.66 9
Ikan Diawetkan 10.14 9.94 8.01 6.86 1.39 1.48 2.46 9.76 13.71 8.67
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -2.47 -2.91 -0.92 3.27 3.74 3.59 5.21 3.76 3.09 5.74
Sayur-sayuran 25.92 30.25 21.8 -0.96 10.05 18.12 0.86 14.74 4.39 -17.05
Kacang - kacangan 4.09 9.04 4.57 14.95 12.1 13.41 16.27 16.02 13.01 13.74
Buah - buahan 27.79 -4.61 20.07 9.93 0.3 -22.44 -20.58 -8.45 -1.74 34.39
Bumbu - bumbuan -17.84 26.78 49 77.12 112.85 103.47 97.34 54.6 18.00 45.46
Lemak dan Minyak 6.45 -7.23 -7.73 -3.42 -2.62 -5.58 -4.95 -1.89 7.95 8.38
Bahan Makanan Lainnya 2.3 0.95 0.83 4.37 4.37 4.78 4.78 4.78 4.78 5.25
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 5.93 5.56 7.87 7.08 6.1 5.56 8.32 8.71 5.86 7.44
Makanan Jadi 2.13 2.21 1.57 1.00 1.05 1.07 2.36 2.35 2.35 6.58
Minuman yang Tidak Beralkohol 13.53 8.38 13.21 8.23 3.56 0.72 2.08 4.09 0.07 -0.16
Tembakau dan Minuman Beralkohol 6.4 7.43 11.34 12.05 11.69 11.69 16.31 16.31 11.21 11.21
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 3.06 3.57 3.45 2.51 3.13 4.44 4.21 4.74 5.09 5.05
Biaya Tempat Tinggal 4.23 5.74 4.08 2.85 3.95 6.23 5.37 5.99 6.38 6.27
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.01 0.04 3.11 3.08 3.04 3.04 3.04 3.04 3.04 3.1
Perlengkapan Rumahtangga 1.12 2.29 2.12 1.13 1.56 1.01 1.34 2.36 1.95 2.29
Penyelenggaraan Rumahtangga 4.35 0.25 1.68 0.57 0.1 0.1 2.31 2.95 4.26 4.23
SANDANG -0.18 2.25 3.05 3.23 3.37 3.84 4.14 5.86 6.19 5.12
Sandang Laki-laki 0.23 0.46 3.43 3.79 3.76 4.07 4.07 5.21 5.33 4.76
Sandang Wanita 0.02 0.49 0.55 0.10 0.09 0.42 0.31 2.46 2.46 2.07
Sandang Anak-anak 0 0 0.75 2.30 2.57 2.93 3.72 3.79 4.58 4.72
Barang Pribadi dan Sandang Lain -1.32 10.81 9.34 8.50 9.01 10.21 11.24 14.83 15.47 10.98
KESEHATAN 9.35 7.36 2.37 2.32 3.36 3.28 2.22 2.53 3.33 3.43
Jasa Kesehatan 31.53 31.53 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0
Obat-obatan 15.78 7.94 7.23 6.86 6.92 6.04 0.24 0.22 0.47 0.47
Jasa Perawatan Jasmani 0 0 0 0.00 17.1 17.1 17.1 17.1 17.10 17.1
Perawatan Jasmani dan Kosmetika 1.24 0.63 1.65 1.68 1.65 1.85 2.2 2.84 4.27 4.46
PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 0.36 0.35 0.41 0.51 0.42 1.11 1.18 1.28 0.60 0.6
Jasa Pendidikan 0 0 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13
Kursus-kursus/Pelatihan 42.16 42.16 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.51 0.62 2.22 2.15 1.61 2.55 2.69 2.37 -1.05 -1.05
Rekreasi -1.29 -1.36 0.46 0.85 0.82 2.6 2.77 2.74 2.15 2.15
Olahraga -0.46 -0.46 0.07 0.00 0 0 0 8.22 8.22 8.22
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN -0.06 -0.4 2.57 2.53 2.16 1.86 2.44 2.78 3.10 3.36
Transpor 0.41 0.16 2.2 1.60 1.07 0.59 1.42 1.92 2.11 2.45
Komunikasi dan Pengiriman -1.83 -2.98 1.71 3.72 3.72 3.72 3.72 3.72 4.94 4.94
Sarana dan Penunjang Transpor 0.4 1.78 14.08 13.63 13.63 14.15 14.15 14.15 12.59 13.17
Jasa Keuangan 0.34 0.34 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0
2011
Kelompok / Sub kelompok
2010
MAR JUNI SEPT DES JAN FEB MAR APR MAY JUN
Total Inflasi 3.59% 2.73% 7.60% 7.43% 7.13% 5.28% 5.77% 6.17% 6.69% 7.11%
Core Inflation 3.32% 3.41% 3.40% 2.68% 2.79% 3.43% 3.53% 4.23% 4.27% 4.64%
Volatile Food 5.05% 1.95% 15.71% 16.30% 15.41% 8.40% 8.57% 8.69% 11.35% 12.07%
Administered Price 2.13% 2.39% 5.30% 5.25% 4.90% 4.69% 6.52% 6.75% 5.30% 5.47%
Total Inflasi -0.47% 0.20% 0.36% 0.59% 0.10% -0.07% -0.01% -0.50% 0.92% 0.60%
Core Inflation 0.09% 0.23% 0.03% 0.19% 0.56% 0.55% 0.20% 0.56% 0.12% 0.59%
Volatile Food -1.71% 0.29% 0.22% 1.22% -0.32% -0.83% -1.56% -2.49% 2.68% 0.94%
Administered Price 0.16% -0.02% 1.24% 0.46% -0.21% -0.20% 1.92% 0.21% 0.08% 0.14%
2010Disagregasi
2011
Inflasi Bulanan (mtm)
3 6 9 12 1 2 3 4 5 6
Inflasi Umum 3.59% 2.73% 7.60% 7.43% 7.13% 5.28% 5.77% 6.17% 6.69% 7.11%
1 Bahan makanan 5.10% 2.03% 15.63% 16.20% 15.26% 8.33% 8.50% 8.70% 11.38% 12.04%
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 5.93% 5.56% 7.87% 13.43% 6.10% 5.56% 8.32% 8.71% 5.86% 7.44%
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 3.06% 3.57% 3.45% 12.53% 3.13% 4.44% 4.21% 4.74% 5.09% 5.05%
4 Sandang -0.18% 2.25% 3.05% 6.39% 3.37% 3.84% 4.14% 5.86% 6.19% 5.12%
5 Kesehatan 9.35% 7.36% 2.37% 2.32% 3.36% 3.28% 2.22% 2.53% 3.33% 3.43%
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.36% 0.35% 0.41% 0.51% 0.42% 1.11% 1.18% 1.28% 0.60% 0.60%
7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.06% -0.40% 2.57% 2.53% 2.16% 1.86% 2.44% 2.78% 3.10% 3.36%
20112010No
Inflasi Tahunan
3. PERBANKAN
Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO
Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO
Sumber : Bank Indonesia
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara
umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi
umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada
sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks
harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,
inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari
permintaan.
Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis
barang-barang makanan.
Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok
barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,
seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.
Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori
barang yang dapat diperdagangkan secara international.
Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada
bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya
(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)
Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks
konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan
pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total
dan disingkat (y-t-d)
Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks
konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada
bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat
(Y-o-Y)
Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga
konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan
dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering
disebut (q-t-q)
PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah
(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional
bruto)
Pertumbuhan Year on
Year
Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang
mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan
triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga
konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering
disingkat (Y-o-Y)
Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif
namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya
M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti
sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral
M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,
merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri
dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan
deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).
Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban
otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari
uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah
dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank
sentral.
Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk
uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.
Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,
kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang
sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann
penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.
NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara
pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya
bunga yang harus dibayar.
NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit
bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),
diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.
Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya
yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,
re-scheduling atau konversi kepemilikan.
UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang
mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5
Milyar.
UYD
Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang
kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang
yang berada di kas bank.
Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran
yang dilakukan oleh bank umum.
Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan
uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran
tunai melalui BI.
Netflow Selisih antara outflow and inflow.
PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari
kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,
sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat
berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)
untuk bertransaksi.