Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
85
BAB VI
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian serta pembahasan yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan partisipasi masyarakat dalam menangani
masalah stunting di Jorong Padang Lawas, bahwa bentuk pasrtisipasi masyarakat
Jorong Padang Lawas dapat berbentuk pastisipasi langsung. Dalam partisipasi ini
menimbulkan dampak yang positif dalam penanganan stunting, partisipasi ini
terbangun dari masyarakat yang memiliki ikatan emosional dan kekeluargaan, di
Jorong Padang Lawas yang merupakan Jorong dengan masyarakat mayoritas suku
jawa. Pasrtisipasi masyarakat muncul tidak terlepas dari peran kader serta bidan
desa serta posyandu yang sangat berpengaruh besar dalam partisipasi masyarakat
Jorong Padang Lawas untuk menghindari dan menuntaskan masalah stunting.
Iakatan emosional yang telah terbentuk dan terjaga dengan baik dan di dukung
dengan peran besar dan aktif kader posyandu serta bidan desa ini menjadi titik
awal parsipasi masyarakat Jorong Padang Lawas, kedua hal tersebut saling
berhubungan satu dengan lainnya.
Bentuk partisipasi mayarakat dalam mengentaskan stuting ini dimulai dari
partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hami, pentingnya kesehatan bayi dalam
kandungan menjadi fokus dalam menghindari anak stunting, sehingga kehadiran
ibu hamil dalam kelas ibu hamil sangat penting, di Jorong Padang Lawas terdapat
8 ibu hamil dengan usia kandungan berfariatif keseluruhan ibu hamil mengikuti
kelas ibu hamil dari awal kandungan karena jika tidak mengikuti kelas ibu hamil
di karenakan alasan kesehatan dan lainnya maka bidan desa mendatangi rumah ke
86
rumah sehingga tidak ada ibu hamil yang terlewatkan dalam kelas ibu hamil.lalu
makanan yang dikondumsi ibu hamil yang sangat berpengaruh dalam Kejorongan
Padang Laweh ibu hamil telah mengkonsumsi makanan sesuai dengan saran dari
bidan desa. Kemudian partisipasi orang tua balita dalam mengikuti imunisasi
balita, partisipasi ini baik yang dilakukan masyarakat dalam menghindari stunting
dari jumlah anak yang berusia 0-2 tahun berkisar 35 balita, keseluruhannya selalu
mengikuti imunisasi dan untuk senitasi air masyarakat bersama-sama menghindari
membuang air besar dan limbah rumah tangga di irigasi dan penggunaan jamban
yang sudah baik serta pemanfaatan irigasi dengan baik serta mampu menjadi
peluang masyarakat mengkonsumsi ikan.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian maka penulis mengajukan saran-
saran berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam penanganan stunting yang
merupakan masalah yang serius dalam kesehatan anak harus lebih fokus dan
menyeluruh serta serius, karena jika hanya mengharapkan peran aktif dari
taraf bawah seperti posyandu hanya akan mengubah dalam skala kecil,
namun kurangnya keseriusan dalam menanankan sosialisasi pentingnya
mengkonsumsi ikan hampir tidak di temukan di lapangan. Serta pendataan
yang lebih baik pada anak yang terindikasi stunting sangat penting sehingga
penanganan lebih cepat dan tepat guna.
87
2. Untuk penelitian berikutnya agar mampu membedah bagaimana peran
pemerintah daerah dalam penanganan anak yang terindikasi stunting di
Kabupaten Pasaman Barat, kemudian untuk lebih melihat dampak stunting
pada pertumbuhan bagi anak serta peran lingkungan keluarga pada anak yang
terindikasi stunting dalam mengentaskan masalah stunting.
88
Lampiran I
Wawancara dengan Bidan Desa Kejorongan Padang Lawas
Wawancara Dengan Ibu Hamil Di Kelas Ibu Hamil
89
Wawancara Dengan Ibu Yang Memiliki Balita
Wawancara Dengan Bapak Iryanto Di DPMN
90
Poster Jamban Sehat DiPosyandu Kejorongan Padang Lawas
Pengecekan Rutin Ibu Hamil Pada Kelas Ibu Hamil
91
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Jabatan :
Daftar Pertanyaan
A. Wawancara Dengan Pengurus Posyandu Kejorongan Padang Laweh
1. Siapa-siapa saja anggota kader posyandu?
2. Bagaimana cara memilih anggota posyandu, apa harus dilihat dari latar
belakang pendidikannya?
3. Apa saja kontribusi yang telah posyandu lakukan dalam pengetasan
stunting?
4. Berapa kali anak dibawa imunisasi dalam satu bulan ?
5. Kapan ibu mulai berenti dalam memberikan ASI kepada anak?
6. Bagaimana upaya ibu dalam meningkatkan kualitas ASI?
7. Apa saja yang diberikan oleh posyandu setelah imunisasi?
8. Apakah ada kendala saat menjalankan imunisasi di posyandu?
9. Setelah masyarakat melakukan imunisasi, apa ada dilakukan pendataan
untuk melihat tumbuh kembang anak-anak setelah ikut rutin melakukan
imunisasi?
10. Apakah ada dari pihak posyandu memberikan bimbingan atau pemahaman
stunting pada masyarakat?
92
11. Apa saja yang telah dilakukan dalam mengatasi stuntung ?
12. Apakah ada jadwal tertntu untuk melakukan sosialisasi?
13. Berapa kali mengkonsumsi ikan dalam satu minggu?
14. Bagaimana upaya posyandu apabila ada anak mulai termasuk dalam
indikator stunting?
15. Kapan pertama kali pemberdayaan masyarakat dilakukan di posyandu
kejorongan padang lawas ?
16. Apa saja program pemberdayaan yang telah dilakukan?
17. Dimana saja program pemberdayaan dilakukan dan bagaimana bentuk
partisipasi dari masyarakat?
B. Wawancara Ke Tokoh Masyarakat
1. Apa peran bapak dalam pengetasan stunting ini?
2. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk
membangun wc?
3. Bagaimana cara pengurus agar masyrakat tertarik ikut berpartisipasi?
4. Apakah bapak dilibatkan oleh dinas DPMN dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat?
5. Apa saja kegiatan bapak dalam mendukung program bebas stunting?
C. Wawancara Ke Staff Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari
1. Bagaimana partisipasi masyarakat padang laweh dalam perencanaan
program dari Dinas Pemberdayaan Masayarakata Dan Nagari (DPMN) ?
2. Apakah masyarakat padang laweh dilibatkan dalam penentuan tujuan dari
serangkaian kegiatan program dari DPMN?
93
3. Berapa kali dilakukannya pemberdayaan di masyarakt dari DPMN?
4. Bagaiman upaya DPMN dalam meningkatkan pasrtisipasi masyarakat
dalam pengetasan stunting melalui pemebrdayaan?
5. Mengapa dilkaukan pemberdayaan dalam mnegtasan stunting?
6. Dimana dilaksanakannya pemberdayaan?
7. Kapan pertama kali dilakukannya pemeberdayaa dalm pengetasan stunting
di padang lawas?
8. Berapa kali dalam satu bulan dilkukannya pemeberdayaan?
9. Apa tujuan dari pemberdayaan ini?
10. Siapa yang melakukan pemberdayaan ?
11. Apakah hasil akhir dari dilaksanakan nya pemberdayaan terkait stunting?
D. Wawancara Kepada Ibu Hamil
1. Apa yang ibu pahami tentang stunting?
2. Kapan biasanya jadwalnya imunisasi di kejorongan padang laweh ini?
3. Apa yang melatar belakangi ibu membawa anak imunisasi?
4. Bagaimana masyarakat bisa menghilangkan kebuasaan BAB di sungai?
5. Mengapa memilih menggukan wc?
6. Apakah ada alasan lain memilih menggukan wc selain tempt nya lebih
dekat dan membermudah ?
7. Bagaimana dengan anak yang dibantu dengan susu formula?
8. Apakah ada pengaruh setalh ibu menerapkan anjuran untuk hidup sehat
terhadap tumbuh kembang anak?
9. Kapan umur berpa anak diberi anak makanan pembantu?
94
10. Bagaimana peran ayah dalam masalah stunting ini?
11. Dimanakah dilaksanakan kelas Ibu hamil?
12. Kapan dilaksanakan kelas ibu hamil?
13. Siapa yang menjadi narasumber dalam mengisi kelas ibu hamil ?
14. Apa saja yang kegiatan dilakukan dalam kelas ibu hami?
15. Mengapa dilaksanakannya kelas ibu hamil
16. Apakah ibu mengikuti kelas ibu hamil?
17. Kenapa ibu mengikuti kelas ibu hamil?
18. Dimana biasanya ibu mengikuti kelas ibu hamil?
19. Apakah ada manfaat yang ibu proleh dari kelas ibu hamil?
20. Bagaiman pola makan ibu ketika kehamilan ?
95
Lampiran III
Hasil Transkip Wawanvcara
Nama informan : Ibu Renawati A.md Kep
Jabatan Informan : Bidan Desa Jorong Padang Lawas
Hari/ Tanggal : 5 Oktober 2020
Waktu : 09.05 Wib
1. Siapa-siapa saja anggota kader posyandu?
“Dari hasil wawancara bidan desa Ibu Renawati A.md Kep, jumlah kader
di posyandu Jorong Padang Lawas ini ada 5 orang, yang pertama ada ibu
Siti Nurjannah, yang kedua Ibu Sutini, yang ketiga Ibu Delsi, keempat Ibu
Musiati dan yang kelima ibu Santi, yang masing-masing dari mereka
memiliki tugasnya masing-masing yang setiap bulannya bergulir dalam
melaksanakan tugas”
2. Berapa kali anak dibawa imunisasi dalam satu bulan ?
“ Sesuai dengan jadwal imunisasi di Jorong Padang Lawas, yaitu
imunisasi dilaksanakan setiap sebulan sekali pada minggu kedua, dan
anak imunisasi hanya satu kali dalam sebulan”
3. Kapan ibu mulai berenti dalam memberikan ASI kepada anak?
“Yaitu ketika anak sudah berusia 2 tahun, karna memang dalam
mengentasan stuntimg ini ASI adalah asupan yang”
4. Bagaimana upaya ibu dalam meningkatkan kualitas ASI?
“ ya kalo untuk meningkatkan kualitas ASI ibu, si ibu harus memakan
sayur dan buah, yang lebih saya sarankan jenis sayuran hijau misalnya
brikoli atau bayam, selain itu juga perbanyak untuk meminum air puth
dan juga harus cukup istirahat jangan stress”
5. Apa saja yang diberikan oleh posyandu setelah imunisasi?
“biasanya setelah imunisasi anak-anak akan diberikan terkadang telur
ayam, bubur kacang hijau ataupun agar-agar, biasanya setiap bulannya
akan berbeda-beda yang akan diberikan kepada anak-anak”
6. Apakah ada kendala saat menjalankan imunisasi di posyandu?
”sejauh ini tidak ada kendala yang saya rasakan, karna alhamdulillahnya
masayarakat disini mau mendengar arahan baik dari saya bidan desa
96
maupun dari sosialisasi dari Dinas Kesehatan ataupun memlalui
Puskesmas Ophir”
7. Setelah masyarakat melakukan imunisasi, apa ada dilakukan pendataan
untuk melihat tumbuh kembang anak-anak setelah ikut rutin melakukan
imunisasi?
“ada, mulainya imunisasi biasanya mulai dari jam 08.00 sampai jam
13.00 an, jadi nanti akan ada tugas kader yang melakukan pendataan
seperti dalam daftar kehadiran, bagaimana perkembangan si anak dari
bulan sebelumnya dengan bulan yang sekarang, semuanya akan di catatat
oleh kader posyandu”
8. Apakah ada dari pihak posyandu memberikan bimbingan atau pemahaman
stunting pada masyarakat?
“ada, saya juga biasanya terkadang memarahi ibu hamil yang suka malas
untuk melakukan gerak badan atau tidak hanya tidur-tiduran saja, tetapi
setidaknya melakukan aktifitas lainnya selain tidur, karna tidak baik untuk
ibu yang sedang hamil kerjanya hanya tiduran tanpa melakukan banyak
gerak badan, dan selain itu juga tidak baik bagi ibu hamil hal ini juga
tidak baik untuk perkembangan bayi yang dikandungnya, maka dari itu
saya terus-menerus memarahi mereka”
9. Apa saja yang telah dilakukan dalam mengatasi stuntung ?
“sebanarnya untuk pengentasan stunting ini sebaiknya dilakukan sedini
mungkin yaitu yang dimaksud sedini mungkin adalah semenjak ibu hamil,
dari ibu hamil dan dengan rutin mengikuti kelas ibu hamil inilah bisa
membantu dalam pengentasan stunting, karna ibu hamillah kita dapat
mengatasi stunting, yaitu dengan mereka rajin untuk mengikuti kelas ibu
hamil, maka mereka akan banyak mengetahui apa-apa saja yang baik
untuk dimakan ibu hamil, selain di saat kelas ibu hamil lah mereka bisa
saling berbagi informasi, seperti sharing satu sama lain apa-apa saja
keluhan yang mereka alami saat hamil”
10. Apakah ada jadwal tertentu untuk melakukan sosialisasi?
“bisa dibilang tidak ada, karna setiap bulannya akan di beri sosialisasi
baik itu dari staf gizi yang ada di puskesmas maupun yang dari
11. Berapa kali mengkonsumsi ikan dalam satu minggu?
“ dari kebanyakan jika mereka tidak ada ikan maka mereka akan ganti
dengan telur ayam, tetapi memang iya mereka akan memakan ikan
setidaknya untuk sekali seminggu”
12. Bagaimana bentuk partisipasi dari masyarakat?
97
“bentuk partisipasi masyarakat yang terlihat, mereka antusian untuk
memberikan yang tebaik untuk anaknya agar anaknya tidak termasuk
dalam kategori stunting yaitu dengan mereka rutin datang ke posyandu
dan untuk ibu hamil juga sama seperti itu mereka rutin mengikuti kelas
ibu hamil”
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Bapak Sudarman (65 tahun)
Jabatan Informan : Tokoh Masyarakat Jorong Padang Lawas
Hari/ Tanggal : 4 Oktober 2020
Waktu : 15.05 Wib
“saya selaku yang diberikan kepercayaan dari masyarakat sebagai tokoh
masyarakay yang bisa dibilang yang dituakan di kampung ini, ya alhamdulillah,
lek seumpomone nang mriki ono masalah, opopun iku masalah e, sempun
rampung nang masyarakat iki sak dewe, dadi raso kekeluargaan ne luweh gede,
mergane rasa ne koyok dolor, enek yo di pangan bareng, ora enek yo di golek
bareng, mangan ora mangan seng penting ngumpul, dadi misal e pun enek
masalah itu pasti masyarakat nang kene pasti dilibatke, lek masyarakat ora
dilibatke se apik e program pemerintah pun gak akan mlaku”
Lak misal e aku di takakoni tentang masalah gizi yo aku mesti ne ora tek
paham koyok buk bidan karo ibuk ibuk iki, namun lek masalah seng nyangkot
tentang masyarakat iki tentu ne yo aku pasti paham buk, nang kabeh kan timbal
balek yo buk lak aku mikir e ngene buk, lek misal e pemerintah gawe peraturan
tapi wong pemerintah e ora paham masyarakat yo deieengge opo buk, sak kabeh
kabeh ekan yo enek timbal balik e buk., dadi napo harus lewat seng tuek ngene
buk, ben nyapo yo ben berjalan lancar bukk.
Artinya
alhamdulillah, kalau misalkan disini ada masalah, masalah apapun itusudah
mampu diselesaikan sendiri oleh masyarakat, itu sendiri adapun faktornya
masyarakat disini keseluruhannya merupakan orang Jawa, sehingga rasa
kekeluargaanya tinggi, jika ada makanan di makan bersama jika tidak dicari
bersama, makan gak makan yang penting ngumpul, jadi misalnya ada masalah
masyarakat selalu dilibatkan, jika masyarakat tidak dilibatkan sebagus apapun
sebuah program dari pemerintah tidak akan berjalan
Kalau misalkan aku di tanya tentang stuntung atau masalah gizi tentu
saya tidak paham , tentu yang lebih paham ibu bidan sama ibu-ibu ini, namun
kalau masalah yang menyangkut tentang masyarakat ini tentunya aku lebih
paham buk, semuanya itu kan timbal balik, saya mikirnya begini buk, kalau
misalnya pemerintah buat peraturan tetapi pemerintah tidak memahi masyaraka,
yaa buat apa, semuanya itu hubungannya sangat erat satu sama lainnya, jadi
kenapa harus orang tua seperti saya buk, agar semuanya dapat berjalan lancar.
98
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Bapak Iryanto, S.H
Jabatan Informan : Staff DPMN
Hari/ Tanggal : 10 Oktober 2020
Waktu : 10.00 Wib
Dalam penangann stunting kami terdapat beberapa strategi dalam
menanganinya, dianataranya adalah bekerjasama dengan dinas keseahatan, dinans
kesehatan tentu lebih tau terkait keseahatan masayarakat, dalam bentuk dampak-
dampak stunting pada kesahatan anak dan keluarga, dinas kesehatan juga di bekali
dengan berbagai latar pendidikan kesehatan, sehingga ini sangat penting, namun
dinas kesehatan tidak mampu jika berjalan sendirian, begitun dengan dinas ini,
dinas kesehatan bekerja sama dalam menangani kasus stunting di masyarakat,
kerjasama ini semata-mata hanya untuk keperluan penenentasan stunting di
masyarakat sehingga masyarakat mampu berjalan dengan baik dan ank-anak sehat
tana terkecuali satu pun. Dalam hal ini dinas pemeberdayaan ini, melakukan
sosialisasi dalam penanganan stunting, dengan cara menunjuk dua orang per
nagari untuk melakukan pemberdayaan dalam masyarakat itu sendiri. Dalam hal
ini kami langsung menuju pada puskesmas, sehingga puskesmaslah yang
melakukan pembimbingan ke posyandu, dan posyandu kemudian
mensosialisasikan kemasyarakat luas, masyarakat dilakukan kelas ibu hamil dan
lain sebagainya.
99
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Ibu Yulianti (ibu hamil)
Jabatan Informan : Ibu Hamil Jorong Padang Lawas
Hari/ Tanggal : 7 Oktober 2020
Waktu : 10.00 Wib
Saya mengikuti kelas ibu hamil ini sejak kandungan saya memasuki bulan
kedua atau ketiga saya tidak mengikutinya dari awal karena memang diawal
kandungan saya tidak bisa meninggalkan rumah, ya kemudian bidan datang
kerumah sejak saat awal kandungan, sampai saya bisa bisa pergi ke posyandu
sendiiri, kandungan saya sekarang memasuki usia empat bulan, namanya juga ibu
hamil, jadikadang manja banget pengen ini tu pengen disayang sama suami, yaah
namanya juga hamilkan, ini anak kedua saya, bukan anak pertama, tapi kalau
hamil anak pertama kemaren itu saya baik-baik saja, tidak manja seperti sekarang,
mungkin juga kemaren anaknya laki-laki kalau sekarang semuga anaknya
peerempuan, jadi senang kan kalau sepasang.
Kalau makanan sendiri saya kadang suka bingung ya, amkanan yang
dimasak dirumah sendiri saya tidak mau maka, tapi makanan di rumah tetangga
suka sekali, kadang-kadang sya membawa bahan makanan kerumah tetangga dan
tenangga saya yang memasakkan untuk sata, jadi makanannya masih bisa
terkontrol sama saya dan masih tetap bergizi. Saya ikut kelas ibu hamil ini senang
sekali karenan ya memang bisa bercerita dnegn teman-taman, bisa ngumpul
barang kayak gini kan lebih seru, jadi hiburan juga, hiburan yang memiliki
manfaatnya, truskan di sini enggak cuma ngomong-ngomong aja, kami juga
saling memberikan informasi tentang kehamilan masing-masing, keluhan-keluhan
juga, kadang yang mengerti dan memahami tentang kandungan ini ya orang yang
hamil, kadang cerita sama suami soal kandungan kurang nyambung aja gitu, dia
gak ngerasain apa yang aku rasasin jadi kurag klop aja gitu.
Nah kalo di kelas bu hamil ini kan, pertamanya kita periksa kehamilan
kan, mulai dari berat badan ibu, dan lingkar lengan kita, trus tekanan darah, jadi
pas liat perkembangannya normal ddan baik, itu bisa buat dada lebih plong aja
gitu loh,jadi lebih tenang aja kalo tau bayi baik-baik aja, apalagi di tanya gimana
perkembangan bayi, makanan bayi, wiih senagnya buka main pokoknya, di kelas
ibu hamil ini kita di sosialisasi pentingnya makanan yang sehat buat anak biar
anak gak gizi buruk bukk, jadi kayak lebih mantap aja mau jadi ibu baru bagi
banyinya buk.
100
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Ibu Elpina (ibu hamil)
Jabatan Informan : Ibu Hamil Jorong Padang Lawas
Hari/ Tanggal : 7 Oktober 2020
Waktu : 10.00 Wib
Saya kan kehamilannya udah besar ya buk, saya rajin ke kelas ibu hamil
sama ke posyandu ini dari awal kehamilan bulan pertama, karena saya baru
pindah kesinikan ikut suami ini juga anak pertama jadi kayak lebih luarbiasa
nyambutnya buk, apalagi kami pasangan muda buk, saya yang baru 22 tahun dan
suami yang masih 20 tahun, jadi banyak ke khawatiran tentang kehamilan ini buk,
kehamilan saya ini meruopakan cucu yang di nantikan buk, jadi harus benar-benar
di perhatikan segalanya, ada kelas ibu hamil ini sangat membantu saya, kalo saya
di rumah terlalu banyak pantangan dari orang kampung, tapi nyatanya setelah ke
sini banyak makanan yang menjadi pabntangan itu malah sangat di anjurkan bagi
ibu hamil, makannya saya senang sekali ada kelas ibu hamil ini.
Alhamdullihanya selain punya teman baru karena saya baru pindah disini,
teman juga baru sedikit tapi kerana adanya teman disin jadi lebih senang aja
disini, kehamilan saya kan sudah besar sudah mau mempersipakna kelahiran, jadi
saya disini terbentu sekali dengan kelas ibu hamil, kelas ibu hamil memberikan
manfaat yang banyak, mulai dari kualitas makanan bayi, dan kesehatan ibu, dan
pas pemeriksaan yang terakhir ini saya dan bayi saya sehat, malah dari hasil usg
bayi saya sehat banger dan jenis kelaminnya laki-laki. Dulu pas saya pertama ikut
kelas ibu hamil akyak mikirnya itu kelas ibu hamil yaa cuma unuk cerita-cerita
aja, trus dari sini ternyata saya jadi tau kalo ada stunting pada anak, apalag anak
yang stunting itu bahaya loh, misalnya nih anak kita stunting tu kan,
pertumbuhannya juga lambat belum lagi kalo ketemu orang-orangkan anak kamu
kurang gizi too, wehh isin lah nanti tu, jadi bagaimanapun ya usaha buat anak gak
stanting kan.Setiap kelas ibu hamil tu yang dingatkan buat ibu jangan stress, ibu
jangan lupa bahaya stunting, ibu jangan lupa makannan yang sehat bukk, dan
yang paling diingat tu disini lingkar lengan tekanan darah sama berat badan ibu
harus stabil, dan mengapa saya rajin ya karena memang manfaatnya banyk,
mislnya hari ini buk elpina jangan lupa makanan sayurnya di tambahin yaa, sama
kurangin nasinya ya bukk, ini sangat membantu kalo gak gitu aman tau kita apa
yang dibutuhin kan.
101
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Ibu Nova (ibu balita)
Jabatan Informan : Ibu yang memiliki balita Jorong Padang Lawas
Hari/ Tanggal : 7 Oktober 2020
Waktu : 10.00 Wib
Imunisasi emangkan semua anak disini di imunisasi, ya masak anak kita
sendiri gak di imunisasi kan kasian juga anaknya, malu juga kalo gak diimunisasi,
nanti dibilangnya si nopa tu ha, anaknya gak di imunisasi ya malukan, pantesan
anaknya kurus gitu, paling ya kurang gizi, kadang imuniasi emang kepentingan
buat anak sepenuhnya, tapi gak semua itu juga, kadang kayak lebh ajang pamer
anak sih, misal ya pas imunisasi anaknya sehat jadi kayak ibunya bisa sombong
sama teman, iniloh anak ku sehat gak kurang gizi gitu. Jadi kadang ibu ini yang
nyemangati buat kasih makanan yang bergizi ya itu dia untuk kesahatan anak
pastinya tapi imbalan yang lainnya buat ibunya ya anaknya jadi pusat perhatian
gitu.
Disini namanya juga desa, orang gosip banyakkan gosipnya jadinya
pengaruh besar ngonokan, imuniasi si adel ini paling sebulan sekali kadang hari
rabu kadang ya kamis ngono, biasanya mulainya tu jam 8 selesai paling lama ya
jam-jam 12 an lah, yang harus di bawa pastinya ya anak nya kan, karena
emangkan imunisasi buat si anak bukan ibunya, trus ada juga buku imuniasi KIA,
trus pas sampai sana kan ada orang yang bertugas di posyandu itu, biasanya
orang-orang sini aja itu, trus anaknya di bawa kesana, nyerahin buku ke petugas
buat di catat kan, trus tinggal nunggu namanya di panggilkan, pas di panggil ya
anaknya di timbang, dikasih obat cacing 6 bulan sekali, trus vitamin dan suntik.
Adel kan baru umurnya setahuanan gitu jadi perkembanganyya sangat diprhatikan
dari mamkanan juga, biar anaknya tumbuh baik gitu biar gak gzi buruk, kalo
masalah stunting ini kan saya ngertinya cuma yaa gizi buruk aja gitu,
Makanana ada juga disediain sama orang posyandu kayak bubur, bubur
kacang hijau, kadang ya telur rebus, itu setiap anak dapat satu jatahnya, misalnya
anak kita udah mulai besar biasanya cuma dapat obat cacing aja, gak ada vitamin
sama suntik lagi sama nimbang berat badan gitukan, soalnya keponakan udah 2
tahn jadi cuma dapat obat cacing gitu aja sih, nah kalo adel nih masih umur
setahun jadi masih dapat paket komplit gitu, dan makanan yang di larang biasanya
mie makanan cepat saji makanan yang terlalu manis, amkanan banyak bahan
kimia buatan kayak makanan dengan manis buatan, minuman instan gitu sih.
102
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Kak Anggi (staff Puskesmas Ophir)
Jabatan Informan : staff Puskesmas Ophir
Hari/ Tanggal : 5 juli 2020
Waktu : 10.00 Wib
Kalau mau liat stunting yang paling sedikit tu ya di padang laweh, padang
laweh tu hampir gak ada stuntingnya sama sekali, masyarakat sana emang benar-
benar peduli dengan stunting yang ada, pada tahun 2020 ini gak ada stunting di
Padang Laweh, jika anna mau liat stunting sama partsiapasi masyarakatnya kakak
saranin ke padang laweh dulu, dulu ada juga yang nanya soal ini tapi kakak lupa,
kalo data di puskesmas nanti anna bisa minta ke kakak ya na, karena corona ni
data emang sulitkan, apalagi puskesmas di ophir ini ada yang positifkan corona
kan, jadi pelayanan kayak di berhentikan sementara minggu depan, jadi kalo ada
urusan emang harus di tunda dulu, kalo data-data yang kurang atau yang mau di
tanya bisa aja anna. Puskesmas emang menangani masalah stunting ini kerjasama
dengan dinas kesehatan, kalau dulu programnya kayak lebih ke program-program
dari pemerintah atau makanan penunjang kehamilan kayak gitu aja, tapi kalo
sekarang kayak lebih ke pemberdayaan masyarakatnya sendiri, lebih
mengandalkan keampuan masyarakat sendiri.
Program dari pemerintah yang kerjasama sama puskesmas ophir ini salah
satu nya ya itu sosialisasi melalui kelas ibu hamil dan sosialisasi ketika imunisasi
tentang stunting dan bahaya stunting, biasanya kami datang langsung di posyandu
dan memberikan motivasi dan pendataan serta sosialisasi kepada ibu hamil, di
kelas ibu hamil biasanya materinya lebih kayak mencegah stunting dengan
memahami kebutuhan bayi dalam kandungan dari nutri yang ibu konsumsi selama
hamil. Sedangkan untuk imunisasi sendiri kami kayak lebih ke penyuluhan,
pertama kami melakukan pendataan untuk bebrapa data terkait dengan berat
badan bayi, kondisi kandungan ibu hamilnya,
103
Hasil Transkip Wawancara
Nama informan : Tomblok
Jabatan Informan : Masyarakat
Hari/ Tanggal : 10 November 2020
Waktu : 10.00
Saya umurnya sudah tua, jadi kalau buang air jauh kebelakang susah, pas
kebetulan kemaren ini saya mau bangun wc kan, saya di kasih tau kalau ada
bantuan wc, katanya kemaren saya termasuk pada keluarga kurang mampu, jadi
saya di kasih bantuan wc oleh orang jorong dan bidan disini, trus wc ini bisa di
gunkan untuk tiga kepala keluarga, karena saya disini tinggal berdua dengan anak
saya yang cacat, dan rumah anak saya yang lainnya juga di sebelah-sebelah ini
jadi lebih mudah kalau mau pakai wc, bisa gabung dengan anak saya.pas dapat
bantuan ini saya dapat wc, pasir sama semen saja, untuk biaya lainnya di pakai
uang pribadi, dan kami membangunnya bersama anak-anak ini gotong royong.
Trus ananti pas wc nya sudah selesai saya di kunjungi lagi oleh pihak
jorong sama bidan untuk di lihat wcnya, trus dikasih tau kalau wc itu penting bagi
kesehatan katanya, dan emang kalo ada wc gini kan lebih mudah saya kalau mau
buang air malam hari, gak payah-payah kalo mau ke kebelakang, kalau dulu kami
buang airnya di seejenis wc juga tapi terbuat dari kayu gitu dan di berikan lubang
langsung di bawahnya, kalau kami mau baung air harus bawa air pakai ember
gitu, biasanya kami nyebutnya disini itu jumbleng, kalau dari dudlu disini emang
gak ada yang bauang air di sungai, pertama sungainya gak ada, adanya cuma parit,
irigasi kecil gitu, nanti ya gak hanyut taiknya dan emang disini juga gak boleh
buang air di irigasi.
Kalo bahaya buang air disungai buat kesehatan ibu taunya pas dikasih tau
sama bidan dulu mungkin itu udah lama kali, pas itu ada rame-rame gitu dibilang
jangan ada yang buang air di wc ya ibuk-ibuk, jadi sejak itu ibu jadi tau kalau
emang gak baik buang air ke sungai misalnya nanti bisa diaere atau mencret karna
airnya kan gak bersih kan yaaa, jadi kalo ditanya kapan mulai pakai wc ibu udah
pakai dari dulu kali wcnya, tapi kalau di sungai ibu belum pernah. Ibu pakai
airnya gak PDAM ini air sumur, hampir semua dari dulu disini pakai air sumur
sendiri nak, belum ada sampe sekarang disini air PDAM itu, ntah karena mungkin
airnya belum masuk kesini atau emang agak ad yang minat pakai air PDAM, air
minum juga pakai air rebusan sendiri gak ada pakai air galon atau air aqua disini
nak, disini desa jadi hampir semuanya masih murni dari apa adanya alam nakk