Upload
vanphuc
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA GURU DALAM MENGATASI SISWA SD YANG TIDAK BETAH BERADA DIKELAS PADA SAAT PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
DI KELAS V SDN No. 52/I KILANGAN IIKECAMATAN BAJUBANG
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DISUSUN OLEH MUSTOPA KAMAL
NIM. AI2DI08016
PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBITAHUN 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Dasar Negeri Nomor 52 / I Kilangan II, memiliki jumlah
murid 43 orang siswa, 6 kelas yang bisa dibilang memadai, diantaranya
adalah kelas 5 (lima) yang berjumlah 6 orang siswa, yang terdiri dari 3
siswa dan 3 siswi yang memiliki rata-rata umur berkisar 10 – 12 tahun,
setelah itu mereka juga memiliki ciri-ciri kehidupan yang hampir sama
yaitu berada pada garis kemiskinan atau (sedang) selanjutnya pekerjaan
orang tua mereka sebagai petani (motong karet) dan sebagiannya lagi kuli
kasar.
Pada khususnya kelas 5 memiliki sarana dan prasarana yang bisa
dibilang cukup karna kelengkapan dalam kelas seperti kursi, meja,
peralatan kelas dan bangunan sudah memadai, adapaun kekurangan
peralatan mungkin hanya sebagian kecil atau tidak signifikan (tidak
berpengaruh).
Pada SDN 52 / I Kilangan II seorang guru dalam hal mengajar sesuai
pada kurikulum dengan pedoman silabus KTSP dan RPP sehingga dapat
memodifikasi pengajarannya dengan model-model pembelajaran,
disamping itu sekolah juga menyediakan berbagai buku paket dan alat
media guna membantu rencana pembelajaran guru, tetapi ada juga guru
yang sangant rancu dengan perubahan system pendidikan, atau dengan
kata lain (tidak ambil pusing) dengan perubahan itu, sehingga guru
tersebut hanya berpedoman pada buku paket sebelumnya.
Khususnya kelas 5 SDN No 52 / I Kilangan II siswa-siswinya
mendapatkan pengajaran yang sama sesuai dengan buku paket yang sama,
dengan penjelasan yang sama pula, guru juga memberikan tugas atau
evaluasi belajar dengan cara individu dan kelompok.
Seiring dengan pernyataan tersebut banyak terdapat masalah dalam
pembelajaran dikelas yang membutuhkan “Penelitian Tindakan Kelas
SDN No. 52 / I Kilangan II Kec. Bajubang ”. Adapun masalah yang
sering timbul pada saat pembelajaran berlangsung diantaranya :
1. Kurang betahnya siswa (keluar masuk) berada di dalam kelas
pada saat jam pelajaran berlangsung.
2. Adanya 1/3 siswa (2 siswa) yang sering mengganggu temannya
pada saat pelajaran berlangsung.
3. Adanya 1/3 siswa (2 siswa) yang bermalas-malasan pada saat
pembelajaran matematika karna kurang menguasai materi.
4. Adanya 1/3 siswa (2 siswa) yang sering permisi dengan alasan
buang air.
5. Adanya 1/3 siswa (2 siswa) yang sering tidak mengerjakan PR.
Dari masalah yang tersebut diatas ada masalah yang paling membuat
ketuntasan dalam belajar terganggu yaitu terdapatnya berberapa orang
siswa yang tidak betah berada dikelas (sering keluar masuk) pada saat jam
pelajaran berlangsung.
Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Pura-pura mengerti tentang pelajaran yang diajarkan guru.
2. Siswa beralasan buang air kecil ke toilet
3. Siswa gelisah dan terlihat kurang nyaman dengan suasana kelas
belajarnya.
4. Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan pada saat guru
melontarkan pertanyaan seputar materi yang dipelajari.
5. Siswa menunjukan sikap tidak menyenangkan terhadap pelajaran
yang disajikan guru.
Adapun terjadinya ciri-ciri diatas
1. Kurangnya motivasi dari siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Keadaan lingkungan kelas dan sekolah yang kurang kondusif.
3. Penguasaan kelas yang kurang dari guru.
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam memodivikasi model / media /
metode / pembelajaran yang digunakan oleh guru.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagaimana guru mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada
saat proses pembelajaran dikelas.
2. Bagaimana cara guru untuk menciptakan suasan belajar yang
kondusif didalam kelas.
3. Bagaimanakah peran guru dalam mengatasi kendala-kendala
sehingga siswa mampu dan berkompeten dalam proses belajar.
4. Bagaimana guru dapat menjelaskan penyebab kendala
pembelajaran yang terdapat pada siswa.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi dan keadaan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar dan kendala-kendala apa saja yang
terdapat dalam kelas belajar.
2. Untuk mencari penyebab kendala / masalah yang terjadi pada
siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
3. Untuk meningkatkan kesadaran dan peran guru supaya lebih
peka lagi terhadap perkembangan peserta didik, dan menciptakan
iklim belajar yang efesien dan kondusif.
4. Untuk menemukan cara-cara dan strategi yang tepat dalam
menciptakan suasana kelas yang kondusif, efektif dan efesien.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Guru dapat mengetahui kendala apa saja yang terdapat pada siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Guru dapat mengetahui penyebab terjadinya kendala dalam
pembelajaran.
3. Guru dapat mengatasi kendala-kendala dalam proses pembelajaran
terhadap siswanya sesuai dengan kendala-kendala yang ditimbulkan.
4. Guru dapat mengetahui sejauh mana perekembangan peserta didik
dalam melasanakan pembelajaran.
5. Guru dapat menentukan sikap/tindakan yang tepat dalam
melaksanakan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan Empiris
Siswa yang belajar disekolah merupakan akibat dari program
pembelajaran guru. Guru berkepentingan untuk mendorong siswa aktif
belajar. Dengan demikian sebagai pendidik generasi muda bangsa, guru
berkewajiban mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang
dihadapi siswa, dengan cara :
1. Pengamatan perilaku belajar.
2. Analisis hasil belajar.
3. Tes hasil belajar.
Dengan langkah-langkah tersebut guru memperoleh peluang
menghimpun data siswa berkenan dengan proses belajar dan hasil belajar
sebagai guru profesional, diharapkan guru memiliki kemampun melakukan
penelitian secara sederhana agar dapat menemukan masalah-masalah
belajar dan memecahkan masalah belajar.
Saifudin Azwar, mengemukakan bahwa salah satu fungsi sikap bagi
indvidu adalah fungsi instrumental atau fungsi manfaat, maksudnya adalah
setiap individu akan bersikap positif terhadap hal-hal yang tidak membawa
manfaat bagi dirinya, berdikap negatif terhadap hal-hal yang tidak
membawa manfaat atau bahkan dapat menbahayakan dirinya. Jika
dikaitkan dengan penilaian ini, maka seseorang akan bersikap positif
terhadap tugas, jika ia merasa dan menganggap tugas tersebut bermanfaat
bagi pengembangan dirinya. Sebaliknya orang tersebut akan bersikap
kurang positif atau bahkan bersikap negatif terhadap tugas jika ia merasa
tugasnya kurang bermanfaat atau bahkan menghalanginya.
Sikap takut-takut atau agresif bisa diakibatkan ketinggian emosional
atau frustasi. Sebagai contoh, bila seorang murid tidak menyukai seorang
guru, bukan karena pribadinya, tetapi mungkin karena ia telah mengalami
hal yang tidak mengenakan pada saat di dalam kelas, misalnya menerima
penghinaan dari guru. Hal ini mengakibatkan siswa kuranga termootivasi
dalam belajar, dan mungkin akan diikuti oleh tindakan yang lebih drastis,
yaitu melarikan diri dari segalanya baik dari guru orang tua, dan orang
lain.
Dalam interaksi belajar-mengajar ditemukan bahwa proses belajar
dilakukan oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Dalam
kegiatan belajar, siswalah yang memegang peranan penting.
Proses belajar merupakan hal yang kompleks, siswa yang
menemukan terjadi atau tidak tejadi belajar. Dalam kegiatan belajar,
siswalah yang memegang peranan penting.
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang
menerima terjadi atau tidak terjadi belajar. (Dimyati & Mudjiono, 2006 :
238). Faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh
pada proses belajar, sebagai berikut :
1. Sikap terhadap belajar.
2. Motivasi belajar.
3. Konsentrasi belajar.
4. Mengolah bahan belajar.
5. Menyimpulkan perolehan hasil belajar.
6. Menggali hasil belajar yang tersimpan.
7. Kemampuan berprestasi atau topik unjuk hasil belajar.
8. Rasa percaya diri siswa.
9. Intelegensi dan keberhasilan belajar.
10. Kebiasaan belajar.
11. Cita-cita siswa.
Sedangkan faktor ekstren belajar adalah :
1. Guru sebagai pembina siswa belajar.
2. Prasarana dan sarana pembelajaran.
3. Kebijakan sosial siswa di sekolah.
4. Lingkungan sosial siswa di sekolah.
5. Kurikulum sekolah.
Dengan memahami faktor intern dan faktor ekstren belajar, maka
guru membantu siswa dalam proses belajar siswanya dengan.
Menurut Skiner yang dikenal dengan teori belajar Skiner, atau teori
kondisioning operan, bahwa belajar adalah suatu perilaku.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning
operan sebagai berikut :
1. Mempelajari keadaan kelas, guru mencari dan menemukan
perilaku siswa yang posistf atau negatif. Perliaku positif akan
diperkuat dan perilaku negatif diperlemah atau dikurangi.
2. Membuat daftar penguat positif. Gurumencari perilaku yang
lebih disukai oleh siswa, perilaku yangkena hukuman, dan
kegiatan luar sekolah yang dapat dijadikan penguat.
3. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipalajari
serta jenis penguatnya.
4. Membuat program pembelajran, program pembelajaran isi berisi
urutan perilaku yang dikehendaki. Pengutan, waktu mempelajari
perilaku dan evaluasi. Dalam melaksanakan program
pembelajaran, guru mencatat perilaku dan penguat yang berhasil
dan tidak berhasil. Ketidak behasilan tersebut menjadi catatan
penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya. (dari Doff, 1988 :
1999 – 21 : Gredler, 1991 : 154 – 166 : Sumadi Suryabrata,
1991 : Higard dan Boer, 1966 : 114 – 131 : Wodfolk & Mc Cune
– Nicolish, 1984 : 170 – 179).
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. (Prof. Dr. H. Hamzah Uno,
2006 : 15) menerangkan bahwa seorang guru perlu mengetahui dan dapat
menerapkan tugasnya secara profesional yaitu :
1. Guru harus mampu membangkitkan perhatian peserta didik pada
materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan
berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif
dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri
pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sience) dalam pemberian
pelajaran dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas
perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan
apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami
pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip reperisi dalam proses pembelajaran,
diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara
berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau
hubungan antara mata pelajaran dan / atau praktik nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik
dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara
langsung, mengamati / mencari, dan menyimpulkan pengetahuan
yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina
hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara
individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan
perbedaannya tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
52 / I Kilangan II. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V,
berjumlah 6 (enam) orang, 3 (tiga) orang siswa laki-laki dan 9 (sembilan)
orang siswa perempuan siswa kelas V rata-rata berumur 11 tahun hingga 9
tahun. Pada umumnya mereka memiliki tingkat kecerdasan menengah
dengan nilai rata-rata kelas untuk setiap mata pelajaran adalah 6. Sebagian
besar siswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian berkebun dan
sebagiannya lagi berdagang untuk tingkat ekonomi orang tua siswa, pada
umumnya tergolong keluarga sederhana dan prasejahtera.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selam 3 siklus, setiap siklus terdiri
dari 4 fase, yaitu fae perencanaan, fase pelaksanaan, fase observasi, dan
fase refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Pada fase perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama
yaitu : meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan maslah
penelitian, menentukan tindakan, membuat RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), perbaikan membuata lebaran
observasi, menentukan jadwal penelitian, dan membuat matrik
metodologi penelitian.
3.2.1.1 Meneliti Kelas
Pada tahap penelitian kelas, peneliti ingin menemukan,
beberapa masalah, diantaranya :
1 Siswa sering mengganggu temannya belajar
2 Siswa bengong dan cuek pada saat guru menerangkan
pelajaran
3 Siswa izin keluar kelas dalam waktu yang relatif lama
4 Siswa tidak memahami dan tidak mampu menjawab
pertanyaan yang dilontarkan guru tentang materi
pelajaran yang dipelajari.
Dari masalah-masalah yang ditemui tersebut, peneliti
mengangkat salah satu masalah yang dianggap sumber masalah
pada siswa kelas V SDN No. 52 / I Kilangan II, yaitu siswa
tidak berah berada di kelas dan sering keluar masuk pada saat
jam pelajaran berlangsung adapun ciri-cirinya adalah sebagai
berikut :
1. siswa sering minta izin keluar masuk kelas pada jarak
yang dekat.
2. siswa cenderung diam dan tidak bisa menjawab
pertanyaan guru.
3. bila berada di dalam kelas, siswa tampak gelisah dan
tidak nyaman.
Adapun hal yang menyebabkan sikap tersebut adalah :
a.suasana kelas yang kurang nyaman bagi siswa
b. metode dan model pembelajaran yang digunakan guru
kurang menarik bagi siswa
c.kurangnya pendekatan yang dilakukan guru pada siswa
d. sikap guru tidak berkesan dihati siswa
3.2.1.2 Menentukan Tindakan
Setelah melakukan analisis pada salah satu masalah,
maka tindakan yang paling tepat dilakukan menurut peneliti
adalah :
1. Guru bersama-sama dengan siswa untuk menciptakan suasana
kelas yang bersih,rapi, nyaman.
2. Guru mesti aktif dan kreatif memilih dan menggunakan metode
/ model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa.
3. Guru melakukan pendekatan pembelajaran terhadap siswa, dan
memberikan motivasi belajar sesuai dengan variasi guru.
4. Guru harus mampu menciptakan suasana yang menarik
menyenangkan bagi siswa pada saat proses pembelajaran.
3.2.1.3 Membuat RPP Tindakan
Penelitaian ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap’peneliti
membuat RPP untuk tahap 2 dan 3.(RPP terlampir)
3.2.1.4 Membuat lembaran observasi
Obeservasi (pengamatan ) yang akan dilakukan peneliti
adalah bagaimana sikap siswa dalam mengikuti pelajaran
dalam kelas. (lembaran observasi terlampir)
3.2.1.5 Jadwal Penelitian
No kegiatanBulan ke
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan proposal V
2 Diskusi V
3Memasuki lapangan, grand tour dan mini tour
question, analisis domainV V
4Menentukan focus, monitor question, analisis
taksonomiV V
5Tahap selection, structural question, analisis
komponensialV V V
6 Menentukan tema, analisis tema, V V
7 Uji keabsahan data V V
8 Membuat draf laporan penelitian V V
9 Diskusi draf laporan V V
10 Penyempurnaan laporan V
3.2.1.6 Matrik Metode Penelitian
Prosedur Alat Pelaku Sumber Informasi Cara analisis
Pengamatan sikap /
tingkah laku siswa
pada saat belajar
buku
catatan
dan pena
guru dan
siswa
buku-buku dan staf
sekolah
membuat RPP
perbaikan
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan diawali dengan melakukan persiapan,
pelaksanaan tindakan perbaikan daur I Refleksi.
3.2.2.1 Persiapan
Persiapan yang dibutuhkan pada tahap pelaksanaan
tindakan, berapa :
a. Merevisi angket perencanaan perbaikan pembelajaran
yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada saat
penelitian.
c. Memeriksa lembaran observasi.
3.2.2.2 Tindakan Perbaikan Daur I
Pada awal pelajaran. Guru mengelola dan menentukan
kelas terlebih dahulu, dan memastikan siswa sudah siap untuk
mengikuti pelajaran, guru hendaknya mengecek keadaan dan
kondisi ruangan kelas, apakah sudah bersih, rapi, dan nyaman
untuk siswa belajar. Kemudian setelah semua terokodinir guru
memulai pelajaran dengan dahului berdo’a, dan mengabsen
siswanya, sambil memperhatikan siswanya. Setelah itu, guru
menjelaskan materi pelajaran yang dipelajari dengan
mengguraikan metode dan model pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan perkembangan dan situasi siswa.
3.2.2.3 Refleksi Daur I
Guru membuat catatan kecil mengenai peningkatan yang
dialami siswa, pada kesimpulannya, siswa sudah mulai betah
berada di dalam kelas, dan intensitas keluar masuk siswa pada
saat belajar mulai menurun. Meskipun belum menurun
sepenuhnya.
3.2.2.4 Tindakan Perbaikan Daur II
Guru menggunakan media pembelajaran yang
menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Kemudian guru menitik beratkan kepada aktifitas siswa
dalam memperagakan media pembelajaran. Disamping
itu, guru tidak lupa melakukan pendekatan-pendekatan
pembelajaran yang relevan dengan perkembangan anak
dan tindakan yang tidak kalah pentinnya adalah guru
melarang siswa yang keluar masuk tanpa alasan yang
jelas pada saat jam pelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil refleksi pada perbaikan daur I, maka
diperlukan kembali perbaikan daur II. Adapun pelaksanaan
daur II adalah :
(1). Persiapan
1. menyiapkan media pembelajaran yang menarik untuk
dipergunakan.
2. guru mempersiapkan diri, fisik, dan mental, serta
kemampuan untk mengetahui kondisi dan masalah
yang dihadapi siswa dalam belajar dengan cara,
melakukan pendekatan yang relevan.
3. membuat lembar pengamatan yang digunakan pada
saat tindakan perbaikan daur II. Adapun format
pengamatan tersebut adalah sebagai berikut.
Format
No Aspek yang diamati Meningkat Tetap Berkurang
1
2
3
4
5
Perhatian siswa pada saat
guru menerangkan pelajaran.
Intensitas keluar masuk
kelas, yang dilakukan siswa.
Umpan balik yang dapat
ditanggapi siswa.
Kondisi / suasana nyaman
kelas dalam belajar.
Hasil belajar siswa.
3.2.2.5 Refleksi daur II
Tindakan pada perbaikan daur II yang dilakukan
guru ternyata berhasil. Siswa lebih betah berada di kelas
dan tidak terdapat siswa yang keluar masuk (tidak betah)
berada dikelas pada saat jam pelajaran berlangsung.
LAMPIRAN 3
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran/TopikKelas / SekolahNama Pengajar
Tahap /aspek Indicator Nilai Obserbavasi
Kegiatan
Awal
Appersevsi
dan motivasi
KEGIATAN
INTI
Materi Ajar
Pengolaan
sumber
belajar/media
Strategi
Pembelajaran
1. Apa yang dilakukan guru untuk
menggali pengetahuan awal atau
memotivasi siswa.
2. bagaimana respon siswa ? apakah
siswa bertanya tentang sesuatu
masalah terkait apa yang disajikan
guru pada kegiatam awal?
3. apakah guru memberikan penjelasan
umum tentang bahan ajar atau
prosedur kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa?
4. bagaimana keterkaitan antara
pembelajaran dengan realita
kehidupan, lingkungan dan
kehidupan lainnya.
5. apakah guru terampil dalam
memanfaatkan dan mampu
memanipulasi pembelajaran
6. bagaimana interaksi siswa dengan
sumber /media
7. apakah proses pembelajaran
dilaksanakan dengan strategis yang
sesuai secara lancer
8. apakah siswa dapat mengikuti alur
kegiatan belajar?
9. bagaimana cara guru memberikan
Guru melakukan
KEGIATAN
PENUTUP
Penguatan/
konsolidasi
EVALUASI
arahan yang mendorong siswa untuk
bertanya, berpikir dan berkegiatan?
10. apakah siswa aktif dalam melakukan
kegiatan fisik dan mental (berpikir)?
berapa banyak siswa yang aktif
dalam belajar?
11. bagaimana guru memberikan
penguatan, dengan mereviuw,
merangkum atau menyimpulkan?
12. apakah guru memberikan tugas
rumah untuk remedial atau
penguatan.
13. bagaimana cara guru memberikan
evaluasi pembelajaran.
14. bagaimanaketuntasan belajar siswa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS/SEMESTER : V/II
PERTEMUAN KE :6-7
ALOKASI WAKTU :4 X 35 MENIT
I. Standar Kompetensi
5, memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya
II. Indikator
- Membandingkan kecepatan jatuh dua buah benda ( yang berbeda
bentuk dan ukuran)
- Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda-benda
bergerak ke bawah.
- Meprediksikan seandainya tidak ada gaya gravitasi di bumi
III. Tujuan pembelajaran
- mengindentifikasi arah tarikan gaya grafitasi bumi melalui
pengamatan
- siswa dapat menyimpulkan dan melakukan kegiatan untuk
mengetahui kecepatan jatuh dua benda yang berbeda berat, bentuk
dan ukuran.
- Mendiskusikan kebiasaan astronot, diangkasa luar yang
dihubungkan dengan keadaan di bumi jika tidak ada gaya gravitasi
bumi
IV. Materi Ajar
Gaya Gravitasi
V. Metode Pembelajaran
Diskusi, praktikum, pemberian tugas, demontrasi, induktif
VI. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. guru yang menyiapkan kondisi dikelas apakah ruang sudah
nyaman dan bersih serta perlengkapan kelas sudah tertata rapi
2. guru mengingatkan siswa jika sudah siap untuk belajar tidak
ada yang keluar masuk kelas.
3. guru menyiapkan alat-alat feraga yang akan digunakan
4. sebelah semua siap untuk belajar, guru mencoba menggali
pengalaman siswa tentang gravitasi bumi dengan melemparkan
penghapus papan tulis ke atas dan membiarkan jatuh ke lantai
selanjutnya guru memberikan pertanyaan berikut : mengapa
penghapus jatuh ke lantai? Atau mengapa setiap kali kita
melempar benda ke atas akan jatuh ke tanah atau ke lantai.
5. guru menunjukan gambar astronot yang sedang melayang-
layang diangkasa luar, selanjutnya guru mengajukan
pertanyaan berikut :
a. mengapa astronot dapat melayang-layang diangkasa luar.
b. Jika tali penghubung antara astronot itu dengan pesawat
dilepaskan apa yang akan terjadi? Dia akan ke bumi atau tetap
melayang di angkasa?
B. Kegiatan Inti
1. Mengarahkan siswa melakukan kegiatan untuk mengetahui
arah tarikan gravitasi bumi.
Contoh kegiatan :
siswa diminta melemparkan bola volly ke atas, kemudian ke depan
siswa lainnya di minta memperhatikan arah jatuhnya bola dilempar
tersebut , kegiatan ini dilakukan secara kelompok, setiap kelompok
melaporkan hasil kegiatan dan mendiskusikan untuk mencapai
kesimpulan, Guru dapat melakukan penilaian afektif dan
fsikomotorik ketika siswa melakukan kegiatan ini.
2. siswa diminta melakukan kegiatan untuk mengetahui
perbandingan kecepatan jatuhnya dua benda yang berbeda
beratnya.
Contohn kegiatan :
siswa diminta menjatuhkan buku dan kertas dari ketinggian yang
sama dan dalam waktu yang sama pula,kemudian siswa diminta
mencatat waktunya ke dua benda tersebut. Saat jatuh dilantai atau
ke tanah kemudian membandingkannya setiap kelompok
melaporkan hasil kegiatannya dan mendiskusikan untuk mencapai
kesimpulan , guru dapat melakukan penilaian afektif dan
fsikomotorik, ketika siswa melakukan kegiatan ini
3. memberi pengantar materi tentang keadaan astronot yang
melakukan kegiatan sehari-hari (makan dan minum) di ruang
pesawat tanpa bobot kemudian membimbing siswa berdiskusi
tentang kebiasaan astronot tersebut.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa diminta menyimpulkan materi pelajaran can membuat
rangkuman materi tersebut dengan bahasa nya sendiri
2. mengevaluasi keberhasilan pembelajaran dengan cara
menyimpulkan test tertulis atau lisan, materi tes harus
mengarah ke pencapaian indicator.
VII. Sumber /alat/bahan
1. lebih dekat dengan alam 5 untuk kelas V SD hal 83-84 grafindo
media pratama group.
2. sains modern 5 untuk kelas 5 SD hal 95-99 widya utama
3. sains untuk SD kelas 5, hal 125, erlangga
4. gambar Astronot
5. bola volley
VIII. Penilaian
A. Aspek yang dinilai
- Aspek afektif (sikap) yang dinilai :
Keberanian kejujuran ,kerja sama, keaktifan kemampuan
mengkomunikasikan hasil kegiatan dan kepedulian, penilaian
dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan (pratikum)
berdiskusi dan melaporkan hasil diskusi.
- Aspek fsikomotorik yang dinilai :
Ketepan memilih bahan, keterampilan menggunakan peralatan, dan
membuat model. Penilaian ini dilakukan saat siswa melakukan
kegiatan (praktikum).
- Aspek Kognitif yang dinilai :
Kemampuan menjawab pertanyaan, yang dilontarkan guru saat tes
lisan.
B. Bentuk Penilaian
- Tes Tertulis : soal-soal uji kompetensi dalam bentuk urutan atau
pilihan berganda.
- Unjuk kerja : melakukan kegiatan diskusi dan kegiatan praktikum
- Produk (hasilkerja) : laporan tertulis dan tugas.
mengetaui