BAB XI Manajemen Operasi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB VI MANAJEMEN OPERASI

TIU

Menggambarkan begitu pentingnya manajemen produksi dan operasi bagi perusahaan Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dalam pemilihan lokasi perusahaan Menguraikan tugas utama manajer produksi Membandingkan alternatif tata letak fasilitas produksi Menguraikan langkah-langkah dalam proses produksi Mengidentifikasi langkah-langkah dalam proses pengendalian produksi Membahas manfaat pengendalian mutu

PENTINGNYA FUNGSI PRODUKSI

Dengan memproduksi barang dan jasa pelaku bisnis telah berkontribusi thd kesejahteraan publik. Mereka menciptakan kegunaan (utility) yaitu kekuatan untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Bisnis menciptakan atau meningkatkan empat dasar kegunaan: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Produksi menciptakan kegunaan bentuk dengan mengubah bahan baku dan input lainnya menjadi barang jadi. Operasi pemasaran akan menimbulkan kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan dgn menawarkan barang atau jasa kepada konsumen Tanpa produksi tidak satupun fungsi pemasaran, SDM, keuangan, akuntansi akan berjalan

PENGERTIAN PRODUKSI DAN MANAJEMEN PRODUKSI Produksi disebut juga dengan istilah operasi merupakan salah satu fungsi pokok bisnis.Fungsi ini berkaitan dengan penggunaan sumber daya organisasi untuk mengubah bahan menjadi barang jadi atau jasa. Jatmiko (2005:128) produksi adalah semua aktivitas menambah nilai guna suatu barang atau produk. Buchari Alma (2009:231) manajemen produksi adalah kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi) dalam proses tranformasi menjadi produk barang dan jasa. Boone & Kurtz (2002:419) menyatakan manajemen produksi dan operasi adalah pengelolaan orang dan mesin untuk mengubah bahan serta sumber daya menjadi barang jadi dan jasa.

Jenis-jenis prodksiJatmiko (2005:6) produksi diklasisikasikan ke dalam: 1. Produksi Primer 2. Aktivitas produksi yang mengambil sumber-sumber daya alam secara langsung dan menghasilkan bahan baku. 3. Produksi Sekunder 4. Aktivitas produksi yang memproses bahan mentah menjadi barang jadi. 5. Produksi Tersier

PERBEDAAN POKOK ANTARA USAHA JASA DAN USAHA PABRIKASI1. Dalam

unit usaha pabrikasi (manufacturing) keluarannya merupakan barang nyata sehingga produktivitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan 2. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya 3. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa, kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan 4. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.

SISTEM PRODUKSI Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, proses tranformasi dan keluaran.

INPUT Energi Tenaga kerja Modal Bahan baku informasi

PROSES TRANFORMASI Nilai Tambah

OUTPUT Barang Jasa

CONTOH SISTEM PRODUKSIOPERASI Restoran MASUKAN Tukang masak, pelayan, bahan, fasilitas, Tenaga medis dan non medis, laboratorium, fasilitas, Resepsionis, bell boy, fasilitas, laundry, pagelaran musik Peralatan, tembakau, cenkeh, fasilitas, ? ? KELUARAN

Makanan, kenyamanan, kepuasan hiburan Jasa kesehatan, kesembuhan pasien, Jasa menginap, layanan laundry, layanan menyenangkan, hiburan, kepuasan tamu, Rokok ? ?

Rumah sakit Hotell

Pabrik rokok Pabrik roti Universitas

KLASIFIKASI TRANSFORMASI PRODUKSI1. Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit - antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakan dengan jelas - dan menghasilkan produk nyata seperti dalam pabrik mobil

2. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat kontinyu dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen.

3. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai sistem operasi.

PENENTUAN LOKASIFaktor LokasiTRANPORTASI Kedekatan dengan pasarKedekatan dengan bahab baku Tersedianya alternatif transportasi

Contoh bisnis yang TerpengaruhPerusahaan roti, binatu, hotel, jasa lainnya Perusahaan pertambangan Perusahaan batu bara, toko pengecer Perusahaan mobil, hotel

FAKTOR MANUSIA Pasokan tenaga kerja Peraturan setempatKondisi kehidupan masyarakat FAKTOR FISIK

Perusahaan bahan peledak, bengkel las 111111Semua bisnis

Pasokan airEnergi Limbah berbahaya

Perusahaan kertasPerusahaan alumunium, kimia, pupuk Semua bisnis

TUGAS MANAJER PRODUKSIMerencanakan Proses Produksi Memilih tata Letak yang Paling sesuai

Mengendalikan Proses Produksi

Mengimplentasi kan Rencana Produksi

MERENCANAKAN PROSES PRODUKSIRencana produksi berhubungan dengan keputusan tentang: 1. Proses, yaitu mencakup penyediaan fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang/jasa, tipe peralatan dan teknologi, arus proses, dan aspek-aspek lain . 2. Kapasitas, diperlukan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh ukuran fasilitas fisik yang dipakai, jangka pendek dapat diperbanyak melalui subkontrak, tambahan giliran kerja atau menyewa tempat 3. Persediaan , menyangkat apa yang dipesan, berapa banyak, kapan dipesan, 4. Tenaga Kerja, pengelolaan SDM menyangkaut rekruitmen, seleksi, pelatihan, dan pengembangan, kompensasi, PHK, agar SDM produktif tetapi manusiawi. 5. Mutu, penetapan standar, desain peralatan, pemilihan orang -orang terlatih, dan pengawasan produk yang dihasilkan.

MACAM-MACAM PROSES PRODUKSIBauchari Alma (2009:237) membedakan proses produksi menjadi: 1.Proses ekstraktif, yaitu metode pengambilan material dari dalam tanah (mis batu bara), laut (spt. magnesium, dan sodium), dan udara (mis batu bara, seng, emas) 2.Proses analisis, mencakup pemecahan material menjadi beberapa produk. Misalnya produksi minyak dipisahkan menjadi produk minyak tanah, bensin, oli, aspal dsb. 3.Proses sintesis, menghimpun berbagai material menjadi satu hasil produksi. Misanya produk rayon, karet, dan plastik. 4.Proses Pabrikasi, yaitu proses perubahan bentuk sehingga menghasilkan barang baru yang berbeda. Misalnya pabrik mobil, pesawat terbang.

MEMILIH TTA LETAK FASILITAS Tata letak (lay out) yaitu rencana penempatan dan susunan peralatan yang akan digunakan sehingga memudahkan aliran kerja dan menciptakan kenyamanan kerja. Buchari Alma (2009:232) beberapa faktor pertimbangan rencana lay out ialah: 1.Keadaan proses produksi, jika hanya menghasilkan satu macam produk, maka letak mesin dibuat berurutan 2.Tipe produksi, bila produksi massal perlu disediakan gudang, 3.Bentuk mesin yang digunakan 4.Persyaratan penerangan dan tenagas listrik 5.Kemungkinan espansi

POLA LAY OUTTerdapat tiga desain tata letak yaitu: 1. Tata Letak Fungsional atau Proses Pengelompokan mesin dan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing. 2. Tata Letak Produk Penempatan mesin dan peralatan produksi secara berurutan sepanjang garis yang akan dilewati mulai dari bahn baku sampai menjadi produk akhir, biasanya dibantu ban berjalan 3. Tata Letak Kelompok Menempatkan mesin menurut kelompok produk, dimana produk dituntaskan sampai selesai..

Mengimplentasian Rencana ProduksiBoone & Kurtz (2002:427) setelah membuat rencana proses produksi dan menetapkan tata letak terbaik, manajer produksi mulai mengimplentasikan rencana produksi. Kegiatan ini meliputi: 1. Memutuskan apakah akan membuat sendiri , membeli dari pemasok, atau me-release (sewa beli) produk atau komponen yang diperlukan. 2. Memilih pemasok bahan terbaik. Manajer produksi dapat membandingkan kualitas, harga, ketersediaan, dan pelayanan yang ditawarkan. 3. Mengendalikan persediaan agar tetap cukup tetapi tidak terlalu banyak. Tujuannya adalah untuk menjamin kelancaran produksi dan menekan biaya

Mengendalikan Proses Produksi Pengendalian produksi, usaha menciptakan satu set prosedur yang jelas untuk mengkoordinasikan orang, bahan, dan mesin guna mendapatkan efisiensi produksi yg maksimum Boone & Kurtz (2002:432) Lima langkah dalam pengendalian produksi1. Perencanaan produksi (production planning), menentukan jumlah masukan bahan, kesediaan mesin dan pekerja yg diperlukan utk memproduksi output tertentu. 2. Rute, (routing) menetapkan urutan pekerjaan, siapa yg mengerjakan dan di lokasi (pos) mana 3. Penjadwalan(scheduling), menentukn berapa lama waktu yg diperlukan dan kapan harus dilaksanakan. 4. Pengiriman perintah, (dispatching), perintah tentang apa yg harus dikerjakan dan waktu yg diijinkan utk menyelesaikan 5. Tindak lanjut, adalah fase dimana supervisor menemukan masalah dalam proses produksi dan menentukan penyesuaian yang diperlukan

PENGENDALIAN MUTUMeliputi pengukuran kualitas barang dan jasa dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mengetahui produk yang cacat dan menghindari pengiriman barang yang rendah mutunya kepada pelanggan. Tingginya tingkat penolakan thd suatu produk atau komponen merupakan signal bahwa produksi tidak mencapai standar kualitas

Meliputi pengukuran kualitas barang dan jasa