19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui Pengaruh Pelayanan Kesehatan Lansia Terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Lansia Di Wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi pada bulan Juni sampai bulan September 2015 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian. Dimana populasi pada penelitian 43

BAB%20III.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB%20III.doc

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross

sectional untuk mengetahui Pengaruh Pelayanan Kesehatan Lansia

Terhadap Pelaksanaan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Rawang Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Lansia Di Wilayah kerja

Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi pada bulan Juni

sampai bulan September 2015

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian. Dimana

populasi pada penelitian ini yaitu semua lansia yang yang

berkunjung pada Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo

Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015 yang berjumlah 1077

orang lanjut usia.

43

Page 2: BAB%20III.doc

3.3.2 Sampel

a. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah lansia yang berkunjung ke

posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota

Sungai Penuh Tahun 2015 yaitu sebanyak 88 orang.

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini,

digunakan rumus Lemeshow. (Hidayat, 2007). Jumlah sampel

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

Z21 – α/2 P(1-P) Nn =

d2 (N-1) + Z21 – α/2 P(1-P)

Ket :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z21- α/2 = Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α/2 deviasi

normal 95 % (1,96)

P(1-P) = Proporsi tidak diketahui maka P yang dipilih

adalah 0,5 sehingga P(1-P) adalah 0,25

d = Presisi absolute yang diinginkan sebesar 10%

(0,1)

N = Jumlah populasi 1077

Perhitungan :

(1,96)2 (0,25) 1077n =

(0,1)2 (1077-1) + 1,962 (0,25)

44

Page 3: BAB%20III.doc

(3,8416) (0,25) 1077 =

(0,01) (1076) + 3,8416 (0,25)

= 1034,3508 11,7204

= 88,25

= 88 orang

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 orang

responden.

b. Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik proportional random sampling yaitu jumlah Lansia tiap

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rawang dibagi jumlah

populasi dikali jumlah sampel, adapun rumusnya sebagai berikut :

Jumlah Lansia tiap Posyandu x 88 = Jumlah sampel yang diambil

Jumlah Populasi

Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel per Posyandu

ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 3.2Jumlah Sampel Tiap Posyandu Lansia di Wilayah Kerja

Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai PenuhTahun 2015

No Posyandu Jumlah Lansia Sampel 1 Koto Renah 293 242 Sungai Liuk 281 233 Koto lolo 259 214 Koto Keras 244 20

Jumlah 1077 88

44

Page 4: BAB%20III.doc

Kriteria inklusi :

a. Lansia berusia 60 – 75 tahun.

b. Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai

Penuh.

c. Mampu berkomunikasi.

3.4 Etika Dan Prosedur Penelitian

a. Meminta izin penelitian pada instansi tempat

penelitian

b. Menunggu pasien yang berkunjung ke

Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh tahun 2015.

c. Melakukan informed consent pada pasien

yang berkunjung

d. Melakukan wawancara pada responden

e. Hasil pengukuran dan wawancara dicatat

dalam lembar kuesioner

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara

langsung dari objek penelitian yaitu akses, peran kader dan

dukungan keluarga. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan

kuisioner.

3.5.2 Data Sekunder

44

Page 5: BAB%20III.doc

Data penunjang penelitian yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kota Sungai Penuh dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto

Lolo Kota Sungai Penuh Tahun 2015.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan persiapan secara cermat dan akurat, lalu

dilakukan pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan teknik

wawancara. Beberapa hal yang dipersiapkan seperti berikut :

1. Menentukan tempat penelitian.

2. Menentukan jumlah tempat untuk penelitian.

3. Mempersiapkan jadwal penelitian.

4. Mempersiapkan surat perizinan pada instansi terkait.

5. Membuat kuesioner

3.6 Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Pengolahan Data

Setelah data yang didapatkan melalui wawancara dengan

menggun akan kuesioner dari seluruh responden terkumpul,

selanjutnya dengan bantuan fasilitas komputer data tersebut diolah

melalui tahapan – tahapan sebagai berikut :

a. Editing

Mengecek kembali kuesioner yang dikumpulkan dengan

meneliti jawaban yang diteliti oleh responden, apakah data yang

terkumpul lengkap, jelas, konsisten dan keseragaman satuan

data dapat dibaca.

44

Page 6: BAB%20III.doc

b. Coding

Mengklasifikasikan data dan memberi kode untuk masing-

masing kelas secara mutually exclusive (pengukuran tidak

tumpang tindih), dan exhaustiive (pengukuran harus meliputi

seluruh kemungkinan ukuran) sesuai dengan tujuan

dikumpulkan data.

1. Pemanfaatan posyandu lansia

Jika Pemanfaatan Posyandu lansia tidak baik maka diberi

kode 0, jika Pemanfaatan Posyandu lansia baik maka diberi

kode 1.

2. Akses

Jika responden memiliki akses kurang baik atau <

mean/median maka diberi kode 0, jika responden memiliki

akses baik ≥ mean/median maka diberi kode 1.

3. Peran Kader

Jika peran kader kurang aktif atau < mean/median maka

diberi kode 0, jika peran kader aktif ≥ mean/median maka

diberi kode 1.

4. Dukungan keluarga

44

Page 7: BAB%20III.doc

Jika dukungan keluarga kurang baik atau < mean/median

maka diberi kode 0, jika dukungan keluarga baik ≥

mean/median maka diberi kode 1.

c. Scoring

Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap

pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan pada setiap

pengkategorian pada setiap variabel.

1. Pemanfaatan posyandu lansia

Jika responden menjawab tidak baik maka diberi skor0.

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

2. Akses

Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

3. Peran Kader

Jika responden menjawab tidak pernah maka diberi skor 1.

Jika responden menjawab kadang-kadang maka diberi skor

2.

Jika responden menjawab sering maka diberi skor 3.

Jika responden menjawab selalu maka diberi skor 4.

4. Dukungan keluarga

Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.

44

Page 8: BAB%20III.doc

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

d. Entry data

Dilakukan untuk memastikan bahwa semua data sudah di

entry dan tidak ada kesehatan dalam memasukkan data serta

data tersebut siap dianalisis.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh

peneliti, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

terhadap instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto,

2002). Oleh karena koesioner belum pernah digunakan maka

diujicobakan kepada 10 responden dan dianalisis validitasnya

menggunakan korelasi product moment. Apabila diperoleh nilai

corrected item-total correlation melebihi r-tabel, dapat

disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.

Dari hasil uji coba kuesioner diperoleh hasil bahwa

variabel akses, untuk pertanyaan akses2, akses5 dan pertanyaan

akses9 masing-masing memiliki r hitung (0,523, 0,389, dan

0,411) sehingga r hitung < r tabel (0,632), maka kuesioner untuk

pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk

44

Page 9: BAB%20III.doc

pertanyaan lain dinyatakan valid karena memiliki nilai r

hitung>r tabel (0,632).

Sedangkan untuk variabel kader memiliki r hitung

(0,697-0,992) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka

kuesioner tersebut valid. Variabel dukungan keluarga memiliki r

hitung (0,683-0,991) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka

kuesioner tersebut valid dan variabel pemanfaatan pelayanan

posyandu lansia memiliki r hitung (0,713-0,975) sehingga r

hitung > r tabel (0,632), maka kuesioner tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel.

Suatu alat ukur yang dikatakan reliabel alat itu dalam mengukur

suatu gejala dalam waktu berlainan senantiasa menunjukkan

hasil yang sama (Notoatmodjo, 2010b). Pengujian reliabilitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan internal konsistensi yaitu

melakukan uji coba kuesioner satu kali saja, kemudian hasil

yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu (Sugiono, 2005).

Hasil uji reliabilitas, kuesioner dianggap reliabel jika

nilai alpha >r tabel (0,632). Berdasarkan hasil uji coba diperoleh

bahwa variabel akses memiliki nilai alpha (0,942) > r tabel,

maka kuesioner tersebut reliabel. Variabel peran kader memiliki

nilai alpha (0,986) > r tabel, maka kuesioner sikap juga reliabel.

44

Page 10: BAB%20III.doc

Variabel dukungan keluarga memiliki nilai alpha (0,990) > r

tabel, maka kuesioner tersebut reliabel, dan variabel

pemanfaatan pelayanan posyandu lansia memiliki nilai alpha

(0,9571> r tabel, maka kuesioner tersebut juga reliabel.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Data

Setelah data yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner

oleh responden diolah dengan menggunakan fasilitas komputer

selanjutnya dianalisis dalam dua bentuk analisis univariat dan

bivariat sebagai berikut :

a. Analisis Univariat

Analisis unuvariat dilakukan untuk menyederhanakan,

untuk memudahkan interpretasi data kedalam bentuk penyajian

baik bentuk tekstuler maupun tabular dari tampilan distribusi

frekuensi responden menurut variabel yang diteliti. Selain itu

analisis univariat juga bertujuan untuk memperoleh gambaran

distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

variabel dependen menggunakan uji chie square, tingkat

kepercayaan yang digunakan 95%,(α= 0,05) dengan kriteria

penolakan sebagai berikut dengan kriteria penolakan sebagai

berikut (Arikunto, 2010):

44

Page 11: BAB%20III.doc

1) Jika P < α (0,05 ) maka H0 di terima, berarti secara

statistik bermakna (ada hubungan).

2) Jika P α ( 0,05 ) maka H0 di tolak dan berarti secara

statistik tidak bermakna (tidak ada hubungan).

3.8 Hipotesis

3.8.1 Ada hubungan akses dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di

Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.8.2 Ada hubungan peran kader dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di

Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.8.3 Ada hubungan dukungan keluarga dengan Pemanfaatan Posyandu

Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun

2015.

3.9 Defenisi Operasional

Tabel 3.1Variabel dan Defenisi Operasioanal

No Variabel Definisi operasional

Cara ukur Alat ukur Skala ukur

Hasil ukur

1 Variabel dependen:Pemanfaatan Posyandu Lansia

Kegiatan rutin yang dilakukan dan diikuti oleh lansia di posyandu lansia.

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Tidak baik, jika jawaban < median (7)1 Baik, jika ≥ jawaban median (7)

2 Variabel independen:Akses

Faktor yang mempengaruhi lansia untuk memanfaatkan

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang Baik, jika

44

Page 12: BAB%20III.doc

posyandu lansia yang meliputi jarak tempuh, waktu yang dibutuhkan, jadwal pelaksanaan, biaya, pendamping lansia dan kondisi jalan serta sarana tranportasi sehingga lansia mudah untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan.

jawaban < median (5)

1. Baik, jika jawaban ≥ median (5)

3 Peran Kader

Peran dan fungsi tenaga pelaksana yang diberi tugas untuk memfasilitasi kegiatan posyandu lansia

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang aktif, jika jawaban < median (23)1. Aktif, jika jawaban ≥ median (23)

4 Dukungan Keluarga

Upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk membantu lansia agar selalu rutin datang ke posyandu dan dapat memanfaatkan posyandu lansia dengan sebaik-baiknya.

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang baik, jika < median (2)1. Baik, jika ≥ median (2)

44