20
25 BAB BAB BAB BAB III III III III METODE METODE METODE METODE PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN 3.1 3.1 3.1 3.1. Setting Setting Setting Setting Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dan dan dan dan Karakteristik Karakteristik Karakteristik Karakteristik Subjek Subjek Subjek Subjek Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain (Sukardi, 2003). Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakan- tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Model penelitian tindakan kelas jnj mengacu dari Hopkins yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3.1 Model Penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart..

BABBBABAB IIIIIIIII METODEMMETODEETODE

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

25

BABBABBABBAB IIIIIIIIIIII

METODEMETODEMETODEMETODE PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN

3.13.13.13.1.... SettingSettingSettingSetting PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian dandandandan KarakteristikKarakteristikKarakteristikKarakteristik SubjekSubjekSubjekSubjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan

adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi

sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain

(Sukardi, 2003). Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakan-

tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di

kelas.

Model penelitian tindakan kelas jnj mengacu dari Hopkins yaitu berbentuk spiral dari

sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus

berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi

permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 3.1 Model Penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart..

26

Penjelasan alur di atas adalah:

a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan sebagai upaya

membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari

diterapkannya model pembelajaran tipe STAD.

c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak

dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh

pengamat.

d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Lokasi penelitian ini di SD Negeri Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten

Batang. SD Negeri Wonomerto 03 berdiri sejak tahun 1984 di atas tanah bengkok desa

seluas sekitar 2.500 m2, dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti sebagai guru di

sekolah tersebut, sehingga mempermudah dalam mencari data, mengolah data, peluang

waktu yang luas dan mengenal karateristik siswa.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Wonomerto 03, Kecamatan Bandar

Kabupaten Batang.Terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki sehingga

jumlahnya 20 siswa.Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013-

2014, antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2013.

Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan PTK

No Kegiatan Waktu pelaksanaanJuli Agustus September Oktober

1 Penulisan Proposal2 Perencanaan Instrumen3 Pelaksanaan Siklus I4 Analisis Refleksi I5 Pelaksanaan Siklus II6 Analisis Refleksi II7 Penulisan Laporan

27

3.23.23.23.2 VariabelVariabelVariabelVariabel PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian dandandandan DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi OperasionalOperasionalOperasionalOperasional

3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. VariabelVariabelVariabelVariabel PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut ,

kemudian ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini peneliti mengadakan penelitian dari dua

variabel yaitu satu variabel bebes, dan satu variabel terikat. Variable bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel terikat, sedangkan

variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel

bebas.

a. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran STAD yang

digunakan untuk membelajarkan siswa.

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Hasil belajar

siswa diukur dengan alat tes, yang diambil dari nilai tes pada setiap akhir

pembelajaran.

3.2.2.3.2.2.3.2.2.3.2.2. DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi OperasionalOperasionalOperasionalOperasional

Berikut definisi operasional dari variabel penelitian menjadi sub variabel.

Tabel 3.2Definisi Operasional dari Variabel Hasil Belajar

Variabel Aspek Indikator

Hasil Belajar

Observasi

Diskusi

Test

1. Mengamati kelompok belajar diskusi siswa2. Memberikan tugas kepada kelompok3. Mengerjakan tugas dengan 4 anggota kelompok.

4. Mengerjakan lembar kerja siswa5. Mengevaluasi hasil belajar.6. Memberikan kesimpulan

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima pengalaman

diukur dengan angka-angka melalui postest. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut

diperlukan suatu media yang mempengaruhinya. Jadi pada penelitian ini hasil belajar

dipengaruhi oleh model pembelajaran Student Teams Achievment D4isions (STAD).

28

Tabel 3.3Definisi Operasional dari Variabel model pembelajaran STAD

Variabel Aspek Indikator

Penggunaan model

pembelajaran

STAD

Belajar kelompok

Diskusi kelompok

1. Membagi kelas menjadi kelompok-

kelompok belajar.

2. Guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara berkelompok.

3. Guru membimbing siswa dalam kelompok

4. Anggota kelompok yang mengerti tentang

materi menjelaskan materi pada anggota

yang lain dalam kelompok itu sendiri

sampai anggota yang lain mengerti.

5. Memberikan penghargaan hasil belajar

ind4idu dan kelompok.

Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Student TeamsAchievment Divisions (STAD) antara lain:

a. Menyampaikan semua tujuan pelajaran dan memot4asi siswa belajar.

b. Menyajikan informasi atau menjelaskan materi kepada siswa dengan jalan

mendemonstrasikannya.

c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar.

d. Memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota

kelompok.

e. Membimbing kelompok-kelompok belajarpada saat mereka mengerjakan

tugas.

f. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi kepada

anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain

mengerti.

g. Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa. Pada saat menjawab

kuis siswa tidak boleh bekerja sama.

h. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

29

i. Memberikan kesimpulan.

j. Memberikan penghargaan hasil belajar ind4idu dan kelompok.

3.3.3.3.3.3.3.3. RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan

Rencana tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus

I bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil belajar

matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan

Terbesar dengan menerapkan model pembelajaran STAD. Setelah dilakukan

refleksi siklus I tentunya akan muncul permasalahan dalam pembelajaran di

kelas, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan pengulangan

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus ke II. Siklus II bertujuan

untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika, setelah diadakan

perbaikan pada siklus I, seperti terlihat pada skema gambar berikut:

Gambar 3.2Skema Prosedur Penelitian Matematika siswa kelas 4 SD Negeri Wonomerto 03

Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.

KONDISIAWAL

Hasil belajarmatematika siswa

rendah

Guru belum menerapkanmodel pembelajarankooperatif tipe STAD

TINDAKANGuru menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipeSTAD

SIKLUS IPembelajaran STADtentang mengenal&mengurutkan

KONDISIAKHIR

Melalui penerapanpembelajaran model STADdapat meningkatkan hasilbelajar matematika KD:

sifat operasi hitung bilangan

SIKLUS II :Pembelajaran STADtentang operasi

hitung perkalian danpembagian bilangan

30

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus prosedur

terdiri dari 4 komponen kegiatan pokok yaitu : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi,

dan 4) refleksi.

SIKLUSSIKLUSSIKLUSSIKLUS IIII

I.I.I.I. PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan

1.Merencanakan pembelajaran

2.Menentukan kompetensi dasar

3.Mengembangkan skenario pembelajaran

4.Menyusun lembar kerja siswa

5.Menyiapkan sumber belajar

6.Mengembangkan format penilaian

II.II.II.II. TindakanTindakanTindakanTindakan

1. Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaranKKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaawwwwaaaallll

ApApApAperererersssseeeeppppssssiiii1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa

2) Guru memberitahukan bahwa hari ini akan mempelajari materi operasi hitung bilangan

cacah melanjutkan pertemuan sebelumnya

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4) Guru menjelaskan tentang metode belajar yang akan digunakan(STAD).

5) Guru menanyakan tentang materi yang dibahas pada minggu lalu.

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti

EksplorasiEksplorasiEksplorasiEksplorasi

1) Guru menjelaskan kembali tentang materi pecahan pada pertemuan sebelumnya

2) Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi operasi

hitung bilangan cacah.

3) Guru menegaskan apa yang telah dijawab oleh siswa tentang bilangan pecahan

4) Guru meminta siswa untuk kembali bergabung dengan kelompoknya masing-

masing.

5) Guru membagikan LKS berisi materi yang akan dibahas dan dikerjakan

31

6) Guru menjelaskan materi operasi hitung bilangan cacah dan meneruskan

pertemuan sebelumnya.

7) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang telah dibahas dalam

kelompok, dan mencatat materi yang belum dipahami untuk ditanyakan

8) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami

9) Guru bersama dengan siswa membahas satu persatu materi yang belum dipahami

oleh siswa

KKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaakkkkhirhirhirhirKonfirmsiKonfirmsiKonfirmsiKonfirmsi

10) Guru menegaskan kembali materi yang telah dijelaskan hari ini serta membuat

rangkuman pembelajaran

ElaborasiElaborasiElaborasiElaborasi

11) Guru memberi penguatan positif dan menutup pertemuan, serta

menginformasikan pada pertemuan selanjutnya siswa akan mendapatkan tes

ind4idu dari materi bilangan pecahan

III.III.III.III. PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan

1. Melakukan observasi sesuai format yang telah disiapkan

2.Menilai hasil tindakan ssesuai format yang telah disediakan

IV.IV.IV.IV. RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

1. Melakukan evaluasi mutu, jumlah, waktu dari setiap tindakan

2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran

dan LKS

3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus

berikutnya

SIKLUSSIKLUSSIKLUSSIKLUS II.II.II.II.

I.I.I.I.PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan

1. Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah

2. Pengembangan program tindakan kedua.

32

II.II.II.II. TindakanTindakanTindakanTindakan

Melaksanakan tindakan tindakan keduaKKKKeeeeggggiiiiaaaattttaaaannnn aaaawwwwaaaallll

ApersepsiApersepsiApersepsiApersepsi

1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa

2) Guru memot4asi siswa untuk mengerjakan kuis dengan jujur dan sungguh-sungguh.

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IntiIntiIntiInti

EksplorasiEksplorasiEksplorasiEksplorasi

1) Guru mengingatkan kembali agar kuis dikerjakan dengan jujur dan sungguh-

sungguh untuk menunjang nilai kelompok

2) Guru membagikan lembar kerja siswa

ElaborasiElaborasiElaborasiElaborasi

3) Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok belajar

KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan akhirakhirakhirakhir

KonfirmasiKonfirmasiKonfirmasiKonfirmasi

1) Siswa mengumpulkan jawaban dari LKS yang diberikan

2) Guru memberikan mot4asi dan penguatan positif

3) Guru menutup pembelajaran tentang opersi hitung bilangan cacah

III.III.III.III. PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan

Pengumpulan dan analisis data tindakan kedua

IV.IV.IV.IV. RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

Evaluasi tindakan kedua

3.4.3.4.3.4.3.4. TeknikTeknikTeknikTeknik PengumpulanPengumpulanPengumpulanPengumpulan DataDataDataData

Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk

mengetahui hasil belajar matematika setelah proses belajar dengan penerapan

pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi

yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan

proses pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model

STAD.

33

Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1.Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran, lembar

penilaian dan lembar observasi. Observasi diperoleh dari proses pembelajaran.

2.Hasil Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai,

menyerap materi pembelajaran pada ranah kognitif, serta mengukur tingkat

pencapaian indikator kinerja. Hasil tes diperoleh melalui tes tertulis.

3.Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun

elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),

dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang

sistematis, padu dan utuh.

3.4.1.3.4.1.3.4.1.3.4.1. TeknikTeknikTeknikTeknik TesTesTesTes

Soal tes dikembangkan berdasarkan SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas 4

Semester I. Pada post tes siklus 1 dan siklus 2 menggunakan soal uraian dengan alasan

untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar dalam Kompetensi Dasar, yaitu siswa

dapat mengerjakan operasi berbagai macam operasi hitung bilangan cacah Sehingga soal

yang cocok dengan indikator adalah soal uraian.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03

Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I

StandarStandarStandarStandarKompetensiKompetensiKompetensiKompetensi

KompetensiKompetensiKompetensiKompetensidasardasardasardasar

IndikatorIndikatorIndikatorIndikatorItemItemItemItem soalsoalsoalsoalNo.Itemsoal

Jumlah

1.Memahami1.Memahami1.Memahami1.Memahamidandandandanmenggunakanmenggunakanmenggunakanmenggunakansifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatoperasioperasioperasioperasi hitunghitunghitunghitungbilanganbilanganbilanganbilangan dalamdalamdalamdalampemecahanpemecahanpemecahanpemecahanmasalahmasalahmasalahmasalah

1.2.Mengurutkan bilangan

• Meulis lambang bilangan kurangdari 50.000 dengan huruf.

1 1

• Menuliskan lambing bilanganyang ditulis dengan angka.

1 2

• Menuliskan bentuk panjangbilangan puluh ribuan

1 3

• Menentukan nilai tempat salahsatu angka yang mewakili suatu

2 4,5

34

bilangan• Menentukan selisih dua angkayang menempati nilai tempatsebuah bilangan puluh ribuan

2 6

7• Membandingkan besar duabilangan dengan memasangtanda perbandingan yang tepat.

2 89

• Mengurutkan beberapa bilanganyang beda besarnya mulai dariyang terkecil atau sebaliknya.

1 10

Tabel 3.5Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014

Siklus II

StandarStandarStandarStandarKompetensiKompetensiKompetensiKompetensi

KompetensiKompetensiKompetensiKompetensidasardasardasardasar

IndikatorIndikatorIndikatorIndikatorItemItemItemItem soalsoalsoalsoalNo.Itemsoal

Jumlah

1.Memahami1.Memahami1.Memahami1.Memahamidandandandanmenggunakanmenggunakanmenggunakanmenggunakansifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatsifat-sifatoperasioperasioperasioperasi hitunghitunghitunghitungbilanganbilanganbilanganbilangan dalamdalamdalamdalampemecahanpemecahanpemecahanpemecahanmasalahmasalahmasalahmasalah

1.3. Melakukanoperasiperkalian danpembagian

• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ratusan dan puluhan.

1 1

• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ratusan dan ratusan

1 2

• Mengerjakan operasi hitungperkalian bilangan cacahdengan cara bersusun pendekbilangan ribuan dan ratusan

1 3

• Membagi bilangan dengan duabilangan lain secara berturut-turut.

1 4,

• Membagi bilangan denganPembagian Bilangan denganSisa

1 5

35

3.4.2.3.4.2.3.4.2.3.4.2. TeknikTeknikTeknikTeknik NonNonNonNon TesTesTesTes

ObsevasiObsevasiObsevasiObsevasi atauatauatauatau PengamatanPengamatanPengamatanPengamatan

Obsevasi atau Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra ( Arikunto, 2006:156). Dalam observasi

penelitian ini digunakan untuk mengamati dan akt4itas siswa dalam pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STADmenurut para ahli adalah sebagai

berikut:

Nur Asma ( 2008 : 51 ) kegiatan pembelajaran model STAD ini memiliki 6 tahap:

a.Penyajian kelas

Pada tahap ini di gunakan waktu 20-45 menit untuk penyajian materi oleh

guru.Sebelum menyajikan materi pelajaran guru dapat menjelaskan tujuan pelajaran,

memberi mot4asi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan siswa. Dalam Penyajian

materi dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi. Pada tahap ini guru

memulai materi dengan menyampaikan indikator, dilanjutkan dengan apersepsi dan

penyajian materi tentang pengolahan data.

b.Kegiatan belajar kelompok

Siswa belajar dalam kelompok mengerjakan LKS tentang materi operasi hitung

dengan sifat pertukaran, pengelompokan dan penyebaran,

c.Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan meminta

tanggapan serta masukan dari kelompok lain.

d.Siswa mengerjakan soal-soal tes secara ind4idu

Melakukan evaluasi secara ind4idu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar

yang di capai.

e.Pemeriksaan hasil tes

Pemeriksaan hasil tes di lakukan oleh guru. Pada tahap ini juga di adakan

perhitungan skor perkembangan ind4idu. Perhitungan skor ind4iodu di maksudkan agar

siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.

f. Penghargaan kelompok

Penghargaan kelompok berdasarkan dengan skor rata-rata kelompok dengan

kualifikasi super, hebat dan baik.

36

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Slavin (dalam

Kamdi, 2009: 5) adalah sebagai berikut:

1. Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi murid. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan mengomunikasikan kompetrensi dasar yang akan

dicapai serta memot4asi murid.

2. Langkah 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada murid.

3. Langkah 3 Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru

menginformasikan pengelompokan murid.

4. Langkah 4 Membimbing kelompok belajar. Guru memot4asi serta memfasilitasi

kerja murid untuk materi pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.

5. Langkah 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

6. Langkah 6 Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar

ind4idu dan kelompok.

Menurut Rachmadiarti (2001), terdapat 6 langkah utama atau tahapan di dalam

pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:

1. Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi siswa: Guru menyampaikan semua

tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memot4asi siswa

belajar.

2. Fase 2 Menyajikan informasi: Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan

jalan demonstrasi atau lewat bacaan.

3. Fase 3 Mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar: Guru

menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok.

4. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar: Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

5. Fase 5 Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

6. Fase 6 Memberikan penghargaan: Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar ind4idu dan kelompok.

37

Dari berbagai sintaks pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut ada bagian pokok

dalam pembelajaran yaitu mengajar, belajar kelompok, tes dan penghargaan.

Ada pun observasi atau penganatan dalam penelitian ini model pembelajaran

kooperatif tipe STAD difokuskan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

Fase 1: Menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar dan memot4asi siswa.

Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar yang akan dicapai dalam

pembelajaran dan memot4asi siswa untuk mempelajari materi pembelajaran dengan baik.

Fase 2: Menyajikan materi, guru menyampaikan dan menyajikan materi pelajaran

secara klasikal.

Fase 3: Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok . Kegiatan-kegiatan

dalam fase ini diantaranya adalah sebagai berikut:

Membentuk lima kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen

yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan skor awal. Menginformasikan pada siswa

untuk mengerjakan tugas secara berkelompok dan setiap anggota kelompok

bertanggungjawab pada kelompok masing-masing dan terhadap diri sendiri.

Menyuruh siswa mengerjakan soal dalam LKS secara berkelompok. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya siswa mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya

dicocokkan dan didiskusikan ketepatan jawabannya dengan teman sekelompok. Jika ada

anggota kelompok yang belum memahami, maka teman sekelompoknya yang sudah

faham menjelaskan, sebelum meminta bantuan kepada guru.

Fase 4:Membimbing siswa dalam belajar dan bekerja dalam kelompok. Guru

bertindak sebagai fasilitator mengawasi, mengamati, dan membimbing siswa yang

mengalami kesulitan.

Fase 5:Evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam

menyerap materi pembelajaran dan indikator pencapaian hasil belajar.

Fase 6: Penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap

perhitungan, yaitu:

1) Menghitung skor ind4idu dan skor kelompok

Cara pemberian skor pada pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat berperan

untuk memot4asi siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menguasai materi

pelajaran yang diberikan. Setelah siswa mempelajari materi secara berkelompok, setiap

38

siswa mengerjakan kuis secara ind4idual dan memperoleh skor kuis serta nilai

perkembangan. Nilai perkembangan bergantung pada kemajuan yang dicapai siswa

dengan memperhatikan skor kuis atau skor dasar siswa. Skor dasar siswa adalah rata-rata

skor siswa yang bersangkutan untuk kuis-kuis terdahulu, dengan syarat materi yang

diujikan pada kuis-kuis tersebut masih berada dalam satu topik. Jika belum pernah

diadakan kuis untuk topik tersebut, maka skor dasar siswa adalah skor tes awal.

2) Menghargai prestasi kelompok

Kemudian berkaitan dengan banyaknya tingkat penghargaan kelompok, menurut

(Muslimin dkk,2000) kriteria untuk status kelompok meliputi: cukup, baik, sangat baik dan

sempurna.

Kisi-kisi Tidakan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement D4isions) pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kelas 4 Semester I

Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6Kisi - Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Penerapan Model STAD dalam

Pembelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SDN Wonomerto 03Tahun Pelajaran 2013/2014

LangkahLangkahLangkahLangkah IndikatorIndikatorIndikatorIndikator TingkahTingkahTingkahTingkah lakulakulakulaku guruguruguruguru

LangkahLangkahLangkahLangkah 1111 Menyampaikan tujuan danmemot4asi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembe-lajaran dan mengkomunikasikan KDyang akan dicapai serta memot4asisiswa

LangkahLangkahLangkahLangkah 2222 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepadasiswa

LangkahLangkahLangkahLangkah 3333 Mengorganisasi siswa ke dalamkelompok belajar

Guru menginformasikan pengelom-pokan siswa

LangkahLangkahLangkahLangkah 4444 Membimbing kelompok belajar Guru memvasilitasi kerja siswadalam kelompok belajar

LangkLangkLangkLangkaaaahhhh 5555 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajarmateri sifat-sifat operasi hitungbilangan dalam pemecahan masalah

LangkLangkLangkLangkaaaahhhh 6666 Memberikan Penghargaan Guru memberikan penghargaanhasil belajar ind4idual dalam ke-lompok

39

Tabel 3.7Rubrik Penilaian Observasi Guru

NONONONO ASPEKASPEKASPEKASPEKYANGYANGYANGYANG DIAMATIDIAMATIDIAMATIDIAMATI SKOSKOSKOSKORRRR3 2 1

1111 Menyampaikan tujuanpembelajaran

Menyampaikantujuan pembela-jaran disertai lang-kah- langkahnya

Menyampaikansebagian dari tu-juan pembela-jaran

Guru tidak me-nyampaikantujuanpembelajaran

2222 Memotivasi siswa Motivasi gurumembangkitkansemangat

Memberi moti-vasi

Tidak memberimotivasi

3333 Penguasaan materipembelajaran

Sangat mengu-asai materi

Menguasi materi Kurangmenguasaimateri4444 Penggunaan alat peraga Menggunakan alat

peraga secaramaksimal

Menggunakansebagian alat pe-raga yang telahdipersiapkan

Tidak meng-Gunakan alatperaga

5 Membagi siswa dalamkelompok

Membagi siswaDengan kemampuan yangheterogen

Membagi siswaberdasarkankemampuan

Membagikelomokberdasarkantempat duduk

6 Membimbing diskusi ke-lompok

Membimbing se-cara menyeluruh

Membimbing se-bagian kelompok

Tidakmemberikanbimbingan

7 Menyimpulkan materipembelajaran

Menyimpulkanmateri dan mem-beri contoh konkritpada penerapankehidupan sehari-hari

Menyimpulkanmateri pembe-lajaran

Tidak memberikesimpulan

Dari data hasil observasi pembelajaran matematika yang dilakukan guru dengan

penerapan model STSD dinilai dengan rumus :

Nilai = ∑ Skor yang diperoleh X 100∑ Skor maksimum

Dengan kriteria nilai: 85 - 100 =Sangat baik

75 - 84 = Baik

65 - 74 = Cukup

55 - 64 = Kurang

40

Tabel 3.8Kisi-kisi Observasi Aktvitas dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Divisions) SDN Wonomerto 03 Tahun Pelajaran 2013/2014

Variabel Indikator Sumber

Alat/Instrumen

Aktifitas siswadalampembelajaranBilanganPecahandalam ModelPembelajaranKooperatifTipe STAD

1. Perhatian siswa padamateri pembelajaran

2. Keakt4an siswa dalammelakukan diskusi kelompok

3. Partisipasi siswa dalammenjawab pertanyaan dalamdiskusi kelompok

4. Keberanian siswa dalammengungkapkan pendapat

5. Kerjasama siswa dalammenyelesaikan lembar kerja

•Siswa•Foto

•LembarObservasi

•CatatanLapangan

•Angket

Tabel 3.9Rubrik Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa

NONONONO ASPEKASPEKASPEKASPEKYANGYANGYANGYANGDIAMATIDIAMATIDIAMATIDIAMATI

SKORSKORSKORSKOR

3 2 11111 Perhatian siswa

pada materipembelajaran

Perhatian siswa fokus padamateri pembelajaran ditandaidengan banyaknya siswayang menjawab pertanyaanguru

Sebagian besarsiswa memper-hatikan materipembelajaran

Siswa tidakmemperhatikan

2222 Keaktivan siswadalam melakukandiskusi kelompok

Seluruh anggota kelompokterlibat dalam mengerjakanlembar kerja

Sebagian siswasaja yang aktifmengerjakanlembar kerja

Lembar kerjadikerjakanoleh salah satusiswa yangpandai

3333 Partisipasi siswadalam Menjawabpertanyaan dalamdiskusi kelompok

Seluruh anggotakelompok berpartisipasidalam menjawab pertanyaan

Sebagian besarSiswa menjawabpertanyaan

Hanya satu sis-wa yangmenjawabpertanyaan

41

4444 Keberanian siswadalamMengungkapkanpendapat

Siswa beranimengungkapkan pendapat

Mengungkapkanpendapat hanyajika diminta

Tidak beraniMengungkapkan pendapat.

5555 Kerjasama siswadalamMenyelesaikanlembar kerja

Semua siswa aktifbekejasama dalam kelompok

Hanya sebagiansiswa yang be-kerjasama

Belum adakeerjasamaantarkelompok

3.5.3.5.3.5.3.5.UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas dandandandan ReabilitasReabilitasReabilitasReabilitas InstumenInstumenInstumenInstumen

UjiUjiUjiUji ValiditasValiditasValiditasValiditas InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen

Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan (try out). Uji coba ini

dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benar-

benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen

akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan

kualitas hasil penelitian. Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SD Negeri Wonomerto

03 (SD dan kelas yang tidak digunakan untuk penelitian).

Menurut Singgih Santoso (2003) dalam bukunya yang berjudul Mengatasi Berbagai

Masalah Statistik dengan SPSS versi 16,0, suatu item instrumen penelitian dianggap valid

jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,1.

Pada penelitian ini direncanakan akan membuat 30 item yang akan diuji validitas

dan reliabilitas. Sampai instrumen dapat diterima sebagai alat ukur, Sehingga dilakukan

pengolahan data yang kedua.

UjiUjiUjiUji ReliabilitasReliabilitasReliabilitasReliabilitas InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen

Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan

jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode

Alpha (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Tahapan uji validitad dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 13 for windows.

Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang

dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reabilitas

menggunakan kriteria sebagai berikut :

42

Alpha ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < alpha ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < alpha ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

Alpha > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Hasil uji validitas dari 10 item soal semuanya valid. Untuk selanjutnya akan

digunakan dalam penelitian ini. Untuk reliabilitas diperoleh angka koofisien alpha 0,842

yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrument tes

yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini.

3.6.3.6.3.6.3.6.TeknikTeknikTeknikTeknik AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData

Teknik analisis data yaitu menggunakan data kuantitatif sederhana menggunakan

analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus

2. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar siswa dengan pencapaian KKM (65).

Hasil belajar dapat diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM (65) maka

dinyatakan tuntas dan berhasil.

Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara

menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:

Persentase = ah x 100%

ah

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan adalah

hasil observasi dan hasil tes.

1. Hasil observasi akan dianalisis dengan langkah sebagai berikut:

a. Reduksi Reduksi data meliputi proses memilih, memusatkan,

menyederhanakan, meringkas, dan mengubah data yang terekam atau tertulis

43

di lapangan. Tidak hanya merangkum data saja, tapi juga harus mengubah

data untuk dimengerti sesuai pokok masalah yang akan dituju.

b. Pemaparan Data. Data-data hasil reduksi kemudian dipaparkan dalam bentuk

paragraf-paragraf yang saling berhubungan (narasi) yang diperjelas melalui

matriks, grafik atau diagram. Pemaparan data berfungsi untuk membantu kita

merencanakan tindakan selanjutnya.

Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik diskriptif, yaitu membandingkan ,

verifikasi dan dihubungkan dengan penelitian data sebelum tindakan dan data nilai tes

setelah dilaksanakan tindakan (siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2).

Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan

kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan

penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi makna.

Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada pre test maupun pos test tiap siklus

digunakan rumus: ∑ X : N = R

∑X = jumlah nilai siswa dalam satu kelas

N = jumlah siswa dalam satu kelas

R = nilai rata-rata

3.7.3.7.3.7.3.7. IndikatorIndikatorIndikatorIndikator KinerjaKinerjaKinerjaKinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil jika:

1. 75% siswa secara klasikal mendapat nilai≥ 65 (telah mencapai KKM, nilai

KKM=65), artinya 15 dari 20 jumlah anak kelas 4 telah tuntas belajar.

2. Model pembelajaran koperatif tipe STAD dilakukan dengan langkah-langkah

sesuai rencana dengan kategori baik.

44