2
Nama : Fikri Akbar Alfarizi NIM : 2013730143 Tatalaksana pada skenario. Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat. Kista yang tergolong jinak ini dieksisi atau dibuang pada umumnya untuk keperluan kosmetik. Kebutuhan eksisi akan tergantung dari lokasinya. Apabila lokasi memang mengganggu kosmetik atau lokasi dari kista tersebut mengganggu salah satu fungsi sehari-hari maka sebaiknya dibuang. Namun apabila tidak menngganggu dan kista tidak terinfeksi (merah, nyeri, terdapat nanah di dalamnya) maka tidak ada masalah apabila tidak dieksisi. Eksisi merupakan operasi kecil. Namun risiko eksisi akan tergantung dari lokasi tempat kista tersebut berada dan besar dari kista. Semakin besar kistanya maka akan semakin besar kemungkinan perdarahan yang terjadi. Namun selama dikerjakan sesuai prosedur maka tidak ada masalah. Cukup bius lokal. Tujuan Terapi : Tujuan terapi kanker ada 2 yaitu : kuratif atau penyembuhan dan paliatif atau meringankan. Terapi kuratif ialah tindakan untuk menyembuhkan penderita

Bagaimana Tatalaksana Pada Skenario

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dqw

Citation preview

Page 1: Bagaimana Tatalaksana Pada Skenario

Nama : Fikri Akbar Alfarizi

NIM : 2013730143

Tatalaksana pada skenario.

Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan menyertakan

kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya

secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu,

harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat.

Kista yang tergolong jinak ini dieksisi atau dibuang pada umumnya untuk keperluan

kosmetik. Kebutuhan eksisi akan tergantung dari lokasinya. Apabila lokasi memang

mengganggu kosmetik atau lokasi dari kista tersebut mengganggu salah satu fungsi sehari-

hari maka sebaiknya dibuang. Namun apabila tidak menngganggu dan kista tidak terinfeksi

(merah, nyeri, terdapat nanah di dalamnya) maka tidak ada masalah apabila tidak dieksisi.

Eksisi merupakan operasi kecil. Namun risiko eksisi akan tergantung dari lokasi tempat kista

tersebut berada dan besar dari kista. Semakin besar kistanya maka akan semakin besar

kemungkinan perdarahan yang terjadi. Namun selama dikerjakan sesuai prosedur maka tidak

ada masalah. Cukup bius lokal.

Tujuan Terapi : Tujuan terapi kanker ada 2 yaitu : kuratif atau penyembuhan dan paliatif atau

meringankan.

Terapi kuratif ialah tindakan untuk menyembuhkan penderita yaitu membebaskan penderita

dari kanker yang dialami untuk selama – lamanya. Umumnya untuk penyembuhan kanker ini

hanya mungkin pada kanker dini yaitu kanker loko regional, masih kecil. Kurang lebih 70 %

kanker yang solid dapat disembuhkan dengan pembedahan.

Terapi paliatif ialah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker terutama

bagi yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Perawatan Paliatif bertujuan untuk memperbaiki

kualitas hidup agar dapat bekerja dan menikmati hidup. Mengatasi komplikasi yang terjadi,

dapat memperpanjang hidup dan tanpa memperpanjang penderitaan. Mengurangi atau

meringankan keluhan, keluhan yang berat pada penderita kanker umumnya nyeri, ulkus

berbau, perdarahan yang sukar berhenti dan berulang – ulang, tidak ada nafsu makan, badan

lemas dan mengurus, dsb. Hilang atau berkurangnya keluhan maka penderita akan merasa

lebih enak dan sehat (Sukardja, 2000 : 210). 

Page 2: Bagaimana Tatalaksana Pada Skenario

Ada bermacam – macam terapi kanker, yaitu : Terapi utama, ini merupakan penatalaksanaan

yang ditujukan kepada penyakit kanker itu sendiri, yang meliputi pembedahan, radioterapi,

khemoterapi, hormonterapi dan bioterapi.

Pada umumnya terapi yang diberikan kepada penderita kanker ialah cara sequential yaitu

setelah selesai dengan cara terapi yang satu, kalau perlu diikuti cara terapi yang lain. Pada

kasus kanker loko regional yang operabel, urutan terapi umumnya ialah dimulai dengan

operasi, kemudian radioterapi dan terakhir khemoterapi (Sukardja, 2000 : 214).