Upload
lalukasfari
View
249
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
1/168
BIMBINGAN DAN KONSELING
DI PAUD
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
2/168
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP MATARAM
2015
BAB I
PSIKOLOGI KONSELING
A. Memahami Konseling
Psokologi konseling terdiri atas dua kata, yaitu psiklogi dan konseling. Dalam
pandangan beberapa psikologi, kedua istilah ini mengandung arti yang berbeda. Istilah
psikologi di gunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan jerman bernama Philip
Melancchton pada tahun 15!. Menurut asal katanya , psikologi berasal dari bahasa "unani,
yaitu psyche dan logos. Psyche bearti #i$a, sukma, dan roh. %edangkan logos berarti ilmu
pengetahuan atau setudi. #adi, pengertian psikolgi secara hara&iah adalah ilmu tentang ji$a.
'(arid,)!11*15+
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
3/168
Kata konseling- 'counseling + berasal dari kata counsel, diambil dari bahasa
latin,counselium, mempunyai arti bersama- atau bicara bersama- 'atipun, )!!/+. "ang
dimaksut dengan bicara bersama0sama dalam pengertian ini adalah pembicaraan yang
dilakukan antara psikolok dengan seseorang atau beberapa kliennya 'counseling +. Karena
konseling adalah pekerjaan propisional, maka tidak semua pembicaraan antara orang yang
tahu tentang ilmu psikologi dengan orang yang mendatanginya adalah konseling. %ebab yang
disebut konseling adalah pembicaraan antara konselor terhadap klien. %edangkan pembicaraan
antara orang yang bermasalah dengan orang yang sekedar tahu ilmu konseling, di sebut
penyuluhan, penerangan, penyampaian im&ormasi atau nasehat. %ebelum istilah konseling-
dipopulerkan, kebanyakan orang menyebutnya dengan istilah penyuluhan-. iasanya,
penyuluhan dilakukan untuk memberikan in&ormasi, nasihat, atau penerangan dari satu pihak
kepada pihak lain. %eiring dengan perkembanga ilmu pengetahuan, terutama di bidang
psikologi dan kesehatan, penyuluhan terhadap pasien atau klien di pandang tidak rele2an lagi.
%ebab, tindakan medis dan psikologis mempunyai $ilayah yang spesi&ik dan lebih mendalam
dari sekedar penyuluhan, penerangan, atau sekedar menyampaikan in&ormasi. Atas dasar
inilah, psikologi menggunakan istilah konseling untuk memberi penyuluhan terhadap
kliennya. Dengan demikian, asal mula istilah konseling- berasal dari istilah penyuluhan.
3etapi, seirinng dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khsusnya di bidang psikologi dan
kesehatan, keduanya telah mengalami pergesaran yang cukup signi&ikan. Penyuluhan lebih
tepat di gunakan dalam hal penerangan dan penyampaian in&ormasi, sedangkan konseling
lebih tepat di gunakan dalam hal mengdiagnosis pasien secara mental dan psikis, oleh karena
itu, istilah konseling tidak dimaksudkan sepadan dengan penyuluhan, melainkan diagnosis
psikis, layaknya dokter yang memeriksa pasiennya. Dengan kata lain, jika dokter memeriksa
pasiennya disebut mengobati atau mendiagnosis, maka jika psikolog memeriksa pasiennya di
sebut konseling dan terapi. Istilah orang yang berobat- kepada keduanya pun berbeda. #ika
orang yang berobat kepada dokter di sebut pasien, maka orang yang berobat kepada psikolog
di sebut klien. Dengan demikian, istilah konseling ini tidak di sekedar penyuluhan atau
pemberi impormasi, melaikan bersi&at lebih spesi&ik pada perkembangan cabang ilmu
tertentu, yakni ilmu ji$a atau ilmu mental0psikis.
Konseling %ebagai Pro&esi Penolong 'helping Pro&ession+ adalah konsep yang
melandasi peran dan &ungsi konselor di masarakat de$asa ini. Pro&esi penolong adalah pro&esi
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
4/168
yang anggota0 anggotanya di latih kusus dan memiliki lisensi atau serti&ikat untuk melakukan
sebuah lanyanan unik dan di butuhkan oleh masyarakat sebagai penyedia pro&essional satu 4
satunya untuk lanyanan unik dan di butuhkan yang mereka ta$arkan' ibson 6 Mitchell,
)!1!*7+
%i&at pro&esionalisme konseling telah mendi&erensiasi ke$ilayah0 $ilayah yang lebih
spesi&ik, sesuai dengan bidang keilmuan masing0masing. %ekedar contoh seorang konselor
yang ahli di bidang gi8i, akan mengarahka penyelesaian klienya dengan menekankan pada
perbaikan gi8i. %eorng konselor yang ahli di bidang neurologi, akan menekankan
penyelesaian masalah klienya dengan membidik aspek neurolog atau otaknya. %eorang
konselor yang ahli dibidang kesehatan ' kedokteran + akan mengatasi permasalahan kliennya
dengan membidik segi kesehatan jasmaninya. Demikian setrusnya, sehingga pro&esionalisme
konseling berjalan sesuai dengan bidang keilmuan masing0masing konselor. 9alaupun
berbeda dalam hal pendekatanya, semua konselor menitik beratkan pada empat hal yang sama
yaitu proses, hubungan spesi&ik, membantu, dan mencapai tujuan.
. Memahami Karatristik manusia dan spesies lain
1. Manusia adalah sepesies yang sangat lemah saat lahir. Kita lahir tanpa prilaku yang
tercetak secara ginetik, tidak seperti banyak bentuk kehidupan yang lain. %ementara banyak he$an kecil di hutan dapat bertahan hidup tanpa bantuan he$an de$asa, bayi
manusia tidak demikinan.). Manusia memiliki potensi sangat besar untuk tumbuh dan berkembang mlebihi sepesies
lain.
. Manusia memiliki tingkat tertinggi dalam keahlian berkomunikasi: sebuah keahlian yang
memampukan kita mengekspresikan pikiran secara detail mengenai banyak hal,
mengajarkan bahasa kepada sepesies lain minimal di tara& tertentu, dan merekam,
mengirimkan serta menerima in&ormasi.7. Manusia menampilkan jangkauan perbedaan yang sangat luas jika di bandingkan dengan
sepesies lain. Perbedaan ini bukan hanya membedakan dengan jelas setiap manusia dari
manusia yang lain, tetapi juga melpatgandakan potensi masarakat dan menstimulasi
perkembangan perbedaan.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
5/168
5. Manusia sanggup memanipulasi dan dimanipulasi lingkungan. Perilaku manusia tidak
bisa dimengerti dengan tepat kalau dicabut dari konteks lingkungan tempatnya muncul./. Manusia satu 4 satunya mahkluk hidup yang memahami dimensi $aktu masa lalu dan
masa depan.
;. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, menalar dan mendapatkan sebuah$a$asan yang mendalam. Kemampuan merencanakan perubahan indi2idu ini sangat
penting di arena perkembangan indi2idu dan arena penyesuaian social 'relasi dengan
rekan sebaya+ . ibson 6Mitchell, )!1!*77075
%aya cukup sadar bah$a perubahan yang menyulitkan inilah yang di sebut
peruses belajar, dan meskipun menyulitkan perubahan tersebut selalu lebih
memuaskan karena cara memandang hidup yang lebih akurat- 'ubungan hangat yang spesi&ik adalah hubungan antara konselor
dengan klien untuk suatu permasalahan yang dialami klien. Di luar itu tidak perlu di
libatkan.
c. Konseling hanya untuk membantu, bukan mengambil alih persoalanPerlu ditegaskan bah$a hubungan konselor dengan klien adalah hubungan yang
si&atya membantu 'helping+, bukan mengambil alih persoalan. %elama ini, banyak yang
beranggapan keliru terhadap konselor. Kedatangannya kepada konselor adalah untuk
menyerahkan semua urusannya, sementara dia hanya duduk manis dan menunggu hasil.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
6/168
#ika hal ini yang terjadi, maka hubungan antara konselor dengan klien bukan lagi
hubbungan konseling, melainkan hubungan bisnis perkara, semacam perkara.d. Konseling tetap mempunyai tujuan yang disepakati bersama
antuan dalam konseling tidak bisa dipandang remeh, sebab akan menngantarkan
kliennya pada tujuan hidup yang paling hakiki, yakni dalam bahasa Maslo$ disebutsebagai aktualisasi diri. antuan yang diberikan konselor bukan semata0mata
menyelesaikan masalah klien dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka $aktu yang
panjang. Dan, tujuan jangka panjang inilah yang selalu mengarahkan tahap0tahap bantuan
dalam konseling. Dengan demikian, tujuan dalam konseling yang paling &undamental
adalah mengembalikan citra diri klien sebagai sosok utuh yang mampu menyelasaikan
problem hidupnya secara bertanggung ja$ab serta menumbuhkan ji$a optimisme untuk
meraih segala harapan dan citi0citanya.
D. eberapa kekeliruan dalam memahami konseling.1. Konseling dianggap sebagai nasihat
anyak klien yang menganggap ucapan konselor sebagai nasihat atau ceramah
belaka. Akibatnya, ketika proses konseling berlangsung, klien pasi& dan tidak mau bicara
terus terang terhadap persoalan yang menimpanya. >al ini dikarenakan perasaan takut
dan malu si klien, bilamana permasalahan yang dihadapi tersebut adalah akibat dari
perbuatannya sendiri, kemudian konselor akan menyalahkan dirinya. #adi, konseling
bukan nasihat. %ebab, nasihat justru dapat membuat klien ingkar tanggung ja$ab
terhadap permasalahan yang dihadapinya. %edangkan tujuan konseling adalah membuat
klien mampu bertanggung ja$ab atas persoalan yang dihadapi secara kesatria.
?asihat merupakan gagasan seseorang yang disampaikan kepada pihak lain dan
dianjurkan untuk dilaksanakan karena dianggap dapat menyelesaikan masalah. Konseling
tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat0nasihat kepada kliennya. ordon '1@7+.
). Konseling dianggap sebagai cara memperoleh in&ormasi.
Pemberian in&ormasi adakalanya ada dalam konseling tetapi konseling bukan
sekedar memberikan in&ormasi. >ubungan terapetik merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses konseling. Proses pemberian in&ormasi biasanya banyak diberikan
diluar hubungan konseling yang biassanya diebut layanan kepenasehatan dan in&ormasi
'advice and information service+.Memang, di dalam proses konseling terdapat beberapa in&ormasi maupun nasihat.
3etapi, konseling tidak sekedar memberi in&ormasi dan nasihat belaka. Konseling lebih
dari itu, in&ormasi yang ada dalam proses konseling hanya sebatas hal0hal yang berkaitan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
7/168
dengan permasalahannya. In&ormasi semacam cerita atau kisah keberhasilan seorang
klien yang mempunyai masalah serupa atau lebih berat, dimaksudkan untuk
membangkitkan rasa percay diri klien, bah$a sesungguhnya dirinya mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri, sebagaiman klien0klien lain yang telah berhasil
mengatasi masalahnya.
. Konseling dianggap menyerahkan urusan kepada konselor.
anyak klien yang beranggapan bah$a dengan datang kepada konselor,
permasalahannya akan segera ditangani semua tanpa ada campur tangan dirinya.
Anggapan inilah yang sebenarnya dilematis. Di satu sisi, anggapan ini dapat sedikit
memberi ketenangan sementara karena masalahnya akan segera selesai. 3etapi di sisi lain,
konseling tidaklah demikian, sebab klien sendirilah yang akan diarahkan konselor agar
menyelesaikan persoalannya sendiri.
Ditinjau dari dua sisi tersebut, maka timbul pertanyaan. #ika konseling tidak dapat
menyelesaikan permasalahan klien, buat apa klien datang kepada konselorB 3etapi, jika
konselor hendak mengambil alih permasalahan klien, apakah sikap konselor tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan klien terhadap konselorBDua pertanyaan itu seolah0olah memojokkan posisi konselor. ah$a tujuan
diselenggarakan konselin bukan untuk mengambil alih permasalahan klien karena hal itu
dapat menimbulkan ketergantungan, namun yang dikehendaki dalam konseling adalah
terciptanya kemandirian. Konselor hanya bertugas membangkitkan emosi positi& bah$a
hanya diri klien sendirilah yang dapat menyelesaikan masalahnya, bukan konselor yang
harus menyelesaikan masalah klien. Dengan penciptaan hubungan kemandirian dan
prosedur konseling yang demikian, diharapkan klien dapat belajar memecahkan
masalahnya sendiri, semakin lama semakin terampil, dan pada akhirnya ia mempunyai
kepercayaan diri secara penuh bah$a dirinya dapat mengatasi masalah hidupnya.
7. Konseling dianggap sebagai upaya mempengaruhi klien.Anggapan lain yang kurang tepat dalam pola hubungan konseling adalah adanya
anggapan bah$a konselor mempengaruhi kliennya. %ehingga, perubahan perilaku, sikap,
dan car mengambil keputusan adalah semata0mata terpengaruh oleh konselor.
Dalam konseling tidak ada pola hubungan saling mempengaruhi. #ika terjadi
perubahan sikap dan perilaku pada diri klien setelah konseling, maka perubahan sikap
dan perilaku tersebut adalah hasil dari aktualisasi dirinya sendiri setelah konseling. Pola
hubungan dalam konseling adalah penciptaan kemandirian secara total. Apapun yang
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
8/168
dilakukan klien, benar0benar otonomi berasal dari kesadarannya secara bertanggung
ja$ab.Dengan demikian, anggapan adanya pengaruh konseling terhadap klien adalah
kurang tepat. %ebab, tujuan konseling bukan semata0mata didasarkan atas kehendak
konselor, tetapi juga merupakan keinginan dari klien. %ekali lagi, konselor sama sekali
tidak mempengaruhi klien. "ang dilakukan konselor hanyalah membantu klien
menemukan jalan pemecahan masalah melalui perubahan sikap, pandangan, perilaku, dan
keyakinan dirinya sendiri.
5. Konseling adalah bebas nilai
>ubungan konseling adalah hubungan terapi, yang sekaligus mengandung makna
bah$a klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya. Dalam hubungan
terapi ini klien harus membuat keputusan dan rencana0rencana yang terbaik bagi dirinya
sendiri maupun lingkungan sosialnya tempat klien melakukan interaksi. Konseling yang
bebas nilai itu tidak mungkin terjadi karena proses belajar itu sekaligus tercakup
pengertian melakukan yang lebih baik dan lebih bertanggung ja$ab.
Anggapan yang justru sebaliknya mempengaruhi klien adalah bah$a konseling itu
bebas nilai. Anggapan ini jelas tidak mungkin terjadi. %ebab, hubungan konseling adalah
interaksi terapis. Dalam interaksi tersebut, klien dibimbing dan diarahkan untuk
menemukan cara atau jalan pemecahan masalahnya sendiri, lengkap dengan taktik dan
strategi atau perencanaan. Dalam interaksi yang demikian itulah proses nilai tidak dapat
dihindarkan. %ebab, dalam interaksi itu sendiri terdapat unsure nilai0nilai tertentu untuk
membangkitkan sugesti klien. Atas dasar inilah konseling pasti sarat dengan nilai.
3imbul pertanyaan, bagaimana jika nilai yang dianut klien berbeda dengan nilai
pada konselorB Pertanyaan ini dapat dija$ab dengan mengingat kembali akan tujuan
konseling.tujuan konseling bukan mempengarhui sikap, perilaku, dan keputusan, bahkan
juga termasuk nilai dan keyakinan. 3erpengaruh atau tidaknya klien terhadap nilai yang
dianut konselor berada penuh pada otoritas klien itu sendiri. #ika ia terpengaruh, hal itu
semata0mata dilandasi atas kesadaran dirinya secara otonom dan bertanggung ja$ab.
Demikian pula, jika ia tidak terpengaruh oleh nilai yang dianut oleh konselor, ia bisa
mempertahankan nilai hidupnya secara otonom dan bertanggung ja$ab./. Konseling dianggap sama dengan interview
Proses konseling yang melibatkan klien dan konselor dalam interakti& atau
pembicaraan bersama seolah0olah mengesankan konseling yang tak ubahnya seperti
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
9/168
$a$ancara. 3erlebih lagi, jika konselor lebih banyak bertanya daripada menstimulasi
klien bereksplorasi. 3entu, suasana konseling semakin kental dengan inter2ie$ atau tes
$a$ancara.
Memang, di dalam konseling terdapat pembicaraan atau inter2ie$. 3etapi,
konseling tidak sebatas itu. Inter2ie$ di dalam konseling tidak sebatas 3anya ja$ab pada
ranah kogniti&, seperti halnya dalam tes $a$ancara. 3etapi, inter2ie$ dalam konseling
lebih pada ungkapan0ungkapan jujur dari perasaan terdalam klien kepada konselor.
Dalam hal ini, tugas konselor adalah memberi kesempatan kepada klien untuk
mengeluarkan semua hal yang membuat perasaannya tidak enak. Konselor harus mampu
menstimulasi kliennya untuk megeksplorasi dirinya, hingga klien bisa menjelaskan
permasalahan yang sesungguhnya terjadi. Disamping itu, tugas utama konselor juga
mengimbanginya dengan bahasa 2erbal0emosional, sehingga ia mampu memasukkan perasaan klien ke dalam perasaannya tanpa terhanyut oleh permasalahan klien.
?ah, dialog atau interview inilah yang akan membuat klien dapat mengeksplorasi
permasalahannya secara tuntas hingga dapat dipahami oleh konselor sepenuhnya. #ika
tahap ini mampu dilalui, maka tahap selanjutnya konselor tinggal mengarahkan
eksplorasi klien untuk menemukan cara pemecahan masalahnya sendiri. 3ugas konselor
hanya sebatas &asilitator semata.#ika telah ditemukan jalan keluar atas permasalahan klien, maka langkah
selanjutnya adalah membuat klien melakukan atau mempraktikkan keputusannya. Dalam
hal ini, tugas konselor hanya membangkitkan keberanian klien untuk bisa bertanggung
ja$ab atas keputusan yang diambilnya sendiri.
C. Istilah0Istilah "ang Mirip* Psikoterapi, Psikodiagnostik, Inter2ensi, Psikososial, Dan
Penyuluhan
Dalam bimbingan konseling, sering kali terdengar istilah0istilah yang mirip, seperti
psikoterapi, psikodiagnostik, inter2ensi, psikososial, dan penyuluhan. Keempat istilah ini
sering digunakan secara bergantian untuk menyebut gejala psikis klien yang sama.
Khusus ketiga istilah, yaitu psikoterapi, inter2ensi, psikososial, dan penyuluhan
oleh beberapa ahli dianggap tidak ada bedanya. 3etapi tidak sedikit pula dari para ahli
yang memaknainya secara berbeda. %edangkan satu istilah lainnya, yaitu psikodiagnostik
biasanya khusus digunakan untuk menyebut gejala gangguan keji$aan yang telah akut.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
10/168
a. Psikoterapi
Psikoterapi adalah penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan &ikiran,
perasaan, dan perilaku. Psikoterapi juga merupakan proses interaksi &ormal antar dua
pihak atau lebih yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki
keadaan yang dikeluhkan klien. %eorang psikoterapis dengan pengetahuan dan
keterampilan psikologisnya akan membantu kloien membatasi keluhan secara
pro&essional dan legal. Ada tiga ciri utama psikoterapi yaitu* 1+ Dari segi proses, )+ Dari
segi tujuan, dan + 3indakan.
1. Pandangan yang menyamankan antar konseling dengan psikoterapi
Dalam banyak literature yang menjadi rujukan dan pusat perhatian para teoritis
dan praktisi dibidang konseling dan psikoterapi, salah satunya menekankan pemaknaan
terhadap konseling dan psikoterapi 'termasuk inter2ensi, psikososial dan penyuluhan+
.Mereka menganggap istilah konseling, psikoterapi, inter2ensi psikososial, serta
penyuluhan adalah sama, dan oleh karena itu bisa digunakan secara bergantian dalam
berbagai kasus. Di antara para ahli yang menyamakan adalah ansen dkk, '1@)+
mengemukakan tiga jenis bantuan, yaitu pemberian dorongan ' supporti2e+, pemberian
pemahaman secara re0edukti&, dan rekonstrukti& .antuan berupa dorongan adalah
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
11/168
bantuan yang si&atnya moti2asi agar klien dapat mengembangkan potensi dirinya,
sehingga dia bisa bangkit dari keterpurukan masalahnya. %edangkan pemahaman secara
reedukti& adalah peningkatan pengertian atau atau penyelamatan terhadap dirinya sendiri
beserta pernak0pernik permasalahan yang dihadapinya untuk selanjutnya muncul
kemampuan untuk menyesuaikan diri. Adapun pemahaman secara rekonstrukti&, berarti
pemahaman akan diri, kon&lik, dan permasalahannya dengan cara melakukan
rekonstrukti& struktur kepribadian klien.
etak perbedaannya adalah pada bantuan dalam bentuk dorongan dan pemberian
pemahaman secara re0edukti& 'konseling+ dan pemahaman secara rekonstrukti&
'psikoterapi+.
b. Klien
%udut pandang lain yang membedakan antara konseling dan psikoterapi adalah
kondisi klien itu sendiri. Konseling lebih tepat digunakan untuk menangani
permasalahan0permasalahan psikologis atau kelainan mental, seperti kekitdak stabilan
emosional, dan perasaan0perasan negati2e lainnya. %edangkan psikoterapi digunakan
digunakan untuk menangani gangguan mental dan persoalan0persoalan keji$aan berat
lainnya, misalnya mental lemah, kion&lik batin, gangguan perasaan dan gejala0gejala ji$a
yang berat lainnya.
3abel perbedaan antara konseling dengan psikoterapi
Konseling Psikoterapi
Member dorongan Pemberian dorongan kelas
berat
Masalah bersi&at situasional Masalah berat dan neuritis
Dalam situasi sadar Alam tak sadar 'kurang
normal+
%ekarag dan akan datang %kala jangka pajang
%kala jangka pendek Kon&lik emosional
Mengatasi permasalah sehari0hari
Masa lalu
erdasarkan table diatas dapat disimpulkan bah$a perbedaan antara konseling
dan psikoterapi yaitu, konseling hanya dilakukan khusus untuk indi2idu indi2idu yang
mengalami gangguan terhadap perannya dalam kehidupan sehari0hari. %edangkan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
12/168
psikoterapi hanya khusus indi2idu0indi2idu ormal yang mengalami gangguan emosioanal
berat dan harus dilakukan rekonstrukti& kepribadian.
c. Proses
Konseling lebih menitik beratkan pada klien, dilakukan dengan pendekatan
humanistic, dan kurang melibatkan hal0hal medis. %edangkan psikoterapi menitik
beratkan pada terapi melibatkan penanganan secara medis.
b. Inter2ensi psikosoialInter2ensi psikososial adalah proses penyadaran terhadap indi2idu maupun
kelompok utamanya melalui berbagai sumber0sumber yang dapat mempengaruhi
interpersonal, seperti belajar, persuasi, diskusi, dan berabagai proses lain yang sejenis.
Inter2ensi psikososial ber&okus pada berbagai segi, sehingga mengubah klien dalam
a&eksi, kognisi, dan tindakannya. Inter2ensi dilakukan dalam berbagai bentuk, baik secara
kelompok maupun indi2idual.
Inter2ensi psikososial berprinsip pada perubahan perilaku, perbaikan hubungan
social, termasuk didalamnya adalah mengubah persepsi, pola pikir, dan perasaan.
%emuanya adalah bentuk0bentuk inter2enai yang si&atnya psikososial.
c. Psikodiagnostik
Psikodiagnostik adalah studi mengenai kepribadian le$at pena&siran terhadap
tanda0tanda tingkah laku, cara berjala, bergerak, suara.
Pengertian psikodiagnostik dibagi dalam dua bagian yaitu psikodignostik dalam
artian sempit dan psikodiagnostik dalam artian luas. Pengertian diagnostic dalam arti
sempit adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan kelainan psikis,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pertolongan atau pengobatan dengan lebih tepat.Psikodiagnostik dalam arti luas dapat ditinjau dari dua aspek, yakni aspek praktis
dan aspek teorits. Psikodiagnostik dalam artian luas secara praktis merupakan metode
untuk membuat diagnosis psikologis, dengan tujuan supaya dapat memperlakukan klien
secara lebih tepat. %edangkan psikodignostik dalam arti luas secara teoritis merupakan
studi ilmiah tentang bergabai metode untuk membuat diagnosis psikologis, dengan tujuan
supaya dapat memperlakukan subjek dengan lebih tepat.
d. Penyuluhan
Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan indib2idu dalam memecahkan masalah
kehidupannya dengan langsung berhadapan muka, dengan cara0cara yang sesuai dengan
keadaan indi2idu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Penyuluhan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
13/168
dapat disimpulkan bah$a suatu akti&itas $a$ancara yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada indi2idu yang sedang mengalami suatu masalah dalam rangka untuk
membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan bantuan
kepada mereka, sehingga pada akhirnya bermuara pada teratasi maslah yang dihadapi
oleh klien dan dapat beradaptasi dengan baik dan e&ekti& dengan lingkungan hidupnya.
D. Rambu Rambu Konseln! Dan Ps"o#e$a% Da!nos#"
Keterkaitan antara berbagai istilah dalam konseling sebgaimana disebut diatas, jika di
cari permasalahan dan perbedaannya tidak akan pernah selesai. %ebab, di satu sisi dianggap
berbeda, tetapi disisi lain dianggap sama. 9alaupun demikian, tanpa bermaksud
mengesampingkan berbagai kesimpangsiuran diatas, kiranya tidak berlebihan jika dintara
keduanya 'konseling dan psikoterapi+ di beri batasan secara tegas.
atasan yang tegas antara konseling denga psikoterapi tersebut dapat merujuk pada
asumsi0asumsi dasar konseling yang pernah di buat oleh lacher 'oerge dan =ristiani,
1@@!+. Mereka meneapkan lima asumsi dasar konseling, dimana kelimanya bisa menjadi
benang merah sekaligus batasan antara konseling dan psikoterapi. Kelima asumsi tersebut
adalah sebagai berikut .
1. Dalam konseling, klien tidak diberlakukan sebagai orang yang sakit mental atau kelainan
mental sehingga harus diobati. 3etapi, klien di posisikn sebagai orang yang mampu
menentukan pilihan, membuat keputusan, dan siap bertnggung ja$ab atas resiko yang
ditimbulkan oleh perbuatannya. Atas dasar asumsi ini, maka tugas konselor hanya sebatas
membantu kliennya untuk bangun dari tidur nyenyaknya dan segera mengerjakan
ke$ajiban 4 ke$ajibannya. Konselor menaruh kepercayaannya tanpa syarat kepada
kliennya, bah$a ia mampu menyelesaikan persoalannya sendiri. 9alau demikian, hal ini
bukan berarti konselor tidak peran andil sama sekali. 3etapi, memang $ilayah gerak
konselor tidak boleh menyerobot hak0hak lain untuk beraktualisasi diri.
). Konseling lebih berorientsi pada saat ini ' sekarang + dan masa yang akan datang, bukan
pada pengalaman pristi$a masa lalu. Dalam hal ini, seolah0olah konselor menutup
lembraran kelam kehidupan klien dan menguburnya dalam0dalam. %elnjutnya, konselor
men$arkan lembaran hidup baru yang lebih cerah dan cemerlang. Masa lalu yang buruk
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
14/168
tidak perlu dihiraukan, yang terpenting sekarang adalah memperbaiki prilaku, pola pikir,
prasaaan, dan emosi. 3ujuannya, mampu menghadapi masa depan dengan lebih baik.. Dalam konseling, konselor tidak menyamakan kliennya dengan pasien. Kedatangan klien
pada konselor juga tidak dipersepsikan sebagai orang yang menyerahkan nasib dan ji$a
raganya kepada konselor. 3etapi, kedatangan klien kepada konselor disambut sebagai
partner kerja yang siap bekerja sama secara mutual. Kemudian, mereka akan menetapkan
tujuan konseling secara demokratis dan keduannya akan saling bersinergi me$ujudkan
tujuan tersebut. #adi, konselor bukanlah sosok superpo$er yang siap menuntaskan segala
persoalan klien.7. Dalam konseling, konselor secara moral tidak boleh netral atau bebas nilai. #ustru, yang
lebih baik dari seorang konselor, yakni mempunyai nilai moral dan spiriual yang matang.
Atas dasar ini konselor tidak akan selalu membenarkan dan mengiyakan sikap klien yang
sering kali penuh pesemistis, apatis, dan skeptis. Dengan standar nilai moral dan spritual
yang matang inilah, seorang konselor dapat melakukan trans&er nilai- kepada klien,
sehingga klien memahaminya secara reeducati&.
5. Dalam konseling, seorang konselor ber&okus pada perubahan tingkah laku.tetapi,
perubahan tersebut bukan semata0mata karena terpengaruh oleh nilai moralitas dan
spiritualitas konselor. Perubahan prilaku, sikap, pola &ikir, dan stabilitas emosional harus
didasari oleh kesadaran prilaku klien secara mendalam. %ehingga, ia bisa bertanggung
ja$ab secara sadar atas segala perubahan yang ada pada dirinya tersebut. ebih dari itu,
klien harus berani bertanggung ja$ab atas segala resiko yang mungkin ditimbulkan atas
perubahn dirinya tersebut. #ika terjadi hal0hal yanmg tidak diinginkan, maka klien yang
telah berhasil tidak akan menyalahkan siapapun, termasuk diri dan lingkungannya.
ahkan, ia tidak akan menyesal $alaupun keputusannya berakibat &atal. %ebab,
penyesalan hanyalah akibat dari ketidak mtanghan ber&ikir seseorang hal ini dikarenakan
oleh keberhasilan konseling dalam mmenyadarkan kliennya, sehingga menjadi sosok
utuh yang sempurna.
Kelima rambu0rambu di atas kiranya dapat menjadi acuan praktik atau
penyelenggaraan konseling, sekaligus membedakannya atau membantasi dengan praktik
psikoterapi yang telah berjalan selama ini. Dengan demikian, keterkaitan antara konseling
dan psikoterapi tidak perlu lagi diperdebatkan, karena keduannya memiliki $ilayah
operasional masing0masing.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
15/168
KONSELING PSIKOANALISA DAN KONSELING
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
16/168
BERPUSAT PADA KONSELOR
A& Konseln! Ps"oanalsa
I& Pen!e$#an Konseln! Ps"oanalsa
Psikoanalisia adalah sebuah model perkembangan kepribadian, &ilsa&at tentang si&at
manusia, dan metode psikoterapi, berorientasi untuk berusaha membantu indi2idu untuk
mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada rasa cemas dan rasa terancam yang
berlebih0lebihan (anxiety). Menurut pandangan (reud, setiap manusia didorong oleh
kekuatan0kekuatan irasional di dalam dirinya sendiri, oleh moti&0moti& yang tidak disadari
dan oleh kebutuhan0kebutuhan alamiah yang bersi&at biologis dan naluri. Psikoanalisis
merupakan suatu metode penyembuhan yang bersi&at psikologis dengan cara0cara &isik.
Psikoanalisis jelas terkait dengan tradisi #erman yang menyatakan bah$a pikiran adalah
$ujud yang akti&, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Psikoanalisis merupakan
psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya tertuju kearah bidang moti2asi, emosi, kon&lik,
mimpi0mimpi, dan si&at0si&at karakter. Psikoanalisa dahulu lahir bukan dari psikologi
melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit ji$a. 3okoh utama psikoanalisa
ialah %igmund (reud '1@/+.
II& Dnam"a Ke%e$ba'an Manusa
Menurut pandangan Psikoanalisis, struktur kepribadian manusia tersusun secara struktural,
dimana terdapat subsistem yang berinteraksi secara dinamis, yaitu '( e!o( dan su%e$e!o. Id , atau biasa disebut struktur kepribadian primiti& adalah sistem kepribadian yang
dimiliki indi2idu sejak lahir, yang dihubungkan dengan &aktor biologis dan hereditas.
Digerakkan oleh libido, yaitu energi psikis untuk dapat beradaptasi secara &isiologis dan
sosial untuk mempertahankan dan mengembangkan spesiesnya. Prinsip kerjanya selalu
mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit atau ketidaknyamanan. 3empatnya ada
pada alam ba$ah sadar dan secara langsung berpengaruh terhadap perilaku seseorang
tanpa disadari. Menurut (reud terdapat dua insting dasar dalam Id, yaitu Eros dan
Thanatos. Eros merupakan insting untuk bertahan hidup, dengan libido sebagai dorongan
utama. %edangkan Thanatos merupakan insting yang mendorong indi2idu untuk
berperilaku agresi& dan destrukti&.
Ego, adalah strukutur kepribadian yang tidak diperoleh saat lahir, tetapi dipelajari
sepanjang berinteraksi dengan lingkungannya. Cgo memiliki kontak dengan dunia
eksternal dari kenyataan, merupakan eksekuti& dari struktur kepribadian yang bertugas
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
17/168
memerintah, mengendalikan, dan mengatur. Cgo mempunyai tugas sebagai penengah-
antara dorongan0dorongan biologis 'Id+ dan tuntutan atau hati nurani yang terbentuk dari
orang tua, budaya, dan tradisi ' superego+. Cgo bertindak realistis dan ber&ikir logis dalam
merumuskan rencana0rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan. >ubungan antara ego
dengan id, adalah bah$a ego adalah tempat bersemayamnya inteligensi dan rasionalitas
yang menga$asi dan mengendalikan impuls buta id, sementara id hanya mengenal
kenyataan yang subyekti&.
Superego, adalah struktur kepribadian yang berhubungan dengan tindakan baik0
buruk, benar0salah. %uperego dikembangkan dari kebudayaan dan nilai sosial, terbentuk
karena adanya interaksi dengan orang tua dan masyarakat, merepresentasikan hal0hal
yang ideal, dan mendorong indi2idu kepada kesempurnaan, bukan kesenangan semata.
Dapat dikatakan superego merupakan kata hati seseorang dan sebagai alat kontrol daridalam indi2idu untuk menentang kehendak Id. 3empatnya pada alam sadar dan terbentuk
sejak kanak0kanak lalu terus berkembang hingga de$asa. %ehingga menurut (reud,
struktur kepribadian merupakan sistem yang kompleks, karena adanya interaksi antara
tuntutan Id, dunia realitas yang dimiliki Cgo dan harapan moral %uperego.
%elain ketiga sistem yang dibicarakan di atas, perkembangan kepribadian manusia
menurut 2ersi (reud juga dipengaruhi oleh lima tahun pertama kehidupan yang
dinamakan (reud sebagai perkembangan psikoseksual. %ecara berurutan &ase
perkembangan tersebut meliputi &ase oral,&ase anal,&ase phalik.&ase laten, dan genital.
1. (ase oral
(ase oral terjadi pada saat tahun pertama kehidupan atau sejak bayi '!01 tahun+.
Pengalaman kenikmatan pertma manusia adalah ketika ia mengisap puting susu ibu
dengan mulut yan merupakan daerah kenikmatan '8one o& pleasure+ utama. Ketika
berusia diba$ah satu tahun kepuasan dasar di dapatkan melalui sucking dan menggigit
'esmana, )!!5+.
3ugas perkembangan pada &ase oral adalah memperoleh rasa percaya baik kepada
orang lain, dunia, maupun diri sendiri. C&ek dari penolakan pada &ase ini dapat
menyebabkan anak menjadi penakut,tidak aman,haus akan perhatian,iri,agresi&,benci
dan kesepian. Menurut =orey ')!!@+ ketidak puasan pada &ase ini juga akan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
18/168
menyababkan timbulnya gangguan kepribadian seperti* ketidak percayaan pada
dunia,ketakutan menjangkau orang lain,ketakutan untuk dicintai dan mencintai,harga
diri yang rendah,isolasi dan penarikan diri,dan ketidakmampuan menjalin hubungan
yang intim dengan orang lain.
). (ase Anal
%elanjutnya adalah &ase anal yang terjadi antara usia '10 tahun+ dimana 8ona
kenikmatan berada pada saat menahan atau melepaskan &eses. Anakt terus0menerus
berhadapan dengan tuntutan orang tua dan diharapkan mengendalikan buang air
ketika toilet training diberlakukan, anak akan memperoleh pengalaman dalam hal
disiplin dan moral. Pada &ase inilah anak akan mengalami perasaan benci,marah,dan
hasrat merusak. Anak juga akan belajar mengakui erasaan buruknya dan bagaimana
cara mengatasi perasaan tersebut.
3ugas perkembangan yang harus dilakukan anak pada &ase anal adalah*belajar
mandiri,memiliki kekuatan pribadi dan otonomi,serta belajar bagaimana mengakui
dan menangani perasaan negatti&nya '=orey,)!!@+. >al yang perlu ditekankan pada
&ase ini yaitu anak diharapkan mampu belajar bereksperimen dalam kehidupannya.
Erang tua sebaiknya jangan terlalu terlibat paa pekerjaan anak yang kemungkinan
dapat diselesaikanya sendiri $alaupun dengan berbagai kesalahan. Keterlibatan orang
tua ang berlebihan pada anak akan membuat anak tidak memiliki kesanggupan
pribadi menjalankan &ungsi diriya.
. (ase Phalik
(ase phalik terjadi antara rentang usia '05 tahun+. Adapaun 8ona kenikmatan
berada pada alat kelamin. Istilah yang kerap muncul pada &ase inilah oedipus comple
'ketertarikan seksual pada sosok ibu lalu mengidenti&ikasi dirinya pada sosok ayahuntuk merepresi keinginanya memiliki ibu+ yang berlaku bagi anak laki0laki dan
electra comple 'ketertarikan sesuali pada ayah + pada anak perempuan. Kegagalan
mengidenti&ikasi sosok orang tua sesuai dengan jenis kelaminya akan mengakibatkan
anak mengalami kebingungan akan perna seks nya secara normal dan kegagalan
dalam menemukan standar moral yang tepat ' atipun,)!!!1+.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
19/168
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
20/168
%ecara umum hakikat konseling adalah mengubah perilaku. Dalam pendekatan
psikonanalisa hakikat konseling adalah agar indi2idu mengetahui ego dan memiliki ego
yang kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar yaitu sebagai pihak mampu
memilih secara rasional dan menjadi mediator antara Id dan %uperego. Konseling dalam
pandangan psikoanalisis adalah sebagai proses re0edukasi terhadap ego menjadi lebih
realistik dan rasional. 3erdapat 7 teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu *
1& Asosiasi bebas
Merupakan teknik utama dalam pendekatan psikoanalisa. Di sini konseli
diminta untuk memanggil kembali pengalaman0pengalaman masa lampau dan
pelepasan0pelepasan emosi yang berkaitan dengan peristi$a traumatis di masa lampau.
Pada teknik asosiasi bebas konseli mengalami proses katarsis, dimana dia
mendapatkan kebebasan untuk mengemukakan segenap perasaan dan pikiran yangterlintas di benaknya, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. iasanya
dilakukan dengan cara konseli berbaring di atas so&a sementara konselor duduk di
belakang kepalanya sehingga tidak mengganggu perhatian konseli pada saat
melakukan asosiasi bebas.
%elama proses berlangsung tugas konselor adalah mengenali peristi$a0
peristi$a yang di0repres dan dikurung oleh konseli dalam ketidaksadarannya.
Kemudian konselor mena&sirkan pengalaman itu, menyampaikannya kepada konseli
dan membimbingnya ke arah peningkatan pemahaman atas dinamika yang tidak
disadari oleh konseli
2& Analss mm%
(reud menyebut mimpi sebagai jalan istime$a menuju ketidaksadaran, sebab
melalui mimpi hasrat, kebutuhan, dan ketakutan yang tidak disadari bisa terungkap.
Mimpi memiliki ) tara& isi yaitu isi laten dan isi manifes, isi laten terdiri dari moti&0
moti& yang tersembunyi dan simbolis, sebaliknya isi manifes yaitu gambaran yang
tampak dalam mimpi yang dialami oleh indi2idu. 3ugas konselor disini adalah untuk
menyingkap isi laten yang tergambar dalam isi mani&es mimpi konseli, serta
mengasosiasikannya guna menyingkap makna0makna terselubung di dalamnya
*& Analss $ess#ens
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
21/168
Pena&siran terhadap resistensi harus dilaksanakan untuk membantu konseli menyadari
alasan0alasan yang ada di balik resistensi dan kemudian mampu menyelesaikan
kon&liknya secara realistis
+& Analss #$ans,e$ens
3rans&erensi terjadi ketika terdapat sebuah urusan yang belum selesai- denganorang0orang penting di masa lalu, yang terdistorsi ke masa sekarang dan memberikan
reaksi kepada konselor sebagaimana dia bereaksi terhadap ayah atau ibunya pada masa
kanak0kanak. Di sini konselor melakukan pena&siran agar konseli mampu menembus
kon&lik masa lalu, dan menggarap kon&lik emosional yang terdapat pada hubungan
terapeutiknya bersama sang konselor.
I-& Kon's Pen!uba.an
1& Tu/uan
Menurut =orey ')!!5+, tujuan terapi psikoanalisa adalah untuk membentukkembali struktur karakter indi2idu, dengan cara merekonstruksi, membahas,
menganalisa, dan mena&sirkan kembali pengalaman0pengalaman masa lampau, yang
terjadi di masa kanak0kanak. Membantu konseli untuk membentuk kembali struktur
karakternya dengan menjadikan hal0hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh
konseli. %ecara spesi&ik, memba$a konseli dari dorongan0dorongan yang ditekan
'ketidaksadaran+ yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran
intelektual, menghidupkan kembali masa lalu konseli dengan menembus kon&lik
yang ditekan, memberikan kesempatan kepada konseli untuk menghadapi situasi yang
selama ini ia gagal mengatasinya.
2& Pe$an Konselo$
Karakteristik konselor dalam psikoanalisa adalah membiarkan dirinya anonim
serta hanya berbagi sedikit saja perasaan dan pengalaman pribadinya kepada konseli.
Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu konseli dalam mencapai
kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih e&ekti& dalam
menghadapi kecemasan melalui cara0cara yang realistis, serta dalam rangka
memperoleh kembali kendali atas tingkah lakunya yang impulsi& dan irasional.
Konselor membangun hubungan kerja sama dengan konseli dan kemudian
melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan mena&sirkan. Konselor juga
memberikan perhatian kepada resistensi konseli untuk mempercepat proses
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
22/168
penyadaran hal0hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran. %ementara konseli
berbicara, konselor berperan mendengarkan dan kemudian memberikan ta&siran0
ta&siran terhadap in&ormasi konseli, konselor juga harus peka terhadap isyarat0isyarat
non 2erbal dari konseli. %alah satu &ungsi utama konselor adalah mengajarkan proses
arti proses kepada konseli agar mendapatkan pemahaman terhadap masalahnya
sendiri, mengalami peningkatan kesadaran atas cara0cara berubah, sehingga konseli
mampu mendaptakan kendali yang lebih rasional atas hidupnya sendiri.
*& Pe$an Konsel
Konseli harus bersedia terlibat dalam proses konseling secara intensi&, dan
melakukan asosiasi bebas dengan mengatakan segala sesuatu yang terlintas dalam
pikirannya, karena produksi 2erbal konseli merupakan esensi dari kegiatan konseling
psikoanalisa. Pada kasus0kasus tertentu konseli diminta secara khusus untuk tidak
mengubah gaya hidupnya selama proses konseling. Dalam pelaksanaan konseling
psikoanalisis, klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya
dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.
+& S#uas )ubun!an
Dalam konseling psikoanalisis terdapat bagian hubungan konselor dengan klien,
yaitu aliansi, trans&erensi, dan kontratrans&erensi *a. Aliansi yaitu sikap klien kepada konselor yang relati& rasional, realistik,
dan tidak neurosis 'merupakan prakondisi untuk ter$ujudnya
keberhasilan konseling+.
b. Transferensi
1+ pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang0orang
yang menguasainya, yang ditujukan kepada konselor.
)+ merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis.
+ membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya
telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon
pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
c. Kontratransferensi
"aitu kondisi dimana konselor mengembangkan pandangan0pandangan
yang tidak selaras dan berasal dari kon&lik0kon&liknya sendiri. Kontratrans&erensi
bisa terdiri dari perasaan tidak suka, atau justru keterikatan atau keterlibatan yang
berlebihan, kondisi ini dapat menghambat kemajuan proses konseling karena
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
23/168
konselor akan lebih ter&okus pada masalahnya sendiri. Konselor harus menyadari
perasaaannya terhadap klien dan mencegah pengaruhnya yang bisa merusak.
Konselor diharapkan untuk bersikap relati& obyekti& dalam menerima kemarahan,
cinta, bujukan, kritik, dan emosi0emosi kuat lainnya dari konseli.
-& Kelema.an Dan Keleb.an Pen'e"a#an Ps"onalsa
Kelemahan dari pendekatan ini adalah*
1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat
kemanusiaan.). 3erlalu banyak menekankan kepada masa kanak0kanak dan menganggap kehidupan
seolah0olah ditentukan oleh masa lalu. >al ini memberikan gambaran seolah0olah
tanggung ja$ab indi2idu berkura.. =enderung meminimalkan rasionalitas.
7. Kurang e&isien dari segi $aktu dan biaya
Kelebihan dari pendekatan ini adalah*
1. Penggunaan terapi $icara). Kehidupan mental indi2idu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami si&at
manusia untuk meredakan penderitaan manusia.
. Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi0minpi,
resistensi0resistensi dan trans&erensi0trasn&erensi.
7. Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk
melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber0sumber dan &ungsi
simptomatologi.
B& KONSELING BERPUSAT PADA KONSELOR
I& Konseln! Be$%usa# Pa'a Pe$son
Konseling berpusat pada person 'person centered counseling+ dikembangkan oleh =arl
Person
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
24/168
berorientasi pada konselor atau directi2e counseling. Pada tahun 1@51
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
25/168
Kita dapat memahami medan &enomenal seseorang hanya dengan
menggunakan kerangka pemikiran internal indi2idu yang bersangkutan. Pemahaman
secara empati, sebagai bentuk internal frame of reference, sangat berguna dalm
memahami medan &enomenal ini.
. Erganism merupakan keseluruhan totalitas indi2idu, yang meliputi pemikiran,
perilaku, dan keadaan &isik. Erganism mempunyai satu kecenderungan dan dorongan
dasar, yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
Perilaku itu merupakan usaha organism yang berarah tujuan ' goal directed + yaitu
untuk memuaskan kebutuhan4kebutuhan sebagaimana dialaminya dan dalam medan
sebagaimana yang diamatinya. Dalam hubungan ini emosi menyertai pada umumnya
memberikan &asilitas perilaku berarah tujuan itu. Kebanyakan cara4cara berperilaku
yang diambil orang adalah yang selaras dengan konsep sel&.Erganism bereaksi terhadap medan &enomenal sebagaimana medan itu dialami
dan diamati. agi indi2idu dunia pengamatan ini adalah kenyataan 'realitas+.
Erganism bereaksi terhadap medan &enomenal sebagai keseluruhan yang
terorganisasi.
Kepribadian menurut
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
26/168
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
27/168
)+ Perilaku manusia pada dasrnya sesuai dengan persepsinya tentang medan
&enomenal dan indi2idu itu mereaksi medan itu sebagaimana yang dipersepsi.
Eleh karena itu persepsi indi2idu tentang medan &enomenal bersi&at subyekti&.
+ Manusia pada dasarnya bermartabat dan berharga dan dia memiliki nilai4nilai
yang dijunjung tinggi sebagai hal yang baik bagi dirinya.7+ %ecara mendasar manusia itu baik dan dapat dipercaya, konstrukti& tidak merusak
dirinya.
I-& P$ns%P$ns% Konseln!
erdasarkan pandangan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
28/168
lebih merupakan keadaan akhir dari kematangan mental dan emosional, karena itu lebih
merupakan sel& 4 being 'cottone,1@@1+.%ecara singkat tujuan konseling ini mencakup*
a. terbuka terhadap pengalaman.
b. adanya kepercayaan terhadap organismenya sendiri.
c. kehidupan eksistensial yaitu sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan,
perasaan bebas, dan kreati&.
-I& Kon's Konseln! 'an Pe$an Konselo$
Dalam pandangan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
29/168
!) "ongruence or genuinene * menunjukkan sikap yang selaras dan keaslian.
#) $nconditional positive regaer and acceptance* penerimaan tanpa syarat.
%) &ccurate empathic understanding * pemahaman empati yang tepat.dalam kaitannya dengan ini pula, dalam memahami perilaku klien konselor menggunakan
pendekatan internal frame of reference klien sendiri. Gntuk menciptakan kondisi seperti
diatas teknik yang dapat dikembangkan adalah 2erbalisasi, teknik non2erbal, membuka
diri, dan ekspresi emosi.
-II& Ta.a%an Konseln!
3ahapan konseling berpusat pada person menurut boy dan pine '1@1+ jika
dilihat dari apa yang dilakukan konselor dapat dibuat ) tahap.
Pertama, tahap membangun hubungan terapeutik, menciptakan kondisi &asilitati& dan
hubungan yang subtanti& seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan dan
positi& tanpa syarat.
Kedua, adalah tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan e&ekti&itas hubungan padatahap kedua, disesuaikan dengan kebutuhan klien.
%edangkan jika dilihat dari segi pengalaman klien dalam proses hubungan konseling
dapat dijabarkan bah$a proses konseling dapat dibagi menjadi empat tahap =orey,
'1@+.3ahap pertama klien datang kekonselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami
kecemasan, atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik.
3ahap kedua, saat klien menjumpai konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh
bantuan, ja$aban atas kesulitan 4 kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah
ketidak mampuan mengatasi kesulitan hidupnya.3ahap ketiga, pada a$al konseling klien menunjukkan perilaku, sikap, dan perasaannya
yang kaku. Dia menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara
permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada a$al 4 a$al ini klien
kecenderungan mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya, dan mungkin bersikap
de&ensi&. Karena kondisi yang diciptakan konselor kondusi&, dengan sikap empati dan
penghargaan, konselor terus membantu klien untuk mengeksplorasi dirinya secara
lebih terbuka. #ika hal ini berhasil maka klien mulai menunjukkan sikapnya yang
lebih menyatakan diri yang sesungguhnya.
3ahap keempat, klien mulai menghilangkan sikap dan perilaku yang kaku, membuka diri
terhadap pengalamannya, dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih
teraktualisasi, dengn jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
30/168
KESIMPULAN
Psikoanalisia adalah sebuah model perkembangan kepribadian, &ilsa&at tentang si&at
manusia, dan metode psikoterapi, berorientasi untuk berusaha membantu indi2idu untuk
mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada rasa cemas dan rasa terancam yang berlebih0lebihan (anxiety). >akikat konseling adalah mengubah perilaku. 3erdapat 7
teknik dasar dalam konseling psikoanalisa, yaitu* Asosiasi ebas, Analisis Mimpi,
Analisis
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
31/168
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
32/168
TUGAS
BK DI PAUD
KONSELING PSIKOANALISA DAN KONSELING BERPUSAT
PADA KONSELOR
Un#u" Memenu. Tu!as Ma#a Kula. BK ' PAUD
Dosen Pen!am%u D$a& N Ke#u# Al# Sua$# M&P'
DISUSUN OLE)
KELOMPOK II
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
33/168
ISTA DED SEKALA PURTA 3 12 121 2*4
NUR)IDAA) 3 12 121 2*0
ISNAENI 312 121 2+5
6URUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP MATARAM
2015
LAMPIRAN
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
34/168
Konseln! Rasonal Emo#, Be.a7o$ T.e$a%8
I& A& PENDA)ULUAN
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
35/168
Istilah ational-Emotive *ehavior Therapy sukar diganti dengan istilah bahasa
indonesia yang mengena: paling0paling dapat dideskripsikan dengan mengatakan:
corak konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara ber&ikir dan akal
sehat 'rational thingking +, berperasaan 'emoting +, dan berperilaku 'acting +, serta
sekaligus menekankan bah$a suatu perubahan yang mendalam dalam cara ber&ikir
dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku
'9inkel dan %ri >astuti, )!!7* 7)@+. Pendekatan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
36/168
Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
37/168
andasan &iloso&i ational-Emotive *ehavior Therapy 'al yang sangat buruk dan menyebalkan adalah bila
sebagala sesuatu tidak terjadi seperti yang saya harapkan.
e. Ketidakbahagiaan merupakan hasil dari peristi$a eksternal
yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.
&. %esuatu yang membahayakan harus menjadi perhatian dan
harus selalu diingat dalam pikiran.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
38/168
g. ari dari kesulitan dan tanggung ja$ab daripada
menghadapinya.h. %eseoramg harus memiliki orang lain sebagai tempat
bergantung dan harus memiliki seseorang yang lebih kuat
yang dapat menjadi tempat bersandar.i. Masa lalu menentukan tingkah laku saat ini dan tidak bisa
diubah. j. Indi2idu bertanggaung ja$ab atas masalah dan kesulitan
yang dialami oleh orang lain.
"& %elalu ada ja$aban yang benar untuk setiap masalah.
Dengan demikian, kegagalan mendapatkan ja$aban yang
benar merupakan bencana.
D& KONSEP DASAR a& Asums Dasa$
Cllis '1@@+ mengatakan beberapa asumsi dasar
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
39/168
• Pikiran dan emosi biasanya saling mempengaruhi satu sama lain, keduanya
bekerja seperti lingkaran yang memiliki hubungan sebab0akibat, dan pada
poin tertentu, pikiran dan emosi menjadi hal yang sama.
• Pikiran dan emosi cenderung berperan dalam sel&0talk 'perbincangan dalam
diri indi2idu yang kerap kali diucapkan oleh indi2idu sehingga menjadi
pikiran dan emosi+. %ehingga pernyataan internal indi2idu sangat berate dalam
menghasilkan dan memodi&ikasi emosi indi2idu.
Menurut Cllis, terdapat enam prinsip teori ational-Emotive *ehavior
Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
40/168
+& 1lo+al Evaluations of human worth, yaitu menilai keberhargaan diri
sendiri dan orang lain. >al ini bernakma bah$a indi2idu dapat diberi
peringkat yang berimplikasi bah$a pada asumsi bebera orang lebih buruk
atau tidak berharga dari yang lain.
%elanjutnya, Cllis membagi pikiran indi2idu dalam tiga tingkatan. yaitu*
1& Dingin 'cool +, Pikiran dingin adalah pikiran yang bersi&at deskripti& sendiri dan
mengandung sedikit emosi.
2& Pikiran yang hangat 'warm+, adalah pikiran yang mengarah pada satu pre&erensi
atau keyakinan rasional, pikiran ini mengandung unsure e2aluasi yang
mempengaruhi pembentukan perasaan.
*& Pikiran yang panas 'hot + adalah pikiran yang mengandung unsur e2aluasi yang
tinggi dan penuh dengan perasaan.
:& Teo$ AB9
3eori A= adalah teori tentang kepribadain indi2idu dari sudut pangang
pendekatan ational-Emotive *ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
41/168
Keterkaitan antara hubungan teori A=
A B 9 D
3An#e:e'en# e7en# 3Bele, 3Emo#onal 9onse;uen:e 3Ds%u#n!
=ontoh kasus
seseorang yang mengalami hambatan emosional karena kasus perceraian. Ia
merasa perceraian itu terjadi akibat kesalahan0kesalahannya, sehingga ia merasa malu,
menjadi orang yang tidak berharga dan patut menderita karena tidak mampu
mempertahankan kehidupan rumah tangganya. Perasaan malu, tidak berharga, dan patut
menderita '"once,uences+ bukan merupakan akibat langsung dari peristi$a perceraian
' &ctivating event +, tetapi sebagai akibat dari keyakinannya bah$a perceraian itu terjadi
karena kesalahan0kesalahan yang dilakukannya ' Disputing+ , sehingga ia menyalahkan
dirinya sendiri ' *eliefs+.
%elanjutnya, Cllis menegaskan bah$a irrational thinking 'berpikir irasional+ menjadi
masalah bagi indi2idu karena*
• Menghambat indi2idu dalam mencapai tujuan0tujuan, menciptakan emosi yang
ekstrim yang mengakibatkan stes dan menghambat mobilitas dan mengarahkan pada tingkah laku yang menyakiti diri sendiri.
• Menyalahkan kenyataan 'salah menginterpretasikan kejadian yang terjadi atau
tidak didukung oleh bukti yang kuat+
• Mengandung cara yang tidak logis dalam menge2aluasi diri dan orang lain dan
lingkungan sekitar.
E& TU6UAN KONSELING
3ujuan utama konseling dengan pendekatan ational-Emotive *ehavior Therapy
'
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
42/168
diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Cllis dan enard '1@/+ mendeskripsikan
beberapa sub tujuan yang sesuai dengan nilai dasar pendekatan ational-Emotion
*ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
43/168
menggunakan pengolahan 2erbal. %elain itu, secara umum konselor harus memiliki
keterampilan untuk membangun hubungan konseling. Adapun keterampilan konseling
yang harus dimiliki konselor yang akan menggunakan pendekatan ational-Emotif
*ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
44/168
untuk membantu konseli mengembangkan pikiran rasional 'antina dkk, )!11*
)15+.
:& Ta.a% *
3ahap akhir ini, konseli dibantu untuk secara terus menerus mengembangkan
pikiran rasional serta mengembangkan &iloso&i hidup yang rasional sehingga
konseli tidak terjebak pada masalah yang disebabkan oleh pemikiran irasional
'antina dkk, )!11*)1/+
3ahap0tahap konseling ini merupakan proses natural dan berkelanjutan. 3ahap0
tahap ini menggambarkan keseluruhan proses konseling yang dilalui oleh konselor dan
konseli. Dari tahap0tahap terdapat dua tugas utama konselor yaitu*
• 4nterpersonal , yaitu membangun hubungan terapeutik, membangun rapport, dan
suasana yang kaloborati&
• 5rganizational , yaitu bersosialisasi dengan konseli untuk memulai terapi,
mengadakan proses asesmen a$al, menyetujui $ilayah masalah dan membangun
tujuan konseling.
%ecara khusus, terdapat beberapa langkah inter2ensi konseling dengan pendekatan
ational-Emotive *ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
45/168
• aksanakan asesmen secara umum dengan mengidenti&ikasi latar belakang
personal dan sosial, kedalamman masalah, hubungan dengan kepribadian
indi2idu, dan sebab0sebab non0psikis seperti: kondisi &isik, lingkungan dan
penyalahgunaan obat.
. Mempersiapkan konseli untuk terapi ' prepare the client for therapy+
• Mengklari&ikasi dan menyetujui tujuan konseling dan moti2asi konseli untuk
berubah
• Mendiskusikan pendekatan yang akan digunakan dan implikasinya..
7. Mengimplementasikan program penanganan 'implement the treatment program+
• Menganalisis episode spesi&ik dimana inti masalah itu terjadi, menemkan
keyakinan0keyakinan yang terlibat dalam masalah dan mengembangkan
homework
• Mengembangkan rugas0tugas tngkah laku untuk mengurangi ketakutan atau
memodi&ikasi tingkah laku
• Menggunakan tekni0teknik tambahan yang diperlukann.
5. Menge2aluasi kemajuan 'evaluate progress+
Pada menjelang akhir inter2ensi konselor memastikan apakah konseli
mencapai perubahan yang signi&ikan dalam berpikir atau perubahan tersebtu
disebabkan oleh &aktor lain.
/. Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling ' prepare the client for termination+
Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri proses konseling dengan
menguatkan kembali hasil yang sudah dicapai. %elain itu, mempersiapkan konseli
untuk dapat menerima adanya kemungkinan kemunduran dari hasil yang suudah
dicapai atau kemungkinan mengalami masalah dikemudian hari.
)& TEKNIKTEKNIK KONSELING
3eknik konseling dengan pendekatan ational-Emotive *ehaior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
46/168
'& Dispute standard ganda 'double0standard dispute+
Mengajarkan konseli melihat dirinya memiliki standar ganda tentang diri, orang
lain dan lingkungan sekitar.
e& %kala katastrapi 'catastrophe scale+
Membuat proporsi tentang peristi$a0peristi$a yang menyakitkan.
,& /evil6s advocate atau rational role reversal "aitu meminta konseli untuk memainkan peran yang memiliki keyakinan
rasional sementara konselor memainkan peran menjadi konseli yang irasional.
!& Membuat &rame ulang 'reframing +
Menge2aluasi kembali hal0hal yang mengece$akan dan tidak menyenangkan
dengan mengubah &rame berpikir konseli.
2& Te"n" Ima!e$
a& Dispute Imajinasi 'imaginal disputation+%trategi imaginal disputation melibatkan penggunakan imageri.
%etelah melakukann dispute secara 2erbal, konselor meminta konseli untuk
membayangkan dirinya kembali pada situasi yang menjadi masalah dan
melihat apakah emosinya telah berubah. ila ya, maka konselor memnita
konseli untuk mengatakan pada dirinya sebagai indi2idu yang berpikir lebih
rasinal dan mengulang kembali proses diatas. ila belum maka keyakinan
irasionalnya masih ada.
b& Kartu control emosional 'the emotional control card-E"" +
Adalah alat yang dapat membantu konseli menggunakan dan
pemperluas praktik ational-Emotive *ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
47/168
'& 3eknik melebih0lebihkan 'the 7+low-up8 techni,ue+Adalah 2ariasi dari tekni worst case imagery-. Meminta konseli
membayangkan kejadian yang menyakitkan atau kejadian yang menakutkan
kemudian melebih0lebihkannya sampai pada tara& yang paling tinggi. >al ini
bertujuan ada agar konseli dapat mengontrol kerakutannya.
*& Te"n" Be.a7o$al
a& Dispute tingkah laku '+ehavioral disputation+
eha2ioral dispute atau risk taking, yaitu member kesempatan kepada
konseli untuk mengalami kejadian yang menyebabkannya berpikir irasional
adan mela$an keyakinannya tersebut.
b& ermain peran 'role playing +Dengan bantuan konseling melakukan role play tingkah laku baru
yang sesuai dengan keyakinan rasional.
:& Peran rasioanal terbaik 'rational cole reversal +"aitu meminta konseli untuk memainkan peran yang memiliki
keyakinan rasional sementaraa konselor memainkan peran menjadii konseli
yang irasional. Konseling mela$an keyakinan irasioanal konselor dengan
keyakian rasional yang di2erbalisasikan
'& Pengalaman langsung 'exposure+Konseling secara sengaja memasuki situasi yang menakutkan. Prose
ini dilakukan melalui perencanaan dan penerapan keterampilan mengatasi
masalah
e& Menyerang rasa malu ' shame attacking +
Melakukan kon&rontasi terhadap ketakutan untuk malu dengan secara
sengaja bertingkah laku memalukan dan mengundang ketidaksetujuan
lingkungan sekitar. Dalam hal ini konseling diajarkan mengelola dan
mengantisipasi perasaan malunya.
,& Pekerjaan rumah 'homework assignments+
%elain melakukan disputation secara 2erbal, ational-Emotive
*ehavior Therapy '
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
48/168
II& Kesm%ulan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
49/168
'realistic epectation+, memiliki toleransi terhadap &rustasi yang tinggi 'high &rustration
tolerance+, memiliki tanggung ja$ab pribadi 'sel& responsibility+.
Peran konselor dalam pendekatan
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
50/168
Nama an!!o#a "elom%o" *
Kelas 9
ikma 9arni '1).1)1.1)+
Kelas E
%usinta
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
51/168
Abdul Manan Al&akir '1).1)1.)/+
MAKALA)
BK DI PAUD
=KONSELING REALITAS DAN KONSELING )UMANISTIK>
DISUSUN OLE)
KELOMPOK +
1& IRMA )IDAATI 12&121&252
2& SULAEMAN 12&121&21?
*& )AERUL FAI@IN 12&121&22
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
52/168
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 3FIP
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP MATARAM
2015
BAB I
PEMBA)ASAN
A& Konseln! Real#as
1& Se/a$a. Pe$emban!an
Konseling realitas 'reality therapy+ dikembangkan oleh 9illiam 1lasser pada
tahun 1@5! an 9illiam 1lasser adalah seorang psikolog dari =ali&ornia. Dalam
pendekatan ini, konselor bertindak akti&, direkti&, didaktik. Dalam konteks ini
konselor berperan sebagai guru dan sebagai model bagi konseli.
1lasser dilahirkan pada 1@)5 dan dibesarkan di =le2eland, Ehio. 9illiam
1lasser merupakan lulusan dari the "ase 4nstitute 5f Technology sebagai insinyur
kimia pada tahun 1@77 di usia 1@ tahun, kemudian ia mengambil master dibidang
psikologi klinis pada usia ) tahun di uni2ersitas yang sama. Pada tahun 1@5/ lasser
menjadi kepala bagian psikiatri di the ventura :chool of 1irls yang merupakan
institusi untuk menangani masalah kenakalan remaja perempuan. Pada saat inilah
lasser mengembangkan konsep pendekatan realitas. uku pertamanya ental
;ealth or ental 4llmes pada tahun 1@/1 merupakan landasan berpikir dari teknik
dan konsep dasar terapi realitas '3hompson, et.al,.)!!7, p. 11!+. 1lasser
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
53/168
menggunakan istilah reality terapy pada April 1@/7 pada menu skrip yang berjudul
eality Terapy.
2& Pan'an!an Ten#an! Manusa
lasser percaya bah$a setiap manusia memiliki kebutuhan psikologis yang
secara konstan 'terus 4 menerus+ hadir sepanjang rentang kehidupanya dan harus
dipenuhi. %ecara lebih rinci, lasser menjelaskan kebutuhan0kebutuhan dasar
psikologis manusia yaitu,
a. Kelangsungan hidup '%ur2i2al+.
kebutuhan memperoleh kesehatan, makanan, udara, perlindungan,
rasa aman, dan kenyamanan &isik+.
b. =inta dan rasa memiliki 'o2e and belonging+.%alah satu kebutuhan psikologis manusia adalah kebutuhannya
untuk merasa memiliki dan terlibat atau melibatkan diri dengan orang lain.
=ontohnya* persahabatan, acara perkumpulan tertentu, dan keterlibatan
dalam organisasi kemahasis$aan.
c. Kekuasaan 'po$er+.
Kebutuhan akan kekuasaan 'po$er+ meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, merasa berharga, dan mendapatkan pengakuan. Kebutuhan ini
biasanya diekspresikan melalui kompetisi dengan orang0orang di sekitar
kita.d. Kesenangan '&un+.
Merupakan kebutuhan untuk merasa senang, dan bahagia. Pada
anak0anak, terlihat dalam akti2itas bermain. Misalnya, berlibur untuk
menghilangkan kepenatan, bersantai, melucu, humor, dan sebagainya.
e. Kebebasan '&reedom+.Kebebasan '&reedom+ merupakan kebutuhan untuk merasakan
kebebasan atau kemerdekaan dan tidak tergantung pada orang lain,
misalnya membuat pilihan 'akti& pada organisasi kemahasis$aan+,
memutuskan akan melanjutkan studi pada jurusan apa, bergerak, dan
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
*& Pe$"emban!an Ke%$ba'an
a& S#$u"#u$ "e%$ba'an
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
54/168
Menurut lasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya,
orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini
terkait pada konsep
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
55/168
kehidupanya,, kebutuhan akan identitas dirinya yaitu kebutuhan untuk merasa
unik, terpisah, dan berbeda dengan orang lain.
b& Tu/uan Konseln Real#as
%ecara luas tujuan dari terapi realitas adalah mencapai identitas
keberhasilan ' succsess identity), dimana succsess identity ini ditandai dengan
ber&ungsinya indi2idu dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya secara tepat,
yaitu * meliputi kebutuhan mencintai dan dicintai, kekuasaan atau berprestasi,
kebebasan atau independensi, serta kebutuhan untuk senang. %ehingga mereka
mampu mengembangkan identitas berhasil.3ujuan konseling realitas adalah
sebagai berikut *
Menolong indi2idu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat
menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. Mendorong konseli agar berani bertanggung ja$ab serta memikul segala
resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.
Mengembangkan rencana0rencana nyata dan realistik dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian
yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai0nilai adanya
keinginan indi2idu untuk mengubahnya sendiri. 3erapi ditekankan pada disiplin dan tanggung ja$ab atas kesadaran
sendiri.
5& Te"n"#e"n" 'an Ta.a%#a.a% Konseln! Real#as
a& Te"n"#e"n" Konseln! Real#as
Menurut =orey ')!!@+, pada hakikatnya terapi realitas sama sekali tidak
menggunakan teknik khusus seperti pendekatan yang lain. Adapun &okus utama
teknik realitas adalah mengembangkan kekuatan potensi klien untuk mencapai
keberhasilan dalam hidupnya, Menurut =orey ')!!@+, teknik0teknik yang dapat
digunakan sbb*
3erlibat dalam permainan peran dengan klien.
Menggunakan humor.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
56/168
Mengon&rontasikan klien dan menolak alasan apapun dari klien.
Membantu klien merumuskan rencana tindaka secara spesi&ik.
ertindak sebagai guru atau model.
Menentukan batas0batas dan menyususn situasi terapi.
Menggunakan terapi kejutan 2erbal atau sarkasme yang layak untuk
mengon&rontasikan klien dengan tingkalh lakunya yand tidak realitas.
Melibatkan diri dengan klien untuk kehidupan yang lebih e&ekti&.
b& Ta.a%Ta.a% Konseln! Real#a
3homson, et.al ')!!7*11501)!+mmengemukakan delapan tahap dalm
konseling realita.
Ke#e$lba#an 3 Be Friend).
Pada tahap ini, konselor menga$ali pertemuan dengan bersikap
otentik, hangat,menaruh perhatian pada hubungan yang sedang dibangun,
sikap yang hangat dan ramah.
Fo"us %a'a %e$la"u se"a$an!
%etelah konseli dapat melibatkan diri kepada konselor, maka
konselor menanyakan kepada konseli apa yang dilakuknya sekarang.
Konseli mengungkapkan permasalahan yang di alami.
Pe$#mban!an nla
Konseli perlu dibantu menilai kualitas apa yang dilakukannya dan
menentukan apakah tingkah laku tersebut bertanggung ja$ab atau tidak,
baik atau tidak bagi dirinya. (ungsi konselor tidak untuk menilai benar
atau salah perilaku konseli, tetapi membimbing konseli untuk menilai
perilakunya saat ini.
Pe$en:anaan #n!"a. la"u be$#an!!un! /aab
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
57/168
Pembua#an "om#men
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
58/168
Pendekatan person0centered dikembangkan oleh Dr. =arl al ini dideskripsikan lagi bah$a manusia memilki tedensi untuk
berkembang secara positi& dan konstrukti& realitas, dan dapat dipercaya. %elanjutnya
setiap manusia memiliki dorongan dari dalam untuk memnembangkan sterategi yang
membuat dirinya ber&ungsi penuh 'corey, 1@/,p.1!)+menurut pendekatan person
centered, manusia dipandang sebagai insane rasional ,mahluk sosial ,realistis dan
berkembang. Manusia yang memiliki perasaan negati2e dan emosi anti0sosial
merupakan hasi dari ker&rustasian atas tidak terpenuhinya kebutuhan dasar tentang
cinta 'lo2e+ dan belonging'3hompson, et.al..,)!!7.1/!+
Pendekatan ini juga memandang bah$a manusia memiliki kemampuan untu
merasakan pengalaman, yaitu mengekspresikan dari pada menekankan pikiran 4
pikiran yang tidak sesuai dalam kehidupan kearah yang lebih sesuai. Menurut rogers ,
manusia melangkah maju menuju aktualisasi diri seirng denga maju kearah
penyesuaina psikologis. >al ini disebabkan karna manusia memiliki kapsitas untuk
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
59/168
mengatur dan mengontrol tingkah lakunya, secara ringkas, konselor dengan
pendekatan person0 centered percaya bah$a manusia adalah *a. Meliliki $orth dan dignity dalam diri sehingga ia layak diberikan penghargaan
'respect+
b. Memiliki kapasitas dalam hal untuk mengatur dirinya sendiri dan mendapatkesempatan dan membuat penilaian yang bijaksana.
c. Dapat memilih dirinya sendiri
d. Dapat bertangguang ja$ab secara konstrukti&e. Memiliki kapasitas untuk mengatasi perasaan, pikiran dan tingkah
lakunyaMemiliki potensi untuk berubah secara konstrukti& dan dapat
berkembang kearah hidup dan memuaskan dengan kata lain aktualisasi
'3hompson, et.al..,)!!7.1/!
*& Konse% Dasa$Pendekatan person centered di bangun atas dua hipotesis dasar, yaitu
a& %etiap orang memiliki kapasitas untuk memahami keadaan yang menyebabkan
ketidakbahagiaan dan mengatur kembali kehidupannya menjadi ebih baik,
b& Kemampuan seseorang untik menghadapi keadaan ini dapat terjadi dan
ditingkatkan jika konselor menciptakan kehangatan, penerimaan, dan dapat
memahami relasi 'proses konseling+ yang sedang dibangun 'corey, 1@/,p.1!5+.
Gntuk itu rogers mengemukakan konsep kepribadian yang terdiri dari tiga
aspek, yaitu *
a& Erganism ,merupakan indi2idu itu tersendiri ,mencakup aspek &isik maupun
psikologis.
b& Phenomental &ield, yaitu pengalaman 4pengalaman hidup yang bermakna
secara psikologis bagi indi2idu dapat berupa pengetahuan , pengasuhan,
orangtua, dan hubungan pertemanan.
:& %el&, yaitu interaksi antara organism atau indu2idu dengan Phenomental &ield
akan membentuk sel& 'I-F-me-Fsaya+. Kesadaran tentang sel& akan membantu
seseorang membedakan dirinya dari orang lain. Dalam hal ini untuk
menemukan sel& yang sehat ' the real sel&+, maka indu2idu memerlukan
penghargaan , kehangatan perhatian , tanpa syarat. Akan tetapi, jika seseorang
akan merasa akan merasa berharga hanaya bila bertingkah laku sesuai dengan
yang di kehendaki orang lain, maka yang akan terbentuk adalah ideal sel&.
+& P$oses Konseln!
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
60/168
Komponen atau perangkat 'tools+ yang digunakan dalam konseling ini
menurut
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
61/168
b. Kepercayaan kepada diri sendiri 'sel&0trust+ yaitu salah satu tujuan utuk
membantu konseli mengembangkan rasa percaya dirinya dalam mengambil
keputusan secara mendiri.
c. %umber inter2al e2aluasi 'internal source o& e2aluation+ berarti indi2idu
mencari pada diri sendiri tentang ja$aban atas masalah0masalah eksistensi dirid. Keinginan yang berkelanjutan untuk berkembang '$ill ingness to continue
gro$ing+ pembentukan sel& Dalam procces o& be coming merupakan inti dari
tujuan pendekatan person centered.
Cmpat karakteristik di atas memberikan &rame kerja untuk memahami arah
proses konseling. Konselor tidak memilih tijuan untuk konseling tetapi
mempasilitasinya melalui penciptaan hubungan terapeotik 'corey, 1@/,p.1!5+.
C& Pe$anan Dan Fun!s Konselo$
Dalam proses konseling konselor berperan mempertahankan tiga kondisi inti
yaitu*
a& kongruen atau keaslian
berarti bah$a konselor menampilkan diri yang sebenarnya, asli,
terintegrasi, dan otentik. %eorang konselor harus dapat menampilkan
kekongruenannya antara perasaan dan pikiran yang ada di dalam dirinya dengan
perasaan, pandangan dan tingkah laku yang di eksperesikan. Konselor yang
otentik menampilkan diri yang sepontan dan terbuka baik perasaan sikap yang ada
dalam dirinya serta dapat berkomunikasi dengan jujur dengan konseli 'corey,
1@/,p.1!+
b& penerimaan tanpa syarat
berarti bah$a konselor dapat berkomunikasi dengan konseli seca
mendalam dan jujur sebagai pribadi. >al ini berarti b$ah$a konselor tidak
melakukan penilaian dan penghakiman terhadap perasaan pikiran dan tingkah
laku konseli berdasarkan standar norma tertentu 'corey, 1@/,p.1!+
:& pemahaman yang empatik dan akurat
adalah kemampuan konselor memahami permasalahan konseli, melihat
melalui sudut pandang konseli, peka terhadap perasaan0perasaan konseli,
sehingga konselor mengetahu bagai mana perasaannya. Dalam hal ini konselor di
harapkan dapat memahami perasaan konseli tidak hanya pada permukaan, tetapi
lebih dalam pada psikologis konseli 'corey, 1@/,p.1!)+
?& Ta.a%anTa.a%an 'an #e"n" Konseln!
a& Ta.a%an#a.a%an "onseln!
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
62/168
Pendekatan person centered merupakan proses konseling yang &leksibel
dan sangat tergantung pada proses komunikasi antara konselor dan konseli.
Kondisi konseling dalam pendekatan ini dapat terlihat pada proses konseling.
konselor dan konseli harus ada kontak &isikologis konselor ia sebaliknyadari konseli ada dalam keadaan seimbang, terbuka terhadap perasaan dan
pengalamannya, jika di perlukan dapat di komunikasikan atau membuka
dirinya kepada konseli konselor juga tidak memnuat dirinya menjadi tersekat0sekat, sehingga
tidak mengalami kesulitan dalam membangun hubungan konseling konselor dapat menghargai konseli sebagai pribadi yang unik yang
mungkin memiliki nilai pandangan hidup, atau pengalaman yang berbeda
lainnya. Konselor menunjukkan sikap empati terhadap konseli yaitu mampu
memahami apa yang terjadi pada konseli dari perspekti& konseli
Disini konselor harus dapat meyakinkan konseling dengan sikap dan
perilaku yang menunjukkan kualitas di atas jika kondisi yang terakhir dapat
benar0benar terjadi, maka konseli akan menjadi lebih positi& dan menemukan
konsep dirinya hal ini di tunjukkan dengan*
Keterbukaan terhadap pengalaman
Percaya pada diri sendiri
Dapat melakukan e2aluasi inter2al yaitu menetapkan standar perilaku,
melihat melihat kedalam dirinya, dan membuat keputusan serta pilihan0
pilihan hidupnya Kesediaan untuk menjadi suatu proses konseli menyadari bah$a
pertumbuhan dirinya adalah proses yang berlansung.
b& Te"n"#e"n" "onseln!
=orey '1@@5+ mengatakan bah$a konselor harus memperlihatkan berbagai
keterampilan interpersonal yang dibutuhkan dalam proses konseling.
Keterampilan0keterampilan tersebut antara lain*
1. Mendengar akti& 'acti2e listening+"aitu memperhatikan perkataan konseli, senseti& terhadap kata atau
kalimat yang diucapkan, intonasi dan bahasa tubuh konseli 'p. /+.
). Mengulang kembali 'restatingFparaprasing+
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
63/168
"aitu mengulang perkataan konseli dengan kalimat yang berbeda
'p. /+.. Memperjelas 'clari&ying+
Adalah meres&on pertanyaan atau pesan konseli yang
membingungkan dan tidak jelas, dengan mem&okuskan pada isu0isu utamadan membantu indi2idu tersebut untuk menemukan dan memperjelas
perasaan0perasaannya yang betolak belakang 'p. /+.7. Menyimpulkan 'summari8ing+
Merupakan keterampilan konselor untuk menganalisis seluruh
elemen0elemen penting yang muncul dalam seluruh atau bagian sesi
konseling. Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada saat proses transisi
dari satu topic ke topic lainnya 'p. /+.5. ertanya 'Juestioning+
3eknik ini bertujuan untuk menggali im&ormasi yang lebih dalam
dari konseli. Dalam bertanya terdapat dua jenis pertanyaan, yaitu*
pertanyaan tertutup yang hanya memberi peluang ja$aban ya atau tidak
dan pertanyaan terbuka dengan menggunakan kata 3anya seperti* apa
'$hat+, di mana '$here+, kapan '$hen+, mengapa '$hy+, dan bagaimana
'ho$+ 'p./7+.
/. Menginterprestasi 'interpreting+"aitu kemampuan konselor dalam menginterprestasi pikiran,
perasaan, atau tingkah laku konseli yang bertujuan untuk memberikan
perspekti& alternati& dan baru.
;. Mengkon&rontasi 'con&ronting+
Merupakan cara yang kuat untuk menantang konseli untuk melihat
dirinya secara jujur. Kon&rontasi adalah cara yang e&ekti& untuk membuka
mata anggota kelompok, akan tetapi bila dilakukan secara tidak berhati0
hati akan memberikan e&ek yang buruk dan merusak 'p./5+.
. Mere&leksikan perasaan 're&lecting &eelings+
Adalah kemampuan untuk merespon terhadap esensi perkataan
konseli, mere&leksikan perasaan perasaan bukan sekedar memantulkan
perasaan konseli tapi termasuk pula ekspresinya 'p./5+.
@. Memberikan mendukung 'supporting+Adalah upaya memberikan penguatan kepada konseli, terutama
ketika mereka berhasil membuka im&ormasi0im&ormasi personal. Konselor
memberikan dukungan dengan memberikan perhatian penuh kepada
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
64/168
konseli tersebut dengan cara mendengar akti& tehadap apa yang konseli
katakan, mendekatkan diri secara psikologis, dan merespon dengan penuh
dukungan. ?amun, teknik ini menjadi counterproducti2e karena konselor
memberikan dukungan yang terlalu berlebihan 'p./5+.
1!. erempati 'empathi8ing+Inti dari keterampilan empati adalah kemampuan pemimpin
kelompok untuk sensiti2e terhadap hal0hal subyekti& konseli. Gntuk dapat
melakukan empati, konselor harus memiliki perhatian dan penghargaan
kepada konseli 'p.//+.
11. Mem&asilitasi '&acilitating+3eknik ini bertujuan memberdayakan konseli untuk mencapai
tujuan0tujuannya.
1). Memulai 'initiating+
Keterampilan untuk memulai kegiatan dalam proses konseling,
seperti diskusi, menentukan tujuan, mencari alternati2e soluse dan
sebagainya 'p./;+.1. Menentukan tujuan 'setting goals+
Keterampilan untuk menentukan tujuan konseling, disini konselor
harus dapat mesnstimulasi kliennya menentukan dan memperjelas tujuan0
tujuan yang akan decapai dalam konseling 'p./;+.
17. Menge2aluasi 'e2aluating+Keterampilan untuk menge2aluasi keseluruhan poses konseling,
karena e2aluasi merupakan kegiatan yang berkelanjutan. %etiap selesai
sesi konseling, konselor harus dapat menge2aluasi apa saja yang terjadi
termasuk respons, pesan, dan perasaan diri sendiri 'p./;+.
15. Memberikan umpan balik 'gi2ing &eedback+
Merupakan keterampilan konselor untuk member umpan balik
yang spesi&ik, deskri&ti&, dan jujur atas dasar obser2asi dan reaksi terhadap
tingkah laku konseli 'p./;+.1/. Menjaga 'protecting+
"aitu upaya konselor untuk menjaga kliennya dari kemungkinan
resiko0resiko psikologis dan &isik yang tidak perlu 'p./+.1;. Mendekatkan diri 'disclosing sel&+
Kemampuan membuka im&ormasi0im&ormasi personal dengan
tujuan membuat konseli menjadi lebih terbuka 'p./+.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
65/168
1. Mencontoh model 'modeling+
Konseli belajar dari mengobser2asi tingkah laku konselor. Gntuk
itu, koselor harus dapat menampilkan nilai0nilai kejujuran, penghargaan,
keterbukaan, mau mengambil resiko, dan aserti&.
1@. Mengakhiri 'terminating+"airu keterampilan konselor untuk menentukan $aktu dan cara
mengakhiri kegiatan konseling. Keterampilan ini dibutuhkan untuk
menutup sesi konseling dan mengakhiri konseling dengan sukses 'p.;!+.
. Kelema.an Dan Keleb.ana& Kelema.an
1. 3eori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan indi2idu dan
&actor genetic lain.
). Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dankonseli, hanya sekedarnya.
. Pemberian rein&orcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan
kecanduanFketergantungan.
b. Keleb.an1& Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.
). Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan.
. Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya
untuk memperbaiki tingkah laku manusia.
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
66/168
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut Paul D. Meier, dkk., terapi realitas yang diperkenalkan oleh 9illiam
lasser memusatkan perhatiannya terhadap kelakuan yang bertanggung ja$ab, dengan
memperhatikan tiga hal '0
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
67/168
DAFTAR PUSTAKA
Komala sari, antina. dkk. )!11. Teori /an Teknik 'onseling . #akarta* P3 I?DCK%
atipun. )!11. sikologi 'onseling . MAA?* GMM Press
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
68/168
LAMPIRANLAMPIRAN
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
69/168
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
70/168
NAMA KELOMPOK +
A& KELAS 9
1& Mia >aryani * 1).1)1.1)/
2& >usnul >idayah * 1).1)1.11!
*& ?uraeni * 1).1)1.11)
B& KELAS D
1. airun ?isa * 1).1)1.1!
. Ahad 3ahmid * 1).1)1.11
9& KELAS E
1. ?urhasanah * 1).1)1.1/@
). %udirman * 1).1)1.)!
. Mukarrom * 1).1)1.)!
D& KELAS F
1& Irma >idayati * 1).1)1.)5)
2& %ulaeman * 1).1)1.)1;
*& >aerul (ai8in * 1).1)1.))
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
71/168
Ps"olo! Konseln! D Ln!"un!an Pen''"an
A. Pengertian imbingan Dan Konseling Pendidikan
imbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara konselor dengan
klien baik secara langsung 'tatap muka+ atau tidak langsung 'melalui media* internet, atau
telepon+ dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau
memecahkan masalah yang dialaminya-.
( http
8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print
72/168
perternekan, perkebunan, dan lain sebagainya. 3etapi, pada tahap perkembangan
selanjutnya, istilah konseling mengalami perluasan makna ke $ilayah0$ilayah sosial,
ekonomi, politik, budaya termasuk pendidikan dan keagamaan.
. #ones