Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    1/168

    BIMBINGAN DAN KONSELING

     DI PAUD

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    2/168

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    IKIP MATARAM

    2015

    BAB I

    PSIKOLOGI KONSELING

    A. Memahami Konseling

    Psokologi konseling terdiri atas dua kata, yaitu psiklogi dan konseling. Dalam

     pandangan beberapa psikologi, kedua istilah ini mengandung arti yang berbeda. Istilah

     psikologi di gunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan jerman bernama Philip

    Melancchton pada tahun 15!. Menurut asal katanya , psikologi berasal dari bahasa "unani,

    yaitu psyche dan logos. Psyche bearti #i$a, sukma, dan roh. %edangkan logos berarti ilmu

     pengetahuan atau setudi. #adi, pengertian psikolgi secara hara&iah adalah ilmu tentang ji$a.

    '(arid,)!11*15+

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    3/168

    Kata konseling- 'counseling + berasal dari kata counsel, diambil dari bahasa

    latin,counselium, mempunyai arti bersama- atau bicara bersama- 'atipun, )!!/+. "ang

    dimaksut dengan bicara bersama0sama dalam pengertian ini adalah pembicaraan yang

    dilakukan antara psikolok dengan seseorang atau beberapa kliennya 'counseling +. Karena

    konseling adalah pekerjaan propisional, maka tidak semua pembicaraan antara orang yang

    tahu tentang ilmu psikologi dengan orang yang mendatanginya adalah konseling. %ebab yang

    disebut konseling adalah pembicaraan antara konselor terhadap klien. %edangkan pembicaraan

    antara orang yang bermasalah dengan orang yang sekedar tahu ilmu konseling, di sebut

     penyuluhan, penerangan, penyampaian im&ormasi atau nasehat. %ebelum istilah konseling-

    dipopulerkan, kebanyakan orang menyebutnya dengan istilah penyuluhan-. iasanya,

     penyuluhan dilakukan untuk memberikan in&ormasi, nasihat, atau penerangan dari satu pihak

    kepada pihak lain. %eiring dengan perkembanga ilmu pengetahuan, terutama di bidang

     psikologi dan kesehatan, penyuluhan terhadap pasien atau klien di pandang tidak rele2an lagi.

    %ebab, tindakan medis dan psikologis mempunyai $ilayah yang spesi&ik dan lebih mendalam

    dari sekedar penyuluhan, penerangan, atau sekedar menyampaikan in&ormasi. Atas dasar

    inilah, psikologi menggunakan istilah konseling untuk memberi penyuluhan terhadap

    kliennya. Dengan demikian, asal mula istilah konseling- berasal dari istilah penyuluhan.

    3etapi, seirinng dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khsusnya di bidang psikologi dan

    kesehatan, keduanya telah mengalami pergesaran yang cukup signi&ikan. Penyuluhan lebih

    tepat di gunakan dalam hal penerangan dan penyampaian in&ormasi, sedangkan konseling

    lebih tepat di gunakan dalam hal mengdiagnosis pasien secara mental dan psikis, oleh karena

    itu, istilah konseling tidak dimaksudkan sepadan dengan penyuluhan, melainkan diagnosis

     psikis, layaknya dokter yang memeriksa pasiennya. Dengan kata lain, jika dokter memeriksa

     pasiennya disebut mengobati atau mendiagnosis, maka jika psikolog memeriksa pasiennya di

    sebut konseling dan terapi. Istilah orang yang berobat- kepada keduanya pun berbeda. #ika

    orang yang berobat kepada dokter di sebut pasien, maka orang yang berobat kepada psikolog

    di sebut klien. Dengan demikian, istilah konseling ini tidak di sekedar penyuluhan atau

     pemberi impormasi, melaikan bersi&at lebih spesi&ik pada perkembangan cabang ilmu

    tertentu, yakni ilmu ji$a atau ilmu mental0psikis.

    Konseling %ebagai Pro&esi Penolong 'helping Pro&ession+ adalah konsep yang

    melandasi peran dan &ungsi konselor di masarakat de$asa ini. Pro&esi penolong adalah pro&esi

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    4/168

    yang anggota0 anggotanya di latih kusus dan memiliki lisensi atau serti&ikat untuk melakukan

    sebuah lanyanan unik dan di butuhkan oleh masyarakat sebagai penyedia pro&essional satu 4

    satunya untuk lanyanan unik dan di butuhkan yang mereka ta$arkan' ibson 6 Mitchell,

    )!1!*7+

    %i&at pro&esionalisme konseling telah mendi&erensiasi ke$ilayah0 $ilayah yang lebih

    spesi&ik, sesuai dengan bidang keilmuan masing0masing. %ekedar contoh seorang konselor

    yang ahli di bidang gi8i, akan mengarahka penyelesaian klienya dengan menekankan pada

     perbaikan gi8i. %eorng konselor yang ahli di bidang neurologi, akan menekankan

     penyelesaian masalah klienya dengan membidik aspek neurolog atau otaknya. %eorang

    konselor yang ahli dibidang kesehatan ' kedokteran + akan mengatasi permasalahan kliennya

    dengan membidik segi kesehatan jasmaninya. Demikian setrusnya, sehingga pro&esionalisme

    konseling berjalan sesuai dengan bidang keilmuan masing0masing konselor. 9alaupun

     berbeda dalam hal pendekatanya, semua konselor menitik beratkan pada empat hal yang sama

    yaitu proses, hubungan spesi&ik, membantu, dan mencapai tujuan.

    . Memahami Karatristik manusia dan spesies lain

    1. Manusia adalah sepesies yang sangat lemah saat lahir. Kita lahir tanpa prilaku yang

    tercetak secara ginetik, tidak seperti banyak bentuk kehidupan yang lain. %ementara banyak he$an kecil di hutan dapat bertahan hidup tanpa bantuan he$an de$asa, bayi

    manusia tidak demikinan.). Manusia memiliki potensi sangat besar untuk tumbuh dan berkembang mlebihi sepesies

    lain.

    . Manusia memiliki tingkat tertinggi dalam keahlian berkomunikasi: sebuah keahlian yang

    memampukan kita mengekspresikan pikiran secara detail mengenai banyak hal,

    mengajarkan bahasa kepada sepesies lain minimal di tara& tertentu, dan merekam,

    mengirimkan serta menerima in&ormasi.7. Manusia menampilkan jangkauan perbedaan yang sangat luas jika di bandingkan dengan

    sepesies lain. Perbedaan ini bukan hanya membedakan dengan jelas setiap manusia dari

    manusia yang lain, tetapi juga melpatgandakan potensi masarakat dan menstimulasi

     perkembangan perbedaan.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    5/168

    5. Manusia sanggup memanipulasi dan dimanipulasi lingkungan. Perilaku manusia tidak

     bisa dimengerti dengan tepat kalau dicabut dari konteks lingkungan tempatnya muncul./. Manusia satu 4 satunya mahkluk hidup yang memahami dimensi $aktu masa lalu dan

    masa depan.

    ;. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, menalar dan mendapatkan sebuah$a$asan yang mendalam. Kemampuan merencanakan perubahan indi2idu ini sangat

     penting di arena perkembangan indi2idu dan arena penyesuaian social 'relasi dengan

    rekan sebaya+ . ibson 6Mitchell, )!1!*77075

    %aya cukup sadar bah$a perubahan yang menyulitkan inilah yang di sebut

     peruses belajar, dan meskipun menyulitkan perubahan tersebut selalu lebih

    memuaskan karena cara memandang hidup yang lebih akurat- 'ubungan hangat yang spesi&ik adalah hubungan antara konselor 

    dengan klien untuk suatu permasalahan yang dialami klien. Di luar itu tidak perlu di

    libatkan.

    c. Konseling hanya untuk membantu, bukan mengambil alih persoalanPerlu ditegaskan bah$a hubungan konselor dengan klien adalah hubungan yang

    si&atya membantu 'helping+, bukan mengambil alih persoalan. %elama ini, banyak yang

     beranggapan keliru terhadap konselor. Kedatangannya kepada konselor adalah untuk

    menyerahkan semua urusannya, sementara dia hanya duduk manis dan menunggu hasil.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    6/168

    #ika hal ini yang terjadi, maka hubungan antara konselor dengan klien bukan lagi

    hubbungan konseling, melainkan hubungan bisnis perkara, semacam perkara.d. Konseling tetap mempunyai tujuan yang disepakati bersama

    antuan dalam konseling tidak bisa dipandang remeh, sebab akan menngantarkan

    kliennya pada tujuan hidup yang paling hakiki, yakni dalam bahasa Maslo$ disebutsebagai aktualisasi diri. antuan yang diberikan konselor bukan semata0mata

    menyelesaikan masalah klien dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka $aktu yang

     panjang. Dan, tujuan jangka panjang inilah yang selalu mengarahkan tahap0tahap bantuan

    dalam konseling. Dengan demikian, tujuan dalam konseling yang paling &undamental

    adalah mengembalikan citra diri klien sebagai sosok utuh yang mampu menyelasaikan

     problem hidupnya secara bertanggung ja$ab serta menumbuhkan ji$a optimisme untuk

    meraih segala harapan dan citi0citanya.

    D. eberapa kekeliruan dalam memahami konseling.1. Konseling dianggap sebagai nasihat

    anyak klien yang menganggap ucapan konselor sebagai nasihat atau ceramah

     belaka. Akibatnya, ketika proses konseling berlangsung, klien pasi& dan tidak mau bicara

    terus terang terhadap persoalan yang menimpanya. >al ini dikarenakan perasaan takut

    dan malu si klien, bilamana permasalahan yang dihadapi tersebut adalah akibat dari

     perbuatannya sendiri, kemudian konselor akan menyalahkan dirinya. #adi, konseling

     bukan nasihat. %ebab, nasihat justru dapat membuat klien ingkar tanggung ja$ab

    terhadap permasalahan yang dihadapinya. %edangkan tujuan konseling adalah membuat

    klien mampu bertanggung ja$ab atas persoalan yang dihadapi secara kesatria.

     ?asihat merupakan gagasan seseorang yang disampaikan kepada pihak lain dan

    dianjurkan untuk dilaksanakan karena dianggap dapat menyelesaikan masalah. Konseling

    tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat0nasihat kepada kliennya. ordon '1@7+.

    ). Konseling dianggap sebagai cara memperoleh in&ormasi.

    Pemberian in&ormasi adakalanya ada dalam konseling tetapi konseling bukan

    sekedar memberikan in&ormasi. >ubungan terapetik merupakan bagian yang sangat

     penting dalam proses konseling. Proses pemberian in&ormasi biasanya banyak diberikan

    diluar hubungan konseling yang biassanya diebut layanan kepenasehatan dan in&ormasi

    'advice and information service+.Memang, di dalam proses konseling terdapat beberapa in&ormasi maupun nasihat.

    3etapi, konseling tidak sekedar memberi in&ormasi dan nasihat belaka. Konseling lebih

    dari itu, in&ormasi yang ada dalam proses konseling hanya sebatas hal0hal yang berkaitan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    7/168

    dengan permasalahannya. In&ormasi semacam cerita atau kisah keberhasilan seorang

    klien yang mempunyai masalah serupa atau lebih berat, dimaksudkan untuk

    membangkitkan rasa percay diri klien, bah$a sesungguhnya dirinya mampu

    menyelesaikan masalahnya sendiri, sebagaiman klien0klien lain yang telah berhasil

    mengatasi masalahnya.

    . Konseling dianggap menyerahkan urusan kepada konselor.

    anyak klien yang beranggapan bah$a dengan datang kepada konselor,

     permasalahannya akan segera ditangani semua tanpa ada campur tangan dirinya.

    Anggapan inilah yang sebenarnya dilematis. Di satu sisi, anggapan ini dapat sedikit

    memberi ketenangan sementara karena masalahnya akan segera selesai. 3etapi di sisi lain,

    konseling tidaklah demikian, sebab klien sendirilah yang akan diarahkan konselor agar

    menyelesaikan persoalannya sendiri.

    Ditinjau dari dua sisi tersebut, maka timbul pertanyaan. #ika konseling tidak dapat

    menyelesaikan permasalahan klien, buat apa klien datang kepada konselorB 3etapi, jika

    konselor hendak mengambil alih permasalahan klien, apakah sikap konselor tersebut

    tidak menimbulkan ketergantungan klien terhadap konselorBDua pertanyaan itu seolah0olah memojokkan posisi konselor. ah$a tujuan

    diselenggarakan konselin bukan untuk mengambil alih permasalahan klien karena hal itu

    dapat menimbulkan ketergantungan, namun yang dikehendaki dalam konseling adalah

    terciptanya kemandirian. Konselor hanya bertugas membangkitkan emosi positi& bah$a

    hanya diri klien sendirilah yang dapat menyelesaikan masalahnya, bukan konselor yang

    harus menyelesaikan masalah klien. Dengan penciptaan hubungan kemandirian dan

     prosedur konseling yang demikian, diharapkan klien dapat belajar memecahkan

    masalahnya sendiri, semakin lama semakin terampil, dan pada akhirnya ia mempunyai

    kepercayaan diri secara penuh bah$a dirinya dapat mengatasi masalah hidupnya.

    7. Konseling dianggap sebagai upaya mempengaruhi klien.Anggapan lain yang kurang tepat dalam pola hubungan konseling adalah adanya

    anggapan bah$a konselor mempengaruhi kliennya. %ehingga, perubahan perilaku, sikap,

    dan car mengambil keputusan adalah semata0mata terpengaruh oleh konselor.

    Dalam konseling tidak ada pola hubungan saling mempengaruhi. #ika terjadi

     perubahan sikap dan perilaku pada diri klien setelah konseling, maka perubahan sikap

    dan perilaku tersebut adalah hasil dari aktualisasi dirinya sendiri setelah konseling. Pola

    hubungan dalam konseling adalah penciptaan kemandirian secara total. Apapun yang

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    8/168

    dilakukan klien, benar0benar otonomi berasal dari kesadarannya secara bertanggung

     ja$ab.Dengan demikian, anggapan adanya pengaruh konseling terhadap klien adalah

    kurang tepat. %ebab, tujuan konseling bukan semata0mata didasarkan atas kehendak

    konselor, tetapi juga merupakan keinginan dari klien. %ekali lagi, konselor sama sekali

    tidak mempengaruhi klien. "ang dilakukan konselor hanyalah membantu klien

    menemukan jalan pemecahan masalah melalui perubahan sikap, pandangan, perilaku, dan

    keyakinan dirinya sendiri.

    5. Konseling adalah bebas nilai

    >ubungan konseling adalah hubungan terapi, yang sekaligus mengandung makna

     bah$a klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya. Dalam hubungan

    terapi ini klien harus membuat keputusan dan rencana0rencana yang terbaik bagi dirinya

    sendiri maupun lingkungan sosialnya tempat klien melakukan interaksi. Konseling yang

     bebas nilai itu tidak mungkin terjadi karena proses belajar itu sekaligus tercakup

     pengertian melakukan yang lebih baik dan lebih bertanggung ja$ab.

    Anggapan yang justru sebaliknya mempengaruhi klien adalah bah$a konseling itu

     bebas nilai. Anggapan ini jelas tidak mungkin terjadi. %ebab, hubungan konseling adalah

    interaksi terapis. Dalam interaksi tersebut, klien dibimbing dan diarahkan untuk

    menemukan cara atau jalan pemecahan masalahnya sendiri, lengkap dengan taktik dan

    strategi atau perencanaan. Dalam interaksi yang demikian itulah proses nilai tidak dapat

    dihindarkan. %ebab, dalam interaksi itu sendiri terdapat unsure nilai0nilai tertentu untuk

    membangkitkan sugesti klien. Atas dasar inilah konseling pasti sarat dengan nilai.

    3imbul pertanyaan, bagaimana jika nilai yang dianut klien berbeda dengan nilai

     pada konselorB Pertanyaan ini dapat dija$ab dengan mengingat kembali akan tujuan

    konseling.tujuan konseling bukan mempengarhui sikap, perilaku, dan keputusan, bahkan

     juga termasuk nilai dan keyakinan. 3erpengaruh atau tidaknya klien terhadap nilai yang

    dianut konselor berada penuh pada otoritas klien itu sendiri. #ika ia terpengaruh, hal itu

    semata0mata dilandasi atas kesadaran dirinya secara otonom dan bertanggung ja$ab.

    Demikian pula, jika ia tidak terpengaruh oleh nilai yang dianut oleh konselor, ia bisa

    mempertahankan nilai hidupnya secara otonom dan bertanggung ja$ab./. Konseling dianggap sama dengan interview

    Proses konseling yang melibatkan klien dan konselor dalam interakti& atau

     pembicaraan bersama seolah0olah mengesankan konseling yang tak ubahnya seperti

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    9/168

    $a$ancara. 3erlebih lagi, jika konselor lebih banyak bertanya daripada menstimulasi

    klien bereksplorasi. 3entu, suasana konseling semakin kental dengan inter2ie$ atau tes

    $a$ancara.

    Memang, di dalam konseling terdapat pembicaraan atau inter2ie$. 3etapi,

    konseling tidak sebatas itu. Inter2ie$ di dalam konseling tidak sebatas 3anya ja$ab pada

    ranah kogniti&, seperti halnya dalam tes $a$ancara. 3etapi, inter2ie$ dalam konseling

    lebih pada ungkapan0ungkapan jujur dari perasaan terdalam klien kepada konselor.

    Dalam hal ini, tugas konselor adalah memberi kesempatan kepada klien untuk

    mengeluarkan semua hal yang membuat perasaannya tidak enak. Konselor harus mampu

    menstimulasi kliennya untuk megeksplorasi dirinya, hingga klien bisa menjelaskan

     permasalahan yang sesungguhnya terjadi. Disamping itu, tugas utama konselor juga

    mengimbanginya dengan bahasa 2erbal0emosional, sehingga ia mampu memasukkan perasaan klien ke dalam perasaannya tanpa terhanyut oleh permasalahan klien.

     ?ah, dialog atau interview inilah yang akan membuat klien dapat mengeksplorasi

     permasalahannya secara tuntas hingga dapat dipahami oleh konselor sepenuhnya. #ika

    tahap ini mampu dilalui, maka tahap selanjutnya konselor tinggal mengarahkan

    eksplorasi klien untuk menemukan cara pemecahan masalahnya sendiri. 3ugas konselor

    hanya sebatas &asilitator semata.#ika telah ditemukan jalan keluar atas permasalahan klien, maka langkah

    selanjutnya adalah membuat klien melakukan atau mempraktikkan keputusannya. Dalam

    hal ini, tugas konselor hanya membangkitkan keberanian klien untuk bisa bertanggung

     ja$ab atas keputusan yang diambilnya sendiri.

    C. Istilah0Istilah "ang Mirip* Psikoterapi, Psikodiagnostik, Inter2ensi, Psikososial, Dan

    Penyuluhan

    Dalam bimbingan konseling, sering kali terdengar istilah0istilah yang mirip, seperti

     psikoterapi, psikodiagnostik, inter2ensi, psikososial, dan penyuluhan. Keempat istilah ini

    sering digunakan secara bergantian untuk menyebut gejala psikis klien yang sama.

    Khusus ketiga istilah, yaitu psikoterapi, inter2ensi, psikososial, dan penyuluhan

    oleh beberapa ahli dianggap tidak ada bedanya. 3etapi tidak sedikit pula dari para ahli

    yang memaknainya secara berbeda. %edangkan satu istilah lainnya, yaitu psikodiagnostik

     biasanya khusus digunakan untuk menyebut gejala gangguan keji$aan yang telah akut.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    10/168

    a. Psikoterapi

    Psikoterapi adalah penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan &ikiran,

     perasaan, dan perilaku. Psikoterapi juga merupakan proses interaksi &ormal antar dua

     pihak atau lebih yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki

    keadaan yang dikeluhkan klien. %eorang psikoterapis dengan pengetahuan dan

    keterampilan psikologisnya akan membantu kloien membatasi keluhan secara

     pro&essional dan legal. Ada tiga ciri utama psikoterapi yaitu* 1+ Dari segi proses, )+ Dari

    segi tujuan, dan + 3indakan.

    1. Pandangan yang menyamankan antar konseling dengan psikoterapi

    Dalam banyak literature yang menjadi rujukan dan pusat perhatian para teoritis

    dan praktisi dibidang konseling dan psikoterapi, salah satunya menekankan pemaknaan

    terhadap konseling dan psikoterapi 'termasuk inter2ensi, psikososial dan penyuluhan+

    .Mereka menganggap istilah konseling, psikoterapi, inter2ensi psikososial, serta

     penyuluhan adalah sama, dan oleh karena itu bisa digunakan secara bergantian dalam

     berbagai kasus. Di antara para ahli yang menyamakan adalah ansen dkk, '1@)+

    mengemukakan tiga jenis bantuan, yaitu pemberian dorongan ' supporti2e+, pemberian

     pemahaman secara re0edukti&, dan rekonstrukti& .antuan berupa dorongan adalah

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    11/168

     bantuan yang si&atnya moti2asi agar klien dapat mengembangkan potensi dirinya,

    sehingga dia bisa bangkit dari keterpurukan masalahnya. %edangkan pemahaman secara

    reedukti& adalah peningkatan pengertian atau atau penyelamatan terhadap dirinya sendiri

     beserta pernak0pernik permasalahan yang dihadapinya untuk selanjutnya muncul

    kemampuan untuk menyesuaikan diri. Adapun pemahaman secara rekonstrukti&, berarti

     pemahaman akan diri, kon&lik, dan permasalahannya dengan cara melakukan

    rekonstrukti& struktur kepribadian klien.

    etak perbedaannya adalah pada bantuan dalam bentuk dorongan dan pemberian

     pemahaman secara re0edukti& 'konseling+ dan pemahaman secara rekonstrukti&

    'psikoterapi+.

     b. Klien

    %udut pandang lain yang membedakan antara konseling dan psikoterapi adalah

    kondisi klien itu sendiri. Konseling lebih tepat digunakan untuk menangani

     permasalahan0permasalahan psikologis atau kelainan mental, seperti kekitdak stabilan

    emosional, dan perasaan0perasan negati2e lainnya. %edangkan psikoterapi digunakan

    digunakan untuk menangani gangguan mental dan persoalan0persoalan keji$aan berat

    lainnya, misalnya mental lemah, kion&lik batin, gangguan perasaan dan gejala0gejala ji$a

    yang berat lainnya.

    3abel perbedaan antara konseling dengan psikoterapi

    Konseling Psikoterapi

    Member dorongan   Pemberian dorongan kelas

     berat

    Masalah bersi&at situasional   Masalah berat dan neuritis

    Dalam situasi sadar    Alam tak sadar 'kurang

    normal+

    %ekarag dan akan datang   %kala jangka pajang

    %kala jangka pendek    Kon&lik emosional

    Mengatasi permasalah sehari0hari

    Masa lalu

    erdasarkan table diatas dapat disimpulkan bah$a perbedaan antara konseling

    dan psikoterapi yaitu, konseling hanya dilakukan khusus untuk indi2idu indi2idu yang

    mengalami gangguan terhadap perannya dalam kehidupan sehari0hari. %edangkan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    12/168

     psikoterapi hanya khusus indi2idu0indi2idu ormal yang mengalami gangguan emosioanal

     berat dan harus dilakukan rekonstrukti& kepribadian.

    c. Proses

    Konseling lebih menitik beratkan pada klien, dilakukan dengan pendekatan

    humanistic, dan kurang melibatkan hal0hal medis. %edangkan psikoterapi menitik

     beratkan pada terapi melibatkan penanganan secara medis.

     b. Inter2ensi psikosoialInter2ensi psikososial adalah proses penyadaran terhadap indi2idu maupun

    kelompok utamanya melalui berbagai sumber0sumber yang dapat mempengaruhi

    interpersonal, seperti belajar, persuasi, diskusi, dan berabagai proses lain yang sejenis.

    Inter2ensi psikososial ber&okus pada berbagai segi, sehingga mengubah klien dalam

    a&eksi, kognisi, dan tindakannya. Inter2ensi dilakukan dalam berbagai bentuk, baik secara

    kelompok maupun indi2idual.

    Inter2ensi psikososial berprinsip pada perubahan perilaku, perbaikan hubungan

    social, termasuk didalamnya adalah mengubah persepsi, pola pikir, dan perasaan.

    %emuanya adalah bentuk0bentuk inter2enai yang si&atnya psikososial.

    c. Psikodiagnostik 

    Psikodiagnostik adalah studi mengenai kepribadian le$at pena&siran terhadap

    tanda0tanda tingkah laku, cara berjala, bergerak, suara.

    Pengertian psikodiagnostik dibagi dalam dua bagian yaitu psikodignostik dalam

    artian sempit dan psikodiagnostik dalam artian luas. Pengertian diagnostic dalam arti

    sempit adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan kelainan psikis,

    dengan tujuan untuk dapat memberikan pertolongan atau pengobatan dengan lebih tepat.Psikodiagnostik dalam arti luas dapat ditinjau dari dua aspek, yakni aspek praktis

    dan aspek teorits. Psikodiagnostik dalam artian luas secara praktis merupakan metode

    untuk membuat diagnosis psikologis, dengan tujuan supaya dapat memperlakukan klien

    secara lebih tepat. %edangkan psikodignostik dalam arti luas secara teoritis merupakan

    studi ilmiah tentang bergabai metode untuk membuat diagnosis psikologis, dengan tujuan

    supaya dapat memperlakukan subjek dengan lebih tepat.

    d. Penyuluhan

    Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan indib2idu dalam memecahkan masalah

    kehidupannya dengan langsung berhadapan muka, dengan cara0cara yang sesuai dengan

    keadaan indi2idu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Penyuluhan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    13/168

    dapat disimpulkan bah$a suatu akti&itas $a$ancara yang dilakukan oleh seorang ahli

    kepada indi2idu yang sedang mengalami suatu masalah dalam rangka untuk

    membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan bantuan

    kepada mereka, sehingga pada akhirnya bermuara pada teratasi maslah yang dihadapi

    oleh klien dan dapat beradaptasi dengan baik dan e&ekti& dengan lingkungan hidupnya.

    D. Rambu Rambu Konseln! Dan Ps"o#e$a% Da!nos#" 

    Keterkaitan antara berbagai istilah dalam konseling sebgaimana disebut diatas, jika di

    cari permasalahan dan perbedaannya tidak akan pernah selesai. %ebab, di satu sisi dianggap

     berbeda, tetapi disisi lain dianggap sama. 9alaupun demikian, tanpa bermaksud

    mengesampingkan berbagai kesimpangsiuran diatas, kiranya tidak berlebihan jika dintara

    keduanya 'konseling dan psikoterapi+ di beri batasan secara tegas.

    atasan yang tegas antara konseling denga psikoterapi tersebut dapat merujuk pada

    asumsi0asumsi dasar konseling yang pernah di buat oleh lacher 'oerge dan =ristiani,

    1@@!+. Mereka meneapkan lima asumsi dasar konseling, dimana kelimanya bisa menjadi

     benang merah sekaligus batasan antara konseling dan psikoterapi. Kelima asumsi tersebut

    adalah sebagai berikut .

    1. Dalam konseling, klien tidak diberlakukan sebagai orang yang sakit mental atau kelainan

    mental sehingga harus diobati. 3etapi, klien di posisikn sebagai orang yang mampu

    menentukan pilihan, membuat keputusan, dan siap bertnggung ja$ab atas resiko yang

    ditimbulkan oleh perbuatannya. Atas dasar asumsi ini, maka tugas konselor hanya sebatas

    membantu kliennya untuk bangun dari tidur nyenyaknya dan segera mengerjakan

    ke$ajiban 4 ke$ajibannya. Konselor menaruh kepercayaannya tanpa syarat kepada

    kliennya, bah$a ia mampu menyelesaikan persoalannya sendiri. 9alau demikian, hal ini

     bukan berarti konselor tidak peran andil sama sekali. 3etapi, memang $ilayah gerak

    konselor tidak boleh menyerobot hak0hak lain untuk beraktualisasi diri.

    ). Konseling lebih berorientsi pada saat ini ' sekarang + dan masa yang akan datang, bukan

     pada pengalaman pristi$a masa lalu. Dalam hal ini, seolah0olah konselor menutup

    lembraran kelam kehidupan klien dan menguburnya dalam0dalam. %elnjutnya, konselor

    men$arkan lembaran hidup baru yang lebih cerah dan cemerlang. Masa lalu yang buruk

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    14/168

    tidak perlu dihiraukan, yang terpenting sekarang adalah memperbaiki prilaku, pola pikir,

     prasaaan, dan emosi. 3ujuannya, mampu menghadapi masa depan dengan lebih baik.. Dalam konseling, konselor tidak menyamakan kliennya dengan pasien. Kedatangan klien

     pada konselor juga tidak dipersepsikan sebagai orang yang menyerahkan nasib dan ji$a

    raganya kepada konselor. 3etapi, kedatangan klien kepada konselor disambut sebagai

     partner kerja yang siap bekerja sama secara mutual. Kemudian, mereka akan menetapkan

    tujuan konseling secara demokratis dan keduannya akan saling bersinergi me$ujudkan

    tujuan tersebut. #adi, konselor bukanlah sosok superpo$er yang siap menuntaskan segala

     persoalan klien.7. Dalam konseling, konselor secara moral tidak boleh netral atau bebas nilai. #ustru, yang

    lebih baik dari seorang konselor, yakni mempunyai nilai moral dan spiriual yang matang.

    Atas dasar ini konselor tidak akan selalu membenarkan dan mengiyakan sikap klien yang

    sering kali penuh pesemistis, apatis, dan skeptis. Dengan standar nilai moral dan spritual

    yang matang inilah, seorang konselor dapat melakukan trans&er nilai- kepada klien,

    sehingga klien memahaminya secara reeducati&.

    5. Dalam konseling, seorang konselor ber&okus pada perubahan tingkah laku.tetapi,

     perubahan tersebut bukan semata0mata karena terpengaruh oleh nilai moralitas dan

    spiritualitas konselor. Perubahan prilaku, sikap, pola &ikir, dan stabilitas emosional harus

    didasari oleh kesadaran prilaku klien secara mendalam. %ehingga, ia bisa bertanggung

     ja$ab secara sadar atas segala perubahan yang ada pada dirinya tersebut. ebih dari itu,

    klien harus berani bertanggung ja$ab atas segala resiko yang mungkin ditimbulkan atas

     perubahn dirinya tersebut. #ika terjadi hal0hal yanmg tidak diinginkan, maka klien yang

    telah berhasil tidak akan menyalahkan siapapun, termasuk diri dan lingkungannya.

    ahkan, ia tidak akan menyesal $alaupun keputusannya berakibat &atal. %ebab,

     penyesalan hanyalah akibat dari ketidak mtanghan ber&ikir seseorang hal ini dikarenakan

    oleh keberhasilan konseling dalam mmenyadarkan kliennya, sehingga menjadi sosok

    utuh yang sempurna.

    Kelima rambu0rambu di atas kiranya dapat menjadi acuan praktik atau

     penyelenggaraan konseling, sekaligus membedakannya atau membantasi dengan praktik

     psikoterapi yang telah berjalan selama ini. Dengan demikian, keterkaitan antara konseling

    dan psikoterapi tidak perlu lagi diperdebatkan, karena keduannya memiliki $ilayah

    operasional masing0masing.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    15/168

    KONSELING PSIKOANALISA DAN KONSELING

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    16/168

    BERPUSAT PADA KONSELOR 

    A& Konseln! Ps"oanalsa

    I& Pen!e$#an Konseln! Ps"oanalsa

    Psikoanalisia adalah sebuah model perkembangan kepribadian, &ilsa&at tentang si&at

    manusia, dan metode psikoterapi, berorientasi untuk berusaha membantu indi2idu untuk

    mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada rasa cemas dan rasa terancam yang

     berlebih0lebihan (anxiety). Menurut pandangan (reud, setiap manusia didorong oleh

    kekuatan0kekuatan irasional di dalam dirinya sendiri, oleh moti&0moti& yang tidak disadari

    dan oleh kebutuhan0kebutuhan alamiah yang bersi&at biologis dan naluri. Psikoanalisis

    merupakan suatu metode penyembuhan yang bersi&at psikologis dengan cara0cara &isik.

    Psikoanalisis jelas terkait dengan tradisi #erman yang menyatakan bah$a pikiran adalah

    $ujud yang akti&, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Psikoanalisis merupakan

     psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya tertuju kearah bidang moti2asi, emosi, kon&lik,

    mimpi0mimpi, dan si&at0si&at karakter. Psikoanalisa dahulu lahir bukan dari psikologi

    melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit ji$a. 3okoh utama psikoanalisa

    ialah %igmund (reud '1@/+.

    II& Dnam"a Ke%e$ba'an Manusa

    Menurut pandangan Psikoanalisis, struktur kepribadian manusia tersusun secara struktural,

    dimana terdapat subsistem yang berinteraksi secara dinamis, yaitu '( e!o( dan su%e$e!o.  Id , atau biasa disebut struktur kepribadian primiti& adalah sistem kepribadian yang

    dimiliki indi2idu sejak lahir, yang dihubungkan dengan &aktor biologis dan hereditas.

    Digerakkan oleh libido, yaitu energi psikis untuk dapat beradaptasi secara &isiologis dan

    sosial untuk mempertahankan dan mengembangkan spesiesnya. Prinsip kerjanya selalu

    mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit atau ketidaknyamanan. 3empatnya ada

     pada alam ba$ah sadar dan secara langsung berpengaruh terhadap perilaku seseorang

    tanpa disadari. Menurut (reud terdapat dua insting dasar dalam Id, yaitu Eros dan

    Thanatos. Eros merupakan insting untuk bertahan hidup, dengan libido sebagai dorongan

    utama. %edangkan Thanatos merupakan insting yang mendorong indi2idu untuk

     berperilaku agresi& dan destrukti&.

     Ego, adalah strukutur kepribadian yang tidak diperoleh saat lahir, tetapi dipelajari

    sepanjang berinteraksi dengan lingkungannya. Cgo memiliki kontak dengan dunia

    eksternal dari kenyataan, merupakan eksekuti& dari struktur kepribadian yang bertugas

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    17/168

    memerintah, mengendalikan, dan mengatur. Cgo mempunyai tugas sebagai penengah-

    antara dorongan0dorongan biologis 'Id+ dan tuntutan atau hati nurani yang terbentuk dari

    orang tua, budaya, dan tradisi ' superego+. Cgo bertindak realistis dan ber&ikir logis dalam

    merumuskan rencana0rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan. >ubungan antara ego

    dengan id, adalah bah$a ego adalah tempat bersemayamnya inteligensi dan rasionalitas

    yang menga$asi dan mengendalikan impuls buta id, sementara id hanya mengenal

    kenyataan yang subyekti&.

     Superego, adalah struktur kepribadian yang berhubungan dengan tindakan baik0

     buruk, benar0salah. %uperego dikembangkan dari kebudayaan dan nilai sosial, terbentuk

    karena adanya interaksi dengan orang tua dan masyarakat, merepresentasikan hal0hal

    yang ideal, dan mendorong indi2idu kepada kesempurnaan, bukan kesenangan semata.

    Dapat dikatakan superego merupakan kata hati seseorang dan sebagai alat kontrol daridalam indi2idu untuk menentang kehendak Id. 3empatnya pada alam sadar dan terbentuk

    sejak kanak0kanak lalu terus berkembang hingga de$asa. %ehingga menurut (reud,

    struktur kepribadian merupakan sistem yang kompleks, karena adanya interaksi antara

    tuntutan Id, dunia realitas yang dimiliki Cgo dan harapan moral %uperego.

    %elain ketiga sistem yang dibicarakan di atas, perkembangan kepribadian manusia

    menurut 2ersi (reud juga dipengaruhi oleh lima tahun pertama kehidupan yang

    dinamakan (reud sebagai perkembangan psikoseksual. %ecara berurutan &ase

     perkembangan tersebut meliputi &ase oral,&ase anal,&ase phalik.&ase laten, dan genital.

    1. (ase oral

    (ase oral terjadi pada saat tahun pertama kehidupan atau sejak bayi '!01 tahun+.

    Pengalaman kenikmatan pertma manusia adalah ketika ia mengisap puting susu ibu

    dengan mulut yan merupakan daerah kenikmatan '8one o& pleasure+ utama. Ketika

     berusia diba$ah satu tahun kepuasan dasar di dapatkan melalui sucking dan menggigit

    'esmana, )!!5+.

    3ugas perkembangan pada &ase oral adalah memperoleh rasa percaya baik kepada

    orang lain, dunia, maupun diri sendiri. C&ek dari penolakan pada &ase ini dapat

    menyebabkan anak menjadi penakut,tidak aman,haus akan perhatian,iri,agresi&,benci

    dan kesepian. Menurut =orey ')!!@+ ketidak puasan pada &ase ini juga akan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    18/168

    menyababkan timbulnya gangguan kepribadian seperti* ketidak percayaan pada

    dunia,ketakutan menjangkau orang lain,ketakutan untuk dicintai dan mencintai,harga

    diri yang rendah,isolasi dan penarikan diri,dan ketidakmampuan menjalin hubungan

    yang intim dengan orang lain.

    ). (ase Anal

    %elanjutnya adalah &ase anal yang terjadi antara usia '10 tahun+ dimana 8ona

    kenikmatan berada pada saat menahan atau melepaskan &eses. Anakt terus0menerus

     berhadapan dengan tuntutan orang tua dan diharapkan mengendalikan buang air

    ketika toilet training diberlakukan, anak akan memperoleh pengalaman dalam hal

    disiplin dan moral. Pada &ase inilah anak akan mengalami perasaan benci,marah,dan

    hasrat merusak. Anak juga akan belajar mengakui erasaan buruknya dan bagaimana

    cara mengatasi perasaan tersebut.

    3ugas perkembangan yang harus dilakukan anak pada &ase anal adalah*belajar 

    mandiri,memiliki kekuatan pribadi dan otonomi,serta belajar bagaimana mengakui

    dan menangani perasaan negatti&nya '=orey,)!!@+. >al yang perlu ditekankan pada

    &ase ini yaitu anak diharapkan mampu belajar bereksperimen dalam kehidupannya.

    Erang tua sebaiknya jangan terlalu terlibat paa pekerjaan anak yang kemungkinan

    dapat diselesaikanya sendiri $alaupun dengan berbagai kesalahan. Keterlibatan orang

    tua ang berlebihan pada anak akan membuat anak tidak memiliki kesanggupan

     pribadi menjalankan &ungsi diriya.

    . (ase Phalik 

    (ase phalik terjadi antara rentang usia '05 tahun+. Adapaun 8ona kenikmatan

     berada pada alat kelamin. Istilah yang kerap muncul pada &ase inilah oedipus comple

    'ketertarikan seksual pada sosok ibu lalu mengidenti&ikasi dirinya pada sosok ayahuntuk merepresi keinginanya memiliki ibu+ yang berlaku bagi anak laki0laki dan

    electra comple 'ketertarikan sesuali pada ayah + pada anak perempuan. Kegagalan

    mengidenti&ikasi sosok orang tua sesuai dengan jenis kelaminya akan mengakibatkan

    anak mengalami kebingungan akan perna seks nya secara normal dan kegagalan

    dalam menemukan standar moral yang tepat ' atipun,)!!!1+.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    19/168

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    20/168

    %ecara umum hakikat konseling adalah mengubah perilaku. Dalam pendekatan

     psikonanalisa hakikat konseling adalah agar indi2idu mengetahui ego dan memiliki ego

    yang kuat, yaitu menempatkan ego pada tempat yang benar yaitu sebagai pihak mampu

    memilih secara rasional dan menjadi mediator antara Id dan %uperego. Konseling dalam

     pandangan psikoanalisis adalah sebagai proses re0edukasi terhadap ego menjadi lebih

    realistik dan rasional. 3erdapat 7 teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu *

    1&  Asosiasi bebas

    Merupakan teknik utama dalam pendekatan psikoanalisa. Di sini konseli

    diminta untuk memanggil kembali pengalaman0pengalaman masa lampau dan

     pelepasan0pelepasan emosi yang berkaitan dengan peristi$a traumatis di masa lampau.

    Pada teknik asosiasi bebas konseli mengalami proses katarsis, dimana dia

    mendapatkan kebebasan untuk mengemukakan segenap perasaan dan pikiran yangterlintas di benaknya, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. iasanya

    dilakukan dengan cara konseli berbaring di atas so&a sementara konselor duduk di

     belakang kepalanya sehingga tidak mengganggu perhatian konseli pada saat

    melakukan asosiasi bebas.

    %elama proses berlangsung tugas konselor adalah mengenali peristi$a0

     peristi$a yang di0repres dan dikurung oleh konseli dalam ketidaksadarannya.

    Kemudian konselor mena&sirkan pengalaman itu, menyampaikannya kepada konseli

    dan membimbingnya ke arah peningkatan pemahaman atas dinamika yang tidak

    disadari oleh konseli

    2& Analss mm%

    (reud menyebut mimpi sebagai jalan istime$a menuju ketidaksadaran, sebab

    melalui mimpi hasrat, kebutuhan, dan ketakutan yang tidak disadari bisa terungkap.

    Mimpi memiliki ) tara& isi yaitu isi laten dan isi manifes, isi laten terdiri dari moti&0

    moti& yang tersembunyi dan simbolis, sebaliknya isi manifes yaitu gambaran yang

    tampak dalam mimpi yang dialami oleh indi2idu. 3ugas konselor disini adalah untuk

    menyingkap isi laten yang tergambar dalam isi mani&es mimpi konseli, serta

    mengasosiasikannya guna menyingkap makna0makna terselubung di dalamnya

    *&   Analss $ess#ens

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    21/168

    Pena&siran terhadap resistensi harus dilaksanakan untuk membantu konseli menyadari

    alasan0alasan yang ada di balik resistensi dan kemudian mampu menyelesaikan

    kon&liknya secara realistis

    +& Analss #$ans,e$ens

    3rans&erensi terjadi ketika terdapat sebuah urusan yang belum selesai- denganorang0orang penting di masa lalu, yang terdistorsi ke masa sekarang dan memberikan

    reaksi kepada konselor sebagaimana dia bereaksi terhadap ayah atau ibunya pada masa

    kanak0kanak. Di sini konselor melakukan pena&siran agar konseli mampu menembus

    kon&lik masa lalu, dan menggarap kon&lik emosional yang terdapat pada hubungan

    terapeutiknya bersama sang konselor.

    I-& Kon's Pen!uba.an

    1& Tu/uan

    Menurut =orey ')!!5+, tujuan terapi psikoanalisa adalah untuk membentukkembali struktur karakter indi2idu, dengan cara merekonstruksi, membahas,

    menganalisa, dan mena&sirkan kembali pengalaman0pengalaman masa lampau, yang

    terjadi di masa kanak0kanak. Membantu konseli untuk membentuk kembali struktur

    karakternya dengan menjadikan hal0hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh

    konseli. %ecara spesi&ik, memba$a konseli dari dorongan0dorongan yang ditekan

    'ketidaksadaran+ yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran

    intelektual, menghidupkan kembali masa lalu konseli dengan menembus kon&lik

    yang ditekan, memberikan kesempatan kepada konseli untuk menghadapi situasi yang

    selama ini ia gagal mengatasinya.

    2& Pe$an Konselo$

    Karakteristik konselor dalam psikoanalisa adalah membiarkan dirinya anonim

    serta hanya berbagi sedikit saja perasaan dan pengalaman pribadinya kepada konseli.

    Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu konseli dalam mencapai

    kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih e&ekti& dalam

    menghadapi kecemasan melalui cara0cara yang realistis, serta dalam rangka

    memperoleh kembali kendali atas tingkah lakunya yang impulsi& dan irasional.

    Konselor membangun hubungan kerja sama dengan konseli dan kemudian

    melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan mena&sirkan. Konselor juga

    memberikan perhatian kepada resistensi konseli untuk mempercepat proses

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    22/168

     penyadaran hal0hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran. %ementara konseli

     berbicara, konselor berperan mendengarkan dan kemudian memberikan ta&siran0

    ta&siran terhadap in&ormasi konseli, konselor juga harus peka terhadap isyarat0isyarat

    non 2erbal dari konseli. %alah satu &ungsi utama konselor adalah mengajarkan proses

    arti proses kepada konseli agar mendapatkan pemahaman terhadap masalahnya

    sendiri, mengalami peningkatan kesadaran atas cara0cara berubah, sehingga konseli

    mampu mendaptakan kendali yang lebih rasional atas hidupnya sendiri.

    *&  Pe$an Konsel

    Konseli harus bersedia terlibat dalam proses konseling secara intensi&, dan

    melakukan asosiasi bebas dengan mengatakan segala sesuatu yang terlintas dalam

     pikirannya, karena produksi 2erbal konseli merupakan esensi dari kegiatan konseling

     psikoanalisa. Pada kasus0kasus tertentu konseli diminta secara khusus untuk tidak

    mengubah gaya hidupnya selama proses konseling. Dalam pelaksanaan konseling

     psikoanalisis, klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya

    dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.

    +&   S#uas )ubun!an

    Dalam konseling psikoanalisis terdapat bagian hubungan konselor dengan klien,

    yaitu aliansi, trans&erensi, dan kontratrans&erensi *a.  Aliansi   yaitu  sikap klien kepada konselor yang relati& rasional, realistik,

    dan tidak neurosis 'merupakan prakondisi untuk ter$ujudnya

    keberhasilan konseling+.

     b. Transferensi 

    1+ pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang0orang

    yang menguasainya, yang ditujukan kepada konselor.

    )+   merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis.

    +  membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya

    telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon

     pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.

    c.  Kontratransferensi 

    "aitu kondisi dimana konselor mengembangkan pandangan0pandangan

    yang tidak selaras dan berasal dari kon&lik0kon&liknya sendiri. Kontratrans&erensi

     bisa terdiri dari perasaan tidak suka, atau justru keterikatan atau keterlibatan yang

     berlebihan, kondisi ini dapat menghambat kemajuan proses konseling karena

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    23/168

    konselor akan lebih ter&okus pada masalahnya sendiri. Konselor harus menyadari

     perasaaannya terhadap klien dan mencegah pengaruhnya yang bisa merusak.

    Konselor diharapkan untuk bersikap relati& obyekti& dalam menerima kemarahan,

    cinta, bujukan, kritik, dan emosi0emosi kuat lainnya dari konseli.

    -& Kelema.an Dan Keleb.an Pen'e"a#an Ps"onalsa

    Kelemahan dari pendekatan ini adalah*

    1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat

    kemanusiaan.). 3erlalu banyak menekankan kepada masa kanak0kanak dan menganggap kehidupan

    seolah0olah ditentukan oleh masa lalu. >al ini memberikan gambaran seolah0olah

    tanggung ja$ab indi2idu berkura.. =enderung meminimalkan rasionalitas.

    7. Kurang e&isien dari segi $aktu dan biaya

    Kelebihan dari pendekatan ini adalah*

    1. Penggunaan terapi $icara). Kehidupan mental indi2idu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami si&at

    manusia untuk meredakan penderitaan manusia.

    . Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi0minpi,

    resistensi0resistensi dan trans&erensi0trasn&erensi.

    7. Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk

    melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber0sumber dan &ungsi

    simptomatologi.

    B& KONSELING BERPUSAT PADA KONSELOR 

    I& Konseln! Be$%usa# Pa'a Pe$son

    Konseling berpusat pada person 'person centered counseling+ dikembangkan oleh =arl

    Person

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    24/168

     berorientasi pada konselor atau directi2e counseling. Pada tahun 1@51

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    25/168

    Kita dapat memahami medan &enomenal seseorang hanya dengan

    menggunakan kerangka pemikiran internal indi2idu yang bersangkutan. Pemahaman

    secara empati, sebagai bentuk internal frame of reference, sangat berguna dalm

    memahami medan &enomenal ini.

    . Erganism merupakan keseluruhan totalitas indi2idu, yang meliputi pemikiran,

     perilaku, dan keadaan &isik. Erganism mempunyai satu kecenderungan dan dorongan

    dasar, yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

    Perilaku itu merupakan usaha organism yang berarah tujuan ' goal directed + yaitu

    untuk memuaskan kebutuhan4kebutuhan sebagaimana dialaminya dan dalam medan

    sebagaimana yang diamatinya. Dalam hubungan ini emosi menyertai pada umumnya

    memberikan &asilitas perilaku berarah tujuan itu. Kebanyakan cara4cara berperilaku

    yang diambil orang adalah yang selaras dengan konsep sel&.Erganism bereaksi terhadap medan &enomenal sebagaimana medan itu dialami

    dan diamati. agi indi2idu dunia pengamatan ini adalah kenyataan 'realitas+.

    Erganism bereaksi terhadap medan &enomenal sebagai keseluruhan yang

    terorganisasi.

     Kepribadian menurut

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    26/168

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    27/168

    )+  Perilaku manusia pada dasrnya sesuai dengan persepsinya tentang medan

    &enomenal dan indi2idu itu mereaksi medan itu sebagaimana yang dipersepsi.

    Eleh karena itu persepsi indi2idu tentang medan &enomenal bersi&at subyekti&.

    + Manusia pada dasarnya bermartabat dan berharga dan dia memiliki nilai4nilai

    yang dijunjung tinggi sebagai hal yang baik bagi dirinya.7+ %ecara mendasar manusia itu baik dan dapat dipercaya, konstrukti& tidak merusak

    dirinya.

    I-& P$ns%P$ns% Konseln!

    erdasarkan pandangan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    28/168

    lebih merupakan keadaan akhir dari kematangan mental dan emosional, karena itu lebih

    merupakan sel& 4 being 'cottone,1@@1+.%ecara singkat tujuan konseling ini mencakup*

    a. terbuka terhadap pengalaman.

     b. adanya kepercayaan terhadap organismenya sendiri.

    c. kehidupan eksistensial yaitu sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan,

     perasaan bebas, dan kreati&.

    -I& Kon's Konseln! 'an Pe$an Konselo$

    Dalam pandangan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    29/168

    !) "ongruence or genuinene * menunjukkan sikap yang selaras dan keaslian.

    #) $nconditional positive regaer and acceptance* penerimaan tanpa syarat.

    %) &ccurate empathic understanding * pemahaman empati yang tepat.dalam kaitannya dengan ini pula, dalam memahami perilaku klien konselor menggunakan

     pendekatan internal frame of reference klien sendiri. Gntuk menciptakan kondisi seperti

    diatas teknik yang dapat dikembangkan adalah 2erbalisasi, teknik non2erbal, membuka

    diri, dan ekspresi emosi.

    -II& Ta.a%an Konseln!

    3ahapan konseling berpusat pada person menurut boy dan pine '1@1+ jika

    dilihat dari apa yang dilakukan konselor dapat dibuat ) tahap.

    Pertama, tahap membangun hubungan terapeutik, menciptakan kondisi &asilitati& dan

    hubungan yang subtanti& seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan dan

     positi& tanpa syarat.

    Kedua, adalah tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan e&ekti&itas hubungan padatahap kedua, disesuaikan dengan kebutuhan klien.

    %edangkan jika dilihat dari segi pengalaman klien dalam proses hubungan konseling

    dapat dijabarkan bah$a proses konseling dapat dibagi menjadi empat tahap =orey,

    '1@+.3ahap pertama klien datang kekonselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami

    kecemasan, atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik.

     3ahap kedua, saat klien menjumpai konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh

     bantuan, ja$aban atas kesulitan 4 kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah

    ketidak mampuan mengatasi kesulitan hidupnya.3ahap ketiga, pada a$al konseling klien menunjukkan perilaku, sikap, dan perasaannya

    yang kaku. Dia menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara

     permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada a$al 4 a$al ini klien

    kecenderungan mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya, dan mungkin bersikap

    de&ensi&. Karena kondisi yang diciptakan konselor kondusi&, dengan sikap empati dan

     penghargaan, konselor terus membantu klien untuk mengeksplorasi dirinya secara

    lebih terbuka. #ika hal ini berhasil maka klien mulai menunjukkan sikapnya yang

    lebih menyatakan diri yang sesungguhnya.

    3ahap keempat, klien mulai menghilangkan sikap dan perilaku yang kaku, membuka diri

    terhadap pengalamannya, dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih

    teraktualisasi, dengn jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    30/168

    KESIMPULAN

    Psikoanalisia adalah sebuah model perkembangan kepribadian, &ilsa&at tentang si&at

    manusia, dan metode psikoterapi, berorientasi untuk berusaha membantu indi2idu untuk

    mengatasi ketegangan psikis yang bersumber pada rasa cemas dan rasa terancam yang berlebih0lebihan (anxiety). >akikat konseling adalah mengubah perilaku. 3erdapat 7

    teknik dasar dalam konseling psikoanalisa, yaitu* Asosiasi ebas, Analisis Mimpi,

    Analisis

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    31/168

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    32/168

    TUGAS

    BK DI PAUD

    KONSELING PSIKOANALISA DAN KONSELING BERPUSAT

    PADA KONSELOR 

    Un#u" Memenu. Tu!as Ma#a Kula. BK ' PAUD

    Dosen Pen!am%u D$a& N Ke#u# Al# Sua$# M&P'

    DISUSUN OLE)

    KELOMPOK II

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    33/168

    ISTA DED SEKALA PURTA 3 12 121 2*4

    NUR)IDAA) 3 12 121 2*0

    ISNAENI 312 121 2+5

    6URUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    IKIP MATARAM

    2015

    LAMPIRAN

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    34/168

    Konseln! Rasonal Emo#, Be.a7o$ T.e$a%8

    I& A& PENDA)ULUAN

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    35/168

    Istilah ational-Emotive *ehavior Therapy sukar diganti dengan istilah bahasa

    indonesia yang mengena: paling0paling dapat dideskripsikan dengan mengatakan:

    corak konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara ber&ikir dan akal

    sehat 'rational thingking +, berperasaan 'emoting +, dan berperilaku 'acting +, serta

    sekaligus menekankan bah$a suatu perubahan yang mendalam dalam cara ber&ikir

    dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku

    '9inkel dan %ri >astuti, )!!7* 7)@+. Pendekatan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    36/168

    Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    37/168

    andasan &iloso&i ational-Emotive *ehavior Therapy 'al yang sangat buruk dan menyebalkan adalah bila

    sebagala sesuatu tidak terjadi seperti yang saya harapkan.

    e. Ketidakbahagiaan merupakan hasil dari peristi$a eksternal

    yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.

    &. %esuatu yang membahayakan harus menjadi perhatian dan

    harus selalu diingat dalam pikiran.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    38/168

    g. ari dari kesulitan dan tanggung ja$ab daripada

    menghadapinya.h. %eseoramg harus memiliki orang lain sebagai tempat

     bergantung dan harus memiliki seseorang yang lebih kuat

    yang dapat menjadi tempat bersandar.i. Masa lalu menentukan tingkah laku saat ini dan tidak bisa

    diubah. j. Indi2idu bertanggaung ja$ab atas masalah dan kesulitan

    yang dialami oleh orang lain.

    "& %elalu ada ja$aban yang benar untuk setiap masalah.

    Dengan demikian, kegagalan mendapatkan ja$aban yang

     benar merupakan bencana.

    D& KONSEP DASAR a& Asums Dasa$

    Cllis '1@@+ mengatakan beberapa asumsi dasar

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    39/168

    • Pikiran dan emosi biasanya saling mempengaruhi satu sama lain, keduanya

     bekerja seperti lingkaran yang memiliki hubungan sebab0akibat, dan pada

     poin tertentu, pikiran dan emosi menjadi hal yang sama.

    • Pikiran dan emosi cenderung berperan dalam sel&0talk 'perbincangan dalam

    diri indi2idu yang kerap kali diucapkan oleh indi2idu sehingga menjadi

     pikiran dan emosi+. %ehingga pernyataan internal indi2idu sangat berate dalam

    menghasilkan dan memodi&ikasi emosi indi2idu.

    Menurut Cllis, terdapat enam prinsip teori ational-Emotive *ehavior

    Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    40/168

    +& 1lo+al Evaluations of human worth, yaitu menilai keberhargaan diri

    sendiri dan orang lain. >al ini bernakma bah$a indi2idu dapat diberi

     peringkat yang berimplikasi bah$a pada asumsi bebera orang lebih buruk

    atau tidak berharga dari yang lain.

    %elanjutnya, Cllis membagi pikiran indi2idu dalam tiga tingkatan. yaitu*

    1& Dingin 'cool +, Pikiran dingin adalah pikiran yang bersi&at deskripti& sendiri dan

    mengandung sedikit emosi.

    2& Pikiran yang hangat 'warm+, adalah pikiran yang mengarah pada satu pre&erensi

    atau keyakinan rasional, pikiran ini mengandung unsure e2aluasi yang

    mempengaruhi pembentukan perasaan.

    *& Pikiran yang panas 'hot + adalah pikiran yang mengandung unsur e2aluasi yang

    tinggi dan penuh dengan perasaan.

    :& Teo$ AB9

    3eori A= adalah teori tentang kepribadain indi2idu dari sudut pangang

     pendekatan ational-Emotive *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    41/168

    Keterkaitan antara hubungan teori A=

     A B 9 D

    3An#e:e'en# e7en# 3Bele, 3Emo#onal 9onse;uen:e 3Ds%u#n!

    =ontoh kasus 

    seseorang yang mengalami hambatan emosional karena kasus perceraian. Ia

    merasa perceraian itu terjadi akibat kesalahan0kesalahannya, sehingga ia merasa malu,

    menjadi orang yang tidak berharga dan patut menderita karena tidak mampu

    mempertahankan kehidupan rumah tangganya. Perasaan malu, tidak berharga, dan patut

    menderita '"once,uences+ bukan merupakan akibat langsung dari peristi$a perceraian

    ' &ctivating event +, tetapi sebagai akibat dari keyakinannya bah$a perceraian itu terjadi

    karena kesalahan0kesalahan yang dilakukannya ' Disputing+ , sehingga ia menyalahkan

    dirinya sendiri ' *eliefs+.

    %elanjutnya, Cllis menegaskan bah$a irrational thinking  'berpikir irasional+ menjadi

    masalah bagi indi2idu karena*

    • Menghambat indi2idu dalam mencapai tujuan0tujuan, menciptakan emosi yang

    ekstrim yang mengakibatkan stes dan menghambat mobilitas dan mengarahkan pada tingkah laku yang menyakiti diri sendiri.

    • Menyalahkan kenyataan 'salah menginterpretasikan kejadian yang terjadi atau

    tidak didukung oleh bukti yang kuat+

    • Mengandung cara yang tidak logis dalam menge2aluasi diri dan orang lain dan

    lingkungan sekitar.

    E& TU6UAN KONSELING

    3ujuan utama konseling dengan pendekatan ational-Emotive *ehavior Therapy 

    '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    42/168

    diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Cllis dan enard '1@/+ mendeskripsikan

     beberapa sub tujuan yang sesuai dengan nilai dasar pendekatan ational-Emotion

     *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    43/168

    menggunakan pengolahan 2erbal. %elain itu, secara umum konselor harus memiliki

    keterampilan untuk membangun hubungan konseling. Adapun keterampilan konseling

    yang harus dimiliki konselor yang akan menggunakan pendekatan ational-Emotif

     *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    44/168

    untuk membantu konseli mengembangkan pikiran rasional 'antina dkk, )!11*

    )15+.

    :& Ta.a% *

    3ahap akhir ini, konseli dibantu untuk secara terus menerus mengembangkan

     pikiran rasional serta mengembangkan &iloso&i hidup yang rasional sehingga

    konseli tidak terjebak pada masalah yang disebabkan oleh pemikiran irasional

    'antina dkk, )!11*)1/+

    3ahap0tahap konseling ini merupakan proses natural dan berkelanjutan. 3ahap0

    tahap ini menggambarkan keseluruhan proses konseling yang dilalui oleh konselor dan

    konseli. Dari tahap0tahap terdapat dua tugas utama konselor yaitu*

    •  4nterpersonal , yaitu membangun hubungan terapeutik, membangun rapport, dan

    suasana yang kaloborati& 

    • 5rganizational , yaitu bersosialisasi dengan konseli untuk memulai terapi,

    mengadakan proses asesmen a$al, menyetujui $ilayah masalah dan membangun

    tujuan konseling.

    %ecara khusus, terdapat beberapa langkah inter2ensi konseling dengan pendekatan

     ational-Emotive *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    45/168

    • aksanakan asesmen secara umum dengan mengidenti&ikasi latar belakang

     personal dan sosial, kedalamman masalah, hubungan dengan kepribadian

    indi2idu, dan sebab0sebab non0psikis seperti: kondisi &isik, lingkungan dan

     penyalahgunaan obat.

    . Mempersiapkan konseli untuk terapi ' prepare the client for therapy+

    • Mengklari&ikasi dan menyetujui tujuan konseling dan moti2asi konseli untuk

     berubah

    • Mendiskusikan pendekatan yang akan digunakan dan implikasinya..

    7. Mengimplementasikan program penanganan 'implement the treatment program+

    • Menganalisis episode spesi&ik dimana inti masalah itu terjadi, menemkan

    keyakinan0keyakinan yang terlibat dalam masalah dan mengembangkan

    homework 

    • Mengembangkan rugas0tugas tngkah laku untuk mengurangi ketakutan atau

    memodi&ikasi tingkah laku

    • Menggunakan tekni0teknik tambahan yang diperlukann.

    5. Menge2aluasi kemajuan 'evaluate progress+

    Pada menjelang akhir inter2ensi konselor memastikan apakah konseli

    mencapai perubahan yang signi&ikan dalam berpikir atau perubahan tersebtu

    disebabkan oleh &aktor lain.

    /. Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling ' prepare the client for termination+

    Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri proses konseling dengan

    menguatkan kembali hasil yang sudah dicapai. %elain itu, mempersiapkan konseli

    untuk dapat menerima adanya kemungkinan kemunduran dari hasil yang suudah

    dicapai atau kemungkinan mengalami masalah dikemudian hari.

    )& TEKNIKTEKNIK KONSELING

    3eknik konseling dengan pendekatan ational-Emotive *ehaior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    46/168

    '& Dispute standard ganda 'double0standard dispute+

    Mengajarkan konseli melihat dirinya memiliki standar ganda tentang diri, orang

    lain dan lingkungan sekitar.

    e& %kala katastrapi 'catastrophe scale+

    Membuat proporsi tentang peristi$a0peristi$a yang menyakitkan.

    ,&  /evil6s advocate atau rational role reversal "aitu meminta konseli untuk memainkan peran yang memiliki keyakinan

    rasional sementara konselor memainkan peran menjadi konseli yang irasional.

    !& Membuat &rame ulang 'reframing +

    Menge2aluasi kembali hal0hal yang mengece$akan dan tidak menyenangkan

    dengan mengubah &rame berpikir konseli.

    2& Te"n" Ima!e$

    a& Dispute Imajinasi 'imaginal disputation+%trategi imaginal disputation melibatkan penggunakan imageri.

    %etelah melakukann dispute secara 2erbal, konselor meminta konseli untuk

    membayangkan dirinya kembali pada situasi yang menjadi masalah dan

    melihat apakah emosinya telah berubah. ila ya, maka konselor memnita

    konseli untuk mengatakan pada dirinya sebagai indi2idu yang berpikir lebih

    rasinal dan mengulang kembali proses diatas. ila belum maka keyakinan

    irasionalnya masih ada.

    b& Kartu control emosional 'the emotional control card-E"" +

    Adalah alat yang dapat membantu konseli menggunakan dan

     pemperluas praktik ational-Emotive *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    47/168

    '& 3eknik melebih0lebihkan 'the 7+low-up8 techni,ue+Adalah 2ariasi dari tekni worst case imagery-. Meminta konseli

    membayangkan kejadian yang menyakitkan atau kejadian yang menakutkan

    kemudian melebih0lebihkannya sampai pada tara& yang paling tinggi. >al ini

     bertujuan ada agar konseli dapat mengontrol kerakutannya.

    *& Te"n" Be.a7o$al

    a& Dispute tingkah laku '+ehavioral disputation+

    eha2ioral dispute atau risk taking, yaitu member kesempatan kepada

    konseli untuk mengalami kejadian yang menyebabkannya berpikir irasional

    adan mela$an keyakinannya tersebut.

    b& ermain peran 'role playing +Dengan bantuan konseling melakukan role play tingkah laku baru

    yang sesuai dengan keyakinan rasional.

    :& Peran rasioanal terbaik 'rational cole reversal +"aitu meminta konseli untuk memainkan peran yang memiliki

    keyakinan rasional sementaraa konselor memainkan peran menjadii konseli

    yang irasional. Konseling mela$an keyakinan irasioanal konselor dengan

    keyakian rasional yang di2erbalisasikan

    '& Pengalaman langsung 'exposure+Konseling secara sengaja memasuki situasi yang menakutkan. Prose

    ini dilakukan melalui perencanaan dan penerapan keterampilan mengatasi

    masalah

    e& Menyerang rasa malu ' shame attacking +

    Melakukan kon&rontasi terhadap ketakutan untuk malu dengan secara

    sengaja bertingkah laku memalukan dan mengundang ketidaksetujuan

    lingkungan sekitar. Dalam hal ini konseling diajarkan mengelola dan

    mengantisipasi perasaan malunya.

    ,& Pekerjaan rumah 'homework assignments+

    %elain melakukan disputation secara 2erbal, ational-Emotive

     *ehavior Therapy '

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    48/168

    II& Kesm%ulan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    49/168

    'realistic epectation+, memiliki toleransi terhadap &rustasi yang tinggi 'high &rustration

    tolerance+, memiliki tanggung ja$ab pribadi 'sel& responsibility+.

    Peran konselor dalam pendekatan

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    50/168

    Nama an!!o#a "elom%o" *

    Kelas 9

     

    ikma 9arni '1).1)1.1)+

    Kelas E

    %usinta

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    51/168

    Abdul Manan Al&akir '1).1)1.)/+

    MAKALA)

    BK DI PAUD

    =KONSELING REALITAS DAN KONSELING )UMANISTIK>

    DISUSUN OLE)

    KELOMPOK +

    1& IRMA )IDAATI 12&121&252

    2& SULAEMAN 12&121&21?

    *& )AERUL FAI@IN 12&121&22

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    52/168

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 3FIP

    INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    IKIP MATARAM

    2015

    BAB I

    PEMBA)ASAN

    A& Konseln! Real#as

    1& Se/a$a. Pe$emban!an

    Konseling realitas 'reality therapy+ dikembangkan oleh 9illiam 1lasser pada

    tahun 1@5! an  9illiam 1lasser adalah seorang psikolog dari =ali&ornia. Dalam

     pendekatan ini, konselor bertindak akti&, direkti&, didaktik. Dalam konteks ini

    konselor berperan sebagai guru dan sebagai model bagi konseli.

    1lasser dilahirkan pada 1@)5 dan dibesarkan di =le2eland, Ehio. 9illiam

    1lasser merupakan lulusan dari the "ase 4nstitute 5f Technology sebagai insinyur

    kimia pada tahun 1@77 di usia 1@ tahun, kemudian ia mengambil master dibidang

     psikologi klinis pada usia ) tahun di uni2ersitas yang sama. Pada tahun 1@5/ lasser 

    menjadi kepala bagian psikiatri di the ventura :chool of 1irls yang merupakan

    institusi untuk menangani masalah kenakalan remaja perempuan. Pada saat inilah

    lasser mengembangkan konsep pendekatan realitas. uku pertamanya ental

     ;ealth or ental 4llmes pada tahun 1@/1 merupakan landasan berpikir dari teknik

    dan konsep dasar terapi realitas '3hompson, et.al,.)!!7, p. 11!+. 1lasser

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    53/168

    menggunakan istilah reality terapy pada April 1@/7 pada menu skrip yang berjudul

     eality Terapy.

    2& Pan'an!an Ten#an! Manusa

    lasser percaya bah$a setiap manusia memiliki kebutuhan psikologis yang

    secara konstan 'terus 4 menerus+ hadir sepanjang rentang kehidupanya dan harus

    dipenuhi. %ecara lebih rinci, lasser menjelaskan kebutuhan0kebutuhan dasar

     psikologis manusia yaitu,

    a. Kelangsungan hidup '%ur2i2al+.

    kebutuhan memperoleh kesehatan, makanan, udara, perlindungan,

    rasa aman, dan kenyamanan &isik+.

     b. =inta dan rasa memiliki 'o2e and belonging+.%alah satu kebutuhan psikologis manusia adalah kebutuhannya

    untuk merasa memiliki dan terlibat atau melibatkan diri dengan orang lain.

    =ontohnya* persahabatan, acara perkumpulan tertentu, dan keterlibatan

    dalam organisasi kemahasis$aan.

    c. Kekuasaan 'po$er+.

    Kebutuhan akan kekuasaan 'po$er+ meliputi kebutuhan untuk

     berprestasi, merasa berharga, dan mendapatkan pengakuan. Kebutuhan ini

     biasanya diekspresikan melalui kompetisi dengan orang0orang di sekitar

    kita.d. Kesenangan '&un+.

    Merupakan kebutuhan untuk merasa senang, dan bahagia. Pada

    anak0anak, terlihat dalam akti2itas bermain. Misalnya, berlibur untuk

    menghilangkan kepenatan, bersantai, melucu, humor, dan sebagainya.

    e. Kebebasan '&reedom+.Kebebasan '&reedom+ merupakan kebutuhan untuk merasakan

    kebebasan atau kemerdekaan dan tidak tergantung pada orang lain,

    misalnya membuat pilihan 'akti& pada organisasi kemahasis$aan+,

    memutuskan akan melanjutkan studi pada jurusan apa, bergerak, dan

     berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

    *& Pe$"emban!an Ke%$ba'an

    a& S#$u"#u$ "e%$ba'an

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    54/168

    Menurut lasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya,

    orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini

    terkait pada konsep

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    55/168

    kehidupanya,, kebutuhan akan identitas dirinya yaitu kebutuhan untuk merasa

    unik, terpisah, dan berbeda dengan orang lain.

    b& Tu/uan Konseln Real#as

    %ecara luas tujuan dari terapi realitas adalah mencapai identitas

    keberhasilan ' succsess identity), dimana succsess identity ini ditandai dengan

     ber&ungsinya indi2idu dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya secara tepat,

    yaitu * meliputi kebutuhan mencintai dan dicintai, kekuasaan atau berprestasi,

    kebebasan atau independensi, serta kebutuhan untuk senang. %ehingga mereka

    mampu mengembangkan identitas berhasil.3ujuan konseling realitas adalah

    sebagai berikut *

    Menolong indi2idu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat

    menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.  Mendorong konseli agar berani bertanggung ja$ab serta memikul segala

    resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam

     perkembangan dan pertumbuhannya.

    Mengembangkan rencana0rencana nyata dan realistik dalam mencapai

    tujuan yang telah ditetapkan.

    Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian

    yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai0nilai adanya

    keinginan indi2idu untuk mengubahnya sendiri. 3erapi ditekankan pada disiplin dan tanggung ja$ab atas kesadaran

    sendiri.

    5& Te"n"#e"n" 'an Ta.a%#a.a% Konseln! Real#as

    a& Te"n"#e"n" Konseln! Real#as

    Menurut =orey ')!!@+, pada hakikatnya terapi realitas sama sekali tidak

    menggunakan teknik khusus seperti pendekatan yang lain. Adapun &okus utama

    teknik realitas adalah mengembangkan kekuatan potensi klien untuk mencapai

    keberhasilan dalam hidupnya, Menurut =orey ')!!@+, teknik0teknik yang dapat

    digunakan sbb*

    3erlibat dalam permainan peran dengan klien.

    Menggunakan humor.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    56/168

    Mengon&rontasikan klien dan menolak alasan apapun dari klien.

    Membantu klien merumuskan rencana tindaka secara spesi&ik.

    ertindak sebagai guru atau model.

    Menentukan batas0batas dan menyususn situasi terapi.

    Menggunakan terapi kejutan 2erbal atau sarkasme yang layak untuk

    mengon&rontasikan klien dengan tingkalh lakunya yand tidak realitas.

    Melibatkan diri dengan klien untuk kehidupan yang lebih e&ekti&.

    b& Ta.a%Ta.a% Konseln! Real#a

    3homson, et.al ')!!7*11501)!+mmengemukakan delapan tahap dalm

    konseling realita.

    Ke#e$lba#an 3 Be Friend).

    Pada tahap ini, konselor menga$ali pertemuan dengan bersikap

    otentik, hangat,menaruh perhatian pada hubungan yang sedang dibangun,

    sikap yang hangat dan ramah.

    Fo"us %a'a %e$la"u se"a$an!

    %etelah konseli dapat melibatkan diri kepada konselor, maka

    konselor menanyakan kepada konseli apa yang dilakuknya sekarang.

    Konseli mengungkapkan permasalahan yang di alami.

    Pe$#mban!an nla

    Konseli perlu dibantu menilai kualitas apa yang dilakukannya dan

    menentukan apakah tingkah laku tersebut bertanggung ja$ab atau tidak,

     baik atau tidak bagi dirinya. (ungsi konselor tidak untuk menilai benar

    atau salah perilaku konseli, tetapi membimbing konseli untuk menilai

     perilakunya saat ini.

    Pe$en:anaan #n!"a. la"u be$#an!!un! /aab

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    57/168

    Pembua#an "om#men

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    58/168

      Pendekatan person0centered dikembangkan oleh Dr. =arl al ini dideskripsikan lagi bah$a manusia memilki tedensi untuk

     berkembang secara positi& dan konstrukti& realitas, dan dapat dipercaya. %elanjutnya

    setiap manusia memiliki dorongan dari dalam untuk memnembangkan sterategi yang

    membuat dirinya ber&ungsi penuh 'corey, 1@/,p.1!)+menurut pendekatan person

    centered, manusia dipandang sebagai insane rasional ,mahluk sosial ,realistis dan

     berkembang. Manusia yang memiliki perasaan negati2e dan emosi anti0sosial

    merupakan hasi dari ker&rustasian atas tidak terpenuhinya kebutuhan dasar tentang

    cinta 'lo2e+ dan belonging'3hompson, et.al..,)!!7.1/!+

    Pendekatan ini juga memandang bah$a manusia memiliki kemampuan untu

    merasakan pengalaman, yaitu mengekspresikan dari pada menekankan pikiran 4 

     pikiran yang tidak sesuai dalam kehidupan kearah yang lebih sesuai. Menurut rogers ,

    manusia melangkah maju menuju aktualisasi diri seirng denga maju kearah

     penyesuaina psikologis. >al ini disebabkan karna manusia memiliki kapsitas untuk

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    59/168

    mengatur dan mengontrol tingkah lakunya, secara ringkas, konselor dengan

     pendekatan person0 centered percaya bah$a manusia adalah *a. Meliliki $orth dan dignity dalam diri sehingga ia layak diberikan penghargaan

    'respect+

     b. Memiliki kapasitas dalam hal untuk mengatur dirinya sendiri dan mendapatkesempatan dan membuat penilaian yang bijaksana.

    c. Dapat memilih dirinya sendiri

    d. Dapat bertangguang ja$ab secara konstrukti&e. Memiliki kapasitas untuk mengatasi perasaan, pikiran dan tingkah

    lakunyaMemiliki potensi untuk berubah secara konstrukti& dan dapat

     berkembang kearah hidup dan memuaskan dengan kata lain aktualisasi

    '3hompson, et.al..,)!!7.1/!

    *& Konse% Dasa$Pendekatan person centered di bangun atas dua hipotesis dasar, yaitu

    a& %etiap orang memiliki kapasitas untuk memahami keadaan yang menyebabkan

    ketidakbahagiaan dan mengatur kembali kehidupannya menjadi ebih baik,

    b& Kemampuan seseorang untik menghadapi keadaan ini dapat terjadi dan

    ditingkatkan jika konselor menciptakan kehangatan, penerimaan, dan dapat

    memahami relasi 'proses konseling+ yang sedang dibangun 'corey, 1@/,p.1!5+.

    Gntuk itu rogers mengemukakan konsep kepribadian yang terdiri dari tiga

    aspek, yaitu *

    a& Erganism ,merupakan indi2idu itu tersendiri ,mencakup aspek &isik maupun

     psikologis.

    b& Phenomental &ield, yaitu pengalaman 4pengalaman hidup yang bermakna

    secara psikologis bagi indi2idu dapat berupa pengetahuan , pengasuhan,

    orangtua, dan hubungan pertemanan.

    :& %el&, yaitu interaksi antara organism atau indu2idu dengan Phenomental &ield

    akan membentuk sel& 'I-F-me-Fsaya+. Kesadaran tentang sel& akan membantu

    seseorang membedakan dirinya dari orang lain. Dalam hal ini untuk

    menemukan sel& yang sehat ' the real sel&+, maka indu2idu memerlukan

     penghargaan , kehangatan perhatian , tanpa syarat. Akan tetapi, jika seseorang

    akan merasa akan merasa berharga hanaya bila bertingkah laku sesuai dengan

    yang di kehendaki orang lain, maka yang akan terbentuk adalah ideal sel&.

    +& P$oses Konseln!

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    60/168

    Komponen atau perangkat 'tools+ yang digunakan dalam konseling ini

    menurut

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    61/168

     b. Kepercayaan kepada diri sendiri 'sel&0trust+ yaitu salah satu tujuan utuk

    membantu konseli mengembangkan rasa percaya dirinya dalam mengambil

    keputusan secara mendiri.

    c. %umber inter2al e2aluasi 'internal source o& e2aluation+ berarti indi2idu

    mencari pada diri sendiri tentang ja$aban atas masalah0masalah eksistensi dirid. Keinginan yang berkelanjutan untuk berkembang '$ill ingness to continue

    gro$ing+ pembentukan sel& Dalam procces o& be coming merupakan inti dari

    tujuan pendekatan person centered.

    Cmpat karakteristik di atas memberikan &rame kerja untuk memahami arah

     proses konseling. Konselor tidak memilih tijuan untuk konseling tetapi

    mempasilitasinya melalui penciptaan hubungan terapeotik 'corey, 1@/,p.1!5+.

    C& Pe$anan Dan Fun!s Konselo$

    Dalam proses konseling konselor berperan mempertahankan tiga kondisi inti

    yaitu*

    a& kongruen atau keaslian

     berarti bah$a konselor menampilkan diri yang sebenarnya, asli,

    terintegrasi, dan otentik. %eorang konselor harus dapat menampilkan

    kekongruenannya antara perasaan dan pikiran yang ada di dalam dirinya dengan

     perasaan, pandangan dan tingkah laku yang di eksperesikan. Konselor yang

    otentik menampilkan diri yang sepontan dan terbuka baik perasaan sikap yang ada

    dalam dirinya serta dapat berkomunikasi dengan jujur dengan konseli 'corey,

    1@/,p.1!+

    b&  penerimaan tanpa syarat

     berarti bah$a konselor dapat berkomunikasi dengan konseli seca

    mendalam dan jujur sebagai pribadi. >al ini berarti b$ah$a konselor tidak

    melakukan penilaian dan penghakiman terhadap perasaan pikiran dan tingkah

    laku konseli berdasarkan standar norma tertentu 'corey, 1@/,p.1!+

    :&  pemahaman yang empatik dan akurat

    adalah kemampuan konselor memahami permasalahan konseli, melihat

    melalui sudut pandang konseli, peka terhadap perasaan0perasaan konseli,

    sehingga konselor mengetahu bagai mana perasaannya. Dalam hal ini konselor di

    harapkan dapat memahami perasaan konseli tidak hanya pada permukaan, tetapi

    lebih dalam pada psikologis konseli 'corey, 1@/,p.1!)+

    ?& Ta.a%anTa.a%an 'an #e"n" Konseln!

    a& Ta.a%an#a.a%an "onseln!

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    62/168

    Pendekatan person centered merupakan proses konseling yang &leksibel

    dan sangat tergantung pada proses komunikasi antara konselor dan konseli.

    Kondisi konseling dalam pendekatan ini dapat terlihat pada proses konseling.

     

    konselor dan konseli harus ada kontak &isikologis konselor ia sebaliknyadari konseli ada dalam keadaan seimbang, terbuka terhadap perasaan dan

     pengalamannya, jika di perlukan dapat di komunikasikan atau membuka

    dirinya kepada konseli  konselor juga tidak memnuat dirinya menjadi tersekat0sekat, sehingga

    tidak mengalami kesulitan dalam membangun hubungan konseling  konselor dapat menghargai konseli sebagai pribadi yang unik yang

    mungkin memiliki nilai pandangan hidup, atau pengalaman yang berbeda

    lainnya.  Konselor menunjukkan sikap empati terhadap konseli yaitu mampu

    memahami apa yang terjadi pada konseli dari perspekti& konseli

    Disini konselor harus dapat meyakinkan konseling dengan sikap dan

     perilaku yang menunjukkan kualitas di atas jika kondisi yang terakhir dapat

     benar0benar terjadi, maka konseli akan menjadi lebih positi& dan menemukan

    konsep dirinya hal ini di tunjukkan dengan*

     

    Keterbukaan terhadap pengalaman

      Percaya pada diri sendiri

      Dapat melakukan e2aluasi inter2al yaitu menetapkan standar perilaku,

    melihat melihat kedalam dirinya, dan membuat keputusan serta pilihan0

     pilihan hidupnya  Kesediaan untuk menjadi suatu proses konseli menyadari bah$a

     pertumbuhan dirinya adalah proses yang berlansung.

    b& Te"n"#e"n" "onseln!

    =orey '1@@5+ mengatakan bah$a konselor harus memperlihatkan berbagai

    keterampilan interpersonal yang dibutuhkan dalam proses konseling.

    Keterampilan0keterampilan tersebut antara lain*

    1. Mendengar akti& 'acti2e listening+"aitu memperhatikan perkataan konseli, senseti& terhadap kata atau

    kalimat yang diucapkan, intonasi dan bahasa tubuh konseli 'p. /+.

    ). Mengulang kembali 'restatingFparaprasing+

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    63/168

    "aitu mengulang perkataan konseli dengan kalimat yang berbeda

    'p. /+.. Memperjelas 'clari&ying+

    Adalah meres&on pertanyaan atau pesan konseli yang

    membingungkan dan tidak jelas, dengan mem&okuskan pada isu0isu utamadan membantu indi2idu tersebut untuk menemukan dan memperjelas

     perasaan0perasaannya yang betolak belakang 'p. /+.7. Menyimpulkan 'summari8ing+

    Merupakan keterampilan konselor untuk menganalisis seluruh

    elemen0elemen penting yang muncul dalam seluruh atau bagian sesi

    konseling. Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada saat proses transisi

    dari satu topic ke topic lainnya 'p. /+.5. ertanya 'Juestioning+

    3eknik ini bertujuan untuk menggali im&ormasi yang lebih dalam

    dari konseli. Dalam bertanya terdapat dua jenis pertanyaan, yaitu*

     pertanyaan tertutup yang hanya memberi peluang ja$aban ya atau tidak

    dan pertanyaan terbuka dengan menggunakan kata 3anya seperti* apa

    '$hat+, di mana '$here+, kapan '$hen+, mengapa '$hy+, dan bagaimana

    'ho$+ 'p./7+.

    /. Menginterprestasi 'interpreting+"aitu kemampuan konselor dalam menginterprestasi pikiran,

     perasaan, atau tingkah laku konseli yang bertujuan untuk memberikan

     perspekti& alternati& dan baru.

    ;. Mengkon&rontasi 'con&ronting+

    Merupakan cara yang kuat untuk menantang konseli untuk melihat

    dirinya secara jujur. Kon&rontasi adalah cara yang e&ekti& untuk membuka

    mata anggota kelompok, akan tetapi bila dilakukan secara tidak berhati0

    hati akan memberikan e&ek yang buruk dan merusak 'p./5+.

    . Mere&leksikan perasaan 're&lecting &eelings+

    Adalah kemampuan untuk merespon terhadap esensi perkataan

    konseli, mere&leksikan perasaan perasaan bukan sekedar memantulkan

     perasaan konseli tapi termasuk pula ekspresinya 'p./5+.

    @. Memberikan mendukung 'supporting+Adalah upaya memberikan penguatan kepada konseli, terutama

    ketika mereka berhasil membuka im&ormasi0im&ormasi personal. Konselor 

    memberikan dukungan dengan memberikan perhatian penuh kepada

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    64/168

    konseli tersebut dengan cara mendengar akti& tehadap apa yang konseli

    katakan, mendekatkan diri secara psikologis, dan merespon dengan penuh

    dukungan. ?amun, teknik ini menjadi counterproducti2e karena konselor

    memberikan dukungan yang terlalu berlebihan 'p./5+.

    1!. erempati 'empathi8ing+Inti dari keterampilan empati adalah kemampuan pemimpin

    kelompok untuk sensiti2e terhadap hal0hal subyekti& konseli. Gntuk dapat

    melakukan empati, konselor harus memiliki perhatian dan penghargaan

    kepada konseli 'p.//+.

    11. Mem&asilitasi '&acilitating+3eknik ini bertujuan memberdayakan konseli untuk mencapai

    tujuan0tujuannya.

    1). Memulai 'initiating+

    Keterampilan untuk memulai kegiatan dalam proses konseling,

    seperti diskusi, menentukan tujuan, mencari alternati2e soluse dan

    sebagainya 'p./;+.1. Menentukan tujuan 'setting goals+

    Keterampilan untuk menentukan tujuan konseling, disini konselor

    harus dapat mesnstimulasi kliennya menentukan dan memperjelas tujuan0

    tujuan yang akan decapai dalam konseling 'p./;+.

    17. Menge2aluasi 'e2aluating+Keterampilan untuk menge2aluasi keseluruhan poses konseling,

    karena e2aluasi merupakan kegiatan yang berkelanjutan. %etiap selesai

    sesi konseling, konselor harus dapat menge2aluasi apa saja yang terjadi

    termasuk respons, pesan, dan perasaan diri sendiri 'p./;+.

    15. Memberikan umpan balik 'gi2ing &eedback+

    Merupakan keterampilan konselor untuk member umpan balik

    yang spesi&ik, deskri&ti&, dan jujur atas dasar obser2asi dan reaksi terhadap

    tingkah laku konseli 'p./;+.1/. Menjaga 'protecting+

    "aitu upaya konselor untuk menjaga kliennya dari kemungkinan

    resiko0resiko psikologis dan &isik yang tidak perlu 'p./+.1;. Mendekatkan diri 'disclosing sel&+

    Kemampuan membuka im&ormasi0im&ormasi personal dengan

    tujuan membuat konseli menjadi lebih terbuka 'p./+.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    65/168

    1. Mencontoh model 'modeling+

    Konseli belajar dari mengobser2asi tingkah laku konselor. Gntuk

    itu, koselor harus dapat menampilkan nilai0nilai kejujuran, penghargaan,

    keterbukaan, mau mengambil resiko, dan aserti&.

    1@. Mengakhiri 'terminating+"airu keterampilan konselor untuk menentukan $aktu dan cara

    mengakhiri kegiatan konseling. Keterampilan ini dibutuhkan untuk

    menutup sesi konseling dan mengakhiri konseling dengan sukses 'p.;!+.

    . Kelema.an Dan Keleb.ana& Kelema.an

    1. 3eori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan indi2idu dan

    &actor genetic lain.

    ). Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dankonseli, hanya sekedarnya.

    . Pemberian rein&orcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan

    kecanduanFketergantungan.

     b. Keleb.an1& Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.

    ). Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan.

    . Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya

    untuk memperbaiki tingkah laku manusia.

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    66/168

    BAB II

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Menurut Paul D. Meier, dkk., terapi realitas yang diperkenalkan oleh 9illiam

    lasser memusatkan perhatiannya terhadap kelakuan yang bertanggung ja$ab, dengan

    memperhatikan tiga hal '0

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    67/168

    DAFTAR PUSTAKA

    Komala sari, antina. dkk. )!11. Teori /an Teknik 'onseling . #akarta* P3 I?DCK%

    atipun. )!11.  sikologi 'onseling . MAA?* GMM Press

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    68/168

    LAMPIRANLAMPIRAN

     

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    69/168

     

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    70/168

    NAMA KELOMPOK +

    A& KELAS 9

    1& Mia >aryani * 1).1)1.1)/

    2& >usnul >idayah * 1).1)1.11!

    *&  ?uraeni * 1).1)1.11)

    B& KELAS D

    1. airun ?isa * 1).1)1.1!

    . Ahad 3ahmid * 1).1)1.11

    9& KELAS E

    1. ?urhasanah * 1).1)1.1/@

    ). %udirman * 1).1)1.)!

    . Mukarrom * 1).1)1.)!

    D& KELAS F

    1& Irma >idayati * 1).1)1.)5)

    2& %ulaeman * 1).1)1.)1;

    *& >aerul (ai8in * 1).1)1.))

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    71/168

    Ps"olo! Konseln! D Ln!"un!an Pen''"an

    A. Pengertian imbingan Dan Konseling Pendidikan

    imbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara konselor dengan

    klien baik secara langsung 'tatap muka+ atau tidak langsung 'melalui media* internet, atau

    telepon+ dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau

    memecahkan masalah yang dialaminya-.

    ( http

  • 8/17/2019 Bahan Ajar Bk Di Paud Di Print

    72/168

     perternekan, perkebunan, dan lain sebagainya. 3etapi, pada tahap perkembangan

    selanjutnya, istilah konseling mengalami perluasan makna ke $ilayah0$ilayah sosial,

    ekonomi, politik, budaya termasuk pendidikan dan keagamaan.

    . #ones