60
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan material-material yang tersedia di alam seperti arang(karbon), darah, ssusu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah launnya yang ditemukan. Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. saat ini walaupun telah ditemukan perekat atau resin yang semakin baik dengan 1

bahan bangunan (Autosaved)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan atau material yang digunakan pada konstruksi yaitu bangunan

Citation preview

Page 1: bahan bangunan (Autosaved)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu,

manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi

dan proteksi. Mereka menggunakan material-material yang tersedia di alam seperti

arang(karbon), darah, ssusu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna

yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti

yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu

orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah launnya yang

ditemukan.

Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka

menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman

tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya.

Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil

untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. saat ini walaupun telah ditemukan

perekat atau resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-

resin natural hingga kini masih banyak dipakai.

1.2 SEJARAH DAN PERKEMBANGANYA

Cat telah digunakan sejak prasejarah. Bukti bertahan dalam lukisan gua awal dan cina

kuno dianggap telah membawa, memproduksi dan gunakan untuk kesempurnaan

keadaan puluhan ribu tahun yang lalu, dekorasi dicat dan hieroglif dari mesir kuno

kemudian menunjukkan contoh yang menakjubkan. Cat terdiri dari pigmen, sebuah

pengikat untuk terus bersama-sama dan pengencer yang tepat untuk membuatnya

mudah untuk diterapkan. Sebelum abad kesembilan belas cat disebut dengan kata

1

Page 2: bahan bangunan (Autosaved)

distemper. Sebuah alternative vernacular untuk rumah pertanian dan pondok adalah

kapur.

Kronologis sejarah cat dalam Umbers kuno, Ochers dan orang kulit hitam mudah

didapat. Untuk cerah biru, merah, kuning dan hijau, batu semi-mulia (lapis lazuli,

cinnabar, orpiment, dan perunggu) harus diperoleh. Warna baru juga ditemukan, yang

pertama adalah ‘Mesir blue’;’napoli kuning’ dari sekitar 500 SM dan ‘memimpin

merah’ ditemukan secara tidak sengaja pada sekitar 2500 SM. Memimpin putih terjadi

secara alami tetapi permintaan mendorong produksi versi buatan manusia. Virtuvirus

menjelaskan produksi timah putih sdan Verdigris.

Pada abad ke-2 Masehi. Renaissance pada abad ke-16 mereka menemukan cara-cara

mudah untuk mengekstrak biru hangat intens lapis lazuli (biru). Kaca kobalt biru yang

ditawarkan biru langit yang ce,erlang, meskipun ini harus tersebar pada cat basah atau

pernis untuk mendapatkan efek penuh. Pigmen seperti ‘Belanda Pink’ dan ‘Crismon

Danau’ berasal dari buah dan kulit pohon tertentu, ditemukan di Dunia Baru. Cochineal

juga ditemukan dan diproduksi oleh American Indian. Indigo itu diperoleh dari pekerja

pewarna. Sumber utama timah putih buatan manusia adalah Venesia.

Abad ke-17 pada tahun 1260 masa itu, Belanda sangat meningkatkan ketersediaan

timah putih dan menurukan biaya dengan proses Stack. Semua cat timah dimasukkan

kapur di undercoats, mareka selesai menyisakan timah putih sebagai mantel. Kemudian

pada abad ini Vermilion sejenis buatan manusia di cinnabar dikembangkan seperti

Kings kuning sejenis buatan manusia dari orpiment.

Abad ke-18 penemuan Blue Prusia disediakan biru yang sangat dibutuhkan dalam

intens, tersedia setelah 1724 SM. Masih belum ada pigmen menyerupai Spectrum

kuning dan karenanya tidak ada yang cemerlang hijau selain yang dihasilkan dari arsen.

Pada tahun 1778, hijau beracun apalagi diciptakan, Scheeles Green. Sebuah terobosan

dating pada tahun 1781 dengan turner paten kuning, meskipun ini masih dibutuhkan

pernis untuk menjaga warna.

Abad ke-19 ini DAS nyata dalam mencari kuning, kuat cahaya-cepat dating dengan

penemuan kuning Chrome kedap air pada tahun 1818. Pemanasan itu menghasilkan 2

Page 3: bahan bangunan (Autosaved)

Cina Merah dasr pilar kotak merah. Campuran dari prusia biru dan Chrome kuning

menghasilkan Brunswick Green. Sebuah aquamarine biru, dan gamelin’s biru biru

buatan manusia ditemukan antara 1821 dan 1840, seperti Alzarin Crimson.

Menggunakan cat pabrik dan seng berbasis pigmen, industrialis menghasilkan cat putih

pertama kali dipasarkan sebagai Charlton putih di tahun 1870-an. Juga menghasilkan

emulsi berdasarkan rumus yang sama, dipasarkan sebagai minyak distemper terikat.

Pada tahun 1880 cat baru tersedia dalam bentik kalengan, dalam berbagai warna dan

datang untuk diekspor ke seluruh dunia, pengembangan cat berjalan paralel dengan

semen Portland, yang memungkinkan konstruksi rongga dan modern, rumah kedap air.

Tradisi pembuatan cat lama dijalankan sampai perang dunia kedua, khususnya pada

perkebunan di mana bangunan tua yang selamat dan nilai-nilai konservatif.

Pada tahun 1980-an, sebagian besar pengrajin, pelukis dari sekolah tua itu tidak lagi

bersama dan beberapa orang yang tersisa sering sulit menemukan dan tidak mungkin

mendapatkan bahan-bahan untuk membuat bahan tradisional. Karena metode produksi

modern, bahan telah menjadi prima, yang mereka temukan terlalu padat. Pada tahun

1985 pendiri perusahaan Paint real & Varnish mulai produksi dalam skala komersial.

3

Page 4: bahan bangunan (Autosaved)

1.3 TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ilmu tentang cat,

dari sejarah-sejarah serta perkembangannya yang dipaparkan, proses pembuatannya,

masalah seputaran cat serat solusinya, hingga pengaplikasian cat tersebuat ke dalam

konstruksi sipil. Sehingga denga adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan bisa di praktekkan langsung dilapangan.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Adapaun manfaat-manfaat yang terkandung pada penulisan makalh ini adalah:

Dapat memberikan tambahan ilmu yang bersangkutan dengan cat

Memudahkan para pembaca mengenal alat-alat yang digunakan dalam mengecat

dengan melampirkan gambar-gambar alat tersebut.

Pembaca dapat mengerti permasalahan yang berhubungan dengan cat setelah

membaca makalah ini.

Membuat para pembaca mengerti bagaimana mengaplikasikan cat tersebut pada

konstruksi sipil.

Menjawab semua pertanyaan pembaca yang berhubungan dengan cat.

4

Page 5: bahan bangunan (Autosaved)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 SPESIFIKASI DAN KLASIFIKASI CAT

Dalam setiap pekerjaan apabila dikerjakan dengan baik,maka spesifikasi adalah

mutlak. Sesifikasi dapat di sain oleh Owner , kontraktor atau pembuat cat namun

haruslah mendapat persetujuan sebelumnya. Dengan adanya spesifikasi, maka sebelum

dan sesudah pekerjaan berlansung para kontraktor dan pengawas masing-masing

menuju satu tujuan, yaitu untuk mendapatkan hasil pekerjan yang optimal,baik dan

memuaskan sesuai yang dikehendaki.

2.1.1 SPESIFIKASI

Dalam setiap pekerjaan apabila direncanakan dengan baik, maka spesifikasi

adalah mutlak. Spesifikasi dapat di disain oleh Owner, Kontraktor atau pembuat cat

namun haruslah mendapat persetujuan sebelumnya.

Dengan adanya spesifikasi, maka sebelum dan selama pekerjaan berlangsung para

Kontraktor dan pengawas masing-masing menuju satu tujuan, yaitu untuk mendapatkan

hasil pekerjaan yang optimal, baik dan memuaskan sesuai yang dikehendaki.

2.1.2 KLASIFIKASI CAT

Cat mempunyai klasifikasi tertentu, karena dengan adanya klasifikasi maka akan

memberikan suatu gambaran atau hubungan pada cat tersebut, sehingga dapat

memahami sepenuhnya gambaran tentang cat tersebut. Adapun kalsifikasi cat tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Cat air

Cat air mempunyai sifat-sifat dan keistimewaan tersendiri yang padanya tersimpan

potensi-potensi artistik. Akan tetapi seperti telah kita ketahui bersama, cat air juga telah

5

Page 6: bahan bangunan (Autosaved)

dilupakan oleh seniman-seniman. Dengan demikian makin berkurang hasil karya

lukisan cat air, dan seandainya ada maka terbatas pada karya sebagai studi dalam

lembaga pendidikan sebab dipandang lebih praktis, murah dan ekonomis.

Akan tetapi terjadinya karya seni bukan hanya melimpahnya material yang tersedia,

suatu karya seni dapat terjadi, jika seniman kreatif dalam penyampaian ide, kemampuan

teknik yang sempurna, ketajaman persepsi, kedalaman intuisi, imaji dan mampu

menggetarkan jiwa serta yang paling pokok adalah suara bathin seniman itu sendiri.

Memang cat air hanya material mati. Ia tak akan berarti jika seniman tidak mampu

mengolahnya sehingga karyanya yang jadi tak lebih hanya sekedar komposisi.

Sifat dan teknik cat air

secara singkat sifat-sifat cat air sebagai berikut :

1. Cat air mempunyai sifat harus dicampur dengan air.

2. Cat air mempunyai sifat lambat kering sehingga memungkinkan ekspresif

spontan.

3. Cat air mempunyai sifat tidak menutup, sehingga tidak dapat menghilangkan

warna dasar.

4. Cat air mempunyai sifat transparan.

5. Cat air mudah terpengaruh oleh suasana sekitar, baik mengenai kelembaban

udara, kekeringan ataupun air dan masih banyak sifat lainnya.

b. Cat basis solvent (solvent-based).

Untuk pengklasifikasian dari jenis binder/film formernya misalnya jika cat tersebut

memakai resin epoksi maka cat tersebut digolongkan dinamakan cat epoksi, jika

memakai binder alkyd dinamakan cat alkyd, jika memakai binder.

c. Cat tembok

Cat tembok adalah cat yang paling banyak penggunaannya, pengembangan

produk yang bisa dilakukan sejalan dengan produksi cat tembok yaitu cat anti bocor

(waterproofing), cat genteng, cat lukis, dan cat air (watercolor).Untuk 6

Page 7: bahan bangunan (Autosaved)

memproduksinya, dapat dilakukan mulai dari skala kecil sampai skala besar. Dalam

skala kecil pun dapat dihasilkan produk cat tembok yang berkualitas sama dengan cat

yang diproduksi di pabrik besar. Bahan baku untuk pembuatan cat tembok sangat

mudah didapat dalam jumlah eceran dan dengan harga yang murah. Dari

peruntukannya cat juga dapat diklasifikasi seperti cat mobil, cat tembok, cat genteng,

cat kapal, cat kolam, cat primer, cat kayu, cat lantai/flooring, dan sebagainya.

2.1.3 PROTEKSI CAT

Ada tiga prinsip dasar di mana cat dapat mencegah timbul nya korosi, antara lain ialah :

1. Menciptakan rintangan atau hambatan yang kuat untuk memisahkan

permukaan dengan air dan oksigen.Dasar prinsip ini di sebut barrier effect.

2. Memberi peluang kepada air untuk menembus rongga-rongga melarutkan

sebagian campuran.Anti karat pada permukaan cat dan akan bereaksi terhadap

korosi,dasar prinsip ini di sebut inhibitor effect.

3. Kontak langsung antara besi dengan logam yang lebih lemah (misal : seng ).

Hasil nya adalah perlindungan katoda pada logam itu sendiri,dasar prinsip ini

di sebut galvanic effect.

4.1 Barrier effect

Dengan cara melapisi cat yang kedap air dengan ketebalan 250-500

micron.Biasanya cat seperti ini terdiri dari bahan (tidak selalu) :

- Bitumen

- Coal tar epoxy

- Vinyl tar

- Epoxy

Untuk area-area terendam yang paling sering di gunakan sebagai lapis

pelindungnya adalah Barrier Effect.7

Page 8: bahan bangunan (Autosaved)

4.2 Inhibitor Effect

Dengan dasar prinsir ini,yaitu dengan cara menambahkan anti karat pada cat primer

sebagai bagian dari bahan pewarna (pigments) untuk menahan laju korosi.Dari dasar

prinsip terdapat :

- Zink chromatic

- Zink phosphate

- Zink metaborate

- Red lead

- Calcium plumbate

Bahan – bahan inhibator haruslah sesuatu yang yang dapat dilarut kan dengan air. Agar

tidak luntur, maka cat lapis selanjutnya dibuat tanpa inhibitor untuk mencegah atau

menutupi permukaan dasar yang mengandung inhitor. Berhubung karena bahan

pewarna dapat dilarutkan dengan air ,maka primer jenis ini tidak dapat bertahan lama

apabila dipakai pada area yang terendam dan area – area yang terbuka dimana dapat

menimbulkan blistering (gelembung2) dan akan mudah pecah. Kerusakan setempat

yang ditimbulkannya menjadi tidak terlindungi dan korosi akan timbul dibawah lapisan

cat .

4.3 Galvanic Effect

Perlindung besi dalam galvanic effect dapat di capai apabila cat itu mengandung

metallic zinc (seng).

Tipe dari pada jenis bahan ini adalah :

- Epoxy

- Ethyl silicate

- Alkali silicate

8

Page 9: bahan bangunan (Autosaved)

4.4 CAT ANTI JAMUR

Lapisan cat terutama yang berbentuk emulsi, dapat diserang oleh jamur bila dalam

kondisi panas dam lembab, yang umumnya terdapat didaerah tropis, atau dalam

industry makanan atau minuman. Cat anti jamur ini biasanya disusun berdasarkan

kondisi tersebut diatas. Dalam cat emulsi untuk mencegah tumbuhnya jamur itu,

dicampuri dengan garam phenyl mercury, atau barium metaborak dan N-ddhloromothyl

phtaliamide, yang kurang beracun bagi manusia. Untuk cat yang mengkilap,

penambahan oksida seng juga mengurangi tumbuhnya jamur, tetapi akan lebih baik bila

dicampuri sedikit fungisid. Bahan lain yang tidak terlalu beracun ialah mercury phenyl

atau senyawa Sn denga bahan organic.

4.5 CAT ANTI FOULING

Yang dimaksud dengan anti fouling ialah sifat tahan terhadap pengaruh binatang laut

Yang biasanya melekat pada lambung kapal. Melekatnya binatang ini mengeluarkan

sejenis asam yang dapat melepaskan lapisan cat. Untuk mencegah agar binatang ini

tidak menempel pada lambung kapal yang dicat itu maka catnya diberi semacam racun

bagi binatang ini. Cat masa lampau yang terbuat dari minyak nabati yang mengeras,

diberi racun dengan arsen (warangan). Tetapi Ansennecum ini juga beracun bagi

manusia, maka kini tak dipakai lagi. Cat-cat yang menggunakan bahan dasar damar

tiruan atau damar epoxy menggunakan campuran bahan lain, misalnya senyawa yang

mengandung mercury atau mengandung oksida tembaga, dicampurkan untuk itu,

sebagai bahan racunnya. Disamping itu dapat juga dicampurkan, senyawa organik dari

Sn, atau N trichloro methiophthalimide.

9

Page 10: bahan bangunan (Autosaved)

4.6 CAT TAHAN API

Sebenarnya tidak ada cat yang mutlak tahan api, tetapi yang dimaksud disini ialah

bahwa karena adanya nyala api, cat tersebut tidak mudah menyala. Cat yang umum

terbuat dari minyak mengeras atau damar tiruan, biasanya bila ada api (nyala api) akan

mudah terbakar dan menyala. Cat yang terbuat pada umumnya dari karet yang

dichlorinasi, tidak mudah menyala karena api. Maka cat ini dipakai sebagai jenis cat

anti nyala api, untuk mencat baja, asbes, atau beton. Jenis ini tak mencegah

merambatnya nyala api. Cat-cat yang kurang tahan terhadap nyala api, dapat juga diberi

tambahan bahan pengisi atau pigmen yang memiliki daya hantar panas yang rendah.

2.2 MASALAH SEPUTAR CAT DAN SOLUSINYA

Pada cat hasil pengecatan sering sekali kita temukan berbagai macam masalah

yang membuat tampilan dinding sebuah bangunan terlihat buruk, sehingga tidak enak

dipandang mata. Berikut adalah beberapa masalah serta solusi yang berhubungan

dengan cat hasil pengecatan :

2.2.1 Blistering (menggelembung)

Penyebab :

Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan plastis, sehingga terdapa air

atau cairan lain yang bertahan dibawahnya yang dapat mengakibatkan berkurangnya

daya lekat lapisan cat, sehingga kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung akan

lebih besar. Solvent dapat tertahan dibawah lapisan cat bila pengecatan dilakukan

sekaligus tebal dan langsung terkena sinar matahari. Lapisan cat paling atas akan

mengering lebih cepat, sedangkan lapisan bawah masih banyak mengandung solvent

yang akan menguap. Uap solvent tersebut akan terjebak dibawah lapisan yang telah

kering dan mendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung.

10

Page 11: bahan bangunan (Autosaved)

Pencegahan :

1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan

2. Interval antar lapisan diusahakan cukup lama untuk memberi kesempatan pada

lapisan sebelumnya kering sebelum diberi lapisanberikunya. Setiap lapisan cat

diusahakan setipis mungkin agar pengeringan lebih sempurna.

3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau matahari.

Perbaikan :

Jika terlalu banyak gelembung yang terbentuk, maka lapisan cat harusdikerok

seluruhnya. Bersihkan permukaan, kemudian berilah lapisan cat dasar bilamana

diperlukan sebelum dilapisicat akhir. Bila gelembung yang terjadi sedikit,maka

perbaikan hanya pada bagian yang menggelembung kilap .

2.2.2 Gloss Trouble (Kilap tak merata)

Penyebab :

1. Penggunaan pengencer yang tidak sesuai dengan cat yang dipakai.

2. Pada penggunaan alat penyemprot jarak penyemprot terlalu jauh.

Pencegahan :

1. Gunakan pengencer yang sesuai dengan cat yang dipakai.

2. Ukur jarak alat penyemprot dengan media yang di cat sesuai teknik penyemprotan

yang benar.

Perbaikan :

Biarkan permukaan cat hingga kering dan keras sempurna. Gosok permukaan dengan

kertas gosok halus hingga lapisan permukaan cat halus dan rata, selanjutnya ulangi

proses pengecatan kembali.

11

Page 12: bahan bangunan (Autosaved)

2.2.3 Pinhole (Lubang kecil-kecil pada permukaan)

Penyebab :

1. Tekankan cairan pada waktu penyemprotan terlalu tinggi.

2. Jarak penyemprotan yang terlalu dekat.

3. Menggunakan pengencer yang tidak sesuai.

Pencegahan :

1. Ukur tekanan cairan sesuai dengan penyemprotan yang benar.

2. Ukur jarak alat semprot dengan bahan yang di cat dengan benar.

3. Gunakan pengencer yang sesuai dengan jenis cat yang dipakai juga perhatikan

jumlahnya.

Perbaikan :

Biarkan permukaan yang di cat kering dan keras sempurna. Gosok permukaan dengan

kertas gosok halus sampai Lubang-lubang yang terbentuk hilang atau merata, kemudian

lakukan pengecatan ulang sesuai petunjuk yang benar.

2.2.4 Bittines (Berbintik)

Penyebab :

1. Debu atau kotoran dari udara, kuas atau alat penyemprot yang kurang bersih

melekat pada permukaan cat.

2. Teknik pengecatan dengan alat penyemprot yang tidak benar sehingga debu cat

yang kering menempel pada lapisan cat yang masih basah.

3. Waktu pengadukan cat dalamkaleng, lapisan kering pada permukaan cat tercampur.

Pencegahan :

1. Bersihhkan alat-alat pengecetan dengan baik sebelum dan sesudah dipakai.

2. Aduk cat dengan hati-hati dan bila perlu disaring terlebih dahulu setelah dilakukan

pengenceran.

12

Page 13: bahan bangunan (Autosaved)

Perbaikan ;

Biarkan lapisan cat mongering dan mengeras sempurna. Gosok permukaan yang

berbintik dengan kertas gosok halus. Setelah dibersihkan dari debu bekas gosokan

ulangi kembali proses pengecatan.

2.2.5 Brush marks (Garis-garis bekas kuas)

Penyebab :

Cat tidak mengalir raya sa’at dilapiskan, bisa dikarenakan teknik pengecatan yang tidak

benar seperti pelapisan cat yang kurang teliti sehingga menjadikan ketebalan yang tidak

merata, pengenceran yang kurang atau kuas dijalankan pada sa’at lapisan cat mulai

mongering, menggunakan kuasyang kotor atau bulu-bulu kuas yang tidak menggumpal.

Pencegahan :

1. Lakukan pengenceran yang benar dan gunakan pengencer yang sesuai.

2. Lapiskan cat dengan cepat tapi merata. Jangan melapisi ulang lapisan cat yang

mulai mongering.

3. Pakai kuas bermutu baik dan bersih.

Perbaikan :

Setelah cat kering sempurna, gosoklah denga kertas gosok kemudian ulangi

pengecatan.

2.2.6 Flaking (Cat mengelupas)

Penyebab :

1. Jenis cat yang dipergunakan bersifamakin keras, sehingga tidak dapat mengikuti

pergerakan permukaan yang di cat (misl :kayu).

2. Pengecatan dilakukan diatas lapisan cat lamayang sudah mengapur sehingga daya

lekat cat berkurang.

13

Page 14: bahan bangunan (Autosaved)

3. Pengecatan dilakukaan pada permukaan yang kotor atau berminyak.

4. Menggunakan dempul / plamir yang berkualitas rendah, sehingga pada waktu di

beri lapisan cat dempul /plamir tersebu terangkat.

5. Pengecatan dilakukan pada permukaan cat lama yang bermutu rendah dimana

daya lekatnya tidak baik, sehingga pada waktu di beri lapisan cat yang baru yang

bermutu tinggi lapisan cat lama tertarik dan terkelupas.

6. Penggunaan cat dasar yang tidak denga system pengecatan akhir.

Pencegahan :

1. Permukaan yang akan di cat harus bersih dan kering.

2. Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah.

3. Hindarkan pemakaian dempul /plamir yang terlalu tebal pada permukaan,terutama

untuk exterior.

4. Gunakan cat dasar yang dianjurkan untuk system pengecatan yang digunakan.

Perbaikan :

Lapisan cat yang terkelupas di kerok sampi dasar permukaan, kemudian bersihkan .

Bilamana dirasa perlu beri lapisan cat dasar Sebelum dilapisi cat akhir.

2.2.7 Floating (Warna tidak merata)

Penyebab :

Pengadukan cat yang kurang sempurna sehingga warna dasar cat kurang menyatu dan

mengambang.

Pencegahan :

Pastikan adukan cat betul-betul sempurna (menjadi satu warna yang homogen) sebelum

cat digunakan.

14

Page 15: bahan bangunan (Autosaved)

Perbaikan :

Biarkan cat mengering sempurna. Amplas bagian-bagian yang terlihat belang dan

kemudian lakukan pengecatan ulang.

2.2.8 Sagging (Lapisan cat menurun pada beberapa tempat)

Pencegahan :

1. Pergunakan cat dengan mutu standar yang baik.

2. Encerkan cat sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan.

3. Lakukan pengecatan dengan ketebalan yang merata dan selang waktu antar lapisan

cukup (lapisan sebelumnya telah kering). Sebaiknya pengecatan tidak dilakukan secara

langsung tebal, usahakan setiap lapis tipis-tipis saja.

Perbaikan :

Biarkan lapisan cat mongering sempurna. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan

kertas gosok, kemudian lakukan pengecatan ulang.

2.2.9 Stainning (bercak-bercak seperti pulau)

Penyebab :

Biasanya terjadi pada permukaan cat tembok untuk media kayu yang berasal dari kayu,

terjadi karena kayu atau media itu masih mengandung getah yang belum tuntas keluar

pada persiapan bahan. Getah yang keluar terjebak di bawah lapisan cat dan membentuk

bercak seperti pulau-pulau.

Pencegahan :

Pilihlah bahan berjenis kayu akan di cat memakai caqt tembok yang benar-benar sudah

tidak bergetah lagi.

15

Page 16: bahan bangunan (Autosaved)

Perbaikan :

Bersihkan bagian yang bercak dengan menggunakan ampals untuk memudahkan getah

kayu keluar keluar dan biarkan untuk beberapa saat sampai getah keluar tuntas

kemudian beri lapisan cat kembali.

2.2.10 Chalking (pengapuran)

Penyebab :

Lapisan film cat rusak karena pengaruh serangan garam-garaman alkali (umumnya

terjadi pada pengecatan tembok baru) atau pengaruh sinar matahari (terjadi pada

tembok luar ruangan). Pengenceran cat yang terlalu encer sehingga film cat tidak dapat

terbentuk dengan sempurna.

Pencegahan :

Untuk tembok baru pastikan bahwa tembok telah kering sempurna sehingga derajat

alkali sudah memenuhi standar pengecatan. Untuk tembok luar ruangan pakailah cat

yang memang direkomendasikan untuk eksterior. Encerkan cat sesuai petunjuk yang

dianjurkan (yang tertera pada data teknis).

Perbaikan :

Jika pengapuran hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu (karena pengaruh serangan

garam alkali). Ampals bagian itu saja kemudian bersihkan dan beri lapisan cat kembali.

Jika pengapiran terdapat pada seluruh permukaan tembok rontokkan semua cat,

kemudian bersihkan. Dan jika tembok belum benar-benar kering, tunggu beberapa saat

sampai tembok kering dan ulangi pengecatan dari awal. Untuk tembok luar ruangan

pakailah cat yang dianjurkan.

16

Page 17: bahan bangunan (Autosaved)

2.2.11 Water spot (bercak-bercak seperti basah)

Penyebab :

Penggunaan plamir yang belum kering sempurna dan kemudian diberi lapisan cat,

maka sisa-sisa air dari plamir tersebut terjebak diantara dua lapisan plamir dan cat

sehingga menyebabkan timbulnya bercak-bercak seperti basah.

Pencegahan :

Sama seperti kasus Blistering

Tidak dianjurkan memakai plamir untuk meratakan permukaan tembok atau pakai

bahan pelapis dasar yang dianjurkan dan sesuai.

Perbaikan :

Ampals permukaan lapisan cat agar lebih porous sehingga air dapat keluar dengan

mudah. Bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian yang basah tersebut, cuci dengan

kaporit dan kemudian lap dengan kain basah untuk menghilangkan sisa-sisa kaporit.

Biarkan mongering sempurna sebelum dilakukan pengecatan ulang. Bila dirasa perlu

beri lapisan Wall Sealer yang sesuai.

2.2.12 Efflorescence (pengkristalan)

Penyebab :

Efflorescence terjadi pada permukaan dari plasteran semen, beton ata batu-bata di mana

garam-garaman yang bersifat alkali terbawa kepermukaan, bila Kristal-kristal tersebut

muncul dibawah lapisan cat dan disertai kelembaban tembok akan menyebabkan

lapisan cat rusak.

Pencegahan :

Pengecatan dilakukan setelah tembok atau plasteran atau beton kering sempurna di

mana kadar alkali dan kadar air dari permukaan tersebut telah memenuhi syarat yang

ditentukan. Permukaan yang mengandung kristal dari garam-garaman harus dibersihkan

terlebih dahulu da dibiarkan sampai tidak keluar lagi.

17

Page 18: bahan bangunan (Autosaved)

Perbaikan :

Bila pengkristalan belum merusak lapisan cat, bersihkan dengan kain basah dan

keringkan. Amplas permukaan cat agar lebih porous (pori-pori terbuka) sehingga air

dan garam-garaman mudah keluar. Setelah pengkristalan tidak terjadi lagi lakukan

pengecatan ulang. Bila pengkristalan telah merusakkan lapisan cat maka harus

dilakukan pengerokan sampai dasar, bersihkan permukaan sampai pengkristalan tidak

terjadi lagi dan lakukan pengecatan ulang.

2.2.13 Saponification (penyabunan)

Penyebab :

Serangan alkali pada lapisan cat yang berbahan perekat mengandung minyak seperti

alkyd gloss. Alkali dan minyak akan beraksi secara kimiawi yang disebut penyabnan di

mana member hasil akhir seperti sabun dan menyebabkan lapisan cat menjadi lunak

dan terbentuk gumpalan yang lengket.

Pencegahan :

Permukaan yang akan di cat harus bebas alkali. Tidak dainjurkan tembok dari plasteran

semen atau beton yang masih baru dicat dengan cat dasar alkyd, tetapi sebaiknya

dengan cat acrylic dasar air atau jenis yang tidak mengandung minyak.

Perbaikan :

Kerok seluruh lapisan cat dan kemudian bersihkan permukaan secara sempurna.

Selanjutnya beri lapisan cat lain yangh sesuai dengan media yang akan di cat.

2.2.14 Drying trouble (susah mengering)

Penyebab :

1. Pengecatan yang dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu rendah,

berkabut dan lembab.

2. Pengecatan yang dilakukan diatas permukaan yang mengandung lilin seperti bahan

untuk poles, minyak atau debu.18

Page 19: bahan bangunan (Autosaved)

3. Pengecatan dengan jenis cat alkyd enamel pada permukaan kayu yang pernah

diberi lapisan POLITUR dari bahan shellac.

4. Penggunaan pengencer yang tidak sesuai dengan jenis cat yang dipakai.

Pencegahan :

1. Lakukan pengecatan pada waktu ada sinar matahari atau cuaca kering.

2. Permukaan yang kan di cat pastikan telah bebas dari segala kotoran.

3. Pergunakan pengencer yang sesuai denga jenis cat.

4. Kayu yang telah pernah diberi lapisan POLITUR dari bahan shellac harus

dibersihkan dari lapisan tersebut.

Perbaikan :

Lapisan cat harus dikerok sampai bersih kemudian ulangi pengecetan dari awal.

2.2.15 Discoloration (perubahan warna)

Penyebab :

Bahan perekat dari lapisan cat yang dirusak oleh garam-garam atau bahan kimia lain

yang berasal dari dalam permukaan atau dari udara. Demikian pula pigment (pewarna)

dapat diserang oleh bahan-bahan kimia atau sinar matahari.

Pencegahan :

Pemilihan cat dan juga warna disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan.

Perbaikan :

Bila penyebab warna telah diketahui, maka dapat dilakukan pengecatan ulang dengan

jenis cat yang sesuai.

2.2.16 Wrinklink (permukaan berkerut)

Penyebab :

Pengulangan lapisan diatas lapisan sebelumnya yang belum kering sehingga terjadi

penarikan dan permukaan akan berkerut atau adanya perbedaan jenis cat antara lapisan

bawah dan lapisan atas.

19

Page 20: bahan bangunan (Autosaved)

Pencegahan :

Usahakan pemberian lapisan berikutnya setelah lapisan sebelumnya kering sempurna

dan cat antar lapisan adalah cat yang sejenis.

Perbaikan :

Untuk kasus ini sebaiknya lapisan cat di keruk seluruhnya dan dilakukan pengecatan

ulang.

20

Page 21: bahan bangunan (Autosaved)

BAB IIIPROSES PEMBUATAN CAT

3.1 BAHAN-BAHAN PEMBUATAN CAT

Cat adalah suatu bahan cairan. Terdiri dari hantaran medium (vehicle) yang

merupakan bahan cair dari bagian cat itu sendiri. Bahan pewarna dan bahan penunjang

(partikel yang kecil dan tidak larut dengan hantaran medium), ditambah dengan

beberapa bahan tambahan dalam jumlah tertentu.

Pencampuran berbagai jenis bahan baku dengan jumlah dan proporsi tertentu agar

menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan produk cat. Demikianlah cara

pembuatannya, namun tidaklah sederhana, sebab harusalah melalui tahapan-tahapan

tertentu.

Sekitar 500 jenis bahan baku diperlukan untuk membuat cat yang diproduksi Hempel,

dengan tingkat dan jenis cat yang berbeda-beda. Sebagai pandangan kepada para

pemakai, bahan baku tersebut dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan

fungsinya masing-masing pada kandungan cat.

3.1.1 Bahan pewarna (pigments)

Bahan pewarna pada cat akan memberikan warna dan pengaburan (kekuatan

tersembunyi) misal: menutupi permukaan yang ada dibawahnya, dalam bentuk partikel

padat dan kering pada lapisan.

Bagian keuntungan dari penggunaan bahan pewarna dapat mencegah atau

memperlambat laju korosi dan biokimia aktif yang dikandung bahan pewarna dipakai

pula pada jenis cat anti fouling.

21

Page 22: bahan bangunan (Autosaved)

3.1.2 Bahan penunjang (pengisi)

Bahan ini tidak saja untuk mengurangi biaya pembuatan cat, tetapi dengan pemilihan

yang sangat tepat dapat membantu penambahan daya keras mekanis pada lapisan cat

dapat pula meningkatkan prasarana aplikasi sebagai bagian dari cat itu sendiri. Bahan

penunjang (pengisi) ditambahkan pada bagian bahan cat yang tidak menguap atau

statis.

3.1.3 Bahan pengikat (Binders)

Bahan pengikat atau bubukan serbuak dan tidak menguap dari bagian hantaran

menengah sebagai adhesi atau retakan pada permukaan dan kohesi di dalam lapisan cat.

Formasi lapisan, suatu cara di mana bahan pengikat yang di cairkan berubah menjadi

bahan kental. Keberadaan bahan pengikat ini menjadi prasarana mutlak utama di dalam

membuat cat.

3.1.4 Bahan pelarut (solvent)

Pelarut diperlukan untuk mencairkan bahan pengikat (binders) pada saat produksi dan

pada pelaksanaan aplikasi. Pelarut berbentuk cairan tidak tetap pada hantaran

menengah dan akan menguap selama aplikasi dan pada saat pembentukan lapisan

(bahan pelarut ini dapat juga disebut sebagai bahan pengencer). Pemilihan jenis pelarut

atau pengencer berfungsi sebagai prasarana aplikasi dan lamanya proses pengeringan

dapat berpengaruh satu sama lain. Hal mana disebut sebagai Flash point atau

percepatan titik nyala.

3.1.5 Bahan tambahan (Additives)

Berbagai kelas dan jenis bahan tambahan menjadi tumpuan produsen cat saat ini.

Beberapa diantaranya diperlukan untuk pecapaian hasil yang lebih baik dan sebagai

pengaman produksi, selain itu lamanya cat itu bertahan cat itu bertahan mengurangi

lama pengeringan, pencegahan running atau sagging dan beberapa kegunaan lainnya

terdapat dalam bahan ini.22

Page 23: bahan bangunan (Autosaved)

3.2 PROSES PEMBUATAN CAT

Cat berkualitas diproduksi secara seksama sesuai kelengkapannya, setelah lulus uji dan

pembuktian formulasi atau resep yang tepat. Dalam hubungannya dengan formulasi,

bahan-bahan baku yang akan diolah sebelumnya diberi batchn(nomor identifikasi)

untuk tiap-tiap bahan baku. Untuk memproduksi satu jenis cat, dibuat tidak kurang dari

sepuluh sampai duapuluh jenis bahan baku yang berbeda.

3.2.1 Pencampuran Awal (Premix)

Untuk memulai suatu produksi bagian dari bahan pengikat, dan bahan pelarut

(pengencer), bahan-bahan pewarna, bahan-bahan penunjang (pengisi) dan kemungkinan

sejumlah bahan tambahan dicampur terlebih dahulu dalam satu wadah (istilah pabrik

disebut millbase). Pencampuran yang optimal didalam wadah ini adalah kunci utama

dalam efisiensi produksi.

3.2.2 Penyerakan (Penggilingan)

Dalam wadah pertama dapat disebut sebagai cairan menengah dari bahan pengikat dan

pelarut yaitu bahan ditambah dengan bubuk yang tidak melarut, pewarna dan bahan

penunjang. Kedua bahan ini menjadi partikel utama saling melapisi satu sama lain

berbentuk agglomerates.

Kemudian bahan-bahan yang telah bercampur akan membentuk beberapa tumpukan

(kelompok-kelompok) dan dari tumpukan itu terjadi pula pengelompokan lain sehingga

sangat banyak sekali jumlahnya menjadi suatu partikel yang sangat kecil.

Penyerakan/penggilingan adalah proses yang sangat penting dalam pembuatan cat.

Bahan baku yang disuplai oleh suppiler juga sangat penting sekali, dimana kualitas

bahan baku tersebut haruslah baik, dan lulus uji. Bahan baku yang kualitasnya buruk,

akan menghasilkan produk yang kurang baik pula.

23

Page 24: bahan bangunan (Autosaved)

3.2.3 Pencampuran Akhir (Penyelesaian)

Pada akhir pencampuran, adalah penambahan bahan pengikat dan bahan tambahan,

viskositas disesuaikan dengan bahan pengencer, dan warna disama kan dengan standard

kartu warna, atau sesuai dengan warna yang dikehendaki pemesan.

3.3 ALAT PEMBUAT CAT

Ada beberapa alat yang digunakan dalam pembuatan cat, akan tetapi tidak dipaparkan

keseluruhan. Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.3.1 Alat Pengadukan Pengecatan

Sangat cepat, namun belum menghaluskan. Bekerjanya sama seperti blender yang ada

dirumah, namun ukuran saja yang berbeda.

3.3.2 Ball Mill

Berbentuk seperti silinder posisi tegak atau datar, terbuat dari besi khusus, atau

keramik, dan separuhnya diisi dengan butiran-butiran yang kecil dari material tertentu

(khusus) dengan cara berputar secara terus menerus, mencampur bahan-bahan sampai

halus menjadi suatu campuran yang banyak digunakan lagi sat ini.

3.3.2 Pearl Mill

Tidak diragukan bahwa dengan menggunakan alat seperti ini, sangatlah efesien, baik

yang bentuknya tegak lurus atau mendatar. Alat khusus pearl mill yang umum dipakai

adalah yang mendatar (horizontal) dan disebut Dyno Mill.

24

Page 25: bahan bangunan (Autosaved)

3.4 TENAGA KERJA

Keperdulian, kehati-hatian sangat diperlukan selama pengecatan dimana cat telah

dibentuk menjadi lapisan yang lekat berkohesi dari lapis kesatu kelapisan selanjutnya.

Ukuran tip, tekanan atomisasi, haruslah disesuaikan dengan jenis cat yang dipakai.

Untuk menghindari lapisan agar tidak berbentuk seperti kulit jeruk (orange peel),

meleleh (sags, rungs) dan ketebalan yang tidak merata (sebagian tipis, sebagian tebal).

Petunjuk berapa besar tekanan dan ukuran tip biasanya tertera pada data teknis produk

cat.

Lebarnya daya sebar dari semprotan haruslah disesuaikan dengan area yang dikerjakan

dengan konfigurasinya untuk pencegahan overspray dan untuk mengurangi cat terbuang

percuma dan yang terakhir dapat mempengaruhi luasan area (kapasitas produksi ).

Filters, saringan pada pompa dan pada alat semprot agar sering dibersihkan untuk

pencegahan kerusakan pada alat yang dapat memperlambat atau menghambat jalannya

pekerjaan. Jarak yang tepat selama pengecatan berlangsung yakni antara ujung pistol

dengan permukaan adalah kira-kira 30 cm jangan sampai melebihi 45 cm. Hal ini akan

dapat mengoptimalkan penetrasi cat dan agar terbebas dari dry spray.

25

Page 26: bahan bangunan (Autosaved)

BAB IVAPLIKASI

Permukaan yang telah disiapkan haruslah segera dicat untuk menghindari tercemarnya

kembali permukaan yang telah disiapkan dengan baik. Pemilihan dari alat pengecatan

tergantung dari jenis cat yang diguakan, bentuk dari pemukaan yang dicat dan

ketebalan lapisan cat yang dikehendaki, jenis permukaan yang di cat.

4.1 PENGGUNAAN CAT PADA KONSTRIKSI SIPIL

4.1.1 Penggunaan Kuas

Kuas adalah cara yang paling tua dan masih banyak digunakan. Jenis dan lebar kuas

yang sesuai harus dipilih menurut jenis subtrat dan cat yang digunakan. Pengecatan

dengan kuas adalah cara yang paling lambat dibandingi cara lain dan digunakan hanya

pada area yang kecil, sudut dan tepi dari suatu permukaan. Oleh karena itu kuas tidak

dianjurkan pada pengecatan permukaan yang luas dan tinggi.

4.1.2 Penggunaan Roller

Roller cat adalah alat yang paling sesuai untuk mengecat permukaan yang luas dan

datar, serta dapat mengambil cat lebih banyak dibanding kuas. Tetapi cara ini juga

sangat sulit untuk mendapatkan hasil pengecatan dengan ketebalan film yang merata,

diperlukan perhatian yang khusus bila mengecat pada permukaan yang kasar atau tidak

terlalu rata.

4.1.3 Air Spray ( Semprotan)

Semprotan adalah alat yang paling populer untuk mengecat area yang luas. Hasil

film yang optimal dapat dihasilkan dengan mengontrol volume udara, tekanan udara

26

Page 27: bahan bangunan (Autosaved)

dan kecepatan keluarnya cairan cat. Dengan cara ini, biasanya cat digunakan akan lebih

boros dibanding cara lain dan uap / embun cat yang dihasilkan oleh atomisasi udara

harus disalurkan keluar bila pengecatan dilakukan dalam ruang tertutup. Kekentalan cat

yang diperlukan biasanya 15 – 25 detik dengan menggunakan ford cup no 4 dan secara

umum film yang lebih tipis dapat dihasilkan. Walau bagimanapun, semprotan adalah

cara yang paling cepat untuk mengecat area yang sangat luas dan menghasilkan film

yang paling halus dan paling rata.

4.1.4 Airless Spray ( semprotan tanpa angin )

Airless spray mengandalkan tekanan hidrolik dibanding atomisasi udara untuk

menghasilkan semprotan. Atomisasi dari cat dihasilkan dengan melewatkan cat pada

lubang kecil dengan tekanan tinggi. Tekanan cairan dan sudut penyemprotan yang

direkomendasikan minimal 150 kg/cm2 dan 65 – 80 derajat.

Airless spray adalah cara pengecatan yang tepat, lebih ekonomis dari air spray biasa

dan sangat sesuai untuk cat marine dan heavy duty. Lubang dari semprotan dapat

dipilih dari 0.009 sampai 0.04 inch, ketebalan film dapat dihasilkan dengan memilih

lubang semprotan yang lebih besar.

4.2 PELAKSANAAN PENGECETAN

Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik tergantung pada 5 faktor :

- Perencanaan yang baik

- Pelaksanaan dengan kondisi pekerjaan yang baik

- Keadaan cuaca yang memungkinkan

- Pemilihan metode/alat pengecatan yang sesuai

- Tenaga kerja yang mahir

27

Page 28: bahan bangunan (Autosaved)

4.2.1 Perencanaan yang baik

Berpegang pada spesifikasi, skedul dan rencana pekerjaan, kapan pembersihan

dan pengecatan itu dapat terlaksana dengan baik.

4.2.2 Pelaksanaan dengan kondisi pekerjaan yang baik

Semua area yang akan dikerjakan hendaklah mudah terjangkau, dengan

penerangan yang cukup. Dalam lokasi tertutup, pengaturan udara atau ventelasi

haruslah dipersiapkan termasuk keselamatan umum (misal: resiko kebakaran atau

ledakan) dan prasarana pengeringan cat. Pengeringan dini yang dipaksakan dapat

mengakibatkan sagging atau running secara cepat dapat pula bahan larutan menjadi

terperangkap didalam lapisan (solvent entrapment). Hal ini akan dapat mempengaruhi

anti karat yang dikandungnya dan mengurangi kekuatan cat itu sendiri. Ventelasi yang

kurang baik dapat juga memperlambat proses pengeringan dan akan memperpanjang

tenggang waktu pengecatan.

4.2.3 Keadaan cuaca yang memungkinkan

Kondisi cuaca yang memungkinkan dimaksudkan dimana lokasi pengecatan akan

dilaksanakan saat cat diaplikasikan pada permukaan. Temperatur permukaan,

menghindari terjadinya kondensasi pada permukaan yang dapat berakibat buruk.

Temperatur permukaan haruslah diatas titik embun, (minimal 3 C diatas dew point).

Pada daerah yang bertemperatur dari 0 C atau dibawah 0 derajat, es akan menutupi

permukaan.

- Titik embun, Yang dimaksud dengan titik embun adalah dimana kelembaban udara

dapat menjadi uap air, dan berbentuk bintik-bintik air pada permukaan.

- Ambient temperatur, cat yang pengeringannya oleh reaksi kimia atau dispersion

memerlukan temperatur tertentu untuk menciptakan pengeringan atau perekatan.

28

Page 29: bahan bangunan (Autosaved)

Selama aplikasi temperatur minimum dapat berfariasi sesuai dengan jenis cat (Ambient

temperatur = temperatur lingkungan sekitar).

- Kelembaban Udara, Dengan sedikit pengecualian, cat dapat terbentuk dengan sangat

baik apabila diaplikasi dibawah 85% dari kelembaban udara. Beberapa jenis

polyurethane memerlukan kelembaban yang lebih rendah selama aplikasi dan

pengeringan, agar dapat menghasilkan bentuk sesuai dengan desain.

- Temperatur dari pada cat. Batasan periode cat setelah pencampuran pada cat jenis dua

komponen ditentukan oleh temperatur dari pada cat itu sendiri, bukan oleh temperatur

udara.

Termasuk viskositas dan kemudahan aplikasi berpengaruh besar dari temperatur dari

pada cat.

4.2.4 Metode Aplikasi/Pengecatan

Pemilihan metode/alat aplikasi sangatlah berpengaruh bukan saja pada kapasitas

produksi namun juga kwalitas hasil pengecatan itu sendiri. Beberapa keuntungan dan

kerugian didalam memilih metode pengecatan :

- Kuas

Keuntungan : Sangat Sederhana, harganya murah, dapat berpenetrasi pada area-

area yang sulit, kisi-kisi dan rongga-rongga kecil, alur-alur

pengelasan yang kasar, dan area-area yang sangat kompleks dimana

dengan semprotan tidak dapat menjangkau sasaran.

Kerugian : Sangat lamban, memerlukan jam kerja dan personil yang banyak.

Tidak semua cat dapat diaplikasikan dengan kuas (jenis Hi build dan

atau jenis cat dengan ketebalan diatas 80 micron per lapisan).

Dengan alat kuas ini membutuhkan tenaga yang sangat terampil

melebihi dari tenaga yang menggunakan alat lainnya.

29

Page 30: bahan bangunan (Autosaved)

- Semprotan biasa / air spray

Semua jenis peralatan dengan semprotan biasa berdasarkan atomisasi cat yang

terkandung didalamnya (berpencar dan terbagi dalam beberapa saat barulah

menyatu). Pada alat semprot biasa, tekanan udara hanya berkisar antara 3 bar/45 psi

saja untuk mengatomisasi cairan cat.

Keuntungan : Dengan tekanan udara rendah menghasilkan permukaan yang

sangat halus, beratomisasi dengan baik dan merata, namun hanya

cocok pada pengecatan cat akhir (superior finish) seperti pengecatan

pada kendaraan.

Kerugian : Karena atomisasinya yang halus dan tekanan yang rendah sehingga

beresiko, cat kehilangan seperti berdebu, dan adanya debu cat diatas

permukaan, cat tidak berpenetrasi dengan baik.

Pada jenis cat yang viskositasnya rendah (misal: jenis Hi Build) alat

ini tidak dapat mencapai hasil dengan baik, dalam sekali pengecatan.

- Airless Spray / Penyemprotan tanpa udara

Penyemprotan dengan alat ini, dapat menghasilkan atomisasi yang sangat baik,

dimana cat ditekan keluar dengan tekanan udara yang sangat tinggi dari pompa

hidrolik sehingga pada waktu cat keluar dari ujung pistol tanpa udara.

Keuntungan : Menghasilkan kapasitas produksi yang besar, sangat memadai pada

pengecatan dengan jenis Hi Bild, berpenetrasi sangat baik dan sangat

cocok untuk pengecatan dasar (cat primer).

30

Page 31: bahan bangunan (Autosaved)

Kerugian : Karena tekanan yang sangat besar, diperlukan tenaga yang mahir dan

hati-hati sebab pada ujung pistol tekanan yang tinggi dapat mencapai

300 bar/4500 psi.

Dengan tekanan tinggi, sering terjadi jarak pengecatan terlalu jauh

akibatnya sering terjadi cat kelihatan berdebu, ketebalannya menjadi

tipis, formasi cat tidak baik, banyak cat yang terbuang, yang

akhirnya dapat mengurangi proteksi.

4.3 PEMBERSIHAN PERMUKAAN

Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang terbaik samgat terngantung kepada tingkat

kebersihan permukaan dimana cat itu akan di aplikasi. Pengalaman menunjukkan

bahwa 85% dari kegagalan pengecatan di akibatkan oleh ketidaksempurnaan

pembersihan permukaan.

Pokok –pokok dari pembersihan permukaan adalah:

Membersihkan permukaan dari semua jenis kotoran (kontaminasi) yang melekat,

agar cat dapat melekat dan berfungsi dengan baik,khususnya: kulit besi, kasar,

kandungan garam, debu, minyak, dan gemuk.

Kekasaran pemukaan: menciptakan kekasan pada pemukaan sehingga cat dapat

melekat dengan baiknya.

4.3.1 Kontaminasi

Kulit besi. Permukaan beroksidasi terjadi pada saat pembatuan logam itu

saat tuangan berinteraksi denag udara sekitar. Bentuknya tipis, berwarna

kebiru-biruan, dalam waktu tertentu akan retak, dan pecah secara langsung

akan merusak lapisan cat yang ada diatasnya.

Karat. Karat itu berpori-pori dengan mudah rusak secara mekanis, dan

sangat lemah untuk menahan lapisan cat diatasnya. Rongga-rongga pada 31

Page 32: bahan bangunan (Autosaved)

karat ini memungkinkan masuknya kontaminasi lain, dan pada karat yang

sudah akut biasanya telah mengandung garam (asam dan basa). Cat yang

biasa diaplikasi biatas karat, akan cepat rusak.

Garam. Selama cat tidak dapat melekat diatas air dan larutan garam. Apabila

pemukaan ada kandungan air atau garam maka cat tersebut akan

menggelembung karena adanya dorongan dari dalam, akibatnya daya letak

tidak ada, cat akan terkupas, dan pada akhirnya akan menimbulkan korosi.

Minyak atau gemuk. Biasanya bertolak belakang dengan cat. Minyak atau

gemuk dapat menarik atau melunakkan cat. Apabila permukaan ada

kandungan minyak aatau gemuk dan diaplikasi, maka cat tersebut tidak akan

melekat pada akhirnya adalah kegagalan pengecatan itu.

Dust. Sebagai kebalikan dari pada minyak dan gemuk, kebanyakan dari

banyak cat, car dapat menempelkan dengan baik diatas debu. Sedangkan

debu tidak menempel baik diatas permukaan akibat kedua-duanya akan

terlepas (terkupas) kemudian.

Sistim cat lama. Permukaan yang sudah di cat namun sudah lama dimana

adesi dan kohesinya sudah berkurang dan berkurang dan perlu untuk

dipebaiki atau dirubah sistimya, dan atau penyesuaian dengan kondisi yang

ada.

4.3.2 Proses Pembersihan

Untuk membersihkan struktual logam, pembersihan permukaan dilakukan

dengan cara mekanis brasive blasting, dan dengan alat bantu sederhana adalah umum

dilaksanakan. Pembersihan secara mekanis tidak akan menghilangkan minyak, gemuk,

dan garam. Proses pembersihan haruslah mutlak. Itulah sebab proses pembersihan

permukaan haruslah beryahap, sebagai berikut:

32

Page 33: bahan bangunan (Autosaved)

Pencucian untuk menghilangkan kontaminasi minyak dan gemuk yang paling

efektif adalah dengan menggunakan bahan pencuci kemudian dibilas dengan air

tawar.

Pembersihan dengan kain lap yang dicelupkan dengan bahan solvent atau thinner

akan cenderung memperluas atau menyebarkan minyak dan gemuk.

Menghilangkan larutan garam. Pembersihan dapat dilakukan dengan penyeprotan

air tawar bertekanan atau tanpa tekanan sambil menyikat permukaan denga rata.

Debu biasa dapat dibuang dengan menyemprotkan udara kering dan bersih, cara

terbaik adalah dengan menggunakan vacuum cleaner.

Menghilangkan karat, kulit besi dan cat lama. Apabila permukaannya cukup luas

biasanya pembersihannya dilakukan secara mekanis, yang tercepat dan efektif

adalah dengan cara abrasive blasting.

Abrasive blasting. Cara pembersihan dengan abrasive blasting umumnya denga

cara menyemprotkan bahan abrasive dangan tekana tinggi diarahkan langsung pada

permukaan yang akan di bersihkan. Blasting otomatis berdasarkan pada jumlah

perputaran propuler secara otomatis menyemprotkan bahan abrasive secara

langsung pada permukaan diletakan pada conveyor. Kapasitas produksi sangat

besar, kelembaban temperatur udara sangat diperisa dengan mudah. Dengan

menggunakan blasting otomatis biasanya berfungsi gnda termasuk pengecatan

shop primer secara otomatis pula.

4.3.3 Abrasive

Dengan menggunakan abrasive, dapat menghasilkan kekasaran permukaan,

namun untuk mendapatkan hasil kekasaran permukaan tertentu, tergantung pada

beberapa hal:

Ukuran partikel abrasive

Kekasaran bahan abrasive

Karakteristik ketahanan abrasive

Jenis dan bentuk abrasive33

Page 34: bahan bangunan (Autosaved)

Yang paling menguntungkan didalam pemilihan ukuran abrasive agar mendapatkan

hasil yang baik adalah ukuran antara 0,2-1.8 mm.

Kekerasan bahan abrasive. Abrasive yang keras akan masuk lebih dalam dan lebih

cepat dari pada menggunakan bahan lunak atau kasar. Bahan abrasive nya haruslah

lebih keras dari pada bahan yang akan di blasting.

Karakteristik ketahanan abrasiv e. Pada pembangunan blasting otomatis abrasive

dipakai

berulang-ulang. Apabila bahan abrasivenya tidak cukup kuat, mudah pecah, maka

debunya juga akan lebih banyak, akhirnya akan memerlukan pekerjaan tambahan

untuk menghilangkan debu dan masa pemakaiannya akan singkat.

Jenis dan bentuk abrasive.

Jenis dan bentuk partikel dari abrasive akan menghasilkan permukaan. Shot adalah

bulat dan lonjong, dan akan menghasilkan kekasaran yang tajam yang mana sangat

dibutuhkan kebanyakan jenis cat. Pasir dan slang adalah sedang antara tajam dan tidak

tajam, memberikan kekasaran permukaan antara hasil grit dan shot.

4.3.4 Pembersihan Dengan Cara Manual (Alat Bantu)

Wire brushing, yaitu dengan cara menyikat baik dengan sikat kawat atau yang

digerakkan dengan tenaga listrik, sikat kawat berputar , biasanya tidak dapat

menghilangkan kerak besi, weld spatter,dan karat. Kemungkinan dapat

dihilangkan adalah kawat ringan atau kontaminasiringan saja ; namun apabila

tidak dikerjakandengan hati-hati, maka hasil pembersihan kemungkinan hanya

memperlicin area permukaan.

Disc sanding, yaitu dengan menggunakan mesin amplas, lebih afektif dari pada

menggunakan sikat kawat, sangat baik menumpulkan permukaan yang runcing.

34

Page 35: bahan bangunan (Autosaved)

Mesin gurinda,dengan ukuran batu gurindan yang sesuai sangat efektif untuk

menumpulkan ujung-ujung yang lancip ,membersihkan area-area yang

berlubang ,memperhalus hasill pengelasan ynga kasar,meng hiking jan bercak-

bercak las,dan permukaan-prmukjaan yang menonjol.

4.3.5 Standarisasi Kebersihan Permukaan

Standar harus mengetahui standar kebersihan permukaan dan kekasaran permukaan

pada umumnya da[at di ketahui sbb:

Kebersihan berdasarkan perbandingan secara visual antara standard kebersihan

dengan abrasive blasting dan pembersihan dengan mekanis ,kesemuanya dari

kondisi besar karat yang sesungguhnya pada prmukaan longam dengan inisial berat

A,B,C dan,D

Standard kebersihan lainnya yang dikenalsecara umum adalah british standard BS

4232 (1967) dari inggris dan amerika adalah U,S,steel stuktures painting council sp

standard (1952,dan kemudian di revesi)

Comparatosrs alat pembanding kekerasan kekerasan dan besarnya penampang biasanya

terdapat pada :

ISO surface profile reverence comperator 8503,(A,S)

Rugotest no.3 (asal swedia)

Keane tator surface profile comperator ,(A,S)

35

Page 36: bahan bangunan (Autosaved)

4.4 BEBERAPA JENIS CAT, MENURUT PEMAKAIANNYA

Berikut ini adalah beberapa jenis cat yang di gunakan sesuai dengan pemakaiannya,

adapun jenis-jenis cat tersebut adalah sebagai berikut.

4.3.1 Cat dasar

Cat dasar yang dipakai terutama untuk tujuan :

o Agar menutup bagian yabg dicat lebih merata, diamana dengan adanya cat

dasar ini lubang kecil, retak atau pori, tertutup rata, serta memperkecil daya

serap permukaan dari cat penutupnya,

o Agar lapisan penutup cat, dapat melekat lebih baik, dan berwarna lebih

merata.

Untuk jenis permukaan tertentu, sebelum dicat tutup sebaiknya dipakai cat dasar, dan

sifat sifat cat dasar ini harus cocok dengan permukaan yang akan di cat serta dari cat

penutupnya.

Cat dasar untuk cat kayu

Harus bersifat dapat menyerap kedalam kayu, dan bersifat tetap lentur (flexible).

Biasanya terbuat dari bahan minyak lena atau campuran minyak dan dammar, diberi

dasar yang murah, serta bahan pengisi.

Cat dasar yang tahan alkali

Biasanya dibuat dari minyak tuang dan dammar phenol atau karet yang di klorinasi,

dipakai untuk mencat plasteran semen yang masih basah.

Cat dasar yang mudah kering diudara untuk logam, dicampur denga bahan

penahan korosi (karat) misalnya Oksida Pb, Kromat seng, Kalsium plumbat atau

Cyamid Pb, dan abu seng. Sebagai bahan perekatnya dipakai minyak alky rantai

pendek, alky styrene atau ester epoxy. Bila akan dibuat cat dasar yang lebih tahan

kimia, dipakai karet diklorinasi atau epoxy yang mengeras pada suhu rendah.

36

Page 37: bahan bangunan (Autosaved)

Cat dasar untuk tembok yang mengering cepat diudara, dipakai cat dasar akrilat.

Ini juga dapat dipakai untuk mencat kayu atau papan serat kayu, dan plsteran.

Cat dasar yang mengeras dengan pemanasan biasanya untuk cat kendaraan

dipakai spoxy ester, atau campuran minyak rantai pendek dengan damar alkyd

phenol. Pigmennya dipakai meni besi atau kromat seng. Cat ini dipakai untuk

proses celup, semprot atau electro despotition.

4.3.2 Dempul atau bahan pengisi

Dempul atau mastic yang biasanya dipakai untuk memperbaiki kerataan permukaan dan

atau mengisi celah atau lubang biasanya terdiri dari 87% bahan pengisi atau pemutih,

+13% minyak yang mengeras (biasanya dipakai minyak lena). Sebagai bahan pengisi

yang lebih murah daripada mastic yang di buat dari minyak lena, dapat dipakai karet

butyl yang diplastikkan. Disamping itu terdapat juga dempul atau mastic bahan damar

acrilat.

4.5 PEMBERSIH CAT

Ada dua jenis yang utama yaitu yang berbentik cairan dan bahan kimia. yang berbentuk

seperti cairan pelarut, terutama terdiri dari bahan pelatur, biasanya methylen chloride,

methanol, activator dan bahan penguap. Susunan dari pembersih cat tergantung

daripada susunan cat yang akan dibersihkan. Cat dengan bahan dasar alkyd dapat

dibersihkan dengan cairan faktan untuk mempercepat pembersihan dan mengemulsikan

lapisan cat. Sebagai activator dipakai amina asam acetat.

37

Page 38: bahan bangunan (Autosaved)

BAB VSIMPULAN

Cat merupakan suatu pekerjaan finishing pada sebuah bangunan, dalam mengecat

haruslah menegrti terlebih dahulu syarat-syarat atau ketentuannya. Agar tidak terjadi

kesalahan dan akan menghasilkan hasil yang bagus dan indah. Seperti memerhatikan

jenis cat yang akan di gunakan, mengecat sesuai kondisi alam yang baik dan

memerhatikan alat-alat yang digunakan saat pengecatan. yang sangat penting sekali

adalah memperhatikan alat bantu pengecatan seperti peranca dsb, hal yang satu ini

wajib diperhatikan karena sangat menyangkut dengan keselamatan pekerja dan hal itu

menyangkut dengan nyawa seseorang. Dengan demikian dapatlah hasil cat yang bagus,

indah dan maksimal.

38

Page 39: bahan bangunan (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

www.cat.co.id

www.cat blogspot.co.id

www.wikipedia.com

PT.HEMPELINDO terjemahan L.Silalahi

Anonim, 2007b. Proses Teknologi Pembuatan Cat. http://pengecatan.blogspot.com

Susyanto, Heri. 2009c. Jenis Cat. http://www.geocities.com

Longman – Jirl De BussyMaterials and Technology. 1972Printed by the Bussy Ellemen Harms Amsterdam

39

Page 40: bahan bangunan (Autosaved)

LAMPIRAN

GAMBAR : ALAT PEMBUAT CAT BESERTA PROSESNYA

GAMBAR : PELAKSANAAN PENGECATAN DI LAPANGAN

40

Page 41: bahan bangunan (Autosaved)

GAMBAR : BAHAN PEMBUAT CAT

GAMBAR : LINGKAR WARNA

41