BAHAN BPN Untuk HGU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BPN, HGU

Citation preview

Slide 1

HAK GUNA USAHAUntuk Kepastian Hukum

Kantor Wilayah Badan Pertanahan NasionalProvinsi Kalimantan Barat2014

Ir. R. Roestomo Eko Ernanto, M.ScKepala Bidang Survei Pengukuran dan PemetaanL/O/G/O2HAK GUNA USAHAUndang Undang Nomor 5 Tahun 1960Peraturan Dasar Pokok Pokok AgrariaHAK GUNA USAHA Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan.(Pasal 28 ayat 1 UUPA)223Hak Guna Usaha untuk waktu paling lama 25 tahunHak Guna Usaha dapat diberikan untuk waktu paling lama 35 tahun (untuk perusahaan yang memerlukan jangka waktu lebih lama dari 25 tahun)dan dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 25 tahun.(Pasal 29 ayat 1 UUPA)Jangka Waktu (1) :Jangka Waktu (2) :Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 tahun.Sesudah jangka waktu Hak Guna Usaha dan perpanjangannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berakhir, kepada pemegang hak dapat diberikan pembaharuan Hak Guna Usaha di atas tanah yang sama.(Pasal 8, PP No.40/1996)

5KEWENANGANPEMBERIAN HAK GUNA USAHAKakanwil BPN Propinsitidak lebih dari 2.000.000 m2 ( 200 ha)

Kepala Badan Pertanahan Nasional RIPemberian Hak Atas Tanah yang tidak dilimpahkan kewenangannya kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi.

Peraturan Ka. BPN Nomor 2 Tahun 2013tentangPelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanahdan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu

56Terjadinya Hak Guna UsahaTerjadinya Hak : Penetapan Pemerintah (beschikking) Lahirnya hak sejak didaftarkan pada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan dicatat pada buku tanah

67Subyek Hak Guna Usaha (Pasal 30 ayat 1 UUPA jo. Pasal 2 PP No. 40/1996 jo. Pasal 17 Permenag/Ka.BPN No. 9/1999)

a.Warga Negara Indonesia b.Badan Hukum didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia 7Subyek Hak Guna Usaha8Obyek Hak Guna Usahatanah Negara tanah kawasan hutan yang dapat dikonversi perlu pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanantanah yang mempunyai hak harus dilepaskan kepada Negara terlebih dahulu di atas tanah yang dimohon terdapat tanaman atau bangunan milik pihak lain yg keberadaannya berdasarkan alas hak yg sah, maka pemilik tanaman atau bangunan tsb harus mendapat ganti kerugian

Catatan :Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Pasal 22 ayat (4) Pemohon dilarang memindahtangankan persetujuan prinsip pelepasan kawasan hutan kepada pihak lain tanpa persetujuan Menteri. 8Prinsip-prinsipPemberian HGUClear : Dokumen permohonan dan persyaratannya lengkap dan layak diproses sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undanganClean : Tidak ada sengketa, konflik dan perkara dengan pihak lain, terhadap lahannya.Permasalahan yang sering ditemui Pembebasan lahan / perolehan lahan belum tuntas.Pembebasan lahan di luar Ijin Lokasi dan atau di luar batas waktu Ijin Lokasi. Batas wilayah administratif pemerintahan tidak jelas (batas desa, batas kecamatan, batas kabupaten).Plasma belum terbangun dan belum diserahkan kepada yang berhak.Tumpang Tindih Perizinan (tumpang tindih antar ijin lokasi, tumpang tindih IL dengan ijin pertambangan, tumpang tindih IL vs IUP perusahaan lain, dsb).Tanah yang dimohon masuk dalam kawasan hutan.Masalah di luar pertanahan seperti Masalah ketenagakerjaan, CSR yang tidak merata, dsb. Pemecahan Masalah Bahwa apabila pembebasan tanah belum keseluruhan dapat diselesai perusahaan, areal yang dapat diajukan untuk permohonan Hak Guna Usaha hanya areal yang telah dibebaskan saja dilengkapi dengan bukti bukti pembebasan tanahnyaBahwa permasalahan sengketa batas antara desa, kecamatan dan kabupaten, diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi, apabila telah ada penyelesaian, bukti buktinya dapat disampaikan untuk mendukung proses permohonan Hak Guna Usaha

Bahwa terhadap tumpang tindih perijinan, harus ada penyelesaian terlebih dahulu sebelum diajukan permohonan Hak Guna UsahanyaUntuk masalah tumpang tindih izin perkebunan dengan izin pertambangan , sesuai dengan Surat Edaran Kepala BPN RI No. 5/SE/VI/2014 tanggal 18 Juni 2014 maka apabila : > Izin pertambangan terbit setelah Izin Lokasi perkebunan diterbitkan, permohonan h.a.t. dapat diproses tanpa persetujuan pemegang izin usaha pertambangan. > Izin usaha pertambangan diterbitkan lebih dahulu dari izin lokasi perkebunan, permohonan h.a.t. dapat diproses setelah mendapat persetujuan dari pemegang izin usaha pertambangan.

Apabila permohonan HGU tanahnya berasal dari pelepasan kawasan hutan, perusahaan wajib membangun kebun untuk masy sebesar 20 % dari total luas kawasan hutan yang dilepaskan dan wajib memfasilitasi pembangunan kebun masy tsb.Apabila dalam SK Pelepasan Kawasan Hutan tsb tidak mensyaratkan membangun kebun masy sebesar 20 % dari total luas kawasan hutan yang dilepaskan, perusahaan tetap wajib membangun kebun masyarakat paling rendah 20 % dari luas areal IUP-B (untuk budidaya) dan IUP Pengolahan.KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM(Framework of A Perception)KEBIJAKAN & RTRWPERIJINANHGUMENGGUNAKAN & MEMELIHARA TANAHMEMASANG PATOK TANDA BATAS TANAH & MEMELIHARANYAMEMBAYAR PAJAK-PAJAK &/ RETRIBUSIMEMBANGUN & MENGELOLA PLASMAKONSERVASI LH,TANAH,AIR(contoh:HCV)MELAKSANAKAN KEGIATAN CSRMEMBANTU AKSES JALAN DARAT/AIR UNTUK KEPENTINGAN UMUM & / MASYARAKATPENGELOLA PERKEBUNANLAPORAN BERKALA(kpd : Pemprov,Pemkab, BPN)

LAPORANINSIDENTIL& KOORDINASIHAK HAKPIHAK LAIN /KWS.HUTANDIBEBASKANMasterPlanL/O/G/OPanitia Pemeriksaan Tanah B161.Susunan Anggota Panitia Ba.Kakanwil BPN Prov, sebagai Ketua merangkap anggotab.Anggota :Kabid Hak Tanah dan Pendaftaran TanahKabid Survey, Pengukuran dan PemetaanKabid Pengaturan dan Penataan PertanahanKabid Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat Bupati/Walaikota atau Pejabat yang ditunjuk

17Kakantah Kab/Kota yang bersangkutanKepala Dinas Instansi Teknis terkait Provinsi, sebagai anggota sesuai rencana penggunaan tanahKepala Dinas Kehutanan ProvinsiKasi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum atau Kasi Pengaturan Tanah Pemerintah pada Kanwil BPN Prov

182.Tugas Panitia B Meneliti kelengkapan berkas permohonan Meneliti status tanah, riwayat tanah dan hubungan hukum antara tanah yg dimohon dengan pemohon serta kepentingan lainnyaMeneliti dan peninjauan fisik atas tanah yang dimohon penguasaan, penggunaan/keadaan tanah serta batas-batas bidang tanah yang dimohon

19Menentukan sesuai atau tidaknya penggunaan tanah tersebut dengan rencana pembangunan daerahPanitia B melakukan sidang berdasarkan data fisik dan data yuridis hasil pemeriksaan lapangan termasuk data pendukungnya lainnyaMemberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan tersebut yang dituangkan dalam Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B yang ditandatangani oleh semua anggota Panitia B

Syarat Permohonan HGUPermohonanIdentitas pemohonAkta pendirian dan akta perubahannyaPengesahan dari kemenkumhamTDPIUPSIUPIjin Lokasi dan perpanjangannya

NPWPSITURekomendasi Makro dari GuberurIzin Usaha Perkebunan (IUP)SK Kelayakan LingkunganBukti perolehan tanahSurat Keterangan dari Kades yang dikuatkan oleh BPD dan CamatRekapitulasi Perolehan Lahan

Peta Rincikan Perolehan LahanPeta Site Plan Inti dan PlasmaSurat Pernyataan Kesanggupan Membangun Kebun PlasmaSurat Pernyataan Kesanggupan Memberikan CSRSurat Pernyataan Tanah-Tanah yang dipunyai pemohon.Project Proposal

Pertimbangan Teknis Penatagunaan TanahPeta Bidang TanahTelaahan Teknis dari BPKHTelaahan Teknis dari Dinas Kehutanan ProvinsiMOU antara perusahaan dengan masyarakat/ peserta plasmaSK Calon Petani Calon Plasma (CPCL).BIAYAPeraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2010 ttg. Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada BPN, untuk pelayanan pendaftaran tanah pertama kali, tarif antara lain : -Biaya pengukuran-Biaya pemeriksaan tanah-Biaya pendaftaran tanah

Monitoring Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2010, Pasal 6, yang pada intinya Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi melakukan identifikasi dan penelitian (monitoring) 3 tahun setelah diterbitkannya SK HGU dan atau setelah berakhirnya ijin/surat keputusan/surat perolehan lahan lainnya yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.Apabila belum terbangun dapat dikategorikan/ diidentifikasi sebagai tanah terlantar. Harapan Masuknya investor memberikan keuntungan bagi :1. Masyarakat2. Perusahaan3. Pemerintah.

TERIMA KASIH27