5

Click here to load reader

BAHAN KARAKTERISTIK Document

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAHAN KARAKTERISTIK  Document

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Karakteristik2.1.1 Pengertian KarakteristikKarakteristik adalah sifat khas dengan perwatakan tertentu. Karakteristik mencakup hal-hal sebagai berikut: umur, pendidikan, pelatihan, lama kerja, kepuasan kerja dan lainnya (Depdikbud, 2000). Soeroso (2003) menerangkan bahwa setiap individu yang dapat dipercaya pada hakikatnya merupakan fungsi karakter dan kompetensi seseorang. Kemudian ia menambahkan bahwa kepemimpinan pada tingkat antarindividu terjadi apabila seseorang yang memiliki karakter dapat dipercaya melakukan komunikasi dengan orang lain dan bekerja secara sinergis serta menghasilkan sesuatu yang lebih besar daripada apabila mereka bekerja sendirian.2.1.2 Ruang Lingkup KarakteristikDalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada ruang lingkup karakteristik yang mencakup umur, pendidikan, lama kerja dan jenis kelamin, pelatihan dan ekonomi. Adapun ruang lingkup karakteristik adalah sebagai berikut:102.1.2.1 UmurUmur merupakan lama hidup seseorang. Umur ditentukan dengan hitungan tahun, semakin banyak umur semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki. Usia adalah kata lain dari umur, umur adalah lama hidup seseorang yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: <20 tahun, 20-35 tahun dan <35 tahun (Depdikbud, 1997). Dalam hal ini Koentjaraningrat (1997) menambahkan bahwa umur seseorang yang relatif tua dapat berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Sementara Anderson (1989) dalam Herlina (2002) menyatakan bahwa pengetahuan bermanfaat jika pengetahuan tersebut didasarkan atas tindakan atau hal-hal apa saja yang dimengerti, salah satunya adalah ilmu.2.1.2.2 Jenis KelaminJenis adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua makhluk sebagai betina dan jantan atau wanita dan pria; jenis kelamin laki-laki atau perempuan (Depdiknas, 2005). Jenis kelamin merupakan keadaan tubuh penderita yang dibedakan secara fisik. Dalam penanganan pasien amuk, pada umumnya jenis kelamin perempuan kurang berpengaruh terhadap tindakan penanganan pasien amuk dibandingkan dengan perawat laki-laki (Kusumo Lelono, S. 2004).2.1.2.3 PendidikanMenurut John Dewey (2000) pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh kemampuan untuk kebiasaan berfikir untuk suatu kegiatan yang intellegent atau ilmiah dalam memecahkan masalah di dalam kegiatan. Sedangkan pendidikan menurut Ketetapan MPR No.2/1978 adalah usaha sadar untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan cinta tanah air.11Kemahiran menyerap pengetahuan akan meningkat sesuai dengan meningkatnya pendidikan seseorang dan kemampuan ini berhubungan erat dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya. (Koentjaraningrat, 1997). Adapun tujuan pendidikan menurut Syafei Muhammad (1996) tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia Indonesia yang memiki seperangkat kepelengkapan sikap yaitu; sifat kemanusiaan setinggi mungkin, aktivitas yang besar, kecakapan dalam meniru asli dan meniru bebas, kecakapan untuk mencipta yang baru, rasa tanggung jawab terhadap keselamatan negara dan bangsa serta kemanusiaan, keyakinan demokrasi dalam hak dan kewajiban, jasmani yang sehat dan kuat, keuletan yang besar, ketajaman berfikir serta logis, perasaan peka dan halus. Pendidikan perawat adalah pendidikan formal yang terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SPK, D3, S1, S2 yang diukur dengan cara dikelompokkan dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi (Depkes RI, 1995).2.1.2.4 PelatihanIstilah pendidikan (Education) pelatihan jarang digunakan dalam bidang industri, yang sering adalah pelatihan. Namun, di industri perumahsakitan keadaannya berbeda. Pelatihan (Training) sebenarnya merupakan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang secara langsung terkait dengan peningkatan keterampilan, sedangkan pendidikan adalah pengembangan sumberdaya manusia yang bersifat “People Building Concept”. (Soeroso, 2003).

Page 2: BAHAN KARAKTERISTIK  Document

12Pelatihan adalah proses pengajaran kepada karyawan dalam hal ini perawat baru atau perawat yang telah ada tentang keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka sebagai individu maupun sebagai anggota tim untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi dengan sebaik-baiknya. Pelatihan kembali (re-training) adalah pelatihan kembali perawat dalam rangka menindaklanjuti penilaian prestasi kerja, perubahan peran dalam pengembangan perawat atau memperkuat hasil pelatihan sebelumnya. Dalam setiap organisasi kesehatan rumah sakit atau sejenisnya sering kali diperlukan suatu program orientasi perawat yaitu prosedur untuk memberikan gambaran kepada perawat baru tentang informasi latar belakang, sejarah dan peraturan dasar tempat kerjanya yang baru (Soeroso, 2003). Pelatihan dibutuhkan sebagai pendidikan tambahan (sumber informasi baru) bagi perawat yang menangani pasien amuk.2.1.2.5 PekerjaanMenurut Depdiknas (2005) pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dipekerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; pekerjaan terbagi atas tetap dan tidak tetap; pekerjaan tetap adalah pekerjaan yang dilakukan hanya terfokus pada satu pekerjan saja, sedangkan pekerjaan tidak tetap yaitu pekerjaan yang dilakukan dari berbagai jenis pekerjaan dan tidak terfokus pada satu pekerjaan saja.2.1.2.6 Lama KerjaLama kerja yang dimaksud disini adalah lamanya waktu yang telah digunakan untuk bekerja pada rumah sakit jiwa. Perawat yang sudah lama bekerja atau berpengalaman menangani tindakan pasien amuk (kedaruratan) memiliki13kemampuan dalam menangani pasien, karena memiliki pengalaman menangani pasien amuk dibandingkan dengan perawat yang baru bekerja.2.1.2.7 EkonomiMenurut Depkdiknas (2005) ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, pemanfaatan uang, tenaga, waktu dan sebagainya yang berharga, cakupan urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara). Ekonomi merupakan penghasilan yang diperoleh selain dari penghasilan sebagai pegawai negeri (PNS) atau tetap. Ekonomi dalam penelitian ini adalah menyangkut penghasilan perawat dan diklasifikasikan sebagai berikut:a. Kebutuhan rumah tanggab. Biaya pendidikanc. Menabungd. RekreasiDalam hal ini Soeroso (2003) menambahkan bahwa penghasilan/ekonomi tenaga kerja perawat yang minim dapat mempengaruhi prestasi kerjanya. Perawat dengan ekonomi biasanya kurang memberikan perhatian terhadap pasien yang ditanganinya.