Upload
wayanhermawan
View
117
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kation golongan 1
Citation preview
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI KATION
I. Penggolongan Kation
Untuk tujuan analisis kualitatif yang sistematis
→ kation dikelompokkan menjadi lima golongan yang
didasarkan atas prilaku kation-kation tersebut terhadap
beberapa pereaksi.
Dengan pemakaian pereaksi yang sistematis (disebut dengan
pereaksi golongan) maka akan dapat diketahui ada atau
tidaknya suatu golongan kation.
Pereaksi golongan juga dapat memisahkan golongan tertentu
untuk analisis/uji lebih lanjut.
Pereaksi golongan yang digunakan untuk klasifikasi sebagian
besar kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
ammonium sulfida dan ammonium karbonat.
Penggolongan didasarkan atas dapat tidaknya kation
1
bereaksi dengan pereaksi ini yang ditandai dengan
terbentuk atau tidaknya endapan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggolongan kation
didasarkan atas perbedaan kelarutan dari bentuk
garam klorida, sulfida dan karbonat kation-kation
tersebut.
Kelima golongan kation dan karakteristiknya adalah sebagai
berikut:
1. Golongan I (Golongan Klorida): yaitu kation yang
membentuk endapan dengan asam klorida encer. Yang
termasuk dalam golongan ini adalah Pb2+, Hg22+ dan Ag+.
2. Golongan II (Golongan Hidrogen Sulfida) : yaitu kation
yang tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Katio-kation yang termasuk
2
dalam golongan ini adalah Hg2+, Cu2+, Bi3+, Cd2+, As3+,
As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, dan Sn4+.
Empat kation yang pertama (Hg2+ - Cd2+) dapat
dikelompokkan menjadi sub golongan IIA yang tidak
larut dalam ammonium polisulfida, sedangkan 6 sisanya
termasuk dalam sub golongan IIB yang larut dalam
ammonium polisulfida.
3. Golongan III (Golongan Ammonium Sulfida) : yaitu
kation yang tidak bereaksi dengan asam klorida maupun
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Akan
tetapi kation golongan ini mengendap dengan ammonium
sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Yang
termasuk dalam golongan ini adalah Co2+, Ni2+, Bi3+, Fe2+,
Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, dan Mn2+.
3
4. Golongan IV (Golongan Ammonium Karbonat) : yaitu
kation yang tidak mengendap dengan pereaksi-pereaksi
golongan I, II dan III. Kation ini membentuk endapan
dengan ammnonium karbonat dalam suasana netral
ammonium klorida atau suasana sedikit asam. Kation yang
termasuk dalam golongan ini adalah Ca2+, Sr2+, dan Ba2+.
5. Golongan V (Golongan Sisa) : yaitu kation-kation umum
yang tidak bereaksi dengan semua pereaksi sebelumnya.
Yang termasuk dalam golongan sisa ini adalah Mg2+,
NH4+, Na+, K+, Li+, dan H+.
4
Penggolongan di atas dapat diskemakan sebagai berikut:
Zat Unknown
+ HCl
End. Golongan I Filtrat
+ H2S pH 0,5
End. Golongan II Filtrat
+ (NH4)2S + NH4OH + NH4Cl pH 9
End. Golongan III Filtrat
+ (NH4)2CO3 + NH4OH pH 9,5
End. Golongan IV Filtrat Golongan V
Penggolongan kation seperti di atas adalah pengolongan
menurut metode H2S. Metode ini disusun oleh Bergmann dan
disempurnakan oleh Fresenius dan Noyes.
II. Kation Golongan I (Golongan Klorida)
Pereaksi golongan : HCl encer 2 M
Reaksi golongan : Endapan putih PbCl2, Hg2Cl2 dan AgCl.
5
Kation golongan I membentuk klorida yang tidak larut
dalam air. Akan tetapi PbCl2 agak larut dalam air sehingga ion
Pb tidak pernah terendapkan dengan sempurna saat
penambahan asam klorida ke dalam sampel. Sisa ion Pb akan
terendapkan secara kuatitatif dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam bersama-sama dengan kation golongan II.
Bentuk nitrat kation golongan I sangat larut dalam air.
Diantara bentuk sulfatnya, Pb sulfat sama sekali tidak larut,
tetapi Ag sulfat sangat larut. Kelarutan merkuri(I) sulfat ada
di antara kelarutan ke dua kation tersebut. Bentuk bromida
dan iodida kation golongan I tidak larut dalam air.
Walaupun pengendapan Pb halida tidak sempurna,
endapannya larut dengan mudah dalam air panas. Bentuk
sulfida kation ini tidak larut, sementara bentuk asetatnya
lebih larut. Bentuk hidroksida dan karbonatnya mengendap
6
dengan pereaksi yang ekivalen, kelebihan pereaksi akan
menyebabkan berbagai reaksi. Terhadap ammonia, golongan I
mempunyai prilaku yang berbeda-beda.
2.1 Plumbum; Pb (Ar: 207,19 g/mol)
Pb adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan,
mempunyai kerapatan yang tinggi yaitu 11,48 g/mL. Logam ini
larut dengan mudah dalam asam nitrat sedang (8M) dengan
membebaskan gas nitrogen yang tidak berwarna sesuai reaksi
berikut:
3Pb + 8HNO3 3Pb2+ + 6 NO3- + 2NO + 4H2O
Gas akan berubah warna menjadi merah bila bercampur
dengan udara karena terbentuk gas nitrogen dioksida.
2NO + O2 2NO2
tdk. berwarna merah
7
Bila logam Pb ditambah asam nitrat pekat maka akan
terbentuk lapisan film Pb nitrat di permukaan logam. Lapisan
ini merupakan pelindung logam dari pelarutan lebih lanjut.
Asam klorida dan asam sulfat encer tidak begitu berpengaruh
pada pembentukkan Pb klorida atau Pb sulfat di permukaan
logam.
Reaksi-reaksi timbal(II), Pb2+
Untuk mempelajari reaksi-reaksi ion Pb dapat dipakai larutan
Pb(NO3)2 atau Pb (CH3COO)2Pb 0,25 M.
1. Asam klorida / HCl encer
Dengan asam klorida yang dingin dan tidak terlalu encer,
ion Pb akan membentuk endapan putih Pb klorida.
Pb2+ + 2Cl- PbCl2 putih
8
Endapan ini akan larut dalam air panas, bila didinginkan
akan membentuk kristal seperti jarum. Endapan juga akan
larut dalam HCl pekat atau KCl membentuk ion
tetrakloroplumbat(II).
PbCl2 + 2Cl- [PbCl4]2-
Bila endapan PbCl2 dicuci dan ditambah ammonia encer
tidak ada perubahan visual yang dapat diamati karena akan
terbentuk endapan Pb hidroksida yang juga berwarna
putih.
PbCl2 + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH4+ + 2Cl-
Putih
2. Hidrogen sulfida / H2S dalam suasana netral atau asam encerDengan pereaksi in ion Pb akan membentuk endapan
hitam Pb sulfida.
Pb2+ + H2S PbS + 2H+
hitam
9
Pengendapan tidak sempurna jika ada asam mineral
dengan konsentrasi lebih dari 2 M. Oleh karena dalam
reaksi ini terbentuk ion hidrogen maka sebaiknya
ditambahkan larutan bufer natrium asetat. Bila ke dalam
endapan PbCl2 diberikan H2S maka akan termentuk Pb
sulfida yang berwarna hitam melalui reaksi pertukaran
endapan.
PbCl2 + H2S PbS + 2H+ + 2Cl- putih hitam
Jika dalam reaksi dengan H2S ada sejumlah besar klorida
(KCl jenuh), maka di awal reaksi akan terbentuk endapan
merah Pb sulfoklorida yang akan terdekomposisi melalui
pengenceran atau penambahan H2S lebih lanjut dan akan
termentuk Pb sulfida.
2Pb2+ + 2H2S + 2Cl- Pb2SCl2 + 2H+ merah
10
Pb2SCl2 PbS + PbCl2
Pb2SCl2 + 2H2S PbS + 2Cl-
Bila endapan Pb sulfida ditambah asam nitrat pekat maka
endapan ini akan terdekomposisi menjadi belerang yang
berwarna putih.
3PbS + 8HNO3 3Pb2+ + 6NO3- + 3S + 2NO + 4H2O
putih
Jika campuran dipanaskan, belerang akan dioksidasi oleh
asam nitrat menjadi ion sulfat dan dengan ion Pb yang ada
di larutan akan membentuk endapan putih Pb sulfat.
S + 2HNO3 SO42- + 2H+ + 2NO
Pb2+ + SO42- PbSO4
putih
Pb sulfida bila dipanaskan dengan H2O2 3%, maka
endapan hitam akan berubah menjadi endapan putih Pb
sulfat.
PbS + 4H2O2 PbSO4 + 4H2O
11
3. Larutan ammonia / NH4OH
Dengan larutan ammonia ion Pb akan membentuk endapan
putih Pb hidroksida. Endapan ini larut dalam pereaksi
yang berlebih.
Pb2+ + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH4+
4. Natrium hidroksida / NaOH
Dengan NaOH ion Pb membentuk endapan putih Pb
hidroksida. Endapan ini larut dalam pereaksi berlebih dan
membentuk tetrahiroksoplumbat(II).
Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2
Pb(OH)2 + 2OH- [Pb(OH)4]2-
Pb hidroksida bersifat amfoter. Bila hidrogen peroksida
dan ammonium peroksodisulfat ditambahkan ke dalam
larutan yang mengandung ion kompleks di atas maka akan
12
terbentuk endapan hitam Pb dioksida dimana terjadi
oksidasi dari Pb bivalen menjadi tetravalen.
[Pb(OH)4]2- + H2O2 PbO2 + 2H2O + 2OH-
[Pb(OH)4]2- + S2O82- PbO2 + 2H2O + 2SO4
2-
5. Asam sulfat / H2SO4 encer
Ion Pb akan membentuk endapan putih Pb sulfat yang
tidak larut dalam pereaksi berlebih. Asam sulfat pekat
panas akan melarutkan endapan membentuk Pb hidrogen
sulfat. Kelarutan ini akan berkurang bila ada etanol.
Pb2+ + SO42- PbSO4
PbSO4 + H2 SO4
Pb2+ + 2HSO4-
Bila Pb sulfat dipanaskan dengan natrium karbonat, maka
akan terjadi reaksi pertukaran endapan dimana Pb sulfat
diubah menjadi Pb karbonat yang larut dalam asam nitrat
encer.
13
PbSO4 + CO32- PbCO3 + SO4
2-
PbCO3 + 2H+ Pb2+ + H2O + CO2
6. Kalium kromat / K2CrO4 dalam suasana netral, asam
asetat atau larutan ammonia
Dengan pereaksi ini ion Pb membentuk endapan kuning
Pb kromat yang larut dalam asam nitrat dan natrium
hidroksida.
Pb2+ + CrO42- PbCrO4
kuning
2PbCrO4 + 2H+ == 2Pb2+ + Cr2O72- + 2H2O
PbCrO4 + 4OH- == [Pb(OH)4]2- + CrO42-
Kedua reaksi di atas dapat balik. Agar endapan Pb kromat
mengendap lagi maka larutan dibufer dengan ammonia
atau asam asetat.
14
7. Kalium iodida / KI
Dengan KI ion Pb membentuk endapan kuning Pb iodida
yang cukup larut dalam air panas membentuk larutan
takberwarna.
Pb2+ + 2I- PbI2 kuning
Bila Pb iodida ditambah pereaksi yang lebih pekat (6 M)
berlebih maka endapan akan larut membentuk ion
tetraiodoplumbat (II).
PbI2 + 2I- == [PbI4]2- Reaksi ini dapat balik dan agar endapan terbentuk lagi
maka ke dalam larutan ditambahkan air.
8. Natrium sulfit / Na2SO3 dalam larutan netral
Terbentuk endapan putih Pb sulfit yang larut dalam asam
nitrat encer dan natrium hidroksida encer.
15
Pb2+ + SO32- PbSO3
putih
PbSO3 + 2H+ Pb2+ + H2O + SO2
PbSO3 + 4OH- [Pb(OH)4]2- + SO32-
9. Natrium karbonat / Na2CO3
Dengan pereaksi ini akan terbentuk endapan putih
campuran dari Pb karbonat dan Pb hidroksida.
2Pb2+ + 2CO32- + H2O Pb(OH)2 + PbCO3 + CO2
putih putih
Endapan ini larut dalam asam nitrat encer juga dalam asam
asetat dimana akan dihasilkan gas CO2.
Pb(OH)2 + PbCO3 + 4H+ 2Pb2+ + 3H2O + CO2
10. Dinatrium hidrogen fosfat / Na2HPO4
Ion Pb akan membentuk endapan putih Pb fosfat yang
akan larut dalam natrium hidroksida dan asam kuat seperti
asam nitrat.
3Pb2+ + 2HPO42- Pb3(PO4)2 + 2H+
16
Putih
11. Kalium sianida / KCN
Dengan KCN ion Pb akan membentuk endapan putih Pb
sianida yang tidak larut dengan kelebihan pereaksi. Reaksi
ini dapat digunakan untuk membedakan Pb2+, Hg22+ dan
Ag+ yang berbeda reaksinya.
Pb2+ + 2CN- Pb(CN)2 putih
2.2 Merkuri (I); Hg (Ar: 200,59 g/mol)
Merkuri adalah logam cair pada suhu kamar, berwarna
seperti perak dan mempunyai kerapatan 13,534 g/mL pada 25
oC. Logam ini tidak bereaksi dengan asam klorida atau asam
sulfat encer tetapi bereaksi cepat dengan asam nitrat. Asam
nitrat sedang (8M) dengan merkuri berlebih akan
menghasilkan ion merkuri(I).
6Hg + 8HNO3 3Hg22+ + 2NO + 6NO3
- + 4H2O
17
Bila dengan asam nitrat pekat panas berlebih akan
dihasilkan merkuri(II).
3Hg + 8HNO3 3Hg2+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O
Dengan asam sulfat pekat panas, bila merkurinya berlebih
maka akan larut membentuk merkuri(I), sedangkan bila
asamnya yang berlebih akan terbentuk merkuri(II).
2Hg + 2H2SO4 Hg22+ + SO4
2- + SO2 + 2H2O
Hg + 2H2SO4 Hg2+ + SO42- + SO2 + 2H2O
Kedua jenis ion merkuri ini sifatnya berbeda terhadap pereaksi-
pereaksi yang digunakan dalan analisis kualitatif sehingga
kedua ion ini termasuk dalam golongan yang berbeda.
Reaksi-reaksi merkuri (I), Hg22+
Untuk mempelajari reaksi-reaksi ion merkuri(I) dapat dipakai
larutan merkuri(I) nitrat 0,05 M.
18
1. HCl encer
Dengan HCl encer ion merkuri(I) membentuk endapan
putih merkuri klorida yang disebut dengan kalomel.
Endapan ini tidak larut dalam asam encer. Larutan
ammonia mengubah endapan menjadi campuran
merkuri(I) amidoklorida (putih) dan logam merkuri
(hitam).
Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2
putih
Hg2Cl2 + 2NH3 Hg + Hg(NH2)Cl + NH4
+ + Cl-
hitam putih
Merkuri(I) klorida larut dalam aqua regia membentuk
merkuri(II) klorida yang larut dalam air.
3Hg2Cl2 + 2HNO3 + 6HCl 3HgCl2 + 2NO + 4H2O
2. H2S dalam suasana netral atau asam
19
Dengan pereaksi ini akan terbentuk endapan hitam yang
merupakan campuran merkuri(II) sulfida dan logam
merkuri.
Hg22+ + H2S Hg + HgS + 2H+
Dengan natrium sulfida HgS akan larut (tidak untuk
Hg) membentuk kompleks disulfomerkurat(II)
HgS + S2- [HgS2]2-
3. NH4OH
Akan terbentuk endapan hitam campuran dari logam
merkuri dan merkuri(II) amidonitrat (putih).
NH2
2Hg22+ + NO3
- + 4NH3 + H2O HgO.Hg + 2Hg + 3NH4
+
NO3
putih hitam
Reaksi ini digunakan untuk membedakan merkuri(I) dan
merkuri(II).
4. NaOH
20
Dengan NaOH merkuri(I) membentuk endapan hitam
merkuri(I) oksida yang larut dalam asam nitrat encer.
Bila dipanaskan, warna endapan akan berubah menjadi
abu-abu karena terbentuk merkuri(II) oksida dan logam
merkuri.
Hg22+ + 2OH- Hg2O + H2O
hitam
Hg2O HgO + Hg
5. K2CrO4 panas
Ion merkuri(I) dengan kalium kromat akan membentuk
endapan kristalin merah.
Hg22+ + CrO4
2- Hg2CrO4 merah
Dalam keadaan dingin akan terbentuk endapan amorf
coklat yang bila dipanaskan berubah menjadi
21
merah.NaOH akan menyebabkan endapan menjadi
merkuri(I) oksida.
Hg2CrO4 + 2OH- Hg2O + CrO42- + H2O
6. KI
Dengan KI yang ditambahkan secara perlahan-lahan,
akan terbentuk endapan merkuri(I) iodida. Dengan
pereaksi berlebih akan terbentuk ion tetraiodomerkurat
dan endapan logam merkuri.
Hg22+ + 2I- Hg2I2
hijau
Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg
Bila endapan merkuri(I) iodida dipanaskan dengan air
maka terjadi reaksi disproporsionasi menghasilkan
endapan merah merkuri(II) iodida dan endapan logam
merkuri.
Hg2I2 HgI2 + Hg22
merah
7. Na2CO3 dingin
Akan terbentuk endapan kuning merkuri(I) karbonat
yang perlahan-lahan berubah menjadi abu-abu
kehitaman karena terbentuknya merkuri(II) oksida dan
logam merkuri.
Hg22+ + CO3
2- Hg2CO3 kuning
Hg2CO3 HgO + Hg + CO2
Dekomposisi ini dipercepat dengan pemanasan
8. Na2HPO4
Akan terbentuk endapan putih merkuri(I) hidrogen
fosfat.
Hg22+ + HPO4
2- Hg2HPO4 putih
9. KCN23
Dengan KCN akan terbentuk larutan merkuri(II) sianida
dan endapan logam merkuri. Merkuri(II) sianida larut
dalam air namun senyawa ini tidak terdisosiasi.
Hg22+ + CN- Hg(CN)2 + Hg
putih
2.3 Perak; Ag (Ar: 107,868 g/mol)
Perak adalah logam berwarna putih, dapat ditempa dan
dibengkokkan. Logam ini mempunyai kerapatan yang tinggi
yaitu 10,5 g/mL dan meleleh pada suhu 950 oC. Perak tidak
larut dalam asam klorida, asam sulfat encer ataupun asam
nitrat encer (2M). Dalam asam asam nitrat yang lebih pekat
(8 M) atau panas dan dalam asam sulfat pekat perak akan
larut dengan reaksi sebagai berikut:
6 Ag + 8HNO3 6Ag+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O
2 Ag + 2H2SO4 2Ag+ + SO42- + SO2 + 2H2O
24
Perak membentuk ion monovalen yang tidak berwarna.
Senyawa-senyawa kompleks dari perak dan perak nitrat
mudah larut dalam air sedangkan perak asetat, perak nitrit
dan perak sulfat kurang larut. Senyawa-senyawa perak
lainnya praktis tidak larut dalam air. Perak halida sensitif
terhadap cahaya sehingga oleh karena sifatnya ini perak
banyak dipakai dalam dunia fotografi.
Reaksi-reaksi perak(I), Ag+
Untuk mempelajari reaksi-reaksi ion perak, dapat digunakan
larutan perak nitrat 0,1 M.
1.HCl
Dengan asam klorida ion perak akan membentuk endapan
putih. Dengan asam klorida
25
yang lebih pekat ion perak tidak akan mengendap. Akan tetapi
perak klorida larut dalam asam klorida pekat membentuk
senyawa kompleks dikloroargentat.
Ag+ + Cl- AgCl putih
AgCl + Cl- == [AgCl2]-
Pengenceran dengan air menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke kiri sehingga endapan muncul lagi. Larutan
ammonia akan melarutkan endapan membentuk senyawa
kompleks diamminargentat. Penambahan asam nitrat atau
asam klorida encer akan menetralkan kelebihan ammonia
sehingga kesetimbangan bergeser ke kiri dan endapan muncul
lagi.
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-
2. H2S
26
Dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam atau netral, ion
perak akan membentuk endapan hitam perak sulfida.
2Ag+ + H2S Ag2S hitam
Asam nitrat panas akan menguraikan perak sulfida
membentuk endapan putih belerang seperti reaksi berikut ini.
Ag2S + 8HNO3 S + 2NO + 6Ag+ + 6NO3- + 4H2O
putih
3. NH4OH
Dengan pereaksi ini ion perak membentuk endapan coklat
perak oksida.
2Ag+ + 2NH3 + 4H2O Ag2O + 2NH4+
Reaksi ini mencapai kesetimbangan sehingga pengendapan
berlangsung tidak sempurna pada berbagai keadaan. Jika ada
ammonium nitrat dalam larutan mula-mula atau jika larutan
terlalu asam, maka pengendapan tidak terjadi. Endapan
27
perak oksida larut dalam pereaksi yang berlebih membentuk
ion kompleks diamminargentat. Larutan ini harus segera
dibuang karena jika tidak, akan terbentuk Ag3N yang mudah
meledak walaupun dalam keadaan basah.
Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH-
4. NaOH
Ion perak akan membentuk endapan coklat dengan NaOH.
Bila endapan dicuci akan terjadi kesetimbangan hidrolisis.
2Ag+ + 2OH- Ag2O + H2O coklat
Endapan perak hidroksida tidak larut dalam pereaksi yang
berlebih tetapi larut dalam larutan ammonia dan asam nitrat
seperti ditunjukkan oleh reaksi berikut ini.
Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH-
Ag2O + 2H+ 2Ag+ + H2O
28
5. KI
Dengan KI ion perak akan membentuk endapan kuning yang
tidak larut dalam ammonia encer maupun pekat, tetapi mudah
larut dalam kalium sianida dan natrium tiosulfat.
Ag+ + I- AgI kuning
AgI + 2CN- [Ag(CN)2]- + I-
AgI + 2S2O32- [Ag(S2O3)2]3- + I-
6. K2CrO4
Dengan kalium kromat dalam suasana netral akan terbentuk
endapan merah perak kromat. Dengan asam nitrat encer dan
larutan ammonia endapan ini larut. Larutan asam akan
mengubah perak kromat menjadi ion dikromat yang
berwarna orange.
2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4
merah
29
2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H2O
Ag2CrO4 + 4NH3 2[Ag(NH3)2]+ + CrO42-
7. KCN
Dengan KCN yang ditambahkan perlahan-lahan ke dalam
larutan perak nitrat akan terbentuk endapan putih perak
sianida. Bila ditambahkan pereaksi yang berlebih maka
endapan akan larut membentuk ion disianoargentat.
Ag+ + CN- AgCN putih
AgCN + CN- [Ag(CN)2]-
8. Na2CO3
Ion perak akan membentuk endapan putih kekuningan perak
karbonat yang bila dipanaskan akan terdekomposisi menjadi
perak oksida yang berwarna coklat.
2Ag+ + CO32- Ag2CO3
putih kekuningan
30
Ag2CO3 Ag2O + CO2 coklat
Endapan perak oksida akan larut dalam asam nitrat dengan
membebaskan gas karbon dioksida dan larut dalam larutan
ammonia.
Ag2CO3 + 2H+ 2Ag+ + CO2 + H2O
Ag2CO3 + 4NH3 2[Ag(NH3)2]+ + CO32-
9. Na2HPO4
Dengan dinatrium hidrogen sulfat, ion perak membentuk
endapan kuning perak fosfat yang larut dalam asam nitrat
dan larutan ammonia.
3Ag+ + HPO42- Ag3PO4
kuning
Ag3PO4 + 6NH3 3[Ag(NH3)2]+ + PO43-
2.4 Skema Pemisahan Kation Golongan I
31
Larutan sampel (mengandung kation gol. I)
+ HCl
Filtrat (untuk ) Endapanuji kation gol.lain + air, didihkan
Filtrat, bagi 3 untk. uji Pb2+ Endapan, untk uji Hg22+ dan Ag+
1. + K2CrO4 kemudian CH3COOH encer2. + KI, kemudian panaskan3. + H2SO4 encer, kemudian CH3COONH4 + NH4OH hangat
Filtrat, bagi 2 untk. uji Ag+ Endapan, untk. uji Hg2
2+
1. + HNO3 2M2. + beberapa tetes KI
32