Upload
riska-arisman
View
56
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 1/7
Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemokonsentrasi
Hemokonsentrasi yaitu terjadi peninggian nilai hematokrit >20%(semakin
tinggi hematoktrit semakin kental konsentrasi sel darah merah). Meningginya
hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi
selalu mendahului perubahan tekanan darah dan nadi. Oleh karena itu,
pemeriksaan diagnostic hematokrit secara berkala dapat menentukan saat
yang tepat untuk mengurangi atau menghentikan pemberian cairan parenteral
atau saat pemberian darah. Kebocoran plasma dibuktikan dengan
ditemukannya peningkatan hematokrit >20% dari hematokrit awal, umunya
dimulai pada hari ke-3 demam. Peningkatan hematokrit dianggap menjadi
bukti definitive adanya peningkatan permeabilitas vaskuler dan perembesan
plasma.
2. Trombositopenia
Batasan yang diambil ialah bila terjadi penurunan trombosit dibawah dari
100.000/m3. Penurunan trombosit berkolerasi dengan beratnya penyakit, tetapi
trombosit yang sangat rendah tidak selalu berkolerasi dengan beratnyaperdarahan.
3. Sediaan asupan darah tepi, terdapatnya fragmentosis yang menandakan
terjadinya hemolisis.
4. Pemeriksaan laboratory
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menampis pasien tersangka
demam dengue ialah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar
hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya
limfositos relative disertai gambaran limfosit plasma biru.
Parameter laboratory yang dapat diperiksa :
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 2/7
Leukosit : dapat normal atau menurun
Melalui hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relative (>45% dari total
leukosit ) disertai adnya limfosit plasma biru (LPB) >15% dari jumlah
total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
Hemostatis : dilakukan pemeriksaan PT, APTT, fibrinogen, D-Dimer,
atau FDP pada keadaan yang dicuriagai terjadi perdarahan atau
kelainan pembekuan darah.
Imunoserologi
- Pemriksaan anti-dengue IgG, IgM
IgM IgG Interprestasi
+ - Infeksi Primer
+ + Infeksi Sekunder
- + Riwayat Terpapar
- Uji HI: ≥1 : 2560 infeksi sekundet flavivirus
- Protein/albumin : dapat terjadi hipoprotemenia akibat kebocoran
plasma
- Ureum, kreutinin : dapat meningkat pada keadaan gagal ginjal akut
- Gas darah : terdapat gangguan pada konsentrasi gas darah sesuai
dengan keadaan pasien
- Elektrolit : sebagai parameter pemberian cairan
- Golongan darah dan cross match dilakukan sebelum tindakan
transfuse darah untuk keadaan pasien
Pemeriksaan Radiologis
- Pemeriksaan foto rontgen dada, bisa didapatkan efusi pleura
terutama pada hemitoraks kanan tetapi terjadi perembesan plasma
hebat, efusi dapat dijumpai pada kedua hemotoraks. Pemeriksaan
foto dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan.
Pemeriksaan foto dada dilakukan atas indikasi dalam keadaan
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 3/7
klinis ragu-ragu dan pemantauan klinis, sebagai pedoman
pemberian cairan.
- USG untuk mendeteksi adanya asites dan juga efusi pleura
IGM : terdeteksi mulai hari ke-3-5, meningkat sampai minggu ke-3,
menghilang setelah 60-90 hari
IgG : pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada
infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2
Uji HI : dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat
pulang dari perawatan yang digunakan untuk kepentingan surveilans
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 4/7
Pentalaksanaan
Dasar penatalaksanaan penderita ialah penggantian cairan yang hilang sebagai
akibat dari kerusakan dinding kapiler yang menimbulkan peninggian permeabilitas
sehingga mengakibatkan kebocoran plasma (plasma leakage). Selain itu, perlu juga
diberikan obat penurun panas.
1. Pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairal oral tidak
dapat diberikan karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang
berlebihan, cairan intravena rumawat perlu diberikan.
Antipiretik kadang-kadang diperlukan , tetapi perlu diperhatikan bahwa
natipireutik tidak dapat mengurangi lama demam pada DBD.Parasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu tubuh dibawah
39’C.
Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, the manis, sirup, susu serta
larutan oralit pasien diberikan minum 50 ml/kg bb dibagi 3 dosis selama
masih demam. Pasien harus diawasi secara ketat terhadap kemungkinan syok
yang akan terjadi. Periode krisis adalah waktu transisi yaitu saat suhu turun
pada demam hari ke-3 sampai ke-5.
Pemeriksaan berkala merupakan pemeriksaan yang terbaik untuk pengawasan
hasil pengobatan, yaitu menggambarkan derajat kebocoran plasma dan
pedoman kebutuhan cairan intravena. Hemokonsentrasi pada umumnya terjadi
sebelum dijumpai perubahan tekanan darah dan nadi. Hematrokrit harus
diperiksa minimal satu dari hari sakit ketiga sampai suhu normal kembali.
Bila pemeriksaan hematokrit tidak ada pemeriksaan hemoglobin dapat
dipergunakan .
2. Penggantian volume cairan
Kebutuhan cairan awal dihitung untuk 2-3 jam pertama sedangkan pada kasus
syok mungkin lebih sering (setiap 30-60 menit) tetesan 24-48 jam berikutnya
harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, kadar hematokrit, dan jumlah
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 5/7
volume urine. Secara umum volume cairan yang dibutuhkan adalah jumlah
cairan rumawat di tambah 5-8 %.
Cairan intravena diperlukan apabila:
Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, deman tinggi
sehingga tidak mungkin diberikan minum, ditakutkan terjadi dehidrasi
yang mempercepat syok.
Nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkal.
Apabila terdapat kenaikan hemokonsentrasi 20 % atau lebih,
komposisi jenis cairan yang diberikan harus sama dengan plasma.
Volume dan komposisi tersebut dapat sesuai seperti cairan untuk
dehidrasi pada diare ringan sampai sedang, yaitu cairan rumatan +deficit 6 % (5-8 %).
Kebutuhan cairan untuk dehidrasi sedang
Berat waktu masuk (kg) Jumlah cairan (ml/kg BB/hari)
<7
7-11
12-18
>18
220
165
132
88
Pemilihan jenis dan volume cairan yang diperlukan bergantung pada umur
dan berat badan pasien serta derajat kehilangan plasma sesuai dengan derajat
hemokonsentrasi yang terjadi. Pada anak yang gemuk, kebutuhan cairan
disesuaikan dengan berat badan ideal anak umur yang sama. Kebutuhan cairan
rumatan dapat diperhitungkan.
Kebutuhan Cairan Rumatan
Berat Badan (kg) Jumlah Cairan (ml)
<10 100 per kg BB
10-20 1000 + 50 x kg (diatas 10 kg)
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 6/7
>20 1500 + 20 x kg (diatas 20 kg)
Jumlah cairan rumatan diperhitungkan untuk 24 jam. Oleh karena kecepatan
lebih cepat pada saat suhu turun, volume cairan pengganti harus disesuaikan
dengan kecepatan dan kehilangan plasma yang dapat diketahui dari
pemantauan kadar hematokrit. Perlu diperhatikan bahwa penggantian volume
yang berlebihan dan terus menerus setelah perembesan plasma berhenti, dapat
menyebabkan edema pane dan distress pernapasan, karena pada fase
konvalesen terjadi reabsorbsi cairan ekstravaskuler.
3.
Jenis cairan (yang di rekomendasikan WHO) Kristaloid =larutan ringer laktat (RL) atau dekstrosa 5 % dalam ringer
laktat (D5/RL), larutan ringer asetat (RA) atau dekstrosa 5 % dalam
larutan ringer asetat (D5/RA), larutan NACL 0,9 % (garam faali =
GF) atau dekstrosa 5 % dalam larutan garam faali (D5/GF).
Koloid = dekstran 40, plasma.
Catatan = untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL atau RA tidak
boleh larut yang mengandung dekstran.
4. Penatalaksanaan Penderita Tersangka Demam Dengue
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fasse demam pasien
dianjurkan :
Tirah baring, selama masih demam
Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabilah diperlukan
Untuk menentukan suhu menjadi <39’C, dianjurkan memberikan
parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh
karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan atau asidosis.
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirup,
susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2
hari
5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 7/7
Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase
konvaselen. Pada fase DD saat suhu turun pada umumnya merupakan
tanda penyembuhan meskipun demikian suhu pasien harus di
observasi terhadap komplikasu yang dapat terjadi selama dua hari
setelah suhu turun. Hal ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita
sulit membedakan antara DD dan DBD pada fase demam perbedaan
akan tampak jelas saat suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi
penyembuhan sedangkan pada DBD terjadi tanda awal kegagalan
sirkulasi (syok). Komplikasi perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa
disertai gejala syok.
5.
Fase DemamTatalaksana bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral
untuk mencegah dehidrasi. Apabila tidak masuk secara oral bisa diberikan
cairan intravena rumawat. Antipiretik kadang-kadang diberikan tapi lebih
direkomendasikan parasetamol.
Dosis Parasetamol Menurut Kelompok Umur
Umur (Tahun)Parasetamol (tiap kali pemberian)
Dosis (mg) Tablet (1 tab = 500 mg)
<1 60 1/8
1-3 60-125 1/8-1/4
4-6 125-250 1/4 -1/2
7-12 250-500 1/2-1
6. Pemberian oksigen
Terapi O2 2 liter per menit harus selalu diberikan pada semua pasien syok.
Dianjurkan pemberian O2 dengan menggunakan masker, tetapi harus di ingat
pula pada anak seringkali menjadi makin gelisah apabilah dipasang masker
O2.