7
 Pemeriksaan Diagnostik 1. Hemokonsentrasi Hemokonsentrasi yaitu terjadi peninggian nilai hematokrit >20%(semakin tinggi hematoktrit semakin kental konsentrasi sel darah merah). Meningginya hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi selalu mendahului perubahan tekanan darah dan nadi. Oleh karena itu, pemeriksaan diagnostic hematokrit secara berkala dapat menentukan saat yang tepat untuk mengurangi atau menghentikan pemberian cairan parenteral atau saat pemberian darah. Kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan hematokrit >20% dari hematokrit awal, umunya dimulai pada hari ke-3 demam. Peningkatan hematokrit dianggap menjadi bukti definitive adanya peningkatan permeabilitas vaskuler dan perembesan plasma. 2. Trombositopenia Batasan yang diambil ialah bila terjadi penurunan trombosit dibawah dari 100.000/m 3 . Penurunan trombosit berkolerasi dengan beratnya penyakit, tetapi trombosit ya ng sangat rendah tidak selalu berkolerasi dengan beratnya perdarahan. 3. Sediaan asupan darah tepi, terdapatnya fragmentosis yang menandakan terjadinya hemolisis. 4. Pemeriksaan laboratory Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menampis pasien tersangka demam dengue ialah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositos relative disertai gambaran limfosit plasma biru. Parameter laboratory yang dapat diperiksa :

Bahan Makalah Diagnostik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 1/7

Pemeriksaan Diagnostik

1.  Hemokonsentrasi

Hemokonsentrasi yaitu terjadi peninggian nilai hematokrit >20%(semakin

tinggi hematoktrit semakin kental konsentrasi sel darah merah). Meningginya

hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi

selalu mendahului perubahan tekanan darah dan nadi. Oleh karena itu,

pemeriksaan diagnostic hematokrit secara berkala dapat menentukan saat

yang tepat untuk mengurangi atau menghentikan pemberian cairan parenteral

atau saat pemberian darah. Kebocoran plasma dibuktikan dengan

ditemukannya peningkatan hematokrit >20% dari hematokrit awal, umunya

dimulai pada hari ke-3 demam. Peningkatan hematokrit dianggap menjadi

bukti definitive adanya peningkatan permeabilitas vaskuler dan perembesan

plasma.

2.  Trombositopenia

Batasan yang diambil ialah bila terjadi penurunan trombosit dibawah dari

100.000/m3. Penurunan trombosit berkolerasi dengan beratnya penyakit, tetapi

trombosit yang sangat rendah tidak selalu berkolerasi dengan beratnyaperdarahan.

3.  Sediaan asupan darah tepi, terdapatnya fragmentosis yang menandakan

terjadinya hemolisis.

4.  Pemeriksaan laboratory

Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menampis pasien tersangka

demam dengue ialah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar

hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya

limfositos relative disertai gambaran limfosit plasma biru.

Parameter laboratory yang dapat diperiksa :

Page 2: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 2/7

  Leukosit : dapat normal atau menurun

Melalui hari ke-3 dapat ditemui limfositosis relative (>45% dari total

leukosit ) disertai adnya limfosit plasma biru (LPB) >15% dari jumlah

total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.

  Hemostatis : dilakukan pemeriksaan PT, APTT, fibrinogen, D-Dimer,

atau FDP pada keadaan yang dicuriagai terjadi perdarahan atau

kelainan pembekuan darah.

  Imunoserologi

-  Pemriksaan anti-dengue IgG, IgM

IgM IgG Interprestasi

+ - Infeksi Primer

+ + Infeksi Sekunder

- + Riwayat Terpapar

-  Uji HI: ≥1 : 2560 infeksi sekundet flavivirus 

-  Protein/albumin : dapat terjadi hipoprotemenia akibat kebocoran

plasma

-  Ureum, kreutinin : dapat meningkat pada keadaan gagal ginjal akut

-  Gas darah : terdapat gangguan pada konsentrasi gas darah sesuai

dengan keadaan pasien

-  Elektrolit : sebagai parameter pemberian cairan

-  Golongan darah dan cross match dilakukan sebelum tindakan

transfuse darah untuk keadaan pasien

  Pemeriksaan Radiologis

-  Pemeriksaan foto rontgen dada, bisa didapatkan efusi pleura

terutama pada hemitoraks kanan tetapi terjadi perembesan plasma

hebat, efusi dapat dijumpai pada kedua hemotoraks. Pemeriksaan

foto dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan.

Pemeriksaan foto dada dilakukan atas indikasi dalam keadaan

Page 3: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 3/7

klinis ragu-ragu dan pemantauan klinis, sebagai pedoman

pemberian cairan.

-  USG untuk mendeteksi adanya asites dan juga efusi pleura

  IGM : terdeteksi mulai hari ke-3-5, meningkat sampai minggu ke-3,

menghilang setelah 60-90 hari

  IgG : pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada

infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2

  Uji HI : dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat

pulang dari perawatan yang digunakan untuk kepentingan surveilans

Page 4: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 4/7

Pentalaksanaan

Dasar penatalaksanaan penderita ialah penggantian cairan yang hilang sebagai

akibat dari kerusakan dinding kapiler yang menimbulkan peninggian permeabilitas

sehingga mengakibatkan kebocoran plasma (plasma leakage). Selain itu, perlu juga

diberikan obat penurun panas.

1.  Pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairal oral tidak 

dapat diberikan karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang

berlebihan, cairan intravena rumawat perlu diberikan.

Antipiretik kadang-kadang diperlukan , tetapi perlu diperhatikan bahwa

natipireutik tidak dapat mengurangi lama demam pada DBD.Parasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu tubuh dibawah

39’C. 

Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, the manis, sirup, susu serta

larutan oralit pasien diberikan minum 50 ml/kg bb dibagi 3 dosis selama

masih demam. Pasien harus diawasi secara ketat terhadap kemungkinan syok 

yang akan terjadi. Periode krisis adalah waktu transisi yaitu saat suhu turun

pada demam hari ke-3 sampai ke-5.

Pemeriksaan berkala merupakan pemeriksaan yang terbaik untuk pengawasan

hasil pengobatan, yaitu menggambarkan derajat kebocoran plasma dan

pedoman kebutuhan cairan intravena. Hemokonsentrasi pada umumnya terjadi

sebelum dijumpai perubahan tekanan darah dan nadi. Hematrokrit harus

diperiksa minimal satu dari hari sakit ketiga sampai suhu normal kembali.

Bila pemeriksaan hematokrit tidak ada pemeriksaan hemoglobin dapat

dipergunakan .

2.  Penggantian volume cairan

Kebutuhan cairan awal dihitung untuk 2-3 jam pertama sedangkan pada kasus

syok mungkin lebih sering (setiap 30-60 menit) tetesan 24-48 jam berikutnya

harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, kadar hematokrit, dan jumlah

Page 5: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 5/7

volume urine. Secara umum volume cairan yang dibutuhkan adalah jumlah

cairan rumawat di tambah 5-8 %.

Cairan intravena diperlukan apabila:

  Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, deman tinggi

sehingga tidak mungkin diberikan minum, ditakutkan terjadi dehidrasi

yang mempercepat syok.

  Nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkal.

Apabila terdapat kenaikan hemokonsentrasi 20 % atau lebih,

komposisi jenis cairan yang diberikan harus sama dengan plasma.

Volume dan komposisi tersebut dapat sesuai seperti cairan untuk 

dehidrasi pada diare ringan sampai sedang, yaitu cairan rumatan +deficit 6 % (5-8 %).

Kebutuhan cairan untuk dehidrasi sedang

Berat waktu masuk (kg) Jumlah cairan (ml/kg BB/hari)

<7

7-11

12-18

>18

220

165

132

88

Pemilihan jenis dan volume cairan yang diperlukan bergantung pada umur

dan berat badan pasien serta derajat kehilangan plasma sesuai dengan derajat

hemokonsentrasi yang terjadi. Pada anak yang gemuk, kebutuhan cairan

disesuaikan dengan berat badan ideal anak umur yang sama. Kebutuhan cairan

rumatan dapat diperhitungkan.

Kebutuhan Cairan Rumatan

Berat Badan (kg) Jumlah Cairan (ml)

<10 100 per kg BB

10-20 1000 + 50 x kg (diatas 10 kg)

Page 6: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 6/7

>20 1500 + 20 x kg (diatas 20 kg)

Jumlah cairan rumatan diperhitungkan untuk 24 jam. Oleh karena kecepatan

lebih cepat pada saat suhu turun, volume cairan pengganti harus disesuaikan

dengan kecepatan dan kehilangan plasma yang dapat diketahui dari

pemantauan kadar hematokrit. Perlu diperhatikan bahwa penggantian volume

yang berlebihan dan terus menerus setelah perembesan plasma berhenti, dapat

menyebabkan edema pane dan distress pernapasan, karena pada fase

konvalesen terjadi reabsorbsi cairan ekstravaskuler.

3. 

Jenis cairan (yang di rekomendasikan WHO)  Kristaloid =larutan ringer laktat (RL) atau dekstrosa 5 % dalam ringer

laktat (D5/RL), larutan ringer asetat (RA) atau dekstrosa 5 % dalam

larutan ringer asetat (D5/RA), larutan NACL 0,9 % (garam faali =

GF) atau dekstrosa 5 % dalam larutan garam faali (D5/GF).

  Koloid = dekstran 40, plasma.

Catatan = untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL atau RA tidak 

boleh larut yang mengandung dekstran.

4.  Penatalaksanaan Penderita Tersangka Demam Dengue

Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fasse demam pasien

dianjurkan :

  Tirah baring, selama masih demam

  Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabilah diperlukan

  Untuk menentukan suhu menjadi <39’C, dianjurkan memberikan

parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh

karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan atau asidosis.

  Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirup,

susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2

hari

Page 7: Bahan Makalah Diagnostik

5/10/2018 Bahan Makalah Diagnostik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-makalah-diagnostik 7/7

  Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase

konvaselen. Pada fase DD saat suhu turun pada umumnya merupakan

tanda penyembuhan meskipun demikian suhu pasien harus di

observasi terhadap komplikasu yang dapat terjadi selama dua hari

setelah suhu turun. Hal ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita

sulit membedakan antara DD dan DBD pada fase demam perbedaan

akan tampak jelas saat suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi

penyembuhan sedangkan pada DBD terjadi tanda awal kegagalan

sirkulasi (syok). Komplikasi perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa

disertai gejala syok.

5. 

Fase DemamTatalaksana bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral

untuk mencegah dehidrasi. Apabila tidak masuk secara oral bisa diberikan

cairan intravena rumawat. Antipiretik kadang-kadang diberikan tapi lebih

direkomendasikan parasetamol.

Dosis Parasetamol Menurut Kelompok Umur

Umur (Tahun)Parasetamol (tiap kali pemberian)

Dosis (mg) Tablet (1 tab = 500 mg)

<1 60 1/8

1-3 60-125 1/8-1/4

4-6 125-250 1/4 -1/2

7-12 250-500 1/2-1

6.  Pemberian oksigen

Terapi O2 2 liter per menit harus selalu diberikan pada semua pasien syok.

Dianjurkan pemberian O2 dengan menggunakan masker, tetapi harus di ingat

pula pada anak seringkali menjadi makin gelisah apabilah dipasang masker

O2.