Upload
titahpalupi1502
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak tahun 1967 kebutaan telah dideklarasikan sebagai masalah nasional,
dimana kebutaan dapat berdampak pada masalah sosial, ekonomi dan psikologi
bukan hanya bagi penderita melainkan juga bagi masyarakat dan negara.
Prevalensi kebutaan di Indonesia masih sangat tinggi dengan penyebab utamanya
yaitu katarak (,7!"#, glaukoma (,$"#, kelainan re%raksi (,1&"# dan beberpa
penyakit yang berhubungan dengan lanjut usia (,'!"#.
erdasarkan perkiraan )*+, tahun $ ada sebanyak & juta orang
didunia yang mengalami kebutaan. Sepertiga dari jumlah itu berada di -sia
enggara. /ntuk ka0asan -sia enggara. /ntuk a0asan -sia enggara,
berdasarkan Survei esehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 199'2
1996 menunjukkan angka kebutaan di Indonesia sekitar 1, " dari
jumlah penduduk atau setara dengan ' juta orang. 3umlah ini jauh lebih tinggi
dibanding angladesh (1"#, India (,7"#, dan hailand (,'"#. 3umlah
penderita kebutaan di Indonesia meningkat, disebabkan oleh meningkatnya
jumlah penduduk, meningkatnya usia harapan hidup, kurangnya pelayanan
kesehatan mata dan kondisi geogra%is yang tidak menguntungkan.erdasarkan survei )*+ pada tahun $, dari sekitar & juta penderita
kebutaan 16" diantaranya disebabkan karena glaukoma, dan sekitar ,$ "
kebutaan di Indonesia disebabkan oleh penyakit ini. Sedangkan survei
4epartemen esehatan 5I 19!$21996 melaporkan bah0a glaukoma
menyumbang ,& atau sekitar !&. orang dari $1 juta penduduk penyebab
kebutaan. ondisi ini semakin diperparah dengan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat yang rendah akan bahaya penyakit ini.
adan esehatan 4unia ()*+# telah melakukan analisa kepustakaan
mengenai prevalensi, insiden dan derajat dari berbagai jenis glaukoma. 4engan
menggunakan data tahun19!2199, )*+ melaporkan jumlah populasi di dunia
dengan tekanan bola mata yang tinggi ($1 mm*g# sekitar 1&, juta orang.
Insiden dari glaukoma primer sudut terbuka berkisar $,& juta orang pertahun.
Prevalensi kebutaan untuk semua jenis glaukoma diperkirakan menapai ,$ juta
orang, dengan ' juta orang disebabkan oleh glaukoma primer sudut terbuka.
8alukoma bertanggung ja0ab atas 1 " penyebab kebutaan, dan menempatkan
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
2/23
glaukoma sebagai penyebab ketiga kebutaan di dunia setelah katarak dan
trakhoma
Prevalensi glaukoma primer sudut terbuka menunjukkan keterkaitan ras.
Pada orang kulit putih dengan usia diatas & tahun prevalensi glaukoma sekitar
1,1 dan $,1" dan prevalensi pada orang kulit hitam enam kali besar. Prevalensi
galukoma primer sudut terbuka meningkat seiring pertambahan usia, data
menunjukkan populasi dengan usia dekade ke27 lebih beresiko tujuh sampai
delapan kali di anding usia dekade ke2&.
4engan pertambahan penduduk, meningkatnya usia harapan hidup,
kurangnya pelayanan kesehatan mata, di samping itu galukoma merupakan
penyakit yang bertanggung ja0ab atas 1 " penyebab kebutaan, dan
menempatkan glaukoma sebagai penyebab kebutaan kedua di indonesia serta
ketiga di dunia setelah katarak dan trakhoma.
1.2 Rumusan Masalah
a# -pa yang dimaksud dengan glaukoma
b# agaimana klasi%ikasi dari glaukoma
# agaimana etiologi dari glaukoma
d# agaimana mani%estasi klinis dari glaukoma
e# agaimana pato%isiologi dari glaukoma
%# agaimana penatalaksanaan medis untuk glaukoma
g# agimana asuhan kepera0atan pada pasien glaukoma
1.3 Tujuan Penulsan
1.3.1 Tujuan Umum
/ntuk memperoleh in%ormasi mengenai penyakit glaukoma.
1.3.2 Tujuan !husus
a# :engetahui de%inisi glaukoma
b# :engetahui klasi%ikasi dari glaukoma
# :engetahui etiologi dari glaukoma
d# :engetahui mani%estasi klinis dari glaukoma
e# :engetahui pato%isiologi dari glaukoma
%# :engetahui bagaimana penatalaksanaan untuk pasien glaukomag# :engetahui asuhan kepera0atan pada pasien glaukoma
1.4Man"aat Penulsan
a# :emberikan in%ormasi pada mahasis0a tentang glaukoma serta
berbagai hal lain yang berhubungan dengan penyakit ini.
b# :enambah pengetahuan penulis tentang penyakit glaukoma.
# Sebagai sumber in%ormasi bagi pihak lain yang ingin melakukan
pene litian atau ha l lain yang ada kaitannya dengan penyakit glaukoma.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
3/23
BAB II
PEMBAHA#AN
2.1. De"ns
8laukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa
peninggian tekanan bola mata, penggaungan pupil sara% optik dengan de%ek
lapang pandangan mata.(Sidarta Ilyas, $#.
8laukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan
peningkatan tekanan intraokuler.( ;ong arbara, 1996#.
8laukoma adalah adanya kesamaan kenaikan tekanan intra ouler yang
berakhir dengan kebutaan (
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
4/23
lainnya untuk kornea dan lensa. @airan mata (akuos humor# mempunyai
kapasitas isi tertentu untuk mempertahankan bola mata agar menjadi bulat.
@airan mata (akuos humor# dihasilkan oleh jonjot badan siliar yang terletak di
belakang iris. :elalui elah iris dan lensa, airan mata (akuos humor# keluar
melalui pupil dan terus ke bilik mata depan. Setelah itu, melalui jaring
trabekulum airan mata (akuos humor# masuk ke dalam saluran yang disebut
kanal Shlemm menuju ke pembuluh darah. Cormalnya antara produksi airan
mata (akuos humor# dan aliran keluarnya adalah seimbang. 3ika aliran keluarnya
terhambat atau produksinya berlebihan, makatekanan bola mata akan meninggi
(airan akuos humor tidak sama dengan air mata#.
2.2 !las"kas
lasi%ikasi dari glaukoma dalah sebagai berikut ( Sidarta Ilyas, $'# A
1. $lauk%ma Prmer
8laukoma yang tidak diketahui penyebabnya. Pada glaukoma akut yaitu
timbul pada mata yang memiliki bakat ba0aan berupa sudut bilik depan
yang sempit pada kedua mata. Pada glukoma kronik yaitu karena keturunan
dalam keluarga, 4: -rteri osklerosis, pemakaian kartikosteroid jangka
panjang, miopia tinggi dan progresi% dan lain2lain dan berdasarkan anatomis
dibagi menjadi $ yaitu A
a& 8laukoma sudut terbuka B simplek (kronis#
8laukoma sudut terbuka :erupakan sebagian besar dari glaukoma ( 92
9" # , yang meliputi kedua mata. imbulnya kejadian dan kelainan
berkembang 4isebut sudut terbuka karena humor aDueous mempunyai pintu
terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan
degenerati% jaringan trabekular, saluran shleem, dan saluran yg berdekatan.
Perubahan sara% optik juga dapat terjadi. 8ejalaa0al biasanya tidak ada,
kelainan diagnose dengan peningkatan I+ dan sudut ruang anterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul
'& 8laukoma sudut tertutup B sudut semut (akut#
8laukoma sudut tertutup (sudut sempit#, disebut sudut tertutup karena ruang
anterior seara otomatis menyempit sehingga iris terdorong ke depan,
menempel ke jaringan trabekuler dan menghambat humor aqueosmengalir
ke saluran schlemm. Pargerakan iris ke depan dapat karena peningkatan
tekanan vitreus, penambahan airan diruang posterior atau lensa yang
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
5/23
mengeras karena usia tua. 8ejalah yang timbul dari penutupan yang tiba2
tiba dan meningkatnya I+, dapat nyeri mata yang berat, penglihatan kabur.
Penempelan iris memyebabkan dilatasi pupil, tidak segera ditangni akan
terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat.
2. $lauk%ma #ekun(er
-dalah glaukoma yang diakibatkan oleh penyakit mata lain atau trauma
didalam bola mata, yang menyebabkan penyempitan sudut Bpeningkatan
volume airan dari dalam mata . :isalnya glaukoma sekunder oleh karena
hi%ema, laksasi B sub laksasi lensa, katarak instrumen, oklusio pupil, pasa
bedah intra okuler.
3. $lauk%ma !%ngental-dalah perkembangan abnormal dari sudut %iltrasi dapat terjadi sekunder
terhadap kelainan mata sistemik jarang ( , "# mani%estasi klinik
biasanya adanya pembesaran mata (bul%amos#, lakrimasi.
). $lauk%ma A's%lute
:erupakan stadium akhir glaukoma ( sempitB terbuka# dimana sudah terjadi
kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan %ungsi lanjut.
Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atro%i
dengan eksvasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa
sakit.sering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskulisasi pada iris,
keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma
hemoragik.
Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar beta pada
badan siliar, alkohol retrobulber atau melakukan pengangkatan bola mata
karena mata telah tidak ber%ungsi dan memberikan rasa sakit.
Ber(asarkan laman*a glauk%ma ('e(akan menja(+
a. $lauk%ma akut
Penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intra okuler yang
meningkat mendadak sangat tinggi.
'. $lauk%ma kr%nk
Penyakit mata dengan gejalah peningkatan tekanan bola mata sehingga
terjadi kerusakan anatomi dan %ungsi mata yang permanen.
2.3 Et%l%g
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
6/23
1. 8laukoma primer terdiri dari A
a. -kutA dapat disebabkan karena trauma.
b. ronik A dapat disebabkan karena keturunan dalam keluarga sepertiA diabetes
mellitus, arterisklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka panjang, myopia tiggi
dan progresi%.
$. Sekunder
4isebabkan penyakit mata lain, sepertiA katarak, perubahan lensa kelainan
uvea pembedahan.
2.) Man"estas !lns
1. 8laukoma primer
a. 8laukoma sudut terbuka
erusakan visus yang serius ;apang pandang mengeil dengan maa2maam skottoma yang khas
Perjalanan penyakit progresi% lambat
b. 8laukoma sudut tertutup
Cyeri hebat didalam dan sekitar mata
imbulnya haloBpelangi disekitar ahaya
Pandangan kabur
Sakit kepala
:ual, muntah
edinginan
4emam bahkan perasaan takut mati mirip serangan angina, yang sangat
sedemikian kuatnya keluhan mata ( gangguan penglihatan, %oto%obia dan
lakrimasi# tidak begitu dirasakan oleh klien.
$. 8laukoma sekunder
Pembesaran bola mata
8angguan lapang pandang
Cyeri didalam mata
'. 8laukoma kongential
8angguan penglihatan
2., Pat%"s%l%g
5ongga anterior mata berada didepan dan sedikit kesamping dari lensa,
terdapatB bermuara aDueous humor, merupakan aira bening yang menunjukan
lympha. -Dueous humor diproduksi seara terus2menerus dalam badan silianis
yang terdapat dibagian posterior irisdan mengalir mele0atipupil kedalam
ameraokuli anterior. -Dueous humordisalurkan melalui anal Shlemm
disekitar mata dan berada pada bagian sudut amera okuli anterior dimana
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
7/23
terjadi pertemuan iris peri%er dan kornea dalam keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan penyerapanaDueous humor, akan
menyebabkan atau menjadikan tekanan intra okuli relative konstan. I+ berkisar
12$mm*g dan rata2rata 16mm*g. ekanan intra okuler beavariasi dan naik
sampai mm*g. 8laukoma terjadi dimana adanya peningkatan I+ yang dapat
menimbulkan kerusakan dari sara%2sara% opti. Peningkatan tekanan disebabkan
abstruksiBsumbatan dari penyerapan aDueous humor.
PATH-A $LAU!/MA
/sia & th
4:
ortikosteroid jangka panjang
:iopia
rauma mata
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
8/23
+bstruksi jaringan peningkatan tekanan
rabekuler Eitreus
*ambatan pengaliran pergerakan iris kedepan
@airan humor aDueous
I+ meningkat 8laukoma I+ :eningkat
8angguan sara% optik tindakan operasi
Perubahan penglihatan
Peri%er
ebutaan
2.0 Pemerksaan Penunjang
1. 8laukoma -kut
Pengukuran dengan tonometrishiot= menunjukkan peningkatan tekanan,
parimetri genioskopi dan tonogra%i dilakukan setelah edema kornea menghilang.
$. 8laukoma ronik
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonomebri menunjukkan
peningkatan, nilai dianggap menurigakan bila berkisar antara $1 F $ mm*g dan
dianggap patologik bila berada diatas $ mm*g.
Nyeri
Gangguan
persepsi
sensori
penglihatan
Kurang
pengetahu
an
Anxietas
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
9/23
Pada %unduskopi ditemukan ekungan papil menjadi lebih lebar dan dalam,
dinding ekungan bergaung, 0arna memuat dan terdapat perdarahan pada pupil.
'. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang pandang menyempit,
depresi bagian nasal, tangga rone, atau stroma busur. /ji provokasi minum air, uji
variasi diurnal dan ujian provokasi steroid dilakukan pada kasus2kasus yangmeragukan.
&. Pengukuran tekanan intraoular (dengan tonometer#, pemeriksaan keadaan
sudut bola mata dengan genioskopi. Sedangkan pemeriksaan lapang pandangan
mata dengan alat perimetri.
. Pengeekan terhadap kondisi syara% mata digunakan alatHeidelberg Retinal
Tomography(*5# atau Optical Coherence Tomography(+@#.
Pemberian obat tetes mata yang dilanjutkan pemberian obat tablet.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
10/23
d. ;aser trabeuloplasty dimana suatu laser =at organ disorotkan langsung
kejaringan trabekuler untuk merubah susunan jaringan dan membuka aliran dari
humor -guos dan iridektomi.
e. indakan bedah trabeuletomy.
2. !%mlkas
omplikasi glaukoma pada umumya adalah kebutaan total akibat tekanan
bola mata memberikan gangguan %ungsi lanjut. ondisi mata pada kebutan yaitu
kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, pupil atropi dengan ekskavasi
(penggaungan# glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.
:ata dengan kebutaan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehinggamenimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris yang dapat
menyebabkan rasa sakit yang hebat. Pengobatan kebutaan ini dapat dilakukan
dengan memberikan sinar beta pada badan siliar untuk menekan %ungsi badan
siliar, alohol retrobulbar atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata
sudah tidak bisa ber%ungsi dan memberikan rasa sakit.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
11/23
BAB III
!/N#EP A#UHAN !EPERA-ATAN
3.1 Pengkajan
1. Identi%ikasi lien
Cama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan, tgl :5S,
diagnosa medis, suku bangsa, status perka0inan.
2. eluhan /tama
erjadi tekanan intra okuler yang meningkat mendadak sangat tinggi, nyeri
hebat di kepala, mual muntah, penglihatan menurun, mata merah dan bengkak.
3. 5i0ayat esehatana. 5i0ayat Penyakit Sekarang
*al ini meliputi keluhan utama mulai sebelum ada keluhan sampai terjadi nyeri
hebat di kepala, mual muntah, penglihatan menurun, mata merah dan bengkak.
b. 5i0ayat Penyakit 4ahulu
Pernah mengalami penyakit glaukoma sebelumnya atau tidak dan apakah
terdapat hubungan dengan penyakit yang diderita sebelumnya.
. 5i0ayat Penyakit eluarga
4alam keluarga ditemukan beberapa anggota keluarga dalam garis vertikal atau
horisontal memiliki penyakit yang serupa.). Pola F pola
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
12/23
:eliputi A ody image, sel% sistem, kekaauan identitas, rasa emas terhadap
penyakitnya, dampak psikologis klien terjadi perubahan konsep diri.
g. Pola sensori dan kogniti%
Pada klien ini akan menjadi B mengalami gangguan pada %ungsi penglihatan
dan pada kongniti% tidak mengalami gangguan.
Penglihatan bera0anBkabur, tampak lingkaran ahayaBpelangi sekitar sinar,
kehilangan penglihatan peri%er, %oto%obia(glaukoma akut#.
Perubahan kaamataBpengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
anda A Papil menyempit dan merahBmata keras dengan kornea
bera0an.Peningkatan air mata.
h. Pola hubungan dan peran
agimana peran klien dalam keluarga dimana meliputi hubungan klien dengan
keluarga dan orang lain, apakah mengalami perubahan karena penyakit yang
dideritanya.
i. Pola reproduksi
Pada pola reproduksi tidak ada gangguan.
j. Pola penanggulangan stress
iasanya klien akan merasa emas terhadap keadaan dirinya dan %ungsi
penglihatannya serta koping mekanis yang ditempuh klien bisa tidak e%ekti%.
k. Pola tata nilai dan keperayaan
iasanya klien tidak mengalami gangguan.
,. Pemeriksaan
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
13/23
Pada umumnya motorik dan sensori terjadi gangguan karena terbatasnya
lapang pandang.
0. Pemeriksaan 4iagnostik
a. artu mata SnellenBmesin elebinokular (tes ketajaman penglihatan dan
sentral penglihatan# A :ungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa,
aDuous atau vitreus humor, kesalahan re%raksi, atau penyakit syara% atau
penglihatan ke retina atau jalan optik.
b. ;apang penglihatan A Penurunan mungkin disebabkan @SE, massa tumor
pada hipo%isisBotak, karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma.
. Pengukuran tonogra%i A :engkaji intraokuler (I+# (normal 1$2$ mm*g#
d. Pengukuran gonioskopi A:embantu membedakan sudut terbuka dari sudut
tertutup glaukoma.
e. es Provokati% Adigunakan dalam menentukan tipe glaukoma jika I+normal atau hanya meningkat ringan.
%. Pemeriksaan o%talmoskopiA:engkaji struktur internal okuler, menatat
atro%i lempeng optik, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma.
g. 4arah lengkap, ;H4 A:enunjukkan anemia sistemikBin%eksi.
h. H8, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipidA :emastikan aterosklerosis.
i. es oleransi 8lukosa Amenentukan adanya 4:.
3.2 Dagn%sa !eera4atan
Pre operasi1.8angguan rasa nyaman (nyeri# berhubungan dengan peningkatan I+
$. Penurunan persepsi sensori visual B penglihatan berhubungan dengan serabut
sara% oleh karena peningkatan I+.
'.@emas berhubungan dengan A
a. Penurunan ketajaman penglihatan
b. urang pengetahuan tentang prosedur pembedahan
Post operasi
1. 8angguan rasa nyaman (nyeri# berhubungan dengan post tuberkuletomi
iriodektomi.
$. 5esiko in%eksi berhubungan dengan luka insisi operasi.
3.3 Analsa Data
Co 4ata
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
14/23
4o A
:eringis, menangis
menahan nyeri.
Sering memegangi
mata.
I+ meningkat
N*er
$ 4sA
:enyatakan
penglihatan kabur,
tidak jelas, penurunan
area penglihatan.
4oA
Pemeriksaan lapang
pandang menurun.
Penurunan
kemampuan
identi%ikasi lingkungan
(benda, orang, tempat
I+ meningkat
8angguan sara% optik
Perubahan penglihatan
peri%er
$angguan erses
sens%r englhatan
Penurunan persepsi
sensori
visualBpenglihatan
berhubungan denganserabut sara% oleh
karena peningkatan
I+
' 4sA
:engatakan takut
dioperasi
Sering menanyakan
tentang operasi
4oA
Perubahan tanda
vital peningkatan nadi,
tekanan darah,
%rekuensi pernapasan
ampak gelisah,
0ajah murung, sering
I+ meningkat
8angguan sara% optik
Perubahan penglihatan
peri%er
5emas
@emas berhubungan
dengan penurunan
penglihatanB kurang
pengetahuan tentang
prosedur
pembedahan
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
15/23
melamun
& 4sA
:engatakan
nyeriBtegang.
4oA 8elisah,
keenderungan
memegang daerah
mata.
Peningkatan tekanan
vitreus
Pergerakan iris kedepan
I+ meningkat
indakan operasi
trabekuletomy
N*er
8angguan rasa
nyaman (nyeri#
berhubungan dengan
post tuberkuletomi
iriodektomi.
4sA
einginan untuk
memegang mata
:enyatakan nyeri
sangat
4oA 2 Perilaku tidak
terkontrol
2 eenderungan
memegang darah
operasi
I+ meningkat
indakan operasi
trabekuletomy
Resk% n"eks
5esiko in%eksi
berhubungan dengan
luka insisi operasi.
3.) Inter6ens
Co 4iagnosa
epera0atan
ujuan 4an
riteria *asil
Intervensi 5asional
1 8angguan
rasa nyaman
(nyeri#berhubungan
ujuan A
Cyeri hilang
atau berkurangdalam 0aktu
a. aji tingkat
nyeri
b. Pantau derajat
a. :emudahkan
tingkat nyeri
untuk intervensiselanjutnya.
b. /ntuk
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
16/23
dengan
peningkatan
I+
1G$& jam.
riteria hasilA
lien dapat
mengidenti%ikasi
penyebab nyeri.
lien
menyebutkan
%aktor2%aktor
yang dapat
meningkatkan
nyeri.
lien
mampu
melakukan
tindakan untuk
mengurangi
nyeri.
nyeri mata setiap
' mentit
selama masa
akut.
. Siapkan
pasien untuk
pembedahan
sesuai peranan.
d. Pertahankan
tirai baring ketat
pada posisi semi
%o0ler.
e. erikan
lingkungan
gelap dan terang.
%. erikan
analgesi yang
diresepkan
peran dan
evaluasi
e%ekti%itasnya
mengidenti%ikasi
kemajuan atau
penyimpanan
dari hasil yang
diharapkan
. Setelah I+
pada glaukoma
sudut terbuka,
pembedahan
harus segera
dilakukan seara
permanent
menghilangkan
blok pupil.
d. Pada tekanan
mata sudut
ditingkatkan bila
sudut datar.
e. stress dan sinar
menimbulkan I+
yang menetuskan
nyeri.
%. untuk mengontrol
nyeri, nyeri berat
menentukan
menuvervalasava,
menimbulkan I+.
$ Penurunan
persepsi
sensori
visual B
penglihatan
berhubungan
dengan
ujuanA
Peningkatan
persepsi sensori
dapat berkurang
dalam 0aktu 1 G
$& jam
kriteria hasil A
a. aji dan
atat
ketajaman
penglihatan
b. aji tingkat
deskripsi
%ugnsional
a. :enentukan
kemampuan
visual.
b. :emberikan
keakuratan
terhadap
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
17/23
serabut sara%
oleh karena
peningkatan
tekanan intra
okuler.
klien dapat
meneteskan obat
mata dengan
benar ooperati%
dalam tindakan
:enyadari
hilangnya
pengelihatan
seara permanen
idak
terjadi penurunanvisus lebih lanjut
terhadap
penglihatan
dan pera0atan
. Sesuaikan
lingkungan
dengan
kemampuan
penglihatan.
d. aji
jumlah dan
tipe
rangsangan
yang dapat
diterima
lien.
e. +bservasi
E.
%. olaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian
terapi.
penglihatan dan
pera0atan.
. :eningkatka
n sel% are dan
mengurangi
ketergantungan.
d. :eningkatka
n rangsangan
pada 0aktukemampuan
penglihatabn
menurun.
e.:engetahui
kondisi dan
perkembangan
klien seara dini.
%. /ntuk
memperepat
proses
penyembuhan
' @emas
berhubungan
denganpenurunan
penglihatan,
kurang
pengetahuan
tentang
pembedahan
ujuan A
@emas klien
dapat berkurangdlam 0aktu 1 G
$& jam
riteria *asil A
erkurangnya
perasaan gugup
Posisi
tubuh rileks
a.*ati2hati
penyampaian
hilangnyapenglihtan
seara
permanen.
b. erikan
kesempatan
klien
mengekspresi
kan tentang
kondisinya.
a. 3ika klien
belum siap akan
menambahkeemasan.
b. :engekspresi
kan perasaan
membantu lien
mengidenti%ikasi
sumber emas.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
18/23
:engungkapkan
pemahaman
tentang renana
tindakan
. Pertahank
an kondisi
yang rileks.
d. +bservasi
E.
e. Siapkan
bel ditempat
tidur dan
instruksi
lien
memberikan
tanda bila
mohon
bantuan
%. olaboras
i dengan tim
medis dalam
pemberian
terapi
. 5ileks dapat
menurunkan
emas.
d. /ntuk
mengetahui E
dan per2
kembangannya.
e. 4engan
memberikan
perhatian akan
menambah
keperayaan
klien.
%. 4iharapkan
dapat
memperepat
proses
penyembuhan
& 8angguan
rasa nyaman
(nyeri#
berhubungan
dengan post
tuberkuletom
i iriodektomi.
Cyeri berkurang,
hilang, dan
terkontrol.
riteria hasil A lien
mendemonstrasi2
kan teknik
penurunan nyeri
lien
melaporkan nyeri
berkurang atau
hilang.
a. aji
derajat nyeri
setiap har
a. Cormalnya,
nyeri terjadi
dalam 0aktu
kurang dari
hari setelah
operasi dan
berangsur
menghilang.
Cyeri dapat
meningkat sebab
peningkatan I+
$2' hari pasa
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
19/23
b. -njurkan
untuk
melaporkan
perkembanga
n nyeri setiap
hari atausegera saat
terjadi
peningkatan
nyeri
mendadak.
. -njurkan
pada klien
untuk tidak
melakukan
gerakan tiba2
tiba yang
dapat memiu
nyeri.
d. -jarkan
teknik
distraksi dan
relaksasi.
e. ;akukan
tindakan
kolaborati%
dalam
pemberian
operasi. Cyeri
mendadak
menunjukan
peningkatan I+
masi%.
b. :eningkatka
n kolaborasi ,
memberikan rasa
aman untuk
peningkatan
dukungan
psikologis.
. eberapa
kegiatan klien
dapat
meningkatkan
nyeri seperti
gerakan tiba2tiba,
membungkuk,
menguek mata,
batuk, dan
mengejan.d. :engurangi
ketegangan,
mengurangi
nyeri.
e. :engurangi
nyeri dengan
meningkatan
ambang nyeri.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
20/23
analgesik
topikalB
sistemik.
5esiko in%eksi
berhubungan
dengan luka
insisi operasi
ujuan A
idak terjadi
edera mata
pasaoperasi
riteria *asil A
lien
menyebutkan%aktor yang
menyebabkan
edera.
lien tidak
melakukan
aktivitas yang
meningkatkan
resiko edera
a. 4iskusikan
tentang rasa
sakit,
pembatasan
akti%itas dan
pembalutan
mata.b. empatkan
klien pada
tempat tidur
yang lebih
rendah dan
anjurkan
untuk
membatasi
pergerakan
mendadakB
tiba2tiba serta
menggerakka
n kepala
berlebih.
. antuakti%itas
selama %ase
istirahat.
-mbulasi
dilakukan
dengan hati2
hati.
d. -jarkan
klien untuk
a. :eningkatka
n kerjasama dan
pembatasan yang
diperlukan.
b. Istirahat
mutlak diberikan
1$2$& jam pasa
operasi.
. :enegahB
menurunkan
risiko komplikasi
edera.
d. indakan
yang dapat
meningkatkan
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
21/23
menghindari
tindakan yang
dapat
menyebabkan
edera.
e. -mati
kondisi mata A
luka
menonjol,
bilik mata
depan
menonjol,
nyeri
mendadak,
nyeri yang
tidak
berkurang
dengan
pengobatan,
mual dan
muntah.
4ilakukan
setiap 6 jam
asa operasi
I+ dan
menimbulkan
kerusakan
struktur mata
pasa operasi
antara lainA
:engejan
( valsalva
maneuver#
:enggerakan
kepala mendadak
:embungkukterlalu lama
atuk
e. erbagai
kondisi seperti
luka menonjol,
bilik mata depan
menonjol, nyeri
mendadak,
hiperemia, serta
hipopion
mungkin
menunjukan
edera mata
pasa operasi.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
22/23
atau
seperlunya.
7/21/2019 Bahan Makalah Glaukoma
23/23
DA7TAR PU#TA!A
httpABB000.healthyenthusiast.omBglaukoma.html
httpsABBid.sribd.omB
httpsABB%irmanpharos.%iles.0ordpress.omB$1B&Bpath0ay2glaukoma1.do
httpABBayanurse'!.blogspot.omB$1'BBaskep2glukoma.html
httpABBsehati11$$1$.blogspot.omB$1'B11Bmakalah2askep2penyakit2
glaukomaJ$9!7.html