23
IDENTIFIKASI PSEUDOMONAS Pseudomonas berasal dari bahasa yunani yaitu pseudo berarti palsu dan monas berarti satu unit. Pseudomonas sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbonmembutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas sp. dengan senyawa hidrokarbon. Kemampuan bakteri Pseudomonas sp. dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa isolat bakteri Pseudomonas sp. berpotensi untuk digunakan dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon. Genus pseudomonas terdiri dari sejumlah kuman batang gram negatif yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan di air. Dalam habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organik. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah fakultatif khemoliotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon katalase positif. Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun. Infeksi biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik. Klasifikasi pseudomonas berdasar pada homologi rRNA atau DNA dan sifat pertumbuhannya. Spesies-spesies pseudomonas : Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas flouresen Pseudomonas putida Pseudomonas stutzeri Pseudomonas mendocina Pseudomonas aeruginosa

BAHAN MIKRO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

atlm

Citation preview

IDENTIFIKASI PSEUDOMONASPseudomonas berasal dari bahasa yunani yaitupseudoberarti palsu danmonasberarti satu unit.Pseudomonas spmerupakanbakteri hidrokarbonoklastikyang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaranhidrokarbonmembutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteriPseudomonas sp. dengan senyawa hidrokarbon.Kemampuan bakteriPseudomonas sp.dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkanbiosurfaktanmenunjukkan bahwa isolat bakteriPseudomonas sp.berpotensi untuk digunakan dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon.Genus pseudomonas terdiri dari sejumlah kuman batang gram negatif yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan di air.Dalam habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organik. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah fakultatif khemoliotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon katalase positif.Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.Infeksi biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik. Klasifikasi pseudomonas berdasar pada homologi rRNA atau DNA dan sifat pertumbuhannya.Spesies-spesies pseudomonas :Pseudomonas aeruginosaPseudomonas flouresenPseudomonas putidaPseudomonas stutzeriPseudomonas mendocina

Pseudomonas aeruginosaA.Gambaran umumPseudomonas aeruginosamerupakan patogen utama bagi manusia. Bakteri ini kadang-kadang mengkoloni pada manusia dan menimbulkan infeksi apabila fungsi pertahanan inang abnormal. Oleh karena itu,P.aeruginosadisebut patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat juga tinggal pada manusia yang normal dan berlaku sebagai saprofit pada usus normal dan pada kulit manusia. Tetapi, infeksiP.aeruginosamenjadi problema serius pada pasien rumah sakit yang menderita kanker, fibrosis kistik dan luka bakar. Angka fatalitas pasien-pasien tersebut mencapai 50 %.P. aeruginosatermasuk dalam genus Pseudomonas,bakteri gram negatif, berbentuk tangkai, polar dan berflagel.

B.Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : BacteriaPhylum : ProteobacteriaClass : Gamma ProteobacteriaOrder : PseudomonadalesFamily : PseudomonadaceaeGenus : PseudomonasSpecies : Pseudomonas aeruginosa

C.Morfologi dan IdentifikasiPseudomonas aeruginosaberbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 m. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek.P. aeruginosatermasuk bakteri gram negatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain, tidak berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak.Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimum untuk pertumbuhanP. aeruginosaadalah 42oC.P. aeruginosamudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karena kebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat (untuk karbon) dan ammonium sulfat (untuk nitrogen).Pembiakan dari spesimen klinik biasanya menghasilkan satu atau dua tipe koloni yang halus :a. Koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi.b. Koloni halus dan mukoid sebagai hasil produksi berbahan dari alignat. Tipe ini sering didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih.Alignat merupakan suatu eksopolisakarida yang merupakan polimer dari glucoronic acid dan mannuronic acid, berbentuk gel kental disekeliling bakteri. Alignat ini memungkinkan bakteri untuk membentuk biofilm, yaitu kumpulan koloni sel-sel mikroba yang menempel pada suatu permukaan misalnya kateter intravena atau jaringan paru. Alignat dapat melindungi bakteri dari pertahanan tubuh inang, seperti limfosit, fagosit, silia, di saluran pernafasan, antibodi, dan komplemen.P. aeruginosamembentuk biofilm untuk membantu kelangsungan hidupnya saat membentuk koloni pada paru-paru manusia.Terkadang menghasilkan bau yang manis dan menyerupai anggur. Koloni yang dibentuk halus bulat dengan warna fluoresensi yang kehijau-hijauan. Bakteri ini menghasilkan pigmen yang tak berfluoresensi kehijauan (plosianin). Strain P. aeruginosa menghasilkan pigmen yang berfluoresensi antara lain: piooverdin (warna hijau), piorubin (warna merah gelap), piomelanin (hitam). P. aeruginosa yang berasal dari koloni yang berbeda mempunyai aktivitas biokimia, enzimatik dan kepekaan antimikroba yang berbeda.Pili (fimbriae) menjulur dari permukaan sel dan membantu pelekatan pada sel epitel inang. Lipopolisakarida yang terdapat dalam banyak imunotipe merupakan salah satu faktor virulensi dan juga melindungi sel dari pertahanan tubuh inang.P.aeruginosadapat digolongkan berdasarkan imunotipe lipopolisakarida dan kepekaannya terhadap piosin (bakteriosin). Produk ekstraseluler yang dihasilkan berupa enzim-enzim, yaitu elastase protease dan dua hemolisin, fosfolipase C yang tidak tahan panas dan rhamnolipid.P. aeruginosaresisten terhadap konsentrasi tinggi garam dan zat pewarna, antiseptik, dan banyak antibodi yang sering digunakan. Suatu studi intensif menyatakan bakteri ini mempunyai gen untuk resistensi terhadap merkuri, disebut genmeryang berada dalam plasmid.KemampuanP. aeruginosamenyerang jaringan bergantung pada reproduksi enzim-enzim dan toksin-toksin, yang merusak barier tubuh dan sel-sel inang.P. aeruginosaseperti yang dihasilkan bakteri Gram-negatif lain, misalnya endotoksin menyebabkan gejala sepsis dan syok septik, eksotoksin A menyebabkan nekrosis jaringan, enzim-enzim ekstra seluler bersifat histotoksik dan mempermudah infasi kedalam pembuluh darah.

D.Siklus Hidup

Adanya rangsangan dari lingkungan (luar tubuh) akan memicu pengaturan yang memberikan sinyal kepada system penginderaan berupa sinyal mikroba. Kemudian bakteri ini akan membenrtuk sel planktonik yang kemudian membuat formasi biofilm.Pembentukan biofilm dimulai dengan terangkatnya mikroorganisme bebas-mengambang ke permukaan. Koloni pertama menuju ke permukaan secara perlahan (gaya van der Waals yang reversible). Jika koloni tidak segera dipisahkan dari permukaan, mereka dapat membuat diri mereka lebih permanen dengan menggunakan struktur sel adhesi seperti pili. Koloni pertama memfasilitasi kedatangan sel lain dengan menyediakan situs adhesi lebih beragam dan mulai membangun matriks yang memegang biofilm bersama-sama. Tahap akhir pembentukan biofilm dikenal sebagai pembangunan, dan tahap di mana biofilm didirikan dan hanya dapat berubah dalam bentuk dan ukuran. Perkembangan biofilm memungkinkan untuk koloni sel agregat (ies) menjadi semakin resisten antibiotik. Formasi biofilm ini akan mengirimkan sinyal ke sel inang.Setelah proses pembentukkan biofilm, sel inang mengirimkan sinyal sitokinesis kepada bakteri ini yang kemudian menghasilkan sinyal adanya molekul metabolit sekunder.Pseudomonas aeruginosaakan keluar dari sumbernya, mengalami penyebaran dan mempunyai gerbang masuk bagi inang yang rentan.Pseudomonas aeruginosaakan keluar dari saluran yang telah diinfeksinya. Apabila menginfeksi pada saluran pernapasan maka akan meninggalkan saluran tersebut dan berpindah pada inang rentan yang lain. MengingatPseudomonas aeruginosamerupakan patogen nosokomial, cara pemindahsebarannya dapat melalui penanganan dan penggunaan alat yang tidak steril. Kemudian akan menginfeksi inang lain yang rentan pada bagian tertentu misalnya saluran kencing. Inang rentan ini biasanya pasien bedah, pasien yang terluka atau luka bakar, pasien yang menjalani pengobatan radiasi, juga pasien dengan peralatan yang menembus tubuh.

E.Reaksi biokimiaKuman ini dapat mencairkan gelatin dan tidak membentuk H2S. Indol (-) dan kadang-kadang terjadi false indol (+). Hal ini, terjadi bila dipakai reagensia Erlich dan sebaiknya memakai reagensia dari Kovac. Tidak memecah urea.P.aerugonisamerupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen.Dapat tumbuh pada perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman Enterobacteriaceae dan mempunyai kemampuan untuk menolerir keadaan alkalis, jiuga dapat tumbuh pada perbenihan untuk kuman fibrio. Meskipun, pseudomonas merupakan organisme aerob, tetapi ia dapat mempergunakan nitrat dan arginin sebagai aseptor elektron dan tumbuh secara an aerob.Suhu pertumbuhan optimum ialah 35C tetapi dapat juga tumbuh 42C. Hasil isolasi bahan klinik sering memberikan beta hemolisis pada agar darah.P.aerugonisaadalah satu-satunya spesies yang menghasilkan:1.piosianin, suatu pigmen yang larut dalam kloroform. Strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin.2.fluorezen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen darah.

F.EpidemiologiP.aerugonisaterdapat di tanah dan air, dan pada10% orang merupakan flora normal di kolon (usus besar). Dapat dijumpai pada daerah lembab di kulit dan dapat membentuk koloni pada saluran pernapasan bagian atas pasien-pasien rumah sakit.P.aerugonisadapat dijumpai di banyak tempat di rumah sakit, disinfektan, alat bantu pernapasan, makanan, saluran pembuangan air, dan kain pel merupakan beberapa contoh resevoir. Selain itu, dapat juga lewat hewan (lalat, nyamuk, dsb) yang telah tercemar.Pseudomonas aeruginosamenyebabkan kontaminasi pada perlengkapan anestesi dan terapi pernafasan, cairan intravena, bahkan air hasil proses penyulingan. Suatu penelitian di unit perawatan intensif neonatus menyatakan bahwaP.aerugonisapaling sering membentuk koloni di saluran pernapasan dan saluran cerna. Hal ini terutama dijumpai pada bayi prematur oleh karena pH lambung sering tinggi sehingga mendukung pertumbuhan bakteri. Penyebaran terjadi dari pasien ke pasien lewat tangan karyawan rumah sakit, melalui kontak langsung dengan reservoir, atau lewat pencernaan makanan dan minuman yang terkontaminasi.P.aerugonisamenyebabkan kontaminasi pada perlengkapan anestesi dan terapi pernapasan , cairan intravena, bahkan air hasil proses penyulingan. Endoskopi, termasuk bronkoskopi adalah alat-alat medik yang paling sering dihubungkan dengan berjangkitnya infeksi nosokomial. Suatu penelitian di AS membuktikan bawa dari 414 pasien yang menjalani prosedur bronkoskopi didapati 9,4% infeksi saluran napas atas dan bawah serta infeksi lewat aliran darah, dan pada 66,7% dari infeksi tersebut didapatiP. aerugonisasesudah dilakukan kultur.Karena merupakan patogen nosokomial maka metode untuk mengendalikan infeksi ini mirip dengan metode untuk patogen nosokomial lainnya. Kemampuannya untuk tumbuh subur dalam lingkungan yang basah menuntut perhatian khusus pada bak cuci, bak air, pancuran, bak air panas, dan daerah basah yang lain. Untuk mencegah terkontaminasinya kolam renang umum, dilakukan klorinasi terhadap air kolam renang, menghindari lantai kolam renang yang kasar untuk mengurangi gesekan pada kulit, dan membersihkan lantai kolam renang beserta saluran air menggunakan senyawaammonium quaterniumdiikuti penggunaanozoneuntuk memecah biofilm.Untuk tujuan epidemiologi, strain dapat ditentukan tipenya berdasarkan kepekaan terhadap piosin dan imunotipe lipopolisakaridanya. Vaksin dari jenis yang tepat yang diberikan pada penderita dengan risiko tinggi akan memberikan perlindungan sebagian terhadap spesiesPseudomonas.Terapi semacam itu telah digunakan secara ekperimental pada penderita leukimia, luka bakar, fibrosis kistik, dan imunosupresi.

G.PatogenesisFaktor sifat yang memungkinkan organisme mengatasi pertahanan tubuh normal dan menimbulkan penyakit ialah : pili, yang melekat dan merusak membran basalis sel; polisakarida simpai, yang meningkatkan perlekatan pada jaringan tetapi tidak menekan fagositosis; suatu hemolisin yang memiliki aktivitas fosfolipasa; kolagenasa dan elastasa dan flagel untuk membantu pergerakan.Sedangkan faktor yang menentukan daya patogen adalah LPS mirip dengan yang ada padaEnterobacteriaceae; eksotoksin A, suatu transferasa ADP-ribosa mirip dengan toksin difteri yang menghentikan sintesis protein dan menyebabkan nekrosis di dalam hati; eksotoksin S yang juga merupakan transferasa ADP-ribosa yang mampu menghambat sintesis protein eukariota.Produksi enzim-enzim dan toksin-toksin yang merusak barrier tubuh dan sel-sel inang menentukan kemampuanPseudomonas aeruginosamenyerang jaringan. EndotoksinP.aeruginosaseperti yang dihasilkan bakteri Gram-negatif lain menyebabkan gejala sepsis dan syok septik. Eksotoksin A menghambat sintesis protein eukariotik dengan cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria (walaupun struktur kedua toksin ini tidak sama) yaitu katalisis pemindahan sebagian ADP-ribosil dari NAD kepada EF-2. Hasil dari kompleks ADP-ribosil-EF-2 adalah inaktivasi sintesis protein sehingga mengacaukan fungsi fisiologik sel normal. Enzim-enzim ekstraseluler, seperti elastase dan protease mempunyai efek hidrotoksik dan mempermudah invasi organisme ini ke dalam pembuluh darah.Antitoksin terhadap eksotoksin A ditemukan dalam beberapa serum manusia, termasuk serum penderita yang telah sembuh dari infeksi yang berat. Psiosianin merusak silia dan sel mukosa pada saluran pernafasan. Lipopolisakarida mempunyai peranan penting sebagai penyebab timbulnya demam, syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia, koagulasi intravaskular diseminata, dan sindroma gagal pernafasan pada orang dewasa. StrainPseudomonasaeruginosayang punya sistem sekresi tipe III, secara signifikan lebih virulen dibandingkan dengan yang tidak punya sistem sekresi tersebut. Sistem sekresi tipe III adalah sistem yang dijumpai pada bakteri gram negatif, terdiri dari sekitar 30 protein yang terbentang dari bagian dalam hingga luar membran sel bakteri, berfungsi seperti jarum suntik yang menginjeksi toksin-toksin secara langsung ke dalam sel inang sehingga memungkinkan toksin mencegah netralisasi antibodi.Pseudomonas aeruginosamenimbulkan berbagai penyakit diantaranya yaitu :Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruanInfeksi saluran kemih.Infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis.Otitis eksterna ringan pada perenang.Infeksi mata.

H.Gejala KlinikGejalanya tergantung bagian tubuh yang terkena, tetapi infeksi ini cenderung berat:a.Infeksi pada luka atau luka bakar, ditandai dengan nanah biru-hijau dan bau manis seperti anggur. Infeksi ini sering menyebabkan daerah ruam berwarna hitam keunguan dengan diameter sekitar 1 cm, dengan koreng di tengahnya yang dikelilingi daerah kemerahan dan pembengkakan. Ruam ini sering timbul di ketiak dan lipat paha. Hal ini dapat juga dialami oleh penderita kanker.b.Infeksi saluran kemih, biasanya kronis dan terjadi pada orang yang sudah tua.c.Pneumonia, pada fibrosis kistik mungkin terjadi kolonisasi kuman strain yang berlendir pada paru-paru. Infeksi paru-paru pada penderita bila menghirupPseudomonas aeruginosadalam jumlah besar pada alat bantu pernafasan yang tercemar. Sering menyebabkan gangguan mental, renjatan septik gram negatif dan sianosis yang semakin berat.d.Otitis eksterna maligna, suatu infeksi telinga, bisa menyebabkan nyeri telinga hebat dan kerusakan saraf dan sering terjadi pada penderita kencing manis.e.Infeksi mata,Pseudomonas aeruginosabisa menyebabkan koreng pada mata, mencemari lensa mata dan cairan lensa.

I.DiagnosisBiakan merupakan tes spesifik untuk diagnosis infeksiPseudomonas aeruginosa.Bakteri batang gram negatif nonfermenter mudah tumbuh pada media isolasi primer rutin dan mudah diisolasidari spesimen klinik atau lingkungan rumah sakit. Biasanya diisolasi pada media agar pepton dengan atau tanpa penambahan 5% darah domba atau kelinci, meskipun media yang diperkaya darah tidak menjadi dasar untuk isolasi bakteri ini. Selain agar darah, untuk isolasi primer digunakan salah satu media diferensial, misalnya agarMacConkey atau eosinmetlrylene blue.Pada media diferensial tersebutPseudomonas aeruginosatumbuh sebagai koloni yang tidak memfermentasi laktosa (tidak berwarna). Media isolasi primer biasanya diinkubasi pada 35C atau 37C. Media mengandungcetrimide, irgasan,C-390,sodium lauroyl sarcosine,atau senyawa yang sama, digunakan untuk isolasi selektif.Prosedur skrining untuk membedakanPseudomonas aeruginosadari genus yang sama dan spesies nonfermenter lainnya adalah bau, pigmentasi, morfologi koloni, reaksi pada pewarnaan Gram,morfologi fagel, bentuk penggunaan glukosa, produksihidrogen sulfida, arginin dihidrolase clan indofenol oksidase, pertumbuhan pada 42C, clan proses oksidasi glukosa, xylosa, laktosa, dan maltosa pada media basaloxidative fermentative(OF).Lebih kurang 15% dari seluruh gram negatif yang diisolasi dari spesimen klinik adalah nonfermenter, dan lebih kurang 70% dari isolat tersebut adalahPseudomonas aeruginosapiosianogenik. Untuk membedakan dari isolat lainnya, diperlukan metode identifikasi tambahan. Uji serologik,bactertophage, pola bakteriosin, profil plasmid, dan profil enzim telah digunakan sebagai penanda epidemiologik atau sarana penelitisn untuk identifikasiPseudomonas aeruginosa.Antibodi monoklonaldan hibridisasi DNA juga telah digunakan untuk identifikasi.I. Pengobatan dan PencegahanPseudomonas aeruginosameningkat secara klinik karena resisten terhadap berbagai antimikroba dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan tingkat Multi Drug Resistance (MDR) yang tinggi. Definisi dari MDR-PA (Multi Drug Resistance-Pseudomonas aeruginosa) adalah resisten paling tidak terhadap 3-antimikroba yaitu kelas -laktam, carbapenem, aminoglikosida, dan fluoroquinon.Pseudomonas aeruginosatidak boleh diobati dengan terapi obat tunggal karena tingkat keberhasilan rendah dan bakteri dengan cepat jadi resisten. Pola kepekaan bakteri ini bervariasi secara geografik. Maka, diperlukan tes kepekaan sebagai pedoman untuk pemilihan terapi antimikroba. Penisillin bekerja aktif terhadapPseudomonas aeruginosaantara lain: tikarsilin, mezlosilin, dan pipeasilin digunakan dengan dikombinasikan bersama aminoglikosida biasanya gentamisin, tobramisin/ amikasin. Obat lain yang aktif terhadapPseudomonas aeruginosaantara lain aztreonam; imipinem; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin.Sefalosporin generasi baru, seftazidim dan sefoperakson aktif melawanPseudomonas aeruginosa. Seftazidim digunakan secara primer pada terapi infeksiPseudomonas aeruginosa.Pseudomonas aeruginosasering kali merupakan flora normal yang melekat pada tubuh kita dan tidak akan menimbulkan penyakit selama pertahanan tubuh normal. Karena itu, upaya pencegahan yang paling baik adalah dengan menjaga daya tahan tubuh agar tetap tinggi. Upaya pencegahan penularan penyakit pada pasien yang dirawat di rumah sakit dilakukan dengan cara kerja steril atau aseptis yang dilakukan oleh setiap personil rumah sakit (medis dan paramedis) dengan penuh rasa tanggung jawab.

Sumber:Dwidjoseputro,D. 1998.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Dan dari berbagai sumber lain.

Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang bersifat motil, tidak membentuk spora, dan tidak berkapsul. Kebanyakkan strain meragikan glukosa, manosa dan manitol untuk menghasilkan asam dan gas, tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Organisme salmonella tumbuh secara aerob dan mampu tumbuh secara anaerob fakultatif. Kebanyakan spesies resistent terhadap agen fisik namun dapat dibunuh dengan pemanasan sampai 54,4 C (130 F) selama 1 jam atau 60 C (140 F) selama 15 menit.Salmonella tetap dapat hidup pada suhu ruang dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dalam sampah, bahan makanan kering, agfen farmakeutikadan bahan tinja.Salmonella memiliki antigen somatik O dan antigen flagella HH. Antigen O adalah komponen lipopolisakarida dinding sel yang stabil terhadap panas sedangkan antigen H adalah protein labil panas.

1.Coovadia HM, Loening WEK. Typhoid. Bactrial infections. In: Coovadia HM, Loening WEK, eds. Pediatric and child health. Oxford University Press, 1984;147-51.

A. PatogenesisSalmonella typhi adalah bakteri gram negatif, termasuk keluarga Enterobacteriaceae. Bakteri ini memiliki antigen O9 dan O12 LPS, antigen protein flagelar Hd dan antigen kapsular Vi. Di Indonesia beberapa isolate memiliki jenis flagella yang unik yaitu Hj (2). Seseorang terinfeksi Salmonella typhi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. Waktu inkubasi sangat tergantung pada kuantitas bakteri dan juga host factors. Waktu inkubasi umumnya berkisar antara 3 hari sampai > 60 hari .Organisme yang masuk ke dalam tubuh akan melewati pilorus dan mencapai usus kecil. Organisme secara cepat berpenetrasi ke dalam epitel mukosa melalui sel-sel microfold atau enterocytes dan mencapai lamina propria, di mana secara cepat ditelan oleh makrofag. Beberapa bakteri masih berada di dalam makrofag jaringan limfoid usus kecil. Beberapa mikroorganisme melewati sel-sel retikuloendotelial hati dan limpa. Salmonella typhi dapat bertahan dan bermultiplikasi dalam sel-sel fagosit mononuclear folikel-folikel limfoid, hati dan limpa.Pada fase bakteremia, organisme menyebar ke seluruh bagian tubuh. Tempat yang paling banyak untuk infeksi sekunder adalah hati, limpa, sumsum tulang, empedu dan Peyers Patches dari terminal ileum. Invasi empedu terjadi secara langsung dari darah atau oleh penyebaran retrograde dari bile. Organisme diekskresikan ke dalam empedu (melalui reinvasi dinding intestinal) atau ke dalam feses. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dan outcome klinis demam tifoid. Faktor-faktor tersebut adalah lamanya sakit sebelum memperoleh terapi yang sesuai, pilihan antimikroba yang digunakan, paparan sebelumnya/riwayat vaksinasi, virulensi strain bakteri,kuantitas inokulum yang tertelan, host factors (tipe HLA, keadaan imunosupresi, dan pengobatan lain seperti H2blockers atau antasida yang mengurangi asam lambung).3.Feigin RD. Typhoid fever (enteric fever). In: BehrmanRE, Kliegman RM, Nelson WE, Vaughan VC III, eds. Nelson textbook of pediatrics; 14th ed. Philadelphia: Saunders,1990; 7311-34.Salmonellaadalah suatu genusbakterienterobakteriagram-negatif berbentuk tongkat/batangyang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakitfoodborne. Spesies-spesiesSalmonelladapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.Salmonelladinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.Habitat Inang bagiSalmonellaadalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kumanSalmonelladan carrier adalah sumber infeksi.Salmonella typhibisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.Adapun bakteri salmonella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :Kelas:Psilopsida.Ordo:Psilotales.Family:Psilotaceae.Genus:Salmonella.Species:salmonella typhi.Habitat Inang bagiSalmonellaadalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kumanSalmonelladan carrier adalah sumber infeksi.Salmonella typhibisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif.Salmonella typhy masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran darah masuk kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.Sacara bertahap dalam waktu 8 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella biasa menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan lelah, sakit tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi atau sembelit (terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita biasa timbul bercak kecil kemerahan(rose sport) dibagian bawah dada atau bagian atas perut, yang biasanya hilang dalam 3-4 hari.Penyakit ini biasanya berlangsung 3 5 minggu, diikuti komplikasi utama berupa perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.DefenisiSalmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk basil,gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan mengarahkepengembangan tifus,atau demam enterik.Salmonellatyphi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematianS. typhimemiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain.Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.Sifat Bakteri Salmonella TyphiAdapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut :bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang menganddung empedu.sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi pada manusia, binatang-binatang itu antara lain tikus, unggas, anjing, dan kucing.dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada bahan makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan hidup 1-2 bulan.Struktur antigena.Antigen OAntigen O merupakan somatic yang terletak dilapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemenasan 100oC selama 2-5 jam, alcohol dan asam yang encer.b.Antigen HAntigen H merupakan antigen yang terletak di plagella, pibriae atau fili Salmonellatyphi dan berstruktur kimia protein. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60oC, dan pemberian alcohol atau asam.c.Antigen ViAntigen Vi terletak dilapisan terluar Salmonellatyphi (kapsul) yang melindungi kuman dari pagositas dengan struktur kimia glikolitid. Akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60oC, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui adanya karier.d.Outer Membrane Protein (OMP)Antigen OMP SalmonellaTyphi merupakan bagian dinding sel yang terletak diluar membrane plasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap ingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu proteinnonporin.

IDENTIFIKASI PROTEUSProteus sp.1.MorfologiProteus spp.termasuk dalam familienterobakteriaceae, bakteri bentuk batang, gram negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik, ada yang cocobacilli, polymorph, berpasangan atau membentuk rantai, kuman ini berukuran 0,4-0,8 x 1.0-0,3 mm. Bakteri proteus sp. Termasuk dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat fakultatif aerobe/anaerob.

2.Sifat biakanMerupakan bakteri aerob/anaerob fakultatif. Mengeluarkan bau khas dan swarming pada media BAP. Proteus sp. Menunjukan pertumbuhan yang menyebar pada susu 37oc. Proteus sp. membentuk asam dan gas dari glukosa, sifatnya khas antara lain mengubah fenil alanin menjadi asam fenil alanin pirufat atau PAD dan menghidrolisa urea dangan cepat karena adanya enzim urase pada TSIA bersifat alkali asam dengan membentuk H2s. Proteus sp. disebut juga bakteri proteolitik karena bakteri ini ini dapat menguraikan dan dapat memecah protein secara aerob / anaerob sehingga menghasilkan komponen berbau busuk seperti hidrogen, sulfid, amin, indol, dan asam lemak. Proteus dapat menghidrolisis urea menjado CO3dan NH3serta melepas amoniak.3.Culturil dan Biokimiatumbuh mudah pada media biasa tanpa bahan penghambat, dalam situasi aerob atau anaerob pada suhu 10 -43oC.SSA (salmonella shigella agar),koloni trasparan warna abu-abu kehitaman ditengah.BAP (Blood Agar Plate),koloni kecil-sedang, abu-abu, smooth, keping, ada yang menjalar dan ada yang tidak menjalar, anhaemolisis.Mac Conkey Agar Plate, koloni sedang besar, tidak berwarna atau merah muda, non lactose fermented, smoot menjalar atu tidak, kalau menjalar permukaan koloni rought(kasar).Sifat sifat umum genus proteus:Tes positif : Motility, phenilanine atau trypthopan deaminase, methyl red tes.Tes negatif : ONPG, fermentasi laktose, Voges-proskauer, lysin, dekarboxylase,arginine, dihidrolisa, malonate broth. Tes kepekaan terhadap polymixin atau colistin: Resisten4.PatogenitasProteus sp.termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bernanah seperta abses, infeksi luka.Proteus sp.Ditemukan sebagai penyebab diare pada anak anak dan menimbulkan infeksi pada manusia.5.Penularan penyakit oleh proteus sp.Penyebaran penyakit olehProteus sp.melalui air sumur yang digunakan penduduk untuk mandi, mencuci, makan dan minum yang kemungkinan bakteri ini untuk masuk ke tubuh dan masuk melalui luka yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih serta dapat menyebabkan diare.

A. Proteus mirabilisAspek Biologi1.MorfologiSetelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan selberbentukseperti tongkat, panjang 1-3m dan lebar 0,4-0,6m, walaupun pendek dan gemuk bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang mengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti filamen, mencapai 10, 20, bahkan sampai panjang 80m. dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki pengaturan karakteristik : mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek. Akan tetapi, dalam kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam diagram angin puyuh. Kecuali untuk varian tidak berflagella dan flagella yang melumpuhkan, semua jenis dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik. Flagella tersebut terdapat dalam banyak bentuk dibanding kebanyakan enterobakter lain, normal dan bentuk bergelombang kadang-kadang ditemukan bersama dalam organisme sama dan bahkan dalam flagellum yang sama. Bentuk flagellum juga dipengaruhi pH media.

2.KlasifikasiKingdom : BacteriaPhylum : ProteobacteriaClass : Gamma ProteobacteriaOrder : EnterobacterialesFamily : EnterobacteriaceaeGenus : ProteusSpecies :Proteus mirabilis 3. Siklus hidup Sebenarnya Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.Penyakit yang ditimbulkan Bakteri ini mampu memproduksi enzim urease dalam jumlah besar. Enzim urease yang menghidrolisis urea menjadi ammonia (NH3) menyebabkan urin bertambah basa. Jika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu pembentukan kristal sitruvit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat, dan atau apatit. Bakteri ini dapat ditemukan pada batu/kristal tersebut, bersembunyi dalam kristal dan dapat kembali menginfeksi setelah pengobatan dengan antibiotik. Semakin banyak batu/kristal terbentuk, pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan gagal ginjal.Proteus mirabilismemproduksi endotoksin yang memudahkan induksi ke sistem respon inflamasi dan membentuk hemolisin. Bakteri ini dapat pula menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria.P.mirabilismenyebabkan 90% dari 'semua' Proteus infeksi pada manusia.1.GejalaGejala uretritis tidak terlalu nampak, termasuk frekuensi kencing dan adanya sel darah putih pada urin. Sistitis (infeksi berat) dapat dengan mudah diketahui dan termasuk sakit punggung, nampak terkonsentrasi, urgensi, hematuria (adanya darah merah pada urin), sakit akibat pembengkakan bagian paha atas. Pneumonia akibat infeksi bakteri ini memiliki gejala demam, sakit pada dada, flu, sesak napas. Prostatitis dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri ini, gejalanya demam, pembengkakan prostat.2.PenularanInfeksi saluran kencing yang disebabkan olehP. mirabilisjuga seringkali terjadi pada pria dan wanita yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.3.Penyebaran Kebanyakan kasus infeksiProteus mirabilisterjadi pada pasien di rumah sakit. Infeksi ini biasanya terjadi karena peralatan media yang tidak steril, seperti catheters, nebulizers (untuk inhalasi), dan sarung tangan untuk pemeriksaan luka.Obat yang digunakan InfeksiProteus mirabilisdapat diobati dengan sebagian besar jenis penisilin atau sefalosporin kecuali untuk kasus tertentu. Tidak cocok bila digunakan nitrofurantoin atau tetrasiklin karena dapat meningkatkan resistensi terhadap ampisilin, trimetoprim, dan siprofloksin. Jika terbentuk batu/kristal, dokter bedah harus menghilangkan blokade ini dahulu.B. Proteus vulgarisAspek Biologi1.MorfologiProteus vulgarisadalah berbentuk batangGram-negatif,chemoheterotrophbakteri. Ukuran sel individu bervariasi dari0,4 ~ 1,2 ~ 0.6m oleh 2.5m. proteus vulgaris memiliki flagela dan bergerak aktif.

2.KlasifikasiKingdom : BacteriaPhylum : ProteobacteriaClass : Gamma ProteobacteriaOrder : EnterobacterialesFamily : EnterobacteriaceaeGenus : ProteusSpecies :Proteus vulgaris 3. Siklus hidup Sebenarnya Proteus merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.Etiologi dan EpidemiologiProteus mirabilis menyebabkan 90% dari infeksi Proteus.Proteus vulgaris dan Proteus penneri mudah diisolasi dari individu di fasilitas perawatan jangka panjang dan rumah sakit dan dari pasien dengan penyakit yang mendasari atau sistem kekebalan tubuh dikompromikan.Pasien dengan infeksi berulang, orang-orang dengan kelainan struktural saluran kemih, mereka yang telah instrumentasi uretra, dan mereka yang infeksi diperoleh di rumah sakit memiliki peningkatan frekuensi infeksi yang disebabkan oleh Proteus dan organisme lain (misalnya, Klebsiella, Enterobacter, Pseudomonas , enterococci, staphylococci)Obat yang digunakanDiketahui P. vulgaris antibiotik yang sensitif terhadap:CiprofloxacinSeftazidimNetilmicinSulbaktam atau CefoperazoMeropenemPiperasilin / tazobactamUnasynUnasynAntibiotik harus diperkenalkan dalam dosis yang jauh lebih tinggi daripada "normal" ketika P. vulgaris telah terinfeksi jaringan sinus atau pernapasanIE-Ciprofloxacin harus diperkenalkan pada tingkat minimal 2000 mg per hari secara lisan dalam situasi seperti ini, daripada mg "standar" 1000 per hari.Pemeriksaan klinikBakteremia & sepsis- Enterobacteriaceae (yang Proteus adalah anggota) dan Pseudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling sering bertanggung jawab atas bakteremia gram-negatif.Kehadiran dari sindrom sepsis berhubungan dengan ISK harus meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran kemih. Hal ini benar terutama pasien yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, yang memiliki kateter jangka panjang saluran kencing, atau yang memiliki sejarah yang telah diketahui kelainan anatomis uretra.ISK obstruksi- urease produksi menyebabkan pengendapan senyawa organik dan anorganik, yang mengarah ke struvite pembentukan batu. Struvite batu terdiri dari kombinasi magnesium amonium fosfat (struvite) dan kalsium karbonat-apatit.Struvite pembentukan batu dapat dipertahankan hanya bila produksi amoniak meningkat dan pH urin tinggi untuk mengurangi kelarutan fosfat.Kedua persyaratan ini dapat terjadi hanya bila urin terinfeksi dengan organisme yang memproduksi urease-seperti Proteus. Urease memetabolisme urea menjadi amonia dan karbon dioksida: Urea 2NH3 + CO2. Amonia/amonium pasangan buffer memiliki pK dari 9,0, sehingga kombinasi air kencing yang sangat kaya alkali dalam amonia. Gejala yang timbul struvite batu jarang terjadi. Lebih sering, perempuan hadir dengan ISK, nyeri panggul, atau hematuria dan ditemukan untuk memiliki pH urin terus basa (> 7.0).