3
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan mikologik dilakukan jika ada kecurigaan infeksi jamur. Terdiri dari pemeriksaan langsung sediaan basah dan biakan. Bahan klinis untuk pemeriksaan berupa kerokan kulit, rambut, dan kuku. Bahan untuk pemeriksaan diambil dan dikumpulkan sebagai berikut: terlebih dulu tempat kelainan dibersihkan dengan spiritus 70% kemudian untuk: 1. Kulit tidak berambut (glabrous skin) Dari bagian tepi kelainan sampai dengan bagian sedikit di luar kelainan sisik kulit dan kulit dikerok dengan pisau tumpul steril. 2. Kulit berambut Rambut dicabut pada bagian kulit yang mengalami kelainan; kulit di daerah tersebut dikerok untuk mengumpulkan sisik kulit. 3. Kuku Bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit dan dipotong sedalam-dalamnya hingga mengenai seluruh tebal kuku, bahan di bawah kuku diambil pula. Pemeriksaan langsung sediaan basah dilakukan dengan mikroskop,mula-mula dengan pembesaran 10x10, kemudian dengan pembesaran 10x45. Pemeriksaan dengan pembesaran 10x100 biasanya tidak diperlukan. Sediaan basah dibuat dengan meletakkan bahan di atas gelas alas, kemudian ditambah 1-2 tetes larutan KOH.

Bahan Ske2 Putri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sken 2

Citation preview

Page 1: Bahan Ske2 Putri

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan mikologik dilakukan jika ada kecurigaan infeksi jamur. Terdiri dari pemeriksaan

langsung sediaan basah dan biakan.

Bahan klinis untuk pemeriksaan berupa kerokan kulit, rambut, dan kuku. Bahan untuk

pemeriksaan diambil dan dikumpulkan sebagai berikut: terlebih dulu tempat kelainan

dibersihkan dengan spiritus 70% kemudian untuk:

1. Kulit tidak berambut (glabrous skin)

Dari bagian tepi kelainan sampai dengan bagian sedikit di luar kelainan sisik kulit dan

kulit dikerok dengan pisau tumpul steril.

2. Kulit berambut

Rambut dicabut pada bagian kulit yang mengalami kelainan; kulit di daerah tersebut

dikerok untuk mengumpulkan sisik kulit.

3. Kuku

Bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit dan dipotong sedalam-dalamnya hingga

mengenai seluruh tebal kuku, bahan di bawah kuku diambil pula.

Pemeriksaan langsung sediaan basah dilakukan dengan mikroskop,mula-mula dengan

pembesaran 10x10, kemudian dengan pembesaran 10x45. Pemeriksaan dengan pembesaran

10x100 biasanya tidak diperlukan. Sediaan basah dibuat dengan meletakkan bahan di atas gelas

alas, kemudian ditambah 1-2 tetes larutan KOH. Konsentrasi larutan KOH untuk sediaan rambut

adalah 10% dan untuk kulit dan kuku 20%. Setelah sediaan dicampur dengan larutan KOH,

ditunggu 15-20 menit hal ini diperlukan untuk melarutkan jaringan. Untuk mempercepat proses

pelarutan dapat dilakukan pemanasan sediaan basah diatas api kecil. Untuk melihat elemen

jamur lebih nyata dapat ditambahkan zat warna pada sediaan KOH, misalnya tinta Parker

superchroom blue black.

Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh

sekat, dan bercabang, maupun spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit lama dan/ atau

sudah diobati. Pada sediaan rambut rambut yang dilihat adalah spora kecil (mikrospora) atau

besar (makrospora). Spora dapat tersusun di luar rambut (eksotriks) atau di dalam rambut

(endotriks).

Page 2: Bahan Ske2 Putri

Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung dan untuk

menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada

media buatan. Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium agar dekstrosa

saboraud. Pada agar saboraud dapat ditambahkan antibiotic saja (kloramfenikol) atau ditambah

pula klorheksimid. Kedua zat tersebut diperlukan untuk menghindarkan kontaminasi bacterial

maupun jamur kontaminan.

HISTO Rambut (tambahan)

Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun dengan

kecepatan tumbuh kira-kira 0.35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa

bulan. Di antara kedua fase terebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada satu saat 85%

seluruh rambut mengalami fase anagen dan 15% sisanya dalam fase telogen.

Rambut normal dan sehat berkilat, elastic dan dapat menyerap air. Komposisi rambut terdiri atas

karbon 50,60%, hydrogen 6,36%, nitrogen 20,80%. Rambut dapat mudah dibentuk dengan

mempengaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.

Sumber:

Djuanda A, Hamzah M (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.