6
KERAJINAN DAN WIRAUSAHA LIMBAH TEKSTIL A. Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil danKonsep Dasar Kerajinan Tekstil 1. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. 2. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan 3. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh. Klasifikasi Produk Limbah Tekstil a) Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle) Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork. b) Produk Limbah Tekstil yang Digunakan Kembali (Reuse) Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kaos yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon di atasnya. B. Material Limbah Tekstil Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi, yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah yang berasal dari serat alam memiliki perbedaan dengan limbah yang berasal dari serat sintetis/ buatan. Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintetis Bahan yang terbuat dari serat alam (organik) akan berbeda dengan bahan yang terbuat dari serat sintetis (non organik). Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut : a) Bila dibakar akan berbau seperti rambut atau kertas terbakar b) Meninggalkan abu c) Mudah kusut bila di remas

bahan uts kelas X.doc

  • Upload
    rivauji

  • View
    283

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KERAJINAN DAN WIRAUSAHA LIMBAH TEKSTILA. Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil danKonsep Dasar Kerajinan Tekstil

1. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan

kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.

2. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah

sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan

tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan

3. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis

bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam

penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau

ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.

Klasifikasi Produk Limbah Tekstil

a) Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)

Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.

b) Produk Limbah Tekstil yang Digunakan Kembali (Reuse)

Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kaos yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon di atasnya.

B. Material Limbah Tekstil

Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi, yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah yang berasal dari serat alam memiliki perbedaan dengan limbah yang berasal dari serat sintetis/ buatan.

Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintetis

Bahan yang terbuat dari serat alam (organik) akan berbeda dengan bahan yang terbuat dari serat sintetis (non organik).

Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut :

a) Bila dibakar akan berbau seperti rambut atau kertas terbakar

b) Meninggalkan abu

c) Mudah kusut bila di remas

d) Mudah menyerap air

e) Jika diraba akan terasa hangat dan berserat

Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut :

a) Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar

b) Meninggalkan bundaran keras

c) Tidak mudah kusut bila diremas

d) Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin

Bahan non-organik atau sintetis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat sebagai berikut :

a) Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar

b) Tidak mudah kusut bila di remas

c) Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin

C. Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil

1. Teknik Quilting

Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potongan- potongan kain dengan pola tertentu.

2. Teknik Aplikasi Perca

Aplikasi perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain untuk menghias produk tersebut.

3. Makrame

Makrame adalah bentuk kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam, dan beragam simpul. Teknik makrame pada kehidupan sehari-hari contohnya jaring dan jala ikan. Kerajinan makrame dapat dibuat menjadi bentuk dua dimensi seperti kalung dan ikat pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi seperti tas dan kap lampu.

4. Teknik Anyam

Teknik anyam pada dasarnya adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Teknik anyam biasanya digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.

5. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi

Kerajinan dari limbah tekstil dapat berbentuk tiga dimensi, seperti tas, boneka, asesoris pakaian, dan lain-lain. Teknik pembuatannya yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam dengan bahan isian seperti kapas, kapuk, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan membuat struktur dari bahan sehingga membentuk tiga dimensi.

6. Desain

Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)

a. Structural Design (desain struktur)

Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur

dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu

benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.

b. Decorative Design (garnitur)

Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan

busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu :a. By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket

b. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.

Contoh : Quilting Smocking Shiring Pintucks

c. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Contoh : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda) D. Jenis-jenis kerajinan tekstil diantaranya batik, sulam, jahit perca, jahit tindas, cetak saring, tenun, tapestri, dan makrame.

Batik

Batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa.Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif.

Sulam

Sulam atau bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain.Awalnya, teknik sulam hanya dilakukan dengan jarum dan benang, menggunakan tangan. Seiring perkembangan zaman, sulam dilakukan dengan mesin bordir.

Jahit perca

Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya tekstil lainnya.

Jahit tindas

Jahit tindas merupakan suatu teknik menghias permukaan kain dengan cara melapis/mengisi kain dengan bahan pelapis/pengisi,kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana.

Cetak saring

Cetak saring (sablon) merupakan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen.Proses pembuatan dengan mesin , seperti yang ada pada pabrik printing. Pembuatan secara manual, seperti yang dilakukan pada home industry menengah dan kecil.

Tenun

Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.

Tapestri

Tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,serat-serat, atau bahan lain yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna, sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel,dan hiasan dinding.Proses pengerjaannya sama dengan tenun , tapi lebih condong pada permainan pakan , terutama permainan warna.

Makrame

Makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

E. Ragam hias dalam karya tekstil antara lain:

Ragam Hias Geometris

Adalah ragam hias yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya.

Ragam Hias stilasi Flora

Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggayakan bentuk realitas atau flora yang ada di sekeliling kita menjadi bentuk dekoratif.

Ragam Hias Stilasi Fauna

Adalah bentuk penyederhanaan fauna sehingga menjadi bentuk dekoratif.

Ragam Hias Stilasi Manusia

Adalah bentuk penggayaan terhadap objek manusia sehingga terlihat bentuk dekoratifnya.

Ragam Hias Abstrak

Adalah desain figuratif dan modern, dengan kombinasi warna dan tata letak dapat digunakan

Teknik Melipat

Melipat adalah membentuk bahan tekstil menjadi bentuk geometris.

Dapat diterapkan dalam pembuata berbagai produk kerajinan tekstil antara lain : hiasan dindig, sarung bental ursi, sarung bantal duduk, alas vas, keset dan sebagainya

Teknik Menjalin

Menjalin adalah menyusun atau merangkai sesuatu, baik dengan cara dijahit, di lem, atau diikat sehingga menghasilkan produk kerajinan tekstil yang indah dan menarik. Menjalin dalam pembuatan produk-produk kerajian tekstil pada dasarnya merangkaikan suatu benda yang sudah di bentu dahulu. Teknik makrame merupakan teknik menjalin tali dengan menggunaka beragai simpul dasar dan variasi simpul yang di kombinasikan sehingga menciptakan suatu bentuk yang terangkai dengan indah dan menarik.

F. Cara Merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil

Dalam merancang sebuah karya kerajinan, berikut adalah tahapan proses yang harus dilalui.

a) Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat pada saat ini.

b) Mencari sumber inspirasi, yakni bagaimanakah bentuk, warna, corak serta bahan yang tepat untuk merancang dan membuat.

c) Mengolah ide, inspirasi yang dijadikan ide kemudian dicatat dalam bentuk sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan alternatif desainnya.

d) Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut.

e) Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.

E. Pengemasan dan Perawatan Kerajinan

Pengemasan karya produk dilakukan dengan mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk dan memberikan daya tarik.

F. Wirausaha di Bidang Kerajinan Limbah Tekstil

Di Indonesia, bisnis-bisnis rumahan yang merupakan bagian dari Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berkembang dan menjadi penopang perekonomian daerah

Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan dengan ciri-ciri

tertentu sebagai berikut.

1) Percaya diri

2) Berorientasi tugas dan hasil

3) Keberanian mengambil risiko

4) Kepemimpinan

5) Berorientasi ke masa depan

6) Keorisinilan/kreativitas dan Inovasi