Bahasa Indonesia Periodesasi Sastra

  • Upload
    dara

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERIODESASI SASTRA

Citation preview

Angkatan 66 Judul Buku: Ziarah Karya: Iwan Simatupang Isi CeritaMenceritakan seorang pelukis terkenal seantero negeri yang dibuat terkapar tidak berdaya alias trauma setelah ditinggal mati istrinya yang sangat dia cintai.Suatu ketika pelukis mencoba bunuh diri karena ketenaran karya lukisnya yang memikat semua orang dijagat bumi ini mengakibatkan ia memiliki banyak uang dan membuat dia bingung.Karena kebingungannya ini sang pelukis berniat bunuh diri dari lantai hotel dan ketika terjun dia menimpa seorang gadis cantik.Dan tanpa diduga pula sang pelukis langsung mengadakan hubungan jasmani dengan si gadis diatas jalan raya,Hal ini membuat orang-orang histeris dan akhirnya seorang brigadier polisi membawa mereka ke kantor catatan sipil dan mengawinkan mereka.Hidup bahagia bersama sang istri membuat pelukis benar-benar kehilangan.Apalagi setelah dia tahu bahwa istrinya mati karena telah melihat ibu kandung ada bersama gerombolan nona-nona tua yang menyaksikan kebahagiaan mereka saat hidup dalam gubuk tepi laut.Pelukis pun langsung pergi kekantor sipil guna mengurusi penguburan istrinya tetapi tak ada tanggapan positif dari pengusaha penguburan.Itu terjadi karena pelukis tak tahu apa-apa tentang istrinya.Sehingga mayat istrinya terkatung-katung karena tak memiliki surat penguburan yang sah.Pelukis pun menghilang ketika dicari walikota (merupakan walikota kedua dalam novel ini,dia adalah wakil walikota yang diangkat menjadi walikota setelah walikota pertama gantung diri karena tak bisa memecahkan masalah mengundang pelukis saat akan ada kunjungan tamu asing) yang ikut menghadiri penguburan istri pelukis.Sampai akhirnya pengusaha penguburan itu menyesali perbuatannya dan dengan keputusan walikota akhirnya mayat istri pelukis dikuburkan.Sampai penguburan usai pelukis tak kelihatan.Saat kembali ke gubuknya dia melihat wanita tua kecil.Tak tahu itu siapa,ternyata adalah ibu kandung dari si gadis.Bercerita panjang tentang masa lalunya yang suram dan sampai saat terakhir dia bertatapan dengan anaknya yang justru membuat delima bagi si anak.Dan sesaat kemudian pelukis ada dalam gubuknya,memandangi keadaan sekitar yang penuh karangan bunga,membakarnya sampai habis.Hingga tersisa beberapa yang ia bawa ke kuburan istrinya.Ia titipkan karangan bunga pada centeng perkuburan.Ziarah tanpa melihat makam istrinya.Setelah itu hidup pelukis semakin tak tentu arah..Pagi harinya hanya digunakan untuk menunggu istrinya ditikungan dan malam harinya dituangkan arak keperutnya,memanggil Tuhannya,meneriakkan nama istrinya,menangis dan kemudian tertawa keras-keras.Hingga akhirnya datang opseter perkuburan yang meminta dia mengapur tembok perkuburan kotapraja yang sebelumnya telah berbekas pamplet-pamplet polisi bahwa dia dicari.Pelukis menerima tawaran itu dan esoknya ia mulai bekerja mengapur tembok perkuburan kotapraja itu 5 jam berturut-turut tiap harinya.Setelah beberapa hari pelukis mengapur tembok perkuburan pada suatau hari dia bergegas pulang sebelum 5 jam berturut-turut.Opseter perkuburan heran kemudian mendatanginya dan ternyata pelukis ingin berhenti bekerja.Opseter kebingungan tetapi pelukis menjelaskan bahwa dia tahu maksud opseter memperkerjakannya.Bahwa selain untuk kepentingan opseter sendiri,Opseter ingin pelukis menziarahi istrinya yang sudah tiada itu.Keesokan harinya Opseter ditemukan gantung diri.Pekuburan geger,tetapi hanya sedikit sekali empati dari pegawai-pegawai pekuburan.Diakhir cerita,pelukis akhirnya pergi ke balai kota melamar menjadi Opseter Pekuburan.Untuk Ziarah yang terus-menerus pada mayat-mayat manusia,pada mayat istrinya.

Tokoh puisi terkenal : - Taufik Ismail dengan kumpulan sajak Puisi-puisi Sepi - Mansur Samin dengan kumpulan sajak Perlawanan

Tokoh prosa terkenal: - Putu Wijaya dengan karyanya novel Stasiun - Bur Rasianto dengan karyanya novel Mereka Telah Bangkit Sang Ayah

Angkatan 1966-1970-an Judul buku: Kemarau Karya: AA.Navis Isi Cerita Musim kemarau yang sangat panjang membuat rusak lahan pertanian dan tanaman para petani. Warga desa pun mulai resah dengan keadaan itu,sampai-sampai mereka pergi ke dukun untuk meminta didatangkan hujan,namun tak membuahkan hasil. Mereka menyerah begitu saja dengan usaha mereka yang tak berbuah , mereka malah mengisi waktu dengan hal-hal yang tak produktif . Baguslah mereka sadar akan adanya Tuhan . Setiap malam mereka pergi ke surau untuk sembahyang meminta hujan,tapi tetap hujan tak kunjung datang. Saat orang-orang itu hanya diam dan hanya meratapi keadaan itu, hanya Sutan Duano,meskipun ia bukannlah penduduk asli desa itu namun Sutan Duano lah yang mampu menggerakan tubuh dan pikirannya. Sutan Duano mengagkut air danau yang ada didaerah itu untuk mengairi sawahnya.Ia mengambil sekerat bambu,lalu disandanngnya dikedua ujung bambu itu ,dan dua belek minyak tanah digantungkannya dikedua ujung bambu itu,lalu diambilah air danau itu dan ditumpahkannya kesawahnya,secara rutin dari pagi dan sore hari.Usaha Sutan Duano ternyata justru menghasilkan pandangan dan tanggapan yang buruk dari warga.Warga menilai hal yang dikerjakan Sutan Duano itu adalah seperti orang gila.Namun berkat kesabarannya meyakinkan penduduk desa, akhirnya mereka pun banyak yang mengikuti jejak Sutan Duano. Keseganan masyarakat sekitar bukan karena kekayaan Sutan Duano,melainkan karena kebaikan hatinya.Secara bertahap Sutan Duano mulai memimpin para petani utnuk kembali menggarap sawahnya,memberikan kegiatan-kegiatan positif yang bisa memajukan produktivitas pertanian mereka,bahkan sampai mendirikan koperasi bagi para petani. Hal itu membuat masyarakat semakin percaya pada Sutan Duano. Bahkan Sutan Duano menjadi pengganti guru agama yang meninggal dunia,dan membuat surau didesa itu kembali ramai oleh penduduk.Setelah beberapa waktu akhirnya Sutan Duano meninggalkan kampung tersebut untuk menemui anaknya dikota.

Tokoh puisi terkenal: - Taufik Ismail dengan kumpulan sajak Sajak Ladang Jagung - Arifin C.Noer dengan kumpulan sajak Puisi-puisi yang Kehilangan Puisi Tokoh prosa terkenal: - Iwan Simatupang dengan roman Ziarah - Bastari Asnin dengan kumpulan cerpen Ditengah Padang

Angkatan 1980an-1990an Judul buku: Arus Balik Karya: Pramoedya Ananta Toer Isi Cerita Nusantara menjadi saksi bisu, kehebatan kerajaan Majapahit.Majapahit,menjadi kekuatan maritim terbesar pada abad nya (1350 - 1389 M),mengusai hampir seluruh bagian dari negara Indonesia saat ini, hingga Singapura (Tumasik), Malaysia (Malaya), dan beberapa negera ASEAN lainya. Tapi, itu hanya kisah dongeng masa lalu bagi masyarakat desa saat itu. Kerajaan Majapahit sudahlah hancur dalam perang saudara tak berkesudahan,wafatnya sang Mahapatih Gajah Mada menjadi titik awal, kemudian berturut-turut peristiwa menggrogoti kerajaan ini, dan akhirnya lenyap setelah kedatangan agama Islam. Setelah itu arus pun berbalik,kerajaan-kerajaan yang dahulunya berada dalam kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan diri.Para keturunan bangsawan Majapahit pun lebih memilih berkonsentrasi kepada kekusaaan yang tersisa, termasuk Raja Tuban Wilwatika.Tidak seperti nenek moyangnya, Wilwatika tidaklah berhasrat untuk menguasai atau memperluas kekuasaanya,"Perdamaian jauh lebih berarti buat rakyat, ucapnya. Tapi, hidupnya akan berubah drastis bukan saja bergeraknya arus dari eksternal (kedatangan Portugis) dan internal (munculnya Demak), namun yang lebih penting munculnya sosok Galeng pemuda desa yang muncul dalam hingar bingar arus tersebut.Galeng adalah pemuda desa yang memiliki ketangkasan, kecerdasaan, dan keberanian dibandingkan pemuda lain. Kemampuan fisik disertai luasnya wawasan, menjadi modal penting Galeng untuk masuk sebagai pemeran dalam arus balik Nusantara saat itu.Kemenangan Galeng sebagai juara dalam kejuaran itu menjadi titik awal pergulatan pemuda desa itu. Munculnya konflik seperti pengkhianatan, kehidupan feodal, munculnya para "penjilat", menambah konflik dalam kerajaan Tuban.Kedatangan Portugis menguasai Kerajaan Malaka menjadi babak awal Galeng sebagai duta Tuban dalam peperangan merebut Malaka, yang di pimpin oleh Adipati Unus (Laksamana Demak),walau akhirnya pasukan Nusantara kalah karena belum bersatunya pasukan kerajaan tersebut. Selain kisah peperangan, dalam novel ini juga mengisahkan bagaimana akulturasi budaya masyarakat Jawa yang dahulunya Hindu-Buddha menjadi Islam. Walau peran Wali Songo tidak terlalu ditonjolkan tapi sosok Muhammad Firman (Pada) menjadi rujukan bagaimana Islam mulai masuk ke masyarakat Jawa. Muncullah drama di sini, bagaimana Firman berperang melawan budaya Hindu -Buddha yang masih kental saat itu. Akhirnya sangat sedikit dari masyrakat jawa pedalaman yang memeluk agama Islam. Sosok Firman ini menjadi sosok penting karena merupakan Musafir yang langsung diutus oleh Sunan Bonan untuk menyebarkan agama Islam. Namun, setelah wafatnya Adipati Unus dan digantikan Raden Trenggono mengubah arus politik Demak. Arus yang tadinya mengarah ke peperangan terhadap Portugis (Peranggi) berubah setahap demi setahap ke arah perluasan wilayah oleh Raden Trenggono. Hal yang menggugurkan cita-cita Adipati Unus. Akhirnya peperangan demi peperangan pun bermunculan di tanah Jawa, pulau yang tenang itu berubah menjadi daerah peperangan. Galeng, nantinya menjadi Wiragaleng akhirnya menjadi tokoh yang ditunggu untuk mengusir penjajah, menghentikan peperangan saudara, mempersatukan Nusantara layaknya Gajah Mada.

Tokoh puisi terkenal: Ahmadun Yosi Herfanda dengan Sajak Penari Tokoh prosa terkenal: - YB.Mangunwijaya dengan karyanya Burung-Burung Manyar - Arswendo Atmowiloto dengan karyanya Canting

Angkatan Reformasi Judul Puisi: Rumput Ilalang Karya: Widji Thukul IsiPuisi tersebut berisi tentang sebuah semangat yang terus membara.Semangat tersebut diibaratkan sebagai rumput ilalang,meskipun dibabat,dibakar maupun dicabut rumpu ilalang itu akan terus tumbuh hijau.Di dalam semangat tersebut tersimpan sebuah harapan untuk Negara ini,semangat yang ada membuat harapan seakan menang daripada ketakutan itu sendiri.

Tokoh puisi terkenal: Widji Thukul dengan karyanya Aku Ingin Jadi Peluru, Batas Panggung Tokoh prosa terkenal: N. Rianto dengan karyanya Opera Kecoa

Angkatan 2000an Judul buku: 5cm Karya: Donny Dhirgantoro Isi Cerita Menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai the leader oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama.Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan.Ide tersebut pun disepakati.Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya.Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan reuni mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu.

Tokoh puisi terkenal: Emha Ainun Najib dengan kumpulan puisinya Sesobek Buku Harian Indonesia Tokoh prosa terkenal: Andrea Hirata dengan karyanya Laskar Pelangi