39
PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2013

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN

2013

Page 2: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

ii

ISBN : 978-602-9064-15-5

Petunjuk Teknis

BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

Mendukung pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Bengkulu

Penanggung Jawab Kepala BPTP Bengkulu Penyusun : Umi Pudji Astuti Tri Wahyuni Bunaiyah Honorita Redaksi Pelaksana : Agus Darmadi Umi Pudji Astuti

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU

2013

Page 3: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Upaya percepatan kemandirian dan ketahanan pangan rumah tangga dilaksanakan melalui

kegiatan Rumah Pangan Lestari (RPL) yaitu Rumah tangga yang memanfaatkan lahan

pekarangannya secara intensif berbasis teknologi. Dalam pengembangan RPL, dibutuhkan

pengetahuan dan ketrampilan setiap rumah tangga dalam mengelola lahan pekarangannya antara

lain teknis budidaya sayuran di dataran rendah dan dataran tinggi, teknis pemeliharaan tanaman,

serta teknis pembuatan media tanam yang sesuai.

Penerbitan Petunjuk Teknis Budidaya Sayuran ini diharapkan akan memberikan

pemahaman bagi rumah tangga yang mengembangkan RPL di Provinsi Bengkulu. Petunjuk

teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu pedoman teknis

yang bermanfaat bagi berbagai kalangan yang peduli pada optimalisasi pemanfaatan

pekarangan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bengkulu, Juni 2013.

Kepala BPTP Bengkulu

Dr. Dedi Sugandi, MP

Page 4: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

II. PEMBUATAN KOMPOS .............................................................................. 3

III. MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) .................................................................... 7

IV. MEDIA TANAM ............................................................................................ 8

V. TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN ................................................. 9 5.1. Cabai (Capsicum annum) ......................................................................... 9 5.2. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) .................. 12 5.3. Kangkung (Ipomoea reptans) .................................................................. 14 5.4. Bayam (Amaranthus sp) ......................................................................... 15 5.5. Terung (Solanum melongena L) ................................................................ 17 5.6. Sawi (Brassica sinensis L.) ...................................................................... 20 5.7. Kol Bunga (Brassica oleracea ) ................................................................ 23 5.8. Kubis (Brassica oleracea L.) .................................................................... 26 5.9. Kacang Panjang (Vigna sinensis) .............................................................. 29 5.10. Pare (Momordica charantia L.) .............................................................. 32 VI. TAHAPAN MEMBUAT PESEMAIAN TANAMAN SAYURAN ......................... 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 36

Page 5: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

1

PENDAHULUAN

Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Ketersediaan jenis

pangan dan rempah yang beraneka ragam, berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-

umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan dari hewani banyak kita jumpai. Demikian pula

berbagai jenis tanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah di

wilayah kita ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah anjuran pemenuhan

gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan gizi

masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan

di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh keluarga.

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan

salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga (Badan Litbang,

2011). Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah yang tersedia baik di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Ketersediaan jenis pangan dan rempah yang beraneka ragam,

berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan

pangan dari hewani banyak dijumpai di daerah ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat

masih dibawah anjuran pemenuhan gizi, yang ditunjukkan dengan skor PPH provinsi Bengkulu 2010

sebesar 74 (BKP, 2010). Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan

keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan sumberdaya yang tersedia maupun yang

dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh

keluarga dan disebut dengan Rumah Pangan Lestari (RPL).

Rumah Pangan Lestari (RPL) adalah rumah yang halaman atau pekarangannya dimanfaatkan

secara intensif, ramah lingkungan dan berkelanjutan. RPL mengacu pada empat prinsip yaitu : 1)

ketahanan dan kemandirian pangan; 2) diversifikasi pangan berbasis sumber pangan local; 3)

konservasi sumberdaya genetic; 4) upaya lestari melalui kebun bibit desa, menuju peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. RPL dapat diterapkan pada rumah tanpa pekarangan dan

pekarangan sempit, sedang dan luas.

Halaman atau pekarangan digunakan untuk budidaya tanaman pangan, hortikultura, aneka tanaman

obat, ternak, ikan dan lainnya. Hasil dari budidaya tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi

keluarga, sekaligus berpeluang menambah penghasilan rumah tangga. Melalui budidaya tanaman,

ternak, dan ikan, masyarakat turut serta melestarikan sumberdaya genetic yang sangat bermanfaat bagi

kehidupan generasi masa depan. Komoditas yang dapat dikembangkan Antara lain : sayuran (sawi,

Page 6: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

2

selada, terung, kacang panjang, kangkung, cabe, tomat, kol daun, kol bunga, bayam), tanaman

rempah dan obat yang biasa digunakan untuk bumbu dapur dan obat seperti jahe, kencur, kunyit, sirih

merah, kemangi, kenikir; tanaman buah-buahan seperti papaya, sirsat dan pisang; aneka umbi-umbian

seperti ganyong, ubi jalar, ubi kayu.Prinsip utama pengembangan KRPL adalah mendukungupaya:

(1) Ketahanan dan kemandirian pangan keluarga, (2)Diversifi kasi pangan berbasis sumber

daya lokal, (3) KonservasiTanaman pangan untuk masa depan, (4)Peningkatan

kesejahteraankeluarga.

Manfaat RPL adalah : 1) ketersediaan sumber pangan sehat (organik) dan bergizi (sumber protein

hewani dan nabati; 2) peningkatan keberagaman (diversifikasi pangan berbasis sumberdaya local; 3)

mengurangi dan mencegah “food waste / limbah makanan” ; ketersediaan pangan bagi keluarga

sepanjang waktu dengan rotasi tanaman berbagai jenis komoditas; 3) meningkatkan ketersediaan dan

konsumsi pangan sehat bagi generasi muda; dan 4) menghemat biaya/pengeluaran uang belanja dan

menambah pendapatan keluarga.

Teknis budidaya tanaman khususnya sayuran di lahan pekarangan belum banyak dipahami oleh

para pelaku RPL, oleh karena itu dibutuhkan pedoman teknis sebagai acuan dalam pelaksanaan RPL di

setiap unit kawasan. Buku ini akan menyajikan cara pembuatan kompos dan Mikro Organisme Lokal

(MOL), cara menyiapkan media tanam dan teknologi budidaya sayuran.

Page 7: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

3

PEMBUATAN KOMPOS

Kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan organik melalui proses pembusukan.

Pembuatannya dilakukan pada suatu tempat yang terlindung dari matahari dan hujan. Salah

satu aktivator atau dekomposer yang sering digunakan adalah Stardec, Trico-G atau Starbio.

Aktivator Stardec berisi beberapa mikroba yang berperan dalam penguraian atau dekomposisi

limbah organik hingga dapat menjadi kompos. Mikroba tersebut lignolitik, selulolitik, proteolitik,

lipolitik, aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen non-simbiotik. Tujuan pemberian Kompos

adalah :

1. Memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan bahan organik tanah

2. Membunuh mikroba pathogen, telur serangga & organisme lain

3. Menyediakan nutrisi yang cukup untuk menunjang kesuburan tanah / tanaman

Alat dan Bahan yang diperlukan dalam pembuatan 1 ton kompos:

1 ton bahan organik (pupuk kandang/limbah kotoran sapi)

2,5 kg Aktivator (Trico G/stardec)

100 kg serbuk gergaji (dapat diganti dengan dedak atau bahan halus lainnya)

100 kg abu Sekam

20 kg kalsit atau dolomit.

Alat-alat yang digunakan

Sekop

Cangkul

Gerobak sorong/ arco

Tempat pembuatan/gudang

Cara pengolahan aplikasi pupuk mikroba stardec :

1. Siapkan media pengolahan kompos pada tempat terlindung atau tidak kena matahari

langsung, bisa dibawah atap pondok atau dibawah pohon dengan alas atau lantai dibuat

agak tinggi untuk menghindari genangan air. Pengolahan kompos juga bisa

menggunakan media berbentuk lobang dengan ukuran dalam 1 m, lebar 2 m s/d 3 m

dan panjangnya tergantung lokasi dan kebutuhan. Sebaiknya dibuat bangunan khusus

untuk pengolahan secara berkesinambungan.

Page 8: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

4

2. Campurkan bahan organik (pupuk kandang atau limbah pertanian lain) dengan serbuk

gergaji, abu dan kalsit kemudian diaduk merata

3. Buat lapisan setinggi 60 cm taburkan Stardec secara merata pada bahan dasar kompos,

kemudian dilapisi lagi setinggi 60 cm dan taburkan Stardec kembali secara merata.

Demikian seterusnya dialkukan sesuai dengan kapasitas bahan yang diproses

4. Selama proses pengomposan, tambahkan air pada bahan organik untuk

mempertahankan kadar air dan kelembaban tetap berkisar 50 s/d 60 %

5. Tumpukan bahan tersebut dibalik seminggu sekali dengan waktu proses pengomposan

selama 3-4 minggu. Jika ingin mempercepat waktu pengomposan, bisa ditambahkan

pupuk urea sebanyak 2,5 kg per ton bahan organik.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos

1. Kelembaban

Apabila < 40 % dekomposisi mati atau terhambat, > 60% kompos akan busuk

2. Kompos jangan terlalu ditutup rapat apabila ditutup rapat mikroba aerob akan mati.

3. Lakukan pembalikan minimal seminggu sekali lebih baik 4 – 5 hari sekali

4. Temperatur ideal 60oC, pH kompos 5 – 6

Page 9: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

5

Ciri-ciri kompos yang telah matang:

1. Warna menjadi coklat kehitaman

2. Terjadi perubahan bentuk menjadi remah

3. Tidak berbau dan suhu tidak panas.

Mutu Kompos

• Kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengan sempurna

serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi pertumbuhan tanaman.

• Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan

bahan nutrien antara tanaman dengan mikroorganisme tanah yang mengakibatkan

terhambatnya pertumbuhan tanaman

Cara penggunaan kompos:

Kompos diberikan pada lahan dengan cara diberikan pada jalur atau lahan yang

dicangkul atau disekitar lubang tanam sebelum tanam. Untuk pertanaman padi sawah

digunakan minimal 2 ton kompos dan pertanaman jagung 2 s/d 4 ton kompos.

Page 10: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

6

Penggunaan kompos dikombinasikan dengan penggunaan 50 % rekomendasi pupuk

kimia.

Penggunaan kompos ini mulai berkembang di tingkat petani, tidak hanya untuk komoditi

padi dan palawija, tetapi juga sayur-sayuran. Dosis kompos pada tanaman sayuran

(cabe , tomat dan lain-lain) berkisar 10 s/d 20 ton/ha atau 0,5 s/d 1 kg

kompos/tanaman. Dengan pemakaian 0,5 s/d 1 kg kompos/ tanaman, tangkai buah

cabe cenderung lebih kuat sehingga dapat mengurangi gugur bunga. Pada tanaman

terung, pemberian kompos menyebabkan buah terung menjadi besar.

Beberapa Manfaat Kompos

Kompos Dari segi teknologi:

Teknik pembuatan kompos sangat beragam, mulai dari proses yang mudah dengan

menggunakan peralatan yang sederhana sampai dengan proses yang canggih dengan

peralatan modern.

Secara teknis, pembuatan kompos dapat dilakukan secara manual sehingga modal yang

dibutuhkan relatif murah atau secara maksinal (padat modal) untuk mengejar skala

produksi yang tinggi.

Kompos Dari segi ekonomi

Kompos dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga.

Salah satu alternatif mengatasi kelangkaan pupuk pada petani

Harga lebih murah dan mudah dalam pengerjaannya

Kompos Dari segi sosial, manfaat sosial

Dapat membuka lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Dapat dijadikan obyek pembelajaran lingkungan baik bagi masyarakat maupun dunia

pendidikan

Kompos Dari segi kesehatan

Pengurangan tumpukan kotoran akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Proses pengkomposan berjalan pada suhu yang tinggi sehingga dapat mematikan

berbagai macam sumber bibit penyakit yang ada pada limbah.

Page 11: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

7

MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)

Cara Pembuatan

Siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu

botol kosong saja, tidak usah dengan tutupnya.

Beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu

masukkan dalam botol tadi.

Isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh,

cukup hampir penuh.

Masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula

pasir atau gula merah, 5 sendok makan.

Kocok-kocok sebentar agar gula melarut.

Biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol

tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.

Setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa

dipakai.

Kalau ingin ”beternak” MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL

dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-

botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing

botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin

memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.

Page 12: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

8

MEDIA TANAM

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari

media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media

tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kandang atau kompos, dan

sekam dengan perbandingan 1:1:1 (ukuran karung, atau gerobag dorong, bukan kilo gram).

Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata. Tanah dengan sifat

koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara dapat

diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk

menampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianya bahan penting yang

akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.

Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam media tanam seperti polybag,

bambu vertikultur hingga penuh. Media tanam di dalam bambu diusahakan agar tidak terlalu

padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman tidak kesulitan “bernafas”, dan

tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam mempertahankan air dan menjaga

kelembaban.

Page 13: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

9

TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN

Persemaian

Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat

persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam di

lapangan.

Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke

timur.

Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak

sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik

persemaian ukuran 6 x 10 cm.

Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan

disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering.

Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot dengan insektisida

berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan

cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman

secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6

helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

CABAI (Capsicum annum)

Page 14: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

10

Penyiapan Lahan

Bedengan

Untuk lahan pekarangan : lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat

bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat

garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polibag

Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan perbandingan 2:2:1.

Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang

dalam polibag. Polibag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang

kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polibag lalu disiram dan dibiarkan selama

5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman

Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama berhubungan dengan

ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

Pada penanaman polibag dapat ditanam dua bibit.

Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim hujan, Sebelum

tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos,

dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos

diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak

becek).

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu – dua tanaman per lubang

Pemulsaan

Penggunaan mulsa pada budidaya cabe merupakan salah satu usaha untuk

memberikan kondisi lingkungan pertumbuhan yang baik.

Mulsa dapat memelihara struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan

suhu tanah. Juga akan mengurangi pencucian hara, menekan gulma dan

mengurangi erosi tanah.

Mulsa plastik hitam perak dapat digunakan untuk penanaman cabe, dipasang sebelum

tanam cabe.

Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan hasil cabe, mengurangi

kerusakan tanaman karena hama trips dan tungau, dan menunda insiden virus.

Page 15: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

11

Penggunaan mulsa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) juga dapat meningkatkan hasil

cabe, tetapi mulsa jerami sebaiknya digunakan pada musim kemarau, dipasang 2

minggu setelah tanam.

Pemeliharaan Tanaman

Pemupukan

Selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia dalam jumlah terbatas

misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1

gelas air mineral kecil (250 ml) per polibag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena

batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan pengikatan,

penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar

tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polibag disamping

tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir

membentuk angka “ 8 “ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan

dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : dibawah cabang Y

pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran

buah 50 – 60 hst.

Penyiraman dilakukan setiap hari.

Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali

dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.

Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan

penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan

stagnasi dan kematian tanaman. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat

digunakan perangkap yang telah diolesi oleh lem yang mengandung “ eugenol “ untuk

menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam

polibag.

Panen

Cabe merah dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam untuk

dataran rendah dengan interval panen 3-7 hari.

Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknosa segera dimusnahkan.

Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim untuk jarak jauh

dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah

matang penuh.

Page 16: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

12

TOMAT (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum)

Persemaian

Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam

dengan perbandingan 1:1:1, ayak dengan saringan kasar

Masukkan dalam polibag plastik ukuran 6 X 10 cm

Selama dalam persemaian lakukan penyiraman setiap sore hari

Masukkan benih satu per satu, tutup dengan karung basah selama 3 hari

Setelah benih berumur 8-10 hari di persemaian, pilih bibit yang baik, tegar dan sehat

dan pindahkan dari rumah semai untuk mendapatkan sinar matahari langsung.

Tanam

Siapkan bedengan lebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan

tunggal, panjang disesuaikan kondisi lahan.

Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk

pembuangan air

Campurkan kompos yang telah disiapkan, pada setiap lubang tanam yang disiapkan

Apabila menggunakan polibag, siapkan media tanam, tanah 2 bagian, kompos 2

bagian dan sekam 1 bagian dicampur merata. Isikan sampai ¾ bagian dan bibit

ditanam.

Apabila ditanam di bedengan, pindahkan bibit tanaman yang telah berumur 3 minggu

dengan jarak tanam 60 X 60 cm dalam barisan.

Page 17: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

13

Pemeliharaan

Sebagai stimulant pertumbuhan, berikan tambahan pupuk NPK 1 gelas air mineral

dilarutkan dalam 1 ember air. Siramkan 1 gelas air mineral larutan pupuk NPK di

sekitar tanaman, lakukan hal yang sama setelah 2 minggu.

Pada saat tanaman mulai berbunga dapat di pupuk dengan gandasil B sesuai anjuran

dalam label

Apabila dijumpai jamur, atau terjadi serangan daun, lakukan penyemprotan dengan

pestisida nabati (larutan daun sirsak) atau larutan Trico G sesuai anjuran dalam label,

atau 1 genggam Trico G dan 1 genggam guladilarutkan dalam 1 liter air (1 ember

kecil) dan siramkan di seputar tanaman.

Lakukan penyiraman setiap hari.

Panen

Panen pertama dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam, panen dapat dilakukan

sesuai dengan interval 10- 15 kali panen

.

Page 18: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

14

Persiapan Lahan

Tanah dibersihkan dari gulma dan dicangkul sedalam ± 20 cm untuk membalik dan

memecah agregat tanah. Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 25-30 cm dan

panjang menyesuaikan lahan. Dibedengan ditambahakan pupuk kandang/ kompos

sebanyak 1 Kg/m2.

Penanaman

Dibuat alur- alur melintang pada bedengan dengan menggunakan sebilah bambu atau

kayu. Kedalaman alur 1,5 - 2 cm, jarak antar alur 10- 15 cm.

Tanam benih di alur yang sudah dibuat dengan cara menebar benih di lubang alur

dengan

kerapatan 1 – 2 biji per cm.

Timbun alur penanaman dengan tanah tipis (0,5 cm).

Pemeliharaan

Periksa tanaman setiap hari.

Setiap hari dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari.

Perlu dilakukan penyiangan pada umur tanaman 7 HST.

Sebagai tambahan, lakukan pemupukan dengan pupuk urea sebanyak 2 Kg/100 m2

pada umur tanaman 7 HST.

Panen

Panen dilakukan dengan mencabut batang kangkung hingga akar pada umur tanaman

20 - 30 HST. Lakukan panen pada sore hari, pada bedengan 10 m2 diperkirakan akan

menghasilkan 16 kg setiap panen

KANGKUNG (Ipomoea reptans)

Page 19: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

15

Benih

Bayam dikembangkan melalui biji.

Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (± umur 3 bulan) biji dipanan pada

waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua.

Tandan harus dijemur beberapa hari kemudian biji dirontokkan dan dipisahkan dari

sisa-sisa tanaman.

Benih yang baik untuk tanaman bayam adalah : berasal dari tanaman yang sehat,

bebas Hama Penyakit, daya kecambah 80 %, dan memiliki kemurnian yang tinggi.

Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki

masa Dormansi.

Kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 Kg/ha atau 0.5-1 gr/m2

Tahapan Budidaya

Persiapan Lahan

Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur.

Buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya

penuh, Lebar bedengan sebaiknya 100-150 cm dengan tinggi 25-30 cm sedangkan

untuk panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan 20-

30 cm.

Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Jumlah

pupuk kandang 1 kg/m2

Tanam

Penanaman atau penaburan benih bayam dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu;

Ditabur langsung diatas bedengan. Sebelum benih disebar perlu dicampurkan dengan

abu atau pasir kering dengan perbandingan 1 bagian benih : 10 bagian abu atau pasir

kering dengan tujuan agar penaburan benih merata dan tidak bertumpuk-tumpuk

BAYAM(Amaranthus sp)

Page 20: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

16

Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm pada garitan yang dibuat

menurut baris sepanjang bedengan. Benih yang sudah ditabur segera ditutup tanah

tipis secara merata kemudian disiram dengan menggunakan gembor penyiraman

dilakuakan setiap pagi dan sore hari kecuali hari hujan.

Disemai terlebih dahulu. Keuntungannya tanaman dapat tumbuh dengan baik karena

benih diperoleh secara seleksi untuk ditanam. Jarak tanam untuk bayam yang

disemaikan adalah antara 60 x 50 cm atau 80 x 40 cm jarak tanam dapat disesuaikan

dengan tingkat kesuburan tanah.

Pemeliharaan Tanaman

Penjarangan dan Penyulaman

Apabila saat menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata sehingga

pertumbuhan jadi mengelompok maka perlu dilakukan penjarangan sekaligus panen

perdana.

Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka dilakukan

penyulaman jika ada yang mati/terserang penyakit.

Penyiangan, dilakukan apabila tumbuh gulma atau rumput liar lainya. Penyiangan

dilakukan bersamaan penggemburan tanah.

Penyiraman, Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan

intensif 1-2 kali sehari, terutama dimusim kemarau. Waktu yang paling baik untuk

penyiraman tanaman bayam adalah pagi dan sore hari dengan menggunakan alat

bantu Gembor agar siramannya merata.

Untuk tanaman muda membutuhkan air 4 liter/m2/hari dan menjelang dewasa

membutuhkan air sekitar 8 liter/m2/hari.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya; Ulat Daun, Katu

Daun, Penggorok, Belalang dan Lalat yang dapat dikendalikan dengan pestisida nabati.

Panen

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 15–20 cm yaitu pada

umur 3–4 minggu setelah tanam.

Tanaman dicabut dengan akarnya atau dipotong pangkalnya, tanaman yang masih

kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayan identik

dengan penjarangan.

Untuk bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan

interval pemetikan seminggu sekali.

Page 21: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

17

Persemaian

Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat

persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam di

lapangan.

Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke

timur.

Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak

sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik

persemaian ukuran 6 x 10 cm.

Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan

disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering.

Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot dengan insektisida

berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan

cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman

secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

TERUNG (Solanum melongena L)

Page 22: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

18

Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6

helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

Penyiapan Lahan

Bedengan

Untuk lahan pekarangan : lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat

bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat

garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polibag

Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan perbandingan

2:2:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak

tergenang dalam polibag. Polibag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah

diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polibag lalu disiram dan

dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman

Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama berhubungan dengan

ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

Pada penanaman polibag dapat ditanam dua bibit.

Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim hujan, Sebelum

tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos,

dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos

diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak

becek).

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu – dua tanaman per lubang

Pemeliharaan Tanaman

Pemupukan

Selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia dalam jumlah terbatas

misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk

dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polibag/lubang tanam,

diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

Page 23: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

19

Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan pengikatan,

penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar

tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polibag disamping

tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir

membentuk angka “ 8 “ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan

dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : dibawah cabang Y

pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran

buah 50 – 60 hst.

Penyiraman dilakukan setiap hari.

Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali

dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman terung.

Panen

Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas

Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.

Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih

buah yang sudah siap dipetik.

Page 24: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

20

Benih

Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan hangat Previcur N dengan konsentrasi

0,1% selama ± 2 jam.

Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang

tenggelam yang digunakan, dipisahkan dan dikering anginkan.

Kemudian benih disebar secara merata pada bedengan persemaian, dengan media

semai setebal ± 7 cm dan disiram. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi

naungan.

Media semai dibuat dari tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, kemudian ditutup dengan daun

pisang atau karung goni selama 2 – 3 hari.

Bibit sawi berumur 7 – 8 hari setelah semai dipindahkan ke dalam bumbunan dan bibit

siap ditanam di Kebun pada saat berumur 2 – 3 minggu setelah semai.

Persiapan Lahan

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.

Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan

sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah

yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.

Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak

atau pepohonan yang tumbuh dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi

suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh

pemberian pupuk kandang yang baik yaitu I kg/m2.

SAWI (Brassica sinensis L.)

Page 25: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

21

Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan

tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran.

Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini

dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu

sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2

– 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam.

Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

Penanaman

Bibit yang telah berumur 21 hari setelah semai ditanam pada lubang tanam yang telah

disediakan dengan jarak tanam 20 x 15 cm.

Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2 diberikan merata di

atas bedengan dan diaduk merata dengan tanah.

Pemberian pupuk kandang dilakukan ± 3 hari sebelum tanam.

Pemupukan susulan menggunakan pupuk urea 0,13 kg/m2 yang diberikan setelah

penyiangan atau ± 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil

yang akan didapat.

Penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa

berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila

musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita

tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi

hari.

Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah

penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.

Selanjutny tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan

penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman

yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

Page 26: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

22

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan

dengan kondisi keberadaaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan

dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan

dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha.

Dapat juga dengan satu sendok teh sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat

disiramkan untuk 5 m bedengan.

Penanaman Vertikultur

Langkah – langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :

Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap

ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

Sediakan media tanam berupa tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:2:1

yang dicampur secara merata.

Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30

cm.

Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia.

Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.

Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

Panen

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.

Umur panen sawi paling lama 50 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik

tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut

seluruh tanaman beserta akarnya dan

dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Page 27: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

23

Benih

Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan hangat Previcur N dengan konsentrasi

0,1% selama ± 2 jam.

Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang

tenggelam yang digunakan, dipisahkan dan dikering anginkan.

Kemudian benih disebar secara merata pada bedengan persemaian, dengan media

semai setebal ± 7 cm dan disiram. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi

naungan.

Media semai dibuat dari tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, kemudian ditutup dengan daun

pisang atau karung goni selama 2 – 3 hari.

Bibit sawi berumur 7 – 8 hari setelah semai dipindahkan ke dalam bumbunan dan bibit

siap ditanam di Kebun pada saat berumur 2 – 3 minggu setelah semai.

Persiapan Lahan

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.

Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan

sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah

yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.

Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak

atau pepohonan yang tumbuh dan bebas dari daerah

ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

KOL BUNGA (Brassica oleracea )

Page 28: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

24

Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh

pemberian pupuk kandang yang baik yaitu I kg/m2.

Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan

tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran.

Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini

dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu

sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2

– 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam.

Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

Penanaman.

Bibit yang telah berumur 21 hari setelah semai ditanam pada lubang tanam yang telah

disediakan dengan jarak tanam 20 x 15 cm.

Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2 diberikan merata di

atas bedengan dan diaduk merata dengan tanah.

Pemberian pupuk kandang dilakukan ± 3 hari sebelum tanam.

Pemupukan susulan menggunakan pupuk urea 0,13 kg/m2 yang diberikan setelah

penyiangan atau ± 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil

yang akan didapat.

Penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa

berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila

musim kemarau tiba kita harus

menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu

panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.

Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman.

Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.

Page 29: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

25

Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan

penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman

yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan

dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan

dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan

pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha.

Dapat juga dengan satu sendok teh sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat

disiramkan untuk 5 m bedengan.

Penanaman Vertikultur

Langkah – langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :

Benih disemaikan pada kotak persemaian dengan media pasir. Bibit dirawat hingga siap

ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

Sediakan media tanam berupa tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:2:1 yang

dicampur secara merata.

Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.

Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman

yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.

Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

Panen

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.

Umur panen sawi paling lama 50 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat

fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu

mencabut seluruh tanaman beserta

akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan

pisau tajam.

Page 30: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

26

Kubis (Brassica oleracea L.)

Merupakan tanaman semusim atau dua musim. Bentuk daunnya bulat telur sampai

lonjong dan lebar seperti kipas. Sistem perakaran kubis agak dangkal, akar tunggangnya segera

bercabang dan memiliki banyak akar serabut.Kubis mengandung protein, Vitamin A, Vitamin C,

Vitamin B1,Vitamin B2 dan Niacin. Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah

dibandingkan kubis bunga, namun kandungan Vitamin A-nya lebih tinggi. Kubis dapat tumbuh

pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Pada dataran rendah kubis merupakan salah satu

tanaman sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang

terbuka lebar. Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyak mengandung

humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7. Kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan

pemeliharaan lebih intensif.

Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam larutan Frevikur N (0,1%) selama ± 2

jam, kemudian dikeringkan.

Benih disebar merata pada bedengan/tempat penyemaian dengan media tanah dan

pupuk organik 1: 1, lalu ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kassa plastik transparan.

Kemudian persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbunan daun pisang/pot plastic

dengan media yang sama (tanah dan pupuk organik stereil). Penyiraman dilakukan

setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah

memiliki 4-5 helai daun.

Page 31: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

27

Pengolahan lahan

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan. Sisa tanaman dikumpulkan lalu

dikubur, kemudian tanah dicangkul sampai gembur.

Dibuat lubang tanam dengan jarak 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau

60 x 40 cm.

Bila pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomit,

dengan dosis 1,5 t/ha dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaan

dengan pengolahan tanah kedua.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk buatan, sedangkan pupuk

buatan berupa Urea 100 kg, ZA 250 kg, SP-36 250 kg dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap

tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 gr, ZA 9 gr, SP-36 9 gr dan KCl 7 gr.

Pupuk organik 1 kg, setengah dosis pupuk N (Urea 2 gr, ZA 4,5 gr), pupuk SP-36 9 gr

dan KCl 7 g) diberikan sebelum tanam pada setiap ubang tanam sebagai pupuk dasar.

Sisa pupuk N (Urea 2 gr dan ZA 4,5 gr/tanaman) diberikan pada saat tanaman berumur

4 minggu.

Pemeliharaan tanaman

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal,kemudian diulang sesuai

kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati,segera disulam, dan penyulaman dihentikan

setelah tanamanberumur 10-15 hari setelah tanam.

Penyiangan dan pendangirandilakukan bersamaan dengan pemupukan pertama dan ke

dua.

Pengendaian Organisme Pengangu Tumbuhan (OPT) OPT penting yang menyerang

tanaman kubis antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam,

busuk lunak, bercak daun dan penyakit embun tepung.

Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Beberapa cara

yang dapat dilakukan antara lain adalah : bila terdapat serangan bengkak akar pada

tanaman muda, tanaman dicabut dan dimusnahkan. Kalau terpaksa menggunakan

pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi,

pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus

dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,

interval dan waktu aplikasinya.

Page 32: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

28

Panen dan pascapanen

Kubis dapat dipanen setelah kropnya besar, penuh dan padat. Bila pemungutan

terlambat krop akan pecah dan kadang-kadang busuk. Pemungutan dilakukan dengan

memotong krop berikut sebagian batang dengan disertakan 4-5 lembar daun luar, agar

krop tidak mudah rusak. Produksi kubis dapat mencapai 15-40 t/ha.

Page 33: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

29

Kacang Panjang (Vigna sinensis)

Merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran

rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Kacang panjang merupakan salah satu sumber protein

nabati yang banyak dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia. Pada dasarnya kacang

panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok

adalah tanah Regosol, Latosol dan Aluvial dengan temperatur berkisar 18-32o C, kemasaman

tanah (pH) 5,5-6,5.

Benih

Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2

(lokal Bogor) yang toleran terhadap hama pengerek polong (Maruca testulasis) dan

penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum). Kebutuhan benih kacang

panjang per hektar sekitar 20 kg.

Persiapan Lahan

Bersihkan lahan dan dibajak/cangkul hingga tanah menjadi gembur. Buat bedengan

dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 50 cm, tinggi 30 cm, panjang

tergantung lahan.

Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm dan jarak antara

guludan 30-40 cm.

Lakukan pengapuran 3-4 minggu sebelum tanam jika pH tanah kurang dari 5,5 dengan

dolomit/kalsit sebanyak 1-2 ton/ha dicampurkan secara merata dengan tanah pada

kedalaman 30 cm. Jika menggunakan MPHP dapat dipasang satu minggu sebelum

tanam atau setelah pembuatan bedengan.

Penanaman

Jarak tanam untuk tipe merambat 20x50 cm, 40x60 cm, 30x40 cm, untuk tipe tegak

20x40 cm, 30x60 cm. Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim asal air

tanahnya memadai. Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup

dengan tanah tipis atau dengan abu dapur.

Page 34: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

30

Pemeliharaan Tanaman

Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh

segera disulam. Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu

setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput. Penyiangan dengan cara mencabut

rumput liar/membersihkan dengan alat kored atau cangkul.

Pemasangan ajir/turus dari kayu/bambu yang tingginya 2 m untuk menjaga agar

tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus ujungnya diikat menjadi satu. Bila

tanaman terlalu subur dapat dilakukan pemangkasan daun, perlu dilakukan penyiraman

dan pembuatan parit untuk membuang air yang berlebih.

Pemupukan

Pupuk dasar berupa pupuk kandang 10-15 ton/ha diberikan 3 minggu sebelum tanam

dengan jalan diaduk secara merata dengan tanah lapisan atas atau langsung pada

lobang tanam.

Pupuk TSP 75-100 kg, KCl 75-100 kg dan Urea 25-30 kg/ha diberikan pada lubang

tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan Urea 25-30 kg/ha diberikan 3 minggu

setelah tanam secara tugal 10 cm dari batang tanaman.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon), Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar

tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna

kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.

Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan.

Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama

mengisap cairan sel tanaman.

Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian:

dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan. Ulat grayak

(Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat

di musim kemarau, juga menyerang polong.

Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak. Penggerek

biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai

Page 35: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

31

90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman

tempat persembunyian hama.

Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. Ulat bunga (Maruca

testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan

polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-

sisa tanaman.

Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum) Gejala serangan dapat

diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada

bagian batang dan keeping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman.

Penyakit mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). Gejala: pada daun-daun muda

terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh

vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector

kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus Cowpea Stunt Virus.) Gejala:

pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang membentuk "sapu".

Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus,

semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) Gejala: tanaman mendadak layu dan

serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman,

perbaikan drainase dan pemusnahan.

Panen dan Pasca Panen

Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan

dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada

pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan.

Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai

buah dengan pisau tajam. Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di

tempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang panjang diikat dengan bobot

maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.

Page 36: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

32

Paria atau pare (Momordica charantia L.)

Merupakan tanaman sayuran setahun atau tahunan, termasuk dalam family

Cucurbitaceae. Ada 2 tipe kultivar yang menghasilkan buah meruncing pada ujungnya, dan

kultivar yang menghasilkan buah yang tidak meruncing. Buah paria merupakan sumber vitamin

C, vitamin A, fosfor dan besi. Ujung batang paria merupakan pro-vit A, protein, tiamin dan

vitamin C. Paria cocok dibudidayakan pada daerah dengan ketinggian 0-1000 m dpl dengan pH

5-6. Tanaman ini beradaptasi dengan baik pada tanah lempung berpasir dengan draenase baik

dan kaya bahan organik. Suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 24-27oC.

Persiapan Lahan

Paria biasanya ditanam di atas bedengan, dengan ukuran lebar 1,5-2,5 m, panjang

disesuaikan dengan kondisi lahan, tinggi bedengan 20 cm pada musim kemarau dan 30

cm pada musim hujan.

Jarak tanam 100 x 100 cm, 75 x 75 cm, atau 45 x 60 cm dalam barisan dan 120 x150

cm antar baris. Dalam satu bedengan terdapat dua barisan.

Pupuk Dasar

Pupuk kandang digunakan bersamaan dengan pengolahan lahan sebanyak 10-15 ton/ha

dengan cara ditabur secara merata, atau ditempatkan pada lubang tanam 3 minggu

sebelum tanam.

Page 37: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

33

Penanaman

Penanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ditanam langsung dan

dengan semai terlebih dahulu. Tanaman yang mati atau tidak tumbuh harus segera

disulam.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman yang umum dilakukan berupa pemberian para-para, penyiangan,

pengairan, pemupukan, pruning (pemangkasan) dan pengendalian hama penyakit. Paria

memerlukan penopang, atau rambatan untuk meningkatkan produksi buah,

memudahkan pengendalian OPT dan pemanenan.

Rambatan diberikan saat tanaman berumur 3 minggu. Rambatan dapat berupa ajir,

teralis, dan tunnel setinggi 1,5-2 m. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan

gulma bersamaan dengan pembubunan. Untuk mengendalikan gulma dapat juga

digunakan mulsa alang-alang atau mulsa plastik hitam perak (MPHP). Pemasangan

MPHP dilakukan setelah pengolahan tanah kedua atau setelah pembuatan bedengan.

Tanaman paria tidak tahan kekeringan, perlu penyiraman disesuaikan dengan kondisi

tanaman. Pembuatan parit disekeliling guludan sangat diperlukan untuk mengurangi

genangan air, hal ini dilakukan pada musim penghujan. Pemupukan susulan pertama

diberikan pada saat tanaman berumur 3 minggu.

Sedangkan pemupukan susulan berikutnya dilakukan dengan interval 2 minggu sampai

tanaman berumur 4 bulan.

Pupuk susulannya berupa NPK (15:15:15) 5-10 gr/tanaman diberikan dengan cara

larikan atau ditugal 10 cm dari tanaman, pada musim kemarau dianjurkan dengan cara

dikocor.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Hama yang sering ditemukan

adalah lalat buah, Epilachna sp,. Kutu daun, trips, tungau dan siput dapat dikendalikan

dengan pestisida yang selektif.

Penyakit yang umum ditemukan adalah berupa embun tepung, layu bakteri, layu

fusarium, serkospora dan virus (CMV). Pengendalian dilakukan dengan sanitasi dan

menggunakan fungisida.

Page 38: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

34

Panen dan Pasca Panen

Panen buah konsumsi dilakukan saat buah masih belum terlalu tua. Panen sebaiknya

menggunakan pisau yang tajam. Produksi buah dapat mencapai 10-12 buah per batang

atau 10-15 ton/ha.

Sortasi untuk memisahklan buah yang rusak dan penyakit sangat diperlukan untuk

menjaga kualitas panenan. Buah paria tidak tahan lama sehingga sebaiknya segera

dipasarkan setelah panen. Penyimpanan pada suhu 12-130C dan kelembaban 85-90%

dapat menjaga kualitas buah sampai 2-3 minggu.

Page 39: BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/juknis... · teknis ini akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga akan menjadi suatu

35

TAHAPAN MEMBUAT PESEMAIAN TANAMAN SAYURAN

1. Menyiapkan media tanam

2. Mencampur media tanam

3. Mengayak media untuk mendapatkan media yang lembut

4. Mengisi tempat semai (plastik) bening yang dilubangi terlebih dahulu dengan media

5. Semaikan benih sayuran satu biji setiap tempat pesemaian, tutup dengan daun pisang

selama 3 hari

6. Siram semaian pagi, sore sampai umur 15 – 21 hari, semaian siapuntuk dipindah di

pertanaman (di bedengan atau polybag)

7. Pindahlan semaian ke dalam pertanaman vertikultur, atau bedengan