11
EDISI 4 / DESEMBER 2016 ISSN 2528 - 0716 PERAN STRATEGIS PEMIMPIN DALAM DINAMIKA REFORMASI BIROKRASI APARATUR BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BERETIKA Hambatan Pembangunan Sektor Transportasi Optimalisasi Kapasitas Ruang Udara Untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan Di Bandar Udara Japura Rengat

BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

EDISI 4 / DESEMBER 2016ISSN 2528 - 0716

PERAN STRATEGIS PEMIMPIN DALAM DINAMIKA REFORMASI BIROKRASI APARATUR

BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BERETIKA

Hambatan Pembangunan Sektor Transportasi

Optimalisasi Kapasitas Ruang Udara Untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan Di Bandar Udara Japura Rengat

Page 2: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

Redaksi menerima kontribusi tulisan dari pegawai Pusbang SDM Aparatur Perhubungan, karyawan PPSDMAP atau pihak lainyang

relevan dengan semangat buletin PPSDMAP dengan syarat diketik rapi dengan spasi ganda, maksimal 2000 karakter

( setengah halaman ) dengan disertai identitas diri penulis

[ FOKUS UTAMA ]

TIPS MENUMBUHKANSEMANGAT GOTONG ROYONG

BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG

Optimalisasi Kapasitas Ruang Udara Untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan Di Bandar Udara Japura Rengat

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BERETIKA

Hambatan Pembangunan Sektor Transportasi

GALERI

POJOK KONSEPSI

5

3

6

8

10

12

14

19

Alamat Redaksi :Pusbang SDM Aparatur PerhubunganJl. Raya Parung KM 26-Bogor 16310

Telp : 0251-7540092/7540093 Fax : 0251-7540191/7540094Website :http://ppsdma.bpsdm.dephub.go.id

WHAT’S INSIDE

PERAN STRATEGIS PEMIMPIN DALAM DINAMIKA REFORMASI BIROKRASI APARATUR

SALAMREDAKSISalam Redaksi

Pembaca buletin Aparatur yang kami banggakan.

Salam hangat dari kami,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan nikmatnya kepada kita semua. Segenap tim redaksi Buletin Aparatur Edisi IV Tahun 2016 kembali hadir di hadapan pembaca dengan menyuguhkan berbagai artikel, berita dan rubrik yang sangat menarik untuk dibaca.

Artikel mengenai Peran Strategis Pemimpin dalam Dinamika Reformasi Birokrasi Aparatur, Aparatur Sipil Negara (ASN) Beretika dan beberapa artikel lainnya dihadirkan di buletin edisi IV ini.

Selain berita dan artikel terdapat juga galeri kegiatan internal di PPSDMAP.

Akhirnya kepada seluruh pembaca kami ucapkan selamat menikmati sajian berita dari kami, semoga bulletin ini mampu menjadi teladan dan tambahan pengetahuan. Saran dan kritik kami nanti demi perbaikan dan kemajuan masa kedepannya.

PENGARAHPEPEN SUPENDI YUSUP

PENANGGUNG JAWAB :SYAFEK JAMHARISRI LESTARIHAMIDAHEDI SANTOSA

REDAKTUR :SUGIYANTO SOEDARTO

PENYUNTING/EDITOR :FIFI PRIHANDAYANI NUR HIDAYATI

DESAIN GRAFIS/ FOTOGRAFER :ROBBY CAHYAWANINDAH IMAYANTI

SEKRETARIAT/PRODUKSI :EVA SRI RAHAYUNINGSIHTITIK ISMIYATI

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya, budaya yang berlimpah ini adalah hasil dari kondisi geografis

Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Dari kondisi geografis yang memang kepulauan inilah membuat masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan-kebiasaan unik di setiap daerahnya. Kebiasaan yang turun-menurun mereka lakukan membentuk suatu budaya di kalangan masyarakatnya. Salah satu budaya bangsa Indonesia yang patut dibanggakan yaitu gotong royong. Gotong royong sudah diperkenalkan sejak dahulu oleh para leluhur Indonesia. Warisan yang sangat berharga dalam membangkitkan rasa semangat kerjasama dan merupakan salah satu sarana untuk pemersatu bangsa.

Gotong royong merupakan sikap hidup, cara kerja dan sarana interaksi sosial dalam bermasyarakat. Dalam gotong royong kita diajarkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama dengan saling berbagi tugas, saling peduli dan tolong-

menolong. Bergotong royong adalah satu kegiatan sosial yang sangat mulia tanpa pamrih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kita semua adalah anggota dari satu keluarga besar yang mendiami sebuah rumah besar dalam bentuk negara, kita adalah bersaudara dan sekeluarga. Dengan demikian, kita harus saling perduli, saling menolong, serta saling mendukung dan tidak saling menjatuhkan.

Dahulu, gotong royong dilakukan di desa dan di kota. Bentuk gotong royong bermacam-macam diantaranya kerja bakti membersihkan lingkungan, memperbaiki rumah warga atau tempat pertemuan warga yang rusak saat bencana gempa atau banjir melanda. Membantu warga yang sedang sakit atau meninggal dunia dengan memberikan sumbangan sukarela untuk meringankan biaya pengobatan dan menyantuni keluarga yang ditinggalkan. Bergantian melakukan ronda malam di lingkungan tempat tinggal kita. Kerja sama tersebut bukan hanya dilakukan oleh sanak keluarga yang terkait saja, tetapi semua masyarakat dalam kampung ikut berbaur dalam kerja sama, demi

proses acara dan kegiatan bisa berlangsung dengan baik, dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.

Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, budaya gotong royong semakin memudar. Kini, budaya gotong royong hanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di desa, sementara masyarakat perkotaan hanya sedikit yang masih melakukan warisan budaya bangsa ini. Sebagai contoh, saat ini gotong royong dalam bentuk kerja bakti membersihkan lingkungan tempat tinggal kita sudah mulai ditinggalkan. Warga lebih memilih membayar denda bagi yang tidak ikut kerja bakti daripada bangun pagi untuk melakukan kerja bakti. Padahal kerja bakti sifatnya ringan dan penuh kebersamaan, banyak manfaat yang bisa diambil dari sana, tidak hanya lingkungan menjadi bersih tetapi juga awal munculnya persatuan dan kesatuan.

Sebagaimana diketahui bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dia membutuhkan manusia yang lain untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. Dari interaksi dan komunikasi ini muncul rasa saling peduli, toleransi, kebersamaan dan kesetaraan tanpa saling membeda-bedakan. Akhirnya muncul rasa ingin membantu, tolong menolong yang diwujudkan dalam bentuk gotong royong, yang senang membantu yang susah, yang kaya membantu yang miskin, yang mampu membantu yang kurang mampu. Tidak ada rasa individualis, tidak peduli, bahkan tidak toleransi. Semua merasa memiliki peran dan bertanggung jawab. Indonesia harus bangga dengan budaya gotong royong yang dimiliki dan berusaha tetap mempertahankan budaya luhur ini dengan mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.

Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang semakin peduli dan terus melestarikan budaya gotong royong, karena warisan leluhur inilah salah satu yang bisa menjadi pemersatu bangsa. Harapannya akan muncul terobosan baru untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong ini. Sangat disayangkan apabila nantinya budaya gotong royong ini benar-benar hilang di masyarakat Indonesia.

BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG

3APARATUR EDISI 3 / Desember 2016APARATUR EDISI 3 / Desember 20162

Page 3: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

[ FOKUS UTAMA ]

Meski dibeberapa daerah masih bisa dijumpai masyarakat bergotong royong, tapi semangatnya

(mungkin) tidak seperti dahulu. Tidak sedikit orang yang mulai mementingkan diri sendiri, acuh tak acuh dengan sesamanya, seakan tutup mata dan telinga terhadap orang lain yang memerlukan pertolongan, hanya mau membantu orang yang dikenal saja, orang mulai sibuk dengan kepentingan mereka masing-masing, banyak yang mulai kehilangan

semangat bergotong royong.

Berikut ini Tips Menumbuhkan Semangat Gotong Royong yang bisa kita lakukan saat ini, yang nantinya budaya gotong royong ini akan diwariskan pada anak cucu kita kelak.

1. Peduli. Tak sedikit orang yang disibukkan dengan pekerjaan mereka, sehingga hampir tak ada waktu untuk kegiatan-kegitan yang bersifat sosial

kemasyarakatan. Bahkan, ada orang yang rela mengeluarkan uang untuk membayar orang lain untuk mewakili mereka saat ada gotong royong. Tumbuhkan rasa peduli dan empati pada masing-masing individu. Bila setiap individu peduli, otomatis akan tercipta komunitas masyarakat yang peduli. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.

2. Silaturahmi (sosialisasi). Ego orang yang besar terkadang membuat orang menjadi kurang bersosialisasi, enggan berbaur dan acuh tak acuh terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Namun dengan saling mengenal, bersilaturahmi dan bersosialisasi, maka akan tercipta budaya hidup gotong-royong yang akan semakin mengakar dan nantinya tumbuh dan berkembang.

3. Berperan aktif. Rasa malas adalah perasaan yang dimiliki oleh hampir semua orang, oleh sebab itu saat orang merasa malas maka apapun kegiatannya dia merasa enggan untuk berperan aktif, tak terkecuali saat ada kegiatan gotong royong. Buanglah rasa malas dan mulailah untuk berperan aktif pada lingkungan sekitar.

4. Berdayakan keluarga dan masyarakat sekitar. Ajak dan berdayakan anggota keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan. Jika anda mempunyai ketrampilan yang dapat digunakan oleh masyarakat (misalnya cara mengolah pupuk, membuat souvenir dari barang bekas, dll) ada baiknya segera ajarkan kepada lingkungan sekitar anda sebagai upaya untuk meningkatkan

pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu membangun diri dan lingkungan secara mandiri.

5. Berorganisasi Dengan berorganisasi maka seseorang akan mendapatkan banyak keuntungan seperti dapat memiliki keterampilan tertentu (soft skill). Dalam keterlibatan seseorang dalam organisasi akan ada interaksi antar individu-individu sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan.

Organisasi itu tidak harus seperti organisasi formal yang ada di sekolah, kampus atau pun kampung akan tetapi bisa berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan atau pun berbentuk klub yang berdasarkan hobi seperti klub sepakbola. Hal ini sangat penting karena ada kerjasama antara satu sama lain yang secara perlahan akan terbentuk semangat gotong royong.

6. Manfaatkan teknologi Melalui jejaring sosial di internet, semua masalah yang dialami dalam keluarga masyarakat maupun diri sendiri dapat diakses dan diberitakan keseluruh dunia. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menjadi bagian dari teknologi yang sudah berkembang dengan memanfaatkan internet sebagai sarana menumbuhkan semangat gotong royong.

7. Buat kegiatan yang kreatif dan inovatif. Upaya yang dapat membangkitkan lagi semangat bergotong royong adalah dengan cara membuat lomba di lingkungan masyarakat sekitar,

seperti lomba kebersihan antar RT dan mendapatkan hadiah bagi pemenangnya, melakukan kegiatan bersih-bersih atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Jum’at Bersih” dan kegiatan gotong-royong kreatif lainnya.

Budaya gotong royong merupakan salah satu wujud nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia yang sesungguhnya adalah identitas nasional yang digelorakan oleh Ir. Soekarno. Karenanya budaya gotong royong seharusnya dijaga supaya terus diamalkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat bergotong royong !!!

Sumber :

http://humasdanprotokolpidie.blogspot.co.id/2014/02/membangkitkan-semangat-gotong-royong.html

http://nandaiffac.blogspot.co.id/2016/10/bangkitkan-semangat-gotong-royong.html

http://irvan-bloger-sejati.blogspot.co.id/2013/10/kurangnya-sifat-gotong-royong-di.html

http://www.kompasiana.com/www.paramadina.ac.id/menumbuhkan-budaya-gotong-royong_553011846ea834b9198b4655

http://www.negeripesona.com/2015/11/5-alasan-gotong-royong-mulai-ditinggalkan.html

http://www.negeripesona.com/2015/11/semangat-budaya-gotong-royong-yang.html

TIPS MENUMBUHKANSEMANGAT GOTONG ROYONG

Saat ini semangat gotong royong mulai

hilang, luntur bersama perkembangan

jaman. Memang tidak sepenuhnya hilang,

namun secara perlahan kebiasaan gotong royong mulai surut.

APARATUR EDISI 3 / Desember 20164 5APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 4: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

[ ORGANISASI ]

PENDAHULUAN

Dinamika kehidupan bangsa Indonesia terjadi silih berganti, termasuk momentum krisis ekonomi tahun 1997-1998. Efek

‘domino’ dari kejadian tersebut adalah munculnya krisis multidimensi yang berada dalam tataran sangat mengkhawatirkan. Krisis kepercayaan menjadi tajuk utama yang membuat ketidakteraturan sistem pemerintahan dan pelayanan. Tentunya masyarakat menghendaki adanya pembaharuan yang menyeluruh dan paripurna sehingga roda kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terus berjalan dengan dinamis dan membawa kemakmuran serta kesejahteraan lahir batin. Reformasi birokrasi adalah upaya memperbaiki tatanan layanan pemerintah secara menyeluruh, dari berbagai tingkat dan fokus pelayanan yang tentunya dapat menyentuh seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Reformasi birokrasi ini merupakan cara yang diambil pemerintah untuk mengembalikan ‘kehadiran negara’. Aparat pemerintah,

PERAN STRATEGIS PEMIMPIN DALAM DINAMIKA REFORMASI BIROKRASI APARATUR

Yohanes Nugraha

mulai dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) serta Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah ujung tombak pelaksanaan reformasi birokrasi.

Dalam tataran kekinian, suatu kondisi ideal yang ditransformasikan melalui indikator dan instrumen peraturan, strategi, kebijakan, konsep serta dibungkus dalam wadah bernama Reformasi Birokrasi akan menjadi berhasil dan berdaya guna apabila digerakkan oleh suatu kepemimpinan yang elegan. Elegan dalam hal ini sang pemimpin harus menguasai aspek manajerial maupun social responsibility.

PEMBAHASANAparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam menjalankan tugasnya, ASN wajib mengedepankan prinsip kejujuran dan konsistensi yang merupakan

bentuk integritas sebagai seorang civil servant atau pelayan masyarakat dalam melaksanakan fungsi sebagai abdi negara. Dalam hal ini ASN diperkenalkan dengan tata tertib atau peraturan untuk dilaksanakan. Jika tidak bisa mematuhi aturan yang ada, ASN harus bisa memperbaikinya ataupun diberikan hukuman jika diperlukan untuk menyadarkan pada hak dan kewajibannya sebagai abdi negara dan pelayan serta pengayom masyarakat. Untuk itu, diperlukan pengawasan dari berbagai pihak supaya dapat terwujud disiplin diri yang kuat baik di lingkungan keluarga, di lingkungan kerja, maupun di lingkungan masyarakat. Termasuk dalam mendukung reformasi birokrasi, ASN adalah garda terdepan dan penentu keberhasilan implementasi perbaikan tata kelola pemerintahan guna mencapai good governance.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pemimpin berperan sangat strategis yaitu dengan memberikan keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN (pasal 19). Jika seorang pimpinan memberikan keteladanan yang baik, maka keberhasilan organisasi adalah suatu keniscayaan karena roda kegiatan sehari-hari dilaksanakan oleh para ASN yang memiliki integritas kerja yang tinggi.

Interaksi yang terjadi antara pemimpin dan ASN akan menentukan karakteristik yang nantinya akan membentuk mindset budaya kerja dari ASN yang bersangkutan. Sebagai pimpinan tinggi, yang juga ditopang oleh jabatan administrasi (pejabat administrator serta pejabat pengawas) pemimpin berperan meletakkan dasar-dasar budaya kerja yang berdasar pada prinsip-prinsip kebangsaan

sehingga nantinya semua hal yang dilakukan oleh para ASN selalu berlandaskan pada kejujuran serta semata-mata demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Sikap, perilaku, dan kebiasaan pimpinan selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh para ASN yang kemudian secara sadar atau tidak sadar akan diresapi dan kemudian menjadi kebiasaan sehari-hari. Hal itu dikarenakan ASN mengidentifikasi diri pada pimpinannya sebelum mengadakan identifikasi pada orang lain. Dengan demikian secara tidak langsung muncul keadaan saling mempengaruhi antara pimpinan dengan dengan bawahan. Begitu pula dengan halnya kedisiplinan, pemimpin yang menanamkan kedisiplinan dengan baik pasti para ASN akan mencontoh dan akan membawa pada habitat nya sehari-hari. Dengan demikian semakin sering dan berhasil pimpinan menanamkan keteladanan yang baik, maka semakin kecil kemungkinan ASN akan bertindak negatif.

Pemimpin harus

memiliki 2 (dua) kemampuan

‘wajib’ dalam menyikapi tuntutan untuk

dapat menerapkan servant leadership atau kepemimpinan yang melayani. Kompetensi tersebut yaitu :

a. Kemampuan ManajerialKemampuan manajerial menurut Mandarwarman Faisal dalam http://mdr-manajemen.blogspot.co.id (2013) adalah kemampuan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Kemampuan manajerial tidak begitu saja muncul. Kemampuan ini lahir dari suatu proses yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana kelompok kerja yang dipimpinnya mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini, manajer di semua tingkatan haru mampu menunjukkan bahwa mereka sanggup dekat secara emosional dengan bawahan sehingga bawahan memberikan dukungan

dengan komitmen yang kuat pada kelompok kerjanya.

Contoh : seorang pemimpin mampu membimbing dan memimpin tim di bawahnya dalam melaksanakan salah satu tugas pokok dan fungsi dengan penuh tanggung jawab

b. Kemampuan SosialKemampuan sosial adalah kemampuan pemimpin berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan memberi kepada orang lain. Kompetensi ini mensyaratkan pemimpim untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan staf di bawahnya dan masyarakat sekitar.

Contoh : seorang pemimpin bisa berperan sebagai partner konsultasi jika bawahan mengalami masalah dalam kinerja maupun kehidupan pribadi

SIMPULANSumber daya manusia aparatur adalah salah satu area utama sasaran reformasi birokrasi, karena pelaksana utama pelayanan kepada masyarakat adalah ASN tersebut. Kebijakan pemerintah pusat harus bisa ‘diterjemahkan’ dengan tepat oleh ASN sehingga masyarakat bisa merasakan langsung manfaat yang tersirat maupun tersurat dari keseluruhan produk kebijakan pemerintah. Pemimpin memegang peranan yang sangat krusial karena dalam posisi tersebut mereka merupakan penggerak utama, teladan dan pengawas. Unsur pimpinan dan pelaksana harus bersinergi dinamis dalam upaya ‘kolaborasi’ menciptakan tata kelola pelayanan pemerintahan yang ‘membumi’sehingga masyarakat sejahtera makmur lahir dan batin dapat terwujud dan Indonesia kembali eksis menuju negara maju dan beradab.

KEPUSTAKAAN_________ (2009). Kompetensi Sosial. Tersedia: http://mahdiannur.blogspot.co.id. [4 November 2016]._____________ (2010). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025 . Tersedia: http: // www.dpr.go.id/. [4 November 2016].Mandarwarman Faisal (2013). Ilmu Manajemen . Tersedia: http://mdr-manajemen.blogspot.co.id. [4 November 2016].

Abstrak

Reformasi birokrasi adalah upaya memperbaiki tatanan layanan pemerintah secara menyeluruh, dari berbagai tingkat dan fokus pelayanan yang tentunya dapat menyentuh seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Penulis menitikberatkan pembahasan pada salah satu faktor penentu keberhasilan terlaksananya reformasi birokrasi, yaitu seorang pemimpin yang notabene memegang peranan yang sangat krusial.

Kata kunci : reformasi, birokrasi, pemimpin

APARATUR EDISI 3 / Desember 20166 7APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 5: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

[ TRANSPORTASI ]

Abstraksi Dalam pelaksanaan optimalisasi kapasitas ruang udara agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas penerbangan yang dapat mengganggu operasional penerbangan dengan pengaturan jadwal penerbangan (Slot Time) di UPBU Japura Rengat sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut maka dilakukan penataan ruang udara dengan flight procedure dan LOCA (Letter Of Coordination Agreement) terkait penggunaan ruang udara untuk operasional penerbangan, antara UPBU Japura Rengat dengan perum LPPNI (AIRNAV Indonesia kantor cabang pembantu Rengat) sebagai single provider pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, Bandar Udara Japura Rengat berkewajiban melakukan pengaturan pergerakan pesawat dan penyusunan jadwal penerbangan, sehingga pelayanan operasional penerbangan dapat dilaksanakan sesuai dengan standart dan prosedur yang ada.Kata kunci : Optimalisasi, Kapasitas, Ruang Udara

PendahuluanPada tanggal 9-11

Nopember 2016 yang lalu saya berkesempatan

untuk melakukan monitoring ke Bandar

Udara Japura Rengat. Menurut

penjelasan Capt.

Optimalisasi Kapasitas Ruang Udara Untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan Di Bandar Udara Japura Rengat

telah disetujui 1 rute penerbangan perintis dengan rute penerbangan Japura-Batam. Saat ini Bandar Udara Japura Rengat hanya digunakan untuk Flight Training yang dioperasikan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, dengan menggunakan 5 pesawat latih tipe PA-28 Warrior III. Dengan kondisi 6 training area, dalam satu bulan rata-rata pergerakan pesawat di Bandar Udara Japura Rengat sebanyak 28 pergerakan perhari. Seiring dengan bertambahnya jumlah pergerakan dan rencana pengoperasian bandara untuk penerbangan komersial maka dipandang perlu untuk mengoptimalkan kapasitas ruang udara agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas penerbangan yang dapat mengganggu operasional penerbangan dengan pengaturan jadwal penerbangan (Slot Time) di UPBU Japura Rengat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PembahasanDalam pelaksanaan optimalisasi kapasitas ruang udara agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas penerbangan yang dapat mengganggu operasional penerbangan dengan pengaturan jadwal penerbangan (Slot Time) di UPBU Japura Rengat sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut maka dilakukan penataan ruang udara dengan flight procedure dan LOCA (Letter Of Coordination Agreement) terkait penggunaan ruang udara untuk operasional penerbangan, antara UPBU Japura Rengat dengan perum LPPNI (AIRNAV Indonesia kantor cabang pembantu Rengat) sebagai single provider pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, Bandar Udara Japura Rengat berkewajiban melakukan pengaturan pergerakan pesawat dan penyusunan jadwal penerbangan, sehingga pelayanan operasional penerbangan dapat dilaksanakan sesuai dengan standart dan prosedur yang ada. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Alokasi Ketersediaan Waktu

Terbang (Slot Time) Bandar Udara

dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 280 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengelolaan Slot Time, bahwa dengan meningkatnya pergerakan lalu lintas angkutan udara yang berdampak keselamatan penerbangan dan optimalisasi kinerja di Bandar udara maka Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara tertanggal 10 Nopember 2016, memberikan kewenangan kepada penyelenggara bandara dan navigasi penerbangan setempat untuk mengelola Slot Penerbangan Extra dan Charter dengan cara melakukan penyesuaian prosedur operasi slot time. Dengan adanya Flight Procedure penggunaan ruang udara di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Japura Rengat lebih efektif, karena seluruh pergerakan pesawat perintis, charter dan VIP akan diberikan slot time sesuai kebutuhannya tanpa menutup training area yang akan dilalui untuk menuju atau meninggalkan Bandar Udara Japura Rengat, menjadi optimal dikarenakan dalam satu training area terdapat 7 (tujuh) slot time sesuai dengan jam operasional Bandara Japura Rengat sehingga ketersediaan training area dan stage training taruna Penerbang dapat tercapai sesuai target.

Setelah dilakukan penataan ruang udara dengan flight procedure, dari data yang ada terjadi peningkatan kapasitas ruang udara, yang semula 28 pergerakan perhari menjadi 39 pergerakan perhari.

Kesimpulan Berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan maka ada beberapa kesimpulan, yaitu :1. Kantor Unit Penyelenggara

Bandar Udara Japura Rengat terdapat 6 (enam) training area yang digunakan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, namun dalam pelaksanaanya pemanfaatannya belum efektif dan optimal.

2. Dengan adanya Flight Procedure penggunaan ruang udara di

Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Japura Rengat lebih efektif, karena seluruh pergerakan pesawat perintis, charter dan VIP akan diberikan slot time sesuai kebutuhannya tanpa menutup training area yang akan dilalui untuk menuju atau meninggalkan Bandar Udara Japura Rengat, menjadi optimal dikarenakan dalam satu training area terdapat 7 (tujuh) slot time sesuai dengan jam operasional Bandara Japura Rengat. sehingga ketersediaan training area dan stage training taruna Penerbang dapat tercapai sesuai target.

3. Dari hasil perhitungan pergerakan pesawat terlihat bahwa pada bulan Oktober rata-rata 28 pergerakan perhari yang dapat dilayani, setelah diterapkannya Flight Procedure meningkat menjadi 39 pergerakan perhari.

Daftar Pustaka1. Wawancara dengan Kepala Bandar

Udara Japura Rengat, Capt. Mark Ferdinan tgl. 11 Nopember 2016;

2. Civil Aviation Safety Regulation Part 170 (CASR-170 ) tentang Peraturan Lalu Lintas Udara;

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot Time) Bandar Udara;

4. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 280 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengelolaan Slot Time.

Mark Ferdinan selaku Kepala Bandara Japura, Rengat, kondisi penerbangan nasional dan internasional saat ini telah berubah, tuntutan masyarakat pengguna jasa penerbangan semakin meningkat, tidak hanya berbicara ketepatan waktu dan service yang memuaskan tetapi sudah masuk ke ranah keselamatan penerbangan (safety). Kebutuhan akan penggunaan ruang udara akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pergerakan pesawat udara, tidak terkecuali di Bandar Udara Japura Rengat. Berdasarkan Civil Aviation Safety Regulation Part 170 (CASR-170) tentang Peraturan Lalu Lintas Udara, dijelaskan bahwa :1. Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara menentukan wilayah kekuasaan dalam hal ini pembagian ruang udara dan bandar udara dimana pelayanan ATS diberikan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat mendelegasikan tanggung jawab pemberian pelayanan ATS dalam FIR, CTA dan CTZ sepanjang wilayah kekuasaan.

2. Sebagian

ruang udara yang berada di atas lautan atau ruang udara yang tidak dapat dijangkau pelayanan lalu lintas udara harus ditetapkan

dalam perjanjian dasar regional navigasi udara. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerima tanggung jawab untuk memberikan pelayanan lalu lintas udara pada ruang udara dan harus menyusun bentuk pelayanan yang akan disediakan sesuai dengan bagiannya.

PermasalahanUPBU Japura Rengat saat ini telah memiliki 6 training area yang digunakan untuk penerbangan training oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Direncanakan akan beroperasi 2 sekolah penerbangan baru dan

Indrianingtyas Pancawardhany

APARATUR EDISI 3 / Desember 20168 9APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 6: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

[ ETIKA ]

Abstrak

Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan

dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi, Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan setiap orang anggota. nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab. seperangkat nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etis atau moral.

Etika ASN diatur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Karena didalamnya tertuang tugas ASN yaitu memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas. Dengan 3 macam pelayanan : Pelayanan Lisan, Pelayanan Tulisan dan Pelayanan Perbuatan . Untuk memberikan pelayanan itu Etika ASN mengatur : Etika bernegara;. Etika berorganisasi; Etika Bermasyarakat; Etika terhadap diri sendiri; Etika sesama ASN. Tulisan ini menyajikan bagaimana seorang ASN berEtika , Kode Etik ASN menurut Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014.

Kata Kunci : Aparatur Sipil Negara, Etika, Pelayanan

Latar Belakang Hari Rabu tanggal 9 Nopember 2016, dilakukan penyematan secara simbolis Pin ASN oleh Bapak Kapus di Pusbang

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

SDM Aparatur perhubungan, di akhir kata sambutannya beliau mengharuskan pin tersebut dipakai setiap hari dalam melaksanakan tugas sebagai ASN di instansi penyelenggaraan diklat yang melakukan pelayanan kepada peserta diklat di lingkungan Kemeterian Perhubungan dengan sebaik-baiknya dan beretika.

Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat, Aparatur Sipil Negara memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Setiap Aparatur Sipil Negara wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, wajib memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah.

Untuk menjamin agar setiap Aparatur Sipil Negara selalu berupaya terus meningkatkan kesetiaan ketaatan, dan pengabdiannya tersebut, ditetapkan ketentuan perundang-undangan yang mengatur sikap, tingkah laku, dan perbuatan Aparatur Sipil Negara, baik di dalam maupun di luar dinas.

Dimanapun kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara peranan etika tidak mungkin dikesampingkan. Semua warganegara tidak kecuali ASN berkepentingan dengan etika.Setiap masyarakat atau bangsa pasti mempunyai

pegangan moral yang menjadi landasan sikap, perilaku dan perbuatan mereka untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Etika adalah dunianya filsafat, nilai, dan moral.Bagaimana dengan Etika ASN dalam pelaksanaan tugasnya.

PermasalahanApa saja yang menjadi Etika Aparatur Sipil Negara didalam pelaksanaan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat ?

PembahasanMenurut Bertens (2000) Sebagaimana tertuang dalam Modul Diklat Prajabatan

Golongan III, II dan I Pola Baru Materi Etika Publik menyatakan bahwa Etika adalah “seperangkat nilai-nilai dan norma- norma moral yang menjadi pegangan dari seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan

norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi.

Di dalam memberikan pelayanan publik (yang menurut Undang undang nomor 25 tahun 2009 pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik) seorang Aparatur Sipil Negara harus mempunyai etika yang baik agar para pelanggan merasa puas dan senang dan terpenuhi segala harapannya. Beberapa Alasan diperlukannya Etika

1. Etika berkaitan dengan perilaku manusia

2. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku

3. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya

4. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

Sebagai ASN yang mempunyai tugas melakukan pelayanan yang profesional dan berkualitas, bahwa bentuk kode etik ASN dan implikasinya adalah tertuang dalam :

a. Sumpah Jabatan PNS, PP 11 Tahun 1959;

b. Sumpah Janji PNS , PP 21 tahun 1975;

c. Peraturan Disiplin PNS, PP 30 tahun 1980, PP 53 Tahun 2010;

d. Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, PP Nomor 42 Tahun 2004

e. Undanag Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

f. PM nomor 99 Tahun 2011tentang Kode Etik PNS di lingkungan Kementerian Perhubungan

g. SK.288/BPSDMP-11 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan

Kode Etik dan perilaku ASN (UU ASN No. 5 Tahun 2014) adalah :

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung

jawab, efektif dan efisien.

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai Dasar Etika PublikNilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkuali-tas tinggi.

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

Dalam PM 99 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Perhubungan, mengatur :

1. Etika bernegara;

2. Etika berorganisasi;

3. Etika Bermasyarakat;

4. Etika terhadap diri sendiri;

5. Etika sesama PNS.

Selain itu PNS di Lingkungan Kementerian Perhubungan dalam pelaksanaan tugasnya selalu mengamalkan butir butir Lima Citra Manusia Perhubungan, yaitu :

1. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Tanggap Terhadap Kebutuhan Masyarakat akan Pelayanan Jasa Yang Tertib, Teratur, Tepat Waktu, Bersih dan Nyaman;

3. Tangguh Menghadapi Tantangan;

4. Terampil dan Berperilaku Gesit, ramah, Sopan serta Lugas dan;

5. Bertanggungjawab Terhadap Keselamatan dan Keamanan Jasa Perhubungan

Di Lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan terkait dengan Kode Etik PNS ada Surat Keputusan Kepala Badan Nomor 288/BPSDMP-11, dan di Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan punya “BATIK” yang berisikan nilai nilai ( Bersih dari Korupsi Kolusi Nepotisme, Amanah dan Akuntabel, Tegas dan Tanggung Jawab, Inovatif dan Integritas, Komunikatif dan Konsisten) yang harus dijunjung tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas pelayanannya kepada peserta diklat sebagai instansi penyelenggara diklat di lingkungan Kementerian Perhubungan dan semuanaya itu sejalan dan bermuara kepada Nilai – Nilai yang terkandung Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

KesimpulanEtika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Etika menjadi sangat penting bagi ASN dalam memberikan pelayanan publik kepada pelanggannya karena Etika berkaitan dengan perilaku manusia, Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku , Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya, Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia.

Etika ASN diatur dalam Undang undang Nomor 5 Tahun 2014 yang mengatur bagaimana seorang ASN harus mengetahui Etika bernegara; Etika berorganisasi; Etika Bermasyarakat; Etika terhadap diri sendiri; Etika sesama ASN.

Sumber :1. UU ASN No. 5 tahun 2014;

2. Undang Undang Pelayanan Publik no 25 tahun 2009

3. Modul dan bahan ajar Diklat Prajabatan Golongan III, II dan I Materi Etika Publik

4. PM 99 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

5. SK.288/BPSDMP-11 tentang Kode Etik PNS di Lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan.

BERETIKABandiah

APARATUR EDISI 3 / Desember 201610 11APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 7: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

Hambatan Pembangunan Sektor Transportasi

[ TRANSPORTASI ]

Dalam kehidupan ekonomi, semakin lancar sistem transportasi suatu wilayah akan menunjukan kesehatan

ekonomi pada wilayah dimaksud, demikian sebaliknya semakin lambat transportasi pada wilayah tersebut, akan semakin lesu ekonomi wilayah, hal ini juga dapat direpresentasikan pada negara. Negara dengan sistem transportasi yang sangat baik, akan memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan.

Pembangunan sektor transportasi mengalami hambatan yang sangat serius, khususnya sektor transportasi yang berada di daratan (transportasi jalan dan transportasi kereta api). Dalam pembangunan sektor transportasi di darat tentunya memerlukan lahan sebagai lokasi pembangunan. Pembangunan jalan, baik itu jalan arteri maupun jalan tol menghadapi permasalahn yang sama. Masalah pembebasan lahan menjadi permasalahan utama.

Permasalahan pembebasan lahan untuk pembangunan transportasi sudah terjadi dari jaman orde baru. Permasalahan pembebasan lahan mendasar dikarenakan sistem kepemilikan lahan. Dengan sistem kepemilikan lahan, masyarakat diberikan kuasa penuh untuk memiliki lahannya. Pemerintah tidak dapat melakukan intervensi terhadap lahan yang dimiliki oleh masyarakat.

Berbagai regulasi dan kebijakan yang telah dibuat tidak dapat memberikan solusi terbaik dalam pembebasan lahan. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Pertimbangan diterbitkannya UU No. 2 Tahun 2012 adalah bahwa peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum belum dapat menjamin perolehan tanah untuk pelaksanaan pembangunan.

Dalam kententuan UU Nomor 2 Tahun 2012, masih memerlukan waktu yang tida sebentar. Perbaikan regulasi penyelenggaraan pengadaan tanah telah dilakukan melalui Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015, yang ditetapkan pada tanggal 28 Desember 2015. Dalam ketentuan dimaksud telah dilakukan pemotongan

Sektor transportasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ibarat dalam sistem tubuh manusia, transportasi dapat dianalogikan sebagai urat nadi yang menghantarkan segala kebutuhan protein, vitamain pada seluruh elemen tubuh melalui darah. Demikian hal nya transportasi, menghantarkan seluruh kebutuhan pokok yang diperlukan oleh masyarakat pada seluruh wilayah NKRI. Dalam sistem tubuh manusia kesehatan manusia akan ditentukan lancar tidaknya sistem peredaran darah dalam memberikan nutrisi asupan pada tubuh. Semakin lancar sirkulasi darah dalam tubuh manusia, maka akan semakin sehat tubuh manusia.

kebutuhan waktu untuk setiap tahapan penyelenggaraan pengadaan tanah. Dalam ketentuan dimaksud dimungkinkan badan usaha swasta melakukan transaksi langsung kepada pihak-pihak yang berhak.

Pada kondisi saat ini masih belum secara signifikan perubahan dapat dicapai, pada kasus pembebasan lahan untuk pembangunan MRT Jakarta, juga mengalami hambatan yang membawa dampak pergeseran jadwal pengoperasian MRT Jakarta, yang direncanakan dioperasikan pada tahun 2017 digeser menjadi tahun 2018.

Pembebasan lahan yang terjadi pada pembangunan MRT Jakarta menunjukan situasi yang cukup sulit untuk dicarikan penyelesaian, mengingat perbedaan antara Badan Usaha MRT Jakarta dan Pihak yang berhak atau yang memiliki lahan sangat jauh. Pihak yang berhak atau yang memiliki lahan menginginkan harga lahan berkisar Rp. 50 juta/m2, sementara badan usaha MRT Jakarta miliki kemampuan sebesar Rp. 25 juta/m2, sesuai dengan hasil apraisal yang dilakukan oleh pihak independen.

Dengan perbedaan yang sangat jauh tersebut akan sangat sulit ditemukan titik temu terhadap harga tanah yang akan disepakati, dalam kententuan UU Nomor 2 Tahun 2012 Pasal 41 dinyatakan bahwa ganti kerugian diberikan kepada Pihak yang Berhak berdasarkan hasil penilaian yang ditetapkan dalam musyawarah dan/atau putusan Pengadilan Negeri/

Mahkamah Agung.

Beberapa pengalaman pembebasan lahan pembangunan sektor transportasi yang memerlukan waktu cukup panjang, seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa Corridor yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Rencana pembangunan jalan tol dimaksud telah digaungkan dari sebelum pemerintah SBY 2004, namun sampai dengan saat ini permasalahan pembebasan lahan belum dapat diselesaikan. Beberapa ruas jalan tol dalam kawasan Jabodetabek juga menunjukan situasi dan kondisi yang sama.

Permasalahan penagdaan tanah untuk jalur Double-double Track kereta api untuk koridor Manggarai-Cikarang juga menunjukan situasi dan kondisi yang sama, sampai dengan saat ini pembebasan tanah untuk pelebaran jalur kereta api yang menghubungkan stasiun Manggarai sampai dengan stasiun Cikarang masih belum dapat diselesaikan.

Dengan demikian hambatan utama dalam pembangungan sektor transportasi darat (jalan dan kereta api) sampai dengan saat ini masih permasalahan yang sama yaitu permasalahan penyelenggaraan pengadaan tanah. Diperlukan terobosan pemikiran daam berbagai aspek dalam pembangunan sektor transportasi, termasuk bagaimana mengurangi beban transportasi di wilayah yang sudah padat kegiatan untu didistribusikan di lokasi yang masih belum pada kegiatan.

Octadian Pratiwanggono

APARATUR EDISI 3 / Desember 201612 13APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 8: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

[ GALERI ]

KONSINYERING PRA RAPAT KOORDINASI (RAKOR) PUSBANG SDM APARATUR PERHUBUNGAN TAHUN 2016

LOKAKARYA DEWAN PENGAWAS BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2016

RAPAT KOORDINASI PUSBANG SDM APARATUR PERHUBUNGAN TAHUN 2016

[ GALERI ]

APARATUR EDISI 3 / Desember 201614 15APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 9: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

PENGEMBANGAN PEGAWAI TAHAP I PUSBANG SDM APARATUR PERHUBUNGAN TAHUN 2016

STUDI BANDING TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA

[ GALERI ]

APARATUR EDISI 3 / Desember 201616 17APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 10: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

PENGEMBANGAN PEGAWAI TAHAP II PUSBANG SDM APARATUR PERHUBUNGAN TAHUN 2016

[ GALERI ] [ POJOK KONSEPSI ]

Delik Penerbangan - Ketentuan Pidana Atau Delik Personel Pesawat Udara Yang Melakukan Tugasnya Tanpa Memiliki Sertifikat Kompetensi Atau Lisensi – Pasal 413 UU No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. (1) Setiap personel pesawat udara yang melakukan tugasnya tanpa memiliki sertifikat kompetensi atau lisensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).Ketentuan Pidana Pasal 58 ayat (1) sebagai berikut:Pasal 58Ayat (1) Personel pesawat udara meliputi personel operasi pesawat udara, personel penunjang operasi pesawat udara, dan personelperawatan pesawat udara.Personel operasi pesawat udara meliputi:a. penerbang; danb. juru mesin pesawat udara.(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Delik Penerbangan - Mengoperasikan Pesawat Udara Asing Di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Tanpa Izin Menteri – Pasal 414 UU No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

DELIK PENERBANGAN

Budi Santoso Martono

Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa izin Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Ketentuan Pidana Pasal 63 ayat (2) sebagai berikut:Pasal 63(2) Dalam keadaan tertentu dan dalam waktu terbatas pesawat udara asing dapat dioperasikan setelah mendapat izin dari Menteri Perhubungan. Penj. Pasal 63 Ayat (2) Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah:a. tidak tersedianya kapasitas pesawat udara di Indonesia;b. tidak tersedianya jenis atau kemampuan pesawat udara Indonesia untuk melakukan kegiatan angkutan udara;c. bencana alam; dan/ataud. bantuan kemanusiaan.Yang dimaksud dengan “dalam waktu yang terbatas” adalah waktu pengoperasian pesawat udara asing dibatasi sampai dapat ditanggulanginya keadaan tertentu oleh pesawat udara Indonesia.

Delik Penerbangan - Mengoperasikan Pesawat Udara Yang Tidak Memenuhi Standar Kelaikudaraan – Pasal 415 UU No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara sipil asing yang dioperasikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak memenuhi

persyaratan kelaikudaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Ketentuan Pidana Pasal 63 ayat (4) sebagai berikut:Pasal 634) Pesawat udara sipil asing yang akan dioperasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus memenuhi persyaratan kelaikudaraan. Penjelasan Pasal 63 ayat (1) dan ayat (2) ketentuannya sebagai berikut:Pasal 63(1) Pesawat udara yang dapat dioperasikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya pesawat udara Indonesia.(2) Dalam keadaan tertentu dan dalam waktu terbatas pesawat udara asing dapat dioperasikan setelah mendapat izin dari Menteri Perhubungan. Penj. Pasal 63Ayat (2)Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah:a. tidak tersedianya kapasitas pesawat udara di Indonesia;b. tidak tersedianya jenis atau kemampuan pesawat udara Indonesia untuk melakukan kegiatan angkutan udara;c. bencana alam; dan/ataud. bantuan kemanusiaan.Yang dimaksud dengan “dalam waktu yang terbatas” adalah waktu pengoperasian pesawat udara asing dibatasi sampai dapat ditanggulanginya keadaan tertentu oleh pesawat udara Indonesia.

APARATUR EDISI 3 / Desember 201618 19APARATUR EDISI 3 / Desember 2016

Page 11: BANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG …ppsdma.bpsdm.dephub.go.id/web/wp-content/uploads/2017/07/...bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan. Namun seiring perkembangan

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)