Bangunan Diatas Saluran Air

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PSDA

Citation preview

BANGUNAN DIATAS SALURAN AIR

BANGUNAN DIATAS SALURAN AIRPelanggaran Aturan Mengenai Sumber Daya AirDISUSUN OLEHAMAR MARUF21010111130157SINDY NOOR W21010111140235ANTONIUS W.S21010111140240FADHIL AKBAR2101011140242LATAR BELAKANGAir merupakan salah satu zat yang paling dibutuhkan oleh manusia dalam proses kehidupan setelah udara, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanpa air, manusia akan mengalami berbagai kesukaran dan kendala dalam menjalankan kehidupan. Air yang dimaksud dalam konteks ini adalah air tawar, karena hanya airtawar (air bersih) yang akan dapat secara langsung dipakai dalam menunjangkehidupan masyarakat/manusia (ekonomi/kesejateraannya) dan kesehatannya.Disamping memegang peranan sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan, sumberdaya air apabila tidak dikelola dan dipergunakan dengan baik (tepat) maka akan mengakibatkan beberapa permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, terjadinya banjir pada musim hujan serta berkembangnya penyakit pada musim kemarau yang disebabkan oleh menurunnya kualitas dan kuantitas air seperti muntaber, diare, DBD, gatal-gatal dan lain-lain.DASAR PERATURANMelihat dari kenyataan pentingnya pengelolaan sumber daya air, pemerintah dalam hal ini melalui UU No 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air, mengatur langkah-langkah praktis dan strategis guna menanggulangi permasalahan yang mungkin muncul akibat sumber daya air.

UU No 7 Tahun 2004 PASAL 51PASAL 52PASAL 53PASAL 51Pengendalian daya rusak air dilakukan secara menyeluruh yang mencakup upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan.Pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan pengendaliandaya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam polapengelolaan sumber daya air.Pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat.Pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjaditanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola sumberdaya air wilayah sungai dan masyarakat.

PASAL 52Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan yang dapatmengakibatkan terjadinya daya rusak air.PASAL 53Pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai.Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik.Pilihan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh pengelola sumber daya air yang bersangkutan.Ketentuan mengenai pencegahan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

INTERPRETASI UU NO 7 TAHUN 2004 PASAL 51Pasal 51

Daya rusak air adalah kemampuan air dan aliran air dalam mengubah tataran ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat menuju arah negatif.INTERPRETASI UU NO 7 TAHUN 2004 PASAL 52INTERPRETASI UU NO 7 TAHUN 2004 PASAL 53Pencegahan daya rusak airMASALAH TERKAIT UU NO 7 TAHUN 2004Pada Selasa (7/2/14), Komisi C DPRD Kota Jambi turun ke lapangan untuk mengecek pembangunan ruko di Jalan Lingkar Barat Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Kota Baru Jambi. Pembangunan ruko lebih dari 15 pintu tersebut diduga telah menyalahi aturan.KOTA JAMBI (KOTA JAMBI) - DPRD Kota Jambi menegaskan jika bangunan di atas fasilitas umum ( Fasum) seperti yang terjadi di atas drainase Jalan Soekarno- Hatta Thehok harus dibongkar. Pasalnya, ruko itu dibangun di atas drainase. Jika tidak, maka ke depannya tidak menutup kemungkinan hal yang sama akan terulang lagi. Saat ditemui oleh sejumlah wartawan, pengawas lapangan pembangunan ruko tersebut mengaku sudah mendapat perizinan secara resmi.Akan tetapi, Ketua Komisi C DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun meminta agar dua dari tujuhbelas pintu ruko yang dibangun di Jalan Lingkar Barat Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Kota Baru dibongkar. "Tadi sudah kita cek. Bangunan itu didirikan di atas sungai atau drainase, dan itu jelas menyalahi aturan, makanya harus dibongkar, ucapnya kepada SR28.

Agar tidak timbul permasalahan di waktu mendatang, Junedi menegaskan, "yang dua [pintu] harus dibongkar, yakni yang ada di atas sungai. Drainase tidak boleh ada bangunan. Jika ini dibiarkan, maka kedepannya akan ada banyak ruko di Jambi ini yang akan meniru secara keliru. Soal siapa yang memberi izin, akan kita tindak lanjuti, akan kita panggil instansi mana yang memberikan izin itu.Junedi menambahkan, bila pihak yang membangun ruko tersebut tidak mau membongkar, maka pihak dewan akan meminta bantuan Satpol PP atau instansi terkait untuk melakukan pembongkaran. "Pilihannya cuma dua, bongkar sendiri atau Pemerintah Kota yang akan membongkar," tandasnya.Terkait tuntutan pemilik yang akan membawa ke PTUN, jawab Edi itu merupakan hak sebagai warga negara." Silahkan saja yang punya ruko melakukan upaya hukum ke PTUN atas Pemkot Jambi jika ruko itu di bongkar. Hal itu merupakan hak dia sebagai warga negara, namun dari sisi peraturan daerah, maka hal itu juga merupakan pelanggaran," tutupnya .

Sumber : aktual.com

KAJIAN MASALAH MELALUI UU NO 7 TAHUN 2004Ada 2 persoalan yang perlu menjadi sorotan : Pembuatan bangunan diatas saluran drainase/sungai jelas menyalahi aturan, karena dikhawatirkan mampu mempengaruhi aliran air. Hal ini telah diatur oleh UU No 7 Tahun 2004 pasal 52. Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan yang dapatmengakibatkan terjadinya daya rusak air.Pemberian izin bangunan ruko artinya terdapat kekurangtegasan dari pihak berwenang. Karena perseturuan ini bisa dicegah apabila sedari awal pihak terkait melakukan kebijakan preventif dengan cara pencegahan non fisik sesuai dengan pasal 53 ayat 2. Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik

MATUR THANKYOU