16
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD ) A.Latar Belakang Program pelatihan Bantuan Hidup Dasar ( BHD PLUS ) dirancang untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan perawat yang paling mendasar dalam memberikan pertolonganpada suatu kondisi gawat darurat! dalam hal ini memberikanBantuan Hidup Dasar. Suatu keadaan gawat darurat dapat ter"adikapan sa"a! dimana sa"a dan menimpa siapa sa"a! (bisa saa orangang paling dekat dengan kita). Sehingga ketrampilan menghadapisuatu kondisi gawat darurat sangat diperlukan diperlukan bagisemua tenaga kesehatan ( dokter! perawat dan bidan ) #etapi kami lebih tekankan kepada perawat dan bidan. Karena perawat atau bidan adalah orang selalu berada dekatpasien selama %& "am baik di ruang perawatan maupun di instalasigawat darurat. Untuk itu perawat dan bidan sebagai tenagapro'esional dalam memberikan pelaanan kesehatan dankeparawatan perlu penegaran tentang Bantuan Hidup Dasar( BHD ) dan sekaligus memelihara ketrampilan ang merupakanstandar minimal bagi seorang perawat dan bidan. Dengan harapansemua perawat dan bidan ang bertugas di S itra asarakat dapat memenuhi standar

BANTUAN HIDUP DASAR.docx

  • Upload
    hafni

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

  BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )

A . L a t a r B e l a k a n g

P r o g r a m p e l a t i h a n B a n t u a n H i d u p D a s a r ( B H D P L U S )

d i rancang untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan perawat yang

paling mendasar dalam memberikan pertolonganp a d a s u a t u k o n d i s i g a w a t

d a r u r a t ! d a l a m h a l i n i m e m b e r i k a n Bantuan Hidup Dasar. Suatu keadaan

gawat darurat dapat ter"adikapan sa"a! dimana sa"a dan menimpa siapa sa"a! (bisa

saa orang ang paling dekat dengan kita). Sehingga ketrampilan menghadapi sua tu kond i s i

gaw a t da ru ra t s anga t d ipe r lukan d ipe r l ukan ba g i semua tenaga kesehatan ( dokter!

perawat dan bidan )  #etapi kami lebih tekankan kepada perawat dan bidan.

 Ka rena pe r aw a t a t au b i dan a da l ah o r ang se l a l u be r a da de ka t pasien

selama %& "am baik di ruang perawatan maupun di instalasigaw a t da ru ra t . U n tuk i t u

pe r aw a t dan b idan s ebaga i t e naga p r o ' e s i o n a l d a l a m m e m b e r i k a n

p e l a a n a n k e s e h a t a n d a n k e p a r a w a t a n p e r l u p e n e g a r a n

t e n t a n g B a n t u a n H i d u p D a s a r ( BHD ) dan sekaligus memelihara ketrampilan

ang merupakan standar

minimal

 bagi seorang perawat dan bidan. Dengan harapanse mua pe rawa t dan b i dan ang

b e r tuga s d i S i t r a a s a r aka t d a p a t m e m e n u h i s t a n d a r

minimal tapi e en ial

  a n g p a d a a k h i r n a d a p a t m e m p e r t a h a n k a n m u t u p e l a a n a n

S i t r a as a r aka t dan dapa t men"a d ikan S i t r a a s a r aka t

s e baga i sa l ah s a tu rum ah s ak i t t e rba i k d i P apua . a t e r i Ban t uan

H i dup Dasar Plus ini disusun berdasarkan Standar Pela anan $eperawatan*awat Darurat ang

dibuat oleh Departemen $esehatan +.Dengan cara mengikuti training , kursus di bagian

Pelatihan danPengembangan S itra as arakat. Di harapkan setelah

selesaim e n g i k u t i t r a i n i n g i n i p e s e r t a m a m p u m e m b e r i k a n

t i n d a k a n p e r t o l o n g a n p a d a s u a t u k o n d i s i g a w a t d a r u r a t ! d a l a m h a l

i n i Bantuan Hidup Dasar secara pro'esional.B .#u"uan Pe l a t i han -. Umum.P ese r t a

mam pu m emaha mi r angka i an Ba n tuan Hi dup D as a r ! serta mampu memberikan

Page 2: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

pertolongan pada suatu kondisi gawatda ru ra t ! a ng be ro re n t a s i pada keama nan da n

k e s e l a ma ta n pasien.

 

%. $husus.Pada akhir pelatihan peserta diharapkan mampu a. emahami konsep rangkaian

Bantuan Hidup Dasarb. emahami pela anan keperawatan gawat

daruratc. emahami etik dan hukum dalam keperawatan gawat

daruratd. emberikan pertolongan pada kondisi gawat darurat - )P enge lo l aan

a l an / apas

embuka "alan napas dengan #ripel manu0er air wa

e m b e r s i h k a n " a l a n n a p a s d e n g a n m e n g g u n a k a n sucsion

emasang 1ro'aringeal tube

emasang /aso'aringeal tube

emasang 2ollar Splint %)Pengelolaan Pernapasan

emberikan bantuan napas dengan menggunakan Bag 3al0e and ask

emebrikan bantuan napas dengan menggunakan /asal c a n u l ! S i m p l e a s k !

e b r e a t h i n g a s k d a n / o n ebreathing ask. 4)Pengelolaan Sirkulasi

Page 3: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

engena l 1ba t5oba t eme rgenc da n ca r a pe mber i an serta indikasi pemberian.

e l a k u k a n P p a d a 1 r a n g D e w a s a ! a n a k ! b a i d a n /eonatus.2 .*a r i s

Bes a r a t e r i . -.Pela anan $eperawatan *awat Darurat%.6tik dan hukum dalam

keperawatan gawat darurat4 . angka ia n Ban tua n Hi dup Das a r &.$ewaspadaan

Uni0ersal 7 Danger8. esponse, ekasi 5 ekasi9.Pengelolaan alan /apas 5 Air

:a a.Posisi Stabil , eco0er Position b .2hok ing , #e r s eda k ;.Pengelolaan

Pernapasan 7 Breathing<.Pengelolaan Sirkulasi 7 2irculation = . e ngena l

oba t5oba t e merge nc ( c a r a pembe r i an dan i nd ikas i pemberian)D.+nstruktur ,

#utor-.Sta' edis S itra as arakat%.#im Pelatih +*D dan H2U S itra

as arakat 6 . e t o d e P e l a t i h a n

Page 4: BANTUAN HIDUP DASAR.docx
Page 5: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

PERENCANAAN DIKLAT

 Perencanaan merupakan faktor penting dalam sebuah program diklat. Perencanaan yang baik

akan dapat membantu lembaga penyelenggara dalam melaksanakan kegiatnnya dengan terpadu

sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

Tujuan perencanaan diklat: 1.

 

Menentukan secara sistematis tahapan kegiatan diklat yang akan dilaksanakan 2.

 

Menentukan aspek-aspek atau unsur yang menjadi focus pada pelaksanaan diklat 3.

 

Menentukan model yang digunakan dalam desain diklat 4.

 

Menentukan bahan, media, metode yang digunakan dalam pelaksanaan diklat Menurut

Roesmingsih (2009: 46), perencanaan pelatihan meliputi: 1. Menetapkan tujuan pelatihan Tujuan

sangat penting karena berfungsi sebagai pemandu arah dari seluruh kegiatan diklat. Tujuan

pelatihan yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, terukur dan dapat dicapai. Dalam hal ini

ditetapkan tujuan diklat baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Tujuan umum :

menggambarkan tujuan yang ingin dicapai pada akhir diklat Tujuan khusus : menguraikan secara

lebih spesifik, tujuan yang ingin dicapai untuk tercapainya tujuan umum pelatihan. Setelah

penetapan tujuan maka dapat dirumuskan strategi pelatihan yang sesuai. 2. Menyusun strategi

pelatihan Penyusunan strategi pelatihan ini dilakukan untuk mengatur mekanisme pelatihan agar

pelaksanannya efektif dan efisien. 3.Menentukan metode pelatihan. Ada beberapa metode yang

dapat diterapkan dalam kegiatan diklat:

 

Page 6: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

Ceramah Metode ini sangat efektif diterapkan pada kondisi pembelajaran dimana jumlah

pesertanya  banyak, sernentara waktu yang tersedia sedikit, serta bertujuan untuk menyampaikan

informasi-informasi dan fasilitator memiliki kemampuan presentasi yang baik.

 

Tanya jawab

 

Metode tanya jawab ini bertujuan mengembangkan pengetahuan dan sikap serta melatih peserta

berkomunikasi lisan dan mengukur tingkat pemahaman mereka terhadap materi yang telah

disampaikan.

 

Diskusi kelompok Metode ini cocok diterapkan dalam kondisi pembelajaran dengan peserta

berjumlah sedikit. Metode ini dapat dijadikan sebagai media berinteraksi dalam memecahkan

suatu permasalahan dan mengembangkan kepercayaan diri.

 

Latihan Cara meningkatkan ketrampilan dengan memberikan latihan-latihan dan praktek. Hal-hal

yang  perlu dilatih tidak saja ketrampilan, gerakan, tetapi juga kemampuan verbal olah vocal

serta kemampuan berfikir. Untuk melatih kemampuan verbal misalnva bisa dilakukan dengan

micro teaching, presentasy, diskusi, dll.

 

Studi kasus Metode ini sangat efektif digunakan untuk mengembangkan kepekaan dan kreatifitas

peserta dalam memecahkan suatu permasalahan/kasus. Metode ini sering pula disebut dengan

metode Problem Solving.

 

Page 7: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

Brainstorming Metode ini sangat penting tidak saja untuk mengembangkan kreatifitas peserta

diklat, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk mengetahui apakah sebenarnya yang

dipikirkan dan dikehendaki oleh peserta diklat.

 

Seminar Metode pembelajaran dengan membahas permasalahan secara bersama-sama dan

mengambil kesimpulan dan pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Seminar biasanya

dilengkapi dengan penyajian suatu makalah kemudian membahasnya secara bersama-sama.

 

Resitation Cara memperdalam materi dengan memberikan tugas tertentu kepada peserta diklat,

baik individu ataupun kelompok. 5. Menentukan materi pelatihan Materi pelatihan yang akan

diberikan harus sesuai dengan tujuan pelatihan. Materi pelatihan (modul pelatihan, diktat/buku-

buku referensi, unit-unit kompetensi yang dipilih dan lain-lain) yang akan diberikan kepada

peserta pelatihan disusun berdasarkan silabus pelatihan.

 

6. Membuat session plan Session plan ini berisi tentang struktur dan prosedur dari diklat

Langkah-langkah perencanaan diklat dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini

 peserta organisasi diklat, materi/bahan pelajaran dan perubahan pelaksanaan tugas yang

diharapkan. Faktor lain yang berpengaruh kepada penetapan tujuan adalah system dan konsep

pemegang/desain diklat. Dalam menetapkan tujuan diklat perlu adanya penentuan prioritas

kebutuhan diklat. Kebutuhan yang telah diprioritaskan dijabarkan kedalam tiga aspek penting

dalam diklat, yaitu: keterampilan, pengetahuan, dan sikap. [9]   Penulisan tujuan harus

memperhatikan komponen- komponen sebagai berikut : pelaksanaan (performance), kondisi, dan

criteria. (Leonard Nadler : 15) 1.

 

Pelaksanaan Komponen ini dinyatakan dalam suatu pernyataan, kemampuan apa yang dapat

dimiliki oleh seorang peserta setelah pelatihan tersebut dilaksanakan. Contohnya : dalam

melakukan pelatihan PLPG kemampuan yang hendak dicapai adalah menjadi guru professional.

2.

Page 8: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

 

Kondisi Yang harus diperhatikan dalam komponen ini adalah keterangan tentang hal yang

berkaitan dengan perubahan tingkah laku. 3.

 

Kriteria Pada komponen yang ketiga ini, yang perlu diperhatikan adalah penampilan apakah

yang diharapkan dari peserta. Disini lebih ditekankan pada pelaksanaan kerja. Sesuatu yang

dapat diukur dan diamati. Sesuatu yang berkaitan dengan keterampilan, psychomotorik dan

kognitif. C.

 

Materi dalam pelaksanaan pelatihan Setelah menetapkan mata diklat dan menentukan tujuan

pelatihan, selanjutnya harus menyusun kerangka sajian pembelajaran yang sistematis. Garis

besar isi dibuat pada tiap-tiap tujuan khusus yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang hendak diajarkan. Pokok-pokok bahan yang relevan dengan tiap-tiap tujuan

itu diletakkan pada kerangka yang telah dibentuk, ibarat melekatkan daging pada tulangnya. [10]  

Pemilihan trainer yang kompeten juga menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan materi

diklat. Sebab dengan adanya instruktur yang baik maka akan diperoleh materi pelatihan yang

sesuai dengan bidang yang dibutuhkan serta kualitas yang diharapkan. Para instruktur berperan

penting dalam seluruh kegiatan persiapan. Khususnya dalam  penyiapan bahan ajar dan segala

hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Para pengelola

 

dengan staf pembantu menyiapkan segala hal yang bersangkutan dengan proses penyelenggara

pelatihan. [11]  

IV.

 

KESIMPULAN

 Perencanaan pengajaran merupakan suatu kegiatan awal bagi Widyaiswara dalam  pelaksanaan

pengajaran, karena perencanaan pengajaraan merupakan bagian dari komponen sistem

pengajaran, serta pada hakekatnya pengajaran ditujukan untuk mencapai tujuan  pengajaran.

Pada dasarnya adalah analisis kebutuhan pelatihan yang berorientasi pada kepentingan (calon)

partisipan, bukan semata-mata kepada kepentingan penyelenggara program pelatihan. Keputusan

Page 9: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

dalam penyelenggaraan pelatihan harus berdasarkan data yang dihimpun dengan melakukan

suatu penilaian kebutuhan (

need

assessment). Ada beberapa teknik atau metode yang sering dipergunakan dalam melaksanakan

penilaian kebutuhan, teknik ini antara lain teknik Delphi, teknil Q-Sort dan teknik pendadakan.

Dalam menetapkan tujuan diklat perlu adanya penentuan prioritas kebutuhan diklat. Kebutuhan

yang telah diprioritaskan dijabarkan kedalam tiga aspek penting dalam diklat, yaitu:

keterampilan, pengetahuan, dan sikap.

V.

 

ANALISIS

 Untuk menentukan mata diklat, ada beberapa tahap yang harus diperkirakan. Hal ini demi

menciptakan pelatihan yang efektif serta tepat sasaran. Jika ini bias dicapai, maka sebuah

pelatihan tidak akan berlangsung dengan sia-sia serta meraih hasil sesuai dengan apa yang

diharapkan. Dalam menentukan jenis pelatihan, yang harus dilakukan adalah : 1.

 

Mendefinisikan masalah. Hal itu terkait dengan visi dan misi perusahaan serta kebutuhan yang

harus dicukupi dalam mempersiapkan persaingan di era globalisasi ini. 2.

 

Siapa yang akan mendapatkan pelatihan. Tentu tidak mungkin pelatihan akan diikuti oleh

seluruh karyawan. Harus ada prioritas siapa saja yang akan mengikuti pelatihan ini. Hal ii

desesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelatihan yang akan dilakukan. 3.

 

Memilih trainer yang kompeten untuk mendapatkan materi serta kualitas yang diharapkan.

 

4.

 

Waktu pelatihan. Karena perhitunga waktu disesuaikan dengan jadwal kerja rutin yang harus

dijalani oleh para karyawan yang mengikuti pelatihan. Perhitungan waktu tersebut terkait dengan

efektivitas biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Dengan mengikuti pendidikan dan

Page 10: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

pelatihan terdapat banyak pengaruh terhadap kemampuan setiap individu. Diantaranya adalah :

1.

 

Melatih untuk selalu mengikuti perkembangan pengetahuan. Dengan karyawan yang memiliki

wawasan luas, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap  perkembangan dan kualitas

perusahaan. 2.

 

Meningkatkan keterampilan karyawan yang dikaitkan dengan penggalian kompetensi karyawan

yang bersangkutan. 3.

 

Bagi karyawan, mereka akan bias mengetahui konsep yang terkait dengan sikap dan perilaku

yang dihubungkan dengan pekerjaan yang mereka jalani.

VI.

 

PENUTUP

 Demikianlah makalah ini saya buat dan dengan sebaik-baiknya, Apabila dari pembaca sekalian

menemukan kesalahan maupun kekurangan dalam makalah ini, mohon kiranya untuk

memberikan kritik serta saran yang konstruktif guna revisi dalam makalah saya selanjutnya.

Saya menyadari bahwa saya adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa dan kerena

kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah sederhana ini dapat menambah

pengetahuan kita mengenai analisis kebutuhan dalam penentuan materi penyelenggaraan

pelatihan yang nantinya mampu menambah literatur dalam khazanah keilmuan kita, khususnya

dalam bidang diklat.

 

 

Daftar Pustaka

 Atmodiwirio, Soebagio,

 Manajemen Training 

, Jakarta: Balai Pustaka, 1993 Martoyo, Susilo,

 Manajemen Sumber Daya Manusia

, Yogyakarta: Balai Penerbitan Fakultas Ekonomi, 1992 Mujiman, Haris,

Page 11: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

 Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri

, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2011 Suprijanto,

 Pendidikan Orang Dewasa

, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Sulistiyani, Ambar Teguh,

 Manajemen Sumber Daya Manusia

, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003

Job Board

About

Press

Blog

People

Terms

Privacy

Copyright

  We're Hiring!

  Help Center

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Page 12: BANTUAN HIDUP DASAR.docx

Engineering