2
"BANYAK BERSEDEKAH, BANYAK PULA JAMINAN ALLAH SWT" Suatu kali, ada seorang yang berthawaf di Ka’bah seraya berulang-ulang membaca do’a, “Ya Allah, jagalah diriku dari sifat kikir, ya Allah jagalah diriku dari sifat kikir.” Sehingga ada yang menegur, wahai hamba Allah, apakah engkau tidak mengetahui selain do’a ini? Ia menjawab, sesungguhnya Allah berfirman, “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al Hasyr: 9) Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan meninggi-kan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka- sangkanya, Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya. Jika ada orang kaya mengatakan padamu ‘sedang engkau yakin tentang kejujurannya’, berilah si fulan ini dan itu, besok engkau akan kuberi sesuatu yang lebih baik daripadanya, apakah engkau akan enggan menuruti kemauannya? Tentu, sedetik pun engkau tidak akan terlambat memenuhi keinginannya sebab engkau akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Lalu, apa lagi jika yang menjanjikan kepadamu itu Allah Azza Wajalla, Pemilik langit dan bumi, Dzat Yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Kaya? Allah berfirman, “Dan kebaikan apa saja yang engkau perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (Al Muzzammil: 20) Sebaliknya, orang yang menimbun hartanya dan tidak mau menafkahkan sebagian daripadanya kelak pada Hari Kiamat Allah akan mengalungkan harta yang ia bakhilkan tersebut di batang lehernya, (Q.S.: 3: 180). Dengan emas dan peraknya ‘padahal di dunia keduanya amat ia banggakan’ yang telah dipanaskan dalam Neraka Jahannam, dahi, lambung dan punggung mereka dibakar/ diseterika, (Q.S. 9:34-35) Adapun keberuntungan atau faedah menafkahkan harta di jalan Allah adalah sangat banyak. Pertama, Allah menjamin nafkah or ang tersebut. Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Wahai anak Adam, berinfaklah niscaya Aku (menjamin) nafkahmu.” (Muttafaq Alaih) Kedua, mendapatkan kebaikan saat tibanya Hari Penyesalan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma dari hasil kerja(nya) yang baik ‘dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik’ maka sungguh Allah menerimanya dengan Tangan KananNya, lalu merawatnya sebagaimana salah seorang dari kamu merawat anak kuda/ untanya sehingga (banyaknya) seperti gunung, karena itu bersedekahlah !.” (Muttafaq Alaih) Ketiga, bersedekah bisa menghapuskan dosa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Puasa adalah benteng, sedangkan sedekah melenyapkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi, ia berkata hadits hasan shahih) Keempat, nama harum di tengah- tengah masyarakat. Orang yang senang berinfak dan menyelesaikan kesulitan orang lain akan menjadi buah bibir dalam hal kebaikan. Berbeda dengan orang yang k ikir, ia akan menjadi tumpuan kebencian orang lain karena hanya menumpuk harta bendanya untuk dirinya sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham …”(HR. Bukhari dari Abu Hurairah). Kelima, berinfak adalah salah satu akhlak Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Di antara perbuatan yang sangat beliau cintai adalah memberi, bahkan memberikan

Banyak bersedekah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Banyak bersedekah

"BANYAK BERSEDEKAH, BANYAK PULA JAMINAN ALLAH SWT"

Suatu kali, ada seorang yang berthawaf di Ka’bah seraya berulang-ulang membaca do’a, “Ya Allah,

jagalah diriku dari sifat kikir, ya Allah jagalah diriku dari sifat kikir.”

Sehingga ada yang menegur, wahai hamba Allah, apakah engkau tidak mengetahui selain do’a ini? Ia

menjawab, sesungguhnya Allah berfirman, “Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka

itulah orang-orang yang beruntung.”

(Al Hasyr: 9)

Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang

diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan

meninggi-kan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-

sangkanya, Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya.

Jika ada orang kaya mengatakan padamu ‘sedang engkau yakin tentang kejujurannya’, berilah si fulan ini

dan itu, besok engkau akan kuberi sesuatu yang lebih baik daripadanya, apakah engkau akan enggan

menuruti kemauannya? Tentu, sedetik pun engkau tidak akan terlambat memenuhi keinginannya sebab

engkau akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Lalu, apa lagi jika yang menjanjikan kepadamu itu Allah Azza Wajalla, Pemilik langit dan bumi, Dzat Y ang

Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Kaya?

Allah berfirman, “Dan kebaikan apa saja yang engkau perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh

(balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (Al

Muzzammil: 20) Sebaliknya, orang yang menimbun hartanya dan tidak mau menafkahkan sebagian

daripadanya kelak pada Hari Kiamat Allah akan mengalungkan harta yang ia bakhilkan tersebut di batang

lehernya, (Q.S.: 3: 180). Dengan emas dan peraknya ‘padahal di dunia keduanya amat ia banggakan’

yang telah dipanaskan dalam Neraka Jahannam, dahi, lambung dan punggung mereka dibakar/

diseterika, (Q.S. 9:34-35) Adapun keberuntungan atau faedah menafkahkan harta di jalan Allah adalah

sangat banyak. Pertama, Allah menjamin nafkah orang tersebut. Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Wahai

anak Adam, berinfaklah niscaya Aku (menjamin) nafkahmu.” (Muttafaq Alaih) Kedua, mendapatkan

kebaikan saat tibanya Hari Penyesalan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa

bersedekah senilai satu biji kurma dari hasil kerja(nya) yang baik ‘dan Allah tidak menerima kecuali yang

baik-baik’ maka sungguh Allah menerimanya dengan Tangan KananNya, lalu merawatnya sebagaimana

salah seorang dari kamu merawat anak kuda/ untanya sehingga (banyaknya) seperti gunung, karena itu

bersedekahlah !.” (Muttafaq Alaih) Ketiga, bersedekah bisa menghapuskan dosa. Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wasallam bersabda, “Puasa adalah benteng, sedangkan sedekah melenyapkan kesalahan (dosa)

sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi, ia berkata hadits hasan shahih)

Keempat, nama harum di tengah- tengah masyarakat. Orang yang senang berinfak dan menyelesaikan

kesulitan orang lain akan menjadi buah bibir dalam hal kebaikan. Berbeda dengan orang yang k ikir, ia

akan menjadi tumpuan kebencian orang lain karena hanya menumpuk harta bendanya untuk dirinya

sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba

dirham …”(HR. Bukhari dari Abu Hurairah). Kelima, berinfak adalah salah satu akhlak Nabi Shallallahu

Alaihi Wasallam. Di antara perbuatan yang sangat beliau cintai adalah memberi, bahkan memberikan

Page 2: Banyak bersedekah

sesuatu yang sangat beliau butuhkan sendiri, seperti pakaian yang sedang beliau kenakan. Demikian

menurut hadits riwayat Bukhari dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu Anhu. Keenam, berinfak menyebabkan

rezki bertambah, berkembang dan penuh berkah. Lihat kembali (Q.S. 2:245) Ketujuh, sedekah

menyebabkan pemiliknya mendapat naungan pada Hari Pembalasan. Kelak pada Hari Pembalasan, saat

kesulitan manusia memuncak dan matahari didekatkan dengan ubun-ubun manusia. Ketika itulah orang-

orang yang suka bersedekah mendapat jaminan. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu

disebutkan, ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah, pada hari yang tiada naungan kecuali

naungan- Nya. Salah satunya adalah, “Laki- laki yang bersedekah dan menyembunyikannya, sehingga

tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedelapan, kecintaan Allah dan kecintaan manusia terhadapnya. Orang yang suka memberi akan dicintai

orang lain, sebab secara fithrah manusia mencintai orang yang berbuat baik padanya. Seorang penyair

bersenandung, “Berbuat baiklah kepada manusia, niscaya engkau menaklukkan hatinya. Sungguh,

kebaikanlah yang menakluk-kan manusia. Berbuat baiklah jika engkau bisa dan kuasa, karena tidak

selamanya orang kuasa berbuat baik.” Kesembilan, kemudahan melakukan keta’atan. Allah menolong

orang yang suka bersedekah dalam melakukan berbagai keta’atan, sehingga ia merasa mudah

melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman, “Adapun orang yang memberikan

(hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (Surga), maka

Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.( Al Lail: 5-7) Mudah-mudahan Allah menggolongkan

kita termasuk di antara hamba-hamba-Nya yang suka bersedekah. Amin…